Anda di halaman 1dari 16

MATERI PENYULUHAN

BAGAIMANA MEMILIH METODE PENYULUHAN YANG TEPAT...

Keberhasilan penyuluhan bukan hanya ditentukan oleh materi yang disampaikan


saja. Bagaimana menyampaikan materi penyuluhan itu kepada para petani memegang
peranan yang menentukan keberhasilan penyuluhan pertanian.
Penyampaian materi penyuluhan ini biasanya disebut dengan Metode
penyuluhan. Secara singkat metode penyuluhan pertanian dapat diartikan sebagai cara-
cara penyampaian materi penyuluhan pertanian melalui media komunikasi oleh
penyuluh kepada petani beserta keluarganya.
Metode penyuluhan ini dapat dilakukan dengan berbagai macam cara sesuai
dengan pendekatan yang kita lakukan. Secara umum berdasarkan pendekatanya metode
penyuluhan ini dapat dibedakan berdasarkan langsung tidaknya komunikasi yang
dilakukan, berdasarkan pendekatan kepada sasaranya dan berdasarkan indera penerima.

Dilihat berdasarkan penyampaian komunikasinya.


1. Metoda penyuluhan dapat digolongkan kedalam 2 (dua) golongan yaitu :
2. Metoda-metoda yang langsung (direct Communication/face to face Communication)
Metode ini memberikan kesempatan kepada penyuluh untuk secara langsung
berhadapan dengan sasaran Contohnya obrolan ditempat peternakan, di rumah, di
balai desa, di kantor, dalam kursus tani, dalam penyelenggaraan suatu demonstrasi
dan lain-lain.
3. Metoda-metoda yang tidak langsung (indirect Communication) Dalam hal ini
penyuluh tidak langsung berhadapan secara tatap muka dengan sasaran, tetapi dalam
menyampaikan pesannya melalui perantara (media). Contoh : melalui radio, siaran
televisi, ataupun media tercetak (brosur, leaflet).

Berdasarkan pendekatan kepada sasaran.


Penggolongan ini berdasarkan hubungan jumlah dan penggolongan dari pada sasaran
adalah :
1. Metoda Berdasarkan Perorangan
Dalam hal ini para penyuluh berhubungan secara langsung maupun tidak
langsung dengan sasaran secara perorangan. Contohnya :
a. Kunjungan ke rumah petani, ataupun petani berkunjung ke rumah penyuluh dan
ke kantor.
b. Surat menyurat secara perorangan.
c. Demonstrasi plot.
d. Belajar perorangan, belajar praktek.
e. Hubungan telepon / SMS

2. Metoda dengan pendekatan kelompok


Dalam hal ini penyuluh berhubungan dengan kelompok sasaran, contohnya
dapat dilakukan dengan :
a. Pertemuan (contoh : di rumah, di saung tani, di balai desa, dan lain-lain.
b. Perlombaan.
c. Demonstrtasi cara/hasil.
d. Kursus tani.
e. Musyawarah/diskusi kelompok/temu karya.
f. Karyawisata.
g. Hari lapangan petani (farm field day).

3. Metode dengan pendekatan masal.


Dengan metode ini penyuluh menyampaikan pesannya secara langsung maupun
tidak langsung kepada sasaran dengan jumlah yang banyak (massal). Contohnya
dapat dilakukan dengan :
a. Rapat (pertemuan umum)
b. Siaran pedesaan melalui Radio/TV
c. Pemuatan film/slide
d. Penyebaran bahan tulisan : (brosur, leaflet, folder, booklet dan sebgainya)
e. Pemasangan Poster dan Spanduk
f. Pertunjukan Kesenian

Berdasarkan indera penerima.


1. Metode-metode yang dilakukan dengan jalan memperlihatkan materi penyuluhan
kepada sasaran.
Dengan metode ini pesan diterima melalui indera penglihatan kita.
Contohnya :
a. Pesan yang tertulis
b. Pesan yang bergambar
c. Pesan yang terproyeksi : seperti film/slide tanpa penjelasan vocal/bisu

2. Metode-metode yang disampaikan melalui pendengaran


Dengan metode ini pesan akan diterima oleh sasaran melalui indera
pendengaran.
Contohnya dapat dilakukan dengan :
a. Siaran pedesaan melalui radio/TV
b. Hubungan tilpon / SMS.
c. Pidato, ceramah, rapat.

