Anda di halaman 1dari 5

LECTURER NOTES

MATA KULIAH : ANALISA STRUKTUR


MATERI : STRUKTUR STATIS TERTENTU
SESI PERTEMUAN : 1 (SATU)
DOSEN : DANANG PURWANTO S.T., M. Eng

• STRUKTUR STATIS TERTENTU

• Jenis Beban Pada Rekayasa Struktur


• Beban Mati
Berat dari semua bagian struktur yang bersifat tetap termasuk berat sendiri dari bagian struktur
tersebut.
Contoh beban mati adalah berat dari struktur itu sendiri.

• Beban Hidup
Beban yang sifatnya dapat berpindah-pindah (tidak tetap).
Contoh : manusia, hewan dan air yang mengalir) atau beban yang karena penggunaannya dapat
dipindah-pindahkan (seperti kendaraan, mebel yang tidak merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari struktur tersebut).

• Jenis Beban Pada Rekayasa Struktur


• Beban Angin
Beban yang bekerja pada struktur (bagian struktur) yang disebabkan oleh selisih tekanan udara
(angin).

• Beban Gempa
Beban yang bekerja pada struktur yang diakibatkan oleh gerakan tanah yang merupakan akibat
dari gempa bumi (baik gempa tektonik atau vulkanik) yang akan mempengaruhi struktur tersebut.

• Bentuk-Bentuk Beban dalam Rekayasa Struktur


• Beban terpusat
Contoh : beban manusia, kendaraan.
Satuan : ton, kg, N, kN, lbs, dll.

• Bentuk-Bentuk Beban dalam Rekayasa Struktur

1
LECTURER NOTES
• Beban trapesium
Satuan : kN/m, N/mm, T/m, kg/cm, dll.

• Perletakan / Tumpuan

• Jenis Perletakan / Tumpuan

• Definisi Struktur Statis Tertentu


Dalam bangunan teknik sipil (gedung, jembatan, dan lain sebagainya) ada beberapa macam
sistem struktur, mulai dari yang sederhana sampai dengan yang kompleks.
Sistem struktur yang paling sederhana disebut struktur statis tertentu.
Contoh: Balok jembatan diatas 2 tumpuan sederhana sendi-rol.

• Syarat-Syarat Keseimbangan
∑ V = 0 ( Jumlah gaya – gaya Lintang sama dengan nol)

∑ H = 0 ( Jumlah gaya – gaya Normal sama dengan nol)

∑ M = 0 ( Jumlah Momen sama dengan nol )

Dalam syarat keseimbangan ada 3 persamaan, maka pada struktur statis tertentu jumlah bilangan
yang tidak diketahui dalam persamaan tersebut maksimum adalah 3 buah.

• Contoh
• Titik A adalah sendi dengan 2 reaksi tidak diketahui (R AV dan R AH )
• Titik B adalah rol dengan 1 reaksi tidak diketahui (R BV ).
Jumlah reaksi yang tidak diketahui adalah 3 buah, maka struktur tersebut adalah struktur statis
tertentu.

• Gaya – Gaya yang Bekerja pada Balok

• Gaya Lintang
Gaya Lintang (Shearing Force)
Gaya lintang adalah jumlah aljabar dari gaya-gaya luar sebelah kiri atau sebelah kanan dari
suatu potongan yang tegak lurus sumbu balok.

• Momen Lentur (Bending Moment)


Momen lentur adalah jumlah aljabar dari momen dari semua gaya-gaya luar sebelah kiri
atau sebelah kanan dari suatu potongan yang tegak lurus sumbu balok.

2
LECTURER NOTES

• Gaya Aksial (Normal Force)


Gaya aksial adalah jumlah aljabar dari gaya-gaya luar sebelah kiri atau sebelah kanan dari
suatu potongan yang searah dengan sumbu balok.

• Perjanjian Tanda

• Diagram Benda Bebas (Free Body Diagram


Suatu struktur harus seimbang pada setiap bagian dari struktur. Untuk menjaga suatu bagian dari
suatu struktur tetap pada posisinya, dengan memasukkan beberapa gaya (aksial, lintang dan
momen) yang secara nyata diberikan oleh bagian lainnya. Gaya-gaya ini yang disebut dengan
gaya-gaya dalam.

• Diagram Benda Bebas Struktur Balok

• Contoh Soal
Struktur balok sederhana AB dengan tumpuan sendi dan rol,
(a). Hitung reaksi tumpuan, gaya lintang, lentur, dan gambarkan SFD,BMD, dan NFD.

• Langkah 1

• Identifikasi gaya-gaya yang bekerja pada tumpuan dengan asumsi arah gaya positif (+).

• Tumpuan A adalah sendi, sehingga pada tumpuan A terjadi dua buah reaksi yaitu reaksi
arah horisontal (RAH) yang diasumsikan arah ke kanan dan reaksi arah vertikal (RAV) yang
diasumsikan arah ke atas. Tumpuan B adalah rol, sehingga hanya ada satu reaksi tumpuan
yaitu reaksi arah vertikal (RBV) yang diasumsikan arah ke atas

• Langkah 2

• Menghitung reaksi-reaksi tumpuan dengan persamaan statika. ΣMA = 0


• (RAH ) (0) + (RAV) (0) + (20) (10) + (15) (20) + (16) (32) – (RBV) (40) = 0

• 0 + 0 + 200 + 300 + 512 – 40 RBV = 0

• 1012 – 40 RBV = 0

• RBV = 1012 / 40 = 25,3 kN

3
LECTURER NOTES

• Hasil RBV adalah positif, sehingga pemisalan arah gaya RBV adalah benar yaitu ke atas ( ).

• Langkah 2

• Σ MB = 0
• (RAH) (0) + (RAV) (40) – (20) (30) – (15) (20) – (16) (8) – (RBV) (0) = 0

• 0 + 40 RAV – 600 – 300 – 28 – 0 = 0

• 40 RAV - 1028 = 0

• RAV = 1028 / 40 = 25,7 kN

• Hasil RAV adalah positif, sehingga pemisalan arah gaya RAV adalah benar yaitu ke atas ( ).

• Langkah 2

• Langkah 3

• Menghitung Gaya Lintang Dan Gambar SFD

• SFAC = RAV = 25,7 kN

• SFCD = RAV – 20 = 5,7 kN

• SFDE = SFC – 15 = - 9,3 kN

• SFEB = SFD – 16 = - 25,3 kN

• SFB = SFE = - 25,3 kN = - RBV

• Langkah 4

• Menghitung momen lentur dan gambar BMD. Dihitung dari sisi kiri :

4
LECTURER NOTES

• BMC = (RAV) (10) = (25,7) (10) = 257 kN.m

• BMD = (RAV) (20) – (20) (10) = (25,7) (20) – (20) (10) = 314 kN.m

• BME = (RAV) (32) – (20) (22) – (15) (12)


= (25,7) (32) – (20) (22) – (15) (12)
= 202,4 kN.m

• Langkah 4

• Atau dapat dihitung dari sisi kanan :

• BME = (RBV) (8) = (25,3) (8) = 202,4 kN.m

• BMD = (RBV) (20) – (16) (12) = (25,3) (20) – (16) (12)


= 314 kN.m

• BMC = (RBV) (30) – (15) (10) – (16) (22)


= (25,7) (30) – (15) (10) – (16) (22)
= 257 kN.m

• Langkah 5

• Menghitung gaya aksial dan gambar NFD


Karena tidak ada gaya yang bekerja searah dengan sumbu batang, maka besarnya gaya normal
adalah nol.

Anda mungkin juga menyukai