DISUSUN OLEH
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2018
PERNYATAAN
1. Laporan magang saya ini, adalah asli dan belum pernah diajukan, baik di
Universitas Padjadjaran maupun di perguruan tinggi lain.
2. Laporan magang ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya
sendiri, tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan dan masukan Tim
Pembimbing.
3. Dalam laporan magang ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah
ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas
dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang
dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya
bersedia menerima sanksi berupa nilai E (tidak lulus) untuk mata kuliah yang
berkaitan dengan magang.
Materai Rp 6.000,00
170104160013
i
LEMBAR PENGESAHAN
NPM : 170104160013
Tempat Praktek : Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tanah Abang Satu
Menyetujui,
ii
Dengan telah selesainya magang yang saya kerjakan, maka saya:
Telah menyelesaikan laporan magang proses bisnis saya selama di Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Jakarta Tanah Abang Satu
Mengetahui/Menyetujui Mengetahui/Menyetujui
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
Magang Mata Kuliah Proses Bisnis di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tanah
Abang Satu
Proses Bisnis merupakan salah satu mata kuliah wajib pada semester empat
Padjadjaran.
1. Dr. R. Widya Setiabudi Sumadinata, M.T., M.Si selaku Dekan FISIP Univeritasi
Padjadjaran
2. Dr. Hj. Ria Arifianti, S.IP.,M.Si selaku Ketua Program Studi Sarjana Terapan
3. Dr. Herry Wibowo, S.Psi., M.M. selaku dosen mata kuliah Proses Bisnis yang telah
4. Bapak Rachmat Jaya selaku Kepala Kantor KPP Pratama Jakarta Tanah Abang Satu
iv
7. Seluruh keluarga besar KPP Pratama Jakarta Tanah Abang Satu yang telah banyak
8. Kedua Orangtua dan saudara yang telah memberikan doa, dukungan dan motivasi
UNPAD yang telah banyak memberikan masukan dan semangat kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik dari
pengalaman penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat
penulis harapkan.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih, semoga hasil laporan magang mata
kuliah proses bisnis di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tanah Abang Satu ini
dapat bermanfaat.
v
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ............................................................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................iv
DAFTAR ISI.................................................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................................................ix
BAB I .......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................................... 2
1.4 Tujuan dan Manfaat Kegiatan Magang ..................................................................... 2
1.5 Tempat dan Waktu .................................................................................................... 4
BAB II ......................................................................................................................................... 5
DEKSRIPSI PERUSAHAAN........................................................................................................... 5
2.1 Sejarah KPP Pratama Jakarta Tanah Abang Satu .................................................. 5
2.2 Visi dan Misi Perusahaan ........................................................................................ 7
2.3 Gambaran Wilayah Kerja ........................................................................................ 8
2.4 Struktur Organisasi ................................................................................................ 11
2.5 Bidang Usaha ............................................................................................................... 15
BAB III ................................................................................................................................... 16
TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................................... 16
3.1 Pengertian Bisnis Model ......................................................................................... 16
3.2 Komponen model bisnis Canvas ............................................................................. 17
3.3 Keuntungan Bisnis Model Canvas .......................................................................... 32
3.4 Manfaat Bisnis Model Canvas ................................................................................ 32
vi
3.5 Analisis SWOT ....................................................................................................... 33
BAB IV ................................................................................................................................... 38
PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 38
4.1 Analisis Bisnis Model Canvas pada KPP Pratama Jakarta Tanah Abang 1............ 38
4.2 Analisis SWOT di KPP Pratama Jakarta Tanah Abang 1 ....................................... 46
BAB V .................................................................................................................................... 49
PENUTUPAN ......................................................................................................................... 49
5.1 Kesimpulan ................................................................................................................... 49
5.2 Saran ............................................................................................................................. 50
Sumber Referensi .................................................................................................................... 51
Lampiran ................................................................................................................................ 52
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
di desain menggunakan waktu, ruang, keahlian atau sumber daya lainnya. Sedangkan
bisnis adalah suatu organisasi yang menjual atau memberikan barang atau jasa kepada
konsumen. Secara historis kata bisnis berasal dari bahasa Inggris “business”dari kata
Proses Bisnis adalah suatu kumpulan aktivitas atau pekerjaan terstruktur yang
saling terkait untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu atau yang menghasilkan
terukur dan berstruktur untuk memproduksi output tertentu untuk kalangan pelanggan
dijalankan di suatu organisasi, tidak seperti seperti fokus dari produk yang berfokus
pada aspek apa. Suatu proses oleh karenanya merupakan urutan spesifikasi dari
aktivitas kerja lintas waktu dan ruang, dengan suatu awalan dan akhiran, dan secara
1
Menurut Hammer dan Champys (1993) Proses Bisnis adalah kumpulan aktivitas
yang membutuhkan satu atau lebih inputan dan menghasilkan output yang bermanfaat
Canvas, dimana Bisnis tersebut akan dianalisis dengan menggunakan sembilan blok
c. Bagaimana Bisnis Model Canvas di KPP Pratama Jakarta Tanah Abang Satu?
Abang Satu
d. Untuk mengetahui Analisis SWOT di KPP Pratama Jakarta Tanag Abang Satu
a. Menumbuhkan sikap mental di dalam kerja nyata yakni percaya diri, sadar
sosial.
d. Sebagai salah satu usaha untuk mempersiapkan SDM yang berkualitas dalam
berkualitas.
keterampilan praktek.
pengetahuan.
Padjadjaran.
masyarakat.
(021) 5735206
Waktu Pelaksanaan : 05 Maret 2018 sampai dengan 31 Mei 2018. Setiap hari
16.00
4
BAB II
DEKSRIPSI PERUSAHAAN
Kantor Pelayanan Pajak Jakarta Tanah Abang Satu secara resmi berdiri
Juli 2001 tentang Reorganisasi Direktorat Jenderal Pajak. KPP Pratama Tanah
Abang Satu di pecah berdasarkan Keputusan Menteri di atas, menjadi KPP Jakarta
Tanah Abang Satu dan KPP Jakarta Tanah Abang Dua. Pemecahan ini dilakukan
bertujuan untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada wajib pajak serta
perpajakan.
sistem dan mekanisme yang ada, dengan pemanfaatan teknologi informasi terkini
dan refungsionalisasi organisasi dan Sumber Daya Manusia. Hal ini merupakan
bagian dari reformasi perpajakan (tax reform) yang masih terus dilaksanakan.
sistim informasi, sarana dan prasarana, maupun sumber daya manusia. Sebagai
5
Implementasinya, dibentuk Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar (Large
Office, MTO), dan Kantor Pelayanan Pajak Pratama (Small Taxpayers Office,
STO).
Dengan dasar itulah maka KPP Jakarta Tanah Abang Satu pun pada tanggal
Pratama Jakarta Tanah Abang Satu. Perubahan nama menjadi Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Jakarta Tanah Abang Satu ini juga merubah sistem dan struktur
2010 untuk mewujudkan visi dan misi Direktorat Jenderal pajak adalah dengan
spirit pelayanan yang lebih baik kepada wajib pajak yang berorientasi kepada
kepuasan wajib pajak (customer’s satisfaction). Hal ini berkaitan erat dengan
perubahan paradigma lama yaitu sebagai institusi yang berorientasi pada upaya
6
melayani para wajib pajak sebaik mungkin, sehingga mereka rela membayar pajak
sebagaimana mestinya.
kemudian pembentukan KPP Madya / MTO di Kanwil Jakarta I pada tahun 2004
dan diikuti pembentukan KPP Madya / MTO lainnya di beberapa Kanwil tertentu
pada tahun 2006, diharapkan pada tahun 2008 seluruh KPP di Indonesia sudah
prima kepada wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Tujuan dari
nantinya akan dilakukan oleh pihak independent dengan standar IKM (Indeks
7
Misi: Menyelenggarakan pelayanan dan fungsi administrasi perpajakan
Secara administrasi, wilayah kerja KPP Pratama Jakarta Tanah Abang Satu
adalah Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang Jakarta Pusat, dengan
Adapun data jumlah luas wilayah dan jumlah penduduk dapat dilihat pada
tabel sbb:
JUMLAH PENDUDUK
Jumlah
No Kelurahan Luas(Ha)
Penduduk KK
Dari sisi luas penggunaan lahan, wilayah kelurahan karet tengsin dapat
terbesar (45%). Dari sisi potensi fiskal terdapat pada zona perkantoran, apartemen,
dan hotel (40%) yang terletak di sepanjang jalan Sudirman dan Jalan Mas
Mansyur, yang juga merupakan Central Bussines Distric (CBD) untuk wilayah
8
Kelurahan Karet Tengsin. Sedangkan 15% sisanya merupakan fasilitas umum dan
TPU Karet Bivak. Gambaran tersebut dapat dilihat pada tabel 2 berikut:
Abang Satu.
Potensi Perpajakan
besar Wajib Pajak potensial. Kawasan CBD tersebut terletak di sepanjang Jalan
Sudirman dan Jalan Mas Mansyur yang meliputi gedung perkantoran, apartemen,
a. Gedung perkantoran: BNI (Wisma BNI, BNI 46, Kota BNI), Arthaloka,
Wisma Kyoei Prince, Prince Centre, Toyota Astra, Nugra Santana, Mid Plaza,
Menara Batavia.
9
b. Hotel dan apartemen: Hotel Shangri-la, Hotel Sahid, Hotel Le Meridien, Hotel
Wajib Pajak
a. Orang Pribadi
Wajib Pajak Orang Pribadi pada KPP Prtama Jakarta Tanah Abang Satu
Jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdaftar sampai saat ini sebanyak
7436.
b. Badan
Wajib Pajak Badan pada KPP Prtama Jakareta Tanah Abang Satu sebagian
mulai dari sungai Krukut sampai Dukuh Atas, dan sepanjang Jalan KH. Mas
Mansyur mulai dari Karet Bivak sampai Jalan Jenderal Sudirman. Jumlah
Wajib Pajak Badan yang terdaftar sampai saat ini sebanyak 5043.
c. Bendaharawan
Wajib Pajak Bendaharawan pada KPP Prtama Jakareta Tanah Abang Satu
10
JUMLAH DAN JENIS WAJIB PAJAK
WP Efektif
2009 2010 2011 2012 2013
BADAN 2237 2655 3128 3503 3883
OP 3350 4277 4974 5391 5845
11
b. Seksi Pengolahan Data dan Informasi (PDI), bertugas antara lain melakukan
kerjanya, dan penilaian Objek Pajak dalam rangka ekstensifikasi. Dalam seksi
masing-masing Seksi Pengawasan dan Konsultasi ini. Seksi ini terdiri dari
Pajak di wilayahnya.
12
g. Seksi Pemeriksaan, bertugas mengadministrasikan surat-menyurat dan
perpajakannya.
Untuk mengetahui anggota dari masing-masing seksi di atas, pada KPP Pratama
Tanah Abang Satu, dapat dilihat pada diagram struktur organisasinya di halaman
13
GAMBAR 2.1
STRUKTUR ORGANISASI
Kepala Kantor
Rachmat Jaya
Seksi PDI Seksi Penagihan Seksi Pemeriksaan Seksi Waskon II Seksi Waskon IV
Nuryati Raden Bagus Tri Warsono Ricky Agustina Nugraha Pardoman Siatuli
14
2.5 Bidang Usaha
KPP Pratama Jakarta Tanah Abang Satu melayani masyarakat dalam pelaporan
dan pembayaran pajak negara salah satunya adalah pajak bea perolehan hak atas
tanah dan bangunan (BPHTB). Dan mencari dana sebanyak-banyaknya (APBN) demi
15
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
dalam bukunya yang berjudul Business Model Generation. Dan dalam buku Business
dalam sebuah model bisnis secara sederhana dan mudah dimengerti. Intinya bahwa
model bisnis itu terdiri dari 9 elemen yang disebut sebagai 9 building blocks.
Business Model Canvass adalah sebuah alat (tools) yang digunakan untuk
menyederhanakan konsep model bisnis yang rumit dan kompleks agar dapat
Dalam salah satu referensi menyebutkan pengertian Model Bisnis Kanvas adalah
bisnis yang utuh. Jika dilihat sepintas, sebenarnya alur model bisnis kanvas nampak
cukup sederhana. Secara garis besar, alurnya mengalir dari satu elemen bisnis menuju
16
3.2 Komponen model bisnis Canvas
Pada business model canvas ini ada sembilan kotak yang merepresentasikan
elemen-elemen kunci yang secara umum akan ada pada semua model bisnis.
1. Customer Segments
Customer segment adalah kelompok target konsumen yang akan atau sedang kita
bidik untuk menjadi pelanggan kita. Hal yang harus diperhatikan dalam segmentasi
pelanggan adalah, kita harus benar-benar bisa mendefinisikan secara spesifik siapa
segment target pelanggan kita. Segmen target bisa dibedakan berdasarkan hal-hal
seperti:
a. Tingkat ekonomi (kelas menengah, kelas atas. Lebih spesifiknya lagi, segmentasi
b. Umur
d. Perilaku khusus dari target konsumen (misalnya reaksinya terhadap harga barang,
terdapat perilaku tertentu yang suka dengan barang-barang mahal, atau yang sensitif
Yang terpenting adalah bisa membagi (segmentasi) target customer, karena dengan
membagi lebih bisa mengerti dan menangkap kebutuhan khusus serta sifat-sifat target
konsumen.
17
2. Value Propositions
Value propositions (Nilai tambah yang diberikan kepada para pelanggan) terdiri
dari produk dan jasa yang dapat menambah nilai tambah kepada segmentasi yang
ataupun memuaskan kebutuhan pelanggan. Dalam hal ini, value propositions adalah
propositions bersifat inovatif yang menawarkan hal yang benar-benar baru. Lainnya
juga dapat mirip dengan penawaran pasar umumnya, namun ditambahkan dengan
atribut-atribut lainnya.
dipengaruhi oleh hampir semua elemen-elemen lain. Elemen yang terkait langsung
adalah customer segments. Hal ini bisa dipahami, karena setiap segmen memiliki
kebutuhan dan persoalan yang unik. Desain value propositions dapat dilakukan
dengan inovasi nilai (value creation) dan penurunan biaya. Inovasi nilai akan
membuat pelanggan bersedia membayar lebih tinggi dan akan meningkatkan revenue
penting untuk pelanggan sehingga dapat menurunkan biaya (PPM Manajemen, 2012).
18
Value proposition membuat nilai tambah untuk segmen pasar melalui
sebelumnya \tidak pernah ditawarkan oleh perusahaan manapun karena tidak ada
penawaran seperti itu. Hal ini sering terjadi pada produk teknologi, misalnya
telepon selular.
pelayanan merupakan cara yang umum untuk membuat nilai tambah. Namun
komputer cepat terus membutuhkan data penyimpanan yang besar dan grafik yang
bisa diproduksi secara massal. Dewasa ini, produk-produk mass customization dan
19
d. Penyelesaian Pekerjaan (Getting the Job Done) : Nilai tambah ini dapat dibuat
membuat iklan. Dengan bantuan perusahaan periklanan ini, maka pelanggan dapat
e. Desain (Design) : Nilai tambah desain adalah atribut yang penting namun sulit
untuk diukur. Sebuah produk dapat tampak mewah karena desain yang bagus.
Dalam industri fashion dan elektronik, desain adalah value proposition yang
sangat penting.
merek dari suatu produk ataupun jasa. Nilai tambah merek ini dianggap dapat
Misalnya, pelanggan jam tangan Rolex akan merasa bangga ketika memakai jam
tangan tersebut.
g. Harga (Price) : Ketika perusahaan menawarkan produk yang mirip dengan produk
yang telah ada di pasar dan lebih murah dibanding produk lain tersebut adalah cara
umum untuk memenangkan segmen pasar yang sensitif terhadap harga. Misalnya,
RIM mengeluarkan Blackberry di bawah dua juta rupiah untuk memberi nilai
20
Perusahaan dapat memberikan nilai kepada pelanggan berupa pengurangan biaya
Perusahaan juga dapat menciptakan nilai tambah dengan cara membuat produk
yang lebih nyaman dan mudah untuk digunakan pelanggan adalah pembentukan
nilai tambah yang sangat penting. Misalnya perusahaan iPod dan iTunes yaitu
3. Channels
distribusi, dan jaringan penjual atau sales merupakan salah satu usaha perusahaan
21
dapat memilih menyentuh pelanggannya melalui own media yang dimiliki
perusahaan sendiri, partner media, atau perpaduan dari keduanya. Partner channels
misalnya wholesales, retail, dan lainlain. Partner channels membuat margin yang
diterima perusahaan tinggi, tapi juga boros dalam pembiayaan. Cara paling tepat
Osterwalder dan Pigneur (2010) membagi channels dalam 5 (lima) fase yaitu
fase evaluation atau fase penjajagan adalah fase untuk saling menilai antara
perusahaan dan pelanggan. Fase selanjutnya adalah fase purchase yaitu fase
pembelian dimana perusahaan dan pelanggan melakukan proses transaks jual beli
produk. Setelah proses transaksi, maka channels masuk pada fase delivery yang
yang ditawarkan, dan di lain pihak, perusahaan berkewajiban memenuhi “janji” yang
Selanjutnya fase terakhir adalah fase after sales atau fase purnajual yang seringkali
dilupakan atau tidak diperhatikan oleh perusahaan. Fase purnajual adalah fase
22
penentu apakah pelanggan melakukan transaksi ulang dengan perusahaan atau
4. Customer Relationships
Customer relationships adalah tipe hubungan yang ingin dijalin dengan para
pelanggan dari segmen pasar yang spesifik. Perusahaan seharusnya memikirkan tipe
hubungan yang akan dijalin dengan para pelanggan dari berbagai segmen.
pelanggan. Ada beberapa kategori dari customer relationships yang dapat dipadukan
a. Personal Assistance
dapat berkomunikasi dengan wakil dari perusahaan secara langsung selama proses
pembelian ataupun pasca pembelian. Hal ini sering dilakukan melalui call center,
Hubungan ini mirip dengan personal assitance namun lebih mendalam dan
23
c. Self Service
Dalam tipe hubungan ini, perusahaan tidak melakukan interaksi langsung atau
Dalam perusahaan retail, self service mengacu pada format toko yang sering
dikenal pada hari ini. Pelanggan bisa menelusuri pilihannya di waktu luang
belanja dengan membayar pada cash register di bagian depan toko (Neuman,
2006).
d. Automated Service
Dalam tipe hubungan ini, perusahaan tidak melakukan interaksi langsung terhadap
otomatis. Ini merupakan jenis hubungan personal assistance dengan self service.
e. Communities
24
Perusahaan sering membuat komunitas secara online sehingga pelanggan dapat
f. Co-creation
tradisional untuk memberikan nilai tambah. Dalam jenis hubungan ini, perusahaan
Misalnya, toko buku online mengundang pelanggan untuk menulis resensi dan
5. Revenue Streams
segmen pasar atau dengan kata lain revenue streams adalah pemasukan yang biasanya
diukur dalam bentuk uang yang diterima perusahaan dari pelanggannya. Jika
kepuasan pelanggan adalah jantung dari sebuah model bisnis, maka revenue streams
Perusahaan harus sering memikirkan nilai tambah apakah yang dapat digunakan
sehingga pelanggan mau untuk membayarnya. Apabila pertanyaan ini dapat dijawab,
maka perusahaan dapat menyimpulkan satu atau lebih dari revenue streams yang
25
mekanisme harga yang berbeda satu sama lain, misalnya harga tetap, bargaining,
Pemahaman yang umum dari asset sale didapatkan dari penjualan produk
perusahaan yang berupa barang atau jasa. Memperoleh pendapatan dari penjualan
Revenue stream ini didapatkan dari penggunaan jasa pelayanan. Apabila jasa
pelayanan yang digunakan semakin banyak maka pelanggan akan membayar lebih
memberikan member card kepada pelanggan yang loyal sehingga pelanggan dapat
tertentu. Kaidah dasar dari aliran pendapatan ini adalah adanya harta tetap (fixed
26
asset) yang berwujud secara fisik yang dimiliki oleh perusahaan, dan dapat
yaitu dapat menikmati suatu produk maupun jasa dalam waktu tertentu tanpa harus
e. Lisensi (Licensing)
Revenue stream ini didapatkan dari pemberian pelanggan suatu ijin untuk
6. Key Resources
Key resources adalah sumber daya utama yang dibutuhkan oleh perusahaan supaya
model bisnis dapat berjalan. Sumber daya utama ini membuat sebuah perusahaan
Key resources dibentuk berdasarkan tipe model bisnis. Key resources dapat berupa
benda fisik, finansial, intelektual, maupun manusia. Key resources dapat dimiliki oleh
27
a. Fasilitas (Physical)
Dalam kategori ini termasuk aset-aset fisik misalnya fasilitas pabrik, bangunan,
b. Intelektual (Intellectual)
dalam membuat model bisnis yang kuat. Sumberdaya intelektual sangat sulit untuk
dibangun namun saat telah berhasil dibangun dapat memberikan nilai tambah yang
sangat bagus.
c. Manusia (Human)
Setiap bisnis memerlukan sumber daya manusia, namun manusia adalah aset yang
d. Finansial (Financial)
e. Teknologi (Technology)
Pada perusahaan yang high-tech, teknologi menjadi sumber daya utama yang
kepada pelanggan.
28
7. Key Activities
Key activities adalah kegiatan-kegiatan utama apa saja yang perlu dilakukan oleh
organisasi ataupun perusahaan agar dapat memberikan nilai tambah dengan baik.
Setiap model bisnis memiliki aktivitas-aktivitas utama. Hal ini adalah aksi yang
sukses. Seperti pada key resources, key activites juga diperlukan untuk membuat dan
menghasilkan pendapatan. Selain itu, key activities dibuat berdasarkan model bisnis.
dalam jumlah tertentu dan atau kualitas baik. Aktivitas produksi mendominasi
pada organisasi jenis produksi meliputi pengadaan bahan yang diperlukan dari
pemasok, pengolahan dalam proses produksi, serta penyaluran produk jadi atau
Aktivitas ini bertujuan untuk mengatasi masalah dan memberikan solusi baru atas
29
c. Platform dan Jaringan (Platform/ Network)
pelanggan.
8. Key Partnership
Key partnership adalah mitra utama dalam bisnis, misalnya supplier, sehingga
model bisnis dapat berjalan. Perusahaan menjalin kerjasama untuk beberapa alasan
dan jalinan kerjasama menjadi landasan dari beberapa model bisnis. Perusahaan
memperoleh sumberdaya.
Kita dapat membedakan diantara keempat tipe yang berbeda dari Partnership:
9. Cost Structure
30
Cost structure adalah komponen-komponen biaya yang digunakan supaya
organisasi atau perusahaan bisa berjalan sesuai dengan model bisnisnya. Membuat
dapat dihitung setelah perusahaan mengetahui key resources, key activities, dan key
partnership.
1. Biaya Tetap : Biaya tetap adalah biaya tetap sama meskipun volume barang
atau jasa yang dihasilkan naik atau turun. Contohnya adalah gaji, sewa, dan
(1989), biaya tetap adalah biaya yang besar kecilnya tidak tergantung pada
besar kecilnya produksi, misalnya pajak tanah, sewa tanah, penyusutan alat-
bisnis seperti festival musik ditandai dengan tingginya proporsi biaya variabel.
