Anda di halaman 1dari 12

ARTI DAN MAKNA LAMBANG

PERGURUAN TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH

Bentuk bulat : Bertekad bulat


Berdasar biru : Keagungan
Bertepi hitam : Kekal dan abadi melambangkan sifat Allah SWT
Bungan mawar : Keharuman
Warna merah : Keberanian
Daun kelopak hijau : Kesempurnaan
Bunga melati putih : Kesucian
Jumlah sebelas : Rukun Islam dan Rukun Iman
Tangan kanan putih : Keutamaan
Terbuka : Kejujuran
Berjari rapat : Keeratan
Ibu jari tertekuk : Kerendahan hati
Sinar matahari kuning : Putera Muhammadiyah

MAKNA LAMBANG TAPAK SUCI KESELURUHAN

Keseluruhan lambang tersimpul dengan nama TAPAK SUCI yang mengandung arti :
Bertekad bulat mengagungkan asma ALLAH Subhanahu Wata’ala , kekal dan abadi.
Dengan keberanian menyerbakkan keharuman dengan sempurna
Dengan kesucian menunaikan rukun Islam dan rukun Iman
Mengutamakan keeratan dan kejujuran dengan rendah hati .

MOTTO TAPAK SUC I PUTERA MUHAMMADIYAH


“ DENGAN IMAN DAN AKHLAQ SAYA MENJADI KUAT,
TANPA IMAN DAN AKHLAQ SAYA MENJADI LEMAH “
TRADISI PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN LATIHAN

Dilakukan dengan sikap duduk siap, Hidmat dan tertib diawali do’a pembukaan bila
mana latihan di mulai dan diakhiri dengan D0’a Penutupan jika selesai latihan.

DOA PEMBUKAAN :

DOA PENUTUPAN :

PRASETIA (IKRAR) ANGGOTA


TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH

1. Setia menjalankan ibadah dengan ikhlas karena Allah semata


2. Mengabdi kepada Allah, berbakti kepada bangsa dan negara serta
membela keadilan dan kebenaran
3. Menjauhkan diri dari segala perangai dan tingkah laku yang tercela
4. Mencari perdamaian dan kasih sayang serta menjauhi perselisihan dan
permusuhan
5. Patuh dan taat pada peraturan – peraturan serta percaya kepada
kebijaksanaan pimpinan
6. Dengan Iman dan Akhlaq Kami menjadi kuat, tanpa Iman dan Akhlaq
Kami menjadi lemah.

Jika di ucapkan secara perorangan bunyi Prasetya ke 6 kata kami di ganti


dengan kata saya

Di susun oleh : Pendekar Besar KH. Djarnawi Hadikusuyma


SEJARAH PERGURUAN
TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH

Masa sebelum dibentuknya Perguruan Tapak Suci


Tahun 1872 di banjarnegara lahir seorang putra dari KH.Syuhada yang kemudian
diberi nama Ibrahim, Ibrahim kecil memiliki karakter yang berani dan tangguh
sehingga disegani oleh kawan-kawannya. Ibrahim belajar Pencak dan kelak menginjak
usia remaja telah menunjukkan ketangkasan Pencak Silat. Setelah menjadi buronan
Belanda Ibrahim berkelana hingga sampai ke Betawi dan selanjutnya ke tanah Suci,
sekembalinya dari tanah suci, menikah dengan KH.Ali Ibrahim, kemudian mendirikan
Pondok pesantren Binorong di Banjarnegara. Sepulang dari Ibadah Haji Ibrahim Masih
menjadi buronan Belanda, sehingga kemudian berganti nama menjadi KH.Busyro
Suhada, Pondok Pesantren Binorong berkembang pesat diatara santri-santrinya antara
lain: Achyat adik misan Ibrahim M.Yasin adik kandung dan Sudirman, yang kelak
menjadi Panglima Besar.
Tahun 1921 dalam konferensi Pemuda Muhammadiyah di Yogyakarta, KH.Busyro
bertemu pertama kali dengan kakak beradik : A.Dimyati dan M.Wahib, diawali dengan
adu kaweuruh antara M.Wahib dengan Achyat ( kelak mengganti nama menjadi
H.Burhan ), selanjutnya kedua kakak beradeik ini mengangkat KH.Busyro sebagai
Guru.
KH.Busyro Suhada kemudian pindah dan menetap di Yogyakarta sehingga aliran
Pencak Silat Banjaran, yang pada awalnya dikembangkan melalui pondok pesantren
binorong kemudian dikembangkan di kauman Yogyakarta. Atas restu dari Pendekar
Besar KH.Busyro, A.Dimyati dan M.Wahib di izinkan untuk membuka Perguruan dan
menerima murid. Tahun 1925 dibukalah Perguruan Pencak Silat di kauman dikenal
dengan nama Cikauman.
Perguruan Cikauman dipimpin langsung oleh Pendekar M.Wahib dan Pendekar Besar
A.Dimyati.
Tersebutlah M.Syamsuddin (melahirkan Jurus andalan KATAK, LEMBU JANTAN dan
HARIMAU) Murid Cikauman yang dinyatakan berhasil dan lulus diizinkan untuk
menerima Murid dan mendirikan Perguruan SERANOMAN, Perguruan Seranoman
Melahirkan seorang Pendekar Muda M.Zahid yang mempunyai murid andalan bernama
Moh. Barrie Irsyad.
Pendekar Moh. Barrie Irsyad, sebagai murid angkatan ke-6 yang telah dinyatakan
lulus dalam menjalani penggemblengan oleh Pendekar M.Zahid , M.Syamsuddin,
M.Wahib dan A.Dimyati kemudian Moh. Barrie Irsyad mendirikan Perguruan
KOSEGU.
Kosegu merupakan senjata khas yang berlafal Muhammad yang diciptakan oleh
Pendekar Besar Moh. Barrie Irsyad.

Awal dari kelahiran Tapak Suci


Atas desakan murid–nurid Perguruan Kosegu kepada Pendekar Besar Moh. Barrie
Irsyad untuk mendirikan satu Perguruan yang menggabungkan Perguruan yang
sejalur.
Tiga Perguruan yang menjadi pencetus lahirnya TAPAK SUCI :
1. Perguruan CIKAUMAN.
2. Perguruan SERANOMAN.
3. Perguruan KOSEGU.
Perguruan Tapak Suci berdiri pada tanggal 31 Juli 1963 bertepatan dengan 10 Rabi’ul
Awwal 1383 H pukul 20.00 di Gedung Pesantren Aisyiyah, Kauman, Yogyakarta.
Ketua Umum Pertama Tapak Suci adalah H.Djarnawi Hadikusumo.
Untuk lebih baik dan meningkatnya Perguruan Tapak Suci menjadi lebih tertib dalam
keorganisasian maka dibentuklah 2 (dua) Tim Perumus yang mempersiapkan sarana
dan Prasarana Tapak Suci, Tim tersebut diantaranya :
1. Tim Organisasi, di ketuai oleh Irfan Hadjam.
2. Tim Perguruan, diketuai oleh Moh.Rustam HS.
Kedua Tim tersebut berhasil merumuskan.
1. Nama Perguruan dirumuskan bersama oleh :
a. Moh. Barrie Irsyad
b. Moh.Rustam HS.
c. Djakfal Kusuma.
2. Tata tertib Upacara di susun oleh
Moh. Barrie Irsyad.
3. Doa dan Ikrar disusun oleh
H.Djarnawi Hadikusumo
4. Lambang Perguruan diciptakan oleh
Moh. Fahmie Ishom
5 Lambang Anggota oleh
Suharto Sujak
6. Lambang Tim Inti Kosegu oleh
Ajib Hamzah
7. Bentuk dan Warna Seragam ditentukan oleh Moh. Zundar Wiesman dan Anis
Susanto.

Setelah berdiri Tapak Suci menerima permintaan untuk membuka cabang di daerah
daerah, secara otomatis Tapak Suci Menjadi Wadah siraturohmi para Pendekar yang
berada di lingkungan Muhammadiyah. Pada tahun 1964, ketika itu Pimpinan Pusat
Muhammadiyah di ketuai oleh KH. Ahmad Badawi, Tapak Suci diterima menjadi
organisasi Otonom Muhammadiyah. Nama Perguruan menjadi TAPAK SUCI PUTERA
MUHAMMADIYAH, disingkat TAPAK SUCI.
Keluarga TAPAK SUCI berdiri di Jawa Timur, lalu disusul di Sumatra Selatan, dan
Jakarta.
Kini TAPAK SUCI telah menyebar ke Singapura Belanda Jerman Austria dan Mesir.

MATERI DASAR
PENDIDIKAN RAGAWI TAPAK SUCI
TINGKAT DASAR

1. TATA GERAK KAKI.

Kuda-Kuda Dasar
Ketentuannya adalah :
Lutut depan tertekuk vertikal di atas ibu jari kaki
Telapak kaki depan masuk kedalam dengan sudut 15o
Lutut belakang menyesuaikan menyesuaikan lutut depan, telapak kaki serong keluar
dengan sudut 45o
Kaki depan dan kaki belakang berjarak kuda kuda sempit membentuk segi tiga siku-
siku atau hurup L.

Kuda-kuda menurut berat badan dibagi tiga :


▪ Atas
▪ Tengah.
▪ Bawah.
Persyaratan kuda-kuda ini berlaku untuk kuda-kuda sempit dan lebar.
Kuda-kuda sempit : jarak kaki depan dan kaki belakang ⅟2 tungkai.
Kuda-kuda lebar : jarak kaki depan dan kaki belakang 1 tungkai.

Perubahan bentuk Dasar Kuda-kuda.


1. Berat badan di depan ( berat badan di atas, tengah, tengah dan Bawah )
2. Berat badan di belakang ( berat badan di atas, tengah, tengah dan Bawah )
3. Kuda-kuda segaris menghadap (sejajar).
4. Kuda-kuda segaris ke depan.
5. Kuda-kuda lipat.
6. Kuda-kuda satu kaki.
7. Kembali sikap.

Cara balik dan hadap.


Balik 1 s/d 6

Pola langkah.
1. Melangkah (depan – belakang)
2. Geser 1 (depan – belakang), 2 (samping luar dalam) & 3 (ingsut luar-dalam).
3. Dedet (depan – belakang)
4. Lipat (depan – belakang)
5. Menggulung (depan – belakang)
6. Meloncat (depan – belakang).

2. BENTUK HINDARAN
1. Tangkai mawar tertiup angin
▪ ⅟2 badan
Meliukkan pinggang ke luar-meliukkan pinggang ke dalam; titik pijak kaki
tetap.
▪ Satu badan
Meliuk serong ke dalam belakang dan depan.
Meliuk serong ke luar belakang dan depan.
2. Harimau lapar meliuk diri
Berputar poros satu kaki ke dalam 3 arah : 135o – 180o – 225 o .
3. Harimau Tidur (dengan menjatuhkan badan)
▪ Kedalam
▪ Keluar
▪ Kedepan
▪ Kebelakang.
4. Rajawali Terbang.
5. Merubah bentuk kuda-kuda
▪ Sikap Awal
▪ Kuda-kuda satu kaki (angkat kaki belakang)
▪ Kuda-kuda satu kaki (angkat kaki depan)
▪ Kuda-kuda tengah.
▪ Sikap Awal.
▪ Sikap Perantara (lipat)
▪ Duduk depu ( duduk kaki dilipat menghadap depan)

3. Jurus Dasar.
JURUS DASAR adalah tata gerak dasar yang berbentuk lontaran, berlintasan, serta
bertumpu pada kecepatan, ketepatan dan kekuatan.
JURUS DASAR Dikelompokan Atas dasar bagian anggota tubuh yang digunakan
sebagai alat penyasar.
1. Bunga Mawar Mekar.
Alat penyasar : Punggung telapak tangan dengan ketiga jari melengkung
jari telunjuk lurus ibu jari tertekuk renggang.
Lintasan : Membentuk setengah lingkaran dari arah dalam ke arah
luar.
Sasaran : Serangan lawan
Kegunaan : berupa tangkisan
2. Bunga mawar layu.
Alat penyasar : Telapak tangan dalam dengan ketiga jari melengkung jari
telunjuk lurus ibu jari tertekuk renggang.
Lintasan : Membentuk setengah lingkaran dari arah luar ke arah
dalam
Sasaran : Serangan lawan
Kegunaan : berupa tangkisan
3. Belitan Tangkai Mawar.
Alat penyasar : Tangkapan Genggaman
Lintasan : Lingkar dari dalam ke luar
Sasaran : Serangan lawan
Kegunaan : Tangkapan
4. Katak Melempar Tubuh.
Alat penyasar : Pangkal jari tengah dan telunjuk pada permulaan tangan
mengepal
Lintasan : Lurus ke depan tengah, membentuk 90o
Sasaran : Ulu hati
Kegunaan : serangan
5. Naga Terbang.
Alat penyasar : Sisi telapak tangan dalam bagian luar dengan keempat
jari rapat ibu jari tertekuk
Lintasan : Dari dalam keluar datar
Sasaran : leher
Kegunaan : serangan
6. Rajawali Mengibas Sayap
Alat penyasar : Seluas empat jari pada tulang khasta dengan telapak
tangan mengepal
Lintasan : Lingkar ke luar atas
Sasaran : Serangan lawan
Kegunaan : Tangkisan
7. Ikan Terbang Menjulang ke Angkasa.
Alat penyasar : Ujung telapak kaki bagian depan dengan kelima jari
melengkung ke atas.
Lintasan : Lurus ke depan tengah
Sasaran : Ulu hati
Kegunaan : serangan
8. Ikan Terbang Menggoyang Sirip.
Alat penyasar : Punggung telapak kaki dengan kelima jari melengkung ke
dalam.
Lintasan : Lingkar dari luar ke dalam datar
Sasaran : Perut atau Punggung
Kegunaan : serangan
9. Harimau membuka Jalan.
Alat penyasar : Tumit kaki bagian dalam dengan kelimajari menekuk ke
atas
Lintasan : Lingkar dalam datar lurus
Sasaran : Ulu hati - perut
Kegunaan : serangan

10. Harimau menutup jalan.


Alat penyasar : Tumit kaki bagian luar dengan kelimajari menekuk ke
atas
Lintasan : Lingkar keluar datar membentuk 360o
Sasaran : Badan ( dalam – luar )
Kegunaan : serangan
11. Terkaman Haimau Lapar.
Alat penyasar : Diantara Tumit dan Betis
Lintasan : Lurus dari arah depan di tarik ke belakang
Sasaran : Betis kaki lawan
Kegunaan : Menjatuhkan lawan
12. Kibasan Harimau.
Alat penyasar : Mata Kaki bagian luar
Lintasan : Lingkar ke luar / lingkar ke dalam (Tapukan)
Sasaran : Dada / serangan tendangan lawan
Kegunaan : Serangan /tangkisan

4. Tehnik Praktis.
A B
Katak Melempar Tubuh (kn) Bunga Mawar Mekar (kn & kr)
Naga Terbang (kn) Rajawali Mengibas Sayap (kn)
Ikan Terbang menjulang ke angkasa (kn) Belitan Tangkai Mawar (kn & kr)
Ikan Terbang Menggoyang Sirip (kn) Hindaran Tangkai mawar tertiup angin ke
belakang.
Terkaman Harimau Lapar (kn) .........................................................

MATERI DASAR
PENDIDIKAN RAGAWI TAPAK SUCI
TINGKAT MELATI I (SATU)

I. JURUS DASAR.
JURUS DASAR adalah tata gerak dasar yang berbentuk lontaran, berlintasan, serta
bertumpu pada kecepatan, ketepatan dan kekuatan.
JURUS DASAR Dikelompokan Atas dasar bagian anggota tubuh yang digunakan
sebagai alat penyasar.
1. Pagutan Merpati.
Alat penyasar : Pada ruas kedua jari tangan tertekuk rapat,ibu jari
tertekuk.
Lintasan : Lurus kedepan arah atas
Sasaran : Pangkal hidung.
Kegunaan : Serangan /tangkisan
2. Merpati Mengibas Sayap.
Alat penyasar : Pangkal telapak tangan dalam
Lintasan : Lurus kedepan arah atas
Sasaran : Dagu
Kegunaan : Serangan /tangkisan
3. Merpati Mrngibas Ekor.
Alat penyasar : Pangkal telapak tangan luar dengan ujung kelima jari
tertutup rapat
Lintasan : Lingkar datar dari arah luar ke arah dalam
Sasaran : Dada / pinggang
Kegunaan : Serangan
4. Sambaran Merpati.
Alat penyasar : Antara ruas kedua ibu jari (jempol) dan ruas ke tiga
telunjuk
Lintasan : Lingkar arah luar ke arah dalam dalam datar
Sasaran : Serangan lawan
Kegunaan : Tangkapan genggaman.
5. Tandukan Naga Jantan.
Alat penyasar : Ujung keempat jari terbuka rapat ibu jari tertekuk.
Lintasan : Lurus kedepan arah datar tengah.
Sasaran : Ulu hati.
Kegunaan : Serangan
6. Pagutan Naga Jantan.
Alat penyasar : Ujung keempat jari tertutup rapat ibu jari tertekuk.
Lintasan : Lingkar dari atas ke bawah depan tegah.
Sasaran : Ubun ubun.
Kegunaan : Serangan.
7. Sambaran Naga Jantan.
Alat penyasar : Ujung kelima jari terbuka renggang
Lintasan : Lingkar ke depan tengah
Sasaran : Muka/wajah lawan
Kegunaan : Serangan
8. Tandukan Lembu Jantan.
Alat penyasar : Seluruh permukaan sikut.
Lintasan : Lingkar dari arah luar ke dalam bawah.
Sasaran : Lambung atau ulu hati
Kegunaan : Serangan
9. Sabetan Ikan Terbang.
Alat penyasar : Tulang kering, telapak kaki bagian dalam
Lintasan : Dari arah luar kearah dalam datar
Sasaran : Kuda- kuda lawan
Kegunaan : Serangan sapuan.
10. Ikan Terbang Menerjang Sarang
Alat penyasar : Seluruh permukaan tempurung lutut, kaki menekuk.
Lintasan : Lurus ke dalam atas
Sasaran : Lambung / perut.
Kegunaan : Serangan
11. Benturan Harimau.
Alat penyasar : Seluruh permukaan telapak kaki
Lintasan : Lurus kedalam atas
Sasaran : Dada
Kegunaan : Serangan
12. Harimau Menggoyang Ekor.
Alat penyasar : Sisi telapak kaki bagian luar.
Lintasan : Lingkar luar bawah
Sasaran : Kuda-kuda lawan/lutut
Kegunaan : Serangan.

2. SIKAP AWAL.
SIKAP Awal adalah satu bentuk yang dipergunakan untuk mengawali setiap bentuk
permainan.

1. Bunga Mawar Menyongsong Matahari.


Gerakan ini merupakan sikap awal yang mendasar sari semua bentuk
permainan TAPAK SUCI.

Ada 8 ( delapan ) macam sikap awal di bawah ini yang masing –masing sikap
awal tersebut terbagi menjadi 2 (dua) bentuk yakni : bentuk Kelit
(menghadap) dan bentuk Slewah (menyamping).
2. Mawar.
3. Katak.
4. Ikan terbang.
5. Naga
6. Merpati
7. Rajawali
8. Lembu, dan
9. Harimau.

3. Pola langkah.
a. Pola Langkah Paku-paku
Ciri dari langkah ini adalah satu sebagai titik paku, selanjutnya disebut Pola
langkah satu.

Pola ini digunakan untuk :


1. Bertahan
2. Bertahan aktip dengan liukan atau tangkisan
3. Digunakan untuk trangkapan atau jatuhan.
b. Pola Langkah Segi Tiga
Adalah pola langkah yang ditentukan dengan tiga titik, selanjutnya di sebut
Pola Langkah Tiga.
Pola ini digunakan untuk :
1. Sikap menyerang /masuk medan lawan ke tengah dan bentuk serangan
lurus pada sasaran.
2. Pola ini merespon tiap serangan dan menangkisnya keluar badan lawan
agar mendapatkan sasaran ditengah.
c. Pola Langkah Segi Empat.
Satu tata langkah yang ditentukan dengan 4 (empat) titik yang harus dilalui.
Dalam berpasangan posisi lawan terletak di samping badan.
Selanjutnya di sebut Pola Langkah Empat.
Pola ini digunakan untuk :
1. Mengembangkan permainan dengan menggunakan luasnya tempat
2. Dengan pola ini setiap merespon/menanggapi serangan selalu ke dalam
badan lawan sehingga serangan selalu dari samping.

3. ....
4. KELOMPOK JURUS DASAR .
Merupakan permainan sederhana yang terbatas pada jenis kelompoknya.
1. Bunga Mawar Mekar.
2. Bunga Mawar Layu
3. Katak Melempar Tubuh
4. Merpati Mengibas Sayap
5. Ikan Terbang Menjulang Ke Angkasa
6. Ikan Terbang menggoyang Sirip
7. Ikan Terbang Menerjang Sarang.
5. GABUNGAN JURUS DASAR.

GABUNGAN 1.
1. Sikap Awal.
2. Tangkai Mawar tertiup Angin ⅟2 badan (kn) ›lintasan : Lingkar Luar.
3. Ikan Terbang Menggoyang Sirip (kr) ›lintasan : Lingkar Dalam Datar
4. Naga Terbang (kr) ›lintasan : Lurus ke atas.

GABUNGAN 2
1. Sikap Awal
2. Hindaran 1 badan + Bunga Mawar Layu (kn) ›lintasan :lurus ke dalam bawah.
3. Hindaran ⅟2 badan + Bunga Mawar Mekar(kn) ›lintasan :lurus ke luar bawah.
4. Merlipat + Harimau Membuka Jalan (kn) ›lintasan :lurus ke tengah.
5. Katak Melempar Tubuh ( kr) ›lintasan :lurus ke depan.

GABUNGAN 3
1. Sikap Awal
2. Lembu Jantan Langkah Ke belakang (kr) ›lintasan :ke bawah
3. Ikan Terbang Mejlng ke Anggasa (kn) ›lintasan :ke tengah.
4. Harimau Membuka Jalan (kr) ›lintasan :ke tengah.
5. Benturan Harimau (kn) ›lintasan :ke tengah.
6. Merpati Mengibas Sayap (kr) ›lintasan :lurus ke atas tengah.

Anda mungkin juga menyukai