Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN KIT OPTIK

PEMANTULAN CAHAYA PADA CERMIN DATAR, CERMIN CEKUNG DAN


CERMIN CEMBUNG

diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Laboratorium Fisika Sekolah II

yang diampu oleh Agus Fanny Chandra Wijaya, S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh:

Aufani Hazimah Saptaji 1600459

Teman sekelompok:

Hana Bunga Ghieny 1607628

DEPARTEMEN PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN


ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2019
A. TUJUAN
1. Menyelidiki sifat pemantulan cahaya pada cermin datar.
2. Menyelidiki sifat-sifat cahaya pada cermin cekung.
3. Menyelidiki sifat-sifat cahaya pada cermin cembung.

B. DASAR TEORI
1. Pemantulan Cahaya pada Cermin Datar
Pada cermin, bayangan tidak dapat dipegang atau ditangkap dengan layar.
Bayangan seperti itu disebut bayangan maya atau bayangan semu. Bayangan
maya selalu terletak di belakang cermin. Bayangan itu terbentuk karena
perpotongan perpanjangan sinar-sinar pantul yang teratur pada cermin. Bayangan
maya dapat dilihat langsung oleh mata, tetapi tidak dapat ditangkap oleh layar.

                                 Gambar 1. Pembentukan bayangan pada cermin datar.

Keterangan:
AB = tinggi benda
A’B’  = tinggi bayangan
Jika dua buah cermin datar disusun sehingga membentuk sudut α maka akan
diperoleh beberapa buah bayangan. Banyak bayangan yang terbentuk antara dua
cermin dapat dinyatakan dalam persamaan:
n =(360o/ α) – 1
Keterangan:
n    : banyaknya bayangan yang terbentuk
α    : sudut yang diapit oleh kedua cermin
Sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar adalah sebagai berikut:
a. Bayangan maya.
b. Bayangannya sama tegak dengan bendannya.
c. Bayangannya sama besar dengan bendanya.
d. Bayangannya sama tinggi dengan bendanya.
e. Jarak bayangan sama dengan jarak benda.
f. Posisi bayangan (orientasi kanan-kiri) berlawanan dengan bendanya.
2. Pemantulan Cahaya pada Cermin Cekung
Cermin cekung memiliki permukaan pemantul yang bentuknya melengkung
atau membentuk cekungan, sehingga berkas cahaya sejajar yang mengenai
cermin akan dipantulkan membentuk berkas cahaya yang mengumpul. Cermin
cekung disebut cermin konvergen atau pengumpul cahaya.
Bagian-Bagian Cermin Cekung
Bagian-bagian cermin cekung seperti gambar (Tim Abdi Guru, 2006: 218):

Gambar 2. Bagian-Bagian Cermin Cekung.

Sinar-Sinar Istimewa Cermin Cekung


Sinar-sinar istimewa pada cermin cekung ada tiga macam yaitu sebagai berikut:
1) Sinar datang yang sejajar sumbu utama dipantulkan melalui titik fokus (F) 

2) Sinar datang yang melalui titik fokus (F) dipantulkan sejajar sumbu utama.
3) Sinar datang yang melalui titik pusat kelengkungan (P) dipantulkan kembali
ke titik pusat kelengkungan itu.

Lukisan Bayangan pada Cermin Cekung:


Untuk melukiskan bayangan pada cermin cekung digunakan dua sinar
istimewa. Perpotongan dua sinar istimewa tersebut merupakan letak bayangan
benda. Sifat bayangan yang terbentuk oleh cermin cekung tergantung pada letak
benda dan letak bayangan (Sumarwan, 2010: 269). Lukisan bayangan pada
cermin cekung disajikan dalam gambar berikut:
1) Lukisan bayangan benda di ruang I pada cermin cekung.

2) Lukisan bayangan benda di ruang II pada cermin cekung.

3) Lukisan bayangan benda di ruang III pada cermin cekung.

Rumus Cermin Cekung:


Hubungan antara jarak benda (s), jarak bayangan (s’), dan jarak egat (ƒ)
disajikan pada persamaan berikut (Agus Krisno, 2008: 288):
1/f = 1/s + 1/sI
f =( ½) R

Sedangkan perbesaran cermin cekung dapat ditentukan dengan


persamaan berikut:

Keterangan:
f           : egat cermin (cm atau m)
s           : jarak benda ke cermin (cm atau m)
s’         : jarak bayangan ke cermin (cm atau m)
R          : jari-jari (cm atau m)
h’         : tinggi bayangan (cm atau m)
h          : tinggi benda (cm atau m)
M         : perbesaran.
3. Pemantulan Cahaya pada Cermin Cembung
Titik pusat kelengkungan cermin cembung berada di belakang cermin
sehingga cermin ini disebut cermin egative. Berkas cahaya sejajar yang
mengenai cermin cembung akan dipantulkan menyebar (divergen), sehingga
cermin cembung disebut juga cermin divergen.
Bagian-bagian Cermin Cembung
Pada dasarnya bagian-bagian cermin cembung sama seperti cermin cekung.
Perbedaannya, pada cermin cembung jari-jari kelengkungan berada di belakang
cermin. Bagian-bagian cermin cembung disajikan dalam gambar berikut:

Gambar 3. Bagian-bagian cermin cembung.

