Anda di halaman 1dari 12

KAJIAN POTENSI PENGEMBANGAN MATERIAL KOMPOSIT BERPENGUAT

BAHAN ALAM UNTUK DIAPLIKASIKAN SEBAGAI BODY ARMOR

STUDY OF POTENTIAL DEVELOPMENT OF NATURAL REINFORCED COMPOSITE


MATERIALS FOR APPLICATION AS BODY ARMOR

Luk Lu Atun Nisa’¹,a, Sovian Aritonang1,b Maykel TE Manawan1,c Toto Sudiro 2,d
1FACULTY OF DEFENSE TECHNOLOGY, INDONESIA DEFENSE UNIVERSITY, BOGOR 16810,
INDONESIA
1 RESEARCH CENTER FOR PHYSICS, NATIONAL RESEARCH AND INNOVATION AGENCY,

PUSPIPTEK, SOUTH TANGERANG, BANTEN 15314, INDONESIA


alulunisa018@gmail.com, bSovian.aritonang@idu.ac.id, cmaykel.manawan@idu.ac.id
dtoto009@brin.go.id

Abstrak - Salah satu jenis komposit yang saat ini mengalami perkembangan yaitu pemanfaatan
serat alam sebagai salah satu jenis bahan penyusun komposit. Di indonesia tumbuh berbagai
macam tanaman, yang dapat dimanfaatkan seratnya sebagai penguat komposit. Pemanfaatan
serat alam ini salah satunya dikarenakan, serat alam merupakan bahan yang bersifat
biodegredable/bisa didaur ulang. Dengan mampu mengetahui komposisi, dan karakteristik dasar
pada material komposit berbahan dasar serat alam, maka dapat dijadikan sebagai dasar penelitian
untuk kedepannya. Metode yang digunakan dalam beberapa penelitian pemanfaatan serat alam
merupakan metode eksperimen dengan beberapa tahapan meliputi pembuatan specimen,
dilanjutkan dengan pengujian seperti uji impak, uji tarik maupun uji balistik. Paper ini disusun untuk
mereview tentang pengembangan serat alam sebagai bahan body armor sehingga dapat dijadikan
sebagai panduan dalam penelitian lebih lanjut.

Kata kunci: biodegredable, body armor, karakteristik, dasar komposit, serat alam

Abstract - One type of composite that is currently experiencing development is the use of natural
fibers as a type of composite material. In Indonesia, various kinds of plants grow, whose fibers can be
used as composite reinforcement. One of the reasons for this use of natural fiber is that natural fiber
is a material that is biodegradable/can be recycled. By being able to know the composition and basic
characteristics of composite materials made from natural fibers, it can be used as a basis for future
research. The method used in several studies on the use of natural fibers is an experimental method
with several stages including the manufacture of specimens, followed by tests such as impact tests,
tensile tests, and ballistic tests. This paper was prepared to review the development of natural fibers
as body armor material so that they can be used as a guide for further research.

Keywords: natural fiber, composite, body armor, biodegradable, basic characteristics

Pendahuluan teknologi body armor, misalnya rompi


Perkembangan teknologi
anti peluru, yang berfungsi untuk
persenjataan yang semakin maju,
melindungi personil TNI dari tembakan
tentunya menuntut perkembangan
Kajian Potensi Pengembangan Material Komposit Berpenguat Bahan Alam Untuk Diaplikasikan
Sebagai Body Armor| Luk Lu Atun Nisa, Sovian Aritonang, Maykel TE Manawan, Toto Sudiro| 71
proyektil. Galindra (2021) menjelaskan Berdasarkan ASTM.D 393-oo
bahwa ketika peluru ditembakkan, maka menjelaskan bahwa suatu paduan yang
akan berhenti sebelum bertemu dengan terdiri atas dua atau lebih unsur, dan
target, dimana akan terjadi penetrasi masing-masing komposiso memiliki sifat
yang mengakibatkan dorongan dari mekanik yang berbeda-beda disebut
peluru berkurang karena adanya dengan komposit. Berdasarkan hal
penyebaran energi kinetik oleh tersebut pada dasarnya komposit
momentum melalui tubuh sehingga tersusun atas 2 komponen, yaitu matrik
personil TNI masih bisa merasakan energi dan bahan penguat. Stopforh (2018)
kinetik dari peluru. menjelaskan bahwa serat kevlar
Penggunaan rompi peluru sebagai merupakan salah satu contoh bahan yang
body armor pada setiap personil TNI digunakan sebagai bahan penguat pada
bertujuan untuk mengurangi besarnya komposit body armor, hal ini dikarenakan
energi kinetik yang dihasilkan akibat serat ini mampu menahan impak yang
penetrasi proyektil. U.S. Departement of tinggi dan dan memiliki kapasitas
Justice (2001) menjelaskan bahwa besar penyerapan energi yang tinggi, akan
penekanan maksimal yang diperbolehkan tetapi harga bahan baku ini sangat mahal.
yaitu 4.4 cm hal ini dikarenakan nilai Indonesia kaya akan tumbuh-
tersebut merupakan batas keselamatan tumbuh, ketika tidak dimanfaatkan
bagi personil TNI. Nanda Utama (2018) secara maksimal tentunya akan berakhir
menjelaskan bahwa sebagai body armor, menjadi limbah. Beberapa penelitian dari
maka rompi anti peluru harus memenuhi tahun 2018 menganalisis karakteristik
beberapa syarat seperti : nyaman pada serat alam ketika digunakan sebagai
digunakan, ringan sehingga tidak bahan penguat pada komposit. Eka A
menghambat mobilitas, serta (2021) menjelaskan bahwa salah satu
memberikan kebebasan untuk bergerak material yang dapat dimanfaatkan
dan bernafas terutama ketika harus sebagai bahan penguat pada komposit
berada pada suhu tinggi. Berdasarkan hal yaitu serat alam, hal ini sangat
tersebut, maka dilakukan beberapa memungkinkan untuk dilakukan, melihat
penelitian terkait penggunaan serat alam potensi yang ada dan seperti kita tahu
sebagai bahan penguat komposit body serat alam memiliki nilai densitas yang
armor. lebih rendah dibandingkan serat sintesis.

72 | Jurnal Teknologi Daya Gerak | Volume 5 Nomor 1 Tahun 2022


Sehingga dilakukan beberapa penelitian Metode Penelitian
Metode penelitian pada beberapa
terkait memanfaatkan serat alam sebagai
penelitian yang sudah dilakukan pada
pengganti serat kevlar, hal ini karena
pengujian komposit berpenguat serat
ketersediaan serat alam yang melimpah,
alam adalah metode eksperimen, dimana
densitas yang ringan serta memiliki sifat
diawali dengan pembuatan spesimen
mekanis yang baik. Oksman (2003)
sampai dilakukannya beberapa
menjelaskan bahwa beberapa
pengujian, seperti uji balistik, uji tarik, dan
keuntungan lain dari penggunaan serat
uji impak. Terdapat beberapa variabel
alam, antara lain : dapat diolah secara
pembeda pada masing-masing penelitian
alami dan ramah lingkungan, merupakan
seperti, jenis serat alam yang digunakan,
bahan terbarukan, mempunyai kekuatan
persentase komposisi antara matrik
dan kekakuan yang relatif tinggi dan tidak
dengan penguat, serta pengujian yang
menyebabkan iritasi kulit. Beberapa
dilakukan.
penelitian yang telah dilakukan dari tahun
2013-2021 terkait pemanfaatan serat alam
Hasil dan Pembahasan
sebagai bahan penguat komposit antara
Beberapa penelitian yang sudah
lain : Serat Rami, dan Kapas ; serat kulit
dilakukan melakukan metode dan
gaharu ; serat daun nanas ; kulit enceng
pengujian berbeda-beda, terdapat
gondok; serat rami ; pelepah salak; dan
penelitian yang hanya menganalisis sifat
Sansevieria cylindrica.
dasar dari spesimen yang hasilkan. Dan
Kajian terkait pemanfaatan serat
pada penelitian yang lain, sudah
alam sebagai salah satu bahan penguat
dilakukan sampai pada tahap uji balistik
komposit sangat penting dilakukan, agar
sebagai bahan body armor.
dapat memberikan referensi dan
Berikut ini beberapa penelitian
rekomendasi bagi penelitian kedepan.
terdahulu terkait pemanfaatan serat alam
Hasil dari kajian ini tidak dimaksudkan
sebagai penguat bahan komposit.
sebagai data yang komprehensif, karena
review ini berfokus pada pemanfaatan Serat Karbon, Rami dan kapas
Penelitian serat karbon, rami dan
komposit berpenguat serat alam untuk
kapas sebagai penguat dalam material
aplikasi body armor pada rompi anti
komposit dengan matrik resin poliester
peluru.
tipe 157, telah dilakukan pada tahun 2020,
Kajian Potensi Pengembangan Material Komposit Berpenguat Bahan Alam Untuk Diaplikasikan
Sebagai Body Armor| Luk Lu Atun Nisa, Sovian Aritonang, Maykel TE Manawan, Toto Sudiro| 73
oleh Komang Astana Widi, Gerald Pohan, seling, seperti
Wayan Sujana, Ade Rizaldy. Variabel pada karbon/kapas/karbon/kapas, hasilnya
penelitian ini selain jenis serat alam yang peluru mengalami penetrasi sempurna
digunakan, juga ketebalan produk body sehingga produk body armor berlubang.
armor yaitu 5 mm, 7.5 mm, 10 mm dan 15 Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukan
mm serta dilakukan uji tembak dari jarak evaluasi penyusunan layer, sehingga layer
tembah sejauh 15 meter berdasarkan diganti menjadi
standar NIJ 0101.04 Level III A dengan karbon/karbon/rami/rami/kapas/kapas/ka
jarak tembak 15 meter. Selanjutnya rbon/karbon. Dimana selanjutnya
produk dianalisis dengan pengujian foto dilakukan uji tembak dan hasilnya peluru
Scanning Electron Microscope (SEM). mengalami penetrasi sebagian sehingga
Astana Widi (2020) menjelaskan peluru tidak menembus produk body
bahwa Penelitian diawali dengan armor.
pembuatan produk body armor sesuai Uji tembak dilakukan pada jarak
dengan variabel-variabel yang telah tembak sejauh 15 meter dengan
ditentukan, meliputi ketebalan, dan menggunakan peluru tembak pistol jenis
penentuan layer pada masing-masing G2 Elite Pindad, dimana peluru ini sudah
sampel. Selanjutnya dilakukan dengan sesuai dengan dengan standart NIJ
pengujian tembak, dan terakhir produk di 0101.04 level III. Berdasarkan pengujian
uji SEM untuk di analisis secara tersebut, spesimen dengan komposisi
mikrostruktunya, dan terakhir diambil campuran resin polyester dengan 4
kesimpulan. Spesimen yang disiapkan lembar serat karbon, serat rami 2 lembar
berupa target penembakan dengan resin dan serat kapas dari celana jeans dengan
sebagai matriknya dan penguatnya terdiri ketebalan 15 mm mampu menahan laju
dari : serat karbon, rami, dan kapas. peluru. Berdasarkan uji SEM pada
Cavallaro (2011) menjelaskan bahwa pada beberapa produk yang gagal, dapat
saat pembuatan produk body armor, diketahui jika serat menjadi tidak
ternyata lapisan serat rami menyerap beraturan sebagai dampak dari penetrasi
resin akibatnya lapisan serat semakin peluru, serta terlihat adanya celah antara
kuat. matrik dan serat.
Pada penelitian ini susunan layer
pada awalnya dilakukan secara selang-

