1. Pendahuluan
Dinamakan CRP karena pertama kali ditemukan sebagai substansi dalam serum
pasien penderita inflamasi akut yang bereaksi dengan polisakarida C (capsular)
pneumococcus.
Ditemukan oleh Tillet dan Francis pada tahun 1930, awalnya CRP diduga sebagai
skresi patogenik yang meningkat pada orang-orang dengan beragam penyakit
termasuk kanker, akan tetapi, penemuan sintesa hepatic menunjukkan bahwa CRP
adalah protein alami.
CRP secara filogenetik adalah protein plasma terawetkan yang homolog pada
vertebrata dan banyak invertebrate yang berperan dalam respon sistemik terhadap
inflamasi. Konsentrasi plasma ini meningkat selama terjadinya inflamasi, sebuah ciri
yang digunakan untuk tujuan medis. CRP adalah molekul pengenalan pola, yang
mengikat konfigurasimolekul tertentu yang terlihat selama ematian sel atau
ditemukan pada permukaan pathogen. Kecepatannya meningkat dalam sintesa dalam
beberapa jam setelah jaringan terluka atau infeksi yang menunjukkan bahwa CRP
berkontribusi dalam pertahanan inang dan merupakan bagian dari respon imun.
CRP digunakan sebagai penanda inflamasi. Berbeda dengan gangguan hati, ada
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi produksi CRP.