3. Metode yang disampaikan melalui kombinasi beberapa macam alat indera.


Dengan metode ini pesan diterima oleh sasaran bisa melalui indera pendengaran,
indera penglihatan, diraba, dicium ataupun dikecap secara sekaligus. Contohnya
dapat dilakukan dengan :
a. Demonstrasi
b. Peragaan dengan penjelasan
c. Dan lain-lain

Masing – masing metode penyuluhan dapat dilakukan secara sendiri-sendiri


ataupun dikombinasikan antara beberapa metode penyuluhan, tergantung kondisi
sasaran kita, perilaku sasaran, sarana yang tersedia, kemampuan kita dalam
meyampaikan materi, jumlah sasaran, keadaan sosial ekonomi sasaran dan tak kalah
pentingnya adalah pembiayaan yang tersedia. Lebih baik lagi apabila kita
memperhatikan metode penyuluhan yang sudah familiar di lokasi tersebut dan tidak
memerlukan biaya yang besar.

METODE PENYULUHAN PERTANIAN


Metode Penyuluhan Pertanian, dapat diartikan sebagai :
“Cara-cara penyampaian materi penyuluhan pertanian melalui media komunikasi
oleh penyuluh kepada petani beserta keluarganya”

Pada prinsipnya metoda penyuluhan dapat digolongkan sesuai dengan macam-macam


pendekatannya :

A.   DILIHAT DARI SEGI KOMUNIKASI


Metoda penyuluhan dapat digolongkan kedalam 2 (dua) golongan yaitu :
1. Metoda-metoda yang langsung (direct Communication/face to face
Communication)
dalam hal ini penyuluh langsung berhadapan muka dengan sasaran Umpannya:
obrolan ditempat peternakan, dirumah, dibalai desa, di kantor, dalam kursus tani,
dalam penyelenggaraan suatu demonstrasi dan lain-lain.

2.  Metoda-metoda yang tidak langsung (indirect Communication)


dalam hal ini penyuluh tidak langsung berhadapan secara tatap muka dengan
sasaran, tetapi dalam menyampaikan pesannya melalui perantara (media)

B.   PENGGOLONGAN BERDASARKAN PENDEKATAN KEPADA SASARAN.


Penggolongan ini berdasarkan hubungan jumlah dan penggolongan dari
pada sasaran adalah :
1.    Metoda Berdasarkan Perorangan
Dalam hal ini para penyuluh berhubungan secara langsung maupun tidak
langsung dengan sasaran secara perorangan.
Umpamanya :
a.    Kunjungan ke rumah petani, ataupun petani berkunjung kerumah penyuluh
dan kekantor.
b.    Surat menyurat secara perorangan.
c.    Demonstrasi plot.
d.    Belajar perorangan, belajar praktek.
e.    Hubungan telpon
2.   Metoda dengan pendekatan kelompok
Dalam hal ini penyuluh berhubungan dengan kelompok sasaran umpamanya :
a.    pertemuan (contoh : di rumah, di saung, di balai desa, dan lain-lain.
b.    Perlombaan.
c.    Demonstrtasi cara/hasil.
d.    Kursus tani.
e.    Musyawarah/diskusi kelompok/temu karya.
f.     Karyawisata.
g.    Hari lapangan petani (farm field day).

3.   Metode dengan pendekatan masal.


Dalam hal ini penyuluh menyampaikan pesannya secara langsung maupun
tidak langsung kepada sasaran dengan jumlah banyak secara sekaligus.
Umpamanya :
a.  Rapat (pertemuan umum)
b.  Siaran pedesaan melalui Radio/TV
c.  Pemuatan film/slide
d.  Penyebaran bahan tulisan : (brosur, leaflet, folder, booklet dan sebgainya)
e.  Pemasangan Foster dan Spanduk
f.   Pertunjukan Kesenian

C.   PENGGOLONGAN BERDASARKAN INDERA PENERIMA


1.   Metode-metode yang dilakukan dengan jalan memperlihatkan
Dalam hal ini pesan dilampirkan melalui penglihatan.
Umpamanya :
a.    Pesan yang tertulis
b.    Pesan yang bergambar
c.    Pesan yang terproyeksi : seperti film/slide tanpa penjelasan vocal/bisu
2.    Metode-metode yang disampaikan melalui pendengaran
Dalam hal ini pesan diterima oleh sasaran melalui indera pendengaran.
Umpamanya :
a.    Siaran pedesaan melalui radio/TV
b.    Hubungan telepon
c.    Pidato, ceramah, rapat.

3.    Metode yang disampaikan melalui beberapoa macam alat indera secara


kombinasi
Dalam hal ini pesan diterima oleh sasaran bias melalui pendengaran,
penglihatan, diraba, dicium ataupun dikecap secara sekaligus
a.    Demonstrasi
b.    Peragaan dengan penjelasan
c.    Dan lain-lain

METODE PENYULUHAN PERTANIAN
Penyuluhan pertanian memiliki kegiatan tertentu agar tujuan yang diinginkan
seperti perbaikan-perbaikan teknologi, cara kerja dan tingkat kehidupan para petani di
pedesaan dapat tercapai. Tugas tersebut dapat dilaksanakan oleh seorang penyuluh
karena setiap penyuluh pertanian mempunyai tanggung jawab untuk
mengkomunikasikan inovasi, dalam arti mengubah perilaku masyarakat sasaran agar
tahu, mau, dan mampu menerapkan inovasi demi tercapainya perbaikan mutu hidupnya.
Dalam hubungan ini, perlu diingat bahwa sasaran penyuluhan pertanian
sangatlah beragam. Baik beragam mengenai karakteristik individunya, beragam
lingkungan fisik dan sosialnya, dan beragam pula kebutuhan-kebutuhannya, motivasi
serta tujuan-tujuan yang diinginkan. Dengan demikian, tepatlah jika Kang dan Song
(1984) menyimpulkan bahwa tidak ada satu pun metode yang selalu efektif untuk
diterapkan dalam setiap kegiatan penyuluhan pertanian. Bahkan menurutnya, dalam
banyak kasus, kegiatan penyuluhan pertanian harus dilaksanakan dengan menerapkan
beragam metode sekaligus yang saling menunjang dan melengkapi.
Setiap kegiatan dalam penyuluhan pertanian harus dilaksanakan secara teratur
dan terarah, tidak mungkin dilaksanakan begitu saja, oleh karena itu memerlukan
metode atau cara-cara yang dapat digunakan, yang harus bersifat mendidik,
membimbing, dan menerapkan, sehingga para petani dapat menolong dirinya sendiri
(self help), mengubah memperbaiki tingkat pemikiran, tingkat kerja dan tingkat
kesejahteraan hidupnya. Sedangkan metoda itu sendiri adalah cara penyuluh untuk
mendekatkan dirinya dengan masyarakat sasaran.
Landasan dalam memilih metode yang tepat adalah dengan cara memahami prinsip-
prinsip metode penyuluhan yang harus diperhatikan oleh setiap penyuluh sebelum
menerapkan suatu metode penyuluhan. Prinsip-prinsip tersebut antara lain :

Pengembangan untuk berpikir kreatif


Melalui penyuluhan, agar masyarakat sasaran mampu dengan upayanya sendiri
mengatasi masalah-masalah yang dihadapi, serta mampu mengembangkan
kreatifitasnya untuk memanfaatkan setiap potensi dan peluang yang diketahuinya untuk
terus menerus dapat memperbaiki mutu hidupnya. Oleh sebab itu, pada setiap kegiatan
penyuluhan, seorang penyuluh harus mampu memilih metode yang sejauh mungkin
dapat mengembangkan daya nalar dan kreativitas masyarakat sasarannya.
1. Tempat yang paling baik adalah di tempat kegiatan sasaran
Setiap individu sangat mencintai profesinya, karena itu tidak suka diganggu serta
selalu berperilaku sesuai dengan pengalamannya sendiri dan kenyataan-kenyataan
yang dihadapinya sehari-hari. Oleh karena itu, kegiatan penyuluhan sebaiknya
dilaksanakan dengan menerapkan metode-metode yang dilaksanakan di lingkungan
pekerjaan sasarannya. Hal ini dimaksudkan agar:
1) Tidak banyak menggangu kegiatan rutinnya
2) Penyuluh dapat memahami betul keadaan sasaran, termasuk masalah yang
dihadapi dan potensi serta peluang yang dapat dimanfaatkan untuk perbaikan
mutu hidup mereka.
3) Kepada sasaran dapat ditunjukkan contoh-contoh nyata tentang masalah dan
potensi serta peluang yang dapat ditemukan di lingkungan pekerjaannya sendiri,
sehingga mudah dipahami dan diresapi serta diingat oleh sasarannya.
4) Setiap individu terikat dengan lingkungan sosialnya

Setiap individu akan selalu berperilaku sesuai dengan kondisi lingkungan


sosialnya, atau setidak-tidaknya akan selalu berusaha menyesuaikan diri dengan
perilaku orang-orang disekitarnya.

2. Ciptakan hubungan yang akrap dengan sasaran


Penyuluhan adalah merupakan upaya mengubah perilaku orang lain secara
persuasif dengan menerapkan sistem pendidikan. Adanya hubungan pribadi yang
akrap antara penyulugh dengan sasarannya, akan merupakan syarat yang harus
dipenuhi, setidak-tidaknya akan memperlancar kegiatan penyuluhan itu sendiri.
3. Memberikan sesuatu untuk terjadinya perubahan
Kegiatan penyuluhan adalah upaya untuk mengubah perilaku sasaran, baik
pengetahuannya, sikapnya, atau ketrampilannya. Dengan demikian, metode yang
diterapkan harus mampu merangsang sasaran untuk selalu siap dan dengan sukahati
atas kesadaran ataupun pertimbangan nalarnya sendiri melakukan perubahan-
perubahan demi perbaikan mutu hidupnya sendiri, keluarganya, dan masyarakatnya.
Pengertian penyuluhan, menunjukkan bahwa penyuluhan pada dasarnya
merupakan :
1. Proses komunikasi
Memiliki sifat khusus untuk mengkomunikasikan inovasi di dalam proses
pengembangan.
2. Proses perubahan perilaku melalui pendidikan
Memiliki sifat khusus sebagai sistem pendidikan non-formal dan pendidikan
orang dewasa.

Pemilihan metode penyuluhan dapat dilaksanakan dengan melakukan pendekatan-


pendekatan sebagai berikut :
1. Metode penyuluhan dan proses komunikasi
Totok Mardikanto (1982), mengenalkan adanya tiga cara pendekatan yang dapat juga
diterapkan dalam pemilihan metode penyuluhan, yaitu
2. Metode penyuluhan menurut media yang digunakan
Berdasarkan media yang digunakan, metode penyuluhan dapat dibedakan menjadi
tiga, yaitu :
1) Media lisan, baik yang disampaikan secara langsung maupun secara tidak
langsung.
2) Media cetak, baik berupa gambar dan atau tulisan yang dibagi-bagikan,
disebarkan, atau dipasang ditempat-tempat strategis yang mudah dijumpai oleh
sasaran.
3) Media terproyeksi, berupa gambar dan atau tulisan lewat slide, pertunjukan film,
film strip, dll.
3. Metode penyuluhan menurut hubungan penyuluh dan sasarannya
Berdasarkan hubungan penyuluhan kesasarannya, metode penyuluhan dibedakan atas
dua macam, yaitu :
1) Komunikasi langsung, baik melalui percakapan tatap muka atau melalui media
tertentu yang memungkinkan penyuluh dapat berkomunikasi secara langsung
dari sasarannya dalam waktu yang relatif singkat.
2) Komunikasi tak langsung, baik lewat perantara orang lain, lewat surat atau
media yang lain, yang tidak memungkinkan penyuluh dapat menerima respon
dari sasarannya dalam waktu yang relatif singkat.
4. Metode penyuluhan menurut keadaan psikososial sasarannya
Seperti halnya dengan metode penyuluhan berdasarkan media yang digunakan,
metode penyuluhan menurut keadaan psikososial sasarannya juga dibedakan menjadi
3 hal, yaitu :
1) Pendekatan massal
Jika penyuluh berkomunikasi secara tak langsung atau langsung dengan
sejumlah sasaran yang sangat banyak bahkan mungkin tersebar tempat tinggalnya.
Dengan metode ini penyuluh pertanian tertuju kapada para petani umumnya di
kampung-kampung dan di pedesaan-pedesaan, agar mereka dapat mendengarkan
penyuluhan pertanian. Dipandang dari segi penyampaian informasi memang
metode ini baik, akan tetapi dipandang dari keberhasilan adalah kurang efektif
karena pada dasarnya hanya dapat menimbulkan tahap kesadaran dan tahap minat
pada para petani pendengar penyuluhan, itupun kalau pendekatannya dapat
dilakukan dengan baik, dapat menarik perhatian para petani kepada suatu hal yang
lebih menguntungkan.
2) Pendekatan kelompok
Manakala penyuluh berkomunikasi dengan sekelompok sasaran pada waktu
yang sama, seperti pada pertemuan di lapangan, penyelenggaraan latihan.
Pendekatan dilakukan terhadap kelompok petani, di mana para petani ini diajak
dan dibimbing serta diarahkan secara berkelompok untuk melaksanakan sesuatu
kagiatan yang tentunya lebih produktif atas dasar kerja sama, dengan demikian
dalam pelaksanaannya dapat secara berdiskusi. Dalam pendekatan kelompok ini
bertujuan juga agar penyuluh tidak terlalu terkuras tenaganya pertama-tama dapat
melakukan pendekatan perorangan kepada petani yang tergolong early adopter
(yang sering menjadi tempat bertanya dan yang dapat mempengaruhi para petani
lainnya) dan petani ini dapat menjadi kontak tani yang membantu menyebarkan
pengetahuan dan ketrampilan kepada para anggota kelompoknya.
3) Metode-metode dengan pendekatan perorangan
Penyuluh berkomunikasi secara pribadi orang seorang dengan setiap
sasarannya. Dalam metode ini penyuluh melakukan hubungan atau pendekatan-
pendekatan secara langsung dengan sasaran yaitu seorang petani, biasanya
dilakukan secara berdialog langsung, melakukan kunjungan ke rumah petani,
kunjungan ke sawah/ladang petani, angjangsana, surat menyurat, hubungan
telepon. Metode ini memang sangat efektif, petani dapat secara langsung
memecahkan apa yang menjadi masalahnya dengan bimbinga khusus dari
penyuluh, akan tetapi metode pendekatan ini banyak menyita waktu, sebaiknya
