Anda di halaman 1dari 17

TINDAK PIDANA MELALUI ETIKA PROFESI DALAM MENEGAKAN HUKUM

TERHADAP TERJADINYA PELANGGARAN KODE ETIK

(Studi Kasus Profesi Kepolisian Dalam Mengamankan Unjuk Rasa di Kantor DPR
September 2019)

Atika Rahmadatil Aini


Ilmu Hukum Universitas Islam Sunan Gunung Djati
Email: atikarahmadatilaini@gmail.com
ABSTRAK
Studi ini mengkaji tentang tindakan yang dilakukan oleh penegak hukum yaitu polisi
dalam menjalankan profesinya seringkali melanggar aturan yang berlaku akibatnya
menimbulkan ancaman pidana terhadap tindakan kepolisan dalam “Kasus Profesi
Kepolisian Dalam Mengamankan Unjuk Rasa Dikantor DPR September 2019” yang
sempat memberikan statement yang sangatlah buruk, Menjelaskan peranan etika profesi
dalam menegakan hukum terhadap terjadinya pelanggaran kode etik, Mengkaji dan
menjabarkan konsep yang baik untuk kepolisian dalam menangani kasus unjuk rasa di
DPR agar tidak melanggar kode etik kepolisian.
Keyword: Tindakan Pidana, Etika Profesi, Kode Etik Kepolisian.
BAB I kekuatan potensial didalam
PENDAHULUAN mengembangkan profesinya.
Etika adalah suatu konsep tentang
A. Latar Belakang
perbuatan yang diukur berdasarkan
Hukum sejatinya tak lepas dari
baik-buruk serta tercela-tidaknya
adanya aturan dan sanksi. Sanksi terjadi
seseorang didalam bertindak maupun
karena adanya penyimpangan dalam
berbuat, apakah adanya kesengajaan
bertindak. Hal ini menyebabkan 2
atau tidak dengan sengaja melakukan
kesalahan yakni pelanggaran atau
suatu tindakakn yang dipengaruhi
kejahatan. Kedua komponen ini tidak
kesadaran etis.
dapat dipisahkan dari Pidana. Pidana
Sedangkan profesi adalah suatu
merupakan aturan yang mengatur
pekerjaan dengan menggunakan
tentang kejahatan dan pelanggaran yang
pelayanan didalam tindakannya atas
bersifat publik. Artinya semua orang
persiapan dan pedidikan khusus yang
dapat melakukannya tanpa pandang
bersifat formal dan ideal yang didukung
buluh.
oleh peraturan-peraturan mengenai
Suatu tindakan yang dilakukan
tingkah laku yang dalam pelaksanaanya
seseorang atas dasar yang melanggar
dituangkan dalam sebuah kode etik.
akan mendatangkan sebuah sanksi.
Berdasarkan Kode etik yang diatur
Sanksi tidak hanya berlaku pada
dalam Undang-Undang No. 8 Pokok-
masyarakat biasa melainkan
Pokok Kepegawaian, bahwa kode etik
berhubungan pula dengan penegakan
merupakan pedoaman didalam bersikap
hukum yang melakukan pelanggaran.
dan bertingkah laku serta perbuatan
Hingga saat ini penegak hukum selalu
dalam mengembangkan tugas maupun
diberikan sosialisasi tentang pentingnya
pekerjaan melalui suatu ketentuan-
peranan dalam menjalankan profesinya
ketentuan tertulis.
tersebut. Salah satunya pengenalan
Etika profesi ini berlaku kepada
etika profesi.
semua profesi yang ada, terkhususnya
Pengenalan etika profesi haruslah
profesi hukum. Profesi hukum adalah
sejak dini dilakukan sebagai upaya
suatu kegiatan atau pekerjaan yang
penegakan hukum yang berlandaskan
berhubungan dengan usaha mewujudkan
pada keadilan. Hal itu diwujudkan
dan memelihara ketertiban masyarakat
dalam akuntabilitas peradilan yang
agar terciptanya keadilan sesuai dengan
mencakup peranan strategis sebagai
tujuan hukum. Profesi yang bergerak

1
dibidang hukum terdiri atas jaksa, hakim, “Kepolisian Negara Republik
advokat, notaris, kepolisian dan instansi Indonesia bertujuan untuk
lainya yang diberi kewenangan dalam mewujudkan kemanan dan
undang-undang untuk dapat memberikan ketertiban dalam negeri agar
pelayanan secara profesional kepada terselinggaraan perlindungan,
seluruh masyarakat berdasarkan pengayoman, dan pelayanan
peraturan-peraturan yang ada. kepada masyarakat serta
Untuk meningkatkan profesionalitas, terbentuknya ketenteraman dengan
maka seorang berprofesi hukum mampu menjunjung tinggi hak asasi
meneggakan hukum tanpa melanggar manusia didalam masyarakat.”
kode etik profesi. Kode etik profesi Pada kondisi tertentu polisi
hukum haruslah membahas tentang menempati posisi strategis dalam
kewajiban dan keharusan untuk menentukan mekanisma kerja peradilan
menjalankan profesinya secara tanggung yang baik sebab hubungannya dengan
jawab atas perbuatan tanpa melanggar tersangka akan menjadi kunci bagi proses
hak-hak orang lain. Hubungan keduanya penegakan hukum.
sangat erat, dimana adanya kode etik Namun polisi acap kali melanggar
didalam profesi hukum maka klien kode etik kepolisisan didalam mengamani
ataupun masyarakat akan merasa adanya suatu persengketaan. Salah satunya pada
jaminan perlindungan serta merasa kasus yang sepat viral di Indonesia yaitu
hukum merupakan milik mereka karena unjuk rasa yang dilakukan oleh asyarakat
adanya pengayoman dan rasa keadilan di Kator DPR (Dewan Perwakilan Rakyat)
yang diberikan oleh profesi hukum. pada bulan September 2019 yang
Salah satunya hubungan kode etik dilatarbelakangi penolakan atas
dengan kepolisian. Kepolisian adalah pemberlakuan RUU KPK dan RKUHP
salah satu profesi dibidang hukum serta yang dianggap kontroversial bagi kalangan
penegakan hukum yang menangani suatu masyarakat. Karena terdapat Pasal-Pasal
ketertiban dan keamanan di masyarakat. yang diaggap aneh didalam RUU tersebut.
Profesi ini diatur dalam Undang-Undang Hal ini menjadi polemik sediri dalam
Nomor 2 Tahun 2002 Tentang masyarakat, sehingga terjadilah bentrok
Kepolisian Pasal 2 yang berbunyi:1 antar masa an kepolisian yang
mengamankan kejadian tersebut. Anehnya
tunutan yang dilakukan massa mendapat
1
UU No. 2 Tahun 2002 intimidasi sendiri dari kepolisian yang

13
berupaya mencegah bahkan enimbulkan Selain itu tindakan yang dilakukan
aksi bentrok kedua belah pihak. Alhasil oleh kepolisian juga terdapat unsur-unsur
terjadinya kekerasan yag dilakukan oleh pidana didalamnya. Menurut Pasal 170
beberapa oknum polisi sehingga Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
menyebatkan aksi tembak menembak (KUHP) bahwa tindakan kekerasan yang
bahkan diviralkan sebuah video aksi dilakukan kepolisian apabila ditujukan
kekerasan dan pemukulan yang dilakukan pada orang atau barang diancam pidana 5
polisi terhadap sesorang yang dianggap tahun 6 bulan.
memberontak hingga peristiwa Kemudian dipertegas kembali
berlangsung sangatalaha lama. terhadap Hukum Internasional dan
Berdasarkan beberapa artikel nasional Hak Asasi Manusia, terutama
menyebutkan Faisal yang merupakan instrumen yang telah dikorporasikan
kakak dari korban pemukulan menyatakan contohnya Undang-Undang Nomor 12
aksi polisi tersebut membuat sang adiknya Tahun 2005 tentang Pengesahan Konvenan
mengalami luka-luka bahkan tengkorak Internasional tentang Hak-hak sispil dan
adiknya retak akibat perklakuan anrkis Politik. Dilanjutkan Pasal 5 huruf b CERD
yang dilakukan pihak polisi tersebut. yang menyatakan bahwa, “Semua orang
Tanpa disadari tindakan tersebut berhak menikmati keamanan pribadi dan
telah melanggar kode etik dari kepolisian mendapat perlindungan aparat Negara atas
sendiri yakni polri telah melakukan tindak jaminan terhindar dari kekerasan dan
penyalagunaan kekuasaaan atau tindakan yang menyebabkan penderitaan
kewenangan serta bertindak arogan dalam secara kelompok maupun individu”.
melaksanakan tugas ya yakni pelayanan Oleh karena itu penulis tertarik
dan pengamanan terhadap aksi unjuk rasa untuk menganalisa kasus ini berdasarkan
kepada masayarakat.pada dasaranya polisis perspetif pidana dan kode etik kepolisian
haruslah melindungi hak asasi manusia dengan judul “TINDAKAN PIDANA
atau dikeal HAM sesuai dengan UU no. 39 MELALUI ETIKA PROFESI DALAM
Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia MENEGAKAN HUKUM TERHADAP
sebagaimana menjadi standarisasi Hak TERJADINYA PELANGGARAN
Asasi Manusia internasioanal, polisi KODE ETIK (Studi Kasus Profesi
memiliki hak-hak tetpi juga ada batasan Kepolisian Dalam Mengamankan Unjuk
terhadap kekuasaanya. Rasa di Kantor DPR September 2019)”.

13
B. Rumusan Masalah menurut Simons, tindak pidana
adalah kelakukan (handeling) yang
Berdasarkan latar belakang diatas
dapat diancam pidana, bersifat
penulis merumuskan masalah sebagai
melawan hukum serta memiliki
berikut:
hubungan dengan kesalahan yang
a. Bagaimana ancaman pidana terhadap dilakukan sehingga seseorang
tindakan kepolisian berdasarkan mampu mempertanggung jwabkan
(Studi Kasus Profesi Kepolisian tindakannya.3
Dalam Mengamankan Unjuk Rasa Menuut Pompe menyatakan
Dikantor DPR September 2019)? bahwa tindak pidana berdasarkan
b. Bagaimana peranan etika profesi teori adalah pelanggaran terhadap
dalam menegakan hukum terhadap norma dari suatu kesalahan
terjadinya pelanggaran kode etik? sipelanggar dan diancam pidana
c. Bagaimana konsep dan teori yang dan untuk mempertahankan tata
baik untuk kepolisisan menangani hukum serta melindungi
kasus unjuk rasa di DPR agar tidak kesejahteraan umum akan tetapi
melanggar kode etik kepolisian? hukum positif merupakan suatu
peristiwa yang oleh peraturan
BAB II
undang-undang dirumuskan
TINJAUAN PUSTAKA sebagai perbuatan yang bisa
4
dihukum.
A. Pengertian Tindak Pidana
Pandangan Moeljatno, tindak
Tindak pidana merupakan
pidana merupakan perbuatan
aturan yang mengatut tentang
dengan unsur subjektif dan unsur
perbuatan yang melanggar hukum
objektif. Adapun unsur objektif
pidana, baik berupa kejahatan
adalah sesuatu yang berhubungan
maupun pelanggaran. Menurut
dengan diri si pelaku dan unsur
Prodjodikoro menyatakan bahwa
objektif adalah ketentuan yang
tindak pidana adalah tindakan atau
berhubungan dengan keadaaan si
perbuatan yang apabila dilanggar
pelaku.5
maka pelakunya dikenakan
hukuman pidana2. Sedangkan
3
Ibid, 81
2 4
TriAndrisman. Hukum Pidana. Ibid, 81
5
Universitas Lampung 2007. Hlm 81 Ibid, 81
13
Berdasarkan pengertian diisyaratkan anggota badan ikut
diatas dapat disimpulakn bahwa serta atau berbuat, dan perbuatan
tindak pidana adalah suatu pasif yaitu tindak pidana yang
perbuatan yang memiliki unsur berisikan aturan untuk tidak
kesalahn dan jika dilanggar maka berbuat.
diancam pidana agar terpeliharanya B. Etika Profesi
tertib akan hukum dan menjamin Etika merupakan ilmu yang
kepentingan umum.6 mempelajari tentang baik atau
Moeljatno, menjabarkan buruknya suatu perbuata serta
jenis-jenis tindak pidana dibedakan membahas hak dan kewajiban
atas bebrpa aspek yaitu: moral seseorang. Etika berasal dari
a. Menurut Kitab Undang-Undang kata “ethos” yang berati kebiasaan.
Pidana (KUHP) terdiri atas 2 Abdul Kadir Muhammad
yaitu kejahatan dalam Buku II mengatakan bawa arti etika dibagi
dan pelanggaran dalam Buku III atas 3 yaitu:7
b. Cara merumuskanya, dibedakan a. Etika digunakan dalam arti nilai-
atas tindakan formil dan nilai dan norma mora yang
tindakan materil. Misal Pasal menjadi pedomansuatu individu
351 KUHP yaitu tentang maupun kelompok dalam
penganiayaan, dimana maksud bertngkah laku.
tindak pidana materilnya adalah b. Etika digunakan dalam arti
larangan kepada siapapun untu merupakan suatu perangkat
menimbulkan keslahan. Dan jika mengenai asas-asas atau kaidah-
dilanggar haruslah kaidah yang dimaksudkan
dipertanggung jawabkan. sebagai kode etik.
c. Dikaji dari bentuk kesalahan, c. Etika digunakan dalam arti ilmu
dibedakan atas tindak pidana yang mempelajari tenatng baik
disengaja dan tindak pidana atau buruknya suatu sikap yang
tidak disengaja. cenderung pada filsafat moral
d. Dikaji berdasarkan perbuatanya,
Etika terdiri atas 3 jenis yaitu:
dibedakan atas perbuatan aktif
yaitu perbuatan dengan

7
Dedi Ismatullah. Etika Profesi Hukum. Cv Pustaa
6
Ibid, 81 Setia: Bandung. 2011. Hlm. 21.

13
a. Etika deskriptif yaitu Budi susanto mengatakan
mendeskripsikan etika sebagi bahwa ciri-ciri profesi adalah :8
bentuk tingkah laku moral a. Bidang yang terorganisir
dalam arti luas, seperti adat berdasarkan jenis intelektual
kebiasaan, adanya anggapan yang diperkembang serta
tentang baik buruk, tindakan- diperluas.
tidakan yang diperbloehkan atau b. Teknis intelektual
tidak diperbolehkan c. Berupa implementasi praktis
b. Etika normatif yaitu etika yang dari teknis intelektual pada
menetapkan berbagai sikap dan urusan paktis
peilaku yang harus dimiliki d. Kemampuan memberi
manusia sebagai sesuatu yang kepemimpinan
bernilai. e. Bentuk atensi yang profesional
c. Meaetika yaitu mempelajari terhadap penggunaan didalam
etika sebagai sistem moral yang tanggung jawabnya dari
dijadikan standarisasi dala pekerjaan sebagai profesi
bertingkah laku. f. Adanya standarisasi dalam
Profesi merupakan suatu bertingkah laku
pekerjaan yang menjadi patokan Etika profesi hukum merupakan
oleh persiapan atau pendidikan suatu aturan yang mengatur sikap
khusus yang diatur berdasarkan seorang berprofesi hukum didalam
ktentuan-ketetuan mengenai menegakan hukum yang berlandaskan
bertingkah laku dalam kode etik didalamnya. Adapun
melaksanakan profesinya yang masalah-maslah yang dihadapi profesi
mengacu pada kode etik. Ciri-ciri hukum yaitu :
dari profesi ialah pelayanan, a. Kualitas pengetahuan profesional
didahului persiapan aau pendidikan Hukum
khusus, keanggotaanya tetap dan Yaitu seorang berprofesi
mempunyai cita-cita etis hukum haruslah mempunyai
masyarakat. pengetahuan hukum yang mampu
menguasai hukum indonesia,
mampumenganalisis hukum

8
Supriadi. Etika dan Tanggung Jawab di Indonesia.
Sinar Grafika: Jakarta.2006. Hlm. 18.

13
dalam masyarakat, mampu serta memastikan suatu aturan berjalan
menggunakan hukum sebagai sebagaimaa mestinya.
sarana untuk memecahkan Aparatur penegakan hukum
maslaha konkret dengan bijaksana terdiri atas jaksa, hakim, advokat,
dan tetap berdasarkan prinsip- kepolisan, dan instatnsi tertentu yang
prinspi hukum. bertugas dan mempunyai tugas yakni
b. Penyalahgunaan profesi yaitu penyidikan, kpenyelidikan, kegiatan
penyalahgunaan yang disebabkan pelaporan atau pengaduan, penuntutan,
adanaya faktor kepentingan pembuktian, penjatuhan vonis dan
sehingga menimbulkan pemberian saksi serta permasyarakatan
kontradiksi didalam tindakanya kembali si terpidana.
c. Profesi hukum menjadi kegiatan Dalam menjalankan tugasnya
bisnis yaitu memberikan aparatur penegakan hukum harus melihat
pelayanan atau memberikan tiga komponen yang mempengaruhi yaitu:9
bantuan hukum pada masyarakat. a. Institusi penegak hukum beserta
d. Kurang kesadarn dan kepedulian perangkat sarana dan prasarana
sosial adalah gejala-gejala mulai pendukung dan mekanisme kerja
pudarnya keyakinan terhadap kelembagaan
pengembangan profesi hukum b. Budaya kerja terkait dengan aparat
e. Kontinuitas sitem telah usang c. Perangkat pendukung kinerja
kelembagaan maupun materi
C. Penegakan Hukum hukum yang dijadikan standarisasi
Penegakan hukum adalah suatu kerja.
proses untu menjalankan fungsi norma
menjadi hyata sebagai pedoman dalam D. Kode Etik
bertingkah laku di masyarakat maupun Kode etik profesi merupakan
bernegara. pengaturan profesi yang menjadi tolak
Dilihat berdasarkan arti luas ukur perbuatan agar adanya pencegahan
proses penegakan hukum berkaitan berbuat yang tidak etis didalam
dengan semua subjek hukum dalam menjalankan profesinya. Kode etik tidak
setiap hubungan hukum. Kemudian menggantikan pemikiran etis, melainkan
dalam arti sempit penegakan hukum selalu ebrdampingan dengan refleksi etis.
merupakan upaya untuk menjamin 9
Agus M. Hardjana. Landasan Etika Profesi Cet 5:
Jakarta. 2004. Hlm 21

13
Artinya menjadi penyeimbang segi-segi yang terkenal dengan sumpah Hipokrates
negatif dari suatu profesi sehingga kode yaitu suatu doktrin maupun aturan yang
etik menunjukan arah moral bagi suatu belaku untuk profesi kedokteran yang
profei serta menjamin mutu moral profesi tidak boleh dilanggar.
tersebut dalam masyarkat.10 Fungsi kode etik adalah:11
Kode etik profesi mengandung a. Pedoman tentang prinsip
unsur-unsur sanksi bagi yang profesionalitas seorang profesi
melanggarnya yaitu ada 2: b. Sarana kontrol bagi masyarakat
a. Sanksi moral c. Mencegah adanya campur tangan
b. Sanksi dikeluarkan dari pihak luar yang berhubungan dengan
organisasi etika dalam profesi.
Kode etik sangatlah penting
E. Hubungan etika profesi dengan keberadaannya karena:
kode etik a. kode etik merupakan suatu upaya
Etika profesi dengan kode etik untuk memperbaiki seorang individu
dipandang sebagai suatu penerapan maupun kelompok yang brlaku
pemikiran etis atas suatu wilayah tertentu secara etis
yaitu profesi agar terwujudnya pemikiran b. kontrol etis diperlukan karena
atau etis yang relevan dalam suatu mampu mengarahkanperilaku sebuah
profesi. organisasi dalam
Kode etik adalah aturan yang mempertimbangkan dampak moral
tersusun secara sistematis berdasarkan pada setiap keputusan
prinsip-prinaip moral sebagai alat untuk Sebuah kode etik dapat diubah
menghakimi segala bentuk tindakan yang seiring perkembangan zaman dalam
dianggap telah melanggar aturan mengatur diri profesi yang berkaitan dan
tersebut. Kode etik menjadi self control perwujudan kontrol sosial sehingga kode
bagi kepentingan kelompok sebuah etik sangatlah erat hubungan dengan
profesi tertentu. profesi, karena menjalankan profesi maka
Kode etik profesi adalah aturan harus ada aturan yang menjadi petunjuk
yang mengatur tentang tingkah laku dan didalam melaksakan tugasnya.
perbuatan dalam melaksanakan tugasnya. Dampak yang ditimbulkan tidak
Salah satu contoh kode etik kedokteran adanya kode etika profesi:

10 11
Supriadi. Ibid. Hlm 23. Ibid, hlm 54

13
a. Terjadinya penyalahgunaan profesi 2019 tergolong kasus yang marak
b. Tidak adanya tanggung jawab dari terjadi di Indonesia. Tindakan ini tidak
profesi jarang mendapat balasan dari
c. Adanya sikap mendahulukan kepolisian terhadap unjuk rasa.
kepentingan pribadi Meskipun pengunjuk rasa diberikan
d. Memberikan pandangan buruk dari kebebasan untuk berekspersi tetap saja
masyarakat terhadap profesi mendapatkan perlakuan yang tak
tertentu. sehmestinya dilakukan pengeak huku.
Adapun penyebab pelanggaran Tindakan kekerasan seperti hasutan,
etika profesi yaitu: dorongan bahkan pemukulan
a. Keluarga merupakan pegaruh bertentangan dengan HAM yang
utama didalam pelanggaran ini. merupakan suatu tindak pidana. Hal
b. Jabatan, contoh seorang yang ingin ini diatur dalam Pasal 351 KUHP
menjadi anggota kepolisian maka menyatakan bahwa :
dia wajib membayar puluhan “(1) penganiayaan diancam dengan
hingga ratusan juta agar dapat pidana penjara paling lama dua
diloloskan seleksi. tahun delapan bulan atau pidana
c. Tidak adanya kontrol dari denda paling banyak empat ratus
masyarakat ribu rupiah
d. Rendahnya pengetahuan (2) Jika perbuatan mengakibatkan
masyarakat tentang kode etik luka-luka berat, yang bersalah
profesi diancam dengan pidana penjara
e. Tidak adanya kesadaran dalam paling lama lima tahun.
mengembangkan profesi (3) jika mengakibatkan mati,
BAB III diancam dengan pidana penjara
PEMBAHASAN paling lama tujuh tahun.
A. Ancaman Pidana Terhadap (4) dengan penganiayaan disamakan
Tindakan Kepolisian (Studi Kasus sengaja merusak kesehatan
Pofesi Kepolisian Dalam (5) percobaan untuk melakukan
Mengamankan Unjuk Rasa di kejahatan ini tidak dipidana”12
Kantor DPR Septembe 2019) Tindakan yang dilakukan polisi tentu
Aksi unjuk rasa yang cenderung tidak dibenarkan secarahukum karena
agresif serta anarkis terhadap kasus 12
Pasal 351. Solahuddin. KUHP, KUHAP,
yag terjadi d kantor DPR September KUHPerdata.Visi Media. 2012. Jakarta

