Anda di halaman 1dari 21

UK. Q.88NZR00.024.

MEMBANGUN KEMITRAAN
PENGELOLAAN & PENGEMBANGAN HARTA BENDA WAKAF
SKEMA 2 :
PELAKSANAAN PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN HARTA BENDA WAKAF

No Kode Unit Judul Unit


1 Q.88NZR00.022.1 Menyusun Desain Program Pengelolaan dan Pengembangan Harta Benda Wakaf

2 Q.88NZR00.023.1 Menyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran Pengelolaan dan Pengembangan Harta
Benda Wakaf
3 Q.88NZR00.024.1 Membangun Kemitraan Pengelolaan dan Pengembangan Harta Benda Wakaf

4 Q.88NZR00.025.1 Melaksanakan Monitoring dan Evaluasi Kemitraan Pengelolaan dan Pengembangan


Harta Benda Wakaf
5 Q.88NZR00.027.1 Menyusun Laporan Pengelolaan dan Pengembangan Harta Benda Wakaf
6 Q.88NZR00.026.1 Melaksanakan Manajemen Risiko Pengelolaan dan Pengembangan Harta Benda Wakaf

7 K.64MRP00.010.2 Mengelola Risiko Operasional


PENDAHULUAN
• Wakaf telah terbukti sebagai instrumen keuangan Islam yang selama
berabad-abad mampu membangun peradaban dan kejayaan Islam.
• Wakaf dapat dikelola secara optimal apabila nazhir mempunyai
kemampuan manajemen yang baik, termasuk dalam perencanaan
pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf.
• Agar program kerja pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf
dapat dilaksanakan, Nazhir harus mampu menyusun rencana kegiatan
dan anggaran program pengelolaan dan pengembangan harta benda
wakaf.
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

• Setelah mempelajari modul ini, para peserta diharapkan dapat


membangun kemitraan pengelolaan dan pengembangan harta
benda wakaf.
BAB I
PERENCANAAN KEMITRAAN & KERJA SAMA
PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN HARTA BENDA WAKAF
KOMPETENSI: Peserta mampu mengidentifikasi potensi, masalah, kepentingan dan
komitmen kemitraan serta mampu merumuskan materi Kerja sama.

Materi Pokok
a. Identifikasi potensi, masalah dan kriteria harta benda wakaf
b. Kriteria pengelolaan harta benda wakaf yang dikerjasamakan
PERENCANAAN KERJASAMA DAN KEMITRAAN PENGELOLAAN DAN
PENGEMBANGAN HARTA BENDA WAKAF

Mengidentifikasi komponen yang belum dimiliki nazhir, antara lain :


a.Dana, kemitraan perlu dijalin dalam rangka menjaring investasi untuk mengelola aset
wakaf yang ada;
b.Sarana dan Prasarana untuk kegiatan pengelolaan & pengembangan program, seperti
: tempat atau ruang belajar dan praktik, bahan belajar dan alat peraga, modal, dan
lain-lain.
c.SDM, tenaga yang memadai (qualified) yang dimiliki oleh sebuah lembaga dapat
dijadikan asset untuk didayagunakan oleh lembaga lain. Begitu juga sebaliknya.
d.Sistem Teknologi Informasi, misalnya untuk kampanye dan pengumpulan dana wakaf
e.Pendayagunaan hasil, dapat dilakukan antara lain untuk penyaluran manfaat kepada
mauquf alaih diluar jangkauan nazhir atau pengelolaan aset wakaf.
FORMULIR IDENTIFIKASI KEBUTUHAN BERMITRA

KEBUTUHAN YANG PERLU DIKERJASAMAKAN


NO HARTA BENDA STATUS
WAKAF PENGELOLAAN DANA SARANA & SDM SISTEM PENDAYA KETERANGAN
PRASARANA TEKNOLOGI GUNAAN
INFORMASI HASIL

1
KRITERIA PENGELOLAAN HARTA BENDA WAKAF

• Setelah diketahui komponen-komponen yang akan dimitrakan, selanjutnya


mencari Lembaga calon mitra yang sesuai dengan kebutuhan dan kriteria
yang ditentukan

