Anda di halaman 1dari 11

PENCEGAHAN

INFEKSI
Kelompok 1
Oleh :
Kelompok 1

Nama Nama Nama


1 Yuyun Silayar 4 Anisha Malamtiga 7 Lutvia Alkatiri

2 Siti Nurahma 5 Fini F. Mointi 8 Mahdia Alkatiri

3 Miftahul Jannah 6 Winta Soamole 9 Mutia S. Tagoli


Topik Pembahasan

1. Pengertian 4. Infeksi Janin dan Bayi Baru Lahir

5. Pencegahan Penyakit Infeksi


2. Cara Proses Pencegahan Infeksi Janin dan Bayi Baru Lahir

6. Perawatan Postnatal
3. Cara Lain Pencegahan Infeksi Bayi Baru Lahir
Definisi
● Infeksi merupakan suatu keadaan yang disebabkan oleh mikroorganisme patogen,
dengan/tanpa disertai gejala klinik. Infeksi Terkait Pelayanan Kesehatan (Health Care
Associated Infections), yang selanjutnya disingkat HAIS merupakan infeksi yang terjadi
pada pasien selama perawatan di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya
dimana ketika masuk tidak ada infeksi dan tidak dalam masa inkubasi, termasuk infeksi
dalam rumah sakit tapi muncul setelah pasien pulang, juga infeksi karena pekerjaan pada
petugas rumah sakit dan tenaga kesehatan terkait proses pelayanan kesehatan di
fasilitas pelayanan kesehatan.

● Mencegah atau membatasi penularan infeksi di sarana pelayanan kesehatan memerlukan


penerapan prosedur dan protokol yang disebut sebagai"pengendalian". Secara hirarkis
hal ini telah ditata sesuai dengan efektivitas pencegahan dan pengendalian infeksi
(Infection Prevention and Control–IPC), yang meliputi: pengendalian bersifat administratif,
pengendalian dan rekayasa lingkungan, dan alat pelindung diri (Slamet et al, 2013)
Cara Proses Pencegahan Infeksi
melakukan kebersihan tangan menggunakan hand
1 sanitizer jika tangan tidak terlihat kotor atau cuci tangan
dengan sabun jika tangan terlihat kotor.

2 menghindari menyentuh mata, hidung dan mulut

terapkan etika batuk atau bersin dengan menutup


3 hidung dan mulut dengan lengan atas bagian dalam
atau tisu, lalu buanglah tisu ke tempat sampah.

pakailah masker medis jika memiliki gejala


4 pernapasan dan melakukan kebersihan tangan
setelah membuang masker.
Cara Proses Pencegahan Infeksi

menjaga jarak (minimal 1 m) dari orang yang


5 mengalami gejala gangguan pernapasan.

Pisahkan cairan yang terkontaminasi misalnya


6 darah, nanah, dan barang yang kotor dari beda
yang tidak tekontaminasi dan bakarlah.

Yakinkan bahwa barang tajam yang


7 terkontaminasi telah dibakar dan dikubur.
Cara Lain Pencegahan Infeksi

1 2 3

Bila mungkin, sediakan ruangan Tenaga yang mempunyai lesi


Ruang perawatan resiko di
khusus dan bayi baru lahir atau infeksi kulit tidak boleh
lokasi diare yang tidak terlalu
yakinkan bahwa tenaga yang dating dan berhubungan
banyak dilewati orang dan
berhubungan langsung dengan langsung dengan bayi baru
jalur masuknya terbatas.
BBL telah di imunisasikan lahir.
rubella, campak, hepatitis B,
dan parotitis serta mendapat
vaksin influenza setiap tahun.
Infeksi Janin dan Bayi Baru Lahir
1. In utero (transplacenta).
2. Sewaktu melalui jalan lahir (transmisi vertical)
3. Pada masa neonatal (yaitu dalam 28 hari ertama
setelah melahirkan)

Perawatan postnatal bayi baru lahir


Pencegahan telah lama menjadi satu satunya alternative dalam memerangi penyakit infeksi baya baru lahir.
Selama 50 tahun terakhir ini upaya pencegahan berhasil mengurangi resiko infeksi janin dan bayi baru lahir di
Negara-negara berkembang keberhasilan ini telah dilaksanakan melalui:Meminimalkan resiko infeksi bayi baru
lahir dapat dilakukan dengan sebagai berikut :
1. Pakai sarung 2. Bersihkan darah dan 3. Cuci tangan 4. Tunda membersihkan bayi baru
tangan dan apron cairan tubuh lainnya sebelum memegang lahir sampai suhunya stabil
plastic atas karet secara berhati-hati atau merawat bayi (biasanya 6 jam)

5. Gaun penutup atau masker tidak 6. Tidak ada satu perawatan tali pusat yang
diperlukan sewaktu menangani bayi terbukti superior dalam mencegah kolonisasi
atau infeksi
Pencegahan Penyakit Infeksi Janin dan
Bayi Baru Lahir
4. Pengobatan profilaksis perempuan
1. Imunisasi maternal (tetanus, rubella, hamil yang beresiko terhadap penyakit
varisella, dan hepatitis B). group B streptococcus.

5. Pengobatan dengan anti retroviral


(ARV) maternal (antenatal dan
2. Pengobatan antenatal sifilis intrapartum) dan bayi baru lahir (post
maternal, gonorboe, klamidea. natal) untuk mencegah HIV.
3. Penggunaan profilaksia obat tetes mata postnatal
untuk mencegah infeksi mata (konjungtivitis) karena
klamidea, gonothoe dan jamur (kandida).
Selain membawa kebahagiaan, bayi yang
baru lahir membutuhkan banyak perhatian
dari ibunya, terutama dalam hal perawatan.
Hal ini terkadang membuat ibu baru cemas.
Tetapi percayalah bahwa perawatan bayi
baru lahir tidak membutuhkan terlalu banyak
upaya, melainkan perencanaan dan
perhatian yang cermat.
Sekian,

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai