Anda di halaman 1dari 8

R6

FORMULIR USUL RENCANA PENELITIAN & PEMBIMBING SKRIPSI


PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

[A] Identitas Mahasiswa, Dosen PA, dan Calon Dosen Pembimbing yang diusulkan:
1. Nama Mahasiswa RIVA HAYATUNNISA
2. Angkatan/NIM (2018) / (180410143)
3. Program Studi MANAJEMEN
4. Konsentrasi MANAJEMEN PEMASARAN

[B] Rencana Penelitian yang diusulkan:


1. Judul penelitian PENGARUH STORE ATMOSHPHERE, LOKASI DAN WORD OF MOUTH
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA TOKO SERBA 35.000
(STUDI KASUS PADA TOKO KINAN AL-KINDY DI KRUENG GEUKUH
KECAMATAN DEWANTARA KABUPATEN ACEH UTARA)
2. Lokasi penelitian Penelitian ini dilakukan pada Toko Kinan Al-Kindy di Krueng Geukuh Kecamatan
Dewantara Kabupaten Aceh Utara.
3. Jangka waktu penelitian 6 Bulan
4. Masalah pokok penelitian Berdasarkan hasil observasi awal yang penulis lakukan pada 3 toko serba 35.000 di
Krueng Geukuh Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara, di mana penulis
menemukan bahwa Toko Serba 35.000 Kinan Al-Kindy merupakan salah satu toko
serba 35.000 yang paling banyak diminati oleh pelanggan, hal ini dapat dilihat dari
jumlah penjualan yang dilakukan selama tahun 2021 seperti pada tabel berikut
Pos Bulan Kinan Al-Kindy Azka Matang
1 Januari 355 Unit 168 Unit 222 Unit
2 Februari 378 Unit 155 Unit 122 Unit
3 Maret 401 Unit 174 Unit 115 Unit
4 April 395 Unit 135 Unit 211 Unit
5 Mei 450 Unit 208 Unit 321 Unit
6 Juni 451 Unit 174 Unit 251 Unit
7 Juli 447 Unit 135 Unit 200 Unit
8 Agustus 392 Unit 210 Unit 138 Unit
9 September 400 Unit 190 Unit 144 Unit
10 Oktober 425 Unit 122 Unit 111 Unit
11 November 444 Unit 199 Unit 191 Unit
12 Desember 481 Unit 133 Unit 137 Unit
Total 5.019 Unit 2.003 Unit 2.163 Unit
Rata-Rata 418 Unit 167 Unit 180 Unit
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa Toko Kinan Al-Kindy merupakan
toko yang paling banyak menjual berbagai pakaian seharga 35.000 ketimbang Toko
Azka dan Toko Cabang Matang, di mana selama tahun 2021 pada Toko Kinan Al-
Kindy jumlah penjualan pakaian diperoleh sebanyak 5.019 unit dengan rata-rata
penjualan setiap bulannya mencapai 418 unit, sementara itu pada Toko Azka selama
tahun 2021 jumlah penjualan yang diperoleh adalah sebanyak 2.003 unit dengan
rata-rata penjualan setiap bulannya mencapai 167 unit. Sedangkan pada Toko Serba
35.000 cabang Matang jumlah penjualan pada tahun 2021 adalah sebanyak 2.163
unit dengan rata-rata perbulannya adalah sebesar 180 unit.
Hal inilah yang membuat penulis ingin melakukan penelitian pada Toko Kinan Al-
Kindy yang berlokasi di Krueng Geukuh Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh
Utara dikarenakan Toko Kinan Al-Kindy lebih banyak dalam menjual produknya
ketimbang pada Toko Serba 35.000 lainnya di Krueng Geukuh Kecamatan
Dewantara Kabupaten Aceh Utara.
5. Variabel & data Variabel dalam penelitian terdiri dari variabel independen dan variabel dependen,
pokok penelitian adapun penjelasannya sebagai berikut:
1. Variabel Independen
a. Store atmosphere
Store atmosphere merupakan suatu kegiatan untuk mendesain lingkungan
melalui komunikasi visual, penerangan, aliran musik, yang dapat
menciptakan daya tangkap pelnggan yang bertujuan agar konsumen
terpengaruh untuk melakukan pembelian (Kotler dan Keller, 2009:61).
Sedangkan menurut Alma (2016) suasana toko adalah suatu karakteristik
fisik yang sangat penting bagi setiap bisnis ritel yang berperan sebagai
penciptaan suasana yang nyaman dan sesuai dengan keinginan konsumen.
Store atmospher dapat diukur dengan menggunakan indikator yang
dikemukakan oleh Alma (2016) antara lain:
1) Bagian luar toko
Bagian luar toko meliputi segala hal yang termasuk fisik dari bangunan
toko yang dapat dilihat dari luar seperti bentuk toko, pintu masuk, lahan
parkir, dan lain sebagainya.
2) Bagian dalam toko
Bagian dalam toko merupakan indikator yang paling penting dalam
pembentukan suasana toko ini karena dalam hal ini interiro yang
digunakan atau dipasang akan cukup berpengaruh terhadap daya tarik
pelanggan.
3) Tata letak toko
Terdapat dua hal yang penting dalam tata letak toko yaitu alokasi ruang
lantai dan arus lalu lintas toko.
4) Tampilan interior toko
Tampilan interior toko ini haruslah bisa menyediakan berbagai macam
informasi untuk calon pembeli.
b. Lokasi
Lokasi merupakan posisi di mana perusahaan beroperasi atau tempat di mana
perusahaan melakukan kegiatan untuk menghasilkan barang dan jasa yang
mementingkan segi ekonominya (Tjiptono, 2015). Menurut Alma lokasi
merupakan tempat melayani konsumen dan dapat pula diartikan sebagai
tempat untuk memajang barang dagangangannya.
Menurut Alma (2016) indikator untuk mengukur lokasi antara lain:
1) Keterjangkauan lokasi
Keterjangkauan lokasi adalah jarak yang mampu dicapai dengan
maksimum dari satu wilayah ke wilayah lain.
2) Kelancaran akses menuju lokasi
Kelancaran akses menuju lokasi adalah kelancaran dalam perjalanan
dalam mencapai lokasi yang dituju dari wilayah satu ke wilayah
lainnya.
3) Kedekatan lokasi
Kedekatan lokasi merupakan kedekatan tempat atau lokasi yang berada
pada suatu wilayah dengan wilayah kediaman dari para konsumen.
c. Word of Mouth
Word of mouth merupakan kegiatan pemasaran melalui perantara orang ke
orang lain baik secara lisan, tulisan, maupun lewat alat komunikasi elektronik
yang terhubung internet yang didasari oleh pengalaman atau produk atau jasa
(Kotler dan Keller, 2009:512).
Word of mouth memiliki beberapa indikator seperti yang dijelaskan oleh
Sernovitz (2014:19) antara lain:
1) Talker (Pembicara)
Orang yang antusias untuk berbicara dan mereka yang paling
bersemangat menceritakan pengalamannya.
2) Topik
Topik yang baik yaitu topik yang simpel, mudah dibawa, dan natural.
Seluruh word of mouth memang bermula dari topik yang
menggairahkan untuk dibicarakan.
3) Alat
Topik yang telah ada membutuhkan alat yang membantu agar topik atau
pesan dapat berjalan.
4) Partisipasi pembicara
Suatu pembicaraan akan hilang jika hanya ada satu orang yang
berbicara mengenai suatu produk.
5) Pengawasan
Tindakan perusahaan untuk memantau respon konsumen agar
perusahaan bisa mempelajari masukan positif atau negatif konsumen.
2. Variabel dependen
Keputusan pembelian
Keputusan pembelian didefinisikan sebagai sebuah pilihan dari dua atau lebih
alternatif pilihan, keputusan pembelian merupakan pemikiran dimana individu
mengevaluasi berbagai pilihan dan memutuskan pilihan pada suatu produk dari
sekian banyak pilihan (Schiffman dan Kanuk, 2015).
Dimensi atau indikator keputusan pembelian menurut Kotler dan Keller (2016)
terdiri dari:
a. Pemilihan produk
Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli sebuah produk atau
menggunakan uangnya untuk tujuan lain. Dalam hal ini, perusahaan harus
memusatkan perhatiannya kepada orang-orang yang berminat membeli
sebuah produk serta alternatif mereka pertimbangkan.
b. Pemilihan merek
Pembeli harus mengambil keputusan tentang merek mana yang akan dibeli.
Setiap merek memiliki perbedan-perbedaannya tersendiri. Dalam hal ini,
perusahaan harus mengetahui bagaimana konsumen memilih sebuah merek
c. Pemilihan tempat penyalur
Pembeli harus mengambil keputusan penyalur mana yang akan dikunjugi.
Setiap pembeli mempunyai pertimbangan yang berbeda-beda dalam hal
menentukan penyalur, hal ini bisa dikarenak faktor lokasi yang dekat, harga
yang murah, persediaan barang yang lengkap dan lain-lain.
d. Waktu pembelian
Keputusan konsumen dalam pemilihan waktu pembelian bisa berbeda-beda,
misalnya: ada yang membeli setiap hari, ada yang satu minggu sekali, dan
seterusnya
e. Jumlah pembelian
Konsumen dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak produk yang
akan dibelinya pada suatu saat. Pembelian yang dilakukan mungkin lebih dari
satu.
f. Metode pembayaran
Pembeli dapat mengambil keputusan tentang metode pembayaran yang akan
dilakukan dalam pengambilan keputusan konsumen menggunakan barang
dan jasa.

Data Pokok Penelitian


1. Data sekunder dari buku, jurnal, internet, dan juga website yang terkait dengan
store atmosphere, lokasi, dan word of mouth terhadap keputusan pembelian.
2. Data primer yaitu berupa hasil jawaban kuesioner yang disebarkan secara
langsung kepada pelanggan yang melakukan pembelian pada Toko Serba
35.000 Kinan Al-Kindy di Krueng Geukuh Kecamatan Dewantara Kabupaten
Aceh Utara.
6. Landasan teori/teori yang akan Teori yang akan dikonstruksi dalam penelitian ini adalah “Theory of Reasoned Action”
dikonstruksi atau teori tindakan beralasan. Asumsi dasar yang disusun pada teori ini adalah bahwa
manusia berperlaku dengan cara yang sadar dan mempertimbangkan segala informasi
yang tersedia. Dalam TRA, dilakukan atau tidaknya suatu perilaku ditentukan oleh
niat seseorang, dan niat tersebut di pengaruhi oleh dua faktor yaitu sikap (Attitude)
dan norma subjektif (Subjective norm)
7. Metode & desain penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Analisis data dalam penelitian ini
adalah analisis regresi linier berganda, Metode survei dipilih sebagai data primer.
Metode survei fokus pada pengumpulan data responden yang memiliki informasi
tertentu sehingga memungkinkan peneliti untuk menyelesaikan masalah.
Pengumpulan data dilakukan menggunakan instrument kuesioner atau angket.
8. Subjek penelitian Pelanggan yang melakukan pembelian pada Toko Serba 35.000 Kinan Al-Kindy di
Krueng Geukuh Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara.
9. Objek penelitian Objek penelitian adalah Toko Serba 35.000 Kinan Al-Kindy di Krueng Geukuh
Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara.

10. Instrumen pengumpulan, Instrument pengumpulan melalui kuesioner yang di berikan kepada responden,
pengolahan, analisis, dan pengolahan melalui SPSS, analisis menggunakan analisis regresi linier berganda dan
penyajian data penelitian penyajian data penelitian menggunakan uji validitas, uji reabilitas, uji parsial, uji
simultan dan uji koefisien determinasi.

Disetujui: Diusulkan:

Ketua Program Studi, Mahasiswa,

Tanggal:
Tanggal: 25 April 2022

Widyana Verawaty Siregar, ST., M.M., Ph.D 3333


Riva Hayatunnisa
NIP. 197405092006042002 NIM.180410143
[A] Latar Belakang

1. Alasan Topik Penelitian Penting

Alasan topik penelitian ini penting dikarenakan Berdasarkan hasil observasi awal yang penulis
lakukan pada 3 toko serba 35.000 di Krueng Geukuh Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara,
di mana penulis menemukan bahwa Toko Serba 35.000 Kinan Al-Kindy merupakan salah satu toko
serba 35.000 yang paling banyak diminati oleh pelanggan, hal ini dapat dilihat dari jumlah penjualan
yang dilakukan selama tahun 2021 seperti pada tabel berikut

No Bulan Kinan Al-Kindy Azka Matang


1 Januari 355 Unit 168 Unit 222 Unit
2 Februari 378 Unit 155 Unit 122 Unit
3 Maret 401 Unit 174 Unit 115 Unit
4 April 395 Unit 135 Unit 211 Unit
5 Mei 450 Unit 208 Unit 321 Unit
6 Juni 451 Unit 174 Unit 251 Unit
7 Juli 447 Unit 135 Unit 200 Unit
8 Agustus 392 Unit 210 Unit 138 Unit
9 September 400 Unit 190 Unit 144 Unit
10 Oktober 425 Unit 122 Unit 111 Unit
11 November 444 Unit 199 Unit 191 Unit
12 Desember 481 Unit 133 Unit 137 Unit
Total 5.019 Unit 2.003 Unit 2.163 Unit
Rata-Rata 418 Unit 167 Unit 180 Unit
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa Toko Kinan Al-Kindy merupakan toko yang paling
banyak menjual berbagai pakaian seharga 35.000 ketimbang Toko Azka dan Toko Cabang Matang,
di mana selama tahun 2021 pada Toko Kinan Al-Kindy jumlah penjualan pakaian diperoleh
sebanyak 5.019 unit dengan rata-rata penjualan setiap bulannya mencapai 418 unit, sementara itu
pada Toko Azka selama tahun 2021 jumlah penjualan yang diperoleh adalah sebanyak 2.003 unit
dengan rata-rata penjualan setiap bulannya mencapai 167 unit. Sedangkan pada Toko Serba 35.000
cabang Matang jumlah penjualan pada tahun 2021 adalah sebanyak 2.163 unit dengan rata-rata
perbulannya adalah sebesar 180 unit.

Hal inilah yang membuat penulis ingin melakukan penelitian pada Toko Kinan Al-Kindy yang
berlokasi di Krueng Geukuh Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara dikarenakan Toko Kinan
Al-Kindy lebih banyak dalam menjual produknya ketimbang pada Toko Serba 35.000 lainnya di
Krueng Geukuh Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara.

2. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini berguna untuk mengetahui faktor apa saja yang membuat tingginya keputusan
pembelian yang dilakukan oleh pelanggan pada Toko Kinan Al-Kindy di Krueng Geukuh Kecamatan
Dewantara Kabupaten Aceh Utara ketimbang pada toko serba 35.000 lainnya yang berada di Krueng
Geukuh.
[B] Penjabaran Masalah

1. Masalah pokok yang hendak diteliti

Masalah pokok yang ingin diteliti adalah terletak pada keputusan pembelian yang dilakukan oleh
pelanggan pada Toko Serba 35.000 Kinan Al-Kindy di Krueng Geukuh Kecamatan Dewantara
Kabupaten Aceh Utara meski di Krueng Geukuh sendiri memiliki beberapa Toko Serba 35.000
seperti Azka dan Cabang Matang.

2. Fokus permasalahan

Fokus dalam penelitian ini adalah pengaruh dari store atmosphere, lokasi dan word of mouth
terhadap keputusan pembelian pada Toko Serba 35.000 (Studi kasus pada Toko Kinan Al-Kindy di
Krueng Geukuh Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara).

3. Variabel yang tercakup dan keberadaaan nya didalam masalah yang dimaksud

X1 : Store atmosphere (Suasana Toko Serba 35.000 Kinan Al-Kindy yang nyaman karena punya
luas toko yang besar, sehingga membuat konsumen lebih memilih Toko Serba 35.000 Kinan
Al-Kindy)

X2 : Lokasi (di mana Toko Serba 35.000 Kinan Al-Kindy yang mudah dijangkau yaitu berada di
pinggir jalan Medan-Banda Aceh serta memiliki tempat parkir yang luas).

X3 : Word Of Mouth (Toko Serba 35.000 Kinan Al-Kindy selalu menjadi pembicaraan konsumen
karena memiliki kelengkapan pakaian ketimbang toko serba 35.000 lainnya di Krueng Geukuh)

[C] Acuan Teori dan/atau Hasil Penelitian yang Relevan

1. Teori dan hasil penelitian apa yang relevan, yang akan digunakan sebagai acuan menjawab poin

“Theory of Reasoned Action” atau teori tindakan beralasan. Asumsi dasar yang disusun pada teori ini
adalah bahwa manusia berperlaku dengan cara yang sadar dan mempertimbangkan segala informasi
yang tersedia. Dalam TRA, dilakukan atau tidaknya suatu perilaku ditentukan oleh niat seseorang,
dan niat tersebut di pengaruhi oleh dua faktor yaitu sikap (Attitude) dan norma subjektif (Subjective
norm)

2. Sumber rujukan/referensi sementara yang akan digunakan sebagai telaah Pustaka (literature review)
atau telaah hasil penelitian (research review)

a. Store atmosphere merupakan suatu kombinasi atau gabungan dari pesan secara fisik yang telah
direncanakan, suasana toko dapat digambarkan sebagai perubahan terhadap perancangan
lingkungan pembelian yang menghasilkan efek emosional khusus yang dapat menyebabkan
konsumen melakukan tindakan pembelian. Suasana toko dapat digambarkan sebagai usaha
merancang lingkungan pembeli untuk menghasilkan pengaruh emosional khusus kepada pembeli
yang kemungkinan meningkatkan pembeliannya (Kotler, 2015). Ma’ruf (2016:204) menjelaskan
bahwa suasana toko atau desain toko merupakan desain lingkungan toko yang mencakup desain
eksterior, layout dan ambience. Desain eksterior mencakup wajah gerai, pintu masuk, dan jalan
masuk. Layout atau tata letak berkaitan erat dengan lokasi ruang guna, penempatan produk yang
dijual. Sedangkan ambience adalah suasana dalam toko yang menciptakan perasaan tertentu
dalam diri pelanggan yang ditimbulkan dari penggunaan unsur-unsur desain interior seperti
pengaturan cahaya, tata suara atau alunan musik, sistem pengaturan udara dan pelayanan. Dalam
penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan oleh Awaliyah dan Wibowo (2021) tentang
pengaruh store atmosphere, lokasi, dan word of mouth terhadap keputusan pembelian di Cafe
Senewen Surabaya menyimpulkan bahwa store atmosphere berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian.

b. Lokasi merupakan posisi di mana perusahaan ritel mendirikan tokonya, lokasi ini menjadi aspek
yang amat berarti bagi bauran pemasaran ritel. Posisi gerai ritel yang tepat dapat menjadikan
perusahaan unggul dalam persaingan yang kemudian memudahkan perusahaan dalam mencapai
tujuannya. Lokasi adalah faktor yang sangat penting dalam bauran pemasaran ritel (retail
marketing mix). Pada lokasi yang tepat, sebuah gerai akan lebih sukses dibandingkan gerai
lainnya yang berlokasi kurang strategis, meskipun keduannya menjual produk yang sama
(Ma’ruf, 2016). Menurut Tjiptono (2015:92) lokasi merupakan tempat perusahaan beroperasi
atau tempat perusahaan melakukan kegiatan untuk menghasilkan barang dan jasa yang
mementingkan segi ekonominya. Sementara itu, menurut Sumarwan (2018) lokasi merupakan
tempat suatu usaha yang sangat mempengaruhi keinginan seorang konsumen untuk datang dan
melakukan pembelian pada suatu tempat atau pada suatu toko. Dalam penelitian sebelumnya
yang pernah dilakukan oleh Awaliyah dan Wibowo (2021) tentang pengaruh store atmosphere,
lokasi, dan word of mouth terhadap keputusan pembelian di Cafe Senewen Surabaya
menyimpulkan bahwa lokasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

c. Word of mouth merupakan kegiatan pemasaran melalui perantara orang ke orang lain baik secara
lisan, tulisan, maupun lewat alat komunikasi elektronik yang terhubung internet yang didasari
oleh pengalaman atau produk atau jasa (Kotler dan Keller, 2009:512). Sedangkan menurut
Jalilvand dalam Honorata Ratnawati Dwi Putranti (2015) Word Of Mouth memiliki peran
penting di dalam mempengaruhi pembentukan sikap dan perilaku konsumen. Disebutkan juga
bahwa WOM memberikan pengaruh yang kuat terhadap pembelian dibandingkan media-media
komunikasi tradisional lainnya seperti iklan maupun pembelian rekomendasi editorial. Penelitian
yang ada belum mempertimbangkan jejaring sosial sebagai variabel moderating mengingat
jumlah pengguna jejaring sosial cukup besar jumlahnya. Dalam penelitian sebelumnya yang
pernah dilakukan oleh Awaliyah dan Wibowo (2021) tentang pengaruh store atmosphere, lokasi,
dan word of mouth terhadap keputusan pembelian di Cafe Senewen Surabaya menyimpulkan
bahwa word of mouth berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

[D] Pendekatan, Metodologi dan Desain Penelitian

1. Metode penelitian
Metode penelitian menggunakan pendekatan atau metode kuantitatif karena dinyatakan dengan
angka-angka yang menunjukkan nilai terhadap besaran atas variabel yang diwakilinya.

2. Kerangka Konseptual

Store Atmospher (X1) Uji t

Uji t Keputusan Pembelian


Lokasi (X2)
(Y)
Uji t
Word of Mouth (X3)

Uji F

Berdasarkan gambar di atas, terlihat bahwa hubungan secara parsial dan simultan antara
variabel store atmosphere. lokasi, dan word of mouth sebagai variabel independen terhadap variabel
keputusan pembelian sebagai variabel dependen. Hubungan tersebut disimbolkan dengan tanda
panan yang menghubungkan kedua jenis variabel tersebut. Pengujian secara parsial dilakukan dengan
uji t, dan pengujian secara simultan dilakukan dengan uji F.

3. Dengan cara apa dan instrumen apa data yang dimaksud dapat diperoleh

Dengan cara memberikan kuesioner berupa butir pertanyaan yang menyangkut dengan variabel yang
hendak diteliti kepada pelanggan yang melakukan pembelian pada Toko Serba 35.000 Kinan Al-
Kindy di Krueng Geukuh Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara.

4. Bagaimana data penelitian akan diolah dan dianalisis?

Data penelitian ini akan diolah menggunakan SPSS dan di analisis menggunakan anlisis regresi linier
berganda. anlisis regresi linier berganda digunakan untuk menganasilis pengaruh antara variabel
independen (store atmosphere. lokasi, dan word of mouth) terhadap variabel dependen yaitu
(keputusan pembelian).

[E] Rencana Kegiatan Penelitian

1. Kegiatan pokok yang akan dilakukan:

a. Persiapan proposal

b. Pengumpulan data

c. Pembuatan proposal

d. Seminar proposal

e. Penelitian lapangan

f. Pengolahan data

g. Analisis data

h. Penulisan laporan
i. sidang

2. Bagaimana mengelola kegiatan tersebut kedalam suatu daftar/table/matriks yang memuat berbagai
kegiatan, waktu dan lokasi
Waktu Penelitian
No Kegiatan
Mei Juni Juli Ags Sep Okt
1 Persiapan Proposal
2 Pengumpulan Data
Pembuatan Proposal
Seminar Proposal
3 Penelitian Lapangan
Pengolahan Data
Analisis Data
4 Penulisan Laporan
Sidang

Anda mungkin juga menyukai