Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PRAKTIKUM BIOLOGI

Disusun oleh :
Kelompok
1. Adinda Varaysha Karima (2)
2. Fathan Raditya Tahir (12)
3. Kayla Noya Azzahra Lubis (16)
4. Kirana Azzahra Putri Karimullah (18)
5. Revalsya Bunga Kinanti (29)
6. Vidianisa Rahmadiani (33)
I. Tujuan
 Membandingkan struktur sel hewan dan
sel tumbuhan
 Mengetahui proses terjadinya Difusi dan
Osmosis

II. Dasar Teori


1. Sel Hewan dan Tumbuhan
Secara umum, struktur sel ada dua,
yaitu struktur sel prokariotik dan sel
eukariotik Sel prokariotik tidak memiliki
nukleus, sedangkan sel eukariotik memiliki
nukleus.
Sel hewan dan tumbuhan termasuk sel
eukariotik. Kedua sel ini memiliki beberapa
organel yang sama dan beberapa lainnya
berbeda.
Organel sel yang dimiliki oleh sel
tumbuhan namun tidak pada sel hewan
adalah dinding sel, plastida, dan vakuola
(sel hewan umumnya tidak memiliki
vakuola). Namun, sel tumbuhan tidak
memiliki sentriol seperti pada sel hewan.
Sel tumbuhan berbentuk persegi
panjang. Tetapi, sel hewan cenderung agak
lonjong karena tidak memiliki dinding sel.
2. Difusi dan Osmosis
Difusi dan osmosis merupakan contoh
peristiwa transpor pasif.
Transpor pasif adalahperpindahan zat
tanpa memerlukan energi. Perpindahan
zat ini terjadi karena perbedaan
konsentrasi antara zat atau larutan.
Difusi adalah proses pergerakan acak
partikel-partikel (atom, molekul), gas dari
konsentrasi tinggi (hipertonis) ke
konsentrasi yang lebih rendah (hipotonis)
hingga mencapai kesetimbangan tanpa
melalui selaput membrane semi
permiabel.
Osmosis adalah perpindahan
pelarut(seperti air) dari hipotonik menuju
hipertonik melalui membrane semi
permiabel. Osmosis terbagi menjadi dua,
yaitu osmosis pada sel hewan dan
osmosis pada sel tumbuhan.
III. Alat
 Sel Hewan dan Tumbuhan
1. Pisau
2. Mikroskop
3. Kaca preparat
4. Kaca penutup
5. Pipet tetes
6. Pinset
7. Botol Aqua 240 ml
 Osmosis dan Difusi
1. Beaker glass
2. Sendok
3. Pisau
4. Timbangan
IV. Bahan
 Sel Hewan dan Tumbuhan
1. Umbi bawang merah
2. Air
3. Cacing

 Osmosis dan Difusi


1. Air
2. Pewarna makanan
3. Kentang
4. Garam
V. Cara kerja
A. Sel Hewan
1. Tuangkan air pada botol Aqua
ukuran 240 ml
2. Masukkan cacing ke dalam botol
3. Tambahkan garam ke dalam botol
4. Tunggu cacing hingga mati lalu
potong tubuhnya dengan pinset
5. Letakkan darah cacing yang
menempel pada pinset di atas kaca
preparate. Lalu, tutup dengan kaca
penutup
6. Amati dengan mikroskop, perbesar
100x hingga 400x

B. Sel Tumbuhan
1. Potong bawang merah tipis
2. Letakkan potongan bawah merah di
atas kaca preparate
3. Tetesi sedikit air pada kaca preparat
dan potongan bawang merah dengan
menggunakan pipet tetes. Lalu, tutup
dengan kaca penutup
4. Amati dengan mikroskop dengan
perbesaran 100x hingga 400x
C. Osmosis
1. Potong kentang menjadi 2 buah
berbentuk balok dengan ukuran 1x1x1
cm
2. Ukur dan timbang kentang sebelum
dan sesudah direndam
3. Tuangkan air 150 ml pada kedua
beaker glass
4. Beri 2 sendok garam pada salah
satu beaker glass
4. Taruh kentang pada masing-masing
beaker glass
5. Tunggu hingga 30 menit
6. Amati perubahan yang terjadi

D. Difusi
1. Masukkan air pada botol Aqua
ukuran 240 ml
2. Teteskan pewarna makanan
sebanyak 2-3 tetes
3. Amati pewarna makanan tersebut
hingga mengalami kesetimbangan
VI. Hasil Pengamatan
A. Sel Hewan

Pada Sel hewan (cacing) terdapat


sel yang berbentuk lonjong dan bulat
yang berwarna merah dan juga ada
yang seperti bercak-bercak putih.

Sel yang berbentuk lonjong dan


bulat berwarna merah adalah darah.

Kemudian, sel yang seperti


bercak-bercak berwarna putih adalah
sitoplasma.
B. Sel Tumbuhan

Pada sel tumbuhan (bawang


merah) terdapat sel dengan bentuk
seperti persegi panjang walaupun
tidak beraturan. Hal ini dikarenakan
terapat dinding sel pada tumbuhan.
C. Osmosis

setelah melakukan pengamatan selama 30 menit, kami dapat mengambil kesimpulan bahwa
kentang yang ditaruh ke konsentrasi tinggi (air garam) teksturnya menjadi lebih lunak
dibandingkan kentang yang di konsentrasi rendah. dan kentang yang di konsentrasi rendah
teksturnya masih sama saat awal dimasukkan.
D. Difusi

Dua menit pertama, pewarna makanan masih dalam proses pelarutan.

2 menit berikutnya, pewarna makanan mulai terlarut di dalam air.

1 menit terakhir, pewarna makanan sudah sepenihnya terlarut dalam air


VII. Pembahasan
VIII. Penutup

Anda mungkin juga menyukai