74 | Jurnal Teknologi Daya Gerak | Volume 5 Nomor 1 Tahun 2022


Serat Daun Nanas Selanjutnya penelitian diawali
Berdasarkan beberapa penelitian
dengan pembuatan spesimen uji dengan
terdahulu dijelaskan bahwa tanaman
menggunakan serat daun nanas dengan
nanas termasuk komoditas unggulan
ketebalan masing-masing spesimen uji
negara Indonesia, Badan Pusat Statistik
yang berbeda, kemudian dilanjutkan
(2019) menyebutkan jika produksi nanas
dengan uji tembak. Preparasi sampel
mencapai 1.8 juta ton/tahun. Tanaman
dimulai dengan membersihkan dan
nanas akan dibongkar setelah 2 hingga 3
mengambil serat daun nanas, dengan
kali panen, dan akan diganti dengan
dicuci dan dikeringkan. Selanjutnya daun
tanaman baru, tentunya akan berdampak
nanas dibersihkan dengan direndam pada
pada hasil limbah tahunan buah nanas
NaOH 5% selama 2 jam. Kemudian
yang berupa daun nanas. Supriyatna
dilakukan penimbangan pada daun
(2018) menjelaskan bahwa berdasarkan
nanas, HGM resin epoxy, dan hardener
hal ini mucul potensi untuk dapat
sesuai dengan ketentuan yang sudah
memanfaatkan limbah daun nanas
dihitung. Daun nanas yang sudah
sehingga menghasilkan produk yang
ditimbang kemudian diatur kedalam
memiliki nilai tambah.
cetakan, kemudian resin epoxy dan
Penelitian dengan memanfaatkan
hardener dicampur terlebih dahulu, baru
serat daun nanas sebagai penguat
kemudian dituangkan kedalam cetakan.
komposit dilakukan pada tahun 2021, oleh
Setelah kering spesimen dikeluarkan dari
Galindra Mutiara Rahmatullah, Boy
cetakan dan dianalisis apakah terdapat
Rollastin, dan Juanda. Variabel pada
cacat atau tidak. Saat spesimen sudah
penelitian ini ketebalan produk spesimen
siap maka dilanjutkan dengan uji tembak.
uji yaitu 10 mm, 15 mm, 20 mm serta
Berdasarkan pengujian yang sudah
dilakukan uji tembak dengan Standar NIJ
dilakukan dari ketiga spesimen uji
Standard 01.01.06. Penelitian yang
mengalami kegagalan pada saat uji
dilakukan menggunakan tipe III-A untuk
tembak, hal ini dikarenakan spesimen
test ammunition sebesar 9 mm FMJ,
dapat tertembus proyektil. Body armor
nominal bullet mass sebesar 8,0 g,
yang digunakan pada personil TNI, dinilai
minimum required bullet sebesar 365 m/s
sukses ketika mampu menahan penetrasi
dan maksimum depth of deformation
yang terjadi, sehingga bisa dikatakan
sebesar 44 mm.
Kajian Potensi Pengembangan Material Komposit Berpenguat Bahan Alam Untuk Diaplikasikan
Sebagai Body Armor| Luk Lu Atun Nisa, Sovian Aritonang, Maykel TE Manawan, Toto Sudiro| 75
kegagalan rompi anti peluru ditandai bahan untuk membuat kerajinan, namun
dengan proyektil yang mampu pemanfaatan tersebut belum
menembus body armor yang digunakan. dilaksanakan secara maksimal, sehingga
Kriteria ini berdasarkan standar NIJ dibutuhkan penelitian lebih lanjut terkait
0101.06 yang dinilai dari aspek penetrasi. pemanfaatan enceng gondok.
Galindra (2021) menjelaskan bahwa Prasetyaningrum (2009)
kegagalan dalam menahan proyektil menjelaskan bahwa serat eceng gondok
disebabkan faktor internal meliputi merupakan salah satu material natural
proses pembuatan spesimen terutama fiber yang cocok dalam alternative dalam
pada saat pencampuran HGM epoxy dan pembuatan komposit. Yudo (2007)
serat nanas, dimana ketika adanya menjelaskan bahwa serat enceng gondok
gelembung akan menyebabkan hasil yang yang disusun sebagai penguat dalam
cacat, dan faktor eksternal meliputi: material komposit harus disusun dengan
sudut penembakan, sifat mekanis peluru, sudut 00C, akan memiliki kekuatan tarik
bentuk peluru dan temperatur. lebih besar dibandingkan dengan sudut
450C dengan matrik polyester.
Kulit Enceng Gondok Penelitian dengan memanfaatkan
Berdasarkan beberapa penelitian
kulit enceng gondok sebagai penguat
terdahulu dijelaskan bahwa enceng
komposit dilakukan pada tahun 2018, oleh
gondok termasuk kedalam tumbuhan air,
Topan Asmoro Aji, Helmy Purwanto, dan
yang dapat mengalami pertumbuhan
Sri Mulyo Bondan Respati. Variabel pada
dengan cepat, sehingga dapat merusak
penelitian ini ketebalan produk spesimen
ekosistem perairan. Contohnya di Rawa
uji yaitu 3 mm, 6 mm, 10 mm serta
Pening Jawa Tengah, Enceng gondok
dilakukan uji tembak dengan senapan
tumbuh subur di area tersebut, diambil
agin jenis sharp innova dengan peluru
dari suaramerdeka.com
jenis dome kal 4,5 dengan berat 0,54 gr.
Pertumbuhan eceng gondok yang sangat
Sebelum dilakukan uji tembak, spesimen
cepat ini berdampak buruk terhadap
diuji tarik terlebih dahulu dengan
aktivitas manusia, serta kehidupan flora
menggunakan 2 spesimen, yaitu tanpa
fauna danau. Sebenarnya oleh warga
penguat dan dengan adanya tambahan
masyarakat sekitar telah melakukan
11% penguat.
memanfaatkan enceng gondok sebagai

76 | Jurnal Teknologi Daya Gerak | Volume 5 Nomor 1 Tahun 2022


Selanjutnya penelitian diawali Hasil dari uji tarik dari 2 spesimen,
dengan pembuatan spesimen uji dengan menunjukkan spesimen tanpa penguat
menggunakan kulit enceng gondok kulit enceng gondok memiliki kekuatan
dengan ketebalan masing-masing tarik lebih besar dibandingkan spesimen
spesimen uji yang berbeda, kemudian uji dengan penambahan 11% penguat kulit
dilanjutkan dengan uji tarik dan uji enceng gondok. Asmoro Aji (2018)
tembak. Penelitian diawali dengan menjelaskan bahwa hal ini dikarenakan
membuat larutan alkali yang terdiri dari dengan menggunakan 11% penguat kulit
pelarutan 5% NaOH dalam 500 ml enceng gondok menyebabkan
Aquadest. Selanjutnya preparasi sampel munculnya void, sehingga pada saat
dimulai dengan perlakuan alkalisasi, pencetakan udara dapat memasuki sela-
dengan menyiapkan batang enceng sela anyaman, sedangkan pada spesimen
gondok yang berusia kurang lebih 8 tanpa penguat, hanya sedikit void yang
bulan, selanjutnya batang enceng gondok muncul dan memiliki kondisi yang lebih
tersebut, dipisahkan antara daging dan padat. Hasil dari uji tembak dari ketiga
kulitnya, sehingga dihasilkan lembaran spesimen, menunjukkan spesimen yang
kecil dan panjang dari kulit enceng memiliki ketebalan paling besar (10 mm),
gondong. Kemudian lembaran tersebut terbukti mampu menahan laju proyektil,
direndam dalam larutan alkali yang telah sedangkan spesimen dengan ketebalan
dipersiapkan sebelumnya selama 1 jam. dibawahnya (3 dan 6 mm) mampu
Setelah kulit enceng gondok kering maka tertembus oleh proyektil. Hal ini
dilanjutkan dengan pembuatan spesimen menunjukkan semakin tebal lapisan
untuk uji balistik dan uji tarik dengan komposit maka semakin baik dalam
membuat anyaman kulit enceng gondok. menahan laju balistik, akan tetapi
Pengujian tarik dengan menggunakan berdampak pada bobot panel yang
standart ASTM D 638M-84, sedangkan semakin besar.
pengujian balistik dengan menembakkan
proyektil dari jarak 5 m, penembakan Pelepah Salak
Penelitian dengan memanfaatkan
dilakukan tempat yang berbeda sebanyak
pelepah salak sebagai penguat komposit
3 kali.
dilakukan pada tahun 2021, oleh Nur
Agnes Eka A, Muslimin, Vika Rizkia, dan M.
Kajian Potensi Pengembangan Material Komposit Berpenguat Bahan Alam Untuk Diaplikasikan
Sebagai Body Armor| Luk Lu Atun Nisa, Sovian Aritonang, Maykel TE Manawan, Toto Sudiro| 77
Abdul Ghofur. Variabel pada penelitian ini Sedangkan pada sampel 1 (60% resin + 5%
adanya persentase yang berbeda dari 4 filler SiC + 5% filler Al₂O₃ + 10% serat
sampel yang dibuat, metode yang pelepah salak + 10% serat karbon + 10%
digunakan yaitu Vacuum Assisted Resin serat kevlar) memiliki nilai impak lebih
Transfer Molding (VARTM), serta besar daripada sampel ke2 (60% resin + 5%
pengujian yang dilakukan adalah uji filler SiC + 5% filler Al₂O₃ + 5% serat pelepah
impak. Hsiao (2012) menjelaskan bahwa salak + 10% serat karbon + 15% serat
metode ini dikembangkan karena kevlar). Priyanka (2019) menjelaskan
menghasilkan komposit dengan kualitas bahwa hal ini menunjukkan bahwa
lebih baik dan biaya yang lebih rendah komposisi serat pelepah salak
Selanjutnya penelitian diawali mempengaruhi kekuatan impak bahan,
dengan pembuatan spesimen uji dengan dengan meningkatnya nilai % pelepah
menggunakan pelepah salak sesuai salak maka nilai impak sampel juga
dengan variasi masing yang telah meningkat. Sedangkan meningkatnya
ditentukan. Rahmadhani (2018) nilai impak pada sampel ke4
menjelaskan bahwa fabrikasi spesimen menunjukkan komposisi serat kevlar
menggunakan metode VARTM, mempengaruhi kekuatan impak bahan,
merupakan pembuatan komposit dengan dimana semakin tinggi kandungan serat
cetakan tertutup, dimana resin dihisap kevlar akan meningkatkan ketahanan
oleh vacuum dan akan mengalir ke bahan komposit terhadap pembebanan
cetakan yang sebelumnya telah diisi fiber, impak.
sehingga resin akan menyatu dengan
fiber di dalam Trap Pot, selanjutnya Pohon Pisang
Penelitian dengan memanfaatkan
dibiarkan hingga mengeras. Selanjutnya
pohon pisang sebagai penguat komposit
material di uji impak pada temperature
dilakukan pada tahun 2021, oleh Restu
290C, dengan menggunakan metode
Damaru, Adellia Novaringga, Darmansyah
Charpy standar ASTM D 6110-10.
dan Simparmin Br. Ginting. Variabel pada
Berdasarkan uji impak, nilai impak
penelitian ini, yaitu digunakan beberapa
terbesar ada pada sampel ke4 dengan
jenis resin meliputi, epoksi, poliester, dan
komposisi (60% resin + 5% filler SiC + 5%
vinyl ester, yang diperkuat serat gedebok
filler Al₂O₃ + 2,5% serat pelepah salak + 2,5%
pisang dengan silika karboksil (SiO2-
serat karbon + 25% serat kevlar).

78 | Jurnal Teknologi Daya Gerak | Volume 5 Nomor 1 Tahun 2022


COOH) sebagai nanofiller. Tahapan yang berdasarkan hasil analisis SEM, terlihat
dilakukan pada penelitian ini, yaitu adanya rongga udara, hal ini
persiapan pembuatan serat gedebog menyebabkan kekuatan tarik yang
pisang, dan beberapa macam-macam dihasilkan semakin turun.
resin, langkah selanjutnya dicampurkan
Serat Rami
dan dicetak pada spesimen pencetak
Pada penelitian yang dilakukan oleh
(ASTM D 638). Setelah spesimen kering
Reinaldi Teguh Setyawan dan Slamet
dilanjutkan dengan uji kuat tarik
Riyadi pada tahun 2020, keduanya
menggunakan Ultimate Tensile Machine
memanfaatkan serat rami sebagai
(UTM) Chun Yen 10kN. Setelahnya
penguat komposit dengan matriks resin
dilakukan analisis dengan Scanning
epoksi tipe General Purpose (Bisphenol A-
Electron Microscopy (SEM) untuk
Epichlorohydrin) dan Hardener tipe
mengetahui mikrostruktur dari spesimen
General Purpose (Polyaminoamide).
yang sudah di uji kuat tarik.
Metode yang digunakan merupakan
Pada spesimen yang tersusun atas
metode eksperimen, diawali dengan
resin jenis vinyl ester dan konsentrasi
pembuatan spesiemen untuk uji balistik
nano filler 0.05% (89.57 MPa),
dan bending. Variabel pada penelitian ini
mendapatkan nilai tertinggi dari
selain komposisi perbandingan antara
pengujian kuat tarik. Sedangkan
epoksi dan penguat yaitu variasi serat
spesiemen dengan komposisi resin
rami meliputi: anyaman, horizontal, acak
poliester, konsentrasi nanofiller 5% (46.21
dan miring 450.
MPa) memiliki nilai terendah, dan pada
Teguh Setyawan (2020)
komposii resin epoksi (spesimen kontrol)
menjelaskan bahwa pengujian tembak
memiliki nilai kuat tarik sebesar 77.71
dilakukan dengan jarak 10 m,
MPa. Damaru (2021) menjelaskan bahwa
menggunakan pistol revolver 38 spesial,
berdasarkan hal tersebut dapat
parameteri ini sudah sesuai dengan
disimpulkan jika dengan bertambahnya
standar NIJ 0108.01, sedangkan pengujian
nanofiller (berpenguat serat gedebog
bending menggunakan mesin merk
pisang) maka terjadi penurunan kekuatan
Torsee’s Universal Testing Machine, Type
tarik, hal ini disebabkan persebaran
= AMU – 5 – DE, Produksi = Tokyo, Japan
parikel yang tidak merata. Sedangkan
Tahun 1987. Berdasarkan preparasi

Kajian Potensi Pengembangan Material Komposit Berpenguat Bahan Alam Untuk Diaplikasikan
Sebagai Body Armor| Luk Lu Atun Nisa, Sovian Aritonang, Maykel TE Manawan, Toto Sudiro| 79
sampel dan pengujian yang sudah Balai Besar Tekstil Bandung, dengan
dilakukan, spesimen dengan serat rami mesin Mesin Textechno Statimat CS,
anyaman dapat dijadikan sebagai body spesimen di uji tarik dengan standar
armor, karena berdasarkan uji balistik ASTM D638-03.
spesimen tersebut tidak tertembus Iskandar Fajri (2013) menjelaskan
dengan peluru/ sedangkan pada bahwa berdasarkan preparasi sampel dan
pengujian bending, spesimen dengan pengujian, didapatkan nilai kekuatan tarik
serat rami lurus menghasilkan nilai spesimen sebesar 19.7N/mm2. Pada
kekuatan bending terbesar sebesar 2.447 penelitian ini menggunakan 3 variasi
Kgf/mm2 komposisi yaitu 10%, 20% dan 30% fraksi
volume, dimana dengan adanya
Sansiviera cylindrica
penambahan penguat sebesar 30% fraksi
Tumbuhan ini dikenal dengan nama
volume nilai uji tarik mengalami
lidah mertua, memiliki struktur morfologi
penurunan, sedangkan dengan
daun kaku dan tebal, berbentuk silinder.
penambahan sebesar 20% nilai uji tarik
Sansiviera cylindrica banyak dimanfaatkan
mengalami kenaikan berdasarkan hal ini
untuk membuat membuat tali ayaman,
batas penambahan serat alam sebagai
jangkar kapal dan kain. Berdasarkan hal
penguat adalah 20% fraksi volume.
tersebut, dengan dilakukan penelitian
Analisis dari hasil SEM menunjukkan
lebih lanjut, tumbuhan ini berpotensi
distribusi serat pada komposit kurang
untuk dijadikan sebagai bahan penguat
merata, jarak antara serat juga tidak
pada komposit.
sama. Berdasarkan analisis tersebut, niai
Penelitian ini dilakukan oleh Rahmat
kekuatan tarik pada setiap sisi komposit
Iskandar Fajri, Tarkono, dan Sugiyanto
menjadi berbeda.
pada tahun 2013, tujuan dari penelitian ini
adalah memanfaatkan Sansiviera
Kesimpulan
cylindrica sebagai bahan penguat pada Berdasarkan dari beberapa
komposit dengan matrik berupa resin penelitian sebelumnya, serat alam dapat
polyester. Tahapan yang dilalui yaitu berpotensi digunakan sebagai penguat
preparasi sampel, dilanjutkan dengan uji komposit dan diaplikasikan sebagai body
tarik dan terakhir analisis dengan uji SEM. armor. Hal ini ditinjau dari pengujian-
Uji tarik dilaksanakan di laboratorium pengujian sebelumnya yang sudah

80 | Jurnal Teknologi Daya Gerak | Volume 5 Nomor 1 Tahun 2022


berhasil, akan tetapi masih dibutuhkan August 2011.
https://www.researchgate.net/publ
penelitian yang lebih mendalam, karena
ication/267725942
ada beberapa pengujian yang belum Damaru, Restu dkk. (2021). Resin
berhasil untuk digunakan sebagai body Composite Synthesis Reinforced
with Banana Tree Fiber with
armor. Dan dari beberapa penelitian Carboxylic Silica (SiO2-COOH)
hanya terbatas pada sifat mekaniknya Addition as a Nanofiller. Indonesian
Journal of Chemical Science 10 (1)
saja meliputi uji impak dan uji tarik, (2021)
sehingga dibutuhkan penelitian lebih Eka A, Nur Agnes dkk. (2021). Analisis
lanjut. Komposisi Serat Kevlar, Karbon dan
Pelepah Salak terhadap Kekuatan
Impak Komposit dengan Metode
Daftar Pustaka VARTM. Prosiding Seminar Nasional
Asmoro Aji, Topan dkk. (2018). Pengaruh Teknik Mesin Politeknik Negeri
Ketebalan Komposit Matrik Resin Jakarta (2021), p1588-p1593
Dengan Penguat Kulit Eceng
Gondok (Eichhornia crassipes) Yang Galindra dkk. (2021). Kaji Eksperimental
Dianyam Terhadap Kemampuan Material Komposit Berpenguat
Balistik. Momentum, Vol. 14, No. 1, Serat Daun Nanas Pada Pengujian
April 2018, Hal. 75-79 ISSN 0216-7395 Balistik. Prosiding Seminar Nasional
Inovasi Teknologi Terapan 2021.
Astana Widi, Komang dkk. (2020). Analisa
Uji Balistik Produk Body Armor Hsiao, K.T. (2012). Vacuum assisted resin
Material Komposit Poliester transfer molding (VARTM) in
Berpenguat Serat Karbon, Rami dan polymer matrix composites.
Kapas. Prosiding Seminar Nasional Woodhead Publishing Limited.
Teknik Tahun 2020 (SENASTIKA Iskandar Fajri, Rahmat dkk. (2013). Studi
2020) Universitas Islam Kalimantan Sifat Mekanik Komposit Serat
MAB Sansevieria Cylindrica Dengan
ASTM. D 393 – 00 “Standart Test Method Variasi Fraksi Volume Bermatrik
For Flexial Properties of Sandwich Polyester. JURNAL FEMA, Volume 1,
Construction”. Philadelphia, PA : Nomor 2, April 2013
American Society for Testing and Nanda Utama, I Made Prabawa dkk. (2018).
Materials. Analisa Uji Impak Komposit Matriks
Badan Pusat Statistik (BPS), 2019. Poliester-Karet 30%, 40%, 50%
Statistik Tanaman Buah-buahan dan Penguat Serat Karbon, Rami, Dan
Sayuran Tahunan Indonesia. Agave Sebagai Body Armor. https://e-
s.l.:Badan Pusat Statistik/ BPS- dokumen.id/dokumen/11b33_analisa-
Statistics Indonesia uji-impak-komposit-matriks-
poliester.html.
Cavallaro, Paul V. (2011). Soft Body Armor:
An overview of Materials, Oksman, K et al. (2003). Natural fibres as
Manufacturing, Testing, and reinforcement in polylactic acid
Ballistic Impact Dynamics. NUWC- (PLA) composites. Composites
NPT Technical Report 12,057 1 Science and Technology 63 (2003)
Kajian Potensi Pengembangan Material Komposit Berpenguat Bahan Alam Untuk Diaplikasikan
Sebagai Body Armor| Luk Lu Atun Nisa, Sovian Aritonang, Maykel TE Manawan, Toto Sudiro| 81
1317–1324. 003. doi:10.1016/S0266- Yudo, H & Kiryanto. (2007). Analisa Teknis
3538(03)00103-9 dan Ekonomis Penggunaan Serat
Ijuk Sebagai Alternatif Bahan
Prasetyaningrum, A. (2009). Optimasi
Komposit Pembuatan Kulit Kapal
Proses Pembuatan Serat
Ditinjau Dari Kekuatan Tarik. Jurnal
EcengGondok Untuk Menghasilkan
Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik,
Komposit Serat Dengan Kualitas
Universitas Diponegoro, Semarang.
Fisik dan Mekanik yang Tinggi.
Jurnal RIPTEK, Vol. 03, Teknik Kimia,
Universitas Diponegoro, Semarang
Priyanka, Pragati et al. (2019). High
strength Kevlar fber reinforced
advanced textile composites.
Iranian Polymer Journal
https://doi.org/10.1007/s13726-019-
00721-7
Rahmadhani, Lazuardi dkk. (2018).
Pengaruh Posisi Vacuum Gate
Terhadap Waktu Infuse Pada Proses
Vacuum Assisted Transfer Molding.
Jurnal STATOR, Volume 1 Nomor 1,
Januari 2018
Stopforh, Riaan & Sarp Adali. (2018).
Experimental study of bullet-
proofing capabilities of Kevlar, of
different weights and number of
layers, with 9 mm projectiles. Def.
Technol., vol. 15, no. 2, pp. 186–192,
2019, doi: 10.1016/j.dt.2018.08.006
Supriyatna, A. & Solihin, M. Y., 2018.
Pengembangan Komposit Epoxy
Berpenguat Serat Nanas untuk
Aplikasi Interior Mobil. Jurnal Ilmiah
TEKNOBIZ, Volume 8, p. 89.
Teguh Setyawan, Reinaldi & Slamet
Riyadi. (2020). Analisis Variasi
Struktur Serat Rami Komposit
Matrik Epoksi Terhadap Kekuatan
Uji Balistik Dan Bending.
Momentum, Vol. 16, No. 2, Oktober
2020, Hal. 111-115
U.S. Department of Justice, 2001. NIJ-
0101.04. Washington, DC: National
Institute of Justice

82 | Jurnal Teknologi Daya Gerak | Volume 5 Nomor 1 Tahun 2022

Anda mungkin juga menyukai