Anda di halaman 1dari 9

MERANCANG PENGUJIAN PENGENDALIAN

Resume
Pengauditan

Dosen Pengampu:
Wawan Sadtyo Nugroho, S.E., M.Si., Ak., CA

Disusun Oleh :
Aldona Dwi Irwanda 14.0102.0158
Erlawati 14.0102.0143
Eva Sarasati 14.0102.0095
Ghany Dede Ar Rauf 14.0102.0101
Imroatu Zakiyah 14.0102.0125
Maulida Maharani C 14.0102.0115
Noviana Ayu K 14.0102.0088
Nur Fauzan 14.0102.0138
Reny Lasanti 14.0102.0127

FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI AKUNTANSI


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
2016
Statement of Authorship

“Saya/kami yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas terlampir
adalah murni hasil pekerjaan saya/kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang
saya/kami gunakan tanpa menyebutkan sumbernya.

Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makalah/tugas pada
mata ajaran lain kecuali saya/kami menyatakan dengan jelas bahwa saya/kami
menggunakannya.

Saya/kami memahami bahwa tugas yang saya/kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan
atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.”

No
. Nama NPM Tanda Tangan
1. Aldona Dwi Irwanda 14.0102.0158 1.
2. Erlawati 14.0102.0143 2.
3. Eva Sara Sati 14.0102.0095 3.
4. Ghany Dede Ar Rauf 14.0102.0101 4.

5. Imroatu Zakiyah 14.0102.0125 5.

6. Maulida Maharani C 14.0102.0115 6.

7. Noviana Ayu K 14.0102.0088 7.


8.
8. Nur Fauzan 14.0102.0138
9.
9. Reny Lasanti 14.0102.0127

Mata Ajaran : PENGAUDITAN

Judul Makalah/Tugas : MERANCANG PENGUJIAN PENGENDALIAN

Tanggal : 3 Oktober 2016

Dosen :Wawan Sadtyo Nugroho, S.E., M.Si., Ak., CA


MERANCANG PENGUJIAN PENGENDALIAN

A. MERANCANG PENGUJIAN PENGENDALIAN


Tujuan menilai risiko pengendalian adalah membantu auditor dalam membuat
pertimbangan mengenai risiko salah saji material dalam asersi laporan keuangan.
Pengujian pengendalian yang dirancang untuk mngevaluasi efektivitas operasi dari suatu
pengendalian berkaitan dengan:
1. Bagaimana pengendalian diterapkan
2. Konsistensi ketika pengendalian diterapkan selama periode
3. Oleh siapa pengendalian diterapkan

AU 319.53 menyatakan bahwa pengujian untuk memperoleh bukti semacam ini


normalnya meliputi:

1. Pertanyaan terhadap personel entitas yang sesuai


2. Pemeriksaan dokumen, laporan, atau arsip elektronik, yang menunjukkan pelaksanaan
pengendalian
3. Pengamatan atas penerapan pengendalian
4. Pelaksanaan ulang dari penerapan pengendalian oleh auditor

Auditor akan menerapkan banyak prosedur seperti transaksi walk-through dan


penggunaan kuesioner, bagan arus, atau table keputusan untuk mngevaluasi rancangan
pengendalian. Adapun factor-faktor yang mempengaruhi tingkat keyakinan yang
diperoleh dari pengujian pengendalian:

1. Jenis bukti
Jenis bukti untuk pengujian pengendalian meliputi pertanyaan, pemerikasaan
dokumen atau laporan, pengamatan, pelaksanaan ulang dari pengendalian, atau teknik
audit berbantuan computer. Pertanyaan yang dirancang untuk menentukan:
a. Pemahaman karyawan mengenai pengendalian computer
b. Pemahaman karyawan terhadap tugasnya
c. Kinerja individu dalam melaksanakan tugasnya
d. Frekuensi, penyebab, dan disposisi deviasi

Memeriksa dokumen dan catatan dapat diterapkan apabila terdapat suatu jejak
transaksi dalam bentuk catatan dalam laporan pengecualian, tanda tangan, atau tanda
validasi yang menunjukkan adanya pengendalian yang dilaksanakan, dan individu yang
melaksanakannya.

