Anda di halaman 1dari 2

1.

Laswell dan Kapplan memberikan dafinisi yang hampir sama dengan Weber, yakni
kekuasaan merupakan suatu hubungan ketika seseorang atau sekelompok orang dapat
menentukan tindakan seseorang atau kelompok lainnya kea rah tujuan dari pihak yang
pertama. Hnya saja kemudian keduanya mengatakan lebih lanjut bahwa kekuasaan
adalah kebijakan yang mengandung sanksi berat, jadi , terdapat penekanan adanya
usur sanksi beart dalam kekuasaan.
2. Beberapa faktor nya adalah:
1. Legalitas, pihak B percaya bahwa undang undang atau peraturan yang
memberikan kekuasaan pada pihak A karena kekuasaan yang diberikan pada
A adalah tindakan yang positif. Misalnya seorang pejabat (aik daerah ataupun
pejabat negara) mendapatkan kewenangan untuk memerintah karena
dilindungi oleh undang undang yang berlaku
2. Tradisi, pihak B sebagai yang dikuasai dipengeraruhi oleh kebiasaan
mayoritas anggota masyarakat tertentu untuk menerima kewenangan dari A
sebagai pemegang kekuasaan. Seperti kita lihat pada masyaraat otokrasi
tradisional, yang menjadi raja atau sultan sebuah negara atau wilayah
ditentukan bedasarkan keturunan dengan nilai – nilai tradisional yang
dipercaya. Kebiasaan seperti memberikan kewenangan kepada seseorang
untuk mendapatkan kekuasaan.
3. Karisma, pihak B menerima tindakan dari pemimpin yang mempunyai kualitas
personal yang luar biasa sehingga mendapatkan kepercayaan (trust) dan
dukungan dari B.kewenangan seperti ini merupakan bentuk kekuasaan yang
disebut sebagai “soft power” dan cenderung persuasive. Presiden soekarno
dilihat ornag sebagai pemimpin yang karismatik, sehingga apa yang
dikatakannya akan mudah dipercaya. Karena karisma itu pula soekarno
menjadi pemimpin Indonesia yang disegani, bukan hanya didalam negeri
tetapi oleh pemimpin – pemimpin lain diluar negeri.
4. Kontrak , kewenangan pihak A didasarkan pada kepercayaan B bahwa ada
kontrak antara A dan B dimana A melakukan tatanan sosial untuk melindungi
kepentingan B. ketiks A itu berupa negara maka konsepnya menjadi lebih luas
menjadi kontrak sosial seperti dikemukakan ileh Hobbes dan Locke. Seorang
pemimpin daerah dipilh langsung karena programnya yang menarik dan
dipercaya masyarakat akan membawa kemajuan dan kesejahteraan
masyarakat. Oleh karena itu, janji janji kampanye dianggap sebagai kontrak
sosial dan akan dikontrol oleh masyarakat.
3. Karena legitimasi didefinisikan sebagai wewenang yang tidak saja dianggap sah
secara hukum namun juga mendapat pengakuan kepercayaan dari rakyat. Dari definisi
ini terlihat cakupan wilayah dari legitimasi lebih luas, dalam arti pihak yang dikuasai
lebih besar lagi dibandingkan dengan kekuasaan atau wewenang . legitimasi lebih
sering diacukan kepada eksistensi sebuah pemerintahan. Dalam penanganan korupsi
misalnya, pemerintah membentuk komisi pemberantasan korupsi (KPK) sehingga
dapat menghukum koruptor dan tindakannya dilindungi undang undang . KPK
mempunyai legitimasi untuk melaksanakan tugasnya dalam memberantas korupsi.

Anda mungkin juga menyukai