dilakukan ketika penyuluh dalam keadaan senggang, banyak waktu.
Dari metode-metode pendekatan yang dilancarkan sehubungan dengan
kegiatan penyuluhan, kita dapat mengetahui metode mana yang paling efektif dan
yang kurang efekti, metode mana yang memerlukan perlakuan-perlakuan intensif
dan mana pula yang kurang intensif. Penyuluhan yang dilakukan dengan metode
pendekatan missal menyampaikan para petani yang mengikuti atau menyimaknya
ke tahap kesadaran akan tetapi belum memahaminya secara mendalam.
Penyuluhan yang dilakukan dengan metode pendekatan kelompok mulai menarik
para petani ke tahapan minat, tahapan menilai atau mempertimbangkan, bahkan
mncobanya pula. Sedangkan penyuluhan yang dilakukan dengan metode
pendekatan perorangan akan menyampaikan petani ke tahap penerapan, ia mulai
menerapkan teknologi baru yang diajarkan atau dikembangkan penyuluh.
Sementara ahli mengemukakan bahwa menurut mekanisme diterimanya materi
atau isi penyuluhan oleh para petani, maka penyuluhan itu dapat digolongkan
atas :
1) Metode yang dapat didengar, yang dalam hal ini pesan-pesan penyuluh akan
diterima oleh para petani lewat pendengaran, misalnya percakapan secara
tatap muka.
2) Metode yang dapat dilihat, pesan-pesan penyuluh dengan metode ini dapat
diterima atau dilihat petani oleh penglihatannya, misalnya pesan dalam bentuk
gambar, spanduk.
3) Metode yang dapat didengar dan dilihat, pesan-pesan penyuluh disampaikan
kepada petani melalui peragaan yang disertai dengan petunjuk-petunjuk lisan,
gambar ditelevisi, film bersuara, dan lain-lainnya.
Jadi dalam kegiatan penyuluhan agar kegiatan itu mencapai keberhasilan
dalam proses adopsinya dengan lancer atau baik penyuluh perlu
memperdengarkan, memperlihatkan dan melakukan praktek terhadap materi
yang disuluhkan.
5. Metode penyuluhan dalam pendidikan luar sekolah
Dalam membedakan anatara pendidikan sekolah dan pendidikan luar sekolah
adalah bahwa penyelenggaraan pendidikan luar sekolah dapat diselenggarakan
dimana saja dan kapan saja. Dengan demikian metode yang digunakan dalam
pelaksanaan penyuluhan dapat menerapkan metode pendidikan formal (ceramah,
diskusi, belajar mandiri) atau metode yang tidak pernah diterapkan dalam sistem
pendidikan sekolah seperti pameran, kunjungan ke rumah. Cara lain, kegiatan
pendidikan luar sekolah selalu deprogram sesuai dengan kebutuhan sasaran, setiap
kegiatan pendidikan non formal harus selalu menyesuaikan dengan keadaan dan
kebutuhan sasaran.
6. Metode penyuluhan dalam pendidikan orang dewasa
Freire (1973), menyatakan bahwa pendidikan adalah merupakan proses
penyadaran menuju kepada pembebasan. Oleh sebab itu, proses pendidikan harus
dibebaskan dari upaya-upaya menciptakan ketergantungan atau bentuk-bentuk
penindasan baru, artinya melalui pendidikan, sasaran didik harus selalu diberi
kesempatan seluas-luasnya untuk menyampaikan pengalaman dan mengembangkan
daya nalarnya. Selaras dengan hal itu, salah satu cirri utama pendidikan orang
dewasa adalah keberhasilan pendidikan tidak bergantung pada seberapa banyak
materi yang disampaikan, tetapi lebih pada seberapa jauh program pebdidikan
tersebut mempu mengembangkan dialog antara pendidik dan yang dididik.
Selain itu juga bahwa sasaran pendidikan orang dewasa adalah orang-orang
dewasa yang disamping telah memiliki pengalaman, perasaan dan harga diri (tidak
ingin dan tidak mudah digurui), mereka umumnya juga memiliki banyak kegiatan
dan merupakan pribadi-pribadi yang pada umumnya telah mengalami kemunduran.
Oleh karena itu, pemilihan metode pendidikan orang dewasa harus selalu
dipertimbangkan:
1. Waktu penyelenggaraan yang tidak terlalu mengganggu kegiatan atau pekerjaan
pokok
2. Waktu penyelenggaraan sesingkat mungkin
3. Lebih banyak menggunakan alat peraga

Program pendidikan orang dewasa harus lebih banyak mengacu pada pemecahan
masalah yang sedang dan akan dihadapi dari pada dengan upaya penambahan
pengalaman belajar baik yang berupa pengetahuan, sikap dan ketrampilan-ketrampilan
baru. Scmidt (1974) menekankan agar pemilihan metode pendidikan orang dewasa
harus selalu mengacu pada tujuan yang ingin dicapai oleh program pendidikan yang
pada dasarnya terbagi menjadi dua, yaitu menata pengalaman masa lampau yang telah
dimilikinya dengan cara baru, dan memberikan pengalaman baru dalam hal
pengetahuan, sikap dan ketrampilan.
Ragam Metode Penyuluhan dapat dibedakan menjadi 4 yaitu :
1. Media Massa
Jika membicarakan penggunaan media massa dalam penyuluhan, yang patut
dipertimbangkan adalah peranan dalam program penyuluhan dan penggunaannya
secara efektif. Yang penting adalah efek yang diharapkan dan cara menggunakannya
untuk menjamin agar arti pesan menjadi jelas. Surat kabar, majalah, radio dan
televisi merupakan media yang paling murah untuk menyampaikan pesan kepada
masyarakat. Walaupun demikian, perlu diamati pengaruhnya sebelum diputuskan
penggunaanya dalam penyuluhan. Media penting untuk menyadarkan akan adanya
inovasi disamping untuk mendorong minat. Walaupun demikian, media tampaknya
hanya menunjukkan bahwa media massa dapat mempercepat proses perubahan,
tetapi jarang dapat mewujudkan perubahan dalam perilaku.
Media massa dapat memenuhi beberapa fungsi di dalam masyarakat dan turut
berperan mengubah masyarakat tersebut yang mencakup:

2. Menentukan Jadwal Diskusi Yang Penting


Sebagai contoh, media memberi perhatian terhadap masalah yang dihadapi
masyarakat saat terjadi kelaparan dan usaha-usaha yang dilakukan pemerintah untuk
mengatasinya. Majalah pertanian dan program siaran radio pedesaan juga dapat
memainkan peran penting dalam mendorong petani untuk membicarakan masalah
demikian dengan penyuluh / pemuka desa.
3. Mengalihkan Pengetahuan
Pengetahuan akan berhasil dialihkan bilamana sesuai dengan kebutuhan.
Gagasan baru yang disebar melalui media lebih cepat diterima jika berkaitan dengan
pengetahuan yang ada, daripada melakukan modifikasi terhadap pengetahuan.
beberapa macam pengetahuan dapat dialihkan melalui media, sedangkan
pengetahuan dan keterampilan yang lain tidaklah demikian.
4. Membentuk dan Mengubah Pendapat

Media massa dapat memainkan peran penting dalam mengembangkan pendapat


bila anggota masyarakat belum memiliki pandangan yang kuat mengenai isu tertentu.
Media juga akan memperoleh pengaruh penting dalam perubahan pendapat bila posisi
yang diajukan hanya berbeda sedikit dengan pendapat baru.
1. Mengubah Perilaku
Media massa dapat digunakan untuk mengubah pola perilaku, terutama yang
kecil dan relatif kurang penting, atau perubahan untuk memenuhi keinginan yang
ada. Periklanan sangat berhasil dengan cara ini.
2. Metode Kelompok
Metode penyuluhan kelompok lebih menguntungkan dari media massa, karena
umpan balik lebih baik yang memungkinkan pengurangan salah pengertian yang bisa
berkembang antara penyuluh dan petani. Interaksi ini memberi kesempatan untuk
bertukar pengalaman maupun pengaruh terhadap perilaku dan norma para anggota
kelompok. Metode kelompok satu sama lain berbeda didalam kesempatan
memperoleh umban balik dan interaksi. Biaya perkapita penggunaan metode
kelompok cenderung lebih tinggi daripada media massa terutama jika bekerja dengan
kelompok kecil. Oleh sebab itu metode ini digunakan hanya bila diperlukan umpan
balik / interaksi antar petani untuk mencapai sasaran.
Ceramah, demontrasi, widyakarya dan diskusi kelompok merupakan metode
kelompok yang dipertimbangkan dalam bagian ini.
1. Ceramah/Pidato
Merupakan sarana penting untuk mengalihkan informasi di dalam penyuluhan.
Ceramah / pidato mempunyai beberapa keuntungan khas sebagai berikut:
1) Penceramah dapat mengubah isi pidatonya disesuaikan dengan keperluan dan
minat hadirin maupun tingakat pendidikan mereka.
2) Penceramah dapat memperhatikan tanggapan hadirin ketika berbicara dan dapat
segera mengubah pendekatannya.
3) Hadirin dapat mengetahui penceramah dengan baik dan memperoleh kesan yang
jelas mengenai topik pembicaraan.
4) Ceramah memberi kesempatan kepada hadirin untuk memajukan pertanyaan dan
mendiskusikan isu-isu lebih mendalam.
Kekurangan ceramah adalah bahwa yang diungkapkan biasanya mudah dilupakan
dibandingkan dengan yang tertulis.
2. Demontrasi
Demontrasi dapat mendorong petani mencoba sendiri inovasi baru. Penyebab
masalah dapat ditunjukkan disertai kemungkinan pemecahannya tanpa rincian teknis
yang rumit. keuntungan demontrasi adalah kesanggupan melihat suatu metode baru
untuk dituangkan dalam praktek. Tidak diperlukan adanya saling mempercayai yang
tinggi antara petani dan penyuluh, karena petani dapat melihat sendiri segala
sesuatunya dengan jelas. Agen penyuluhan pun tak perlu terlalu melibatkan diri pada
penguraian pesan yang kemungkinan bisa keliru diartikan. Demontrasi sangat
berguna bagi orang yang tak bisa berpikir secara abstrak. Agart efektif, demontrasi
harus diintegrasikan ke dalam program penyuluhan. Cara lain juga dapat digunakan
untuk mendorong petani menyaksikan demontrasi dan memutuskan penggunaan
informasi baru tersebut di lahan mereka.
3. Diskusi Kelompok
Diskusi kelompok merupakan metode penyuluhan yang sangat penting, karena
memberi kesempatan untuk mempengaruhi perilaku pesertanya. Peranan agen
penyuluhan berbeda, tidak seperti pada pidato / ceramah yang menempatkan agen
penyuluhan sebagai sumber informasi sehingga statusnya lebih tinggi daripada
hadirin. Pada kelompok diskusi, agen penyuluhan merupakan bagian dari anggota
kelompok yang turut memecahkan masalah.
Diskusi kelompok membantu proses alih teknologi dari ahlinya kepada kelompok
walaupun media cetak dan bahan audio visual serta pidato lebih murah dan tertata
rapi serta umumnya lebih efektif. Walaupun demikian, diskusi kelompok membantu
anggotanya memadukan pengetahuan dengan memberikan kesempatan mengajukan
pertanyaan, menghubungkan informasi baru dengan yang telah mereka ketahui, dan
jika perlu, memperbarui pandangan mereka dapat mendiskusikannya dengan
penyuluh.
4. Penyuluhan Individu
Keuntungan metode penyuluhan indivudu adalah
a. Memberikan informasi yang diperlukan merupakan cara yang sangat baik untuk
memecahkan suatu masalah yang khusus, seperti pengambilan keputusan dalam
penanaman modal yang besar.
b. Ada keinginan untuk mengintegrasikan informasi dari petani dengan informasi
dari agen penyuluhan.
c. Agen penyuluhan dapat membantu petani untuk menjernihkan pikirannya dan
memilih antara beberapa tujuan yang masih simpang siur.
d. Agen penyuluhan dapat meningkatkan kepercayaan petani pada dirinya dengan
menunjukkan perhatiannya secara pribadi, situasinya, serta gagasan-gagasanya.
5. Gabungan dari Berbagai Media dan Penggunaan alat Bantu Audio Visual
Keuntungan menggunakan alat bantu audio visual adalah
a. Alat bantu dapat menangkap perhatian dari hadirin.
b. Melalui alat bantu, bisa disarikan butir penting dari pembicaraan dengan jelas.
c. Pesan lebih mudah ditangkap melalui beberapa panca indra dibanding yang
hanya melalui salah satu panca indera saja.
d. Kemungkinan untuk mengurangi terjadinya penafsiran yang keliru.
e. Beberapa alat bantu dapat membantu menyusun pesan secara sistematis.

DAFTAR PUSTAKA

Kartasapoetra, G.A. 1991. Teknologi Penyuluhan Pertanian. Bumi Aksara. Jakarta.


Mardikanto, Totok dan Arip Wijianto. 2005. Metoda dan Teknik Penyuluhan
Pertanian. Fakultas Pertanian UNS. Surakarta.
Van Den Ban, A.W. dan Hawkin. 2003. Penyuluhan Pertanian. Kanisius. Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai