Anda di halaman 1dari 71

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO HIDUP

MOTTO :
“Karena itu, saudara-saudara yang kekasih,
berdirilah teguh jangan goyah, dan giatlah selalu
dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa
dalam persekutuan dengan tuhan jerih payahmu tidak
sia-sia
(1 Korintus 15 : 58) ”

Skripsi ini kupersembahkan untuk

Yesus Kristus Juru Slamat & Pembimbingku yang Setia

Papa, Mama dan abang-abang tercinta

Sahabat dan Teman-teman seperjuanganku Teknik Elektro 2012

Sahabat dan Teman-temanku Gereja Mawar Sharon Yogyakarta

Dan semua pihak yang telah membantu dalam proses skripsi ini.

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

INTISARI

Saat ini termometer telah banyak digunakan oleh masyarakat. Pada umumnya termometer
dirancang untuk orang yang memiliki kondisi fisik normal terutama dalam kemampuan melihat.
Para penderita tuna netra, akan menemui kesulitan dalam menggunakan termometer yang ada.
Berkaitan dengan masalah tersebut, makalah ini menjelaskan tentang perancangan termometer
suhu badan dengan output suara dan kemampuan menyimpan data untuk mereka yang
mengalami keterbatasan dalam melihat.

Perangkat keras alat ini terdiri box yang berisi modul Arduino, modul data logger shild
1.0 sebagai penghitungan waktu saat suhu tubuh diukur dan mikro sd card sebagai penyimpanan
data tuna netra, LCD 16x2, konektor Vcc dan Ground sebagai inputan tambahan, push button
sebagai tombol save dan play, sensor suhu yang dikemas dengan menggunakan gagang sikat gigi
dan speaker aktif sebagai output suara.

Dari hasil pengujian diperoleh bahwa termometer suara dapat menghasilkan suhu terukur
dalam kurun waktu 2 menit dengan stabil , dengan resolusi pengukuran 0,10C dan akurasi 0,40C.
Secara kualitatif, suara hasil pengukuran terdengar jelas, tidak terpotong, dan tidak bertumpuk.

Kata kunci : Thermometer, Arduino Uno, Module Data Logger Shild 1.0, LM35, LCD 16x2, Speaker,
Memory.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
This time the thermometer has been widely used by the public.In general, the
thermometer is designed for people who have normal physical condition, especially in the ability
to see.The blind peoples, will have difficulty in using existing thermometer.In connection with
these issues, this paper describes the design of body temperature thermometer with voice output
and the ability to store data for those who have limitations in viewing.

This tool consists of hardware box that contains a module Arduino, 1.0 The data logger
module shield as timing when body temperature is measured and micro sd card for data storage
blind, 16x2 LCD, connectors Vcc and Ground as an additional input, push button as the save
button and a play, temperature sensors are packed by using the handle of a toothbrush and active
speakers as the sound output.

From the test results showed that noise thermometer can produce measurable temperature
within 2 minutes with a stable, with measurement resolution and accuracy 0,40C
0,10C.Qualitatively, the voice sounds clear measurement results, is not cut off, and do not
overlap.

Keywords: Thermometer, Arduino Uno, Module Data Logger 1.0 Shild, LM35, LCD 16x2,
Speaker, Memory.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan
karunis-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik. Penulis
menyadari bahwa banyak pihak yang telah memberikan doa, dukungan, perhatian serta
bantuan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1) Bapak Sudi Mungkasi, S.Si., M.Math.Sc.,Ph.D selaku dekan Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2) Bapak Petrus Setyo Prabowo, S.T.,M.T., Ketua Program Studi Teknik Elektro Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
3) Bapak Ir. Tjendro selaku dosen pembimbing akademik yang telah mendampingi dan
membimbing penulis selama perkuliahan.
4) Bapak B. Djoko Untoro Suwarno, S.Si., M.T. selaku dosen pembimbing yang dengan
penuh pengertian, sabar dan ketulusan hati memberi bimbingan, kritik, saran, serta motivasi
dalam penulisan tugas akhir ini.
5) Ibu Ir. Th. Prima Ari Setyani, M.T dan Bapak Martanto, S.T., M.T selaku dosen penguji
yang telah bersedia memberikan masukan, bimbingan, dan saran dalam memperbaiki tugas
akhir ini.
6) Bapak/ Ibu dosen yang telah mengajarkan banyak hal selama penulis menempuh
pendidikan di Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas
Sanata Dharma.
7) Kedua orang tua dan keluarga tercinta yang telah banyak memberikan doa dan dukungan
motivasi selama menempuh pendidikan di Universitas Sanata Dharma.
8) Staff sekretariat Teknik Elektro yang telah membantu dalam hal administrasi.
9) Staff dan petugas laboratorium Teknik Elektro yang telah membantu banyak hal untuk
kelancaran tugas-tugas perkuliahan.

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL (BAHASA INDONESIA)………………………………………... i


HALAMAN JUDUL (BAHASA INGGRIS) …………………………………………… ii
HALAM PERSETUJUAN …………………………………………………………........ iii
HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………………………... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………………………………………………… v
HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO KEHIDUPAN ………………………... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK vii
KEPENTINGAN AKADEMIS ………………………………………………………….
KEPENTINGAN AKADEMIS …………………………………………………………. viii
INTISARI ……………………………………………………………………………….. ix
ABSTRACT ……………………………………………………………………………... x
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………... xi
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………….. xii

BAB I: PENDAHULUAN ……………………………………………………………... 1


1.1 Latar Belakang …………………………………………………………………......... 1
1.2 Tujuan dan Manfaat Penelitian ……………………………………………………… 2
1.3 Batasan Masalah …………………………………………………………………….. 2
1.4 Metodologi Penelitian ……………………………………………………………….. 3

BAB II : DASAR TEORI ……………………………………………………………… 6


2.1 Arduino Uno ……………………………………………………………………........ 6
2.2 Sensor Suhu LM35 ………………………………………………………………….. 9
2.3 LCD (Liquid Crystal Display) …………………………………………………......... 10
2.4 Rangkaian Penguat (Amplifier) ……………………………………………………... 11
2.5 Loudspeaker …………………………………………………………………………. 11
2.6 WAV ………………………………………………………………………………… 13
2.7 DATA LOGGER ARDUINO BOARD Dan SD CARD ………………………......... 14
2.7.1 RTC (Real Time Clock) ……………………………………………………...... 15

BAB III : RANCANGAN PENELITIAN …………………………………………….. 16


xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3.1 Proses Kerja Sistem …………………………..………………………………………… 16


3.2 Perancangan Peragkat Keras ………………………………………………….………… 17
3.3 Bagian-Bagian Alat ……………………………………………………………………... 17
3.3.1 Bagian Sensor Suhu LM 35 …………………………………………………………… 17
3.3.2 Rangkaian Penguat (Amplifier) …………………………………………….................. 18
3.3.3 ADC (ANALOG to DIGITAL CONVERTER) ………………………………………. 19
3.3.4 Rancangan Antar Muka dengan LCD ………………………………………………… 22
3.3.5 RTC (Real Time Clock) ……………………………………………………................. 23
3.3.6 Arduino Uno …………………………………………………………………………... 24
3.3.7 WAV (Waveform) ………………………………………………………….................. 25
3.3.8 Loudspeaker …………………………………………………………………………… 26

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN …………………………………………………. 29


4.1 Bentuk Mekanik dan Elektrik Alat Pengukur Suhu Tubuh Badan Dengan Output Suara 29
Dan Kemampuan Menyimpan Data …………………………………………........................
4.2 hasil pengujian data dan pembahasan …………………………………………………… 31
4.2.1 Pengujian Nilai LM35 ………………………………………………………………… 31
4.2.2 Pengujian Pada LCD ………………………………………………………………….. 33
4.2.3 Pengujian Pada Data Logger Shild 1.0 …………………………………………..……. 35
4.2.4 Pengujian Pada Output Suara ………………………………………………................. 36
4.2.5 Pengujian Alat Secara Keseluruhan …………………………………………………... 37
4.3 Pengujian Dan Pembahasan Perangkat Lunak ………………………………….............. 38
4.3.1 Inisiasi I/O …………………………………………………………………………….. 38
4.4 Perbandingan Alat yang Digunakan Dengan Thermometer GP Care Seri RI 39
AKL- 20901900848 …………………………………………………………….....................

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ………………………………………………….. 40


5.1 Kesimpulan ……………………………………………………………………………… 40
5.2 Saran …..…………………………………………………………………….................... 40
DAFTAR PUSTAKA …………...………………………………………………………… 41

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I

PENDAHULAN

1.1 Latar Belakang

Thermometer adalah alat pengukur temperatur yang banyak digunakan dalam


kehidupan sehari-hari. Pada dasarnya thermometer dibedakan menjadi dua jenis yaitu
thermometer digital dan analog. Pada alat yang dirancang penulis memilih jenis
thermometer digital sebagai bahan acuan.
Pada umumnya thermometer dirancang hanya untuk orang yang memiliki
kondisi fisik yang normal terutama dalam kemampuan melihat. Semua peralatan yang
ada hanya menunjukkan indikator terhadap suatu besaran fisik, hal ini berarti hampir
semua diproduksi dan telah banyak digunakan oleh masyarakat sekarang tetapi pada
umumnya hanya dirancang untuk orang yang memiliki kondisi normal saja. Untuk
manusia yang memiliki kondisi tubuh yang tidak normal, misalnya pada penderita tuna
netra dan cacat fisik lainnya, masih jarang di produksi.
Berkaitan dengan masalah tersebut, maka dirancanglah alat yang dapat
mengatasi masalah tersebut. Disini penulis merancang alat dengan judul “ALAT
PENGUKUR SUHU BADAN DENGAN OUTPUT SUARA DAN KEMAMPUAN
MENYIMPAN DATA ”.
Alat ini memiliki fungsi tidak hanya dapat digunakan untuk orang yang
memiliki kondisi normal saja, namun lebih diperuntukkan untuk penderita tuna netra
karena pada termometer ini menggunakan output suara yang dapat membantu
penderita tuna netra untuk mengetahui suhu tubuh mereka. Range rata-rata suhu tubuh
normal pada manusia adalah 360C – 37.50C, sedangkan pada alat ini didesain agar
mampu mengukur suhu tubuh dari 350C hingga 450C. Penelitian ini pernah dilakukan
oleh Anita Rahmawati, Slamet Winardi, Didik Tristianto, Program Studi Sistem
Komputer, Fakultas Narotama Surabaya [1]. Adapun judul jurnal ini adalah “Rancang
Bangun Alat Pengukur Suhu Tubuh Dengan Tampilan Digital Dan Keluaran Suara

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Berbasis Mikrokontroller Arduino Uno.” Namun pada penelitian sebelumnya


thermometer tersebut belum memiliki kapasitas penyimpanan data.
Termometer ini didesain agar mampu mengeluarkan suara dari hasil
pengukuran suhu tubuh tuna netra, baik suhu tubuh normal ataupun suhu tubuh panas
oleh sensor suhu LM35. Dan hasil akhir suhu tubuh akan ditampilkan pada LCD
16x2,dimana LCD ini merupakan indikator pengujian alat antara suhu terukur pada
thermometer dengan suhu tubuh yang akan dibunyikan. Selain itu thermometer ini
memiliki kapasitas penyimpan data sebanyak tiga kali percobaan pada tiga tuna netra.

1.2 Tujuan dan Manfaat Alat


Tujuan penelitian ini adalah merancang dan membuat alat pengukuran suhu
badan dengan output suara berupa angka hasil pengukuran suhu tubuh yang akan
dibunyikan oleh speaker dan kemampuan perekaman data hasil suhu tubuh tuna netra
pada mikro sd card. Manfaat thermometer adalah sebagai alat yang dapat membantu
orang yang tidak memiliki kondisi fisik yang normal, terutama dalam kemampuan
penglihatan.

1.3 Batasan Masalah


Proyek akhir ini membahas tentang bagaimana menciptakan suatu rangkaian
alat ‘Thermometer Suhu Badan Digital Dengan Output Suara dan Kemampuan
Perekam.’ Agar penulisan lebih terarah maka pembahasan penulisan ini dibatasi pada
ruang lingkup pembahasan sebagai berikut :
1. Sensor LM35 sebagai komponen yang berfungsi sebagai inputan pada
mikrokontroler Arduino Uno yang akan membaca suhu mulai dari 350C hingga
450C.
2. Thermometer ini hanya akan membaca angka sampai satu digit angka di belakang
koma dan di tampilkan pada LCD.
3. Thermometer ini memakai sd card sebagai alat penyimpan data dengan kapasitas 1
GB.
4. Mikrokontroler Arduino Uno sebagai pembaca sensor, pendeteksi suhu badan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5. Data 3 orang tuna netra akan disimpan dan diolah pada RTC (Real Time Clock)
dimana dengan menggnakan modul ini data tuna netra akan terakumulasi dengan
baik.
6. Nilai suhu yang terukur akan dibunyikan oleh speaker saat LM35 tidak mengalami
perubahan suhu selama 10 detik.
7. Pada thermometer ini terdapat 2 tombol yakni tombol-tombol yang berfungsi
sebagai tombol play untuk membunyikan hasil pengukuran suhu tubuh tuna netra
dan tombol save untuk menyimpan hasil data yang telah terukur pada mikso sd
card

1.4 Metode Penelitian


Dalam menyusun tugas akhir ini, perlu dilakukan langkah-langkah penelitian sebagai
berikut:
1. Studi literature, yaitu dengan mempelajari berbagai informasidari buku dan
internet sehingga dapat digunakan sebagai bahan refrensi dalam menyusun
laporan.
2. Menentukan variable pengubah yang digunakan dalam tugas akhir ini yaitu sensor
suhu.
3. Model yang digunakan adalah alat pengukur suhu badan dengan output suara dan
kemampuan perekam.
4. Perancangan dalam tugas akhir ini,meliputi:
a. Merancang rangkaian pada sensor suhu LM35 untuk mengukur suhu tubuh
manusia dengan range 350C hingga 450C.
b. Merancang rangkaian penguat yang berfungsi sebagai penguat signal
masukan dari sensor suhu LM35 .
c. Merancang rangkaian Mikrokontroler Arduino Uno sebagai pusat
pengendali alat .
d. Merancang rangkaian LCD sebagai penampil hasil pengukuran yang telah
diolah oleh mikrokontroler.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

e. Melakukan pengujian terhadap perancangan alat yang akan digunakan


untuk mengukur suhu tubuh manusia.
f. Membahas dan menganalisis hasil pengujian alat serta membandingkan
hasil ujian dengan thermometer digital pada umumnya.
g. Mengambil dan mengolah kesimpulan yang telah diambil dari hasil data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II

DASAR TEORI
Suhu tubuh adalah suatu keadaan tubuh manusia yang dapat diukur dengan
thermometer. Pengukuran suhu tubuh dapat di bagi menjadi empat bagian yakni:
suhu tubuh normal, hipertermi (dibawah normal), hipotermi (diatas normal), dan
febris (demam). Perubahan suhu tubuh pada manusia dapat di pengaruhi oleh
beberapa factor yakni : pada usia, jenis kelamin dapat dilihat pada table 2.1,
kesehatan, status reproduksi subyek, tempat dimana dilakukan pengukuran suhu
tubuh (lingkungan), tingkat aktivitas dan keadaan emosional. Ada beberapa jenis
metode yang digunakan untuk pengukuran, yakni: dari anus (rektal), mulut (oral),
bawah lengan (ketiak), telinga (tympanic), vagina (vaginal), kandung kemih dan
pada kulit dari atas arteri temporalis. Metode pengukuran berdasarkan jenis
kelamin [1] :

Tabel 2.1 pengukur berdasarkan jenis kelamin [1]

Method Women Men


Oral 33.2–38.1 °C (91.8–100.6 °F) 35.7–37.7 °C (96.3–99.9 °F)
Rectal 36.8–37.1 °C (98.2–98.8 °F) 36.7–37.5 °C (98.1–99.5 °F)
Tympanic 35.7–37.5 °C (96.3–99.5 °F) 35.5–37.5 °C (95.9–99.5 °F)

Macam-macam suhu tubuh [1] :


1. Hipotermi, bila suhu tubuh kurang dari 36°C
2. Normal, bila suhu tubuh berkisar antara 36 – 37,5°C
3. Febris / pireksia, bila suhu tubuh antara 37,5 – 40°C
4. Hipertermi, bila suhu tubuh lebih dari 40°C

Berdasarkan data di atas metode yang digunakan pada thermometer ini


adalah dengan cara menempelkan sensor LM35 pada lengan bagian bawah (ketiak)
sebagai pendeteksi suhu badan. Berdasarkan keterangan di atas maka dibuatlah
tugas akhir berupa thermometer dengan output suara dan kapasitas penyimpanan,
dimana terdapat topik-topik serupa yang terkait dengan judul proposal tugas akhir
ini.

5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.1 Arduino Uno

Arduino Uno merupakan sebuah board mikrokontroller yang di produksi dari


Atmel. Berikut ini merupakan karakteristik Arduino uno dapat dilihat pada gambar 2.5:
1. Memiliki 14 pin digital input/output (6 pin dapat digunakan sebagai output PWM)
2. Memiliki 6 input analoh
3. Terdapat sebuah osilator Kistal 16 MHz
4. Satu buah koneksi USB
5. Satu buah power jack
6. Satu buah ICSPD header
7. Sebuah tombol reset

2.1 Gambar Arduino Uno

Aduino Uno tidak menggunakan chip driver FTDI USB-to-serial. Daya pada
Arduino uno dapat di beri inputan melalui koneksi USB atau dengan sebuag power supply
eksternal. Supply daya melalui koneksi USB dapat dilakukan dengan adaptor AC to DC
atau battery. Adaptor dapat dihubungkan dengan mengkoneksi sebuah center-positive plug
yang memiliki panjang 2,1mm ke power jack dari board seperti yang terdapat pada gambar
2.5 di bawah ini. Kabel lead dari sebuah battery disambungkan dalam header/kepala pin
Ground dan pin Vin dari konektor Power. Board dari Arduino UNO dapat beroperasi pada
sebuah supply eksternal 6 sampai 20 Volt. Namun terdapat ketentuan jika supply power
kurang dari 7 volt maka tegangan pada board Arduino menjadi tidak stabil, sebaliknya jika
supply power lebih besar dari 12 v maka akan kelebihan panas dan menyebabkan Arduino
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

panas dan berbahaya. Jadi range tegangan yang baik untuk Arduino adalah dari 7 V hingga
12 V (dapat dilihat pada gambar 2.1)

Penjelasan Power PIN:

1. VIN - Input voltase board saat anda menggunakan sumber catu daya luar (adaptor
USB 5 Volt atau adaptor yang lainnya 7-12 volt), Anda bisa menghubungkannya
dengan pin VIN ini atau langsung ke jack power 5V. DC power jack (7-12V), Kabel
konektor USB (5V) atau catu daya lainnya (7-12V). Menghubungkan secara
langsung power supply luar (7-12V) ke pin 5V atau pin 3.3V dapat merusak
rangkaian Arduino.
2. 3V3 - Pin tegangan 3.3 volt catu daya umum langsung ke board. Maksimal arus
yang diperbolehkan adalah 50 mA.
3. GND - Pin Ground.
4. IOREF - Pin ini penyedia referensi tengangan agar mikrokontrol beroperasi dengan
baik. Memilih sumber daya yang tepat atau mengaktifkan penerjemah tegangan pada
output untuk bekerja dengan 5V atau 3.3V.
5. Input and Output

