Anda di halaman 1dari 14

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Menggambar Teknik


Gambar teknik adalah ekspresi dari suatu ide atau pemikiran tentang
suatu gambar, proses, cara operasi, konstruksi, skema, sirkuit dan petunjuk yang
dimaksudkan untuk memberikan petunjuk dan informasi dalam bentuk gambar
atau gambar teknik. Gambar teknik bisa juga di istilahkan dengan gambar yang
bersifat tegas, terdiri dari garis-garis, simbol-simbol serta tulisan tegak yang telah
disepakati atau mempunyai standar tertentu. (Ombuh & Wala, 2018).
Gambar teknik juga merupakan proses atau pembuatan gambar teknik
yang memperlihatkan bentuk dan ukuran suatu benda atau konstruksi yang
bertujuan untuk memberikan informasi kepada pembaca dengan menggunakan
cara-cara, ketentuanketentuan dan aturan yang memenuhi standar dan telah
disetujui atas kesepakatan bersama antara orang-orang yang bersangkutan di atas
kertas gambar (Abryandoko, 2020).

2.1.1 Tujuan Gambar


Adapun tujuan-tujuan gambar sebagai berikut :
1. Internasionalisasi gambar
Peraturan-peraturan gambar dimulai dengan persetujuan bersama antara
orang-orang bersangkutan, dan kemudian telah menjadi bentuk standar peru
sahaan. Bersama dengan meluasnya dunia usaha, keperluan standar perdagangan
dan standar nasional meningkat, Pada tahun-tahun belakangan ini, peningkatan
pembagian kerja secara internasional, perkenalan dengan teknologi asing, telah
mengharuskan internasionalisasi standar gambar. Agar supaya tujuan ini dapat
dicapai, penunjukan-penunjukan dalam gambar harus sama secara internasional,
maupun ketentuan-ketentuan dari pengertian cara-cara penunjukan dan lambang
harus diseragamkan secara internasional. Lagi pula suatu bahasa tertentu tidak
boleh dicantumkan pada gambar. Peng gunaan lambang internasional diperlukan,
daripada catatan tertulis pada gambar.
2. Mempopulerkan gambar
Dalam lingkungan teknologi tinggi, akibat dikenalnya teknologi, golongan
yang harus membaca dan mempergunakan gambar meningkat jumlahnya.
Akibatnya diperlukan mempopulerkan gambar, dan gambar harus jelas dan
mudah, peraturan-peraturan dan standar sederhana dan eksplisit sangat diperlu
kan.
3. Perumusan gambar
Hubungan yang erat antara bidang-bidang industri seperti permesinan, struk
tur, perkapalan, perumahan atau arsitektur, dan teknik sipil, masing-masing
dengan kemajuan masyarakat teknologinya, tidak memungkinkan menyelesaikan
suatu proyek dari satu bidang saja secara bebas; bahkan dari itu, telah menjadi
suatu keharusan untuk menyediakan keterangan-keterangan gambar yang dapat
dimengerti, terlepas dari bidang-bidang di atas. Untuk tujuan ini masing-masing
bidang akan mencoba untuk mempersatukan dan mengidentifisir standar-standar
gambar.
4. Penyederhanaan gambar
Penghematan tenaga kerja dalam menggambar adalah penting, tidak hanya
untuk mempersingkat waktu, tetapi juga untuk meningkatkan mutu rencana. Oleh
karena itu penyederhanaan gambar menjadi masalah penting untuk meng hemat
tenaga menggambar.
5. Modernisasi gambar
Bersamaan dengan kemajuan teknologi, standar gambar juga telah dipaksa
mengikutinya. Dapat disebutkan di sini cara-cara baru (modern) yang telah
dikembangkan seperti misalnya pembuatan film mikro, berbagai macam mesin
gambar otomatis dengan bantuan komputer, perencanaan dengan bantuan
komputer (CAD-Computer Aided Design) dsb.

2.1.2 Standarisasi Gambar


Standar gambar menghubungkan "persiapan informasi" dan
"penyampaian informasi" dan kepastian memegang peranan. Standar gambar telah
berjalan dalam arah kemajuan isi, untuk mempertahankan kepastian dan
Spesialisasi dalam tiap bidang, dan dalam arah standar perusahaan dan
perdagangan ke standar nasional.
Dalam suasana demikian seperti keadaan teknologi yang sudah maju
tinggi, masyarakat yang sudah sama rata dan Internasional, standar gambar
diperlukan untuk mengambil langkah kesederhanaan ke sama rataan dan
internasionalisasi. Dalam membentuk standar gambar yang terpenting adalah
menemukan kondisi optimal dari keadaan teknologi modern dan antara
bermacam-macam kondisi tersebut yang bertentangan satu sama lain (Sato dan
Hartanto, 2018).
ISO/TC 10 (gambar teknik) telah memegang peranan aktif untuk
menstandarkan gambar-gambar teknik, agar dapat memberi ciri internasional
kepada gambar-gambar teknik, sebagai "bahasa teknik internasional". (Sato dan
Hartanto, 2018).

2.1.3 Alat yang Digunakan Dalam Gambar Teknik


Alat-alat gambar yang dipergunakan dalam bidang gambar teknik terdiri
atas kertas gambar, pensil gambar, penggaris, jangka, busur, meja gambar, Mal
Bentuk, Mal Huruf, Mal Angka (Sato dan Hartanto, 2018).
1. Kertas Gambar
Ada berbagai jenis kertas gambar yang beredar di pasaran, masingmasing
dengan jenis, ukuran dan fungsi yang berbeda-beda. Misalnya saja kertas gambar
putih, kertas kalkir, film gambar, dan sebagainya. Kertas gambar memiliki ukuran
panjang dan lebar. Sebagai ukuran pokok dari kertas gambar adalah ukuran A0
dengan panjang 1189 mm dan lebarnya 841 mm. Sedangkan untuk mendapatkan
ukuran kertas gambar lainnya tinggal dibagi dua (Sato dan Hartanto, 2018).
Tabel 2.1 Lambang dan ukuran kertas gambar
Lambang A0 A1 A2 A3 A4
axb 841 x 1189 594 x 841 420 x 594 297 x 420 210 x 297
c min. 20 20 10 10 10
d min Tanpa tepi 20 20 10 10 10
Jepit
Dengan 25 25 25 25 25
tepi jepit
(Sumber : Sato dan Hartanto, 2018)
2. Pensil gambar
Untuk gambar teknik kita memerlukan beberapa macam pensil. Karna pensil
yang digunakan dalam gambar teknik memiliki karakteristik yang berbeda
sesuai kegunaanya. Ketebalan dari masing masing jenis pensil juga berbeda.
Ada tiga golongan kekerasan pensil, yang masing-masing dibagi dalam
tingkat kekerasan. Golongan tersebut adalah keras (H), sedang (F), dan lunak
(B).Golongan keras dari 9H sampai 4H, golongan sedang dari 3H sampai B
dan golongan lunak dari 2B sampai 7B. Sayang sekali derajat kekerasan
pensil ini masih belum distandarkan sepenuhnya, karena itu dianjurkan untuk
menggunakan satu merk pensil saja agar lebih tepat derajat kekerasannya.
Sekarang sudah banyak dipakai pensil yang diisi kembali (pensil mekanik).
Isi dari pensil ini mempunyai tingkat kekerasan yang bermacam-macam
demikian juga dengan ukuran diameter isinya dapat disesuaikan dengan
ukuran tebal garis, sehingga tidak perlu lagi penajaman. Ukuran-ukuran yang
ada ialah 0,3, 0,5, 0,7, dan 0,9 mm dan kekerasannya dapat dipilih dari HB
atau F, H, 2H, 3H (Adhani, 2020).

Gambar 2.1 Pensil Menggambar teknik


(Sumber: Abryandoko, 2020)

3. Jangka
Jangka digunakan untuk membuat lingkaran, membagi garis atau sudut dan
sebagai nya. Kontruksi dari jangka pada dasarnya terdiri dari beberapa bagian
yang disambungkan antara satu dengan yang lain mempergunakan engsel.
Ada tiga macam jangka yang digunakan untuk meggambar tergantung besar
kecilnya lingkaran yang akan digambar.
Jangka besar menggambar lingkaran diameter 100 mm sampai 200 mm.
jangka menengah untuk 20 mm sampai 100 mm. Dan jamgka kecil untuk 5
mm sampai 30 mm (Adhani, 2020).

Gambar 2.2 Jangka


(Sumber: Abryandoko, 2020)

4. Penggaris
Penggaris dalam gambar teknik merupakan alat yang digunakan untuk
mempermudah menarik garis. Untuk garis lurus menggunakan
penggaris segitiga, penggaris segitiga juga bisa digunakan untuk membuat
sudut (30,45,60, dan 90) sehingga mempermudah ketika pembuatan gambar.
sedangkan untuk garis melengkung dan membagi (mengukur) sudut
selain ukuran penggaris segitiga bisa menggunakan penggaris busur derajat.

Gambar 2.3 Penggaris


( Sumber: Abryandoko, 2020)

5. Penghapus
Penghapus untuk membuang garis yang salah dipergunakan penghapus
dengan mutu yang baik. Ada penghapus yang dibuat dari karet dan ada yang
dibuat dari plastik. Penghapus yang baik harus dapat menghilangkan garis
atau gambar yang tidak diinginkan dan tidak merusak kertasnya.
Untuk menghilangkan garis atau gambar dengan tinta, harus dipakai
penghapus yang khusus.

Gambar 2.4 Penggaris


( Sumber: Sato dan Hartanto, 2018)

6. Busur
Busur derajat dibuat dari alumunium atau plastik. Biasanya busur derajat ini
mempunyai garis-garis pembagi dari 0° sampai dengan 180°. Dengan alat ini,
kita bisa mengukur sudut dan membagi sudut (Adhani, 2020).

Gambar 2.5 Busur


( Sumber: Sato dan Hartanto, 2018)

5. Mal Bentuk, Mal Huruf, Mal Angka


Mal difungsikan untuk memudahkan dalam membuat tulisan huruf, angka,
maupun lambang. Selain itu mal juga difungsikan untuk membuat
berbagai macam garis, mulai dari garis kurva (lengkung), hiperbola, dan
elips (Sumber: Abranyodoko, 2020).
Adapun gambar Mal Bentuk, Mal Huruf, Mal Angka sebagai beriku:

Gambar 2.6 Mal


(Sumber: Abranyodoko, 2020)

6. Meja Gambar
Meja gambar dibuat dari kayu pohon cemara kayu pohon Linde kayu lapis
atau hardboard. ukurannya disesuaikan dengan ukuran kertas, misalnya untuk
kertas ukuran A 0 mempunyai ukuran 1200 mm × 900 mm. Belakangan ini
terdapat papan gambar yang telah dilapisi dengan alas kertas gambar.
Papan gambar ini dapat diletakkan di atas standar yang dibuat khusus untuk
tujuan ini. Standar ini dapat dirubah-rubah kedudukannya. Papan gambar
khusus yang dipasang di atas sebuah standar disebut meja gambar (Sato dan
Hartanto, 2018).

Gambar 2.7 Meja gambar


( Sumber: Sato dan Hartanto, 2018)
2.2 Menggambar Garis
Menggambar garis merupakan aktivitas menciptakan bermacam garis
pada sebuah bentuk gambar yang sudah disediakan. Menggambar garis artinya
suatu teknik gambar yang digunakan sehari-hari yang dianggap perspektif
memberi Ilusi jarak jauh serta dekat dengan menggunakan danmengarahkan garis-
garisnya ke suatu titik jauh dalam horison atau cakrawala sama menggunakan
akhir pandangan (Hamalik, 2017).

2.2.1 Jenis Jenis Garis


Jenis- jenis garis yang di pergunakan dalam gambar teknik ditentukan
oleh gabungan bentuk dan tebal garis. Tiap jenis dipergunakan menurut peraturan
tertentu (Adhani, 2020).
Berikut Macam Macam Garis sebagai berikut (Sato dan Hartanto, 2018):
Tabel 2.2 Macam-macam garis dan Penggunaannya
Jenis Garis Keterangan Penggunaan
Tebal kontinu. Garis nyata.
Garis tepi.

Tipis kontinu Garis khayal.


Garis ukuran.
Garis proyeksi(bantu).
Garis penunjuk.
Garis arsir.
Garis sumbu pendek.
Tipis kontinu bebas Garis batas dari suatubagian
yang dipotong bila
pemotongannya tidak tepat
pada garissumbu.

Tipis kontinu dengan Sama dengan garis tipis kontinu


zig-zag bebas.

Garis gores tebal Garis nyata terhalang.


Garis tepi terhalang.
( Sumber: Sato dan Hartanto, 2018)
Tabel 2.2 Macam-macam garis dan Penggunaannya
Jenis Garis Keterangan Penggunaan
Garis gores tipis Garis nyata terhalang.
Garis tepi terhalang.

Garis gores titik tipis Garis sumbu.


Garis simetri.
Lintasan.
Garis gores titik tipis Garis (bidang) potong.
dipertebal padaujung-
ujungnya dan pada
belokannya
Garis gores titik Garis yang menunjukkan
tebal permukaan yang mendapat
pengerjaan tambahan.

Garis gores titik Garis untuk benda yang


ganda berdekatan.
Garis batas kdudukan benda yang
bergerak. Garis sistem (pada baja
profil).
Bentuk semula sebelumditekuk
(dibentuk).
Bagian benda yang berada di
depan bidangpotong.

( Sumber: Sato dan Hartanto, 2018)

2.3 Proyeksi
Proyeksi merupakan cara penggambaran suatu benda, titik, garis, bidang,
benda atau pandangan suatu benda terhadap suatu bidang gambar. Proyeksi
bergambar adalah cara penyajian suatu gambar tiga dimensi terhadap bidang dua
dimensi (Juhana & Suratman, 2000).
Gambar proyeksi adalah gambar bayangan atau kontruksi suatu benda
tentang kejelasan suatu objek secara matematis. Terdapat beberapa cara-cara
dalam menggambar proyeksi, cara-cara tersebut dikelompokkan menjadi dua
kelompok yaitu Proyeksi Piktorial dan Proyeksi Orthogonal (Nugroho, 2018).
2.3.1 Proyeksi Piktorial
Proyeksi piktorial merupakan gambar yang semula dua dimensi dibuat
dalam bentuk tampilan gambar dibuat secara tiga dimensi. Jenis proyeksi ini bisa
dilakukan berbagai macam cara sebagai berikut (Abryandoko, 2020) :

1. Proyeksi Isometri
Untuk mengetahui suatu gambar disajikan dalam bentuk proyeksi isometri
atau untuk menyajikan gambar tiga dimensi pada bidang proyeksi isometri
perlu kiranya kita mengetahui terlebih dahulu ciri-ciri untuk membuat
gamabar dengan gambar dengan proyeksi tersebut. Adapun ciri-ciri gambar
dengan proyeksi isometri adalah (Yoanita, 2021) :
a. Sumbu x dan sumbu y mempunyai 30° terhadap garis mendatar
b. Sumbu antara satu dengan yang lain 120°

Gambar 2.8 Proyeksi Isometri


(Sumber: Yoanita, 2021)

2. Proyeksi Dimetri
Proyeksi dimetri mempunyai ketentuan :

a. Sumbu utama mempunyai a = 7° dan b = 40°

b. Perbandingan skala ukuran pada sumbu x = 1:1, pada sumbu y = 1:2 dan
pada sumbu z = 1:1
Adapun gambar proyeksi dimetri sebagai berikut :

Gambar 2.9 Proyeksi Dimetri


(Sumber: Yoanita, 2021)

3. Proyeksi Miring

Pada proyeksi miring sumbu x berhimpit dengan garis horizontal atau


mendatar dan sumbu y mempunyai sudut 45° dengan garis mendatar. Skala
ukuran untuk proyeksi miring ini sama dengan Skala pada proyeksi dimetri
yaitu skala pada sumbu x = 1, pada sumbu y = 1:2 dan skala pada sumbu z =
1:1 (Yoanita, 2021).

Gambar 3.0 Proyeksi Miring


(Sumber: Yoanita, 2021)

4. Proyeksi Perspektif
Dalam gambar teknik, gambar perspektif dibagi menjadi tiga bagian yaitu :
a. Perspektif dengan titik satu hilang
b. Perspektif dengan dua titik hilang
c. Perspektif dengan tiga titik hilang
Adapun gambar proyeksi perspektif sebagai berikut :

Gambar 3.1 Proyeksi Perspektif


(Sumber: Yoanita, 2021)

2.3.2 Proyeksi Orthogonal


Proyeksi Orthogonal merupakan jenis proyeksi yang menampilkan
gambar secara dau dimensi. Fungsi dari proyek ini yaitu menjelaskan detail dari
masing-masing sudut pandang gambar. Proyeksi ini dibagi menjadi dua bagian,
yaitu Proyeksi Kuadran I atau Proyeksi Eropa dan Proyeksi Kuadran III atau
Proyeksi Amerika (Abryandoko, 2020).

1. Proyeksi I Kuadran (Eropa)


Proyeksi eropa disebut juga proyeksi sudut pertama, dan juga disebut
proyeksi kuadran. Proyeksi eropa merupakan proyeksi yang letak bidangnya
terbalik dengan arah pandangannya (Putra, 2020).
Adapun contoh gambar proyeksi eropa sebagai berikut:

Gambar 3.2 Proyeksi eropa


(Sumber: Abryandoko, 2020)
2. Proyeksi III Kuadran (Amerika)
Proyeksi Amerika biasa disebut juga dengan proyeksi sudut ketiga dan juga
disebut dengan proyeksi kuadran III. Proyeksi Amerika yaitu proyeksi yang
letak bidangnya sama dengan arah pandangannya (Putra, 2020).
Adapun contoh gambar proyeksi amerika sebagai berikut:

Gambar 3.3 Proyeksi Amerika


(Sumber: Abryandoko, 2020)

3. Simbol Proyeksi Eropa dan Proyeksi Amerika


Untuk membedakan proyeksi kuadran I dan proyeksi kuadran III adanya
pemberian lambang atau simbol proyeksi dalam standart ISO (ISO/DIS 128)
telah ditetapkan bahwa cara kedua proyeksi boleh dipergunakan sedang untuk
keseragaman ISO, gambar sebaliknya digambar menurut proyeksi kuadaran I
atau disebut juga Proyeksi Eropa(Yoanita, 2021).
Berikut simbol proyeksi eropa dan proyeksi amerika:

Gambar 3.4 Simbol Proyeksi eropa dan proyeksi Amerika


(Sumber: Abryandoko, 2020)

Anda mungkin juga menyukai