Anda di halaman 1dari 23

8

BAB II

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

A. Pengertian PHBS

PHBS adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau

menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat,

dengan membuka jalur komunikasi, memberi informasi dan melakukan edukasi,

guna untuk meningkatkan pengetahuan sikap dan perilaku, melalui pendekatan

pimpinan (advocasy), bina suasana (social support), dan gerakan masyarakat

(empowermant) sehingga dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dalam rangka

menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat (Kemenkes RI,

2010) sedangkan tujuan PHBS adalah untuk meningkatkan pengetahuan,

kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat agar hidup bersih dan sehat

serta meningkatkan peran serta aktif masyarakat termasuk swasta dan dunia usaha

dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal (Kemenkes RI , 2010).

B. Konsep Dasar Kebersihan Diri

1. Definisi

Menurut Tarwoto & Wartonah (2003) bahwa kebersihan perorangan

adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang

untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Pemeliharaan kebersihan diri berarti

tindakan memelihara kebersihan dan kesehatan diri sesorang untuk

kesejahteraan fisik dan psikisnya. Seseorang dikatakan memiliki kebersihan


9

diri baik apabila, orang tersebut dapat menjaga kebersihan tubuhnya yang

meliputi kebersihan kulit (dilihat berdasarkan frekuensi mandi dalam sehari,

menggunakan sabun atau tidak ketika mandi), tangan dan kuku, pakaian,

handuk dan tempat tidur (Badri, 2008).

Kebersihan diri adalah suatu tindakan memelihara kebersihan dan

kesehatan seseorang untuk kesejateraan fisik dan psikisnya dalam rangka

memperbaiki dan mempertinggi derajat kesehatan (Depkes RI, 2006)

2. Tujuan pemeliharaan kebersihan diri

Menurut Wiwik Priyatin (2009), tujuan perawatan kebersihan diri

adalah :

a. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang

b. Memelihara kebersihan diri seseorang

c. Memperbaiki personal hygiene yang kurang

d. Pencegahan penyakit

e. Meningkatkan percaya diri seseorang

f. Menciptakan keindahan

3. Pembagian Kebersihan Diri

Menurut Depkes RI (2006) bahwa kebersihan sangat penting artinya

bagi kesehatan karena penyakit dapat berkembang dengan cepat apabila

kebersihan kurang diperhatikan. Bagian diri yang perlu dijaga kebersihannya

adalah :
10

a. Kebersihan Kulit

Kulit menerima berbagai macam rangsangan dari luar. Kulit

merupakan tempat masuknya kuman-kuman penyakit ke dalam tubuh.

Pada kulit juga terdapat berbagai macam gangguan dan kelainan-kelainan

seperti scabies (kudis), gigitan berbagai macam insecta (nyamuk, kutu).

Bila kulit bersih dan terpelihara dapat terhindar dari berbagai macam

penyakit, gangguan atau kelainan-kelainan yang mungkin terdapat di kulit

dan menimbulkan perasaan senang dan kecantikan.

Pemeliharaan kebersihan kulit dapat dilakukan dengan cara :

(1) Mandi

Macam-macam mandi :

(a) Mandi panas : Menyebabkan pelebaran pembuluh darah dan

menghasilkan banyak keringat.

(b) Mandi hangat : Berguna untuk mengendorkan otot-otot

(c) Mandi dingin : Untuk memberikan rangsangan pada suhu tubuh

terutama bila ada demam.

(d) Mandi dengan air yang mengandung zat untuk mengobati

penyakit tertentu.