13
merupakan pelanggaran atas Peraturan b. Membantu pimpinan dalam
Disiplin Polri dalam pasal 6 huruf q menyelenggarakan serta membina
Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun dan menegakan hukum
2003 yang berbunyi: c. Menyelenggarakan sidang disiplin
“dilarang untuk berdasarkan perintan Ankum
menyalahgunakan wewenang dalam d. Melaksanakan putusan Ankum
tugas sebagai anggota kepolisian B. Peran Etika Profesi dalam
dan apabila salah satu anggota Penegakan Hukum Terhadap
polisi melakukan kekerasan harus Terjadinya Pelanggaran Kode Etik
dilakukan proses peradilan serta Nilai-nilai yang terdapat dalam
pertanggungjawaban secara pidana suatu masyarakat menjadi alndasan
sesuai dengan kesalahan”. dalam tingkah laku dalam bentuk tertulis.
Pertanggung jawaban yang Etika profesi merupakan kesanggupan
dimaksudkan adalah pertanggung untuk memenuhi pelayanan profesional
jawban tindak pidana sebagai penegak bagi seorang klien yang memiliki kaidah-
hukum yang mengatur mengenai subjek kaidah sebagai berikut:13
dan objek dalam proses tegaknya a. Profesi harus dihayati sebagai
hukum. Sehingga anggota polisi suatu pelayanan tanpa berharap
tersebut mempertanggung jawabkan adanya balas jasa yaitu pertimbangan
tindakanya serta tunduk pada Peradilan yang diambil merupakan satu
Umum sesuai dengan Undang-Undang kepentingan klien maupun
No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian kepentingan umum dalam
Pasal 29 ayat (1) : menjalankan profesinya. Jika
“Anggota Kepolisian Republik diabaikan maka pelaksanaan profesi
Indonesia haruslah tunduk pada akan mengarah pada penyalahgunaan
kekuasaan Peradilan Umum” profesi sehingga merugikan
Kemudian didalam Pasal 22 kepeningan klien atau kepentingan
Peraturan Pemerintah Nomor 22 umum.
Peraturan Disiplin Anggota Kepolisian b. Pelayanan profesi mendahulukan
Republik Indonesia berwenang: kepentingan klien atau kepentingan
a. Melakukan pemanggilan dan umum yang merujuk pada
pemeriksaan kepentingan maupun nilai-nilai luhur

13
Agus M. Hardjana. Ibid Hlm 26

13
sebagai manusia yang membaasi untuk semua orang yang berada dalam
suatu tindakan atau sikap. suatu wilayah dan apabila terjadi
c. Pengembanagan profesi harus pelanggaran ditindaklanjuti oleh
beriorentasi pada masyarakat. perangkat organisasi profesi.
d. Pengembangan profesi harus Pelanggaran yang dimaksudkan
menumbuhkan semangat solidaritas dalam bidang hukum yakni dilihat dari
sesama rekan profesi. peraturan-peraturan tentang profesi
yang melahirkan hak hak bersifat
Hal tersebut apabila dikaitkan
fndamental dan mempunyai aturan-
dengan pelaksanaan suatu etika profesi
aturan tentang tingkah laku dalam
mensyaratkan adanya ilmu yang dapat
mengembangkan pekerjaan berdasarkan
menyelesaikan serta memecahkan
kode etik profesi.
persoalan-persoalan masyarakat tanpa
Kode etik yang memmiliki
bertentangan dengan nilai-nilai yang
hubungan dengan hukum haruslah
berada pada masyarakat. Etika profesi
mengandung ketentuan-ketentuan:
pada dasaranya megandung nilai-nilai
1. Berkewajiban pada diri sendiri
yang berisikan pedoman serta tuntutan
2. Berkewajiban pada masyarakat.
dalam bertingkah lakudemikian juga
3. Berkewajiban pada rekan seprofesi
dengan hukum. Hukum mengkehendaki
4. Berkewajiban pada kepentingan
adanya aturan yan mengatu tingkah
orang yang dilayani.
laku manusia yang harus diterapkan.
Penegakan hukum yang baik
Sedangkan etika lebih cenderug pada
menjadi upaya tersendiri agar
sikap bathin manusia dalam berkendak
terciptanya pelayanan yang memuaskan
dan berbuat. Sehingga hubungan
bagi profesi-profesi tertentu dalam
keduanya erat mesikupn terdapat
tugasnya.oleh karena itu harus
persamaaan dan pereaan yang dilihat
ditegakan dan dilaksanakan dengan
dari sifat dan sanksin. Persamaannya
adanya kepastian hukum. Karena
yakni mengandung norma-norma yang
hukum itu berupa keputusan yang
bersifat mengikat dan tujuan sosial yang
abstrak membentuk suatu peraturan.
sama yakni agar manusia dapat berbuat
dalam penegakan hukum haruslah
baik seusia dengan norma yang ada.
dilakuaakan sesuai dengan tujuan
Perbedaanya yakni sanksi dalam etika
didirkan suatu negara yakni
profesi hanya berlaku bagi anggota
meyelenggarakan berdasarakan
suatu rofesi sedangkan hukum berlaku
kepentingan rakyat.
13
Penegakan hukum tidak boleh Sehingga dapat menumbuhkan
dilakukan secara sewenang-wenang sikap profesional yang tumbuh dari
melainkan melalui aturan hukum. tradisional ke arah modern yakni:
Sehingga pemerintah maupun alat-alat 1. Munculnya “team practice”
negara haruslah melaksanakan 2. Penggunaan “divers discipline”
berdasarkan hukum bukan berdasarkan 3. Perubahan“freeservice” menjadi
kekuasaan saja. Sehingga didalam “salary”
pencapaian hendaklah memikirkan 4. Menurunkan Batasan sifat
aspek-aspekyang mempengaruhinya alcuristic
14
yaitu: 5. Meningkatkan penilaian sejawat
a. Kemampuan berdasarkan Etika profesi disebut sebagai
pengetahuan suatu perangkat penegakan hukum
b. Persiapan dan pelatihan khusus apabila adanya suatu dasar di dalam
c. Pengujian kompetensi kenyataanya. Contoh kasus adnan
d. Organisasi buyung melanggar kode etik
e. Pelayanan kedokteran, yang ikut berperan dalam
Selain itu perlu adanaya Majelis Kode etik kedokteran serta
persyaratan ektensive training untuk kasus Advokat Pemuji dalam
berkerja secara profesional. Dimana pertimbangan keputusannya.
dengan trainig tidak hanya sekedar
bersifat skill training sja melainkan C. Konsep dan Teori yang baik untuk
pengetahuan juga agar terciptanya kepolisisan menangani kasus unjuk
kesadaran untuk mengabdikan seagala rasa di DPR agar tidak melanggar
keampuan untuk pelayanan masyarakat. kode etik kepolisian
Peranan profesional seseoang Terhadap kasus yang terjadi di bulan
bertolak dari bagaimana mereka September yang melibatkan antara polisi
melayani kepentingan-kepentingan dan massa sehingga terjadinya
seseorang, mereka yang mempunyai percekcokan yang menyebabkan aksi
kekuasaan mutlak dalam pelayanan serang menyerang bahkan adanya
serta mereka yang memiliki self pemukulan yang dilakukan oknum polisis
regulation. yang ikut merasakan ketidaksenangan
terhadap siakp maa yang dianggap terlalu

14
anarkis yang melempari dengan batu. Pada
Jenny Teichman. Etika Sosial. Kanisius : Jakarta.
1998. Hlm 34 dasarnya aksi unjuk rasa ini

13
dilatarbelakangi oleh pemolakan atas isi jika orang yang berkehendak pada
RUU KUHP dan RUU KPK yang akibatnya.
kontroversial, sehingga massapun Konsep etika deontologi ini
menuntut agar segera ciabut bahkan menekankan konsep yakni menekankan
dihapuskan. suatu perbuatan didasarkan kewajiban
Berdasarkan analisa, Teori yang dapat melakukan sebuah perbuatan, tindakan
digunakan adalah deontologi teori yang baik artinya tindakan yang dilihat
menekankan kewajiban manusia untuk berdasarkan kehendak yang baik secara
bertindak secara baik dimana perbuatan terbatas maupun bersyarat, kehendak
bukan karena tindakan itu dikatakan baik menjadi baik terjadi apaibala bertindak
namun tindakan tu baik jika untuk diri karena kewajiban tanpa motif tertentu,
sendiri. Terhadap kasuss itu kita pilah dulu serta perbuatan sesuai dengan norma
bagaimana aturan yang mengatur terhadap hukum (legalitas).
peristiwa serta tindakan polisi itu. Kalau ia Dari kasus tersebut teori teologi
mengembangkan tugasnya sebagai polisi menilai bahwa polisi telah melakukan
atauu penegak hukum ia melakukannya kewaiban nya sebagaimana mestinya yakni
dengan baik, begitu juga dengan tindakan menjaga ketertiban dan sebagainya. Hal ini
untuk dirinya sendiri yakni rasa tanggung sesuai dengan Kepolisian dalam Pasal 1
jawab atas amanh yang telah diberikan angka 1 mengandung dua pengertian yaitu
rakyat maupun pemerintah untuk menjaga fungsi polisidan lembaga polisi. Menurut
ketertiban umum serta keadilan didalam Pasal 2 UU No. 2 Tahun 2002 fungsi polisi
masyarakat. Hal itu sesuai dengan tujuan adalah :“fungsi polisi adalaha salah satu
dari teori deontologi yang dikemukakan fungsi pemerintahan negara dibidang
oleh Immanuel Kant yakni tindakan dinilai pemeliharaan dan pelayanan masyaraat
moral ketika kewajiban terlaksanakan. serta penegakan hukum, perlindungan dan
Kemudian teori ini juga ketrkaitan pelayanan masyarakat”
dengan kasus yakni hukum moral Menurut UU No. 2 Tahun 2 Tahun
dianggap sebagai perintah yang tak 2002 didalam Pasal 13 ayat (1) tentang
bersyarat. Dengan artian perintah yang kode etik kepolisian “Anggota kepolisian
berlaku bagi semua orang pada segala negara republik indonesia dapat
situasi dan tempat termasuk pengamanan diberhentikan dengan hormat apabila ia
unjuk rasa. Sedangkan perintah bersyarat telah melakukan pelanggaran terhadap
sendiri artinya perintah yang dilaksanakan sumpah atau janji kepolisian”

13
Dikaji dari kronologi tersebut memang kewajiban namun motifnya buruk itu telah
didalam pelaksanaannya tertutama melanggar konsep ini” begitupun dengan
penyampaian pendadpat dimuka mum kasus ini yang harus diperhatikan adalah
dapat menimbulkan kericuhan shingga pelaku yag melakukan pelanggaran
diperlukan pengamanan, yang sesuai ditangkap secara manusiawi tanpa
dengan Pasal 13 ayat (3) UU Nomor 9 dianiaya, diseret, dilecehkan, dipukul dan
Tahun 1998 yakni pelaksanaan sebagainya. Hal itu datur dala Pasal 24
penyampaian dimuka umum, polri Perkapolri 9/2008 tentang upaya paksa
bertanggung jawab dalam proses tanpa adanya tindak kekerasan. Selain itu
pengamanan agar terjamin keamanan dan peraturan lainya yakni polisi harus
ketertiban umum sesuai dengan prosedur memahami Peraturan Kapolri No. 16
yang berlau. Namun didalam penyampaian Tahun 2006 tentang pedoman
pendapat harus juga disesuikan dengan tata pengendalian massa, yang secra tegas
cara penyelenggaraan, pelayanan, adanya larangan arogan dan terpancing
penagamanan dan penanganan dalam dengan perilaku massa serta larangan
rangka pemberian standar pelayanan yang melakukan tindak kekerasan yang tidak
baik menurut Pasal 2 Perkapolri 9 Tahun sesuai dengan prosedur.
2008. Tetapi bagi para teologikal tidak
Sehingga didalam penanganannya baik karena yang dilihat teori ini adalah
juga harus memperhatikan tindakan akibat. Akibat dari kasus penegakan polisi
petugas apakah pelaku anarkis atau tidak. adalah ada oknim yang memanfaatkan
Hal ini diatur Pasal 23 ayat (1) Perkapolri dengan melanggar kode etis kepolisian
9/2008 yang menyatakan: dikarenakan tersulut amarah saat unjuk
a. peserta taat hukum harus tetap rasa. Sehingga seorang kepolisian yang
diberikan perlindungan mengamankan jalanya sebuah unjuk rasa
b. pelaku yang melakukan pelanggaran tidak memiliki wewenang untuk memukul
harus ditindak secara tegas dan massa. Pemukulan yang dilakukan
proporsional merupakan benuk pelanggaran terhadap
c. pelaku yang anarkis harus ditindak perundangan-perundangan yang berlaku
secra tegas dan diupayakan terkhsus HAM dan pelanggaran
penangkapan pelaku untuk pengamanan unjuk rasa.
menghentikan tindakan tersebut. BAB IV
Namun teori ini memperhatikan PENUTUP
“jika perbuatan dilakukan karena A. Kesimpulan
13
Aksi unjuk rasa yang cenderung lingkup profesi itu, apakah pantas atau
agresif serta anarkis terhadap kasus yag tidak pantas. begitupun degan kasus yang
terjadi d kantor DPR September 2019 terjadi di bulan September 2019 unjuk rasa
tergolong kasus yang marak terjadi di yang dilakukan masyarakat di DPR
Indonesia. Tindakan ini tidak jarang menuntu penghapusan serta pencabutan
mendapat balasan dari kepolisian terhadap RUU KPK dan RUKUHP yang dianggap
unjuk rasa. meskipun pengunjuk rasa kontroversial bagi masyarakat karena telah
diberikan kebebasan untuk berekspersi adanya unsur perbuatan hukum yang
tetap saja mendapatkan perlakuan yang tak mengekang masyarakat untuk tunduk dan
sehmestinya dilakukan pengeak huku. patuh pada penguasa. Kemudian dilihat
Tindakan kekerasan seperti hasutan, dari profesi polisi didalam kasus ini secara
dorongan bahkan pemukulan bertentangan teori deontologi sesuai, karena teori ini
dengan HAM yang merupakan suatu menekankan pada pelaksanaan kewajiban
tindak pidana. Hal ini diatur dalam Pasal atas dasar kewajiban dan sesuai dengan
351 KUHP. kode etik. Namun berdasarkan teori
Berdasarkan kasus diatas peran dari teologika pada kasus ini lebih menekankan
etika dalam penegakan hukum terhadap akibat. Akibat dari tindakan polisi
terjadinya pelanggarann kode etik sangat dianggap terlalu anrkis yang berujung
erat kaitanya. Hal ini sebgai pedoman kematian dan pemukulan pada masyarakat
untuk mengatur didalam bertindak dan atas dasar profesi. Padahal itu telah
bersikap yang disesuaikan dengan ruang menyalahgunakan kode etik

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:
Agus M. Hardjana. 2004. Landasan Etika Profesi Cet 5: Jakarta.
Dedi Ismatullah. 2011. Etika Profesi Hukum. Cv Pustaa Setia: Bandung.
Jenny Teichman. 1998. Etika Sosial. Kanisius : Jakarta.
Supriadi. 2006. Etika dan Tanggung Jawab di Indonesia. Sinar Grafika: Jakarta.
Tri Andrisman. Hukum Pidana. Universitas Lampung. 2007.

Sumber Peraturan:
Pasal 351. Solahuddin. KUHP, KUHAP, KUHPerdata.Visi Media. 2012. Jakarta

13
UU No. 2 Tahun 2002

13

Anda mungkin juga menyukai