Masing-masing dari 14 pin UNO dapat digunakan sebagai input atau output,
menggunakan perintah fungsi pin Mode, digital Write , dan digital Read yang
menggunakan tegangan operasi 5 volt. Tiap pin dapat menerima arus maksimal
hingga 40 mA dan resistor internal pull-up antara 20-50 kilo ohm, beberapa pin
memiliki fungsi khusus antara lain:

6. Serial: 0 (RX) dan 1 (TX). Sebagai penerima (RX) dan pemancar (TX) TTL serial
data. Pin ini terkoneksi untuk pin korespondensi chip ATmega8U2 USB-toTTL
Serial.
7. External Interrupts: 2 dan 3. Pin ini berfungsi sebagai konfigurasi trigger saat
interupsi value low, naik, dan tepi, atau nilai value yang berubah-ubah.
8. PWM: 3, 5, 6, 9, 10, dan 11. Melayani output 8-bit PWM dengan fungsi analog
Write.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9. SPI: 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin yang support komunikasi SPI
menggunakan SPI library.
10. LED: 13. Terdapat LED indikator bawaan (built-in) dihubungkan ke digital pin 13,
ketika nilai value HIGH led akan ON, saat value LOW led akan OFF.
11. Uno memiliki 6 analog input tertulis di label A0 hingga A5, masing-masingnya
memberikan 10 bit resolusi (1024). Secara asal input analog tersebut terukuru dari
0 (ground) sampai 5 volt, memungkinkan perubahan teratas dari jarak yang
digunakan oleh pin AREF dengan fungsi analog Reference.

Sebagai tambahan, beberapa pin juga memiliki fungsi khusus antara lain:
1. TWI: pin A4 atau pin SDA dan and A5 atau pin SCL. Support TWI
communication menggunakan Wire library. Inilah pin sepasang lainnya di board
UNO:
2. AREF. Tegangan referensi untuk input analog. digunakan fungsi analog Reference.
3. Reset. Meneka jalur LOW untuk mereset mikrokontroler, terdapat tambahan
tombol reset untuk melindungi salah satu blok.
Automatic (Software) Reset
Pada Arduino Uno dibutuhkan tekan tombol reset sebelum upload, sebab Arduino
Uno dirancang utuk di-reset oleh software ketika terhubung dengan komputer. Satu
komponen jalur kontrol aliran (DTR) dari ATmega8U2/ 16U2 yang terhubung di reset
seperti halnya ATmega328 dengan 100 nanofarad kapasitor. Software upload kode ini
dapat mengupload secara mudah tanpa kehilangan waktu lama saat di tekan start
uploadnya.

USB Overcurrent Protection


Arduino Uno memiliki fungsi resettable polyfuse untuk memproteksi dari port USB
komputer akibat hubung singkat atau kelebihan arus. Jika arus yang melebihi 500mA dari
port USB maka fuse secara otomatis putus koneksi hingga short atau overload dilepaskan
dari board ini.
Karakteristik Fisik
Panjang PCB Uno 2.7 dan lebar maksimal 2.1 inchi dengan konektor USB dan
power jack diluar hitungan. Lengkap dengan empat lubang skrup di setiap pojok untuk
dipasang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.2 Sensor Suhu LM35

Komponen utama yang digunakan pada rangkaian sensor suhu ini adalah sebuah
sensor berbentuk IC (Integrated Circuit) dengan tipe LM35. LM35 ini adalah sebuah
sensor suhu yang keluarannya sudah dalam celcius yang memiliki kemampuan
penginderaan suhu dari 00C sampai 1000C. IC LM35 ini akan mengkonversikan besaran
suhu menjadi besaran tegangan. Dimana IC LM35 ini akan mengeluarkan tegangan pada
kaki 2 sebagai output sebesar 10mV untuk setiap kenaikan suhu sebesar 10C.Sensor suhu
yang digunakan adalah LM35 (Precision Centrigate Temperatur Sensor) dimana sensor ini
dikalibrasi langsung dalam 0Celcius. Sensor ini memiliki skala factor linear ±10mV/0C [4].

Gambar 2.2 Rangkaian Sensor LM35


Sensor ini bertujuan untuk mengukur suhu tubuh manusia, maka range pengukuran
didesain dari 300C sampai 450C. Pada saat suhu tubuh terukur 370C maka LM35 akan
mengeluarkan output 370mV. Range ADC didesain sebesar 0 volt sampai dengan 5 volt,
karena itu dibutuhkan rangkaian pengondisi sinyal untuk untuk menyesuaikan output
sensor dengan output ADC. Rangkaian ini harus memenuhi spesifikasi sebagai berikut saat
menerima input 370mV yang akan mengeluarkan tegangan output 0 volt dan saat
menerima 450mV akan mengeluarkan tegangan output sebesar 5 volt.

Berikut ini adalah karakteristik dari sensor suhu LM35 [4].


1. Memiliki sensitivitas suhu, dengan faktor skala linier antara tegangan dan suhu
10 mVolt/ ºC, sehingga dapat dikalibrasi langsung dalam celcius.
2. Memiliki ketepatan atau akurasi kalibrasi yaitu 0,5 ºC pada suhu 25 ºC .
3. Memiliki jangkauan maksimal operasi suhu antara -55 ºC sampai +150 ºC.
4. Bekerja pada tegangan 4 sampai 30 volt.
5. Memiliki arus rendah yaitu kurang dari 60 µA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

6. Memiliki pemanasan sendiri yang rendah (low-heating) yaitu kurang dari 0,1 ºC
pada udara diam.
7. Memiliki impedansi keluaran yang rendah yaitu 0,1 W untuk beban 1 mA.
8. Memiliki ketidaklinieran hanya sekitar ± ¼ ºC.

2.3 LCD (Liquid Crystal Display)

LCD berfungsi untuk menampilkan hasil pengukuran yang telah diolah oleh
mikrontroler. Hasil yang ditampilkan pada LCD adalah hasil pengukuran suhu tubuh dari
sensor LM35. Data yang ditampilkan untuk mengukur suhu dalam satuan derajat Celcius.
Penampilan yang dipakai adalah LCD 16x2 seperti gambar 2.3:

Gambar 2.3 LCD 16x2

Untuk hubungan ke mikrokontroler, dalam hal ini dapat digunakan mikrokontroler AVR,
semua PORT dapat digunakan seperti PORT baik PORT A, PORTB, PORTC maupun
PORTD. Sekarang kita akan menghubungkan LCD ini ke PORTC dari mikrokontroler,
seperti gambar diatas ini. Adapun karakteristik dari LCD 16x2 yakni seperti table dibawah
ini :
Tabel 2.3 Karakteristik LCD 16x2 [5]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

2.4 Rangkaian Penguat (Amplifier)


Penguat daya digunakan untuk menguatkan daya dan penguat tegangan. Penguatan
daya tegangannya satu sehingga diperlukan penguat tegangan karena signal output dari
sumber suara kecil. Rangkaian penguat sinyal ini berfungsi untuk menguatkan tegangan
output dari rangkaian sensor suhu. Bangian penguat signal ini di rancang dari rangkaian
non inverting amplifier. Besarnya penguat yang dihasilkan dari rangkaian non inverting
amplifier ini sebesar gain.

Gambar 2.5 Rangkaian Pengondisi Signal

Adapun rumus untuk mencari rangkaian penguat ini adalah :

𝑅1
Penguat (Gain) = 1 + (𝑅2) (2.4)

𝑅𝑓
Penguat = 1024 (2.3)

 R2  (2.4)
Vout  Vin.1  
 R1 

2.5 Loudspeaker

Loudspeaker atau lebih sering disingkat dengan Speaker adalah Transduser yang
dapat mengubah sinyal listrik menjadi Frekuensi Audio (sinyal suara) yang dapat didengar
oleh telinga manusia dengan cara mengetarkan komponen membran pada Speaker tersebut
sehingga terjadilah gelombang suara. Dalam loudspeaker terdapat sekat rongga (juga
dikenal sebagai konus) tipis, membran agak kaku diletakkan ditengah-tengah magnet.
Magnet menginduksi membran hingga bergetar, dan menghasikan suara. Membran ini juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

terdapat pada headphone. Loudspeaker ini mengubah sinyal listrik menjadi getaran suara
sehingga dapat didengar manusia, loudspeaker ini dapat dilihat pada gambar 2.4.

Gambar 2.4 Loudspeaker

Secara singkat bagian yang terpenting dari loudspeaker adalah : Konus, Suspensi,
Kumparan suara dan Magnet. Perubahan medan magnet di dalam speaker akan berinteraksi
dengan medan konstan magnet yang menyebabkan kumparan bergerak sebagai reaksi
akibat ada tidaknya arus. Konus ikut bergerak akibat kumparan suara bergerak sehingga
pada udara sekitar konus akan terbentuk gelombang tekanan. Gelombang inilah yang
terdengar sebagai bunyi, seperti gambar 2.4.

Prinsip kerja speaker


1. Diafragma
Sebuah drivers memproduksi gelombang suara dengan menggetarkan cone yang
fleksibel atau diafragma secara cepat. Cone tersebut biasanya terbuat dari kertas,
plastik ataupun logam, yang berdempetan pada ujung yang lebih besar pada
suspension. Suspension atau surround, merupakan ratusan material yang fleksibel yang
menggerakkan cone, dan mengenai bingkai logam pada drivers, disebut basket. Ujung
panah pada cone berfungsi menghubungkan cone ke voice coil. Coil tersebut
didempetkan pada basket oleh spider, yang merupakan sebuah cincin dari material
yang fleksibel. Spider menahan coil pada posisinya sambil mendorongnya bergerak
kembali dengan bebas dan begitu seterusnya.
2. Magnet
Proses spaker coil bergerak, kembali ke posisi semula dan seterusnya adalah sebagai
berikut. Elektromagnet diposisikan pada suatu bidang magnet yang konstan yang
diciptakan oleh sebuah magnet permanen. Kedua magnet tersebut, yaitu elektromagnet
dan magnet permanen, berinteraksi satu sama lain seperti dua magnet yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

berhubungan pada umumnya. Kutub positif pada elektromagnet tertarik oleh kutub
negatif pada bidang magnet permanen dan kutub negatif pada elektromagnet ditolak
oleh kutub negatif magnet permanen. Ketika orientasi kutub elektromagnet bertukar,
bertukar pula arah dan gaya tarik-menariknya. Dengan cara seperti ini, arus bolak-balik
secara konstan membalikkan dorongan magnet antara voice coil dan magnet permanen.
Proses inilah yang mendorong coil kembali dan begitu seterusnya dengan cepat.
Sewaktu coil bergerak, ia mendorong dan menarik speaker cone. Hal tersebut
menggetarkan udara di depan speaker, membentuk gelombang suara. Sinyal audio
elektrik juga dapat diinterpretasikan sebagai sebuah gelombang. Frekuensi dan
amplitudo dari gelombang ini, yang merepresentasikan gelombang suara asli, mendikte
tingkat dan jarak pergerakan voice coil. Sehingga dapat disimpulkan bahwa frekuensi
dan amplitudo dari gelombag suara diproduksi oleh diafragma.

3. Sistem crossover pada speaker elektronik


Pada prakteknya, speaker elektronik memerlukan pemisahan antara woofer dengan
daerah lain secara elektronik, yaitu dengan cross over aktif. Dalam hal ini, terdapat
beberapa sistem cross over, yaitu sistem dua jalur dan tiga jalur.sistem seri dan parallel
[7]

2.6 WAV

Waveform atau yang biasa disebut dengan WAV adalah audio file yang
dikembangkan oleh IMB dan Microsoft. Walaupun WAV dapat menampung audio dalam
bentuk terkompresi, WAV juga merupakan varian dari bitstream, RIFF dan mirip dengan
format IFF dan AIFF yang digunakan pada computer. Baik WAV maupun AIFF
kompetibel dengan sistem operasi Windows dan Macintosh.

Keuntungan pada WAV adalah mudah untuk diubah dan dikompres ke format
MP3. Hal ini dapat dilihat pada gambar grafik 2.9.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

Gambar 2.9 Grafik WAV

Dalam grafik di atas, garis merah menandakan sampel yang diambil pada
gelombang. Dapat dilihat bahwa semakin banyak sampel yang diambil tiap detiknya,
sampel akan semakin mendekati bentuk gelombang aslinya, artinya kualitas akan semakin
baik. Sebagai contoh, untuk membuat suara sekualitas CD, diperlukan sampel sebanyak
44100 kali per detik. Setiap sampel diperlukan 2 byte (1 byte = 7 bit) data. Untuk musik
stereo yang membedakan jalur kanan dengan jalur kiri, diperlukan 2 kali 2 byte = 4 byte
data. Mari kita hitung, berapa byte diperlukan untuk memainkan musik berdurasi 4 menit
dengan format WAV Stereo: 2 x 2 byte x 44100 kali/detik x 4 x 60 detik = 42.336.000
byte (42 Mega Byte lebih).

2.7 Data Logger Arduino Board dan SD Card


Data logger adalah sistem yang berfungsi untuk merekam data ke dalam media
penyimpan data. Umumnya data logger memiliki kapasitas penyimpan yang cukup besar,
sehingga data yang terekam dapat ditampilkan dalam grafik waktu dalam durasi yang
cukup lama.
Sistem data logger ini dibangun dari Arduino board sebagai pengendalinya dan
menggunakan SD Card sebagai media simpannya. Dengan media ini kita dapat menyimpan
data yang sangat besar, layaknya sebuah hardisk yang diisi file teks / txt file. Secara
sederhana sistem ini terdiri dari beberapa blok diagram, diantaranya adalah RTC yang
berfungsi untuk menghasilkan data waktu, regulator 3,3v dan interface SD Card. Data yang
tersimpan didalam SD Card dapat dibaca pada komputer menggunakan card reader. File
rekaman data memili format txt yang dapat di import ke xcell csv file.Berikut adalah
desain pcbnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

Gambar 2.10 Board Data Logger Arduino

2.7.1 RTC (Real Time Clock)


Real Time Clock atau yang biasa dikenal dengan sebutan RTC merupakan IC yang
memiliki clock tersendiri serta memiliki kapasitas batrai untuk menyimpan data berupa
waktu,tanggal,hari,detik,menit bahkan tahun. RTC memiliki 2 jenis serial yakni seri
pararel dengan kode RTC DS1307 dan serial DS12C887. Pada thermometer ini akan
digunakan IC DS1307 dimana IC jenis ini memiliki kelebihan antarmuka serial two-wire
(12C), sinyal luaran gelombang kotak terperogram (Programmable squarewave), deteksi
otomatis kegagalan-daya (power-fail) dan rangkaian switch, serta konsumsi daya kurang
dari 500mA dengan menggunakan mode batrai cadangan dengan operasional osilator.
Adapun penjelasan mengenai pin pada DS1307 ialah :
a. VCC - Primary Power Supply
b. X1, X2 - 32.768kHz
c. Crystal Connection
d. VBAT - +3V Battery Input
e. GND – Ground
f. SDA - Serial Data
g. SCL - Serial Clock SQW/OUT - Square Wave/Output Driver
Berikut berupakan gambar pin pada IC DS1307

Gambar 2.11 Diagram Pin IC DS1307


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

Fitur-fitur DS1307 :
a. Real-time clock (RTC) menghitung detik, menit, jam,tanggal,bulan dan hari dan
tahun valid sampai tahun 2100
b. Ram 56-byte, nonvolatile untuk menyimpan data.
c. 2 jalur serial interface (I2C).
d. output gelombang kotak yg diprogram.
e. Automatic power-fail detect and switch
f. Konsumsi arus hanya 500nA pada batery internal.
g. mode dg oscillator running.
h. temperature range: -40°C sampai +85°C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III
Rancangan Penelitian
3.1 Proses Kerja Sistem
Perancangan ini terdiri dari beberapa bagian utama, yaitu IC LM35,
pengondisi signal, ADC, LCD, Arduino Uno, data logger shild 1.0, speaker.
Secara garis besar sistem pengukuran suhu dengan keluaran suara sensor LM35
akan mendeteksi suhu dengan mengubah ke tegangan analog, kemudian resolusi
sensor dan resolusi ADC di sesuaikan, kemudian di ubah ke data digital oleh ADC.
Data digital ADC akan masuk ke mikrokontroler Arduino untuk di tampilkan
dalam layar LCD sekaligus memanggil alamat suara yang tersimpan di modul suara
dan selanjutnya data akan disimpan pada modul suara sebagai tempat penyimpanan
secara berkala. Keluaran modul suara menggunakan speaker. Rentang pengukuran
suhu thermometer 30,0 0C sampai dengan 45,0 0C dengan resolusi 0,10C. Jika suhu
terukur 370C, maka sensor LM akan mengeluarkan tegangan sebesar 10mV x 37 =
370mV. Tegangan ini akan diubah mejadi data digital oleh ADC. Pada
Microkontroler Arduino program mulai membaca data dari ADC yang sebanding
dengan keluaran sensor LM35 dan mengkonversikannya ke suhu. Mikrokontroler
memerintah ADC untuk melakukan konversi terhadap input dari sensor LM35 dan
kemudian mengaktifkan keluaran ADC agar data hasil konversi dapat dibaca oleh
Mikrokontroler Arduino. Data dari ADC akan disimpan di register untuk kemudian
di konversi menjadi suhu. Proses konversi dilakukan dengan membandingkan data
dari ADC dengan data suhu yang telah dibuat yaitu 30,0 0C sampai dengan 45,0 0C.
Hasil konversi kemudian akan ditampilakan dalam bentuk angka di LCD. Ketika
saklar di tekan maka mikrokontroler akan memerintahkan pemanggilan beberapa
alamat kata pada modul suara secara berurutaan : tiga puluh, tujuh, koma, nol,
derajat celcius.

16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

3.2 Perancangan Perangkat Keras


Block Diagram Alat

LCD
Sensor Rangkaian
2x16
suhu Penguat

Arduino Uno
Tombol Speaker
Save

Tombol
Play

Data Logger
Shield

Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem

Dari diagram blok pada gambar 3.1 terlihat bahwa alat yang dirancang
terdiri dari beberapa bagian:
1. Bagian sensor suhu LM35
2. Bagian penguat sinyal
3. Bagian pengkonversi analog ke digital (ADC)
4. Bagian Arduino Uno
5. Bagian LCD
6. RTC (Real Time Clock) dan Micro SD Card yang terdapai pada modul Data
Logger
7. Bagian Speaker

3.3 Bagian – bagian alat

3.3.1. Bagian Sensor Suhu LM35

Sensor suhu yang digunakan adalah LM35 (Precision Centrigate


Temperatur Sensor) dimana sensor ini dikalibrasi langsung dalam 0Celcius. Sensor
ini memiliki skala factor linear ±10mV/0C.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

Gambar 3.2 Rangkaian Sensor LM35

Sensor ini bertujuan untuk mengukur suhu tubuh manusia, maka range
pengukuran didisain dari 300C sampai 450C. Pada saat suhu tubuh terukur 370C
maka LM35 akan mengeluarkan output 370mV. Range ADC didisain sebesar 0-5
volt, karena itu dibutuhkan rangkaian penguat sinyal untuk untuk menyesuaikan
output sensor dengan output ADC. Rangkaian ini harus memenuhi spesifikasi, saat
menerima input 370mV yang akan mengeluarkan tegangan output 0 volt dan saat
menerima 450mV akan mengeluarkan tegangan output sebesar 5 volt.

3.3.2 Rangkaian Penguat (Amplifier)

Rangkaian penguat sinyal ini berfungsi untuk menguatkan sinyal masukan dari
sensor suhu LM35. Bagian penguat signal ini di rancang dari rangkaian non
inverting amplifier. Besarnya penguat yang dihasilkan dari rangkaian non inverting
amplifier ini sebesar nilai gainnya. Maka di peroleh perhitungan sebagia berikut:
Saat suhu tubuh terukur sebesar 37 0Celcius = suhu terukur x 10mv (tegangan pada
LM), menjadi 300mv. Amplifier akan menguatkan signal suara berbentuk analog
dari sumber suara yaitu dengan memperkuat signal/gain arus (I) dan tegangannya
(V) listrik akan berbentuk signal AC dan tegangan yang lebih besar akan
menghasilkan daya yang lebih besar pada bagian outputnya. Pengondisi signal lalu
diubah oleh ADC dari data analog menjadi data digital sebelum di proses oleh
mikrokontroler AVR dengan aplikasi program Code Vision. Perangkat ADC
(Analog To Digital Converter) berfungsi untuk menjembatani pemprosesan sinyal
analog oleh sistem digital. . ADC memiliki 2 karakter prinsip, yaitu kecepatan
sampling dan resolusi. Kecepatan sampling ini mennjukkan seberapa sering signal
digital pada selang waktu tertentu. Kecepatan sampling biasanya dinyatakan dalam
sample per second (SPS).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

Gambar 3.3 Rangkaian Pengondisi Signal

Untuk mengetahui nilai dari komponen pada rangkaian pengondisi signal pada
gamabar 3.3 diatas, maka digunakan rumus sebagai berikut :

Jika nilai R2 telah ditentukan sebesar 1K, akan diperoleh perhitungan sebagai
berikut :

Mengacu pada rumus di Bab 2 persamaan 2.3 maka diperoleh nilai R1 sebesar

𝑅1
5 Volt = 1 𝐾Ω

R1 = 5 KΩ

3.3.3 ADC (Analog to Digital Converter)

ADC merupakan kependekan dari Analog to Digital Converter berfungsi


sebagai pengubah data analog menjadi data digital. Data digital ini akan msuk pada
mikrokontroler untuk ditampilkan pada LCD. Suhu yang terukur pada LM35 akan
mengeluarkan tegangan, tegangan ini akan diubah menjadi data digital oleh ADC
menjadi alamat biner. Pada mikrokontroler program akan mulai membaca data dari
ADC yang sebanding dengan keluaran pada sensor LM35 dan mengkonversikan
data tersebut menjadi suhu. Data pada ADC disimpan pada register untuk kemudian
dikonversikan menjadi suhu. Hasil data ini akan di tampilkan pada LCD. Sensor LM
memiliki range 0 mV hingga 10 mV/0C. Berdasarkan keterangan tersebut maka
dapat kita ketahui pada table di bawah ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

Tabel 3.1Tegangan beserta kenaikannya pada suhu

Tegangan Suhu
0 Mv 0 0C
10 mV 1 0C
100 mV 10 0C
1000 mV 100 0C
1500 mV 150 0C

Dan secara internal mikrokontroler menggunakan rumus ADC sebagai berikut:

𝐴𝐷𝐶 = (𝑉𝑖𝑛 ∗ 1024)/𝑉𝑟𝑒𝑓

Rumus diatas menunjukkan adanya tegangan yang masuk dari suhu LM35
yang akan di ubah menjadi data digital oleh ADC. ADC akan menngkonversikan
sinyal analog ke dalam bentuk besaran yang merupakan rasio perbandingan sinyal
input dan tegangan refrensi. Tegangan input berasal dari tegangan suhu yang
dikeluarkan dari LM35 misalnya jika suhu terukur 36 0C maka tegangan yang akan
keluar adalah tegangan suhu x 10mV/0C hal ini didapat dari factor linear ADC,
sedangkan tegangan refrensi merupakan sebesar 5 volt hal ini telah tersedia pada
board Arduino uno, sedangkan nilai 1024 merupakan ketetapan dari rumus.
Sehingga di dapat peritungan sebagai berikut:

𝐴𝐷𝐶 = (𝑉𝑖𝑛 ∗ 1024)/𝑉𝑟𝑒𝑓


𝐴𝐷𝐶 = (350 ∗ 1024)/5000
𝐴𝐷𝐶 = 71.68 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖 72
Berdasarkan rumus di atas diperolehlah perhitungan seperti tabel di bawah ini:

Tabel 3.2 Hasil perhitungan pada nilai ADC


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

Tabel 3.2 Lanjutan Hasil perhitungan pada nilai ADC


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

Tabel 3.2 Lanjutan Hasil perhitungan pada nilai ADC

3.3.4 Rancangan Antar Muka dengan LCD

LCD berfungsi untuk menampilkan hasil pengukuran yang telah diolah


oleh kontroler. Hasil yang ditampilkan pada LCD adalah hasil pengukuran suhu
tubuh dari sensor LM35. Data yang ditampilkan untuk mengukur suhu dalam
satuan derajat Celcius. Penampilan yang dipakai adalah LCD 16 x 2 berdasarkan
gambar dibawah ini :

Gambar 3.3 LCD 16x2


Maka di peroleh keterangan seperti tabel dibawah ini:

LCD 16x2 nantinya akan di sambungkan pada rangkaian Arduino uno. Cara
menyambungkan LCD pada board Arduino Uno adalah dengan cara:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

Gambar 3.4 LCD 16x2 ke Arduino Uno

Setelah di sambungkan dengan Arduino uno, langkah selanjutnya adalah dengan


mencoba untuk programing pada Arduino melalui computer yang telah tersambung
dengan Arduino UNO. Pemakaian potensiometer pada ragkaian ini bertujuan sebagai
pengatur kecerahan cahaya pada layar LCD 16x2. Seperti pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.4 Sambungan Port LCD 16x2 pada Arduino

Port Pada LCD 16x2 Port pada Arduino


VSS Ground
VDD Power 5 v
VEE -
RS Pin 11
RW Ground
E Pin 11
D0 -
D1 -
D2 -
D3 -
D4 Pin 5
D5 Pin 4
D6 Pin 3
D7 Pin 2

3.3.5 RTC (Real Time Clock)

RTC parallel (DS1307)

RTC pararel seri DS1307 memiliki antar muka dengan serial two-wire
(IC12), dan RTC jenis ini meiliki jenis signal gelombang kotak, serta memiliki
batrai cadangan jika kurangnya daya pada RTC sebesar 500nA. Tujuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

ditambahkannya module ini adalah agar proses perekaman saat adanya inputan data
berupa detik, menit, jam, tanggal, bulan, hari dalam seminggu, dan tahun agar
memudahkan memudahkan data disimpan dan dilihat kembali saat diperlukan.

Tabel 3.5 Pin TRC ke Arduino

RTC Arduino
Pin 5 A2
Pin 6 A3

3.3.6 Arduino Uno

Dalam perancangan alat digunakan Arduino jenis UNO sebagai otak dalam
pembuatan alat. Arduino kini telah menjadi salah satu modul mikrokontroller yang
sangat popular. Hal ini dikarenakan Arduino UNO memiliki sifat open source dan
semakin banyaknya dukungan library yang banyak di temui pada internet. Adapun
kelebihan Arduino UNO adalah terdapat komponen-komponen yang mendukung
mikrokontroler, hanya terhubung ke komputer dengan kabel USB atau sumber
tegangan bisa didapat dari adaptor AC-DC atau baterai untuk menggunakannya.
Arduino UNO juga dapat di konversikan pada LM35 dan modul Mikro SD-Card,
hal ini terlihat jelas pada rangkaian yang mengacu pada gambar 3.4 :

Berdasarkan gambar 3.4 diatas dapat di jelaskan proses koneksi antara


module Arduino UNO dengan LCD sebagai penampil suhu tubuh manusia dan
LM35 sebagai sensor suhu dapat dilihat pada tabel 3.4 :

Gambar 3.5 Wiring Arduino Uno ke Shild Data Logger dan LCD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

Berdasarkan gambar diatas, adapun wiring dari Arduino uno terhadap MikroSD
Card Adaptor

Tabel 3.5 Wiring dari Arduino Uno terhadap MikroSD Card Adaptor

MikroSD Card Adaptor Arduino


CS Pin 10
SCK Pin 13
MOS1 Pin 11
MIS0 Pin 12
Vcc VCC +5V
GND GND

3.3.7 WAV (Waveform)

WAV merupakan format file audio dengan menggunakan coding PCM


(Pulse Code Modulation. File WAV adalah file audio yang tidak terkompres
sehingga seluruh sampel audio disimpan semuanya di media penyimpanan dalam
bentuk digital. Karena ukurannya yang besar, file WAV jarang digunakan sebagai
file audio di Internet. Adapun kelebihan dan kekurangan WAV adalah sebagai
berikut:

Table 3.2 Kelebihan dan Kekurangan pada WAV

Namun berdasarkan pengamatan saat suara di rekam dan dikonversikan dari


MP3 ke WAV dapat diketahui pada tabel di bawah ini perubahan dari angka
menjadi huruf dalam format WAV memiliki data seperti pada tabel di bawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

Tabel 3.3 Konversi dari angka menjadi huruf pada WAV

Dalam grafik di dibawah ini, garis hijau menandakan sample yang diambil
pada gelombang. Dapat dilihat bahwa semakin banyak sample yang diambil tiap
detiknya akan semakin mendekati gelombang asli yang berarti kualitas sample
semakin baik. Pada sample gambar 3.6 menunjukkan 2 jenis gelombang, yakni
gelombang yang memiliki tingkat sample yang rapat dan renggang. Sample
gelombang yang memiliki tingkat kerapatan yang padat merupakan contoh sample
tinggi (sangat baik), sebaliknya jika sample memiliki tingkat kerapatan yang
renggang merupakan contoh sample suara yang rendah.

Gambar 3. 6 Gafik Sample gelombang

3.3.8 Loudspeaker

Loudspeaker yang digunakan pada awalnya adalah speaker mini yang biasa digunakan
pada alat-alat elektronik lainnya. Keberadaan speaker ini sangat membantu agar hasil nilai
suhu tubuh pada LM35 dapat dibunyikan. Speaker mini ini juga membantu agar para
penderita tuna netra dapat mendengar secara langsung suhu tubuh mereka yang telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

terukur dari sensor LM35. Format suara yang digunakan agar speaker aktif saat dibunyikan
dengan memakai format wav, hal ini dikarenakan format suara wav lebih jernih seperti
yang telah diuraikan pada sub bab sebelumnya.

Gambar 3.7 LoudSpeaker


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini membahas pengamatan dari sistem yang telah dirancang sebelumnya. Alat
dan sistem tersebut diuji dan diambil data untuk mengetahui apakah sesuai dengan tujuan awal
dari pembuatan alat. Data yang diamati adalah data yang keluar dari LM35 yang diproses pada
Arduino Uno yang kemudian tertampil pada LCD 16x2 dan akan di bunyikan dengan
menggunakan speaker.
Data suhu rill akan dibandingkan dengan thermometer yang dijual di pasaran.

4.1. Bentuk Mekanik dan Elektrik alat pengukur suhu badan dengan
output suara dan kemampuan menyimpan data.

Hardware alat pengukur suhu badan dengan output suara dan kemampuan menyimpan
data terdiri dari sensor suhu badan yang telah terpasang pada badan bolpoin, rangkaian
penguat untuk menguatkan resolusi sebesar 0.1 0C, tombol save sebagai tombol penyimpan
data, tombol play sebagai tombol aktif speaker, Arduino uno sebagai board, data logger yang
memiliki dua fungsi yaitu sebagai tempat penyimpanan memory pada mikro sc card, dan trc
dimana waktu akan diakumulasikan sehingga data yang tersimpan pada mikro sd card dapat
dilihat kembali, LCD sebagai penampil data yang telah terukur oleh LM35 serta speaker
sebagai keluaran output suara. Adapun komponen-komponen pada alat penelitian dapat dilihat
pada gambar 4.1 sampai dengan gambar 4.6.

Gambar 4.1 Sensor Suhu LM35 Gambar 4.2 LCD

28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

Gambar 4.3 Arduino UNO Gambar 4.4 Shild data logger

Gambar 4.5 Ground dan Vcc tambahan Gambar 4.6 Speaker

Cara kerja pada alat adalah LM35 sebagai sensor suhu yang presisi, keluarannya
berupa tegangan yang proposional liner terhadap perubahan suhu dalam derajat Celcius.
Dalam sistem ini, aplikasi sensor suhu LM35 berfungsi untuk mendeteksi suhu tubuh yang
terukur. Data hasil pengukuran sensor suhu LM35 akan diperoses oleh Arduino Uno yang
merupakan mikrokontroler yang digunakan pada penelitian ini, kemudian hasil pengukuran
akan ditampilkan pada LCD 16x2 dan hasil pengukuran sensor suhu akan dibunyikan speaker
sebagai output suara, kemudian data hasil pengukuran dapat disimpan pada mikro SD Card
yang terdapat pada module data logger. Adapun bagian yang digunakan pada modul data loger
adalah bagian mikro SD Card sebagai tempat penyimpanan data suhu tubuh yang telah diukur
oleh thermometer dan RTC sebagai perekam data berupa inputan data tanggal, tahun, hari,
jam, detik dan menit saat data diambil dan disimpan pada micro SD Card. Pada proses awal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

sensor suhu LM35 akan ditempelkan pada bagian ketiak manusia, kemudian module Arduino
uno akan mengolah data yang masuk berupa hasil suhu, dan kemudian akan disimpan pada SD
Card dan RTC.

4.2. Hasil Data Pengujian dan Pembahasan

Pada sub bab ini, telah dilakukan pengujian dan pembahasan terhadap alat pengukur
suhu badan dengan output suara dan kemampuan penyimpan data sebanyak 2 menit, namun
diperoleh hasil yang kurang stabil. Setelah dilakukan perbaikkan alat berulang-ulang,
ditemukanlah beberapa permasalahan yang menyebabkan alat tidak dapat menghasilkan nilai
suhu tubuh yang sesuai dengan perancangan awal. Hal ini dikarenakan proses pamasangan
wiring kabel yang kurang baik, listing program yang salah dan menurunnya nilai akurasi dari
LM35. Saat dilakukan beberapa kali perbaikkan pada alat, alat penelitian ini hampir
memenuhi target yang telah dirancang.

4.2.1 Pengujian Nilai LM35

Pada sub bab ini pengujian LM35 dilakukan dengan memasukkan kaki-kaki pin LM35
pada modul Arduino Uno, namun saat disimulasikan pada program Arduino nilai suhu yang
dihasilkan pada LM35 tidak dapat mengeluarkan hasil (error). Setelah diteliti hal ini
dikarenakan penyolderan yang terlalu panas sehingga menyebabkan LM35 mengalami
penurunan fungsi, permasalahan kedua dikarenakan short cut yang terjadi karena pada wadah
LM35 terlalu sempit sehingga menyebabkan kaki-kaki pada LM35 menyatu dan berdampak
pada hasil suhu LM35. Hal ini dapat dilihat pada gambar 4.7 a LM35 dengan kondisi yang
rusak. Saat LM35 diganti dengan LM35 yang baru dan diberi media papan sebagai pengaman
kaki-kaki LM35 agar tidak terjadi short cut dan putusnya kaki-kaki LM35 seperti yang dapat
dilihat pada gambar 4.7 b LM35 dengan kondisi setelah diberi papan penyangga , maka
dilakukan pengujian kembali pada LM35 dengan menggunakan program Arduino Uno, hasil
yang keluar menunjukkan bahwa LM35 telah bekerja dengan baik. Hal ini juga dapat dilihat
pada serial monitor yang terdapat pada program arduino uno seperti gambar 4.8. Hasil
Pengujian Data pada Data Log :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

(a) (b)

Gambar 4.7 (a) LM35 dengan kondisi yang rusak, (b) LM35 dengan kondisi setelah diberi
papan penyangga

Gambar 4.8 Hasil Pengujian Data pada Data Log


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

Adapun program yang digunakan untuk menguji keakuratan LM3 ialah seperti gambar
4.9 yang merupakan Program Arduino Uno :

Gambar 4.9 Program ArduinoUno


Nilai pengali pada LM35 sebesar 0.488 diperoleh dari penjabaran sebagai berikut ini
pada program Arduino Uno:
5 1
Suhu tubuh manusia = LM35 x 1023 x 0.01

Keterangan :
LM35 = merupakan hasil pengukuran dari LM35
5 = merupakan tegangan refrensi
1023 = merupakan ketetapan
1/0.01 = merupakan 1/10mv (tegangan pada LM35)
Setelah mengalami penyederhanaan pada program maka didapatlah hasil seperti yang dapat
terlihat pada gambar diatas.

Nilai LM35 = Hasil suhu pada LM35 x 0.488

Agar hasil pengukuran LM35 dapat terhitung sesuai dengan perancangan sebelumnya,
yaitu terdapat dua nilai dibelakang koma saat ditampilkan pada LCD 16x2.

4.2.2 Pengujian Pada LCD

Pengujian pada LCD 16x2 merupakn pengujian tertampilnya suhu tubuh yang terukur
pada LM35. Pada saat pin-pin kaki pada LCD disambungkan pada modul Arduino dan LM35 tanpa
adanya modul rangkaian penguat sinyal yang berfungsi untuk menguatkan sinyal masukan dari
sensor suhu LM35, suhu yang termpil pada layar LCD merupakan suhu murni tanpa adanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

penguatan, namun suhu yang tertampil belum sesuai dengan suhu tubuh manusia. Hasil suhu
yang dihasilkan dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

(a) (b)
Gambar 4.10 (a) Pengecekan Pada LCD, (b) Hasil Pengukuran dan Perbandingan Suhu Tubuh
pada alat dengan menggunakan LCD 16x2 dan thermometer standart.

Hasil akhir perhitungan suhu tubuh manusia pada LCD 16x2 dapat tertampil sesuai
dengan gambar 4.11 Pengaturan Baud.

Gambar 4.11 Pengaturan pada Baud


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

Pengaturan program pada Arduino Uno agar nilai pengukur suhu LM35 dapat
ditampilkan pada layar monitor LCD 16x2 dimulai dari inisialisasi pada program seperti
gambar 4.12 Inisiasi Program LCD pada Arduino Uno:

#include <LiquidCrystal.h>
LiquidCrystal lcd(A1, A2, A3, 5, 6, 4);

Gambar 4.12 Inisiasi Program LCD pada Arduino Uno

LiquidCrystal lcd (A1, A2, A3, 5, 6, 7) merupakan penamaan pada kaki-kaki pin yang
akan dipakai pada module Arduino Uno. Pemakaian kaki-kaki pada LCD 16x2 dan Arduino
Uno dapat dilihat pada tabel Tabel 3.4 Sambungan Port LCD 16x2 pada Arduino.

Listing Program agar LCD 16x2 dapat membaca suhu tubuh dari LM35 dapat dilihat pada
gambar4.13 merupakan Listing Proram LCD :

Gambar 4.13 Listing Program LCD Untuk Menampilkan Suhu Tubuh Dari LM35

4. 2. 3 Pengujian pada Data logger shild 1.0

Dengan menggunakan module RTC dan SD Card yang telah terdapat pada module data
logger shild 1.0 yang compatible pada Arduino Uno, maka pada pengujian dengan
memasukkan program pada modul tersebut, sehingga dapat dilakukan pengecekan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

penyimpanan yang terdapat pada sd card yaitu dengan cara memasukkan program dimana
program telah terisi proses penyimpanan data yang berekstensi teks maupun serial monitor
pada program Arduino. Pada Gambar 4.8 menunjukkan bahwa waktu dan proses penyimpanan
data berhasil bekerja dengan baik, dengan format :

dd-mm-yyyy, HH:MM:SS
Keterangan :

a. dd merupakan penamaan hari dimana data pada alat mulai bekerja


b. mm merupakan penamaan bulan dimana data pada alat mulai bekerja
c. yyyy merupakan penamaan tahun dimana data pada alat mulai bekerja
d. HH merupakan penunjuk jam pengambilan data
e. MM merupakan penunjuk menit pengambilan data
f. SS merupakan penunjuk detik pengambilan data

4. 2. 4 Pengujian pada Output Suara


Pada pengujian output suara , speaker yang digunakan adalah speaker aktif karena volume sara
yang dihasilkan lebih besar dari speaker mini yang dijual ditoko elektronik. Pengujian suara
ini dilakukan dengan cara menjummper kabel jack pada speaker dan kemudian pin jumper
dimasukkan pada module Arduino Uno. Adapun pembagian kaki jumper pada kabel jack pada
gambar 4.14 Jumper pada Kabel Jack Speaker :

Inputan
jumper ke
pin 9
Arduino Uno

Inputan jumper
ke ground
Arduino Uno

Gambar 4.14 Jumper pada Kabel Jack Speaker


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

Pada saat penulis melakukan percobaan pada speaker aktif dengan cara mengconvert
bentuk rekaman suara dari MP3 ke wav dengan cara memasang kabel jack pada konektor yang
terdapat pada laptop. Telah terjadi trouble pada saat beberapa kali melakukan pengconvertan
suara, suara tidak dapat keluar dari laptop. Hal ini dikarenakan konektor pada laptop
mengalami kerusakkan sehingga suara tidak dapat dibunyikan.

4. 2. 5 Pengujian secara keseluruhan


Pada pengujian secara keseluruhan ini adalah pengujian alat mulai dari sensor suhu
LM35, LCD 16x2, module Arduino Uno, module data logger untuk RTC dan SD Card, dan
speaker aktif seperti yang terlihat pada gambar 4.15 menunjukkan alat dapat bekerja secara
baik. Yang menjadi kendala adalah tidak dapatnya dibunyikan suara dikarenakan konektor
jack speaker pada laptop rusak.

Gambar 4.15 Pengujian Alat Secara Keseluruhan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

4. 3 Pengujian dan Pembahasan Perangkat Lunak


Perangkat lunak atau program yang terdapat didalam Arduino Uno digunakan untuk
menunjang kinerja alat. Dalam sistem ini terdapat beberapa program diantaranya inisiasi pin
Arduino sebagai input dan output, pengambilan data, pengolahan data, penyimpanan data pada
SD Card, tombol play dan save, menampilkan hasil data yang telah diolah pada LCD, dan
memainkan suara yang telah tersimpan pada SD Card dengan menggunakan speaker yang
mengacu pada L.1.

4. 3. 1 Inisiasi I/O
Inisiasi pada program Arduino bertujuan agar input dan output yang terpasang pada
Arduino Uno dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan konfigurasi yang telah ditentukan.
Pada gambar 4. 16 menunjukkan inisiasi port yang akan dipakai untuk masukkan dari sensor
LM35, LCD 16x2, speaker, module Arduino, modul data logger dan tmbol save dan play

Gambar 4.16 Inisiasi I/O

Berdasarkan gambar 4.16 menunjukkan bahwa inisiasi pada Arduino Uno


menggunakan #include dan penamaan port untuk LCD diberi nama
<LiquidCrystal.h>, pada inisiasi SD Card digunakan penamaan <SD.h> dimana pin
yang digunakan adalah pin 10, selain library <SD.h> terdapat juga library <SPI.h>,
pada inisiasi tombol play digunakan penamaan PlayPin yang menggunakan pin 2,
inisiasi tombol save digunakan penamaan SavePin yang menggunakan pin 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

4.4 Perbandingan Alat yang Dibuat dengan Thermometer Standard

Pengujian ini dilakukan untuk menguji alat yang telah dibuat dengan thermometer
digital GP Care dengan spec RI AKL- 20901900848 yang terdapat pada apotik. Pengujian ini
dilakukan dengan cara membandingan thermometer alat yang dibuat dengan thermometer
digital GP Care dengan spec RI AKL- 20901900848, hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.1
Dalam percobaan ini, pengukuran dilakukan sebanyak sembilan kali untuk mendapatkan data
kumulatif sehingga didapat rata-rata pengukuran suhu tubuh yang dibutuhkan oleh
thermometer pada alat yang dibuat dan termometer digital untuk mendapatkan suhu tubuh
normal yang tepat.

Tabel 4.1 Data Perbandingan suhu tubuh


Temperature Temperature Persentase
Alat Standart Error %
35.1 35.14 1.13%
35.6 35.62 5.61%
36 36.01 2.77%
36.1 36.11 2.77%
36.2 36.24 1.10%
37 37.09 2.43%
37.5 37.58 2.12%
38 38.05 1.31%
38.1 38.11 2.62
Rata-rata Error % 2.42%

Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat perbandingan suhu tubuh antara alat yang dibuat dengan
terometer standart GP Care seri RI AKL-20901900848 dengan menggunakan rumus MAPE.
Sebagai Beikut :
𝑠𝑢ℎ𝑢 𝑡𝑒𝑟𝑢𝑘𝑢𝑟 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑎𝑙𝑎𝑡−𝑠𝑢ℎ𝑢𝑡𝑒𝑟𝑢𝑘𝑢𝑟 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑚𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑑𝑖𝑔𝑖𝑡𝑎𝑙
MAPE = | |x100%
𝑠𝑢ℎ𝑢 𝑡𝑒𝑟𝑢𝑘𝑢𝑟 𝑝𝑎𝑎 𝑎𝑙𝑎𝑡

Pada tabel.4.1 terlihat bahwa pengujian ini dilakukan pada suhu 35.1hingga 38.1 dilakukan
sebanyak sembila kali pengambilan data. Maka diperoleh rata-rata persentase error sebesar
2.42, kemudian data hasil rata-rata error dikurangi dengan 100% untuk mencari nilai error
pada alat yang telah dibuat. Adapun hasil error pada alat yang dibuat sebesar 97.58%,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

berdasarkan hasil pengujian tersebut dapat dikatakan nilai keakuratan pada alat yang telah
dibuat mencapai 97.58%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


5.1. Kesimpulan
Dari hasil pengujian serta pengambilan data pada alat pengukur suhu badan dengan

output suara dan kemampuan menyimpan data dapat diambil kesimpulan:


1. Sensor suhu LM35 dapat berjalan dengan baik sesaui dengan perancangan awal.
2. Hasil suhu LM35 dapat tertampil pada layar LCD 16x2, hal ini dapat dilihat
pada Gambar 4.9 .
3. Sistem alat pengukur suhu badan dengan output suara dan kemampuan

menyimpan data memiliki tingkat keberhasilan sekitar 97.58%.

4. Output suara belum dapat dibunyikan karena terdapat kerusakan pada konektor
jack pada laptop.

5.2. Saran
Saran bagi pengembangan selanjutnya adalah:
1. Hasil pengukuran suhu dapat disimpan secara otomatis
2. Waktu untuk proses pengenalan pembaca sensor suhu dibuat lebih cepat.
3. Dalam penyajian alat lebih tertata rapi.

39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA

1. Sund-Levander M, Forsberg C, Wahren LK (2002). "Normal oral, rectal, tympanic and


axillary body temperature in adult men and women: a systematic literature review". Scand
J Caring Sci. 16 (2): 122–8. PMID 12000664. doi:10.1046/j.1471-6712.2002.00069.x.
2. Wong, Lena (2005). "Temperature of a Healthy Human (Body Temperature)". The Physics
Factbook. Retrieved 2007-08-22.
3. A. Sofwan, M. Amir, Yulhendri, 2005,Termometer Badan Dengan Output Suara Untuk
Orang Buta Berbasis Mikrokontroler Mcs-51
4. LM 35, 2000, diakses tanggal 21 Mei 2012, http://www.national.com /ds/lm/lm35.pdf/
5. Chandra MDE. Rangkaian Sensor Suhu. http://Rangkaian Sensor Suhu LM35 « Teknik
Elektro Links.htm. ( Diakses pada tanggal 9 April 2016 ).
6. Thiang, Fendy Santoso, Benny Matriksa. Jurnal Teknik Elektro Vol. 3, No. 2, September
2003: 112 – 118, Termometer Badan Dengan Output Suara Berbasis Mikrokontroler
MCS51 Elert, Gleen (2005), “Temperature of a Healty Human (Body Temprature).” The
Physics
Factbook diakses pada 2016-05-22
7. Look Wood Directory, diakses pada 2016-05-22----. Atmel, AVR Mikrokontroler, diakses
pada 2016-07-06
8. ----, Januari 2016, data sheet, http://www.ti.com/lit/ds/symlink/lm35.com.pdf, diakses pada
2016-05-29
9. LCD, data sheet, http://www.engineergarage.com/electronic-components/16x2-lcd-module-
datasheet , diakses pada 2016-06-10
10. Loudspeaker History, Archived from the original on September 5, 2016, diakses pada 2016
06-21
11. Elektonika dasar, http://elektronika-dasar.web.id/operasional-amplifier-op-am/ , diakses
pada 2016-06-28
12. Teknik Elektronika, http://teknikelektronika.com/fungsi-pengertian-speaker-prinsip-kerja-
speaker/, diakses pada 2016-07-15
13. DOC Slide, http://www.caraekno.com/2015/07/pengertian-ardino-uno-mikrokontroler-html
14. Data logger shild 1.0, https://www.arduino.cc/en/Tutorial/Datalogger

41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L2

LAMPIRAN

Listing Program Secara Keseluruhan

#include <LiquidCrystal.h>

LiquidCrystal lcd(A1, A2, A3, 5, 6, 4);

#include <SD.h> // need to include the SD library

//#define SD_ChipSelectPin 10 //using digital pin 4 on arduino nano 328

#include <TMRpcm.h> // also need to include this library...

#include <SPI.h>

TMRpcm tmrpcm; // create an object for use in this sketch

const int PlayPin = 2; // the number of the pushbutton pin

const int SavePin = 3; // the number of the pushbutton pin

int TombolPlay = 0;

int TombolSave = 7200;

#include <SPI.h>

#include <SD.h>

#include <Wire.h>

#include "RTClib.h"

const int chipSelect = 10; //cs or the save select pin from the sd shield is connected to 10.

RTC_DS1307 RTC;

float celsius, fahrenheit;

int LM35 = A0; // membuat variabel LM35 untuk pin A0 Arduino


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L3

float nilaiLM35 = 0; // membuat variabel nilaiLM35 untuk menyimpan nilai sensor

File dataFile;

DateTime now;

void setup(void) {

lcd.begin(16, 2);

tmrpcm.speakerPin = 9; //11 on Mega, 9 on Uno, Nano, etc

if (!SD.begin(chipSelect)) { // see if the card is present and can be initialized:

return; // don't do anything more if not

tmrpcm.volume(1);

pinMode(PlayPin, INPUT);

pinMode(SavePin, INPUT);

Serial.begin(9600);

//setup clock

Wire.begin();

RTC.begin();

//check or the Real Time Clock is on

if (! RTC.isrunning()) {

Serial.println("RTC is NOT running!");

// following line sets the RTC to the date & time this sketch was compiled

// uncomment it & upload to set the time, date and start run the RTC!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L4

RTC.adjust(DateTime(__DATE__, __TIME__));

//setup SD card

Serial.print("Initializing SD card...");

// see if the SD card is present and can be initialized:

Serial.println("card initialized.");

//write down the date (year / month / day prints only the start, so if the logger runs for
sevenal days you only findt the start back at the begin.

now = RTC.now();

dataFile = SD.open("datalog.txt", FILE_WRITE);

dataFile.print("Start logging on: ");

dataFile.print(now.year(), DEC);

dataFile.print('/');

dataFile.print(now.month(), DEC);

dataFile.print('/');

dataFile.print(now.day(), DEC);

dataFile.println(" ");

dataFile.println("Celsius Time");

dataFile.close();

void loop(void) {
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L5

TombolPlay = digitalRead(PlayPin);

TombolSave = digitalRead(SavePin);

// read temperature

nilaiLM35 = analogRead(LM35); // menyimpan nilai dari LM35 ke variabel nilaiLM35

nilaiLM35 = nilaiLM35 * 0.488; // konversi nilai dari LM35 menjadi Derajat Celcius

Serial.println(nilaiLM35); // menampilkan nilai dari LM35 ke Serial Monitor

lcd.setCursor(0, 0);

lcd.print("Temp: ");

lcd.print(nilaiLM35);

lcd.println(" C ");

lcd.setCursor(0, 1);

now = RTC.now();

lcd.print("Time: ");

lcd.print(now.hour(), DEC);

lcd.print(":");

lcd.print(now.minute(), DEC);

lcd.print(":");

lcd.print(now.second(), DEC);

lcd.println(" ");

delay(2000); // memberi jeda sebanyak 500 milidetik

if (TombolSave == HIGH) {

//read the time

//service routin internal timer

ISR (TIMER1_OVF_vect)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L6

//TCNT=49911; //Preload timer

if (rutin=HIGH)

count++;

if (count==7200) // 2 jam

ping=1;

count=0;

now = RTC.now();

//open file to log data in.

dataFile = SD.open("datalog.txt", FILE_WRITE);

// if the file is available, write to it:

// log the temperature and time.

if (dataFile) {

dataFile.print(nilaiLM35);

dataFile.print(" ");

dataFile.print(now.hour(), DEC);
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L7

dataFile.print(":");

dataFile.print(now.minute(), DEC);

dataFile.print(":");

dataFile.println(now.second(), DEC);

dataFile.close();

// print to the serial port too:

lcd.clear();

lcd.setCursor(3, 0);

lcd.println("Data Saved ");

Serial.println("data stored ");

delay(1000);

lcd.clear();

// if the file isn't open, pop up an error:

else {

Serial.println("error opening datalog.txt");

//delay(60000); // this will log the temperature every minute.

//delay(3000);

if (TombolPlay == HIGH) {
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L8

lcd.clear();

lcd.setCursor(3, 0);

lcd.println("Voice Play ");

lcd.setCursor(6, 1);

lcd.println("(( )) ");

tmrpcm.play("SuhuTubuhAnda.wav");

delay(3000);//lama voice

int a = nilaiLM35 * 100; //supaya komanya hilang

//konversi Integer to Character(string)

char b[2];

String str;

str = String(a);

str.toCharArray(b, 2);

String digit1 = str.substring(0, 1); //ambil string digit1

String digit2 = str.substring(1, 2); //ambil string digit2

String digit3 = str.substring(2, 3); //ambil string digit3

String digit4 = str.substring(3, 4); //ambil string digit4

//konversi string to integer

int DIGIT1 = digit1.toInt();//ambil integer digit1

int DIGIT2 = digit2.toInt();//ambil integer digit2


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L9

int DIGIT3 = digit3.toInt();//ambil integer digit3

int DIGIT4 = digit4.toInt();//ambil integer digit4

//digit1

if (DIGIT1 == 1) {

tmrpcm.play("1.wav");

delay(2000);

if (DIGIT1 == 2) {

tmrpcm.play("2.wav");

delay(2000);

if (DIGIT1 == 3) {

tmrpcm.play("3.wav");

delay(2000);

if (DIGIT1 == 4) {

tmrpcm.play("4.wav");

delay(2000);

if (DIGIT1 == 5) {

tmrpcm.play("5.wav");

delay(2000);

if (DIGIT1 == 6) {
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L10

tmrpcm.play("6.wav");

delay(2000);

if (DIGIT1 == 7) {

tmrpcm.play("7.wav");

delay(2000);

if (DIGIT1 == 8) {

tmrpcm.play("8.wav");

delay(2000);

if (DIGIT1 == 9) {

tmrpcm.play("9.wav");

delay(2000);

if (DIGIT1 == 0) {

tmrpcm.play("0.wav");

delay(2000);

//digit2

if (DIGIT2 == 1) {

tmrpcm.play("1.wav");

delay(2000);

if (DIGIT2 == 2) {
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L11

tmrpcm.play("2.wav");

delay(2000);

if (DIGIT2 == 3) {

tmrpcm.play("3.wav");

delay(2000);

if (DIGIT2 == 4) {

tmrpcm.play("4.wav");

delay(2000);

if (DIGIT2 == 5) {

tmrpcm.play("5.wav");

delay(2000);

if (DIGIT2 == 6) {

tmrpcm.play("6.wav");

delay(2000);

if (DIGIT2 == 7) {

tmrpcm.play("7.wav");

delay(2000);

if (DIGIT2 == 8) {

tmrpcm.play("8.wav");
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L12

delay(2000);

if (DIGIT2 == 9) {

tmrpcm.play("9.wav");

delay(2000);

if (DIGIT2 == 0) {

tmrpcm.play("0.wav");

delay(2000);

tmrpcm.play("koma.wav");

delay(2000);

//digit3

if (DIGIT3 == 1) {

tmrpcm.play("1.wav");

delay(2000);

if (DIGIT3 == 2) {

tmrpcm.play("2.wav");

delay(2000);

if (DIGIT3 == 3) {

tmrpcm.play("3.wav");

delay(2000);
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L13

if (DIGIT3 == 4) {

tmrpcm.play("4.wav");

delay(2000);

if (DIGIT3 == 5) {

tmrpcm.play("5.wav");

delay(2000);

if (DIGIT3 == 6) {

tmrpcm.play("6.wav");

delay(2000);

if (DIGIT3 == 7) {

tmrpcm.play("7.wav");

delay(2000);

if (DIGIT3 == 8) {

tmrpcm.play("8.wav");

delay(2000);

if (DIGIT3 == 9) {

tmrpcm.play("9.wav");

delay(2000);

}
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L14

if (DIGIT3 == 0) {

tmrpcm.play("0.wav");

delay(2000);

//digit4

if (DIGIT4 == 1) {

tmrpcm.play("1.wav");

delay(2000);

if (DIGIT4 == 2) {

tmrpcm.play("2.wav");

delay(2000);

if (DIGIT4 == 3) {

tmrpcm.play("3.wav");

delay(2000);

if (DIGIT4 == 4) {

tmrpcm.play("4.wav");

delay(2000);

if (DIGIT4 == 5) {

tmrpcm.play("5.wav");

delay(2000);

}
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L15

if (DIGIT4 == 6) {

tmrpcm.play("6.wav");

delay(2000);

if (DIGIT4 == 7) {

tmrpcm.play("7.wav");

delay(2000);

if (DIGIT4 == 8) {

tmrpcm.play("8.wav");

delay(2000);

if (DIGIT4 == 9) {

tmrpcm.play("9.wav");

delay(2000);

if (DIGIT4 == 0) {

tmrpcm.play("0.wav");

delay(2000);

tmrpcm.play("derajat.wav");

delay(2000);//lama voice

lcd.clear();

}
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L16

Lampiran Skematic Alat

Anda mungkin juga menyukai