Anda di halaman 1dari 19

SKEMA 3

PERENCANAAN PENERIMAAN HARTA BENDA WAKAF


AGENDA
Merumuskan Target Penerimaan Harta
Benda Wakaf
Data - data dan informasi berkaitan dengan proyeksi penerimaan harta benda wakaf
• Potensi harta benda wakaf, kebijakan pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf, rencana
strategis harta benda wakaf, rencana strategis organisasi, dan laporan penerimaan harta benda wakaf
tahun sebelumnya.
• Analisa kekuatan dan kelemahan lembaga, peluang serta tantangan penerimaan harta benda wakaf
terhadap potensi harta benda wakaf, kebijakan pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf,
rencana strategis harta benda wakaf, rencana strategis organisasi, dan laporan penerimaan harta
benda wakaf tahun sebelumnya.
Perumusan target penerimaan harta benda wakaf
• Perumusan target berdasarkan tren pertumbuhan penerimaan tahun sebelumnya, potensi harta
benda wakaf, proyeksi kondisi ekonomi, dan kebutuhan biaya operasional lembaga.
• Penetapan target penerimaan harta benda wakaf berdasarkan proyeksi penerimaan tahun berjalan.
DATA & ◦ Target adalah sesuatu yang harus dicapai
dalam jangka waktu tertentu dengan cara
INFORMASI tertentu dalam satuan ukuran tertentu. Target
BERKAITAN penerimaan wakaf dibuat dengan tujuan antara
DENGAN lain :
a. Menentukan arah yang akan dituju oleh
PROYEKSI lembaga
PENERIMAAN b. Sebagai acuan kerangka kerja dalam
HARTA BENDA menetapkan strategi
WAKAF c. Sarana untuk mengukur kinerja lembaga
Data yang Potensi harta benda wakaf

• Pertumbuhan Ekonomi Nasional


diperlukan • Pertumbuhan Ekonomi Daerah
untuk • Potensi Wakaf Nasional, BWI per Februari
2021 menyebutkan potensi wakaf uang
sebesar Rp. 180 Triliun, atau data Bank
perumusan Indonesia yang memperkirakan potensi wakaf
uang sebesar Rp.77 Trilyun per tahun.
target Berdasarkan data realisasi penerimaan wakaf
uang dan wakaf melalui uang per Februari
penerimaan 2021 sebesar Rp.853 Milyar, maka Nazhir
mempunyai ruang yang sangat besar untuk
harta benda mentargetkan penerimaan wakaf uang dan
wakaf melalui uang.
wakaf
Kebijakan penerimaan harta wakaf
Data yang
diperlukan
untuk Rencana Strategis Lembaga

perumusan • Target penerimaan harta wakaf untuk tahun berjalan


biasanya sudah dicantumkan dalam Renstra, sehingga
untuk perumusan target penerimaan wakaf tahun ini tinggal
target menyesuaikan dengan target di Renstra dengan
mempertimbangkan realisasi penerimaan harta benda
wakaf di tahun sebelumnya.
penerimaan Penerimaan Wakaf tahun-tahun sebelumnya
harta benda
wakaf
◦ Strengths (kekuatan)
dan Weaknesses (kelemahan) adalah berasal
dari internal lembaga, hal-hal yang dapat
dikontrol dan dapat berubah. Contohnya
termasuk siapa anggota tim, paten dan
properti intelektual Anda, dan lokasi Anda.
Analisis ◦ Opportunities (peluang)
dan Threats (ancaman) adalah hal eksternal
SWOT yang mempengaruhi kinerja atau hal-hal yang
terjadi di luar lembaga yang dapat
dimanfaatkan peluangnya dan melindungi
dari ancaman, tetapi tidak dapat
mengubahnya. Contohnya termasuk
perkembangan teknologi digital atau
menurunnya pendapatan masyarakat.
Kekuatan (Strength)

• Proses pengelolaan wakaf apa yang berhasil?


• Aset apa yang dimiliki, seperti pengetahuan, pendidikan, jaringan,
keterampilan, dan reputasi?
• Aset fisik apa yang dimiliki, seperti pelanggan, peralatan, teknologi,
pendanaan, dan paten produk?
• Apa keunggulan kompetitif lembaga yang dimiliki?

Analisis Kelemahan (Weaknesses)

SWOT Kelemahan adalah faktor negatif yang mengurangi


kekuatan, yang mungkin perlu ditingkatkan agar menjadi
lebnih kompetitif.
• Adakah hal-hal yang diperlukan untuk membuat pengelolaan wakaf
menjadi lebih efektif dan efisien?
• Proses apa yang perlu diperbaiki?
• Apakah ada aset berwujud yang dibutuhkan, seperti pendanaan atau
peralatan?
• Apakah karyawan sudah memadai dari segi kualitas dan kuantitas?
• Apakah budaya kerja sudah mendukung pencapaian target?
3. Peluang (Opportunities)

◦Peluang adalah faktor eksternal dalam lingkungan ekosistem yang


cenderung berkontribusi pada kesuksesan lembaga
1) Apakah market berkembang dan apakah ada tren yang akan
mendorong orang untuk membeli lebih banyak dari apa yang Anda
jual?
2) Adakah acara atau event yang dapat dimanfaatkan dalam
menumbuhkan pengembangan lembaga?
3) Apakah ada perubahan peraturan yang akan mempengaruhi

Analisis 4.
lembaga secara positif?

Ancaman (Threats)

SWOT ◦Ancaman adalah faktor eksternal yang tidak dapat dikendalikan, harus
dipertimbangkan untuk menempatkan rencana darurat dalam
menangani masalah yang terjadi.
1) Bisakah perkembangan di masa depan dalam teknologi mengubah
cara lembaga melakukan aktifitasnya?
2) Apakah perilaku masyarakat berubah dengan cara yang dapat
berdampak negatif bagi lembaga?
3) Adakah kondisi pandemi bisa menjadi ancaman?
4) Faktor-faktor eksternal lain apakah yang menghambat kinerja
lembaga?
SWOT lembaga Nazhir

Kekuatan Kelemahan

• Visi, misi dan kebijakan lembaga • Karyawan nazhir yang kurang


yang jelas memadai dari sisi kualitas dan
• Kepengurusan nazhir yang kuat dan kuantitasnya
kredibel • Belum ada sistem teknologi
• Mempunyai sasaran wakif yang jelas informasi untuk penerimaan dana
(captive market) secara digital
• Program wakaf yang menarik • Terbatasnya dana operasional
• Penerimaan wakaf tahun lembaga
sebelumnya yang sesuai target • Program wakaf masih berupa wakaf
melalui uang untuk program sosial
SWOT lembaga Nazhir
Peluang

• Potensi wakaf yang tinggi


• Kedermawanan masyarakat yang terus meningkat
• Kebijakan wakaf uang, wakaf melalui uang dan wakaf kolektif

Ancaman

• Kebijakan pandemi yang membatasi aktifitas lembaga


• Perubahan tren masyarakat dalam berdonasi yang lebih banyak menggunakan
teknologi
• Isu tentang sumbangan keagamaan dikaitkan dengan terorisme dan radikalisme
• Turunnya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pengggalang dana
PERUMUSAN TARGET PENERIMAAN HARTA BENDA WAKAF

Perumusan target penerimaan wakaf


Merumuskan target penerimaan
dilakukan dengan memperhatian
wakaf
data-data sebagai berikut:
• Perumusan target yang baik, harus • Tren penerimaan wakaf tahun
mengacu pada kriteria SMART, yaitu sebelumnya
spesifik, measurable (terukur), • Potensi wakaf
achievable (cukup menantang • Proyeksi kondisi ekonomi
namun dapat dicapai), realistic
• Program pengelolaan wakaf yang
(sesuai kemampuan berdasarkan
direncanakan
analisis SWOT) dan time frame (ada
ukuran waktunya). • Biaya operasional lembaga
Tren penerimaan wakaf tahun
sebelumnya
TIGA • Data penerimaan beberapa tahun
terakhir dipelajari pertumbuhannya dari
PENDEKATAN tahun ke tahun, dan dipelajari penyebab
PERUMUSAN pertumbuhannya. Dari data
pertumbuhan tersebut dirata-ratakan dan
TARGET dibuat proyeksinya. Misalnya rata-rata
pertumbuhan penerimaan 30%, dengan
PENERIMAAN mempertimbangkan kondisi internal dan
eksternal lembaga, maka dapat
WAKAF diproyeksikan target penerimaan wakaf
untuk tahun berikutnya sama, kurang
atau lebih dari rata-rata pertumbuhan
beberapa tahun terakhir.
b) Program pengelolaan wakaf yang direncanakan
◦ Ini adalah cara yang sederhana dalam perumusan target
penerimaan wakaf yaitu sebesar program pengelolaan wakaf

TIGA
yang direncanakan. Pendekatan ini sangat realistis, namun
harus diiringi dengan perencanaan program yang kuat. Jadi
misalnya direncanakan pada tahun tersebut, nazhir akan
PENDEKATAN mengelola wakaf berupa :

PERUMUSAN
a) Program pembangunan RS Bersalin : Rp, 10 Milyar
b) Pertanian kebun jeruk : Rp. 2 Milyar

TARGET c) Pesantren dhuafa : Rp. 3 Milyar


d) Pembuatan sumur : Rp. 1 milyar
PENERIMAAN ◦ Total program bernilai Rp. 15 Milyar, maka target
penerimaan direncanakan minimal Rp. 15 Milyar. Dari
WAKAF target tersebut kemudian dibandingkan dengan tren
penerimaan tahun sebelumnya dan kondisi ekonomi
saat ini. Apabila semua data tersebut mendukung,
maka target penerimaan wakaf bisa dirumuskan
sebesar Rencana Program.
Kebutuhan biaya operasional lembaga
• Perumusan target penerimaan berdasarkan kebutuhan biaya
operasional sangat lazim dilakukan di lembaga zakat, karena
ada hak amil yang diperbolehkan untuk lembaga maksimal
12,5% dari pengumpulan zakat. Lembaga akan menghitung
TIGA kebutuhan anggaran biaya operasionalnya selama setahun.
Target penerimaan ditetapkan dengan cara : anggaran biaya
PENDEKATAN operasional dikalikan dengan 8. Apabila ada penerimaan infak
dan sedekah, maka perhitungannya akan dilakukan secara

PERUMUSAN proporsional berdasarkan prosentasi jenis dana dan berapa


besar hak amil yang akan diambil setiap jenis dana tersebut.

TARGET
• Namun, untuk lembaga nazhir perhitungannya akan sangat
berbeda, karena sesuai peraturan perundangan, nazhir dapat
memperoleh bagian maksimal 10 (sepuluh) persen dari hasil
PENERIMAAN investasi wakaf. Karena itu jika target penerimaan wakaf akan
dihitung berdasarkan biaya operasional lembaga, maka
WAKAF rumusnya akan menjadi sebagai berikut :
• Biaya Operasional x 20 (Hasil Investasi Sukuk misalnya
setara 5%) x 10
• Misalnya biaya operasional setahun Rp. 500 juta, investasi di
Sukuk (bagi hasil setara 5% per tahun), maka target
penerimaan wakaf uang adalah sebesar Rp. 500 juta x
100/5 x 100/10 = Rp. 100 M.
◦ Setelah diperoleh rumusan besar target
penerimaan wakaf, maka langkah berikutnya
adalah merinci target penerimaan wakaf
berdasarkan jenis wakafnya: uang, melalui uang,
Penetapan benda tidak bergerak atau benda bergerak.
◦ Hasil rumusan target penerimaan wakaf
rumusan selanjutnya disampaikan kepada pengambil
keputusan tertinggi di lembaga nazhir untuk
target ditetapkan menjadi Target Penerimaan Harta
Benda Wakaf pada periode bersangkutan.
Mekanisme penyampaian dan penetapannya
penerimaan disesuaikan dengan standar operasional prosedur
di lembaga tersebut, misalnya diputuskan di dalam
wakaf Rapat Pleno Pimpinan dan selanjutnya ditetapkan
dengan Surat Keputusan Ketua lembaga Nazhir.
◦ Setelah ditetapkan, selanjutnya target tersebut
disosialisaikan kepada tim dan bagian terkait
untuk menjadi target yang harus dicapai bersama.
1. Data yang diperlukan dalam penyusunan target penerimaan wakaf adalah:
a. Potensi wakaf
b. Penerimaan tahun lalu
c. Kebijakan dan peraturan terkait penerimaan wakaf
d. Semua benar
2. Data potensi wakaf bisa diperoleh dari :
a. Data pertumbuhan ekonomi
b. Data yang dikeluarkan lembaga berwenang
c. A dan B benar

SOAL-
d. Data asumsi
3. Kebijakan dan regulasi penerimaan harta benda wakaf adalah :
a. Undang-undang No, 41 tahun 2004 pasal 16 dan PP No. 42 tahun 2006

SOAL
pasal 15-44
b. PP No, 42 tahun 2004 pasal 44
c. Kebijakan BWI No. 43 tahun 2010
d. Semua benar
4. Menurut Peraturan BWI No. 01 tahun 2020, yang dimaksud setoran wakaf
uang tidak langsung adalah setoran wakaf yang dilakukan melalui:
a. Agen nazhir
b. Anjungan tunai mandiri
c. Dititipkan teman
d. Semua benar

5. Data-data yang telah dikompilasi sebelum dirumuskan menjadi target


penerimaan wakaf dianalisis menggunakan teknik :
a. Untung rugi
b. SWOT
c. Balance Score Card
d. Proyeksi
1. Dalam analisis SWOT, potensi wakaf merupakan :
a. Kekuatan
b. Kelemahan
c. Peluang
d. Ancaman
2. Pendekatan untuk menghitung target penerimaan harta wakaf yaitu:
a. Tren penerimaan tahun sebelumnya, program yang akan dikelola,
biaya operasional
b. Kebijakan manajemen
c. Proyeksi tahun ini dan tahun depan

SOAL-
d. Jumlah wakif
3. Perumusan target penerimaan harta wakaf berdasarkan program yang akan
dikelola, berarti target penerimaan wakaf adalah sebesar :

SOAL
a. Proyeksi yang direncanakan
b. Anggaran program
c. Jumlah karyawan
d. Kebutuhan operasional
4. Untuk perumusan target dengan pendekatan biaya operasional, apabila
anggaran biaya operasional nazhir sebesar Rp, 300 juta tahun tersebut, dana
wakaf uang diinvestasikan di CWLS dengan imbal hasil setara 5% tanpa pajak,
maka target penerimaan wakaf di tahun tersebut adalah sebesar :
a. Rp. 60 Milyar
b. Rp. 6 Milyar
c. Rp. 10 Milyar
d. Rp. 24 Milyar
5. Mengapa harus ditetapkan target penerimaan harta wakaf?
a. Sebagai motivasi
b. Sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan
c. Untuk mengukur kinerja
d. Semua benar
Soal-Soal

1 2 3
Jelaskan apa saja data Jelaskan bagaimana Jelaskan tiga
dan informasi yang cara melakukan pendekatan yang
digunakan untuk analisis SWOT? dilakukan dalam
merumuskan target merumuskan target
penerimaan wakaf? penerimaan wakaf!

Anda mungkin juga menyukai