Anda di halaman 1dari 12

SEJARAH VISUAL

(VISUAL HISTORY)

Diajukan untuk memenuhi mata kuliah Historical Studies

DOSEN PENGAMPU :
Prof. Dr Dien Madjid, MA.
Dr. Abd. Chair, M.A.
Saiful Umam, Ph.D.

DISUSUN OLEH :
Ali Yansah 21220221000012
Abdul Rosid 21220221000026

PRODI MAGISTER SEJARAH DAN


KEBUDAYAAN ISLAM
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
TAHUN AJARAN 2022/2023
DAFTAR ISI

COVER ............................................................................................... I
DAFTAR ISI ....................................................................................... II

A. Definisi Sejarah Visual ....................................................................... 1


B. Tokoh Dalam Sejarah Visual ............................................................. 4
C. Jenis-Jenis Sumber Sejarah Visual .................................................... 5
1. Sumber Visual ................................................................................ 5
2. Sumber Audio ................................................................................. 5
3. Sumber Audiovisual ....................................................................... 5
D. Analisis Dalam Sejarah Visual ........................................................... 6
E. Manfaat Sejarah Visual ....................................................................... 8
F. Kesimpulan .......................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 10

II
A. DEFINISI SEJARAH VISUAL

Berbicara tentang sejarah pasti berbicara tentang dua hal. Pertama,


berbicara tentang peristiwa yang benar-benar pernah terjadi di masa lalu,
dalam artian ini masa lalu sebagai sebuah konsep tidaklah harus
dipahami dalam ukuran waktu abad, menit, detik, dll yang oleh
karenanya apapun yang telah berlalu pada dasarnya itulah yang
dinamakan sejarah dalam arti objektif. Dalam pengertian ini juga, maka
sejarah tidak mungkin berulang kembali, maka adapun maksud dari
anggapan sejarah berulang kembali adalah jenis peristiwanya bukan
peristiwanya itu sendiri. Kedua, berbicara tentang manusia sebagai aktor
utama peristiwa sejarah. Atas dasar kedua hal tersebut maka secara
sederhana sejarah dapat dipahami sebagai berbagai peristiwa yang
pernah (benar-benar) terjadi di masa lalu, yang menempatkan manusia
sebagai aktor utamanya. Hal ini adalah cara memahami sejarah sebagai
sebuah kisah (history as written) atau sejarah dalam arti subjektif,
sejarah dipahami sebagai hasil rekonstruksi peristiwa sejarah menjadi
kisah sejarah yang berbasiskan pada sumber-sumber sejarah. Dalam
artinya yang subjektif tidak lain dikarenakan karena sejarah sebagai
kisah pada dasarnya merupakan proses membangun kembali sebuah
peristiwa yang dilatarbelakangi oleh pertimbangan-pertimbangan
subjektif sang pembuat rekonstruksi. 1
Kartodirjo mengemukakan bahwa betapapun detailnya rekonstruksi
sejarah dilakukan (subjektif) tidak mungkin menyerupai sejarah dalam
arti objektif. Umpama sebuah visual, sejarah dalam arti subjektif lebih
mendekati lukisan yang lahir dari sebuah proses yang tidak bisa
langsung merekam sejarah sebagai peristiwa sebagai objek lukisan
tetapu melalui proses pengendapan memori visual terlebih dahulu.

1
Reiza D. Dienaputra, Meretas Sejarah Visual, Bandung: Penerbit Balatin, 2015. 8-10.
1
SEJARAH VISUAL (VISUAL HISTORY)
Oleh Ali Yansah & Abdul Rosid
Sumber Sejarah:
Analisis
Sejarah dalam arti Dokumen, Faktor sebagai unsur- Sintesis Sejarah dalam arti
sejarah/kritik
objektif monumen, berkas- unsur sejarah subjektif
sumber
berkas lain

Visual dapat dipahami sebagai sesuatu yang dapat dilihat dengan


indra penglihatan (mata) atau berdasarkan penglihatan. Oleh karenanya
visual selalu berkaitan dengan penglihatan. Segala sesuatu yang dapat
dilihat dengan mata dinamakan visual. Hal ini berarti mencakup
manusia, objek benda dan non-benda, objek tulisan dan non-tulisan,
objek bergerak dan tidak bergerak, objek hidup dan mati, dan lain-lain.
Sementara itu, proses untuk mengungkapkan sesuatu agar menjadi bisa
dilihat disebut dengan visualisasi, yakni sebuah proses pengubahan
konsep menjadi gambar untuk disajikan. Berangkat dari pengertian
sejarah dan visual ini, maka sejarah visual dapat dipahami sebagai
peristiwa-peristiwa sejarah yang dapat dilihat dengan mata, yang
menempatkan manusia sebagai aktor sejarahnya. Namun, sejarah visual
tidak hanya sebagai hasil rekonstruksi sejarah para pelaku sejarah
tentang berbagai peristiwa, kejadian, atau hal-hal khusus yang pernah
dilihat, dirasakan, dipikirkan, atau dialaminya secara langsung yang
terdokumentasi secara visual, tetapi dapat dipahami pula sebagai hasil
rekonstruksi sejarah dengan menempatkan sumber visual sebagai bahan
utama rekonstruksi. 3
Sejarah Visual pada dasarnya bisa dipahami dalam dua pengertian
besar. Pertama, sejarah visual sebagai sumber sejarah. Maksudnya,
bahwa sejarah visual merupakan sebuah kegiatan atau proses
pengumpulan sumber sejarah dalam bentuk visual, yakni berupa
wawancara dengan para pelaku sejarah yang direkam secara visual
dalam bentuk gambar bergerak. Sejarah visual dalam bentuk pertama ini
juga menjadi salah satu sumber visual dalam Ilmu Sejarah. Di luar itu,

2
Sartono Kartodirjo, Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah, Yogyakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 2014. 18
3
Reiza D. Dienaputra, Meretas Sejarah Visual,… 12.
2
SEJARAH VISUAL (VISUAL HISTORY)
Oleh Ali Yansah & Abdul Rosid
sumber visual dapat berbentuk gambar tidak bergerak, seperti foto dan
lukisan, ataupun gambar bergerak lainnya, seperti rekaman peristiwa
dalam bentuk visual, baik yang dibuat secara pribadi atau kelompok,
sengaja atau tidak sengaja, atau juga yang dibuat oleh televisi swasta
maupun pemerintah. Seperti halnya yang dilakukan oleh sebuah institusi
di luar negeri yang mengembangkan sejarah visual versi ini adalah
Shoah Foundation Institute for Visual History and Education pada
University of Southern California, Amerika Serikat. Sejarah visual yang
dikembangkan Shoah difokuskan pada pembuatan testimoni mereka-
mereka yang berhasil selamat dari berbagai peristiwa penting khususnya
yang berupa bencana kemanusiaan seperti pembersihan etnis, tahanan
perang, dan kejahatan perang. Upaya yang dilakukan semenjak tahun
1994 hingga 1999 atau selama kurang lebih lima tahun itu berhasil
mengumpulkan 55.000 rekaman hasil wawancara dalam bentuk gambar
bergerak, yang berasal dari 56 negara dan tersajikan dalam 32 bahasa,
seperti Bahasa Inggris, Belanda, Perancis, Jerman, Itali, Jepang,
Spanyol, hingga Denmark, Kroasia, Rusia, Bulgaria, Portugis, dan
Serbia. Sejarah visual dalam bentuk pertama ini juga menjadi salah satu
sumber visual dalam Ilmu Sejarah.
Kedua, sejarah visual merupakan hasil rekonstruksi sejarah yang
berbasiskan pada penggunaan sumber-sumber visual atau menjadikan
sumber visual sebagai sumber utama dalam rekonstruksi sejarah.
Dengan pengertian seperti ini, maka karya sejarah yang berkonstruk
sejarah visual secara substansial akan kaya dengan gambar, baik
bergerak maupun tidak bergerak, serta kaya akan deskripsi dan analisis
yang berbasis fakta visual. Dalam pengertian kedua ini, sejarah visual
yang dihasilkan memiliki beberapa kemungkinan konstruksi. Pertama,
sejarah visual yang disajikan dalam bentuk tertulis, yakni sejarah visual
yang menjadikan gambar maupun tidak bergerak sebagai objek kajian
peristiwa sejarah tetapi kisah sejarah yang dihasilkan masih dalam
bentuk tulisan. Kedua, sejarah visual yang disajikan dalam bentuk
visual, menjadikan gambar bergerak maupun tidak bergerak sebagai
objek kajian peristiwa sejarah dan kisah sejarah yang dihasilkan
3
SEJARAH VISUAL (VISUAL HISTORY)
Oleh Ali Yansah & Abdul Rosid
kemudian disajikan dalam bentuk visual, yakni berupa gambar bergerak
maupun gambar tidak bergerak. Dua konstruk sejarah visual ini tentu
hanya akan muncul apabila dalam rekonstruksi sejarah tersebut
digunakan sumber visual sebagai basis utama rekonstruksi.
Sejarah visual secara otomatis pula menuntut digunakannya metode
penelitian sejarah visual dalam upaya merekonstruksi peristiwa sejarah
menjadi kisah sejarah. Sementara untuk menjadikan karya sejarah visual
mampu memberikan penjelasan secara komprehensif maka penggunaan
konsep dan teori ilmu lain khususnya ilmu sosial dan humaniora adalah
suatu kebutuan pokok yang tak terhindarkan. 4

B. TOKOH SEJARAH VISUAL

Sejarah Visual dipakai para sejarawan atau peneliti untuk


melengkapi dalam sebuah penelitian sejarah, salah satu tokoh yang
terkenal dan konsisten dalam mengumpulkan sumber bentuk visual yaitu
Steven Spielberg melalui sebuah institusi yang didirikan pada tahun
1994. Institusi ini bernama Shoah Foundation Institute For Visual
History 7 And Education Of The University Of Southern California atau
disingkat dengan sebutan Shohah Foundation, beliau melakukan
penelitian terkait korban genosida dari berbagai belahan dunia, institusi
ini berhasil mengumpulkan 55.000 video testimoni dalam bencana
genosida dari 56 Negara. Institusi ini menggunakan 32 bahasa negara-
negara tersebut dari lima benua dianataranya : Argentina, Ekuador,
Kolombia, Peru, Australia, Austria, Polandia, Belarus, Bosnia dan
Herzegovina, Krosia, Ekuador, Perancis, Georgia, Israel,, Afrika
Selatan, dan Jepang. Bukan hanya menggumpulkan video testimony
saja, Shoah Foundation berhasil mendapatkan 65 video saksi peristiwa
yang terjadi di Rwanda pada tahun 1994, diantara video tersebut terdapat

4
Reiza D. Dienaputra. “Rekonstruksi Sejarah Seni dalam Konstruk Sejarah Visual”.
Panggung, 2012. 6-8.
4
SEJARAH VISUAL (VISUAL HISTORY)
Oleh Ali Yansah & Abdul Rosid
video dalam penyampaian berbahasa inggris serta berbahasa setempat
yaitu Bahasa Kinyarwanda.

Steven Spielberg, dilahirkan di Cincinnati, ohio, tanggal 18


Desember 1946, memiliki kontribusi besar dalam mengembangkan
sejarah visual, melalui institusi yang didirikannya. 5

C. JENIS-JENIS SUMBER SEJARAH VISUAL

Dalam sejarah visual terdapat tiga jenis sumber visual yaitu :


1. Sumber Visual
Sumber ini merupakan sesuatu yang dapat dilihat baik itu seperti
lukisan, foto, lukisan, maupun dalam bentuk peta.
2. Sumber Audio
Sumber audio adalah rekaman berupa suara yang dapat didengar
serta berasal dari peristiwa (kejadian) di masa lampau, contohnya
seperti rekaman suara proklamasi.
3. Sumber Audiovisual
Sumber yang terakhir yaitu Audiovisual dimana menggabungkan
antara gambar dengan suara disebut dalam bentuk video, dalam
audiovisual ini menampilkan gambar serta suara. Contoh dari
audiovisual adalah video atapun film documenter.

5
Dienaputra D. Reiza, Rekontruksi Sejarah Seni Dalam Konstruksi Sejarah Visual,
https://www.undip.ac.id/post/20269/prodi-s1-sejarah-undip-gelar-workshop-metodologi-
sejarah-iv-sejarah-visual.html?amp=1, Diakses pada 06 Desember 2022 Pukul 15.30
5
SEJARAH VISUAL (VISUAL HISTORY)
Oleh Ali Yansah & Abdul Rosid
Ketiga sumber diatas biasa kita jumpai di museum, yang menyimpan
berbagai sumber sejarah. 6

D. ANALISIS DALAM SEJARAH VISUAL

Dalam analisis penilitian sejarah visual, berikut tahapan serta


langkah-langkah yang diambil peneliti sebagai berikut :

Gambar diatas merupakan sebuah kerangka dalam penelitian


menggunakan visual. Pada dasarnya dalam menganalisa sumber visual
sama halnya dalam menganalisa dalam sumber-sumber sejarah lainnya.
Langkah pertama yaitu Heuristik (Pengumpulan Sumber),
pengumpulan sumber ini bias dilakukan dengan dua acara yaitu
konvensional maupun nonkonvensional, sumber konvensional dapat
diperoleh dengan cara mengunjungi tempat-tempat bersejarah, museum,
ataupun perpustakaan (primer). Dan untuk sumber non konvensional
dapat diperoleh melalui media online atau penyedia informasi seperti
google, detik.com, ataupun media online lainnya (Skunder).
Langkah kedua yaitu Kritik sumber, dimana peneliti
memverifikasi terhadap sumber yang diperoleh baik itu secara
konvensional maupun sumber non konvensional. Dalam tahap ini
sumber yang digunakan yaitu visual serta untuk memperoleh otentisitas

6
Alfari Shabrina, 2022, Jenis-Jenis Sumber Sejarah Berdasarkan Sifat
& Bentuknya, https://www.ruangguru.com/blog/jenis-jenis-sumber-
sejarah, Diakses pada 06 Desember Pukul 17.00 WIB.

6
SEJARAH VISUAL (VISUAL HISTORY)
Oleh Ali Yansah & Abdul Rosid
serta kredibilitas memerlukan ilmu bantu. Pendekatan ilmu bantu bias
menggunakan ilmu komunikasi dan filologi untuk mengupayakan
optimalisasi dari sumber yang diperoleh.
Langkah ketiga yaitu interpretasi dimana dimaksudkan yaitu
menafsirkan fakta-fakta dari sumber visual yang diperoleh. Penafsiran
sebuah fakta memerlukan ilmu bantu seperti pendekatan ilmu alam,
social, atapun ilmu humaniora. Penggunaan ilmu bantu tersebut
diaksudkan untuk memperoleh penafsiran yang tidak sekedar deskriptif
tetapi juga bersifat eksplanatif.
Tahap keempat atau terakhir yaitu historiografi merupakan
tahapan penulisan sejarah itu sendiri. Dalam tahapan ini terdapat dua
model dalam penulisan sejarah secara visual, model pertama yaitu
historiografi dalam bentuk visual gambar, dalam hal tersebut
direkonstruksi secara diakronik untuk melihat dinamika yang terjadi.
Serta menghasilkan visual yang bersifat deskriptif naratif atau deskriptif
analitis. Model kedua yaitu visual dalam bentuk gambar bergerak
dengan demikian bias dihasilkan rekonstruksi yang disajikan dalam
bentuk film. Dalam historiografi model kedua ini muncul berupa
rekonstruksi gambar yang bergerak secara diakronik. Sehingga
tersajinya secara tertulis dalam film ataupun tersaji dalam verbal.
Dengan dua model historiografi tersebut, dapat disimpulkan bahwa
model pertama yang dihasilkan historiografi dalam bentuk visual
sedangkan dalam model kedua terjembataninya roh daari diakronik
dalam penyajian sejarah visual. 7

7
Dienaputra D. Reiza, Sejarah Visual Sebagai Media Pembeajaran
Sejarah,http://sejarah.fis.um.ac.id/wpcontent/uploads/2019/0SEJARA
H-VISUAL-SEBAGAI-MEDIA-PEMBELAJARAN-SEJARAH.pdf,
Diakses Pada 06 Desember 2022 Pukul 16.00 WIB.

7
SEJARAH VISUAL (VISUAL HISTORY)
Oleh Ali Yansah & Abdul Rosid
E. MANFAAT SEJARAH VISUAL

Manfaat yang tergandung dalam sejarah visual ini meliputi :


1. Menambah pengetahuan baru
2. Sebagai sumber sejarah utama
3. Melengkapi sumber tertulis
4. Pembanding dengan sumber sejarah lain
5. Membuat sejarah lebih menarik

F. KESIMPULAN

Sebagai mana sejarah baru yang mengusung kritik kepada sejarah


konvensional, yakni sejarah yang hanya berfokus pada titik alur cerita
besar saja, latar belakang politik pemerintah misalnya, yang rentan
memiliki unsur-unsur kepentingan di dalam alur penceritaannya. Bukan
hanya itu kritik pokok adanya sejarah baru mengusung pemikiran bahwa
sejarah konvensional tidak cukup mendalam mencertikan segala unsur
dan perspektif dalam penceritaan sejarah. Sejarah Visual dalam hal ini
juga menjadi jawaban atas persoalan-persoalan itu. Melalui pendekatan
visual sebagai sumber dan hasil rekonstruksi sejarah, sejarah visual
memberikan warna baru dalam kajian-kajian yang dilakukan oleh
peneliti. Fenomena ini juga tak lain didukung oleh adanya peningkatan
dunia dalam hal visual, abad 20 menjadi saksi atas perjalanan itu, dimana
yang dulunya kegiatan penggambaran sesuatu hanya sebatas lukisan di
dinding-dinding goa dan sekarang sampai pada video dan desain grafis.
Sejarah Visual sendiri didefinisikan dalam dua hal, pertama, sejarah
visual sebagai sumber sejarah. Hal ini bisa dilakukan dengan wawancara
dengan para pelaku sejarah yang direkam secara visual dalam bentuk
gambar bergerak, gambar tidak bergerak, bahkan rekaman. Kedua,
Sejarah Visual didefinisikan sebagai hasil rekonstruksi sejarah yang
berbasiskan pada penggunaan sumber-sumber visual, dalam hal ini
sumber visual dijadikan sebagai sumber utama dalam rekonstruksi
sejarah.
8
SEJARAH VISUAL (VISUAL HISTORY)
Oleh Ali Yansah & Abdul Rosid
Dengan demikian jenis-jenis sumber sejarah visual dibedakan
menjadi tiga yaitu : sumber visual, sumber audio, dan sumber
audiovisual. Dalam hal menganalisa sejarah visual ini sama halnya
analisa dengan sumber-sumber sejarah yang lain, seperti heuristik, kritik
sumber, interpretasi serta historiografi yang membedakan yaitu objek
ataupun sumber yang berbentuk visual saja,

9
SEJARAH VISUAL (VISUAL HISTORY)
Oleh Ali Yansah & Abdul Rosid
DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Burke Peter, 2001, New Persectives On Historical Writing, State


University Press.
Dienaputra D. Reiza, 2015, Meretas Sejarah Visual, Bandung : Balatin.
Sartono Kartodirjo, Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah,
Yogyakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2014.

ARTIKEL

Dienaputra D. Reiza, Rekontruksi Sejarah Seni Dalam Konstruksi


Sejarah Visual, https://www.undip.ac.id/post/20269/prodi-s1-
sejarah-undip-gelar-workshop-metodologi-sejarah-iv-sejarah-
visual.html?amp=1, Diakses pada 06 Desember 2022 Pukul 15.30
WIB.
Dienaputra D. Reiza, Sejarah Visual Sebagai Media Pembeajaran
Sejarah,http://sejarah.fis.um.ac.id/wpcontent/uploads/2019/0SEJA
RAH-VISUAL-SEBAGAI-MEDIA-PEMBELAJARAN-
SEJARAH.pdf, Diakses Pada 06 Desember 2022 Pukul 16.00 WIB.
Alfari Shabrina, 2022, Jenis-Jenis Sumber Sejarah Berdasarkan Sifat &
Bentuknya, https://www.ruangguru.com/blog/jenis-jenis-sumber-
sejarah, Diakses pada 06 Desember Pukul 17.00 WIB.

10
SEJARAH VISUAL (VISUAL HISTORY)
Oleh Ali Yansah & Abdul Rosid

Anda mungkin juga menyukai