Sinar-Sinar Istimewa Cermin Cembung


Sinar-sinar istimewa pada cermin cembung ada tiga yaitu sebagai berikut:
1) Sinar datang yang sejajar sumbu utama dipantulkan seolah-olah dari titik
fokus.

2) Sinar datang yang menuju titik fokus dipantulkan sejajar sumbu utama.

3) Sinar datang yang menuju pusat kelengkungan dipantulkan seolah-olah dari


titik pusat kelengkungan itu.

Lukisan Bayangan pada Cermin Cembung:


Bayangan yang terbentuk pada cermin cembung selalu maya dan berada di
belakang cermin. Bayangan yang terjadi pada cermin cembung mempunyai sifat
maya, sama tegak, diperkecil, dan di ruang I. Oleh karena sifat bayangan pada
cermin cembung inilah, cermin cembung sering digunakan sebagai spion
kendaraan.

Rumus Cermin Cembung:


Hubungan antara jarak benda (s), jarak bayangan (s’), jarak fokus (f), dan jari-
jari kelengkungan cermin cembung sama dengan persamaan pada cermin
cekung. Perbedaannya adalah pada cermin cembung nilai f dan Rselalu negatif.
Hal ini disebabkan fokus dan jari-jari cermin berada di belakang cermin
cembung.

C. ALAT DAN BAHAN


 Alat/Bahan yang Digunakan pada Percobaan Cermin Datar
No No. Kat Nama Alat/Bahan Jumlah Gambar
1. FPT 16.01/65 Meja optik 1 buah

2. FPT 16.01/66 Rel presisi 1 buah

3. FPT 16.07/77 Pemegang slaid diafragma 1 buah

4. FPT 16.09/79 Diafragma 1 celah 1 buah

5. FPT 16.29/93 Cermin kombinasi 1 buah


6. FPT 16.14/84 Lensa +100 mm 1 buah

7. FPT 16.04/68 Kaki rel 2 buah

8. KAL 60 Catu-daya 1 buah

9. KAL 99 Kabel penghubung 2 buah

10. FPT 16.06/76 Rumah lampu 1 buah

11. FPT 16.17/87 Tumpakan berpenjepit 3 buah

12. - Mistar 30 cm 1 buah


13. - Busur derajat 1 buah

14. - Kertas HVS 3 buah

 Alat/Bahan yang Digunakan pada Percobaan Cermin Cekung


No No. Kat Nama Alat/Bahan Jumlah Gambar
1. FPT 16.01/65 Meja optik 1 buah

2. FPT 16.01/66 Rel presisi 1 buah

3. FPT 16.07/77 Pemegang slaid diafragma 1 buah

4. FPT 16.08/78 Diafragma 5 celah 1 buah


5. FPT 16.29/93 Cermin kombinasi 1 buah

6. FPT 16.14/84 Lensa +100 mm 1 buah

7. FPT 16.04/68 Kaki rel 2 buah

8. KAL 60 Catu-daya 1 buah

9. KAL 99 Kabel penghubung 2 buah

10. FPT 16.06/76 Rumah lampu 1 buah


11. FPT 16.17/87 Tumpakan berpenjepit 3 buah

- Keping Penutup 2 buah

12. - Mistar 30 cm 1 buah

13. - Busur derajat 1 buah

14. - Kertas HVS 3 buah

15. - Pensil 1 buah


 Alat/Bahan yang Digunakan pada Percobaan Cermin Cembung
No No. Kat Nama Alat/Bahan Jumlah Gambar
1. FPT 16.01/65 Meja optik 1 buah

