Anda di halaman 1dari 7

FISIOLOGI TUMBUHAN

PRAKTIKKUM OSMOSIS TUMBUHAN

Dosen Pengampu Mata Kuliah Praktikum Fisiologi Tumbuhan

Ida Ayu Purnama Bestari, S.Pd., M. Sc.

Oleh:

Ida Ayu Putu Lisya Dewi ; 2113041041

3B Pendidikan Biologi

JURUSAN BIOLOGI DAN PERIKANAN KELAUTAN

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

SINGARAJA

2022
PRAKTIKKUM OSMOSIS TUMBUHAN

I. Tujuan
1. Mengamati proses osmosis yang terjadi pada tanaman di berbagai jenis
larutan.
2. Mengetahui jumlah kerusakan sel pada jaringan tumbuhan.

I. Landasan Teori
Osmosis adalah pergerakan air dari satu tempat ke tempat lain melintasi
membran semipermeabel (selectively permeable). Pergerakan ini terjadi karena
adanya perbedaan tekanan, antara dua larutan yang dipisahkan oleh membran
tersebut yang disebut dengan tekanan osmosis. Sel tumbuhan memiliki banyak
membran yang bersifat semipermeabel, artinya membran tersebut hanya dapat
dilalui oleh air dan beberapa senyawa berukuran kecil, tak bermuatan. Sementara
senyawa-senyawa besar, seperti gula sukrosa, protein, dan lainnya tidak dapat
melintasi membran dengan mudah walaupun terjadi perbedaan konsentrasi. Proses
perpindahan molekul-molekul zat pelarut khususnya air, dari tempat yang
berkonsentrasi rendah menuju tempat dengan konsentrasi tinggi yang melewati
sekat atau membran selektif permeabel (semi permeabel) disebut dengan osmosis.
Sehingga secara singkat dapat dikatakan bahwa osmosis merupakan difusi air
yang melewati membran selektif permeabel.

II. Alat dan Bahan


Alat:
1. 1 Sendok teh
2. 1 Sendok makan
3. Gelas
4. Alat tulis
5. Gunting
6. Mikroskop
7. Cover glass
8. Kaca preparat
9. Neraca analitik
10. Jarum pentul
11. Sillet
12. Tisu

Bahan:

1. Gula
2. Pewarna makanan
3. Air
4. Tumbuhan: Bayam, Krisan, Pepaya, Mawar, Kangkung
III. Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
2. Masukan 1 sdt gula ke dalam gelas 1, 1 sdm gula ke dalam gelas 2, dan 2 sdm
gula ke dalam gelas ke 3 dan air mineral ke gelas yang ke 4.
3. Tuangkan air 200 ml ke dalam 4 gelas yang sudah berisi sempel lalu aduk
hingga merata.
4. Teteskan 4-5 pewarna ke dalam setiap gelas, kemudian diaduk hingga merata.
5. Masukan satu persatu semua jenis tanaman ke dalam larutan.
6. Setelah memasukan semua tanaman ke dalam setiap larutan, diamkan
terendam selama 2 hari.
7. Setelah di diamkan selama 2 hari akan dibawa ke laboratorium untuk
melakukan pengamatan setiap sel tanamanya.
8. Potong tipis batang secara melintang.
9. Selanjutnya amati setiap potongan melintang batang di bawah mikroskop.
10. Foto bagian-bagian yang sudah terlihat pada mikroskop.
11. Setelah mengamati potongan melintang pada mikroskop mulai mencatat
semua data praktikum.

IV. Hasil dan Pembahasan


1. Hasil
Tabel 1. Pengamatan Osmosis Pada Air Mineral

Nama Tanaman Gambar Asli Gambar Tangan Keterangan


Kangkung Tidak ada sel
yang rusak

Bayam Tidak ada sel


yang rusak

Mawar Tidak ada sel


yang rusak
Tabel 2. Pengamatan Osmosis Pada 1 Sdt Gula

Nama Tanaman Gambar Asli Gambar Tangan Keterangan


Bayam Tidak ada sel
yang rusak

Krisan Tidak ada sel


yang rusak

Pepaya Tidak ada sel


yang rusak

Tabel 3. Pengamatan Osmosis Pada 1 Sdm Gula

Nama Tanaman Gambar Asli Gambar Tangan Keterangan


Krisan 1. Ada sel
yang
rusak
1
Mawar Tidak ada sel
yang rusak

Pepaya Tidak ada sel


yang rusak

Tabel 4. Pengamatan Osmosis Pada 2 Sdm Gula

Nama Tanaman Gambar Asli Gambar Tangan Keterangan


Bayam Tidak ada sel
yang rusak

Krisan Tidak ada sel


yang rusak
Pepaya Tidak ada sel
yang rusak

2. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan pada tanaman
kangkung, bayam, mawar pada larutan air mineral tidak ada sel yang rusak.
Pada tanaman bayam, krisan, pepaya pada larutan 1 sdt gula tidak ada sel yang
rusak. Namun pada larutan 1 sdm gula bunga krisan terdapat ada sel yang
rusak ditemukan sel yang rusak berjumlah 4,8 % (total selnya ada 62 yang
rusak ada 3 3/62 x 100 = 4,8% ). Selanjutnya pada tanaman mawar, pepaya,
bayam, krisan larutan 2 sdm gula tidak ada sel yang rusak.
Pada tanaman sel yang mengalami kerusakan diakibatkan oleh proses
plasmolisis. Proses plasmolisis ini terjadi akibat terlepasnya membran plasma
dari dinding sel pada tumbuhan. Plasmolisis ini terjadi jika sel tumbuhan
diletakan di larutan gula berkonsentrasi (Hipertonik) sehingga air akan keluar
dari vakuola karena tekanan osmosis dan membuat sitoplasmanya mengerut
serta membran plasma lepas dari dinding sel. Hal ini mengakibatkan sel
tumbuhan akan kehilangan air dan tekanan turgor sehingga menyebabkan sel
tumbuhan lemah dan dalam keadaan layu. Jadi kehilangan air lebih banyak
akan menyebabkan terjadinya plasmolisis.
Untuk konsentrasi gula pada setiap larutan mempunyai pengaruh nyata
terhadap laju osmosis di setiap tanaman. Tanaman pada air mineral lebih segar
dibandingkan tanaman pada larutan 1 sdt gula, 1 sdm gula, dan 2 sdm gula.
Penambahan gula dengan konsentrasi yang sesuai pada larutan dapat menjadi
nutrisi untuk pertumbuhan tanaman. Namun, jika penambahan konsentrasi
gula yang berlebihan dapat menghambat laju osmosis pada tanaman yang
mengakibatkan tanaman menjadi layu dan mati. Selain itu tanaman di masing-
masing larutan mengalami perubahan warna menjadi merah. Karena adanya
gerakan air dari akar menuju ke daun. Air akan masuk melalui ujung batang
secara osmosis, kemudian air akan menuju ke pembuluh kayu yaitu xilem,
selanjutnya air akan diedarkan mencapai daun menggunakan bantuan
kapilaritas batang, air yang telah mencapai daun keluar melalui bagian
stomata.

V. Simpulan
Pada tanaman sel yang mengalami kerusakan diakibatkan oleh proses
plasmolisis. Proses plasmolisis ini terjadi akibat terlepasnya membran plasma dari
dinding sel pada tumbuhan. Plasmolisis ini terjadi jika sel tumbuhan diletakan di
larutan gula berkonsentrasi (Hipertonik) sehingga air akan keluar dari vakuola
karena tekanan osmosis dan membuat sitoplasmanya mengerut serta membran
plasma lepas dari dinding sel. Untuk konsentrasi gula pada setiap larutan
mempunyai pengaruh nyata terhadap laju osmosis di setiap tanaman. Tanaman
pada air mineral lebih segar dibandingkan tanaman pada larutan 1 sdt gula, 1 sdm
gula, dan 2 sdm gula.

VI. Daftar Pustaka


Abdus, Masrur .2012. Laporan Kegiatan Plasmolisis Daun Rhoeo Discolor. SMA

NEGERI 33 JAKARTA.

Ratih Dwi Nugraha. 2012. Laporan Praktikum Osmolisis. Universitas Udaya

Trihandaru S. 2012. Pemodelan dan Pengukuran Difusi Larutan Gula dengan

Lintasan Cahaya

Dwidjoseputro, D. 1986. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia.Jakarta.

Laser. Yogyakarta : Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVI HFI Jateng & DIY,

Purworejo 14 April201. ISSN : 0853-0823 : 1

Anda mungkin juga menyukai