2. A. Coba Anda analisis tentang asas konsensualisme dalam kasus jual beli pada kasus
tersebut?
Mengenai asas konsensualisme dapat dijumpai dalam pasal 1320 butir 1 jo pasal 1338 ayat
(1) KUH perdata yang mengatakan bahwa ”semua perjanjian yang dibuat secara sah verlaku
sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya”. Dari kedua pasal tersebut dapat
disimpulkan bahwa pada dasarnya perjanjian telah lahir sejak saat tercapainya kesepakatan
antara para pihak yang mengadakan perjanjian. Dengan kata lain, perjanjian itu lahir apabila
sudah tercapai kesepakatan dari para pihak mengenai hal-hal pokok yang menjadi objek
perjanjian dan tidak perlu adanya formalitas tertentu selain yang telah ditentukan undang-
undang.
B. Jelaskan faktor apa yang menjadi penghambat penerapan asas konsensualisme pada
kasus jual beli diatas.?
Terhadap asas konsensualisme itu ada perkecualianya yaitu oleh undang-undang ditetapkan
formalitas tertentu untuk beberaqpan macam perjanjian dengan ancaman batalnya perjanjian
tersebut apabila tidak memenuhi bentuk yang diterapkan, misalnya perjanjian :
a) Pengibahan yang berupa benda tak bergerak harus akta notaris
b) Perdamaian harus dengan bentuk tertulis
c) Kerja dilaut harus dengan akta
Perjanjian-perjanjian yang pembuataya menggunakan formalitas tertentu disebut perjanjian
formal. Disamping itu, ada juga pengecualian dari asas konsensualisme yaitu pada perjanjian
riil. Dalam perjanjian riil ini lahirnya perjanjian tidak pada saat adanya kata sepakat, tetapi
pada saat barang atau objek diserahkan secara nyata, misalnya dalam perjanjian penitipan
-Muhammad Try Ryandy-042582637-T1-EKMA4316-30.