31
dengan cara menurunkan tingkat pembelian massal. Hal ini dan faktor-faktor
lainnya menyebakan biaya rata-rata per unit turun pada saat kenaikan output.
c. Efekif : BMC adalah cara yang efektif untuk membuat sistem bisnis
32
d. Membangun Relasi Konsumen : Bisnis Model Canvas penting untuk
secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada
ancaman (Threats). Sedangkan menurut Kotler yang dialih bahasakan oleh Molan
kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut dengan analisis situasi. Model yang paling
populer untuk analisis situasi adalah analisis SWOT (Rangkuti, 2006) . Analisis
kondisi yang ada dalam perusahaan, dalam hal ini kondisi internal didalam
menjalankan kegiatan usahanya. Kemudian analisis SWOT ini bertujuan juga untuk
33
nantinya, sehingga perusahaan dapat memaksimalkan kelebihan faktor internalnya
bagaimana kombinasi strategi yang tepat dalam faktor internal dan faktor eksternal
BERBAGAI PELUANG
3. M endukung 1 . Mendukung
strategi strategi
KELEMAHAN KEKUATAN
INTERNAL INTERNAL
4 . mendukung 2 . Mendukung
Strategi strategi
Defensif diversifikasi
BERBAGAI ANCAMAN
dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang
yang agresif.
34
Kuadran 2: Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih
memiliki kekuatan dari strategi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah
strategis perusahaan adalah matrik SWOT. Dari penjelasan diatas maksud dari
perusahaan yaitu badan usaha yang menjalankan kegiatan usaha atau bisnis, baik itu
usaha skala mikro, kecil, menegah maupun besar seperti perusahaan. Matrik ini dapat
dihadapi perusahaan agar dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang
strategis (Rangkuti, 2006) . Empat kemungkinan alternatif strategi yang dapat disusun
35
IFAS Strengths (S) Weaknesses (W)
1. Strategi SO
sebesar – besarnya.
2. Strategi ST
36
Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk
mengatasi ancaman.
3. Strategi WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara
4. Strategi WT
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha
37
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Analisis Bisnis Model Canvas pada KPP Pratama Jakarta Tanah Abang 1
Seperti yang sudah di jabarkan diatas Bisnis Model Canvas adalah Business
Model Canvass adalah sebuah alat (tools) yang digunakan untuk menyederhanakan
konsep model bisnis yang rumit dan kompleks agar dapat dimanfaatkan oleh sebuah
model bisnis dengan lebih sistematis. Dengan berdasarkan teori yang sudah
dipaparkan diatas, maka penulis telah menganalisis Bisnis Model Canvas pada KPP
1. Customer segment
Customer Segment adalah kelompok target konsumen yang akan atau sedang di
bidik untuk menjadi pelanggan. Hal yang harus diperhatikan dalam segmentasi
KPP Pratama Jakarta Tanah Abang Satu merupakan sebuah Kantor Pelayanan
Pajak dibawah naungan Direktorat Jenderal Pajak, sehingga Costumer Segment KPP
Wajib Pajak sering disingkat dengan sebutan WP adalah orang pribadi atau
38
undangan perpajakan ditentukan untuk melakukan kewajiban perpajakan, termasuk
pemungut pajak atau pemotong pajak tertentu. Wajib pajak dibagi menjadi tiga, yaitu:
a. Wajib pajak pribadi : adalah setiap orang pribadi yang memiliki penghasilan
mendaftarkan diri dan mempunyai nomor pokok wajib pajak (NPWP), kecuali
ditentukan dalam undang-undang. Wajib Pajak Orang Pribadi pada KPP Prtama
Kelurahan Karet Tengsin. Jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdaftar
tetap dan kontraktor dan/atau operator di bidang usaha hulu minyak dan gas
bumi. Wajib Pajak Badan pada KPP Prtama Jakareta Tanah Abang Satu sebagian
dari sungai Krukut sampai Dukuh Atas, dan sepanjang Jalan KH. Mas Mansyur
mulai dari Karet Bivak sampai Jalan Jenderal Sudirman. Jumlah Wajib Pajak
c. Bendaharawan : adalah setiap orang atau badan yang diberikan tugas untuk dan
uang atau surat berharga atau barang-barang negara/daerah. Pada KPP Prtama
39
Pemerintahan yang ada di Kelurahan Karet Tengsin. Saat ini terdaftar sebanyak
2. Value Proposition
pelanggan, masalah apa yang diselesaikan, kebutuhan mana yang dipuaskan, dan
produk atau jasa apa yang kita tawarankan kepada setiap segment pelanggan.
memfokuskan pada pelayanan wajib pajak yang ramah. Hal ini dilakukan agar wajib
pajak dengan senang hati melaporkan pajak di KPP Pratama Jakarta Tanah Abang 1.
Selain itu terdapat banyak fasilitas yang menunjang agar Wajib Pajak lebih
nyaman ketika melapor pajak di KPP Pratama Jakarta Tanah Abang 1, diantaranya
disediakan kopi dan teh untuk Wajib Pajak, ruang tunggu yang nyaman, free Wifi
untuk melapor pajak secara online, ruang konsul pajak yang nyaman, dan fasilitas-
fasilitas lainnya.
3. Channel
adalah cara yang digunakan untuk memberikan value proposition ke konsumen. Cara
ini bisa sangat bermacam-macam tergantung dari segmen konsumen yang di bidik.
40
sekitaran gedung kantor, contohnya saja spanduk tentang E-filling untuk lapor SPT
Tahunan. Dengan era teknologi seperti sekarang KPP Pratama Jakarta Tanah Abang 1
juga memanfaatkan media sosial seperti Instagram, wajib pajak bisa mendapatkan
Satu/=id_ID . Selain itu karena KPP Pratama Tanah Abang 1 merupakan kantor
dibawah naungan DJP untuk menyampaikan Value Proposition tak jarang DJP
memasang iklan di TV, seperti iklan tentang Tax Amnesty atau iklan tentang Wajib
Lapor Pajak
4. Customer Realitionship
mempertahankan konsumen agar terus setia adalah dengan membuat hubungan baik
dengan pelanggan. Ini yang dimaksud dengan customer relationship, yaitu wadah
Demi menjaga hubungan baik dengan wajib pajak KPP Pratama Jakarta Tanah
a. Triple One : Triple One adalah layanan yang disediakan oleh KPP Pratama
Jakarta Tanah Abang satu untuk mengedukasi Wajib Pajak baru tentang
Kewajibannya sebagai Wajib Pajak. Di program ini KPP akan menelpon Wajib
Pajak baru dalam rentang 1 Minggu, 1 Bulan, dan 1 Tahun setelah terdaftar.
41
b. Layanan WhatsApp : Di Layanan WhatsApp ini para Wajib Pajak dapat
PBK, SKB, serta legalisir SKB. Caranya Wajib Pajak dapat langsung WhatApp
c. Kring Pajak : KPP Pratama Jakarta Tanah Abang 1 dibawah naungan DJP
menyediakan layanan Kring Pajak. Bagi para Wajib Pajak yang tidak puas
dengan pelayanan di KPP dapat memberikan Kritik dan Saran melalu Kring
5. Revenue Stream
organisasi bisa membuka aliran masuk pendapatan dari kantong bukan pelanggan
langsung.
KPP Pratama Jakarta Tanah Abang 1 adalah Lembaga Nirlaba yang merupakan
utamanya adalah menghimpun dana (pajak) dari masyarakat (wajib pajak) yang akan
langsung masuk ke kas negara, sehingga KPP Pratama tidak mendapatkan pendapatan
profit apapun. Namun demikian setiap tahunnya KPP Pratama Jakarta Tanah Abang 1
diberikan target dalam menghimpun dana (pajak) dari masyrakat (wajib pajak). Untuk
42
tahun 2018 KPP Pratama Jakarta Tanah Abang 1 diberikan target sebesar 6 Triliun
6. Key Resouce
Resource adalah Sumber daya (sumber daya yang utama), maksudnya adalah
sumber daya yang dimiliki atau harus dimiliki. Key resource ini adalah syarat yang
harus dipenuhi atau resource yang harus miliki untuk melakukan aktivitas utama
bisnis.
Sumber daya yang dimiliki KPP Pratama Jakarta Tanah Abang 1 sebagai berikut:
bangunan bertingkat 4. Maka dari itu gedung untuk melakukan segala kegiatan
KPP Pratama Jakarta Tanah Abang 1 yang terletak di JL. Penjernihan 1 Nomor
Pratama Jakarta Tanah Abang 1, yang terdiri dari 1 orang Eselon III, 9 orang
43
c. Peralatan : Untuk menunjang kegiatan bisnis KPP Pratama Jakarta Tanah Abang
1 memiliki peralatan kantor seperti mesin fotocopy, kompurter, alat scan, printer.
Dan juga alat transportasi seperti sepeda motor dan mobil dinas.
7. Key Activities
Key Activities adalah kegiatan utama yang perlu dilakukan agar bisnis berjalan,
apabila kegiatan ini tidak bisa dilakukan maka bisnis tidak akan berjalan.
yang berada dibawah naungan Direktorat Jenderal Pajak yang bertugas untuk
Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai , Pajak Penjualan atas Barang Mewah dan
Tanah Abang Satu adalah meningkatkan jumlah penerimaan pajak yang seharusnya
dapat dipungut berdasarkan potensi pajaknya, sasaran yang hendak dicapai yaitu
5.877.190.577.677
8. Key Partnership
Key Partnersip merupakan Sumber daya yang diperlukan oleh organisasi untuk
44
Dalam melaksanakan proses bisnis, KPP Pratama Jakarta Tanah Abang
Indonesia
Bank : KPP Pratama Jakarta Tanah Abang Satu bekerja sama dengan Bank
untuk menyimpan kas kecil, selain itu Bank juga di jadikan mitra untuk para
9. Cost Structure
Biaya yang di keluarkan oleh KPP Pratama Jakarta Tanah Abang 1 adalah dana
yang berasal dari DIPA 015 sebesar Rp 11.777.707.000 (sebelas milyar tujuh ratus
tujuh puluh juta tuju ratus tujuh ribu rupiah) dan telah dapat direalisasikan sebesar
Rp10.613.096.000 (sepuluh milyar enam ratus tiga belas juta sembilan puluh enam
ribu rupiah) atau sebesar 90.11 %. Biaya tersebut dikeluarkan selama tahun 2017
Dengan rincian untuk belanja pegawai sebesar Rp. 5.961.393.000 (lima milyar
Sembilan ratus enam puluh satu juta tiga ratus sembilan puluh tiga ribu rupiah) dapat
di realisasikan sebesar Rp. 5.951.812.000 (lima milyar sembilan ratus lima puluh satu
45
juta delapan ratus dua belas ribu rupiah) atau sebesar 99.84% dan untuk belanja
barang sebesar Rp. 5.366.384.000 (lima milyar tiga ratus enam puluh enam juta tiga
ratus delapan puluh empat ribu rupiah) dapat direalisasikan sebesar Rp.4.266.886.950
(empat milyar dua ratus enam puluh enam juta delapan ratus delapan puluh enam ribu
sembilan ratus lima puluh rupiah) atau sebesar 78.77% sedangkan untuk belanja
sembilan ratus tiga puluh ribu rupiah) dan dapat direalisasikan sebesar Rp.
434.396.700 (empat ratus tiga puluh empat juta tiga ratus sembilan puluh enam ribu
1. Strenghts
a. KPP Pratama Jakarta Tanah Abang Satu berada dibawah naungan Direkorat
Jenderal Pajak dan Kementrian Keuangan RI, sehingga segala sesuatu di KPP
Perpajakan).
d. Menyediakan Wifi gratis dan fasilitas Laptop untuk wajib pajak yang ingin
e. Menyediakan kopi dan teh untuk wajib pajak yang menunggu antrean
46
2. Weaknesses
a. Wilayah KPP Pratama Jakarta Tanah Abang Satu hanya satu kelurahan yaitu
baru, sehingga tidak ada juga pertambahan WP baru. Selain itu, semakin
3. Opurtunities
sepanjang Jalan Sudirman dan Jalan Mas Mansyur yang meliputi gedung
membayar pajak, namun hal tersebut dapat menjadi peluang untuk KPP
Pratama Jakarta Tanah Abang 1, karena jika wajib pajak terbukti melakukan
penyelewengan maka Wajib Pajak akan dikenakan sanksi dan denda hal
47
4. Threats
untuk KPP Pratama Tanah Abang 1, karena dengan Wajib Pajak yang cerdas
mereka mampu membayar konsultan pajak, tak jarang mereka berbuat curang
dengan memanipulasi pajak yang harus mereka bayar atau menghindar saat
akan di periksa.
c. Banyak Wajib Pajak yang masih belum sadar akan pentingnya Melapor dan
Membayar Pajak, hal ini tentu akan berpengaruh pada target penerimaan pajak
48
BAB V
PENUTUPAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan materi diatas, dapat kita ketahui bahwa dalam proses
bisnis memerlukan model bisnis guna mengindetifikasi bisnis yang sedang di jalani.
Bisnis Model Kanvas. Dengan menggunkan Bisnis Model Kanvas setiap perusahaan
baik yang bergerak dibidang jasa maupun barang dapat dengan mudah memetakan
alur bisnis dan mengidentifikasi bisnis menjadi lebih sederhana. Bisnis model kanvas
Bisnis Model Kanvas dan SWOT di KPP Pratama Jakarta Tanah Abang Satu. Hasil
analisis diambil setelah penulis melakukan magang selama 3 bulan di KPP Pratama
49
5.2 Saran
pembangunan negara.
50
Sumber Referensi
Burkett (2010). Using The Business Model Canvas for Social Enterprise Design.
:Bumi Aksara
www. Academia.edu/8478333/MODEL_BISNIS
www.pustakanasional.com/teknik-industri/business -model-canvas
51
Lampiran 1. Power Point
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
Lampiran 2. Foto Kegiatan Magang
66
Maklumat Pelayanan
67
Memberi Nomor Surat Menscan
68
Membuat Efin Membuat Efin
69
LAMPIRAN 3
AKTIVITAS
Tanah Abang Satu. Adapun kegiatan penulis selama magang adalah sebagai berikut :
Membuat EFIN : sebelum melapor pajak secara online, para wajib pajak
terlebih dahulu harus memiliki EFIN, adapun berkas yang harus dilengkapi
Membantu Wajib Pajak melapor pajak melalui e-filing dan e-form : setelah
memiliki EFIN maka wajib pajak akan dipandu untuk melapor pajak
penghasilan secara online, adapun aplikasi lapor pajak secara online disebut e-
70
Lampiram 4 Form Penilaiam
71
Lampiran 5 Surat Keterangan diterima magang
72
73