IKHTISAR
B. Bidang Industri
Bidang industri yang dijalani oleh Perusahaan Kerupuk udang adalah
Industri, dimana barang yang dijualnya titujukan sebagai konsumsi insdustri baik
untuk dikonsumsi langsung maupun untuk dijual kembali.
C. Sifat Usaha
Perusahaan Kerupuk udang merupakan peruasahaan yang baru menjalankan
usahanya yang direncanakan unutk mengembangkan usaha melalui perencanaan
kelayakan bisnis yang dilakukan oleh peneliti, dengan produk hasil bersifat follower.
1
a. Masyarakat bisa mendapatkan kerupuk udang yang nikmat, dan enak dengan
harga terjankau
b. Merupakan kesempatan bisnis untuk mengembangkan potensi usaha kecil
menengah khususnya di Garut.
c. Membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar perusahaan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi bisnis Persuhaan Keurpuk Udang dapat
berasal dari dalam perusahaan (Faktor Internal) dan luar perusahaan (Faktor
Eksternal), yaitu:
a. Faktor Internal
1. Dukungan teknologi dalam mekanisasi proses dapat meningkatkan kualitas
produk yang dihasilkan.
2. Kualitas sumber daya manusia berperan penting sebagai pelaksana operasi
perusahaan.
3. Pengelolaan manajemen perusahaan yang profesional dapat meningkatkan
kinerja dan produktivitas perusahaan.
4. Keurangan biaya Operasional apabila ada pesanan yang banyak dan
keinginan konsumen yang meningkat hal ini biasanya terjadi ketika hari
tertentu.
b. Faktor Eksternal
1. Persaingan dari perusahaan sejenis yang ada di Kabupaten Garut..
2. Tingkat daya beli masyarakat yang variatif berdampak pada penentuan
target pasar.
3. Kurangnya para penyuplai atau agen bahan bahan baku kerupuk
4. Dampak lingkungan hidup seperti pembuangan limbah dari proses
produksi. Baik lmbah udara maupun air.
5.
2
Penelitian dilaksanakan oleh Adela, NPM. 240 , mahasiswa Semester VI
Jurusan Manajemen S1 / Karyawan, Fakultas Ekonomi Universitas Garut. Penelitian
studi kelayakan bisnis dibimbing dan diarahkan oleh Bapak M. Rismawan. SE.,
selaku Instruktur Praktikum Studi Kelayakan Bisnis, dan Pak Hedi Cupiadi, selaku
Asisten Instruktur Laboratorium Studi Kelayakan Bisnis, Fakultas Ekonomi
Universitas Garut.
F. Hasil Studi
Secara parsial hasil studi terhadap aspek-aspek yang dianalisis mempunyai
kesimpulan awal sebagai berikut:
1. Aspek Pasar dan Pemasaran adalah layak.
2. Aspek Teknis dan Teknologi adalah layak.
3. Aspek Manajemen adalah layak.
4. Aspek Sumber Daya Manusia adalah layak.
5. Aspek Keuangan adalah layak.
6. Aspek Lingkungan Hidup, Ekonomi, Sosial, dan Politik serta Yuridis adalah layak.
3
BAB II
PROSES DAN HASIL STUDI TIAP ASPEK
1
Juli 250
Agustus 250
September 300
Oktober 240
November 270
Desember 290
2500
2000
1500
Series1
1000
500
2
A.2.1. Segmentasi Pasar
Pada saat ini aktivitas berkembang dengan pesat, hal ini ditandai dengan
banyak munculnya perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang
manufaktur dan semakin beragamnya aktivitas yang ditawarkan.
Segmentasi pasar adalah membagi pasar heterogen menjadi kelompok
pembeli yang relatif homogen dibedakan menurut kebutuhan, karakteristik, yang
mungkin mem butuhkan produk yang homogen atau yang berbeda.
Kerupuk Udang 99 menetapkan segmentasi pasarnya berdasarkan aspek
demografis, yang dimana dapat terlihat dari persediaan barang yang tersedia.
Dengan segmen pasar yang dihadapinya maka Kerupuk Udang 99 pun harus
menjalankan rencana bagi kemajuan usahanya, salah satunya adalah dengan
bisanya menyediakan berbagai macam model yang dikehendaki oleh konsumen.
Aspek Geografis
1. Provinsi
Khusus provinsi di jawa barat karena produk kami ini di pasarkan terbatas hanya
wilayah sebagian jawa barat yang notabennya menyukai aneka makanan
tradisional sebagai cemilan mereka.
2. Kabupaten
Perusahaan Kerupuk Udang 99 sudah memasarkan produknya ini khususnya di
kabupaten Garut yang didistribusikan ke toko-toko yang ada di sekitar Garut
kota.
3. Iklim
Perusahaan Kerupuk Udang 99 dilihat dari aspek musim mungkin produk ini
tidak mengenal musim karena konsumen tidak memandang apakah ini musim
hujan atau musim kemarau ataupun ini musim panas tetapi dalam hal produksi
mungkin produk ini membutuhkan aspek iklim ini.
Aspek Demografis
1. Umur
Dalam aspek ini produk Kerupuk Udang 99 ini tidak mengenal batasan umur
dikarenakan baik dewasa maupun anak-anak menyukai makanan tersebut.
3
2. Jenis Kelamin
Sasaran perusahaan kami ini tidak mengenal aspek ini karena baik pria maupun
perempuan menyukai produk ini
3. Ukuran Keluarga
Dalam hal ini produk kerupuk udang 99 ini mungkin tidak ada ukuran pemakai
dari produk ini.
4. Pendapatan
Karena harganya murah dari produk ini tersebut yaitu Rp 13.000 / Kg.
5. Pekerjaan
Dan dalam aspek ini juga produk dari perusahaan kami juga tidak menjadi
masalah.
6. Pendidikan
Aspek ini juga tidak jadi masalah karena pemasaran produk ini tidak mengenal
aspek pendidikan
7. Agama
Dan aspek ini juga perusahaan kami tidak jadi masalah karena produk ini
mempunyai lisensi halal.
Aspek Psikografis
1. Kelas Sosial
Mungkin dalam aspek ini kami tidak menutup kemungkinan produk kami ini
mempunyai kelas social menengah kebawah tetapi menengah keatas juga tidak
menutup kemungkinan memakai produk ini.
2. Gaya Hidup
Kalau dilihat dari aspek ini mungkin zaman sekarang orang sudah tidak mau
mengenal produk makanan ini karena tergolong makanan tradisional, tetapi tidak
menutup kemungkinan juga produk makanan ini disukai orang karena rasanya
yang khas.
3. Karakteristik Kepribadian
Dalam aspek ini perusahaan kami membidik semua kalangan
4
Aspek Perilaku
1. Pengetahuan
Secara aspek ini orang secara umum kalau ditanya produk ini mungkin orang akan
tahu dengan produk kerupuk ini.
Aspek Demografis
8. Umur
Dalam aspek ini Kerupuk Udang 99 ini mengenal batasan umur dimana
membagi pasar pada anak kalangan remaja sampai dewasa.
9. Jenis Kelamin
Sasaran perusahaan kami ini mengenal aspek ini karena baik pria maupun
perempuan menyukai produk pakaian, karma dituntut dengan zaman .
5
Dalam hal ini perusahaan Kerupuk Udang membidik benak dari produk ini
bagaimana suatu produk ini bias diklasifikasikan atau diposisikan sebagai produk
makanan yang bisa disajikan untuk menu makanan maupun untuk cemilan.
6
Kesimpulan aspek pemasaran adalah layak dengan segmentasi dan target
pasar yang jelas dan potensial untuk mendapatkan margin keuntungan yang besar
yang didukung oleh bauran pemasaran diterapkan oleh perusahaan.
7
Berdasarkan dengan tingkat kesesuaian produk terhadap spesifikasi yang
telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan pada keinginan konsumen. Produk yang
dibuat akan memiliki rasa yang berbeda.
Durability
Produk yang dibuat memiliki umur ekonomis yang relatif lama karena bahan
baku dasar yang akan digunakan berkualitas baik..
8
Misalkan ditentukan nilai market share sebesar 25%, maka rencana produksi untuk
tahun 2008 – 2010 adalah :
Januari 43 75 115
Februari 46 78 119
Maret 48 81 122
April 50 85 126
Mei 53 88 130
Juni 56 91 134
Juli 58 94 138
Agustus 61 98 142
September 64 101 146
Oktober 67 104 150
November 70 108 154
Desember 72 111 158
S 688 1116 1632
9
Prasarana Kerja
Cilawu 6 8 7 8 2.4 2.4 1.4 0.8
Wanaraja 8 6 7 6 3.2 1.8 1.4 0.6
Bayongbong 7 7 8 7 2.8 2.1 1.6 0.7
Leles 7 8 8 6 2.8 2.4 1.6 0.6
C. ASPEK MANAJEMEN
Manajemen adalah suatu proses yang khas terdiri dari tindakan-tindakan
yang dimulai dari penentuan tujuan sampai pengawasan, dimana masing-masing
bidang digunakan baik ilmu pengetahuan maupun keahlian yang diikuti secara
berurutan dalam rangka usaha mencapai tujuan atau sasaran yang diinginkan.
Untuk mewujudkan hal diatas maka dalam operasional perusahaan
menerapkan konsep manajemen dari G.R Terry yang terdiri dari Planning
(Perencanaan), Organizing (Pengorganisaian), Actuating (Pergerakan), dan
Controlling (Pengawasan) yang dijabarkan sebagai berikut:
C.1. Perencanaan
C.1.1. Perencanaan Strategi
Perencanaan yang dilakukan perusahaan untuk beroperasi secara
berkesinambungan adalah sebagai berikut:
Menetapkan tujuan perusahaan.
Tujuan merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh suatu individu atau
organisasi. Dalam hal ini yang menjadi tujuan perusahaan adalah memperoleh
profit yang sebesar-besarnya dan mensejahterakan para pegawainya.
Anggaran Perusahaan
Anggaran adalah rencana keuangan yang tersusun secara sistematis dalam
bentuk angka dan dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh
kegiatan perusahaan untuk periode tertentu di masa yang akan datang. Sistem
10
anggaran yang digunakan adalah Sistem Anggaran Tradisional, dimana sistem
ini disusun berdasarkan jenis pengeluarannya.
Rencana kerja perusahaan.
Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan maka perusahaan membuat rencana
kerja tahunan sebagai berikut:
Tahun Rencana Kerja Indikator
2007 Perhitungan Investasi & Penanaman Survey / Studi Kelayakan Bisnis dan
Modal Pembangunan Perusahaan
2008 Perusahaan Berproduksi Target tahun pertama tercapai
2009 Optimalisasi Produksi Target tahun kedua tercapai
2010 Stabilisasi Produksi & Pemasaran Target BEP tercapai
2011 Peningkatan Produksi & Pemasaran Peningkatan market share
C.1.2. Perencanaan Anggaran
Dalam merencanakan pendirian suatu bisnis, anggaran memegang peranan
yang sangat penting melalui pengkategorian sebagai berikut:
Anggaran Bahan Baku
Yaitu anggaran untuk bahan baku langsung (bahan baku tidak langsung akan
dimasukan pada Anggaran Biaya Overhead Pabrik ) .
Anggaran Tenaga Kerja
Yaitu anggaran untuk tenaga kerja yang secara langsung berperan dalam
proses produksi (tenaga kerja yang secara tidak langsung berperan dalam
proses produksi di masukan dalam Biaya Overhead Pabrik).
Anggaran Modal
Adalah anggaran aktiva tetap berhubungan dengan keseluruhan
proses perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai pengeluaran dana
yang dibutuhkan dalam jangka waktu waktu tertentu.
Anggaran Kas.
Anggaran kas menunjukan rencana sumber, dan pengeluaran kas selama
tahun anggaran terdiri dari rencana penerimaan dan pengeluaran kas.
Adapun secara sistematika dan teknisnya antara lain sebagaimana berikut:
1. Produksi kerupuk menggunakan 6 orang pekerja bagian produksi dan
pemasaran, ditambah 2 orang pemasaran.
Anggaran
11
1. Produksi kerupuk menggunakan 10 orang tenaga kerja
Meliputi :
2 Orang membuat adonan gaji Rp 150.000 / Minggu
2 Orang menggiling adonan gaji Rp 145.000 / Minggu
2 Orang menjemur kerupuk gaji Rp 140.000 / Minggu
2. Pemasaran kerupuk menggunakan 3 orang tenaga kerja
Meliputi :
1 Orang sopir gaji Rp 200.000 / Minggu.
1 Orang kenek masing-masing gaji Rp 130.000 / Minggu
C.2. Pengorganisasian
C.2.1. Struktur Organisasi
Struktur organisasi dapat diartikan sebagai susunan dan hubungan antara
bagian dan posisi dalam perusahaan. Struktur organisasi menjelaskan pembagian
aktivitas kerja sampai batas-batas tertentu. Berikut bagan struktur organisasi
Perusahaan Kerupuk Udang 99
Manager /
Pemilik
12
Asas ini dikaitkan dengan posisi yang akan ditempati dalam unit
organisasi agar aktivitas perusahaan dapat berjalan dengan baik. Pembagian
kerja pada struktur organisasi tersebut diuraikan sebagai berikut:
Manajer/ pemilik merupakan jabatan tertinggi yang memimpin jalannya
perusahaan,
Pekerja/ karyawan sebagai petugas langsung melayani konsumen.
C.3. Pergerakan
Dalam hal ini seorang Direktur sekaligus sebagai yang mempunyai
perusahaan distro ini harus memotivasi karyawannya baik ketingkatan yang paling
bawah ataupun ketingkatan menengah guna tercapainya hubungan kerja yang
harmonis sehingga mendapatkan tujuan yang diinginkan perusahaan
C.4. Pengendalian
Terdapat berbagai jenis pengendalian dalam manajemen. Salah satunya
adalah pengendalian yang memfokuskan pada aktivitas masukan – pengolahan –
keluaran (input – process – output ). Pada masing-masing aktivitas perusahaan
memerlukan berbagai standar kualitas dan kuantitas yang layak.
Pengendalian atau pengawasan di dalam manajemen memiliki berbagai
fungsi pokok antara lain; mencegah terjadi penyimpangan, memperbaiki
penyimpangan, mendinamisasikan organisasi, dan rasa tanggung jawab.
Fungsi pengendalian dapat berjalan dengan baik dengan memperhatikan
prinsip-prinsip sebagai berikut::
Perencanaan pengendalian harus direncanakan dengan baik dan detil.
Merefleksikan sifat pengawasan pada bidang-bidang yang diawasi.
Penyimpangan dilaporkan secepatnya.
Bersifat fleksibel, dinamis, dan ekonomis.
Merefleksikan pola kerja unit organisasi, misalnya mengenai standar biaya.
Diberlakukannya tindakan korektif terhadap kesalahan dan siapa yang
bertanggung jawab.
Dengan menerapkan konsep manajemen secara objektif dan sesuai dengan
konsep manajemen yang digunakan, maka bisnis Perusahaan Kerupuk Udang 99 ini
dapat layak beroperasi dan berproduksi.
13
D. ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA
Tanpa tersedianya Sumber Daya Manusia yang relevan menyebabkan bisnis
tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya. Sumber Daya Manusia merupakan
aspek penting dalam kajian layaknya suatu bisnis.
14
lingkungan perusahaan. Misalkan untuk karyawan bagian produksi maka diberikan
training cara-cara menjahit yang baik dan untuk karyawan di bagian pemasaran
maka diberikan perngarahan mengenai cara melayani konsumen sehingga
konsumen merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan tersebut.
D.4. Kompensasi
Program kompensasi atau balas jasa ini rencananya bertujuan untuk
kepentingan perusahaan, karyawan dan pemerintah / masyarakat. Dalam hal ini
kompensasi diberikan kepada karyawan sesuai dengan apa yang dikerjakan oleh
seorang karyawan. Supaya tujuan ini tercapai dalam memberikan kepuasan pada
semua pihak, program kompensasi ditentukan berdasarkan prinsip adil & wajar, UU
perburuhan serta memperhatikan internal & ekternal konsistensinya.
D.6.Pemberhentian
Perusahaan mempunyai wewenang penuh terhadap para karyawan,
misalnya dalam pemberhentian kerja.
Namun dalam hal ini perusahaan perlu mempertimbangkan langkah
tersebut. Oleh karena itu perusahaan memberikan beberapa tahapan terhadap para
karyawannya yang melalaikan tugasnya sebagai karyawan sebagaimana mestinya.
Tahapan-tahapan perusahaan dalam melakukan pemberhentian adalah
sebagai berikut :
Teguran
Teguran adalah sebuah perkataan yang dilakukan oleh atasan perusahaan
kepada seorang karyawannya. Dengan kriteria bahwa perusahaan lalai dalam
bekerja, misalnya sering bolos kerja, melanggar peraturan ataupun sampai mencuri.
15
Untuk itu teguran yang pertama yang diberikan atasan kepada bawahannya apabila
tidak digubris maka perusahaan akan lanjut ke tahap berikutnya.
Surat peringatan
Bentuk surat peringatan ini adalah lanjutan dari teguran dari atasan kepada
karyawannya. Apabila seorang karyawan tidak memperhatikan teguran tersebut
maka perusahaan memberikan surat peringatan dengan harapan supaya karyawan
tidak lalai dalam bekerja.
Skorsing
Skorsing merupakan tahap kerja setelah surat peringatan. Perusahaan
berhak memberikan skorsing kepada karyawan yang lalai bekerja setelah teguran
dan peringatan. Namun dalam hal ini skorsing merupakan pemberhentian
sementara karyawan dalam waktu yang ditentukan perusahaan.
PHK
Putusan Hubungan Kerja (PHK) merupakan langkah akhir final perusahaan.
Dimana PHK dilakukan perusahaan dengan ketentuan-ketentuan tersebut diatas
terhadap karyawannya yang lalai dalam bekerja. Namun dalam tahapan ini
perusahaan juga akan mengalami kerugian dan akan menimbulkan kerugian juga
terhadap para karyawannya. Namun dalam proses ini perusahaan juga
mendasarkan pada peraturan perundang-undangan agar kedua belah pihak tidak
dirugikan.
Jabatan Jumlah
Pemilik 1
Pembuat Adonan 2
Menggiling Adonan 2
Bagian Menjemur 2
Bagian penjualan 2
Tenaga Kerja Langsung
Upah jumlah jumlah
tahun per hari hari kerja pekerja total biaya tenaga kerja
16
2008 Rp 25,000 288 10 Rp 72,000,000
2009 Rp 27,500 288 10 Rp 79,200,000
2010 Rp 30,250 288 10 Rp 87,120,000
E. ASPEK KEUANGAN
Untuk melaksanakan suatu bisnis tidak lepas dari perencanaan investasi
yang akan ditanam dalam bisnis tersebut, meliputi besar investasi, waktu
pengembalian investasi, dan besar keuantungan yang akan diperoleh. Hal ini
memerlukan perencanaan dan perhitungan yang seksama agar mendapatkan
gambaran dengan jelas kemampuan bisnis tersebut untuk menghasilkan
pendapatan dan keuntungan sesuai dengan unvestasi yang telah ditanamkan.
17
Sumber dana untuk menutupi dan mengoperasikan usaha Distro Madman
tersebut dapat dilakukan dengan alternatif sebagai berikut:
a. Seluruh kebutuhan dana berasal dari modal sendiri.
b. Seluruh kebutuhan dana berasal dari pinjaman bank.
c. Pembagian secara proporsional kebutuhan dana antara modal sendiri dan
pinjaman bank.
Sumber Dana Jumlah (Rp)
Modal Sendiri 95,506,875.00
Pinjaman Bank 150,000,000.00
18
Period (PBP), dan Internal Rate of Return (IRR) untuk mengetahui kelayakan
bisnisKerupuk Udang 99 tersebut.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel penilaian investasi sebagaimana
terlampir.
Kesimpulan aspek keuangan adalah layak dengan penilaian investasi BEP
menunjukkan tingkat penjualan lebih besar dari titik BEP-nya, metode PBP selama 1
tahun 4 bulan 27 hari menunjukkan periode pengembalian investasi lebih cepat dari
umur investasi, dan metode IRR yang menunjukkan nilai sebesar 25,86% lebih
besar dari nilai MARR (12%).
19
3. Menyediakan kebutuhan konsumen akan bumbu masakan atau terasi
4. Memberikan kontribusi terhadap peningkatan distribusi nilai tambah yang
berupa pajak bagi pemerintah, gaji bagi tenaga kerja, bunga atau pinjaman
ke bank. Sehingga meningkatkan kesejahteraan berbagai pihak
20
Pelaksanaan bisnis perorangan dengan memberikan kesempatan dan
keterbukaan bagi penanam modal asing atau kreditur untuk ikut menanamkan
modalnya kedalam perusahaan.
c. Bisnis Yang Akan Dilakukan
Bisnis yang dilaksanakan oleh Kerupuk Udang 99 adalah Bisnis Manufaktur dan
penulana, dimana bidang utamanya adalah produksi t-shirt dengan desain
gambar.
21
BAB III
RANGKUMAN DAN REKOMENDASI
A. RANGKUMAN
Berdasarkan analisa melalui penelitian dan perhitungan dapat disimpulkan
sebagai berikut:
a. Analisis peluang usahaKerupuk Udang 99 dari Aspek Pasar dan Pemasaran.
Kesimpulan aspek pasar adalah layak dengan pangsa pasar yang luas
dan potensial serta adanya peningkatan permintaan pasar yang membuka
peluang market share lebih besar dari tahun sebelumnya.
Kesimpulan aspek pemasaran adalah layak dengan segmentasi dan
target pasar yang jelas dan potensial untuk mendapatkan margin keuntungan
yang besar yang didukung oleh bauran pemasaran diterapkan oleh
perusahaan.
b. Analisis peluang usahaKerupuk Udang 99 dari Aspek Teknis dan Teknologi.
Kesimpulan aspek teknis dan teknologi adalah layak untuk mendirikan
usaha Kerupuk Udang 99 dengan dasar bahan pembantu dapat diperoleh di
pasar, dan penggunaan teknologi yang dapat menunjang kelancaran dan
kualitas produksi semakin baik sehingga dapat memenuhi kapasitas dan jumlah
produksi yang telah ditetapkan..
c. Analisis peluang usahaKerupuk Udang 99 dari Aspek Manajemen.
Kesimpulan aspek Manajemen adalah layak dengan pengaturan
pengelolaan perusahaan secara profesional dapat diwujudkan perusahaan yang
kuat dan berkembang di masa depan.
d. Analisis peluang usahaKerupuk Udang 99 dari Aspek Sumber Daya Manusia.
Kesimpulan aspek sumber daya manusia adalah layak dengan
tersedianya tenaga kerja yang potensial dan direkrut secara selektif serta
adanya peraturan yang jelas dan tegas untuk melindungi kepentingan
perusahaan dan tenaga kerja.
1
e. Analisis peluang usahaKerupuk Udang 99 dari Aspek Keuangan.
Kesimpulan aspek keuangan adalah layak dengan penilaian terhadap
investasi mempunyai nilai positif atau dari setiap proyeksi mengalami
peningkatan dan menghasilkan keuntungan yang naik setiap tahunnya.
f. Analisis peluang usahaKerupuk Udang 99 dari Aspek Lingkungan Hidup,
Ekonomi, Sosial, dan Politik, serta Yuridis.
B. REKOMENDASI
Berdasarkan hasil penelitian mengenai kelayakan bisnis Perusahaan Kerupuk
Udang melalui analisis berbagai aspek dengan suatu kesimpulan akhir bahwa aspek-
aspek yang diteliti menunjukkan kelayakan usaha kerupuk udang, maka
berdasarkan kesimpulan tersebut merekomendasikan dikembangkan sebagai usaha
yang bergerak dalam bidang produksi t-shirt dengan desain yang menarik.