Salah satu cara untuk menentukan kebutuhan adalah menggunakan metode


BCG (Boston Consulting Group), yaitu membuat empat kuadran harta benda
wakaf dengan dua variabel utama, yaitu potensi pengembangan dan hasil
pengelolaan saat ini.
METODE BCG (BOSTON CONSULTING GROUP
• Kuadran star dan cash cow, menunjukkan bahwa
nazhir mempunyai kapasitas dan kompetensi untuk
mengelola sendiri, dibuktikan dengan hasil pengelolaan
yang besar, sehingga tidak terlalu prioritas untuk
dikerjasamakan dengan pihak lain.
• kuadran Q Mark, menunjukkan bahwa nazhir belum
kompeten untuk mengelolanya karena hasilnya yang kecil.
Tetapi karena harta benda wakaf kuadran ini mempunyai
potensi pengembangan yang besar, maka saying apabila
tidak dioptimalkan.
• Apabila harta benda wakaf masukdi kuadran Q mark
dan deadwood, maka harta benda wakaf ini yang
diprioritaskan untuk dikembangkan melalui kemitraan.
• Yang tergolong deadwood dapat saja dikerjasamakan,
tetapi karena potensi dan hasil pengelolaannya kecil, maka
tidak perlu diprioritaskan.
• Sebaliknya dengan Star & Cashcow juga dapat
dikerjasamakan dengan memperhitungkan feasibility
studynya.
• Setelah ditentukan prioritas kerjasamanya, selanjutnya adalah menentukan
kriteria mitra yang akan diajak untuk bekerjasama.
• Kriteria utama mitra yang dapat diajak kerjasama dalam pengelolaan harta
benda wakaf adalah yang dapat memenuhi kebutuhan nazhir, baik itu berupa
dana, sarana, SDM, sistem teknologi informasi ataupun pendayagunaan hasil.
• Selain itu perlu dipertimbangkan juga aspek pengalaman, track record, reputasi,
kesamaan visi, serta pembagian hasilnya.
• Cara paling tepat adalah dengan mencari beberapa calon mitra dan dinilai
secara weighted average semua variabel kriteria di atas.
BAB II
NEGOSIASI KEMITRAAN
PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN HARTA BENDA WAKAF
KOMPETENSI: Peserta mampu mengidentifikasi calon mitra, menyusun draf naskah
kerja sama dan melakukan negosiasi dengan calon mitra.

Materi Pokok
a. Identifikasi calon mitra
b. Menyusun draft naskah kerja sama
c. Prosedur negosiasi untuk membangun kemitraan
Identifikasi calon mitra kerja sama

Kesamaan perhatian ( Common interest),


Dalam membangun kemitraan, masing-masing anggota harus merasa mempunyai
perhatian dan kepentingan bersama. Tanpa adanya perhatian dan kepentingan
yang sama terhadap suatu masalah niscaya kemitraan tidak akan terjadi. Nazhir
harus memastikan bahwa mitra yang akan menjadi partner adalah mereka yang
memahami karakteristik harta benda wakaf yang memiliki kekhususan dalam
pengelolaannya;
Saling percaya dan saling menghormati,
Kepercayaan (trust) modal dasar setiap relasi/hub antar manusia, Nazhir harus
mampu menimbulkan trust bagi partnernya;
Harus saling menyadari arti kemitraan,
Arti penting dari kemitraan adalah mewujudkan kebersamaan antar pihak mitra
untuk menghasilkan manfaat yang lebih baik untuk mawquf alaih, sehingga hal- hal
yang menghalangi pencapain ini harus dihindari bersama;
Identifikasi calon mitra kerja sama

Harus ada kesepakatan visi, misi, tujuan dan nilai yang sama,
Kesepakatan Visi, misi, tujuan dan nilai nilai dalam pengelolaan dan pengembangan harta
benda wakaf perlu disepakati bersama, hal ini akan sangat memudahkan dalam
menciptkan komitmen bersama dalam meningkatkan manfaat wakaf.
Harus berpijak pada landasan yang sama,
Prinsip lain yang harus dibangun dalam kemitraan adalah bahwa harta benda wakaf tidak
hanya boleh didistribusikan hasil pengeloloaannya, sementara pokoknya harus tetap
utuh;
Harus bersedia untuk berkorban,
Dalam kemitraan sangat memerlukan sumber daya, baik berupa tenaga, sarana dan dana
yang dapat berasal dari masing-masing mitra, tetapi dapat juga diupayakan bersama.
Oleh karenanya, dibutuhkan mitra yang siap berkorban dalam bentuk tenaga, pikiran,
dana, materi, waktu dsb.
Menyusun draft materi dan naskah kerja sama
Format naskah
•Maksud dan tujuan,
•Maksud kerja sama adalah arah yang luas yang ingin dicapai dengan dibuatnya naskah
kerja sama, sedangkan tujuan kerja sama menjelaskan secara terperinci, konkrit dan riil
perihal kondisi yang diharapkan sebagai hasil dari kerja sama;
•Ruang lingkup,
•Ruang lingkup memberikan petunjuk mengenai hal-hal yang disepakati dan yang perlu
dilakukan dalam rangka kerja sama;
•Tugas dan Tanggung Jawab,
•Tugas dan Tanggung Jawab menguraikan hal-hal yang menjadi tanggung jawab para
pihak yang akan diatur dalam kerja sama. Penentuan tugas dan tanggung jawab para
pihak disesuaikan dengan tugas, fungsi dan kewenangan yang dimiliki;
•Pelaksanaan
•Pelaksanaan mengatur mengenai tata cara dan/atau mekanisme pelaksanaan kerja sama.
Pelaksanaan dapat ditentukan melalui rencana kerja yang telah disusun sebelumnya, atau
melalui pembentukan Tim Kerja/Kelompok Kerja/satuan tugas dan lain sebagainya
disesuaikan dengan kebutuhan;
Pemb iayaan, Pembiayaan mengatur mengenaisumber p embiayaan untuk
pelaksanaan kerja sama;

Pelaporan, Pelaporan mengatur mengenai mekanisme p elaporan


pelaksanaan kerja sama oleh Para Pihak;

Monitoring Monitoring dan evaluasi mengatur tentang kewajiban para pihak


dan untuk melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan
Evaluasi, kerja sama dan mekanisme pelaksanaannya oleh Para Pihak.

Penghentian Penghentian d an p emutusan p erjanjian mengatur


dan mengenai hal dan kondisi-kondisi yang dapat menjadi
Pemutusan dasar bagi para pihak untuk menghentikan atau memutus
Perjanjian, perjanjian.
Penyelesaian Penyelesaian perselisihan mengatur mengenai cara dan forum
Perselisihan, Penyelesaian perselisihan
BAB III
PELAKSANAAN KEMITRAAN
PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN HARTA BENDA WAKAF
KOMPETENSI: Peserta mampu mengidentifikasi calon mitra

Materi Pokok
a. Prosedur negosiasi untuk membangun kemitraan
b. Penandatanganan naskah perjanjian kerjasama
Prosedur negosiasi draft materi dan naskah kerja sama

a. Melaksanakan rapat internal pembahasan ruang lingkup, program dan kegiatan


kerjasama
b. Melaksanakan rapat dengan calon mitra untuk menyepakati tujuan, ruang
lingkup, tugas & tanggung jawab, hak & kewajiban, mekanisme kerjasama,
pembiayaan, jangka waktu dan hal-hal yang menjadi kesepakatan Bersama.
c. Menyusun draf berdasarkan poin-poin yang disepakati dalam rapat
pembahasan dengan calon mitra.
d. Perumusan Draf Naskah Kerja Sama:
a. Membahas draf awal naskah kerja sama dengan bagian legal dan pihak
terkait dengan kerja sama di internal nazhir.
b. Menyampaikan draf awal naskah kerja sama tersebut kepada calon mitra.

e. Pembahasan Draf Naskah Kerja sama bersama calon mitra.


Penandatanganan Naskah Kerja Sama

a. Perhatikan komparisinya : nama lembaga, legalitas Lembaga dan pejabat


penandatangan
b. Pastikan pendatangan adalah orang yang berwenang untuk menandatangani
naskah kerja sama
c. Penandatanganan bisa dilakukan secara langsung, bisa dilakukan secara sirkuler.
PENUTUP

Demikianlah materi modul ini yang berisi tentang membangun kemitraan


pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf.

Besar harapan kami, peserta pelatihan dapat memahaminya dengan baik.


LATIHAN SOAL
Kerjakan soal di bawah ini :

1. Lembaga

anda mendapatkan penawaran kerjasama dari Luar negeri dan mensyaratkan
beberapa hal yang tidak sesuai dengan kebijakan yang berlaku di Indonesia, bagaimana
sikap anda?
2. Apa yang dimaksud dengan kuadran Q mark pada metode BCG dalam menentukan
harta benda wakaf yang pengelolaannya akan dikerjasamakan?
3. Buat draf naskah perjanjian kerja sama dengan mitra!

Anda mungkin juga menyukai