Anda di halaman 1dari 3

B.

ETIOLOGI
Menurut Hidayat (2008), Etiologi diare dapat di bagi dalam beberapa
faktor,yaitu:
1. Infeksi,proses ini dapat diawali dengan adanya mikroorganisme (kuman) yang masuk
ke dalam saluran pencernaan yang kemudian berkembang dalam usus dan merusak sel
mukosa intestinal yang dapat menurunkan daerah permukaan intestinal sehingga
terjadinya perubahan kapasitas dari intestinal yang akhirnya dalam absorpasi cairan
dan elektrolit.
2. Malabsorbsi merupakan kegagalan dalam melakukan absorbsi yang mengakibatkan
tekanan osmotik menungkat kan kemudian akan terjadi pergeseran air dan elektrolit
ke rongga usus yang dapat meningkatkan isi rongga usus sehingga terjadila diare
3. Faktor makanan dapat terjadi apabila toksin yang ada tidak mampu di serap dengan
baik dan dapat terjadi peningkatan peristaltik usus yang akhirnya menyebabkan
penurunan kesempatan untuk menyerap makanan seperti : makanan basi,beracun,dan
alergi terhadap makanan
4. Faktor Psikologis dapat mempengaruhi terjadinya peningkatan peristaltik khusus yang
dapat mempengaruhi proses penyerapan makanan seperti : rasa takut dan cemas

C. FAKTOR- FAKTOR DIARE


Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya diare meliputi (Suharyono,2008)
1. Faktor gizi menujukan bahwa makin buruk gizi anak,ternyata makin banyak episode
diare yang dialami.
2. Faktor makanan kebersihan makanan ditentukan dari kemampuan ibu dalam
menerapkan prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) terhadap makanan dari proses
persiapan,memasak hingga menghidangkan makanan tersebut
3. Faktor sosial ekonomi mempunyai pengaruh langsung terhadap faktor-faktor
penyebab diare.
4. Faktor lingkungan sanitasi lingkungan yang buruk juga berpengaruh terhadap
terjadinya diare.

1. Hubungan sanitasi lingkungan dengan kejadian diare


2. Hubungan ketersedian jamban dengan baik kejadian diare
3. Hubungan hygiene perseorangan dengan kejadian diare
4. Hubungan prilaku buang tinja dengan kejadian diare
5. Hubungan sanitasi makanan dengan kejadian diare

D.Patogenesis Diare
Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare menurut Ngastiyah
(2014) :a.Gangguan osmotikAkibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap
akan menyebabkan tekanan osmotic dalam rongga usus meninggi sehingga terjadi pergeseran
air dan elektrolit ke dalam rongga usus. Isi rongga usus yang berlebihan akan merangsang
usus untuk mengeluarkanya sehingga timbul diare. b.Gangguansekresi Akibat terangsang
tertentu (misalnya toksin) pada dinding usus akan terjadi peningkatan sekresi, air dan
elektrolit ke dalam rongga usus dan selanjutnya timbul diare karena terdapat peningkatan
isirongga usus.c.Ganggua motilitas ususHiperperistaltik akan mengkkpuakibatkan
berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan sehingga timbul diare. Sebaliknya
bila peristaltik usus menurun akan mengakibatkan bakteri tumbuh berlebihan, selanjutnya
timbul diare pula. 5.PatofisiologiMenurut Tanto dan Liwang (2006) dan Suraatmaja
(2007),proses terjadinya diare disebabkan oleh berbagai factor diantaranya1)Faktor
infeksiProses ini dapat diawali adanya mikroorganisme (kuman) yang masuk ke dalam
saluran pencernaan yang kemudian berkembang dalam usus dan merusak sel mukosa usus
yang dapat menurunkan daerah permukaan usus. http://repository.unimus.ac.id
11Selanjutnya terjadi perubahan kapasitas usus yang akhirnya mengakibatkan gangguan
fungsi usus dalam absorpsi cairan dan elektrolit. Atau juga dikatakan adanya toksin bakteri
akan menyebabkan transpor aktif dalam usus sehingga sel mukosa mengalami iritasi yang
kemudian sekresi cairan dan elektrolit akan meningkat.2)Faktor malabsorpsiMerupakan
kegagalan dalam melakukan absorpsi yangmengakibatkan tekananosmotik meningkat
sehingga terjadipergeseran air dan elektrolit ke rongga usus yang dapatmeningkatkan isi
rongga usus sehingga terjadilah diare.3)Faktor makananFaktor ini dapat terjadi apabila toksin
yang ada tidak mampu diserap dengan baik. Sehinggaterjadi peningkatan peristaltik usus
yang mengakibatkan penurunan kesempatan untukmenyerap makan yang kemudian
menyebabkan diare.4)Faktor psikologisFaktor ini dapat mempengaruhi terjadinya
peningkatan peristaltik usus yang akhirnya mempengaruhi prosespenyerapan makanan yang
dapat menyebabkan diare.

