Anda di halaman 1dari 9

HUBUNGAN SHIFT KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA

BAGIAN PRODUKSI DI PT X KOTA CIREBON

RELATIONSHIP OF WORKING SHIFT WITH WORK FATIGUE IN PRODUCTION PART


WORKERS IN PT X CIREBON CITY

Bayu Sela Priyatna


Prodi Sarjana Kesehatan Masyarakat STIKes Indramayu
Jln. Wirapati Sindang Indramayu, 45222, Indonesia
Email : bayuselapriyatna@gmail.com - 081804222251

ABSTRAK

Hampir semua industry memberlakukan shift kerja, namun shift kerja menimbulkan
sebuah permasalahan kesehatan kerja yang dapat mempengaruhi perubahan fisik dan psikologis
tubuh diantaranya adalah kelelahan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan shift kerja
dengan kelelahan kerja pada pekerja bagian produksi di PT X Kota Cirebon. Metode penelitian
ini menggunakan observasional analitik dengan pendekatan cross sectional study. Total populasi
penelitian ini sebanyak 76 pekerja di bagian produksi, dalam pengambilan data kelelahan kerja
menggunakan alat Reaction Timer. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji t-tes dan
mann-whitney test. Hasil yang didapat dari kelelahan pada shift kerja pagi ada 14 (38.9%)
responden mengalami kelelahan ringan sedangkan pada shift malam ada 21 (58.3%) responden
mengalami kelelahan ringan dan 5 (13.9%) kelelahan sedang. Analisis bivariate didapatkan ada
hubungan shift kerja dengan kelelahan p =0.001. Saran pada perushaan membuat SOP yang
berkaitan dengan pencegahan kelelahan kerja, Memberikan waktu istirahat atau libur selama 24
jam penuh setelah bekerja malam, Perubahan metode kerja menjadi lebih efektif dan efisien,
menerapkan penggunaan peralatan kerja yang memenuhi standar ergonomis, Pekerja disarankan
tidak mengkonsumsi kafein terlalu berlebihan

Kata Kunci : Shift Kerja, Kelelahan Kerja

ABSTRACT

Almost all industries impose work shifts, but work shifts cause occupational health
problems that can affect physical and psychological changes in the body, including fatigue. The
purpose of this study was to determine the relationship between work shift and work fatigue in
production workers at PT X Cirebon City. This research method using analytic observational
with cross sectional study approach. The total population of this study were 76 workers in the
production section, in taking work fatigue data using the Reaction Timer tool. The data analysis
in this study used t-test and mann-whitney test. The results obtained from fatigue in the morning
work shift there were 14 (38.9%) respondents experiencing mild fatigue while on the night shift
there were 21 (58.3%) respondents experiencing mild fatigue and 5 (13.9%) moderate fatigue.
Bivariate analysis found that there is a relationship between work shift and fatigue p = 0.001.
Suggestions for companies to make SOPs related to the prevention of work fatigue, providing a
full 24 hour break or holiday after working at night, Changing work methods to be more effective
and efficient, implementing the use of work equipment that meets ergonomic standards, workers
are advised not to consume too much caffeine.

Keywords : Shift Work, Work Fatigue

Jurnal Kesehatan Indra Husada Vol 8 No. 2 Juli – Desember 2020 275
PENDAHULUAN mengoptimalkan daya kerja mesin-mesin
(ILO 2015) mengungkapkan pada industri yang umumnya mahal, juga untuk
tahun 2014 perekonomian Indonesia meningkatkan keuntungan perusahaan. Namun
mengalami perkembangan yang sangat pesat, dengan diberlakukannya shift kerja
dimana perubahan dari perekonomian yang menimbulkan sebuah permasalahan baru
didominasi sektor pertanian menuju pangsa terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja
kegiatan yang lebih besar disektor industri dan (Winarsunu 2008) Selain itu shift kerja dapat
jasa, secara bersama pasar dan tenaga kerja mempengaruhi berbagai perubahan fisik dan
terus mengalami perkembanagan sehingga psikologis tubuh diantaranya adalah kelelahan
seiring dengan itu dibutuhkan aturan (Katerine Konoralma 2018).
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang (National Safety Council 2020) bahwa
baik. K3 merupakan kebutuhan dasar yang kelelahan yang terjadi dibeberapa tenaga kerja
wajib diterapkan di lingkungan pekerja, di dunia diakui sebagai masalah yang
dengan diterapkan K3 diharapkan dapat mempengaruhi tenaga kerja, bahkan dari hasil
meningkatkan dan membudayakan taraf yang penelitian NSC mengungkapkan pekerja yang
lebih baik bagi semua para tenagga kerja. beropersi selama 24 jam menunjukan tingkat
pemerintah Indonesia berhasil menciptakan kelelahan sebesar 13% serta cedera yang
perkembangan yang sangat cepat dan pesat terjadi ditempat kerja dapat diakitkan dengan
sehingga Indonesia menjadi sebuah Negara kelelahan. Dari beberapa pernyataan diatas
yang menjanjikan dalam berinvestasi di adapun pernyataan lain yang mengungkapkan
Kawasn Asia Tenggara (Yusof 2011). bahwa lebih dari 80% dari semua pekerja
Perkembangan industri yang semakin terpapar pada risiko kelelahan (Predictive
pesat dapat ditunjukan dengan berdirinya Safety 2020)
beberapa perushaan atau industri serta (OSHA 2009) mengungkapkan
penerimaan tanga kerja di tempat kerja, kelelahan kerja merupakan penyebab cidera
sehingga semakin meningkatnya industri yang paling besar di agro industri, data
semakin diiringi pula oleh adanya risiko menunjukan bahwa 34% dari hilangnya jam
bahaya yang lebih besar karena adamya alih kerja disebabkan oleh kelelahan kerja.
teknologi dimana penggunaan mesin dan pernyataan yang sama pun datangnya dari
peralatan kerja semakin kompleks untuk (Maurits 2010) bahwa kelelahan kerja
mendukung produksi sehingga menimbulkan berkontibusi lebih dari 60% terhadap
masalah kesehatan dan keselamatan kerja terjadinya kecelakaan kerja ditempat kerja.
(Farid 2010). Menurut (Harry Cahya Maulana 2010)
Dengan tuntutan pasar yang tinggi menyebutkan bahwa shift kerja juga
banyak perusahaan memberlakukan jadwal merupakan sumber utama dari stres bagi
shift kerja, shift kerja merupakan solusi tenaga kerja, banyak keluhan yang terjadi
perusahaan untuk menjawab tantangan dunia akibat shift kerja diantaranya kelelahan pada
usaha dalam menciptakan sebuah permintaan pekerja.
pasar, hampir semua industri menerapkan Berdasarkan latar belakang di
sistem produksi yang kontinyu, selain untuk atas,penulis tertarik untuk melakukan