Mandi biasanya dilakukan pada :

(a) Sebelum makan dan istirahat

(b) Paling sedikit mandi 2 x sehari pada pagi dan sore hari

(2) Menggunakan deodorant dan obat anti keringat


11

Menjaga badan dan pakaian tetap bersih merupakan syarat

utama untuk mencegah bau badan. Deodorant dan obat anti

keringat di pakaian setelah kulit bersih. Deodorant akan menutupi

bau badan yang timbul akibat keringat biasanya sedikit

mengandung anti kuman yang dicampur dengan wewangian atau

kombinasi garam aluminium dengan parfum, obat anti keringat

berguna mengurangi aliran-aliran keringat dan menekan bau

badan sepanjang hari (Dwikarya, 2002)

(3) Menggunakan pelembab atau lotion

Keuntungan penggunaan lotion secara teratur yaitu

perlindungan atas kulit terhadap keadaan sekitar kita. Oleskan

selalu lotion setelah mandi (jika mengoleskan pelembab tersebut

ketika kulit masih agak basah, kelembaban tambahan akan

diperoleh kulit). Gunakan pelembab keseluruh tubuh setelah

mandi, oleskan keatas lutut, kaki, siku, lengan punggung dan paha.

Beberapa permasalahan yang dapat terjadi pada kulit adalah :

(1) Scabies (kudis)

Skabies adalah penyakit infeksi kulit menular dengan manifestasi

keluhan gatal pada lesi terutama pada waktu malam hari yang

disebabkan Sarkopte scabiei var homonis. Skabies adalah penyakit

kulit yang disebabkan oleh kutu Sarcoptes scabiei, yang termasuk

dalam kelas Arachnida. Kutu ini berukuran sangat kecil,


12

berbentuk bundar dan mempunyai empat pasang kaki dan hanya

bisa dilihat dengan mikroskop. Penyakit ini disebut juga The itch,

Seven year itch, Norwegian itch, gudikan, gatal agogo, budukan,

kudis, penyakit ampera. Penyakit ini mudah menular dari manusia

ke manusia dari hewan ke manusia dan sebaliknya (Maskur,

2000).

Pada Skabies gejala yang khas adalah gatal pada malam hari dan

saat berkeringat dengan predileksi terdapat pada kulit yang tipis

dengan kelembaban tinggi serta hangat seperti, umbilikus.

pergelangan tangan volar, sela genital, sela-sela jari tangan. sela

ketiak, sela bokong, sela paha, sela siku fleksor, sela lipat telapak

tangan, sela lipatan nadi, lipat mamae, telapak kaki (Harahap,

2000).

Skabies dapat disebabkan oleh karena kondisi kebersihan yang

tidak terjaga, sanitasi yang jelek, kondisi ruangan yang lembab

dan kurang sinar matahari secara langsung, sumber air yang kotor,

sarana mandi yang kurang sehat, ekonomi yang rendah, dan yang

tidak kalah pentingnya adalah tingkat pengetahuan dan sikap

masyarakat. Skabies banyak dijumpai pada anak-anak atau dikenal

dcngan penyakit anak sekolah dan orang dewasa tetapi bisa

mengenai semua umur. Penyakit skabies menular sangat cepat

pada komunitas yang tinggal bersama sehingga pengobatannya


13

dilakukan seeara bersamaan dan menyeluruh pada lingkungan

komunitas yang terserang skabies, karena apabila dilakukan

pengobatan secara individual akan mudah tertular kembali

penyakit skabies (Yoserizal, 2007).

(2) Penyakit-penyakit kulit yang disebabkan jamur seperti : panu

(3) Timbulnya jerawat

b. Kebersihan rambut

1) Pentingnya pemeliharaan rambut

Kesehatan yang baik penting artinya bagi rambut. Berdasarkan

dari penyelidikan diketahui rambut bisa mengandung bakteri, dapat

terkena kotoran dan minyak seperti yang mengenai kulit. Bila rambut

tidak dibersihkan, rambut menjadi kotor, sehingga menjadi sarang

kutu kepala dan ketombe.

Pemeliharaan rambut dapat dilakukan dengan cara :

(1) Cuci rambut.

Mencuci rambut dengan menggunakan shampo akan

membantu kebersihan pada rambut. Pemeliharaan rambut kering

dengan menggunakan minyak, seperti minyak castor, minyak

zaitun atau minyak mineral yang murni cukup baik dipakai,

minyak rambut yang menggunakan bahan pewangi. Pemeliharaan

rambut yang berminyak perlu sering dicuci.


14

(2) Rambut di pangkas dan disisir

Rambut yang sudah demikian kusutnya mungkin perlu

dipotong. Menyisir rambut setiap hari akan membantu memelihara

kebersihannya. Merangsang peredaran darah dikulit kepala.

Petugas kesehatan dapat menanyakan kepada murid bagaimana

menyisir dan mengatur rambut menurut model yang dianggapnya

paling baik untuk kerapiannya.

(3) Memijit kepala pada waktu mencuci rambut dapat merangsang

pertumbuhan

Beberapa permasalahan yang dapat terjadi pada rambut adalah :

(1) Ketombe

Adalah suatu keadaan yang ditandai oleh gatal-gatal dan

terkelupasnya kulit kepala. Menyisir dan mencuci rambut dengan

shampo setiap hari. Sesuai dengan kebutuhan bisa membantu kulit

kepala bebas dari ketombe.

(2) Rambut berkutu

Kutu menyebar melalui kontak langsung dengan daerah yang

berkutu dan penyebaran tidak langsung melalui pakaian, sprei,

sisir dan lain-lain.

(3) Rambut rontok (allopesia)


15

c. Kebersihan mulut dan gigi

Mulut juga tempat masuknya segala macam penyakit menular,

seperti penyakit yang penularannya melalui mulut misalnya typhus dan

lain-lain. Bila gigi sakit atau berlobang akibat infeksi, kotorannya

berupa sisa-sisa makanan dan kuman penyakit dapat tertelan bersama

sehingga dapat menimbulkan penyakit. Mulut yang bersih dan sehat

mengandung nilai estetis. Gigi yang masih lengkap menambah nilai

pada citra tubuh yang utuh. Jika mulut dan gigi dalam keadaan baik.

Mulut terhindar dari bau dan proses pencernaan awal akan lebih baik.

Pada pemeliharaan gigi, umumnya kita tujukan pada hal-hal

yang merusak gigi. Beberapa hal yang penting dilakukan adalah :

(1) Menyikat gigi

Menyikat gigi tergantung pada teknik menyikat gigi. Menyikat

gigi yang baik adalah dari gusi kepuncak gigi, membersihkan gigi

dan sisa makanan yang terdapat di sela gigi. Sikat gigi yang

digunakan tidak boleh terlalu keras atau sebaliknya. Menyikat gigi

paling sedikit dua kali sehari. Sebelum dan sesudah tidur.

(2) Tidak terlalu sering memakan makanan yang manis-manis


16

Beberapa permasalahan mulut dan gigi adalah :

(1) Plaque

Lapisan transparan melekat pada gigi yang berasal dari

kumpulan lendir, karbohidrat dan hasil-hasil asam laktat dalam

ludah. Plaque dapat merusak gigi.

(2) Caries

Gigi berlobang yang disebabkan oleh adanya plaque.

(3) Gigi

Peradangan pada gigi yaitu jaringan yang mengelilingi gigi.

(4) Pyorrhea

Perdarahan pada gusi, jaringan membengkak, mengerutnya lapisan

gusi dan terbentuknya celah antara gigi dan gusi sehingga gigi

menjadi tanggal.

(5) Mulut berbau (halitosis)

d. Kebersihan tangan dan kuku

Kuku yang panjang perlu dipotong untuk menjaga kebersihan

dilakukan dengan cara :

(a) Kuku jari tangan dipotong dengan mengikirnya atau memotong

kuku dalam bentuk oval atau bujur.

(b) Pemotongan kuku tidak boleh terlalu pendek karena bisa melukai

selaput dan kulit disekitar kuku.


17

(c) Bintil kuku (hangnails) adalah kulit atau selaput kuku yang pecah

dan harus dibuang dengan memotongnya.

(d) Bersihkan bagian bawah kuku dengan bagian yang tumpul.

Beberapa permasalahan pada kuku adalah :

(a) Kuku kering dan retak

Untuk mengurangi keadaan ini jangan menyentuh sabun dan

air, sering memakai krim pembersih tangan yang baik, jangan

memakai cat kuku.

(b) Paranokia

Reaksi infeksi mengenai lipatan kulit kuku.

(c) Liken planus kuku

Perubahan pada kuku berupa belah longitudinal, lipatan kuku

mengembung (Perry Potter, 2006)

e. Kebersihan pakaian

1) Pentingnya pemeliharaan pakaian

Pakaian banyak memberikan pengaruh pada kulit. Terutama

pergeseran, tekanan dan menimbulkan pengaruh panas, misalnya

untuk kehangatan tubuh, pakaian tebal menahan radiasi, pakaian

ketat merusak kulit dan dapat menimbulkan peradangan pada

pembuluh darah. Pakaian harus dijaga kebersihannya karena

pakaian merupakan sumber penularan kuman penyakit dan

meningkatkan rasa nyaman. (M. Bouwhuizen, 2006)


18

Petunjuk umum tentang pakaian yang dikenakan murid

b) Enak dipakai

c) Dapat dikenakan atau dilepaskan tanpa harus banyak

menimbulkan kesulitan bagi murid tersebut

d) Bersih dan tidak robek-robek

e) Pakaian disesuaikan dengan usia dan kebutuhan

f) Jaga agar pakaian murid selalu rapi dan disimpan dalam lemari

yang rapat

f. Kebersihan Genitalia

Kita juga harus menjaga kebersihan dan kesehatan reproduksi

misalnya mencuci bagian luar alat kelamin dengan air dan sabun setiap

selesai buang air kecil maupun besar kita harus memperhatikan

pakaian dalam. Minimal mengganti celana 2 x sehari, pilih celana

dalam yang menyerap keringat. Usahakan tidak memakai celana ketat

agar permukaan alat kelamin tidak mudah berkeringat sehingga mudah

lembab dan berjamur. Selama menstruasi sangatlah penting menjaga

kebersihan dan kesehatan. Selama menstruasi darah dalam rahim

sangatlah sensitif dari infeksi. Bila kebersihan tidak dijaga selama

menstruasi maka kuman-kuman sangat mudah masuk dan dapat

menimbulkan penyakit pada saluran reproduksi.


19

Pemeliharaan alat kelamin dapat dilakukan dengan cara :

1. Sehabis buang air besar maupun kecil cara membersihkannya

(cebok) dengan menggunakan tangan dengan menyiram air dari

pantat, dengan gerakan tangan dari depan kebelakang, ini

mencegah masuknya kuman-kuman dari dubur ke vagina.

Setelah cebok keringkan dengan memakai tisu yang tidak

beraroma dan tidak mudah sobek atau pakailah handuk lembut

karena alat kelamin merupakan daerah yang sensitif dan mudah

lembab. Sebaiknya tidak mencuci alat kelamin dengan

menggunakan obat/cairan lain seperti obat pencuci vagina dapat

menyebabkan akan datangnya jamur dan kuman dan dapat

menyebabkan keputihan. Menggunakan deodorant atau sabun

anti septik dan parfum untuk maksud menghilangkan bau pada

daerah sekitar alat kelamin juga berbahaya bila keseringan dan

bisa menyebabkan infeksi.

2. Rambut yang ada pada sekitar alat kelamin harus kita cukur

secara rutin supaya tidak bersarang kutu di sekitarnya dan tidak

menimbulkan gatal-gatal. Pada anak yang sudah menstruasi

dianjurkan untuk mengganti pembalut secara teratur yaitu 4 – 5

kali sehari atau setelah buang air kecil maupun mandi, ini

menghindari pertumbuhan bakteri, seperti halnya celana dalam,

pilihlah pembalut dengan bahan yang lembut dapat menyerap


20

keringat dan tidak mengandung bahan mewangian dan dapat

melekat dengan baik pada pakaian dalam.

Permasalahan yang ada dalam alat kelamin

(1) Keputihan (flour albous)

Keputihan disebabkan karena adanya bakteri dalam vagina yang

penyebabnya kurangnya menjaga kebersihan pakaian dalam dan

cebok yang tidak bersih.

(2) Kutu

Kutu kemaluan melekat pada kulit di sekitar kemaluan. Biasanya

gatal-gatal. Kutu kemaluan tampak sebagai sebuah bintik gelap

yang sangat kecil dalam kulit. Dan kutu ini melekat pada kulit

sehingga dengan demikian sukar untuk dilihat (Perry Potter, 2006)

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi perawatan kebersihan diri

a. Pengetahuan

1) Defenisi

Merupakan ”Hasil Tahu” dan ini terjadi setelah orang

melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.Pengindraan

terjadi melalui panca indra manusia yakni: indra penglihatan,

pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan

manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoarmodjo, 2010).


21

Pengetahuan kebersihan diri sangat dibutuhkan oleh setiap

individu dalam mempertahankan kebiasaan hidup yang sesuai dengan

kesehatan dan akan menciptakan kesejahteraan serta kesehatan yang

optimal, dengan melakukan keperawatan kesehatan diri (Notoatmodjo,

2010).

Pengetahuan sangat penting dalam meningkatkan kesehatan

individu sebagi contoh agar terhindar dari penyakit kulit, kita harus

mandi yang bersih tiga kali sehari, pengetahuan ada kaitanya dengan

perawatan diri bagaimana seorang punya pengetahuan untuk perwatan

dirinya dengan baik (Wahit Mubarak, 2004)

2) Proses Terjadinya Pengetahuan

Dalam penelitian Rogers (2002) dalam Notoamodjo (2003)

mengungkapkan proses terjadinya pengetahuan adalah sebagai berikut.

a. Awareness (kesadaran), dimana orang tersebut menyadari dalam

arti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus (objek).

b. Interes (merasa tertarik) terhadap stimulus atau sebuah objek

tersebut disini sikap objek sudah mulai timbul.

c. Evaluation (menimbang-nimbang) terhadap baik dan tidaknya

stimulus tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden lebih

baik.

d. Trian, dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu dengan

apa yang dikehendaki oleh stimulus.


22

e. Adoption, dimana subjek telah berprilaku baru sesuai dengan

pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus.

(Notoarmodjo, 2003:128)

3) Tingkatan Pengetahuan

Tingkatan pengetahuan ini bertujuan untuk mengelompokkan

tingkah laku satu individu yang di inginkan, bagaimana individu itu

berfikir, berbuat sebagai hasil suatu unit pengetahuan yang telah di

berikan.

Adapun tingkat pengetahuan didalam dominan kognitif

menurut Notoatmojo, 2003 adalah sebagai berikut.

a. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya, termasuk dalam mengingat kembali (recall)

terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari

atau dirangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu tahu ini

merupakan tingkatan yang paling rendah .Kata kerja untuk

mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara

lain menyebutkan menguraikan, mendefenisikan, menyatakan dan

sebagainya.
23

b. Memahami (Comprehention)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan

menginterprestasikan materi tersebut secara benar. Orang yang

telah paham tentang objek atau materi harus dapat menjelaskan,

menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan terhadap objek

yang di pelajari.

c. Aplikasi (Aplication)

Diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi real (sebenarnya).

Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau pengguna

hukum-hukum dan rumus metode, prinsip dan sebagainya dalam

konteks atau situasi yang lain.

d. Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan

materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi

masih didalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada

kaitannya antara satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat

dilihat dari kata kerja seperti dapat menggambarkan (membuat

bagan).
24

e. Sintesis

Sintesis merupakan kemampuan untuk meletakan atau

mengabungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan

yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan

untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang

ada . Misalnya dapat menyusul, dapat merencanakan, dapat

meringkaskan dan dapat menyelesaikan terhadap suatu teori atau

rumusan–rumusan yang telah ada.

f. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk

melakukan justifikasi akan penilaian terhadap suatu materi atau

objek. Penilaian–penilaian ini berdasarkan satu kriteria yang

ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang ada.

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan

wawancara yang menanyakan tentang isi materi yang di ukur dan

subjek penelitian atau responden kedalam pengetahuan yang ingin

kita ketahui atau kita ukur dapat disesuaikan dengan tingkat–

tingkat diatas (Notoadmodjo, 2003).

Pengetahuan kebersihan diri sangat dibutuhkan oleh setiap

individu dalam mempertahankan kebiasaan hidup yang sesuai

dengan kesehatan dan akan menciptakan kesejahteraan serta


25

kesehatan yang optimal, dengan melakukan keperawatan kesehatan

diri (Notoatmodjo 2010).

Pengetahuan sangat penting dalam meningkatkan

kesehatan individu sebagi contoh agar terhindar dari penyakit kulit,

kita harus mandi yang bersih tiga kali sehari, pengetahuan ada

kaitannya dengan perawatan diri bagaimana seorang punya

pengetahuan untuk perawatan dirinya dengan baik (Wahit

Mubarak, 2004).

b. Sikap

1. Definisi

Sikap adalah merupakan reaksi atau respon yang masih

tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek.

(Notoatmojo, 2003).

Sikap cara pemeliharaan, penilaian atau pendapat seseorang

terhadap cara-cara (berprilaku) dengan kata lain penilaian terhadap

prilaku perawatan diri dan menjaga kebersihan dirinya secara

menyeluruh (Maswardi, 2010).

Sikap adalah pandangan dan perasaan yang disertai

kecendrungan untuk bertindak sesuai dengan sikap yang objek tadi

baik (Heri Purwanto, 2004).


26

2. Komponen Pokok Sikap

Allport (2000) mejelaskan bahwa sikap itu mempunyai 3

komponen yaitu:

a. Kepercayaan atau keyakinan, ide dan konsep terhadap

objek ,artinya bagaimana keyakinan dan pendapat atau pemikiran

seseorang terhadap objek.

b. Kehidupan emosional atau evaluasi orang terhadap objek ,artinya

bagaimana penilaian orang tersebut terhadap objek.

c. Kecendrungan untuk bertindak (tend to behave), artinya sikap

adalah merupakan komponen yang mendahului tindakan atau

perilaku terbuka. Sikap adalah ancang-ancang untuk bertindak

atau berprilaku terbuka

(Notoadmojo, 2010)

3. Tingkatan Sikap

Seperti halnya pengetahuan, sikap juga mempunyai berbagai

tingkatan yaitu :

a. Menerima (receiving).

Menerima diartikan bahwa orang (subjek) mau dan

memperhatikan stimulus yang diberikan (objek)


27

b. Merespon (responding)

Jawaban apabila ditanya , mengejarkan atau menyelesaikan tugas

yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap karena satu usaha

menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang diberikan

terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah , adalah berarti bahwa

orang menerima ide tersebut.

c. Menghargai (valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan

suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.

d. Bertanggung jawab (responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya

dengan segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi

(Notoatmodjo, 2010)

4. Ciri-Ciri sikap

a. Sikap bukan dibawa sejak lahir melainkan dibentuk atau dipelajari

sepanjang perkembangan orang itu dalam hubungan dengan objek-

objeknya. Sifat ini membedakannya dengan sifat motif-motif

biogenesis seperti lapar, haus, kebutuhan akan istirahat.

b. Sikap dapat berubah-rubah karena sikap itu dapat dipelajari dan

karena itu pula sikap dapat berubah pada orang bila terdapat

keadaan –keadaan dan syarat –syarat tertentu yang mempermudah

sikap pada orang itu.


28

c. Sikap tidak bediri sendiri ,tetapi senantiasa mempunyai hubungan

tertentu terhadap suatu objek. Dengan kata lain terbentuk,

dipelajari, atau berubah senantiasa berkenan dengan suatu objek

tertentu yang dapat dirumuskan dengan jelaskan.

d. Objek sikap itu dapat merupakan suatu hal tertentu,tetapi dapat

juga merupakan kumpulan hal-hal tersebut.

e. Sikap mempunyai segi motivasi dan segi-segi perasaan. Sifat

inilah yang membedakan sikap dari kecakapan atau pengetahuan –

pengetahuan yang dimiliki orang (Heri Purwanto, 2004).

c. Tindakan Dan Kebiasaan

Tindakan merupakan hal yang sulit bagi sasaran terbiasa dengan

prilaku tersebut yang berasal dari tradisi. Misalnya kebiasaan anak atau

keluarga mandi di sungai dan mencuci pakian di sungai dengan keadaan

air kotor. Tindakan ini dilakukan tidak melihat resiko yang dialaminya

termasuk dalam hal ini tertularnya penyakit kulit (skabies)

1. Kebersihan diri (Personal hygiene)

Kebersihan diri (Personal hygiene) adalah suatu kebersihan diri

atau tindakan yang dilakukan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan

psikis. Banyak manfaat yang dapat dipetik dalam merawat kebersihan

diri, memperbaiki kebersihan diri, mencegah datangnya penyakit,

meningkatkan kepercayaan diri dan menciptakan keindahan.


29

Kebersihan individu yang buruk atau bermasalah akan mengakibatkan

berbagai dampak baik fisik maupun psiskososial. Dampak fisik yang

sering di alami seseorang tidak terjaga dengan baik adalah gangguan

integritas pada kulit (Wartonah, 2003)

2. Kebiasaan

Kebiasaan adalah bentuk tingkah laku yang tetap dari usaha

penyesuaian diri terhadap lingkungan yang mengandung unsur efektif /

perasaan. Kebiasaan itu ditentukan oleh lingkungan sosial kebudayaan,

dikembangkan manusia sejak ia lahir. Kebiasaan seseorang tidak

terlepas dari kebiasaan yang ada dalam lingkungan masyarakat tempat

seseorang atau kelompok masyarakat berinteraksi. Hal ini dapat di

simpulkan pada anak yang sering mandi di sungai dengan keadaan air

kotor (Damayanti, 2005)

Prilaku hidup bersih di Wilayah kerja Puskesmas Tanjung

Ampalu masih kurang karena banyak warga khususnya anak-anak

mandi di sungai dengan keadaan air sungai kotor. Sehingga kebiasaan

tersebut banyak berdampak dengan timbulnya penyakit kulit (skabies)

kebiasaan tersebut banyak dilakukan pada anak-anak sehingga banyak

nya yang menderita penyakit kulit karena kurang nya kebersihan diri.

( DKK, 2012)
30

C. Kerangka Teori

Menurut Green dalam Notoatmodjo (2003) menyatakan bahwa perilaku

kesehatan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor predisposisi (pengetahuan,

sikap , tradisi dan kepercayaan, sistem nilai yang dianut, tindakan dan kebiasaan

personal higiene, dan tingkat sosial ekonomi), faktor pendukung (ketersediaan

sarana dan prasarana kesehatan), dan faktor penguat (sikap orang tua dan perilaku

orang tua serta petugas kesehatan).

Faktor Predisposisi
- Pengetahuan
- Sikap
- Kebiasaan

- Tradisi
- Sikap
- Kepercayaan
- Sistim nilai yang dianut
- Tingkat status ekonomi
Perilaku Kesehatan
Faktor Pendukung:
- Fasilitas dan
- sarana

Faktor mempengaruhipersonal
higiene:
- Citra tubuh
- Praktisosial

Keterangan : : Diteliti

: Tidak Diteliti

Sumber : Poter & Perry (2006)

Anda mungkin juga menyukai