Dalam melaksanakan ulang suatu pengendalian, auditor melaksanakan


prosedur yang sama dengan yang dilaksanakan dalam mengimplementasikan
pengendalian. Auditor sering kali menggunakan berbagai jenis bukti yang berbeda yang
saling dikombinasikan.

2. Sumber bukti
Sumber bukti untuk pengujian pengendalian berhubungan dengan bagaimana
auditor memperoleh bukti. AU 319.68-69 menyatakan bahwa secara umum, bukti yang
diperoleh secara langsung oleh auditor seperti melalui pengamatan, memberikan
keyakinan yang lebih besar daripada bukti yang diperoleh secara tidak langsung atau
melalui penarikan kesimpulan melalui pertanyaan.
3. Ketepatan waktu
Ketepatan waktu bukti untuk pengujian pengendalian berhubungan dengan
kapan bukti diperoleh dan bagian dari periode audit dimana bukti diterapkan.
AU 319.73 menyarankan agar auditor mempertimbangkan faktor-faktor
berikut dalam mempertimbangkan bukti yang perlu diperoleh selama sisa periode:
a. Signifikan dari asersi yang terlibat
b. Pengendalian tertentu yang dievaluasi selama periode interim
c. Tingkat evaluasi rancangan dan mengoperasikan pengendalian yang efektif.
d. Hasil pengujian pengendalian ya g digunakan untuk melakukan evaluasi tersebut.
e. Lama periode yang tersisa.
f. Bukti mengenai rancangan atau pengoperasian yang dapat dihasilkan dari pengujian
substantive yang dilaksanakan pada periode yang tersisa.
Selain itu auditor juga harus memperoleh bukti mengenai sifat dan cakupan
dari setiap perubahan signifikan dalam pengendalian intern, termasuk kebujakan,
prosedur, dan personel yang muncul setelah periode interim.
Jika terdapat perubahan personel yang melaksanakan prosedur tindak lanjut
manual, auditor mungkin akan melaksanakan pengujian tambahan untuk menguji
efektivitas tindak lanjut manual dari item-item yang muncul dalam laporan
pengecualaian. Tujuannya adalah untuk menentukan apakah kesimpulan terdahulu
mengenai pengujian pengendalian masih valid, sebelum pelasanaan pengujian
substantive.
Bukti yang diperoleh selama audit terdahulu mengenai rancangan atau
pengoperasian yang efektif dapat dipertimbangkan oleh auditor dalam menilai resiko
pengendalian dalam audit selama ini. AU 319.71-72 menyatakan bahwa ketika
mengevaluasi penggunaan bukti yang diperoleh dalam audit terdahulu auditor
seharusnya mempertimbangkan :
a. Signifikan dari asersi yang terlibat
b. Pengendalian tertentu yang dievaluasi selama audit terdahulu
c. Tingkat evaluasi rancangan atau pengoperasian yang efektif dari pengendalian
tersebut
d. Hasil pengujian pengendalian yang digunakan untuk malakukan pengevaluasian
tersebut.
e. Bukti mengenai rancangan atau pengoperasian yang dapat dihasilkan dari pengujian
substansif yang dilaksanakan dalam audit saat ini
4. Keberadaan bukti lain
Auditor seharusnya mempertimbangkan keberadaan bukti lain dari pengujian
pengendalian dan dampak kombinasi dari berbagai bukti yang berhubungan dengan
asersi yang sama, dalam mengevaluasi tingkat keyakinan yang disediakan oleh
pengujian pengendalian. Dalam beberapa situasi jenis bukti tunggal mungkin tidak
cukup untuk mengevaluasi rancangan atau pengoperasian yang efektif dari
pengendalian. Alternatif lain, auditor mungkin mengamati bahwa seorang programmer
tidak memiliki akses untuk mengoperasikan komputer. Auditor dapat melengkapi
pengamatan ini dengan memeriksa log komputer dan keluaran dari program keamanan
untuk melakukan pengujian pengendalian atas akses programmer ke pengoperasian
komputer.
Keputusan Pemilihan Staf
Suatu keputusan akhir audit melibatkan pemilihan staf untuk pengujian
pengendalian, atau siapa yang seharusnya melaksanakan pengujian pengendalian. Sebagai
contoh, seorang auditor biasanya membawa seorang spesialis komputer untuk
mngevaluasi prosedur pengendalian umum komputer dan untuk melaksanakan teknik audit
berbantuan komputer.
Program Audit Untuk Pengujian Pengendalian
Keputusan auditor mengenai sifat, luas, dan waktu pengujian pengendalian
bersamaan dengan pemilihan staf audit seharusnya didokumentasikan dalam suatu
program audit untuk pengujian pengendalian transaksi pengeluaran kas. Daftar prosedur
yang digunakan untuk melaksanakan pengujian berkenaan dengan asersi untuk
mengindikasikan :
a. Referensi silang kertas kerja dimana hasil dari pengujian didokumentasikan
b. Siapa yang melaksanakan pengujian
c. Tanggal pengujian diselesaikan.
Menggunakan Auditor Internal Dalam Pengujian Pengendalian
1. Koordinasi Audit dengan Auditor Internal
Dalam mengkoordinasikan pekerjaan dengan auditor internal, adalah efisien
bagi auditor untuk :
a. Mengadakan pertemuan secara periodik dengan auditor internal
b. Meninjau skedul pekerjaan mereka
c. Memperoleh akses untuk kertas kerja mereka
d. Meninjau laporan audit internal
Dalam membuat evaluasi, auditor seharusnya menguji pekerjaan auditor
internal dan menentukan apakah :
a. Lingkup pekerjaan sesuai untuk mencapai tujuan
b. Pogram audit mencukupi
c. Kertas kerja secra cukup mendokumentasikan pekerjaan yang dilaksanakan,
termasuk bukti dari pengawasan dan review
d. Kesimpulan sesuai dengan situasi
e. Laporan konsisten dengan pekerjaan yang dilaksanakan
2. Bantuan Langsung
Auditor mungkin meminta auditor internal untuk menyediakan bantuan
langsung dlam melaksanakan pengukian pengendalian. Ketika hal itu terjadi, AU 322,
The Auditor’s Consideration of the Internal Audit Function in a Financial Statement
Audit (SAS 65) menunjukkan bahwaauditor seharusnya:
a. Mempertimbangkan kompetensi dan objektivitas auditor internal, dan mengawasi,
me-review, mengevaluasi, dan menguji pekerjaan yang dilaksanakan.
b. Menginformasikan kepada auditor internal mengenai tanggung jawab mereka, tujuan
dari prosedur yang akan mereka laksanakan, dan hal-hal yang mungkin dapat
mempengaruhi sifat, waktu, dan luas pengujian.
c. Menginformasikan kepada auditor internal bahwa semua akun signifikan dan
masalah auditing diidentifikasikan selama pekerjaan mereka seharusnya
diberitahukan kepada auditor eksternal.
Pengujian Bertujuan Ganda
Jenis pengujian ini dilaksanakan dengan cara mendesain pengujian agar auditor
dapat mengumpulkan bukti tentang efektifitas pengendalian intern sekaligus mendapatkan
bukti tentang kekeliruan moneter dalam akun.
B. PERTIMBANGAN TAMBAHAN
1. Menilai Risiko Pengendalian untuk Asersi Saldo Akun yang Dipengaruhi Oleh
Suatu Kelas Transaksi Tunggal
Proses menilai risiko pengendalian untuk asersi saldo akun langsung
ditunjukan kepada akun-akun yang dipengaruhi oleh suatu kelas transaksi tunggal. Hal
ini merupakan kasus dalam kebanyakan akun laporan laba-rugi. Dalam kasus ini,
penilaian risiko pengendalian auditor untuk setiap asersi saldo akun adalah sama
dengan penilaian risiko pengendalian untuk asersi kelas transaksi yang sama.
2. Menilai Risiko Pengendalian untuk Asersi Saldo Akun yang Dipengaruhi Oleh
Suatu Kelas Transaksi Ganda
Menilai resiko pengendalian untuk suatu asersi saldo akun memerlukan
pertimbangan atas penilaian resiko pengendalian yang relevan untuk setiap kelas secara
signifikan akan mempengaruhi neraca. Penilaian resiko pengendalian atas asersi
penilaian atau lokasi untuk saldo kas didasarkan pada penilaian resiko pengendalian
untuk asersi penilaian atau alokasi baik untuk transaksi penerimaan kas maupun
transaksi pengeluaran kas. Penilaian resiko pengendalian untuk suatu asersi saldo akun
tertentu didasarkan pada penilaian resikopengendalian untuk asersi yang sama yang
berkenan dengan semua kelas transaksi yang mempengaruhi saldo akun tersebut
dengan satu pengecualian utama. Penilaian resiko pengendalian untuk asersi
keberadaan atau keterjadian dan asersi kelengkapan untuk satu kelas transaksi yang
menurunkan saldo akun berhubungan dengan asersi berlawanan yang dipengaruhi.
3. Mengkombinasikan Penilaian Risiko Pengendalian yang Berbeda
Auditor memperoleh penilaian resiko pengendalian berikut untuk saldo kas
dari kertas kerja berdasarkan pemehamannya mengenai bagian pengendalian intern
yang relevan berdasarkan pengujian pengendalian :

Asersi Penilaian Resiko Pengendalian

Keberadaan atau keterjadian dari Rendah


penerimaan kas

Kelengkapan dari penerimaan kas Sedang


Apabila penilaian resiko pengendalian untuk asersi kelas transaksi yang
relevan berbeda, auditor dapat menimbang signifikansi dari setiap penilaian guna
mencapai suatu penilaian kombinasi. Jika penilaian resiko pengendalian auditor atas
asersi penilaian atau alokasi untuk transaksi penerimaan kas dan pengeluaran kas
masing-masing berasa pada tingkat sedang atau tinggi, maka resiko pegendalian atas
asersi penilaian atau alokasi untuk saldi kas akan tinggi. Ketika tingkat yang
direncanakan didukung auditor dapat melanjutkan pengujian substantif berdasarkan
strategi audit pendahuluan.

4. Mendokumentasikan Penilaian Tingkat Risiko Pengendalian


Kertaskerja auditor seharusnya memasukkan pendokumentasian penilaian
risiko pengendalian (documentation of control risk assessment). Persyaratan tersebut:
a. Risiko pengendalian dinilai pada tingkat maksimum: hanya kesimpulan ini yang
diperlukan untuk didokumentasikan
b. Risiko pengendalian dinilai pada tingkat dibawah maksimum: dasar untuk penilaian
harus didokumentasikan

AU 319 tidak mengilustrasikan atau menawarkan petunjuk dalam bentuk


pendokumentasian. Dalam praktik, suatu pendekatan umum adalah dengan
menggunakan memorandum naratif yang diorganisasikan oleh asersi laporan keuangan.
Dasar untuk peniaian dibawah maksimum untuk asersi kelengkapan telah diberikan
dimana hanya kesimpulan yang dinyatakan ketika penilaian berada pada tingkat
maksimum.

5. Mengkomunikasikan Masalah Pengendalian Intern


AU 325, Communication of internal Control Related Matters Noted in an
Audit (SAS 60 dan SAS 78), mendifinisikan suatu kondisi yang dapat dilaporkan
(reportable condition) sebagai masalah-masalah yang menarik perhatian auditor yang
dalam pertimbangannya, seharusnya dikomunikasikan dengan komite audit karena
mereka menyajikan kekurangan yang signifikan dalam rancangan dan pengoperasian
pengendalian intern yang dapat secara berlawanan mempengaruhi kemampuan
organisasi untuk mencatat, memporoses, meringkas, dan melaporkan data keuangan
secara kosnsisten dengan asersi manajemen dalam laporan keuangan.
Suatu kondisi yang dapat dilaporkan dapat begitu besar sehingga membentuk
kelemahan material dalam pengendalian intern. AU 325.15 mendefinisikan suatu
kelemahan material (material weakness) sebagai suatu kondisi yang dapat dilaporkan
dimana rancangan dan pengoperasian dari satu atau lebih komponen pengendalian
intern tidak dapat mengurangi tingkat risiko salah saji sampai ketingkat yang rendah
karena kekeliruan atau kecurangan diamana jumlah yang material dalam hubungannya
dengan laporan keuangan yang sedang diaudit dapat muncul dan tidak dapat dideteksi
selama suatu periode secara tepat waktu oleh karyawan dalam cara yang normal untuk
melaksanakan fungsi yang ditugaskan kepadanya.

DAFTAR PUSTAKA

Kell, Water G, and Boynton, William C, Modern Auditing, 8th edition, John Wiley & Sons.
Mulyadi “Auditing I,”Edisi terbaru, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai