Kompetensi dasar :
Melakukan perawatan paliatif melalui manajemen subkutan therapy menggunakan butterfly
needle
Tujuan pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan praktikum mahasiswa mampu mendemonstrasikan manajemen
subkutan therapy menggunakan butterfly needle
Peralatan
wing needle terumo tersedia ukuran: 21, 22, 25, 27 G
dressing transparan
Cairan Normal Saline 0,9%
Alkohol swab
Sarung tangan steril
Tempat Sampah/bengkok
Label Identifikasi “SQ LINE” dengan tanggal pemberian
Kegiatan sebelum praktikum
Apa jenis obat yang lazim diberikan secara subkutan?
Obat yang diinjeksikan secara subkutan biasanya adalah obat yang kecepatan absorpsinya
dikehendaki lebih lambat dibandingkan injeksi intramuskuler atau efeknya diharapkan
bertahan lebih lama. Obat yang diinjeksikan secara subkutan harus obat-obat yang dapat
diabsorpsi dengan sempurna supaya tidak menimbulkan iritasi jaringan lemak subkutan.
Indikasi injeksi subkutan antara lain untuk menyuntikkan adrenalin pada shock anafilaktik,
atau untuk obat-obat yang diharapkan mempunyai efek sistemik lama, misalnya insulin pada
penderita diabetes.
Tujuan
Untuk membuat suatu rute subkutan (SQ) untuk pemberian obat dan / atau cairan
Indikasi
Indikasi umum untuk penggunaan rute administrasi SQ obat-obatan dan / atau cairan termasuk:
1. Keadaan yang menghalangi atau membahayakan administrasi oral yang mungkin termasuk:
Disfagia / kesulitan menelan - karena kelemahan neuromuskular atau obstruksi mekanik
Menurunnya tingkat kesadaran / koma
Obstruksi usus
Mual dan / atau muntah terus-menerus
2. Kontrol gejala yang membutuhkan administrasi dan penyerapan obat yang cepat dan dapat
diandalkan.
3. Keadaan kepatuhan yang buruk atau variabel yang mungkin termasuk:
a) Demensia
b) Delirium
c) Kepribadian / karakter individu (Letizia, Shenk & Jones, 2000; Mitten, 2001)
Alasan penggunaan rute SQ sebagai rute administrasi yang lebih disukai untuk pasien perawatan
paliatif, karena alasan berikut:
1. Komplikasi penggunaan rute ini (sept kemerahan, kelembutan atau peradangan di tempat
penyisipan, jarum bocor dan kerusakan kateter) jarang dilaporkan (Letizia, Shenk & Jones,
2000).
2. Jarum berukuran kecil hanya diperlukan pada saat jarum SQ didirikan, mengurangi risiko
cedera jarum suntik, terutama dengan pemberian obat SQ intermiten (Dawkins, Britton,
Johnson, Higgins & Dean, 2000).
3. Rute SQ relatif mudah dikelola di pengaturan rumah (Steiner & Bruera, 1998).
4. Infus dapat diberikan secara aman oleh gravitasi, sehingga menghindari kebutuhan akan
pompa infus (Steiner & Bruera, 1998).
TAHAP ORIENTASI
3 a. Memberikan salam dan memperkenalkan diri,
b. Menjelaskan prosedur beserta tujuan prosedur yang
akan dilakukan
c. Menjaga privacy klien
TAHAP KERJA
4 Cuci tangan dengan bersih selama 30 detik.
5 Pilih lokasi penyisipan SQ yang sesuai, antara lain:
Lengan bagian atas
Abdomen
Aspek anterior paha
Di atas skapula
Dinding dada subklavicular
Gbr. 2.
VIDEO TO WATCH!!
https://youtu.be/tPuvTmU_WWQ
Referensi
Saputra , L. (2013). Panduan Praktik Keperawatan Klinis. Tanggerang : Bina Rupa Aksara
Publisher