2. FPT 16.01/66 Rel presisi 1 buah

3. FPT 16.07/77 Pemegang slaid diafragma 1 buah

4. FPT 16.08/78 Diafragma 5 celah 1 buah

5. FPT 16.29/93 Cermin kombinasi 1 buah

6. FPT 16.14/84 Lensa +100 mm 1 buah


7. FPT 16.04/68 Kaki rel 2 buah

8. KAL 60 Catu-daya 1 buah

9. KAL 99 Kabel penghubung 2 buah

10. FPT 16.06/76 Rumah lampu 1 buah

11. FPT 16.17/87 Tumpakan berpenjepit 3 buah

- Keping Penutup 2 buah

12. - Mistar 30 cm 1 buah


13. - Busur derajat 1 buah

14. - Kertas HVS 3 buah

15. - Pensil 1 buah

D. LANGKAH KERJA
 Cermin Datar
1. Persiapan Percobaan

Keterangan:
1) Susunlah alat-alat yang diperlukan seperti pada gambar 1 di atas, dengan
urutan: sumber cahaya, lensa, diafragma, meja optik. Lensa dipasang
pada jarak 10 cm dari sumber cahaya. Jika perlu, putarlah lampu
sehingga filamennya pada posisi tegak. Letakkanlah kertas HVS di atas
meja optik.
2) Taruhlah cermin kombinasi di atas kertas, permukaan datarnya
menghadap diafragma.
3) Hubungkan catu-daya ke sumber tegangan PLN. Pastikan bahwa catu-
daya dalam keadaan mati.
4) Pilihlah tegangan keluaran catu-daya 12 volt dengan jalan memutar
tombol pemilih tegangan pada catu-daya itu.
5) Hubungkan catu-daya dengan sumber cahaya. Coba nyalakan catu-daya.
6) Pada saat lampu menyala, seharusnya pada kertas tampak jelas berkas
sinar sempit. Jika tidak berhasil, geser lensa dengan merubah posisi
tumpakan berpenjepit kekanan dan kekiri sampai tampak jelas sinar
sempit (mintalah bantuan bapak/ibu guru). Jika telah berhasil, matikan
kembali catu-dayanya.

2. Langkah-langkah Percobaan
1) Pindahkan cermin kombinasi dan
gambarkan garis AB pada kertas
HVS (lihat gambar 3). Letakkanlah
kertas tersebut di atas meja optik.
Letakkan kembali cermin
kombinasi dengan permukaan datar
berimpit dengan garis AB.
2) Nyalakan lampu, arahkan sinar
datang (sinar yang keluar dari
diafragma) ke arah permukaan datar
(dianggap sebagai cermin datar).
Putar meja optik atau kertas agar
sinar datang membentuk sudut (lihat
gambar 4).
3) Garislah jejak-jejak sinar pada kertas
HVS.
4) Maikan lampu, ambillah kertas HVS
dari meja optik. Buatlah garis tegak
lurus pada garis vertikal di titik O.
Garis tegak lurus pada O itu disebut
garis normal.
5) Ukurlah besar sudut d dan p, lalu
masukkanlah hasil pengkuran itu
pada tabel hasil pengamatan.
6) Lakukanlah 3 kali percobaan dengan
langkah yang sama dengan no 1
sampai dengan no 5 pada kertas
HVS yang berbeda dengan sudut
datang yang berbeda-beda.

 Cermin Cekung
1. Persiapan Percobaan

Keterangan:
1) Susunlah alat-alat seperti pada gambar 1, berurutan sumber cahaya, lensa,
diafragma, meja optik.
2) Buatlah garis A dan B pada kertas HVS, lalu letakkanlah kertas itu di atas
meja optik (gambar 1).
3) Adakanlah pengaturan seperlunya pada sumber cahayadan catu-daya
seperti pada percobaan sebelumnya. Atur (geser) keping penutup agar
diafragma hanya menghasilkan 3 celah, lalu nyalakanlah sumber cahaya.
Aturlah jarak lensa terhadap sumber cahaya agar didapat sinar yang
sejajar dan jelas pada meja optik (kertas).
2. Langkah-langkah Percobaan
1) Dengan menggeser meja optik atau
kertas, aturlah agar berkas sinar datang
yang tengah berimpit dengan garis NO
pada kertas (lihat gambar 2).
2) Hadapkan cermin kombinasi bagian
cekungnya ke sumber cahaya. Atur
cermin agar sinar pantul yang ditengah
berimpit dengan NO (lihat gambar 3).
3) Gambarlah permukaan cermin dan
tandailah semua jejak sinar datang dan
sinar pantul(jangan digaris dulu).
Matikan catu-daya.
4) Angkatlah cermin, garislah jejak-jejak
sinar datang dan sinar pantul dengan
mistar.
5) Berilah tanda panah pada sinar datang
dan sinar pantul. Hasilnya seperti
gambar 4.
6) Ubahlah diafragma 5 celah menjadi 1
ceah dengan cara menggeser kedua
keping penutup. Hidupkan catu-daya,
arahkan sinar 1 celah pada sinar pantul
dalam gambar yang telah di buat pada
langkah 4 (seperti gambar 5).
7) Ulangi untuk masing-masing jejak sinar
pantul yang telah digaris. Kemanakah
sinar pantul cermin cekung?
8) Tempelkan kertas hasil percobaan yang
telah dilakukan pada bagian hasil
pengamatan.
 Cermin Cembung
1. Persiapan Percobaan

1) Susunlah alat-alat seperti pada gambar 1, berurutan: sumber cahaya, lensa,


diafragma, meja optik.
2) Buatlah garis A dan B sebagai sumbu pada tengah-tengah kertas HVS, lalu
letakkanlah kertas itu di atas meja optik (lihat gambar 1).
3) Adakanlah pengaturan seperlunya pada sumber cahayadan catu-daya
seperti pada percobaan sebelumnya. Atur (geser) keping penutup agar
diafragma hanya menghasilkan 3 celah, lalu nyalakanlah sumber cahaya.
Aturlah jarak lensa terhadap sumber cahaya agar didapat sinar sejumlah
celah diafragma yang sejajar dan jelas pada meja optik (kertas).
2. Langkah-langkah Percobaan
1) Dengan menggeser meja optik atau kertas,
aturlah agar berkas sinar datang yang tengah
berimpit dengan garis NO pada kertas (lihat
gambar 2).
2) Hadapkan cermin kombinasi bagian
cembungnya ke sumber cahaya. Atur cermin
agar sinar pantul yang ditengah berimpit
dengan NO (lihat gambar 3).
3) Gambarlah permukaan cermin dan tandailah
semua jejak sinar datang dan sinar
pantul(jangan digaris dulu). Matikan catu-
daya.
4) Angkatlah cermin, garislah jejak-jejak sinar
datang dan sinar pantul dengan mistar.
5) Berilah tanda panah pada sinar datang dan
sinar pantul. Hasilnya seperti gambar 4.
6) Ubahlah diafragma 5 celah menjadi 1 ceah
dengan cara menggeser kedua keping
penutup. Hidupkan catu-daya, arahkan sinar
1 celah pada sinar pantul dalam gambar
yang telah di buat pada langkah 4.
Kemanakah sinar pantul cermin cembung?
7) Ulangi untuk masing-masing jejak sinar
pantul yang telah digaris. Kemanakah sinar
pantul cermin cembung?
8) Tempelkan kertas hasil percobaan yang
telah dilakukan pada bagian hasil
pengamatan.
E. DATA HASIL PENGAMATAN
Hari/tanggal percobaan : Selasa, 26 Maret 2019
Waktu : 13.00 – 14.40
Tempat :Laboratorium Elektronika Instrumentasi
 Cermin Datar
1. a. Sudut datang (d) ialah sudut antara sinar datang dan garis normal
b. Sudut pantul (p) ialah sudut antara sinar pantul dan garis normal
2. No Sudut datang (d) Sudut pantul (p) Gambar

1. 15° 15°
2. 17° 17°
3. 20° 20°
 Cermin Cekung

 Cermin Cembung
F. PENGOLAHAN DATA

G. Analisis

Dari gambar diatas kita dapat mengetahui bahwa arah sinar pantul untuk cermin
cekung adalah ke dalam, dan arah sinar pantul untuk cermin cembung adalah ke luar.
Hal ini dikarenakan:
1) Sinar datang yang sejajar sumbu utama dipantulkan seolah-olah dari titik fokus.
2) Sinar datang yang menuju titik fokus dipantulkan sejajar sumbu utama.

3) Sinar datang yang menuju pusat kelengkungan dipantulkan seolah-olah dari titik
pusat kelengkungan itu.

H. KESIMPULAN
1. Pada cermin datar, sinar datang akan dipantulkan menjadi sinar pantul.
2. Pada cermin datar besarnya sudut datang sama dengan besarnya sudut pantul.
3. Pada cermin cekung, sinar-sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan
terpusat pada titik fokus.
4. Pada cermin cekung, sinar datang yang sejajar sumbu utama dipantulkan ke
arah titik fokus.
5. Sinar datang yang menuju titik fokus, akan dipantulkan sejajar dengan
sumbu utama.
6. Perpanjangan garis-garis sinar pantul (dengan garis putus-putus) ke arah
belakang cermin cembung, sehingga berpotongan di suatu titik. Titik
perpotongan itu disebut titik fokus.
I. SARAN UNTUK BUKU PUDAK
1. Didalam buku panduan, pada bagian alat dan bahan pada cermin cekung dan
cembung tidak dicantumkan keping penutup. Padahal dalam melakukan
percobaan kita membutuhkan keping penutup untuk mengubah difragma 5
celah menjadi diafragma 1 celah. Jadi menurut saya seharusnya dalam buku
PUDAK pada bagian alat dan bahan pada percobaan pemantulan cahaya
pada cermin cembung dan cekung di tambahkan keping penutup sebanyak 2
buah.

I. Daftar Pustaka
Tipler.1991.Fisika untuk Sains dan Teknik. Jilid 2. Erlangga. Jakarta.
Anonim. 2016. PEMANTULAN CAHAYA CERMIN DATAR CEKUNG.
[Online]. http://mempelajari-fisika.blogspot.com/2016/04/pemantulan-
cahaya-cermin-datar-cekung.html, diakses pada 28 Maret 2019.

J. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai