Maret 2018
Azmah Marvavilha
nabilvilha@gmail.com
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Suparlan suparlan@uny.ac.id
Universitas Negeri Yogyakarta
ABSTRAK
Dalam konteks masa kini, agama dan sains memiliki relasi yang saling melengkapi,
dapat didialogkan, dan didiskusikan. Dikotomi antara sains dan agama dapat
diintegrasikan secara akurat, sehingga antara sains dan agama tidak berdiri sendiri-sendiri.
Adanya integrasi antara sains dan agama, diharapkan akan menambah keyakinan dan
semakin menyadari keagungan Allah swt. Dalam konteks pembelajaran sains, integrasi
sains dan agama dapat dikategorikan dalam tiga konteks, yakni bayani, burhani, dan
‘irfani. Bayani, sains diintegrasikan dengan teks Alquran. Burhani, sains diintegrasikan
dengan konteks sosial, budaya, dan realitas alam. Irfani, sains diintegrasikan dengan
manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Dengan ketiga konteks tersebut, diharapkan
pembelajaran akan semakin lebih bermakna.
ABSTRACT
In contemporary context, religion and science have a complementary relations, it can
be dialogued and discussed. The dichotomy between science and religion can be
accurately integrated, so that between science and religion does not stand alone. The
existence of integration between science and religion, is expected to add confidence and be
more aware of the majesty of Allah swt. In the context of science learning, the integration
of science and religion can be categorized in three contexts, bayani, burhani, and 'irfani.
Bayani, science is integrated with the text of the Alquran. Burhani, science is integrated
with the social context, culture, and the reality of nature. Irfani, science is integrated with
benefits in everyday life. With these three contexts, learning is expected to be more
meaningful.
5
9
Jurnal Humanika, Th. XVIII, No. 1. Maret
kita sebagai manusia untuk menggali muncul materi-materi ilmu sosial dan
ilmu pengetahuan seluas-luasnya dengan sains yang diintegrasikan dengan dimensi
melakukan penelitian-penelitian terhadap spiritual. Pada kompetensi inti no 1,
alam semesta. yakni kompetensi spiritual,
pada ayat-ayat Alquran. Sebagai mana Dengan tujuan, peserta didik sudah
para ilmuwan muslim pada masa mengenal bahwa antara ilmu umum
menekuni alquran dan Hadis dengan dipisahkan dengan agama, dan nilai
menangkap pesan nilai sebagai petunjuk spiritual bisa ditumbuhkan melalui proses
hidup, mereka juga memiliki semangat pembelajaran ilmu sosial dan sains.
Dikotomi antara ilmu agama dan padat, benda cair, dan benda gas. Ketiga
ilmu alam semesta dapat diintegrasikan wujud benda tersebut sangat dekat dan
dengan akurat, sehingga ilmu agama dan mudah ditemukan oleh anak-anak.
Integrasi antara ilmu agama dengan sains dintegrasi baik secara bayani, burhani
sangat diperlukan, agar sains dan agama maupun irfani, dikarenakan sangat lekat
menyadari keagungan ilmu Allah swt. sehari-hari. Seperti halnya air, jika Allah
dan menumbuh jiwa yng yang tawaddu' tidak menciptakan air, maka kita tidak
6
0
Jurnal Humanika, Th. XVIII, No. 1. Maret
6
1
Jurnal Humanika, Th. XVIII, No. 1. Maret
6
Jurnal Humanika, Th. XVIII, No. 1. Maret
6
Jurnal Humanika, Th. XVIII, No. 1. Maret
dengan kerapatan air (massa jenis air) oleh karena itu dapat dikatakan bahwa
disebut dengan berat jenis zat itu. Berat kerapatan kebanyakan zat padat dan
jenis adalah bilangan tak terdefinisi yang cairan hampir tidak bergantung pada
sama dengan besarnya kerapatan ini bila temperatur dan tekanan. Sebaliknya,
dinyatakan dalam gram per centimeter kerapatan suatu gas sangat tergantung
kubik (atau dalam kilogram per liter. pada tekanan dan temperatur, sehingga
dan cairan mengembang sedikit bila jika akan memberikan kerapatan suatu
6
Jurnal Humanika, Th. XVIII, No. 1. Maret
6
Jurnal Humanika, Th. XVIII, No. 1. Maret
tekanan eksternal, maka sebuah tanda linier dengan kedalaman. Hal tersebut
6
Jurnal Humanika, Th. XVIII, No. 1. Maret
apapun, tak tergantung pada bentuk berbanding lurus dengan massa jenis
bejana. Selanjutnya, tekanan adalah air, dan dengan kedalaman dari zat cair
sama di setiap titik pada kedalaman tersebut. Pada umumnya, tekanan pada
yang sama. Jadi, jika kita menambah 𝑃𝑜 , kedalaman yang sama dalam zat cair
misalnya, dengan menekan ke bawah yang serba sama adalah sama (Giancoli,
6
Jurnal Humanika, Th. XVIII, No. 1. Maret
dari tanah, dan seringkali dapat diangkat volumenya sama dengan gaya apung
lebih mudah dari dasar sungai. Ketika pada benda ketika tenggelam. Karena
batu menimpa permukaan air, tampaknya itu sama dengan hilangnya berat benda
tiba-tiba menjadi jauh lebih berat. bila ia ditimbang ketika tenggelam di
Banyak benda, seperti kayu, yang dalam air. Jadi,
mengapung di atas air. Ini adalah contoh berat benda di udara
Berat jenis = (9)
berat yang hilang bila tenggelam di air
pengapungan. Gaya apung ke atas
dilakukan oleh zat cair tersebut Jika suatu benda berada di dalam
(Giancoli, 1999: 299). fluida maka ada volume zat cair yang
dipindahkan sebesar volume bagian
Gaya apung tergantung pada
benda yang berada di dalam zat cair.
kerapatan fluida dan volume benda,
Jika volume fluidayang dipindahkan
tetapi tidak pada komposisi atau bentuk
besarnya V dan kerapatan massa fluida
benda, dan besarnya sama dengan berat
(massa per satuan volume) adalah ��,
fluida yang dipindahkan oleh benda.
maka besarnya massa fluida yang
Adapun bunyi dari prinsip
dipindahkan adalah:
Archimedes, yaitu “Sebuah benda
𝑚 = 𝜌�� (10)
yang tenggelam seluruhnya atau
sebagian dalam suatu fluida diangkat dan berat fluida yang dipindahkan
ke atas oleh sebuah gaya yang sama adalah,
dengan berat fluida yang dipindahkan.” ��𝐹 = 𝑚𝑔 = 𝜌��𝑔 (11)
Archimedes, menemukan cara yang
Menurut prinsip Archimedes,
teliti dan mudah untuk menentukan
besarnya gaya tekan ke atas adalah,
berat jenis dari suatu mahkota Raja
𝐹𝑏 = ��𝐹 = 𝜌��𝑔 (12)
Hieron II, yang kemudian ia
bandingkan dengan berat jenis emas. dengan 𝐹𝑏 adalah gaya tekan ke
Berat jenis sebuah benda adalah berat atas.
benda di udara dibagi dengan berat air
Jika benda memiliki kerapatan
yang volumenya sama: massa
kerapatan����
1 , dan fluida mempunyai
maka perbandingan
2 antara
berat benda di udara
Berat jenis = berat air dengan volume yang sama
berat benda dan gaya tekan ke atas
dapat dinyatakan sebagai (Mulyatno,
Akan tetapi, menurut prinsip
2014: 3.27),
Archimedes, berat air yang sama
6
Jurnal Humanika, Th. XVIII, No. 1. Maret
7
Jurnal Humanika, Th. XVIII, No. 1. Maret
Allah telah menjadikan bumi sebagai membuat perhiasan atau alat-alat, ada
peresapannya, sehingga bumi dapat (pula) buihnya seperti buih arus itu.
meresapnya dan biji-bijian serta benih Demikianlah Allah membuat
dapat tumbuh. Selanjutnya, makna dari perumpamaan (bagi) yang benar dan
“Dan pasti Kami berkuasa yang bathil. Adapun buih itu, akan hilang
melenyapkannya.” Artinya, jika Allah sebagai sesuatu yang tak ada harganya;
menghendaki hujan tidak turun, pasti adapun yang memberi manfaat kepada
Allah akan lakukan, dan jika hal tersebut manusia, maka ia tetap di bumi.
terjadi maka kelangsungan hidup Demikianlah Allah membuat
makhluk di muka bumi akan terancam perumpamaan-perumpamaan. (QS. Ar-
punah (Ahmad Syakir, 2012: 716-717). Ra’d:17)
ﻞﻴﺴﻟٱ ﻞﻤﺘﺣﭑﻓ ﺎﻫﺭﺪﻘﺑ ﺔﻳﺩﻭﺃ ﺖﻟﺎﺴﻓ ءﺎﻣ ءﺎﻤﺴﻟٱ ﻦﻣ ﻝﺰﻧﺃ dilepaskan oleh manusia. Uap air tersebut
ﻭﺃ ﺔﻴﻠ*ﺣ ءﺎﻐﺘﺑٱ ﺭﺎﻨﻟٱ ﻲﻓ* ﻪﻴﻠﻋ ﻥﻭﺪﻗﻮﻳ ﺎﻤﻣﻭ ﺎﻴﺑﺍﺭ ﺍﺪﺑﺯ kemudian berkumpul di udara dalam
ﺪﺑﺰﻟٱ ﺎﻣﺄﻓ ﻞﻄﺒﻟٱﻭ ﻖﺤﻟٱ �ٱ ﺏﺮﻀﻳ ﻚﻟﺬﻛ* ۥﻪﻠﺜﻣ ﺪﺑﺯ ﻊﺘﻣ bentuk yang tidak dapat dilihat oleh
ﺽﺭﻷٱ ﻲﻓ ﺚﻜﻤﻴﻓ ﺱﺎﻨﻟٱ ﻊﻔﻨﻳ ﺎﻣ ﺎﻣﺃﻭ ءﺎﻔﺟ ﺐﻫﺬﻴﻓ mata. Namun, ketika ketebalannya
۱۷ ﻝﺎﺜﻣﻷٱ �ٱ ﺏﺮﻀﻳ ﻚﻟﺬﻛ semakin meningkat akibat udara dingin,
ia akan membentuk titik-titik air di
Artinya: Allah telah menurunkan air
sekitar partikel debu yang tergantung di
(hujan) dari langit, maka mengalirlah air
udara hingga membentuk awan (bila
di lembah-lembah menurut ukurannya,
berada jauh di atas permukaan bumi) atau
maka arus itu membawa buih yang
kabut (bila terletak dekat dari permukaan
mengambang. Dan dari apa (logam)
bumi).
yang mereka lebur dalam api untuk
7
Jurnal Humanika, Th. XVIII, No. 1. Maret
Terkadang uap air tidak menebal bah yang terangkat di atasnya, seperti
meski udara dalam keadaan dingin, kebatilan yang tidak ada manfaatnya.
karena tidak adanya debu di udara.
Perumpamaan kedua, yakni
Dalam kondisi tersebut, uap air akan
kebenaran seperti tambang yang berguna
tetap berada di udara. Namun, ketika
berupa emas atau perak dan barang
angin membawa debu ke tempat uap-uap
tambang lain yang memiliki banyak
air tersebut, uap air akan menebal
manfaat. Dan kebathilan adalah noda dan
membentuk awan. Jadi, anginlah yang
sisa-sia yang tidak berguna yang
membantu terbentuknya awan. Angin
tersisihkan dari barang tambang jika
jugalah yang membantu proses
dilelehkan dengan api. Dengan demikian,
“penyerbukan” awan sehingga berubah
yang akan bertahan adalah kebenarandan
menjadi air hujan yang mengguyur ke
yang akan sirna adalah kebathilan, seperti
bumi (Nadiah, 2013: 505). Peristiwa
halnya buih yang akan tersingkir dan
turunnya hujan tersebut melibatkan
terangkat dari atas air, dan air serta
adanya perubahan wujud benda, yakni
tambang yang berguna akan tetap berada
menguap, ketika air laut, sungai, danau
di atas bumi.
menguap terkena sinar matahari, serta
Firman Allah dalam surat al-
mencair yakni ketika awan (campuran
Waqi’ah ayat 68-70, yang berbunyi:
debu dan uap air) berubah bentuk
7
Jurnal Humanika, Th. XVIII, No. 1. Maret
hujan. Allah meminta umatnya agar Air tawar bergerak dalam atmosfer.
menjelaskan tentang air apa yang ia Jika ada zat-zat yang mencemarinya, baik
minum.Allah yang telah menciptakannya berupa karbon monoksida, karbon
dan telah mengatur prosesnya hingga air dioksida, nitrogen, maupun zat-zat
tersebut menjadi tawar, dan jika Ia pencemar lain, maka ketika air tersebut
menghendaki air yang turun tersebut turun dalam bentuk hujan, ia akan
rasanya asin atau pahit, sehingga tidak mengalir sekali lagi dalam bentuk asam.
dapat ia minum, maka hendaknya kita Karena, sebagian besar oksida yang
sebagai umatnya untuk terus bersyukur mengalir tersebut akan berubah menjadi
kepada Allah yang telah menghendaki air zat asam yang berdampak pada bebatuan
hujan rasanya tawar sehingga dapat dan makhluk hidup. Hal tersebut
diminum. membawa pengaruh negatif kepada
jamak dari kata al-muznah ()ﺔﻧﺰﻤﻟﺍ, yaitu menganugerahkan kepada kita suatu
awan yang mengandung air. Ada juga proses yang alamiah, yakni uap air yang
yang mengartikan awan putih yang berasal dari samudra, lautan, dan daratan,
mengandung air. Hal ini menunjukkan serta melalui proses fotosintesis
bahwa tidak semua awan dapat tumbuhan. Uap air tersebut naik dan
menurunkan hujan, tetapi hanya awan menebal, lalu turunlah air hujan yang
tertentu yang dapat menurunkan hujan. bersih tersebut. Adapun zat asam yang
Kata ujaajan ( )ﺎﺟﺎﺟﺍdalam ayat tersebut terbentuk dalam ukuran yang kecil ketika
berarti asin atau pahit yang tidak dapat terjadi petir. Merupakan rahmat Allah
diminum. Air hujan pada mulanya terasa yang menakdirkan jumlah zat asam
asin, yakni saat masih menjadi air laut. tersebut kecil, dan tidak mengganggu
Zat penyebab rasa asin tersebut telah kesehatan manusia (Nadiah, 2013: 527-
dihilangkan melalui suatu siklus daur 528).
ulang alami yang diciptakan oleh Allah, Ayat-ayat di atas menunjukkan
di mana air laut akan menguap sebagai salah satu contoh wujud benda, yakni
akibat dari panasnya sinar matahari, cair, dan juga contoh dari perubahan
kemudian uap air itu diubah menjadi air wujud benda, yakni menguap dan
hujan yang terasa tawar. mencair. Terdapat juga ayat-ayat yang
menjelaskan tentang benda gas, yakni
7
Jurnal Humanika, Th. XVIII, No. 1. Maret
Dalam Alquran, kata angin (al-rih angin itu menggerakkan awan dan Allah
berhasil diungkap oleh penelitian- dengan cara dan bentuk apapun yang
yang lalu, jauh sebelum ilmu geologi dan Sekali Dia menjadikan awan itu
metreorologi menyingkapnya. Firman terbentang di langit sedemikian rupa, dan
Allah dalam surat ar-Rum ayat 48: di kali lain Dia menjadikannya
ءﺎﻤﺴﻟٱ ﻲﻓ ۥﻪﻄﺴﺒﻴﻓ ﺎﺑﺎﺤﺳ ﺮﻴﺜﺘﻓ ﺢﻳﺮﻟٱ ﻞﺳﺮﻳ ﻱﺬﻟٱ �ٱ bergumpal-gumpal, lalu kamu siapapun
ۦﻪﻠﻠﺧ ﻦﻣ ﺝﺮﺨﻳ ﻕﺩﻮﻟٱ ﻯﺮﺘﻓ ﺎﻔﺴﻛ ۥﻪ ﻠﻌﺠﻳﻭ ءﺎﺸﻳ kamu melihat hujan keluar dari celah-
٤۸ ﻥﻭﺮﺸﺒﺘﺴﻳ ﻢﻫ ﺍﺫﺇ ۦﻩﺩﺎﺒﻋ ﻦﻣ ءﺎﺸﻳ ﻦﻣۦﻪﺑ ﺏﺎﺻﺃ yakni Allah mencurahkannya yakni
ﺍﺫﺈﻓ hujan yang turun atas izin Allah itu
Artinya: Allah, Dialah yang mengirim kepada siapa yang Dia kehendaki dari
dan Allah membentangkannya di langit dengan segara dan serta merta begitu
7
Jurnal Humanika, Th. XVIII, No. 1. Maret
distribusinya kepada siapa saja yang berita gembira dan untuk merasakan
dikehendaki oleh Allah dalam bentuk kepadamu sebagian dari rahmat-Nya dan
hujan. Sebagaimana dalam firman Allah, supaya kapal dapat berlayar dengan
7
Jurnal Humanika, Th. XVIII, No. 1. Maret
berhembus dari selatan, utara, dan lain- mengapung dalam al-Qur’an ditunjukkan
lain, sebagai pembawa berita gembira dengan adanya ayat al-Qur’an yang
tentang bakal turunnya hujan, atau menyatakan tentang “kapal yang
melajunya perahu dan untuk merasakan berlayar”. Kapal tersebut merupakan
kepada kamu sebagian dari rahmat-Nya, salah satu contoh dari benda yang dapat
antara lain dengan hembusannya yang mengapung di air. Firman Allah swt.
menyegarkan, serta tumbuhnya aneka yang berbunyi:
tumbuhanberkat curahan hujan, dan
ﻚﻠﻔﻟٱ ﻲﻓ ﻢﺘﻨﻛ ﺍﺫﺇ ﻰﺘﺣ ﺮﺤﺒﻟٱﻭ ﺮﺒﻟٱ ﻲﻓ ﻢﻛﺮﻴﺴﻳ ﻱﺬﻟٱ
supaya kapal dapat berlayar dengan ﻮﻫ* ﺢﻳﺭ* ﺎﻬﺗءﺎﺟ* ﺎﻬﺑ* ﺍﻮﺣﺮﻓﻭ* ﺔﺒﻴﻁ ﺢﻳﺮﺑ* ﻢﻬﺑ
perintah-Nya yakni dengan izin-Nya ﻦﻳﺮﺟﻭ* ﻂﻴﺣﺃ ﻢﻬﻧﺃ ﺍﻮﻨﻅﻭ ﻥﺎﻜﻣ ﻞﻛ ﻦﻣ ﺝﻮﻤﻟٱ ﻢﻫءﺎﺟﻭ
ﻒﺻﺎﻋ
ﺍﻮﻋﺩ ﻢﻬﺑ ۦﻩﺬﻫ ﻦﻣ ﺎﻨﺘﻴﺠﻧﺃ ﻦﺌﻟ ﻦﻳﺪﻟٱ ﻪﻟ ﻦﻴﺼﻠﺨﻣ �ٱ
melalui hukum-hukum alam yang telah
۲۲ ﻦﻳﺮﻜﺸﻟٱ ﻦﻣ ﻦﻧﻮ َﻜﻨﻟ
ditetapkan-Nya dalam konteks angin,
Artinya: Dialah Tuhan yang menjadikan
laut, serta kapal-kapal dan supaya kamu kamu dapat berjalan di daratan,
dapat mencari karunia-Nya dengan (berlayar) di lautan. Sehingga apabila
berdagang, berpergian untuk berjihad kamu berada di dalam bahtera, dan
meluncurlah bahtera itu membawa
atau menuntut lmu. Itu semua dilakukan- orang-orang yang ada di dalamnya
Nya sebagai anugerah dari-Nya dan agar dengan tiupan angin yang baik, dan
kamu bersyukur dengan jalan menaati mereka bergembira karenanya,
datanglah angin badai, dan (apabila)
perintah-Nya dan menjauhi larangan-
gelombang dari segenap penjuru
Nya. Ayat di atas juga menekankan akan menimpanya, dan mereka yakin bahwa
nikmat Allah yang dianugerahkan mereka telah terkepung (bahaya), maka
mereka berdoa kepada Allah dengan
melalui kapal yang mampu mengarungi
mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya
samudera serta keselamatan selama semata-mata. (Mereka berkata):
perjalanan, dan Allah telah menetapkan "Sesungguhnya jika Engkau
menyelamatkan kami dari bahaya ini,
hukum-hukum alam yang memungkinkan
pastilah kami akan termasuk orang-
manusia memanfaatkan lautan dengan orang yang bersyukur". (QS. Yunus: 22)
segala isinya. Wahbah az-Zuhaili (Wahbah az-
Selain hal di atas, konsep mengenai Zuhaili, 2013: 202) menafsirkan ayat di
mengapung juga sudah ada sejak dahulu, atas sebagai ungkapan sejumlah nikmat
sebelum ilmu sains menemukan konsep yang diberikan oleh Allah kepada
mengenai mengapung atau mengenai manusia. Kemudian melarang umatnya
prinsip Archimedes tersebut. Konsep untuk tidak melakukan pengingkaran,
7
Jurnal Humanika, Th. XVIII, No. 1. Maret
7
Jurnal Humanika, Th. XVIII, No. 1. Maret
sederhana, mengingat untuk level anak tidak terlalu jauh dengan Sukoharjo
SD kelas V. Misalkan, untuk (kurang lebih 45 menit). Di Wonogiri
membuktikan benda cair dapat meresap, terdapat satu objek wisata yakni waduk
maka peserta didik diminta untuk gajah mungkur, di mana di waduk
mencelupkan tisu ke dalam air. tersebut terdapat salah satu sifat air,
Percobaan tersebut dapat membuktikan yakni perahu yang bisa mengapung di
secara langsung bahwa air dapat atas air. Dengan melihat secara langsung
meresap. Dengan demikian, peserta didik peristiwa tersebut, nantinya siswa akan
akan melakukan pembelajaran nyata, jauh lebih memahami akan materi yang
karena dapat membuktikan sendiri. diajarkan.
Jika dikaitkan dengan realitas alam Selain itu, perubahan wujud benda
yang ada di daerah Sukoharjo, di yakni menguap jika diintegrasikan ke
Sukoharjo terdapat banyak persawahan, dalam konteks burhani, yakni dengan
dan untuk mengairi sawah-sawah realitas alam, yaitu peristiwa terjadinya
tersebut, memanfaatkan salah satu wujud hujan itu sendiri. Jika air tidak dapat
benda, yakni air sungai dan air yang menguap apabila terkena sinar matahari,
berasal dari sebuah waduk, yakni waduk dan tidak ada angin yang membawa
mulur. Untuk mengetahui adanya wujud debu, maka tidak akan bisa menjadi
benda tersebut, siswa bisa sesekali untuk hujan, dan jika tidak hujan, maka akan
melakukan melihat-lihat atau berwisata terjadi musim kemarau berkepanjangan.
ke waduk atau ke sungai tersebut.
Integrasi dalam Konteks Irfani
Dengan demikian, anak akan lebih
Integrasi dalam konteks irfani ini
mengerti bahwa ternyata wujud benda
yakni mengaitkan suatu ilmu dengan
bisa dijumpai di lingkungan sekitar
manfaat dari ilmu tersebut. Dalam hal ini,
mereka.
wujud benda akan dikaitkan dengan
Selain itu, peserta didik juga manfaat setelah mempelajari materi
sesekali perlu diajak untuk melakukan tersebut. Terdapat banyak manfaat ketika
penelitian (melihat secara langsung) mempelajari sifat-sifat benda, perubahan
mengenai salah satu sifat dari air, yakni wujud benda dalam kehidupan sehari-
memiliki gaya apung ke atas (peristiwa hari. Manfaat mempelajari sifat-sifat
mengapung). Peristiwa tersebut bisa kita benda, baik benda cair, padat, dan gas,
lihat di daerah Wonogiri, yang letaknya yakni:
7
Jurnal Humanika, Th. XVIII, No. 1. Maret
7
Jurnal Humanika, Th. XVIII, No. 1. Maret
pengintegrasian nilai tersebut dengan makna, dan makna butuh aktualisasi agar
materi-materi pembelajaran umum bisa dipahami. Dengan kata lain, burhani
selama proses kegiatan pembelajaran di bersumber pada realitas alam, sosial, dan
kelas. Salah satunya pada pembelajaran budaya. Integrasi sains dalam konteks
sains, yang mana telah diketahui bahwa burhani, yakni mengintegrasikan materi
sains sangat dekat dengan tanda-tanda sains dengan realitas yang ada di alam,
adanya Allah swt. Sehingga, sudah lingkungan sosial, dan lingkungan
seharusnya guru memanfaatkan hal budaya yang ada di daerah masing-
tersebut untuk menanamkan nilai-nilai masing.
Islam, terlebih sejak anak-anak ada pada
Dalam kehidupan sehari-hari, di
usia sekolah dasar.
lingkungan tempat tinggal kita terdapat
Integrasi nilai-nilai Islam tersebut banyak penerapan ilmu sains. Misalnya,
dalam kegiatan pembelajaran dapat di lingkungan nelayan, sering dijumpai
dilakukan secara bayani, burhani, dan adanya perahu yang digunakan untuk
‘irfani. Integrasi dalam konteks bayani memancing ikan. Perahu yang
berupaya untuk memperjelas, mengapung, pada dasarnya menggunakan
mengungkap, dan menuangkan maksud prinsip dasar fisika, yaitu mengapung.
pembicaraan dengan berdasarkan lafadz. Ketika anak-anak diberi contoh nyata
Ciri utamanya adalah menggunakan teks yang ada dalam kehidupan sehari-hari
sebagai rujukan pokok sumber dan ada di lingkungan tempat tinggalnya,
pengetahuan. Dalam hal ini, teks yang maka akan memudahkan anak-anak
dimaksud adalah ayat-ayat Alquran. untuk memahami materi tentang sains,
Terdapat banyak ayat yang menjelaskan dan ilmu-ilmu lainnya.
mengenai sains, dan dalam hal ini sains
Integrasi dalam konteks irfani
dan agama bertujuan untuk dapat
yakni mengaitkan suatu ilmu dengan
menghantarkan manusia untuk semakin
manfaat dari ilmu tersebut. Dalam
mengagungkan Allah swt.
konteks sains, materi sains diintegrasikan
Adapun burhani, yaitu argumentasi dengan manfaat yang ada dalam
yang kuat dan jelas. Pola burhani kehidupan sehari-hari. Terdapat banyak
berangkat dari nalar, dan nalar bermula manfaat, khususnya materi sains dalam
dari proses abstraksi yang bersifat ‘aqly kehidupan sehar-hari. Sebagai contoh, air
terhadap suatu realitas sehingga muncul yang dapat mengalir, bermanfaat untuk
8
Jurnal Humanika, Th. XVIII, No. 1. Maret
mengairi sawah. Selain itu, dengan Mulyatno, Materi Pokok Fisika Umum,
mempelajari sifat air yang dapat mengalir Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka, 2014.
dari tempat yang tinggi menuju tempat
Saefulloh, Aep, Kumpulan Fakta Sains
yang lebih rendah, menjadikan adanya Unik Dunia, Yogyakarta: Nusa
Creativa, 2014
temuan berupa alat yang mampu
Shihab, Quraish, Tafsir al-Mishbah
membuat air yang awalnya berada di
“Pesan, Kesan, dan Keserasian
tempat yang lebih rendah, mampu al-Qur’an”, Vol. 13, Jakarta:
Lentera Hati, 2002.
mengalir ke tempat yang lebih tinggi,
Shihab, Quraish, Tafsir al-Mishbah
yakni pompa air. Pompa air mampu “Pesan, Kesan, dan Keserasian
membuat air yang berada di dalam tanah al-Qur’an”, Vol. 11, Jakarta:
Lentera Hati, 2002.
menjadi naik ke atas, sehingga air bisa
Sumarwan, Sumartini, dkk, Science for
kita gunakan untuk keperluan sehari-hari. Junior High School, Jakarta:
Selain itu, alasan tandon air pasti Penerbit Erlangga, 2010.
Sutarno, Fisika untuk Universitas,
diletakkan di tempat yang tinggi, karena
Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013.
air hanya mampu mengalir dari tempat
Suyudi, Pendidikan dalam Perspektif al-
yang lebih tinggi menuju tempat yang Qur’an, Yogyakarta: Mikraj,
2005.
lebih rendah.
Syakir, Ahmad, Mukhtasar Tafsir Ibnu
DAFTAR PUSTAKA Katsir, terj. Suratman,Vol. 4,
Jakarta Timur: Darus Sunnah
Az-Zuhaili, Wahbah, Tafsir al-Wasith, Press, 2012.
Vol. 2, Depok: Gema Insani, Thayyarah, Nadiah, Buku Pintar Sains
2013. dalam Al-Qur’an: Mengenal
Giancoli, Fisika, terj. Yuhilza Hanum, Mukjizat Ilmiah Firman Allah,
Jakarta: Penerbit Erlangga, 1999. Jakarta: Zaman, 2013.
Tipler, Fisika, terj. Lea Prasetio, Jakarta:
Penerbit Erlangga, 1998.