BAB II Sulthan Modul 123 PDF
BAB II Sulthan Modul 123 PDF
LANDASAN TEORI
3. Jangka
Jangka digunakan untuk membuat lingkaran, membagi garis atau sudut dan
sebagai nya. Kontruksi dari jangka pada dasarnya terdiri dari beberapa bagian
yang disambungkan antara satu dengan yang lain mempergunakan engsel.
Ada tiga macam jangka yang digunakan untuk meggambar tergantung besar
kecilnya lingkaran yang akan digambar.
Jangka besar menggambar lingkaran diameter 100 mm sampai 200 mm.
jangka menengah untuk 20 mm sampai 100 mm. Dan jamgka kecil untuk 5
mm sampai 30 mm (Adhani, 2020).
4. Penggaris
Penggaris dalam gambar teknik merupakan alat yang digunakan untuk
mempermudah menarik garis. Untuk garis lurus menggunakan
penggaris segitiga, penggaris segitiga juga bisa digunakan untuk membuat
sudut (30,45,60, dan 90) sehingga mempermudah ketika pembuatan gambar.
sedangkan untuk garis melengkung dan membagi (mengukur) sudut
selain ukuran penggaris segitiga bisa menggunakan penggaris busur derajat.
5. Penghapus
Penghapus untuk membuang garis yang salah dipergunakan penghapus
dengan mutu yang baik. Ada penghapus yang dibuat dari karet dan ada yang
dibuat dari plastik. Penghapus yang baik harus dapat menghilangkan garis
atau gambar yang tidak diinginkan dan tidak merusak kertasnya.
Untuk menghilangkan garis atau gambar dengan tinta, harus dipakai
penghapus yang khusus.
6. Busur
Busur derajat dibuat dari alumunium atau plastik. Biasanya busur derajat ini
mempunyai garis-garis pembagi dari 0° sampai dengan 180°. Dengan alat ini,
kita bisa mengukur sudut dan membagi sudut (Adhani, 2020).
6. Meja Gambar
Meja gambar dibuat dari kayu pohon cemara kayu pohon Linde kayu lapis
atau hardboard. ukurannya disesuaikan dengan ukuran kertas, misalnya untuk
kertas ukuran A 0 mempunyai ukuran 1200 mm × 900 mm. Belakangan ini
terdapat papan gambar yang telah dilapisi dengan alas kertas gambar.
Papan gambar ini dapat diletakkan di atas standar yang dibuat khusus untuk
tujuan ini. Standar ini dapat dirubah-rubah kedudukannya. Papan gambar
khusus yang dipasang di atas sebuah standar disebut meja gambar (Sato dan
Hartanto, 2018).
2.3 Proyeksi
Proyeksi merupakan cara penggambaran suatu benda, titik, garis, bidang,
benda atau pandangan suatu benda terhadap suatu bidang gambar. Proyeksi
bergambar adalah cara penyajian suatu gambar tiga dimensi terhadap bidang dua
dimensi (Juhana & Suratman, 2000).
Gambar proyeksi adalah gambar bayangan atau kontruksi suatu benda
tentang kejelasan suatu objek secara matematis. Terdapat beberapa cara-cara
dalam menggambar proyeksi, cara-cara tersebut dikelompokkan menjadi dua
kelompok yaitu Proyeksi Piktorial dan Proyeksi Orthogonal (Nugroho, 2018).
2.3.1 Proyeksi Piktorial
Proyeksi piktorial merupakan gambar yang semula dua dimensi dibuat
dalam bentuk tampilan gambar dibuat secara tiga dimensi. Jenis proyeksi ini bisa
dilakukan berbagai macam cara sebagai berikut (Abryandoko, 2020) :
1. Proyeksi Isometri
Untuk mengetahui suatu gambar disajikan dalam bentuk proyeksi isometri
atau untuk menyajikan gambar tiga dimensi pada bidang proyeksi isometri
perlu kiranya kita mengetahui terlebih dahulu ciri-ciri untuk membuat
gamabar dengan gambar dengan proyeksi tersebut. Adapun ciri-ciri gambar
dengan proyeksi isometri adalah (Yoanita, 2021) :
a. Sumbu x dan sumbu y mempunyai 30° terhadap garis mendatar
b. Sumbu antara satu dengan yang lain 120°
2. Proyeksi Dimetri
Proyeksi dimetri mempunyai ketentuan :
b. Perbandingan skala ukuran pada sumbu x = 1:1, pada sumbu y = 1:2 dan
pada sumbu z = 1:1
Adapun gambar proyeksi dimetri sebagai berikut :
3. Proyeksi Miring
4. Proyeksi Perspektif
Dalam gambar teknik, gambar perspektif dibagi menjadi tiga bagian yaitu :
a. Perspektif dengan titik satu hilang
b. Perspektif dengan dua titik hilang
c. Perspektif dengan tiga titik hilang
Adapun gambar proyeksi perspektif sebagai berikut :