Resume
Pengauditan
Dosen Pengampu:
Wawan Sadtyo Nugroho, S.E., M.Si., Ak., CA
Disusun Oleh :
Aldona Dwi Irwanda 14.0102.0158
Erlawati 14.0102.0143
Eva Sarasati 14.0102.0095
Ghany Dede Ar Rauf 14.0102.0101
Imroatu Zakiyah 14.0102.0125
Maulida Maharani C 14.0102.0115
Noviana Ayu K 14.0102.0088
Nur Fauzan 14.0102.0138
Reny Lasanti 14.0102.0127
“Saya/kami yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas terlampir
adalah murni hasil pekerjaan saya/kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang
saya/kami gunakan tanpa menyebutkan sumbernya.
Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makalah/tugas pada
mata ajaran lain kecuali saya/kami menyatakan dengan jelas bahwa saya/kami
menggunakannya.
Saya/kami memahami bahwa tugas yang saya/kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan
atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.”
No
. Nama NPM Tanda Tangan
1. Aldona Dwi Irwanda 14.0102.0158 1.
2. Erlawati 14.0102.0143 2.
3. Eva Sara Sati 14.0102.0095 3.
4. Ghany Dede Ar Rauf 14.0102.0101 4.
1. Jenis bukti
Jenis bukti untuk pengujian pengendalian meliputi pertanyaan, pemerikasaan
dokumen atau laporan, pengamatan, pelaksanaan ulang dari pengendalian, atau teknik
audit berbantuan computer. Pertanyaan yang dirancang untuk menentukan:
a. Pemahaman karyawan mengenai pengendalian computer
b. Pemahaman karyawan terhadap tugasnya
c. Kinerja individu dalam melaksanakan tugasnya
d. Frekuensi, penyebab, dan disposisi deviasi
Memeriksa dokumen dan catatan dapat diterapkan apabila terdapat suatu jejak
transaksi dalam bentuk catatan dalam laporan pengecualian, tanda tangan, atau tanda
validasi yang menunjukkan adanya pengendalian yang dilaksanakan, dan individu yang
melaksanakannya.
2. Sumber bukti
Sumber bukti untuk pengujian pengendalian berhubungan dengan bagaimana
auditor memperoleh bukti. AU 319.68-69 menyatakan bahwa secara umum, bukti yang
diperoleh secara langsung oleh auditor seperti melalui pengamatan, memberikan
keyakinan yang lebih besar daripada bukti yang diperoleh secara tidak langsung atau
melalui penarikan kesimpulan melalui pertanyaan.
3. Ketepatan waktu
Ketepatan waktu bukti untuk pengujian pengendalian berhubungan dengan
kapan bukti diperoleh dan bagian dari periode audit dimana bukti diterapkan.
AU 319.73 menyarankan agar auditor mempertimbangkan faktor-faktor
berikut dalam mempertimbangkan bukti yang perlu diperoleh selama sisa periode:
a. Signifikan dari asersi yang terlibat
b. Pengendalian tertentu yang dievaluasi selama periode interim
c. Tingkat evaluasi rancangan dan mengoperasikan pengendalian yang efektif.
d. Hasil pengujian pengendalian ya g digunakan untuk melakukan evaluasi tersebut.
e. Lama periode yang tersisa.
f. Bukti mengenai rancangan atau pengoperasian yang dapat dihasilkan dari pengujian
substantive yang dilaksanakan pada periode yang tersisa.
Selain itu auditor juga harus memperoleh bukti mengenai sifat dan cakupan
dari setiap perubahan signifikan dalam pengendalian intern, termasuk kebujakan,
prosedur, dan personel yang muncul setelah periode interim.
Jika terdapat perubahan personel yang melaksanakan prosedur tindak lanjut
manual, auditor mungkin akan melaksanakan pengujian tambahan untuk menguji
efektivitas tindak lanjut manual dari item-item yang muncul dalam laporan
pengecualaian. Tujuannya adalah untuk menentukan apakah kesimpulan terdahulu
mengenai pengujian pengendalian masih valid, sebelum pelasanaan pengujian
substantive.
Bukti yang diperoleh selama audit terdahulu mengenai rancangan atau
pengoperasian yang efektif dapat dipertimbangkan oleh auditor dalam menilai resiko
pengendalian dalam audit selama ini. AU 319.71-72 menyatakan bahwa ketika
mengevaluasi penggunaan bukti yang diperoleh dalam audit terdahulu auditor
seharusnya mempertimbangkan :
a. Signifikan dari asersi yang terlibat
b. Pengendalian tertentu yang dievaluasi selama audit terdahulu
c. Tingkat evaluasi rancangan atau pengoperasian yang efektif dari pengendalian
tersebut
d. Hasil pengujian pengendalian yang digunakan untuk malakukan pengevaluasian
tersebut.
e. Bukti mengenai rancangan atau pengoperasian yang dapat dihasilkan dari pengujian
substansif yang dilaksanakan dalam audit saat ini
4. Keberadaan bukti lain
Auditor seharusnya mempertimbangkan keberadaan bukti lain dari pengujian
pengendalian dan dampak kombinasi dari berbagai bukti yang berhubungan dengan
asersi yang sama, dalam mengevaluasi tingkat keyakinan yang disediakan oleh
pengujian pengendalian. Dalam beberapa situasi jenis bukti tunggal mungkin tidak
cukup untuk mengevaluasi rancangan atau pengoperasian yang efektif dari
pengendalian. Alternatif lain, auditor mungkin mengamati bahwa seorang programmer
tidak memiliki akses untuk mengoperasikan komputer. Auditor dapat melengkapi
pengamatan ini dengan memeriksa log komputer dan keluaran dari program keamanan
untuk melakukan pengujian pengendalian atas akses programmer ke pengoperasian
komputer.
Keputusan Pemilihan Staf
Suatu keputusan akhir audit melibatkan pemilihan staf untuk pengujian
pengendalian, atau siapa yang seharusnya melaksanakan pengujian pengendalian. Sebagai
contoh, seorang auditor biasanya membawa seorang spesialis komputer untuk
mngevaluasi prosedur pengendalian umum komputer dan untuk melaksanakan teknik audit
berbantuan komputer.
Program Audit Untuk Pengujian Pengendalian
Keputusan auditor mengenai sifat, luas, dan waktu pengujian pengendalian
bersamaan dengan pemilihan staf audit seharusnya didokumentasikan dalam suatu
program audit untuk pengujian pengendalian transaksi pengeluaran kas. Daftar prosedur
yang digunakan untuk melaksanakan pengujian berkenaan dengan asersi untuk
mengindikasikan :
a. Referensi silang kertas kerja dimana hasil dari pengujian didokumentasikan
b. Siapa yang melaksanakan pengujian
c. Tanggal pengujian diselesaikan.
Menggunakan Auditor Internal Dalam Pengujian Pengendalian
1. Koordinasi Audit dengan Auditor Internal
Dalam mengkoordinasikan pekerjaan dengan auditor internal, adalah efisien
bagi auditor untuk :
a. Mengadakan pertemuan secara periodik dengan auditor internal
b. Meninjau skedul pekerjaan mereka
c. Memperoleh akses untuk kertas kerja mereka
d. Meninjau laporan audit internal
Dalam membuat evaluasi, auditor seharusnya menguji pekerjaan auditor
internal dan menentukan apakah :
a. Lingkup pekerjaan sesuai untuk mencapai tujuan
b. Pogram audit mencukupi
c. Kertas kerja secra cukup mendokumentasikan pekerjaan yang dilaksanakan,
termasuk bukti dari pengawasan dan review
d. Kesimpulan sesuai dengan situasi
e. Laporan konsisten dengan pekerjaan yang dilaksanakan
2. Bantuan Langsung
Auditor mungkin meminta auditor internal untuk menyediakan bantuan
langsung dlam melaksanakan pengukian pengendalian. Ketika hal itu terjadi, AU 322,
The Auditor’s Consideration of the Internal Audit Function in a Financial Statement
Audit (SAS 65) menunjukkan bahwaauditor seharusnya:
a. Mempertimbangkan kompetensi dan objektivitas auditor internal, dan mengawasi,
me-review, mengevaluasi, dan menguji pekerjaan yang dilaksanakan.
b. Menginformasikan kepada auditor internal mengenai tanggung jawab mereka, tujuan
dari prosedur yang akan mereka laksanakan, dan hal-hal yang mungkin dapat
mempengaruhi sifat, waktu, dan luas pengujian.
c. Menginformasikan kepada auditor internal bahwa semua akun signifikan dan
masalah auditing diidentifikasikan selama pekerjaan mereka seharusnya
diberitahukan kepada auditor eksternal.
Pengujian Bertujuan Ganda
Jenis pengujian ini dilaksanakan dengan cara mendesain pengujian agar auditor
dapat mengumpulkan bukti tentang efektifitas pengendalian intern sekaligus mendapatkan
bukti tentang kekeliruan moneter dalam akun.
B. PERTIMBANGAN TAMBAHAN
1. Menilai Risiko Pengendalian untuk Asersi Saldo Akun yang Dipengaruhi Oleh
Suatu Kelas Transaksi Tunggal
Proses menilai risiko pengendalian untuk asersi saldo akun langsung
ditunjukan kepada akun-akun yang dipengaruhi oleh suatu kelas transaksi tunggal. Hal
ini merupakan kasus dalam kebanyakan akun laporan laba-rugi. Dalam kasus ini,
penilaian risiko pengendalian auditor untuk setiap asersi saldo akun adalah sama
dengan penilaian risiko pengendalian untuk asersi kelas transaksi yang sama.
2. Menilai Risiko Pengendalian untuk Asersi Saldo Akun yang Dipengaruhi Oleh
Suatu Kelas Transaksi Ganda
Menilai resiko pengendalian untuk suatu asersi saldo akun memerlukan
pertimbangan atas penilaian resiko pengendalian yang relevan untuk setiap kelas secara
signifikan akan mempengaruhi neraca. Penilaian resiko pengendalian atas asersi
penilaian atau lokasi untuk saldo kas didasarkan pada penilaian resiko pengendalian
untuk asersi penilaian atau alokasi baik untuk transaksi penerimaan kas maupun
transaksi pengeluaran kas. Penilaian resiko pengendalian untuk suatu asersi saldo akun
tertentu didasarkan pada penilaian resikopengendalian untuk asersi yang sama yang
berkenan dengan semua kelas transaksi yang mempengaruhi saldo akun tersebut
dengan satu pengecualian utama. Penilaian resiko pengendalian untuk asersi
keberadaan atau keterjadian dan asersi kelengkapan untuk satu kelas transaksi yang
menurunkan saldo akun berhubungan dengan asersi berlawanan yang dipengaruhi.
3. Mengkombinasikan Penilaian Risiko Pengendalian yang Berbeda
Auditor memperoleh penilaian resiko pengendalian berikut untuk saldo kas
dari kertas kerja berdasarkan pemehamannya mengenai bagian pengendalian intern
yang relevan berdasarkan pengujian pengendalian :
DAFTAR PUSTAKA
Kell, Water G, and Boynton, William C, Modern Auditing, 8th edition, John Wiley & Sons.
Mulyadi “Auditing I,”Edisi terbaru, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.