E.TANDA DAN GEJALA DIARE


Tanda dan gejala awal diare ditandai dengan anak menjadi cengeng, gelisah, suhu
meningkat, nafsu makan menurun, tinja cair (lendir dan tidak menutup kemungkinan diikuti
keluarnya darah, anus lecet, dehidrasi (bila terjadi dehidrasi berat maka volume darah
berkurang, nadi cepat dan kecil, denyut jantung cepat, tekanan darah turun, keadaan menurun
diakhiri dengan syok), berat badan menurun, turgor kulit menurun, mata dan ubun-ubun
cekung, mulut dan kulit menjadi kering (Octa dkk, 20

Konsep Diare
A.PENGERTIAN
Diare merupakan salah satu penyakit dimana ditandai dengan perubahan bentuk
dan konsistensi tinja dan frekuensi buang air besar berlebihan (lebih dari 3 kali dalam kurun
waktu satu hari).Penyakit diare merupakan penyumbang ketiga angka kesakitan dan kematian
anak didunia.Dalam negara berkembang penyakit diare pada balita menjadi penyebab kedua
angka sakit dan kematian.Suratmaja pada tahun 2007 menyebutkan bahwa pada kasus diare
akut,mikroorganisme akan masuk kesaluran cerna,kemudian mikroorganisme akan
berkembang biak karena telah mampu mekewati asam lambung.Mikroorganisme tersebut
akan membentuk racun kemudian menyebabkan rangsang terhadap mukosa usus yang
menyebabkan munculnya hiperperistaltik.
Diare yaitu salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas dinegara
yang sedang berkembang dengan kondisi sanitasi lingkungan yang buruk,persediaan air yang
tidak adekuat,kemiskinan,dan pendidikan yang terbatas(WHO,2013).Setiap tahun didunia
terdapat 1 dari 5 anak meninggal akibat diare(UNICEF,2009).Berdasarkan pada riskesdas
tahun 2013 diindonesia periode prevelence diare adalah sebanyak3,5% lebuh kecil dibanding
riskesdes tahun 2007 sebanyak 9%.Prevalence diare diindonesia pada usia >15 tahun adalah
sebanyak 30,1%,sedangkan prevalence diare pada usia <15 tahun sebanyak 21,9%
(Riskesdas,2013).
Diare merupakan suatu penyakit endemis diindonesia dan juga merupakan
penyakit potensial KLB (kejadian luar biasa) yang sangat sering disertai dengan
kematian.Pada tahun 2015 terajdi 18 kali KLB diare dengan jumlah penderita 1.213 orang
dan kematian 30 orang SFR atau casefatality rate sebanyak 2,47% (kemenkes
RI,2015).Berdasarkan karakteristik penduduk,kelompok umur balita adalah kelompok yang
paling tinggi diare.

Anda mungkin juga menyukai