Jurnal Kesehatan Indra Husada Vol 8 No. 2 Juli – Desember 2020 276
penelitian dengan judul Hubungan Shift Kerja Tabel 1.
Dengan Kelelahan Kerja Pada Pekerja Bagian Karaketristik Umur dan Masa Kerja Pada
Pekerja Shift Pagi di Bagian Produksi PT X
Produksi Di PT X Kota Cirebon.
Kota Cirebon.
Karakteristik n %
MEODE PENELITIAN Umur
21-30 4 11.1
Metode penelitian ini menggunakan > 30 32 88.9
observasional analitik dengan pendekatan Masa Kerja
≤ 5 Tahun 3 8.3
cross sectional study, total populasi dalam > 5 Tahun 33 91.7
penelitian ini sebanyak 76 pekerja di bagian
produksi di PT X Kota Cirebon. Namun yang Berdasarkan Tabel 1, Pada karakteristik
di dapatkan hanya 72 responden karena 4 umur dan masa kerja dapat dijelaskan bahwa
responden masuk dalam kriteria ekslusi, dari 36 responden (100%) yang ada di shift
variabel independen adalah shift kerja pagi dan pagi terdapat 32 responden (88.9%) termasuk
shift kerja malam dengan variabel dependen dalam kelompok umur > 30 tahun. Sedangkan
kelelahan kerja analisis data dalam penelitian untuk masa kerja di shift pagi diketahu 33
ini menggunakan uji t-test dan dalam responden (91.7%) termasuk dalam kriteria
pengambilan data kelelahan kerja yang memiliki masa kerja diatas > 5 tahun.
menggunakan Reaction Timer. Pengambilan
data dilakukan satu jam sebelum shift kerja Tabel 2.
selesai pekerja akan dipanggil oleh pengawas Karaketristik Umur dan Masa Kerja Pada
produksi ketempat pemeriksaan kelelahan dan Pekerja Shift Malam di Bagian Produksi PT
dilakukan pengukuran kelelahan kerja dengan X Kota Cirebon.
menggunakan Reaction Timer, dalam
pengukuran kelelahan menggunakan satu alat
sehingga pekerja secara bergiliran. Adapun Karakteristik n %
kriteria inklusi penelitian ini adalah pekerja Umur
yang shift kerja pagi dan malam yang bersedia 21-30 6 16.7
mengisi inform concent dibagian produksi dan > 30 30 83.3
kriteri eksklusi yaitu pekerja bagian produksi Masa Kerja
yang saat pemeriksaan Reaction Timer ≤ 5 Tahun 9 25
melakukan kesalahan lebih dari 5 kali berturut- > 5 Tahun 27 75
turut.
Berdasarkan Tabel 2, Pada karakteristik
HASIL umur dan masa kerja shift malam dapat
Karakteristik Responden dijelaskan bahwa dari 36 responden (100%)
Karakteteristik resonden digunakan yang ada di shift malam terdapat 30 responden
untuk mengetahui gambaran umum subjek (83.3%) termasuk dalam kelompok umur > 30
penelitian, karakteristik responden dalam tahun. Sedangkan untuk masa kerja di shift
penelitian ini terdiri dari umur, masa kerja dan malam diketahu 27 responden (75%) termasuk
sistem shift kerja.

Jurnal Kesehatan Indra Husada Vol 8 No. 2 Juli – Desember 2020 277
dalam kriteria yang memiliki masa kerja diatas (61.9%) dengan tingkat kelelahan dalam
> 5 tahun. kondisi normal dan 14 responden (38.9%)
Tabel 3. mengalami kelelahan kerja ringan.
Karaketristik Sistem Shift Kerja Pagi dan Tabel 5.
Shift Kerja Malam di Bagian Produksi PT Karaketristik Shift Kerja Malam dengan
X Kota Cirebon. Kelelahan Kerja di Bagian Produksi PT X
Karakteristik n % Kota Cirebon.
Karakteristik n %
Sistem Shift
Kelelahan Kerja
Shift Pagi 36 50 Normal 10 27.7
Kelelahan Kerja 21 58.3
Shift Malam 36 50
Ringan
Kelelahan Kerja 5 13.9
Sedang
Berdasarkan Tabel 3. Karakteristik Kelelahan Kerja Berat 0 0
sistem shift kerja menunjukan bahwa dari 72 Berdasarkan Tabel 4, diketahui bahwa
responden (100%) yang melakukan shift kerja, dari hasil pengukuran dengan alat Reaction
terdapat 36 responden (50%) yang Timer didapatkan tingkat kelelahan pada
melaksanakan shift kerja pagi dan 36 pekerja di shift malam yaitu 21 responden
responden (50%) yang melaksanakan shift (58.3%) dengan tingkat kelelahan dalam
kerja malam. ringan dan 10 responden (27.7%) dengan
tingkat kelelahan dalam kondisi normal dan 5
Analisis Univariat responden (13.9%) mengalami kelelahan kerja
Analisis Univariat bertujuan untuk sedang.
menjelaskan atau mendeskripsikan
karakteristik setiap variabel, dalam analisis ini Analisis Bivariat
menghasilkan distribusi frekuensi dan Analisis bivariate adalah analisis yang
persentase dari setiap variabel. Berikut hasil digunakan terhadap dua variabel yaitu variabel
analisa univariat menggunakan uji statistik: independent dan variabel dependen yang
diduga berhubungan atau berkorelasi. Berikuti
Tabel 4. hasil analisis bivariate dengan menggunakan
Karaketristik Shift Kerja Pagi dengan uji statistik Mann-Whitney Test pada pekerja
Kelelahan Kerja di Bagian Produksi PT X
bagian produksi di PT X Kota Cirebon.
Kota Cirebon.
Karakteristik n %
Kelelahan Kerja Tabel 6.
Normal 22 61.1 Hasil Uji Shift Kerja Pagi dan Shift Kerja
Kelelahan Kerja 14 38.9
Malam Dengan Kelelahan Kerja Pada
Ringan
Kelelahan Kerja 0 0 Pekerja Bagian Produksi di PT X Kota
Sedang Cirebon
Kelelahan Kerja Berat 0 0 Median
n (minimum- p
maksimum)
Berdasarkan Tabel 4, diketahui bahwa
Shift kerja 36 235.73 (153-405) 0.001
dari hasil pengukuran dengan alat Reaction
pagi
Timer didapatkan tingkat kelelahan pada Shift kerja 36 305.33 (169-483)
malam
pekerja di shift pagi yaitu 22 responden

Jurnal Kesehatan Indra Husada Vol 8 No. 2 Juli – Desember 2020 278
Berdasarkan tabel 6, diketahui bahwa ketahanan tubuh, kelelahan kerja biasanya
hasil analisis hubungan shift kerja dengan terjadi pada waktu berakhir dari shift kerja.
kelelahan. Dari 36 responden diperoleh nilai (ILO 2004) menggungkapkan shift kerja
shift kerja pagi dengan kelelahan sebesar merupakan metode waktu dalam mengatur jam
235.73 dimana rentang minimum 153 dan operasi perusahaan lebih lama dari jam
maksimunya 405 hal ini menunjukan pada bekerja, shift dapat diatur dalam beberapa shift
shift pagi responden dikatakan tidak namun shift kerja berpotensi memiliki efek
mengalami kelelahan kerja atau normal. negatif pada pekerja diantaranya yaitu:
Sedangkan dari 36 responden pada shift gangguan tidur, peningkatan kelelahan,
kerja malam di dapatkan angka 305.33 dimana gangguan kardiovaskular dan gasto-intestinal,
rentang minimunya 169 dan maksimumnya bahkan terhadap kesehatan reproduksi.
483. Pada shift malam menunjukan pekerja Peryataan diatas sesuai dengan peryataan
pada bagian produksi mengalami kelelahan ( Dennis A. Attwood, Joseph M. Deeb, Ph.D.,
kerja ringan. CPE, M.Erg.S., and Mary E. Danz-Reece,
Hasil uji statistik menggunakan mann 2004). yang menegaskan bahwa pembagian
whitney test didapatkan perbedaan rata-rata shift kerja akan berdampak kepada pekerja,
skor kelelahan dimana p = 0.001 < 0.05 maka diantaranya adalah efek shift kerja terhadap
ada perbedaan skor kelelahan antara shift pagi performa pada pekerja yang bekerja pada shift
dan shift malam, karena ada perbedaan kerja malam hari, shift kerja pada malam hari
sehingga dapat disimpulkan shift kerja akan memaksa pekerja untuk menahan rasa
berhubungan atau mempengaruhi kelelahan ngantuk/tidak bisa istirahat, mata dipaksa terus
kerja. terbuka disaat jam biologis manusia
membutuhkan waktu untuk memejamkan
PEMBAHASA mata.
Hasil analisis data antara shift kerja Berdasarkan hasil penelitian variabel
dengan kelelahan kerja dengan menggunakan shift kerja dengan kelelahan kerja pada pekerja
uji Mann-Whitney, diperoleh angka bagian di produksi PT X, sejalan dengan
significancy 0.001 karena nilai p < 0.05 artinya penelitan (Pratiwi 2016) yang mengatakan ada
terdapat hubungan yang bermakna antara shift hubungan shift kerja dengan kelelahan kerja
kerja pagi dan shift kerja malam dengan pada pekerja bagian daily check di PT Kreta
kelelahan kerja. Api Daerah Operasi VI Yogyakarta DIPO
(Suma’mur 2009) mengungkapkan Kereta Solo Balapan dikarenakan hasil analisis
bahwa waktu kerja pagi, siang, sore atau hubungan didapatkan nilai p-value 0.000
malam menentukan effisensi dan (<0.005).
produktivitas, memperpanjang waktu kerja Hasil dari peneletian Pratiwi diperkuat
biasanya tidak disertai effisiensi yang tinggi, oleh penelitian (Vilia, Saftarina, and Ta 2014)
bahkan akan terlihat penurunan produktivitas tentang hubungan shift kerja dengan kelelahan
serta kecenderungan untuk timbul kelelahan, kerja pada perawat di instansi rawat inap
kelelahan semuanya bermuara pada kehilangan RSUD Dr. H. Abul Moeloek Bandar Lampung
efisiensi dan penurunan kapasitas kerja serta dimana hasil dari penelitian tersebut diperoleh

Jurnal Kesehatan Indra Husada Vol 8 No. 2 Juli – Desember 2020 279
p=0.001 <0.05 yang artinya terdapat hubungan saat siang hari sangat berlawanan dengan jam
bermakna antara shift kerja dengan kelelahan biologis tubuh, hal ini menyebabkan tubuh
kerja. sulit untuk beristirahat dan memungkinkan
Selain itu dari penelitian lain tubuh tidak dapat pulih secepat dari tuntutan
berdasarkan hasil uji statistik Chi Square tenaga fisik dan mental, beberapa fungsi
didapatkan nilai p=0.027<0.05 sehingga fisiologis dasar manusia menunjukan bahwa
terdapat hubungan antara shift kerja dengan manusia tidak cocok untuk kerja di malam
kelelahan kerja pada karyawan di PT hari.
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Manusia memiliki ”circadian rhythem”
lahendong Kota Tomohon (Pondaag, Kawatu, dimana keadaan naik turun atau ketidak
and Malonda 2016) tetapan fungsi tubuh selama 24 jam, ada fase
Dari semua penjabaran diatas diketahui trophotropic merupakan fase yang terjadi di
shift kerja sangat berkaitan dengan kejadian malam hari dimana tubuh melakukan
kelelahan, banyak faktor yang memicu perbaikan serta pembaharuan cadangan energi
kelelahan akibat shift kerja di malam hari. sehingga menguat kembali fungsi tubuh.
Diantaranya adalah orang yang bekerja pada Sedangkan pada fase ergotrophic adalah
waktu shift kerja malam dipaksa untuk sebaliknya yaitu fase dimana organ dan fungsi
menahan fungsi fisiologis dan psikologis tubuh melakukan aktivitas diantaranya suhu
manusia, fungsi tubuh yang ditandai circadian badan, denyut jantung, tekanan darah,
adalah tidur, tidur merupakan kebutuhan dasar kapasitas fisik, kemampuan mental dan
bagi semua manusia baik itu anak-anak sampai produksi adrenalin. Sehingga dari penjabaran
kepada orang lanjut usia namun kebutuhan diatas dapat dikatakan bahwa pekerja yang
tidur tentunya memiliki porsi tersendiri bagi bekerja di malam hari akan berada pada
kebutuhan individu dan sesuai usia manusia suasana bekerja namun disisi lain ritme
(Tarwaka, 2015). circadiannya berada pada fase rilek
Setiap manusia memiliki proses otonom (Winarsunu 2008).
dan vegetatife seperti (metabolisme, Beberapa pernyataan ilmiah diatas cukup
temperatur tubuh, detak jantung, dan tekanan untuk memperkuat penelitian ini, dalam
dara) semua fungsi manusia tersebut penanggulangan dampak yang timbul akibat
menunjukan siklus harian yang teratur, shift kerja terhadap kelelahan diantaranya
sehingga jika ada perubahan dalam pola adalah sebisa mungkin dengan mengurangi
istirahat manusia akan berefek terjadinya jumlah pekerja pada malam hari. Selain itu
ketidak seimbangan yang dapat berpengaruh bagaimana mengurangi rasa ketidaknyamanan
terhadap pekerja. Adapun dampak lain seperti saat bekerja, perusahaan tetap menjaga dan
mangkir kerja, pengaruh kualitas tidur, merangkul pekerja untuk memenuhi kebutuhan
kapasitas mental, gangguan kejiwaan dan psikis dengan melibatkan pekerja dalam
gangguan pencernaan (Maurits 2010). pengambilan keputusan yang berkaitan dengan
Pendapat sama mengenai efek samping manajemen (Maurits 2010).
shift kerja datang dari (Sugiono 2018) (Winarsunu 2008) menjelaskan
mengatakan bekerja saat malam hari dan tidur penanggulangan kelelahan akibat shift kerja

Jurnal Kesehatan Indra Husada Vol 8 No. 2 Juli – Desember 2020 280
harus direncanakan, dipersiapkan secara kelelahan kerja pada pekerja bagian produksi
matang dalam pembuatan jadwal shift kerja di PT X Kota Cirebon.
agar kehilangan tidur pada pekerja sedapatnya
dikurangi. Selain itu diberikan kesempatan SARAN
pada pekerja agar mendapatkan waktu yang Bagi Perusahaan
cukup bagi kehidupan keluarga dan kontak Perusahaan perlu mereduksi kelelahan
sosial, memberikan waktu istirahat pada sebaik mungkin pada shift malam dengan
pekerja selama 24 jam setelah bekerja malam beberapa cara di antaranya : Pembuatan
atau 2x24jam penuh. Standar Operasional Prosedur (SOP) yang
Adapun hal yang perlu diingat dalam berkaitan dalam pencegahan kelelahan bagi
perencanaan shift kerja harus sesuai dengan pekerja saat melakukan shift pada malam hari,
kaidah yang dapat diterima oleh fungsi Memberikan waktu istirahat atau libur selama
biologis manusia, beberapa pendapat medis 24 jam penuh setelah bekerja malam,
merekomendasikan saat merubah jadwal shift menerapkan penggunaan peralatan kerja yang
kerja yaitu dengan cara rotasi kedepan. Rotasi memenuhi standar ergonomis..
kedepan yang dimaksud yaitu (pagi, sore dan
malam) dari pada melakukan rotasi terbalik, Bagi Pekerja
hal ini untuk penyesuaian terhadap jam Pekerja sebaiknya menjaga kualitas tidur
biologis manusia (Sugiono 2018). setelah melaksanakan shift, tidur yang
Secara garis besar dapat disimpulkan disarankan adalah tidak kurang dari 6 jam per
bahwa shift kerja yang diterapkan oleh hari, Bagi pekerja yang telah melaksanakan
perusahaan memiliki dampak positif dan shift malam diusahakan hindari sinar matahari
negatif baik itu fisiologis ataupun Psikologis, saat akan tidur, Pekerja disarankan tidak
banyak faktor yang mempengaruhi shift kerja mengkonsumsi kafein terlalu berlebihan.
dengan kelelahan kerja diantaranya faktor
internal atau faktor eksternal pada pekerja itu Bagi Peneliti Lain
sendiri. namun yang sering mengalami Penelitian kelelahan dan stres kerja
kelelahan kerja pada pekerja yaitu pada shift dengan shift kerja yang lebih dari dua shift
kerja malam, karena malam merupakan waktu kerja dengan sampel lebih banyak di sektor
yang tepat melakukan istirahat sesuai dengan industri atau perusahaan, Perlu dilakukan
fungsi biologis tubuh manusia. analisis SWOT agar perusahaan dapat
menyusun strategi dan program kerja dengan
SIMPULAN tepat sehingga pekerja yang berkeja di shift
Berdasarkan hasil penelitian yang telah malam dapat dikurangi bahkan ditiadakan
dilakukan pada pekerja bagian produksi di PT (Yulyanti dkk, 2017)
X Kota Cirebon dapat disimpulkan sebagai
berikut : DAFTAR PUSTAKA
Diketahui bahwa ada hubungan shift
Farid, Novianto. 2010. “ANALISIS
kerja pagi dan ishift kerja malam dengan KECELAKAAN DAN KESEHATAN
KERJA DAN UPAYA
PENCEGAHANNYA DI BAGIAN

Jurnal Kesehatan Indra Husada Vol 8 No. 2 Juli – Desember 2020 281
FLOORING PENDEKATAN RISK KELELAHAN KERJA PADA
ASSESMENT. DHARMA SATYA PEKERJA BAGIAN DAILY CHECK
NUSANTARA SURABAYA.” DI PT.KERETA API DAERAH
http://www.upnjatim.ac.id. OPERASI VI YOGYAKARTA DIPO
KERETA SOLO BALAPAN.”
Harry Cahya Maulana, Rico Januar Sitorus, December 2, 2016.
Hamzah Hasyim. 2010. “HUBUNGAN http://eprints.ums.ac.id/48792/33/NASK
SHIFT KERJA DENGAN AH PUBLIKASI.pdf.
KELELAHAN KERJA DAN
PERUBAHAN TEKANAN DARAH Predictive Safety. 2020. “Fatigue Risk
PADA PERAWAT UNIT RAWAT Management Assessment & Plan.” 2020.
INAP RUMAH SAKIT BUKIT ASAM https://www.predictivesafety.com/prism.
TANJUNGENIM TAHUN 2009” 1
(July). “Read Ergonomic Solutions for the Process
https://media.neliti.com/media/publicatio Industries Online by Dennis A. Attwood,
ns/57849-ID-hubungan-shift-kerja- Joseph M. Deeb, Ph.D., CPE, M.Erg.S.,
dengan-kelelahan-ke.pdf. and Mary E. Danz-Reece | Books.” n.d.
Accessed December 9, 2020.
ILO. 2004. “Shift Work. Information Sheet,” https://www.scribd.com/book/28247719
no. WT-8: 1–4. 9/Ergonomic-Solutions-for-the-Process-
http://www.ilo.org/wcmsp5/groups/publi Industries.
c/---ed_protect/---protrav/---
travail/documents/publication/wcms_17 Sugiono, Putro Wisnu Wijayanto dan Sari
0713.pdf. Sylvie Indah Kartika. 2018. Ergonomi
Untuk Pemula: (Prinsip Dasar &
———. 2015. Tren Tenaga Kerja Dan Sosial Aplikasinya) - Sugiono, Wisnu Wijayanto
Di Indonesia 2014-2015. www.ifrro.org. Putro, Sylvie Indah Kartika Sari -
Google Buku.
Katerine Konoralma, Lucia Moningka, dan https://books.google.co.id/books?id=4Q
Sofina Palamani. 2018. “HUBUNGAN KGDwAAQBAJ&printsec=frontcover&
SHIFT KERJA PERAWAT DENGAN dq=Sugiono.,+Putro+Wisnu+Wijayanto.,
STRES KERJA DI RUANG IRDM +dan+Sari+Sylvie+IK.+2018.+Ergonom
BLU RSUP PROF DR. R. D. KANDOU i+Untuk+Pemula+Prinsip+Dasar+dan+A
MANADO.,” October. plikasinya.+Malang.+UB+Press&hl=id&
https://media.neliti.com/media/publicatio sa=X&ved=2ahUKEwiw4OfHs8HtAhX
ns/92499-ID-hubungan-shift-kerja- SIbcAHW6tBxQQ6AEwAHoECAMQA
perawat-dengan-stre.pdf. g#v=onepage&q=Sugiono.%2C Putro
Maurits, Lientje Setyawati K. 2010. “Selintas Wisnu Wijayanto.%2C dan Sari Sylvie
Tentang Kelelahan Kerja | OPAC IK. 2018. Ergonomi Untuk Pemula
Integrasi | Online Public Access Catalog Prinsip Dasar dan Aplikasinya. Malang.
| Universitas Gadjah Mada.” 2010. UB Press&f=false.
http://opac.lib.ugm.ac.id/index.php?mod Suma’mur. 2009. Higiene Perusahaan Dan
=book_detail&sub=BookDetail&act=vie Kesehatan Kerja (HIPERKES). Jakarta :
w&typ=htmlext&buku_id=667678&oby Sagung seto.
ek_id=1.
Vilia, a, F Saftarina, and Larasati Ta. 2014.
National Safety Council. 2020. “Fatigue: “The Correlation between Shift Work
Who’s at Risk.” 2020. and Work Fatigue on Nurses in Inpatient
https://www.nsc.org/work-safety/safety- Installation Dr . H . Abdul Moeloek of
topics/fatigue/whos-at-risk. Bandar Lampung General Hospital
OSHA. 2009. “European Agency for Safety Hubungan Shift Kerja Dengan Kelelahan
and Health at Work.” Kerja Pada Perawat Di Instalasi Rawat
http://osha.europa.eu. Inap RSUD Dr . H . Abdul Moeloek.”
Jurnal Majority, 18–25.

Pondaag, Herry Kurnia, Paul A T Kawatu, and


Nancy S H Malonda. 2016. “Kelelahan
Kerja Terhadap Karyawan Di.”
Pratiwi, Cicin Fajar. 2016. “HUBUNGAN
SHIFT KERJA DENGAN

Jurnal Kesehatan Indra Husada Vol 8 No. 2 Juli – Desember 2020 282
Winarsunu, Tulus. 2008. “Psikologi
Keselamatan Kerja - Tulus Winarsunu -
Google Buku.” September 2008.
https://books.google.co.id/books?id=eAg
HEAAAQBAJ&pg=PR6&dq=Winarsun
u+Tulus.+2008.+Psikologi+Keselamatan
+Kerja.+Malang.+Universitas+Muhamm
adiyah+Malang&hl=id&sa=X&ved=2ah
UKEwjK1sb_u8HtAhUH4jgGHbofAsA
Q6AEwAHoECAIQAg#v=onepage&q=
Winarsunu Tulus. 2008. Psikologi
Keselamatan Kerja. Malang. Universitas
Muhammadiyah Malang&f=false.
Yusof, Rohaila. 2011. “Perkembangan Industri
Nasional Dan Peran Penanaman Modal
Asing (PMA)-Rohalia Yusof.” Jurnal
Ekonomi Dan Pendidikan 8 (1).
https://journal.uny.ac.id/index.php/jep/ar
ticle/view/709.
Yulyanti, D. E. P. I., Firmansyah, I., &
Priyatna, R. B. S. (2017). STRATEGI
MENINGKATKAN KOMITMEN
PENERAPAN KESEHATAN DAN
KESELAMATAN KERJA DI RUMAH
SAKIT X TAHUN 2017. Jurnal
Kesehatan, 10(2), 1-7.

Jurnal Kesehatan Indra Husada Vol 8 No. 2 Juli – Desember 2020 283

Anda mungkin juga menyukai