(VISUAL HISTORY)
DOSEN PENGAMPU :
Prof. Dr Dien Madjid, MA.
Dr. Abd. Chair, M.A.
Saiful Umam, Ph.D.
DISUSUN OLEH :
Ali Yansah 21220221000012
Abdul Rosid 21220221000026
COVER ............................................................................................... I
DAFTAR ISI ....................................................................................... II
II
A. DEFINISI SEJARAH VISUAL
1
Reiza D. Dienaputra, Meretas Sejarah Visual, Bandung: Penerbit Balatin, 2015. 8-10.
1
SEJARAH VISUAL (VISUAL HISTORY)
Oleh Ali Yansah & Abdul Rosid
Sumber Sejarah:
Analisis
Sejarah dalam arti Dokumen, Faktor sebagai unsur- Sintesis Sejarah dalam arti
sejarah/kritik
objektif monumen, berkas- unsur sejarah subjektif
sumber
berkas lain
2
Sartono Kartodirjo, Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah, Yogyakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 2014. 18
3
Reiza D. Dienaputra, Meretas Sejarah Visual,… 12.
2
SEJARAH VISUAL (VISUAL HISTORY)
Oleh Ali Yansah & Abdul Rosid
sumber visual dapat berbentuk gambar tidak bergerak, seperti foto dan
lukisan, ataupun gambar bergerak lainnya, seperti rekaman peristiwa
dalam bentuk visual, baik yang dibuat secara pribadi atau kelompok,
sengaja atau tidak sengaja, atau juga yang dibuat oleh televisi swasta
maupun pemerintah. Seperti halnya yang dilakukan oleh sebuah institusi
di luar negeri yang mengembangkan sejarah visual versi ini adalah
Shoah Foundation Institute for Visual History and Education pada
University of Southern California, Amerika Serikat. Sejarah visual yang
dikembangkan Shoah difokuskan pada pembuatan testimoni mereka-
mereka yang berhasil selamat dari berbagai peristiwa penting khususnya
yang berupa bencana kemanusiaan seperti pembersihan etnis, tahanan
perang, dan kejahatan perang. Upaya yang dilakukan semenjak tahun
1994 hingga 1999 atau selama kurang lebih lima tahun itu berhasil
mengumpulkan 55.000 rekaman hasil wawancara dalam bentuk gambar
bergerak, yang berasal dari 56 negara dan tersajikan dalam 32 bahasa,
seperti Bahasa Inggris, Belanda, Perancis, Jerman, Itali, Jepang,
Spanyol, hingga Denmark, Kroasia, Rusia, Bulgaria, Portugis, dan
Serbia. Sejarah visual dalam bentuk pertama ini juga menjadi salah satu
sumber visual dalam Ilmu Sejarah.
Kedua, sejarah visual merupakan hasil rekonstruksi sejarah yang
berbasiskan pada penggunaan sumber-sumber visual atau menjadikan
sumber visual sebagai sumber utama dalam rekonstruksi sejarah.
Dengan pengertian seperti ini, maka karya sejarah yang berkonstruk
sejarah visual secara substansial akan kaya dengan gambar, baik
bergerak maupun tidak bergerak, serta kaya akan deskripsi dan analisis
yang berbasis fakta visual. Dalam pengertian kedua ini, sejarah visual
yang dihasilkan memiliki beberapa kemungkinan konstruksi. Pertama,
sejarah visual yang disajikan dalam bentuk tertulis, yakni sejarah visual
yang menjadikan gambar maupun tidak bergerak sebagai objek kajian
peristiwa sejarah tetapi kisah sejarah yang dihasilkan masih dalam
bentuk tulisan. Kedua, sejarah visual yang disajikan dalam bentuk
visual, menjadikan gambar bergerak maupun tidak bergerak sebagai
objek kajian peristiwa sejarah dan kisah sejarah yang dihasilkan
3
SEJARAH VISUAL (VISUAL HISTORY)
Oleh Ali Yansah & Abdul Rosid
kemudian disajikan dalam bentuk visual, yakni berupa gambar bergerak
maupun gambar tidak bergerak. Dua konstruk sejarah visual ini tentu
hanya akan muncul apabila dalam rekonstruksi sejarah tersebut
digunakan sumber visual sebagai basis utama rekonstruksi.
Sejarah visual secara otomatis pula menuntut digunakannya metode
penelitian sejarah visual dalam upaya merekonstruksi peristiwa sejarah
menjadi kisah sejarah. Sementara untuk menjadikan karya sejarah visual
mampu memberikan penjelasan secara komprehensif maka penggunaan
konsep dan teori ilmu lain khususnya ilmu sosial dan humaniora adalah
suatu kebutuan pokok yang tak terhindarkan. 4
4
Reiza D. Dienaputra. “Rekonstruksi Sejarah Seni dalam Konstruk Sejarah Visual”.
Panggung, 2012. 6-8.
4
SEJARAH VISUAL (VISUAL HISTORY)
Oleh Ali Yansah & Abdul Rosid
video dalam penyampaian berbahasa inggris serta berbahasa setempat
yaitu Bahasa Kinyarwanda.
5
Dienaputra D. Reiza, Rekontruksi Sejarah Seni Dalam Konstruksi Sejarah Visual,
https://www.undip.ac.id/post/20269/prodi-s1-sejarah-undip-gelar-workshop-metodologi-
sejarah-iv-sejarah-visual.html?amp=1, Diakses pada 06 Desember 2022 Pukul 15.30
5
SEJARAH VISUAL (VISUAL HISTORY)
Oleh Ali Yansah & Abdul Rosid
Ketiga sumber diatas biasa kita jumpai di museum, yang menyimpan
berbagai sumber sejarah. 6
6
Alfari Shabrina, 2022, Jenis-Jenis Sumber Sejarah Berdasarkan Sifat
& Bentuknya, https://www.ruangguru.com/blog/jenis-jenis-sumber-
sejarah, Diakses pada 06 Desember Pukul 17.00 WIB.
6
SEJARAH VISUAL (VISUAL HISTORY)
Oleh Ali Yansah & Abdul Rosid
serta kredibilitas memerlukan ilmu bantu. Pendekatan ilmu bantu bias
menggunakan ilmu komunikasi dan filologi untuk mengupayakan
optimalisasi dari sumber yang diperoleh.
Langkah ketiga yaitu interpretasi dimana dimaksudkan yaitu
menafsirkan fakta-fakta dari sumber visual yang diperoleh. Penafsiran
sebuah fakta memerlukan ilmu bantu seperti pendekatan ilmu alam,
social, atapun ilmu humaniora. Penggunaan ilmu bantu tersebut
diaksudkan untuk memperoleh penafsiran yang tidak sekedar deskriptif
tetapi juga bersifat eksplanatif.
Tahap keempat atau terakhir yaitu historiografi merupakan
tahapan penulisan sejarah itu sendiri. Dalam tahapan ini terdapat dua
model dalam penulisan sejarah secara visual, model pertama yaitu
historiografi dalam bentuk visual gambar, dalam hal tersebut
direkonstruksi secara diakronik untuk melihat dinamika yang terjadi.
Serta menghasilkan visual yang bersifat deskriptif naratif atau deskriptif
analitis. Model kedua yaitu visual dalam bentuk gambar bergerak
dengan demikian bias dihasilkan rekonstruksi yang disajikan dalam
bentuk film. Dalam historiografi model kedua ini muncul berupa
rekonstruksi gambar yang bergerak secara diakronik. Sehingga
tersajinya secara tertulis dalam film ataupun tersaji dalam verbal.
Dengan dua model historiografi tersebut, dapat disimpulkan bahwa
model pertama yang dihasilkan historiografi dalam bentuk visual
sedangkan dalam model kedua terjembataninya roh daari diakronik
dalam penyajian sejarah visual. 7
7
Dienaputra D. Reiza, Sejarah Visual Sebagai Media Pembeajaran
Sejarah,http://sejarah.fis.um.ac.id/wpcontent/uploads/2019/0SEJARA
H-VISUAL-SEBAGAI-MEDIA-PEMBELAJARAN-SEJARAH.pdf,
Diakses Pada 06 Desember 2022 Pukul 16.00 WIB.
7
SEJARAH VISUAL (VISUAL HISTORY)
Oleh Ali Yansah & Abdul Rosid
E. MANFAAT SEJARAH VISUAL
F. KESIMPULAN
9
SEJARAH VISUAL (VISUAL HISTORY)
Oleh Ali Yansah & Abdul Rosid
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
ARTIKEL
10
SEJARAH VISUAL (VISUAL HISTORY)
Oleh Ali Yansah & Abdul Rosid