Anda di halaman 1dari 8

Putu Cory Candra Yhani 57

PELAKSANAAN PASRAMAN KILAT DALAM PEMBENTUKAN


KARAKTER ANAK DI DESA BENGKALA
KECAMATAN KUBUTAMBAHAN KABUPATEN BULELENG

Putu Cory Candra Yhani


STAH Negeri Mpu Kuturan
candrayaniputu@yahoo.co.id

Riwayat Jurnal
Artikel diterima :-
Artikel direvisi :-
Artikel disetujui :-

Abstrak
Di era globalisasi ini, kemajuan teknologi dan informasi semakin canggih. Ini
memberi dampak pada kehidupan sosial dan budaya masyarakat, terutama di Bali.
Perkembangan teknologi yang semakin canggih juga berimplikasi pada masyarakat Desa
Bengkala; ini disebabkan oleh degradasi moral anak-anak, di desa Bengkala. Menghadapi
kompleksitas kehidupan, maka pendidikan agama sangat penting dalam sistem pendidikan
nasional. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi pengembangan dan
kemajuan ilmu pendidikan non formal melalui kegiatan pasraman, khususnya dalam
pelaksanaan kegiatan pasraman kilat, di desa-desa setempat. Selain itu, hasil penelitian ini
diharapkan dapat memberikan informasi tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan
konsep dasar pembelajaran tentang agama Hindu. Implementasinya dibagi menjadi tiga
tahap, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Dalam implementasi pasraman
kilat tentu ada kendala yang dihadapi, tetapi dengan kerja sama yang baik dari banyak
pihak maka implementasi pasraman kilat dapat berjalan dengan baik seperti yang
diharapkan, sehingga berkontribusi terhadap pembentukan karakter di desa Bengkala,
Kecamatan Kubutambahan, Buleleng . Berdasarkan analisis peneliti, dapat disimpulkan
bahwa penerapan ajaran etis dalam pasraman yang disertai dengan praktik langsung dapat
membuat siswa memiliki pemahaman yang lebih baik dan memberikan pemahaman yang
lebih dalam tentang pengajaran etika dalam perilaku atau dalam suatu komunikasi.
Kata kunci: Implementasi, Pasraman Kilat, Pembentukan Karakter

I. Pendahuluan mendapatkan informasi sesuai dengan


Masalah sosial berdampak terhadap keinginannya termasuk yang semestinya
degradasi moral dan etika dikalangan belum patut mereka nikmati seperti film
masyarakat khususnya untuk anak muda. porno dan tindakan asusila. Disamping itu
Mereka dengan sangat mudah juga, ketidaksiapan mental menghadapi
globalisasi menyebabkan kebingungan

Jurnal Bawi Ayah. Volume 9. Nomor 1. April 2018


Putu Cory Candra Yhani 58

perilaku. Memunculkan penyakit-penyakit jasmani maupun rohani demi terwujudnya


masyarakat seperti korupsi, manipulasi, tujuan Agama Hindu yaitu kebahagiaan di
perampokan, penodongan, pelacuran, dunia dan di akhirat (Moksartam Jagad
kenakalan remaja, dan lain-lain. Hita ya ca iti Dharma).
Masyarakat di zaman era global ini II. Pembahasan
memiliki kehidupan yang serba kompleks, 1. Bentuk Pelaksanaan Pasraman
hal ini menimbulkan berbagai fenomena Kilat Di Desa Bengkala
Prinsip-prinsip perencanaan yang
baik fenomena sosial, ekonomi, dan
diterapkan di Pasraman Kilat Desa
budaya. Menurut Kartono (2001:2)
Bengkala Kecamatan Kubutambahan
masyarakat yang serba kompleks, sebagai
Kabupaten Buleleng kegiatan
produk dari kemajuan teknologi,
direncanakan sekarang dilaksanakan
mekanisasi, industrialisasi dan urbanisasi
sekarang, kalau ada kekurangan akan
memunculkan masalah sosial. Maksud
ditambahkan atau diperbaiki. Kebenaran
dari masalah sosial ini adalah tingkah laku
itu dalam proses, dari proses kebenaran
yang dianggap tidak cocok, melanggar
kecil menuju kebenaran besar.
norma dan adat istiadat atau tidak
Perencanaan pembelajaran agama Hindu
terintegrasi dengan tingkahlaku umum.
di Pasraman Kilat Desa Bengkala
Melalui pendidikan mental spiritual
Kecamatan Kubutambahan Kabupaten
akan terbentuk manusia yang susila,
Buleleng dilakukan dengan sederhana,
bermoral serta diharapkan anak didik akan
akan tetapi terprogram secara
mampu menghadapi berbagai masalah
berkelanjutan, secara teori memang tidak
kehidupan. Pendidikan agama Hindu
disebutkan teori-teori yang berpengaruh
dapat menuntun setiap umatnya, agar
untuk mewujudkan perencanaan
dapat hidup sejahtera dan rukun.
pembelajarannya. Secara jelas di dalam
Pendidikan agama Hindu juga dapat
perencanaan tersebut terdapat unsur
menjauhkan umatnya dari permusuhan,
kognitif, apektif, dan psikomotor.
bertindak di luar batas kemanusiaan,
Pada pagi harinya dilaksanakan puja
keadilan yang semuanya itu menjauhkan
dan dharma wacana (wejangan rohani)
para generasi muda untuk berbuat yang
atau upanisad serta pengkajian terhadap
negatif serta menjauhkan diri dari
upanisad, hal ini biasanya dilakukan oleh
kehancuran. Semuanya itu dilakukan
Acarya di Pasraman sekaligus
dengan upaya pembinaan mental dan
memberikan bimbingan rohani terhadap
kepribadian beragama.
siswa yang ada di Pasraman. Setelah itu
Melalui pendidikan Pasraman Kilat
dilangsungkan Yoga Asanas yang
diharapkan kepada generasi muda Hindu
dimaksudkan untuk menjaga kesehatan
kedepannya dapat meningkatkan
dan keseimbangan tubuh dengan pikiran
pengetahuan spiritual agama Hindu dan
para warga Pasraman. Setelah
mengembangkan kepribadian serta
melaksanakan aktivitas Yoga Asanas,
menciptakan insan berkualitas, baik secara

Jurnal Bawi Ayah. Volume 9. Nomor 1. April 2018


Putu Cory Candra Yhani 59

barulah anak-anak Pasraman sarapan pagi, dan meditasi serta keterampilan


sebelum makan biasanya dilakukan puja Uparengga.
untuk makan.
2. Kendala Dalam Pelaksanaan
Pasraman Kilat Dalam
Pembentukan Karakter Anak Di
Desa Bengkala
Kendala yang lebih mempengaruhi
saat proses kegiatan belajar mengajar
berlangsung di kelas adalah faktor intern
yang muncul dari peserta itu sendiri seperti
kurangnya konsentrasi dan perhatian
peserta saat proses kegiatan belajar
mengajar berlangsung karena khusus
Gambar Anak-anak Sedang untuk mata pelajaran agama Hindu peserta
Melaksanakan Sikap Yoga
Sumber: Dokumen Pribadi yang terdiri dari 2 kelas yang terdiri dari
kelas A dan B dalam kegiatan
pembelajaran agama Hindu dijadikan 1
kelas.
Kendala ekstern yang dihadapi guru
pendidikan agama Hindu dalam
menerapkan ajaran agama Hindu di Desa
Bengkala adalah berasal dari lingkungan
sekitar serta perhatian dari keluarga.
Gambar hasil karya anak-anak tangan Konsentrasi peserta di dalam kelas serta
membuat ulat-ulatan peranan orang tua dirumah memberikan
Sumber: Dokumen Pribadi pengaruh yang besar terhadap sikap
maupun prestasi peserta di sekolah.
Aktivitas warga Pasraman adalah 1) Kendala Pada Sarana Dan
melaksanakan kerja tangan, hal ini diisi Prasarana
dengan aktivitas membuat ulat-ulatan serta Kendala-kendala yang dihadapi
mempelajari filsafat Hindu, sifatnya dalam pelaksanaan Pasraman Kilat Desa
kontinyu dan dilaksanakan bersama-sama. Bengkala, yaitu: (1) Masih minimnya
Juga mendapatkan ilmu tambahan dari bahan kepustakaan yang dapat menambah
instruktur ketika melaksanakan ilmu-ilmu wawasan tentang ajaran agama Hindu di
yang berguna untuk masing-masing Pasraman Kilat di Desa Bengkala
pribadi. Di luar pelajaran spiritual masing- Kecamatan Kubutambahan Kabupaten
masing siswa diarahkan untuk belajar Buleleng. Peserta merasa kurang puas atas
ilmu-ilmu keterampilan seperti ber-yoga jawaban dari pertanyaan yang

Jurnal Bawi Ayah. Volume 9. Nomor 1. April 2018


Putu Cory Candra Yhani 60

ditunjukankepada orang tua, instruktur, ditanggulangi dan diatasi karena adanya


atau tokoh masyarakat sehingga peserta kerjasama yang baik dari semua pihak.
merasa kurang percaya diri akan apa yang
diketahuinya dan merasa minder dalam 3. Kontribusi Pasraman Kilat
menghadapi pertanyaan dari umat lain. (2) Terhadap Pembentukan Karakter
minimnya pakaian tari, Gamelan dan Anak Di Desa Bengkala
1. Kontribusi Bagi Peserta
buku-buku Kidung.
2) Kendala Pada Guru Penerapan ajaran etika di sekolah
Selain tenaga Guru yang minim, yang disertai dengan praktek langsung
kendala yang muncul pada Pasraman dapat membuat para anak lebih memahami
Kilat Desa Bengkala adalah keterbatasan dan memberikan pengertian yang lebih
pengetahuan guru dalam hal memberikan mendalam tentang ajaran etika dalam
materi. Guru kurang bisa memahami pola bertingkah laku ataupun dalam berkata-
pembelajaran yang cocok diterapkan di kata. Peranan guru serta orang tua sangat
Pasraman Kilat Desa Bengkala. Sebab besar dalam merubah tingkah laku anak
pemilihan metode pengajaran yang baik dari sejak dini hingga dewasa nantinya.
sangat mempengaruhi pemahaman peserta 2. Kontribusi Bagi Keluarga
tentang materi yang diajarkan. Pelaksanaan Pasraman Kilat sangat
3) Kendala Pada Peserta memberikan kontribusi yang baik untuk
Pembelajaran di sekolah atau di anaknya. Banyak perubahan sikap dan
Pasraman dihadapkan dengan sejumlah prilaku yang dilihat, salah satu diantaranya
karateristik peserta yang beranekaragam. adalah anak sudah mulai untuk
Ada peserta yang dapat menempuh membiasakan diri berinteraksi dengan
kegiatan belajarnya secara lancar dan baik kepada keluarga, ajaran-ajaran etika
berhasil tanpa mengalami kesulitan, dan sopan santun juga mulai diterapkan
namun disisi lain tidak sedikit pula yang dalam lingkungan keluarga seperti halnya
justru dalam belajarnya mengalami selalu ingat untuk mengucapkan “Om
berbagai kesulitan. Seperti kesulitan yang Swastyastu”. Selain itu juga, anak mampu
bersifat psikologis, sosiologis maupun untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat
fisiologis, sehingga pada akhirnya dapat pada saat pelaksanaan pasraman Kilat
menyebabkan prestasi belajar yang misalnya pada saat hari raya hindu, anak
dicapainya berada dibawah semestinya. ikut membantu orang tuanya untuk
Kendala-kendala dalam pelaksanaan Mejejaitan.
Pasraman Kilat Desa Bengkala tidak 3. Kontribusi Bagi Masyarakat
hanya bersumber dari internal personal
Kehadiran Pasraman Kilat di Desa
masing-masing, tetapi juga berasal dari
Bengkala sangat berkontribusi dalam
sarana prasarana, peserta dan pengajar.
membantu mengoptimalkan pendidikan
Namun kendala kendala tersebutdapat
agama Hindu kepada generasi muda.

Jurnal Bawi Ayah. Volume 9. Nomor 1. April 2018


Putu Cory Candra Yhani 61

Selain pendidikan agama Hindu, adanya pembinaan oleh Pasraman


pendidikan etika dan budaya yang Kilat terhadap ajaran agama hindu terus
diajarkan juga berkontribusi membentuk mendapat dukungan dari masyarakat
sikap dan perilaku anak didik ketika hindu. dalam pelaksanaan pasraman
kembali ke masyarakat. Masyarakat akan dibagi menjadi tiga tahapan yakni tahap
merasa nyaman apabila berkomunikasi perencanaan yaitu persiapan serta
dengan anak yang berasal dari Desa konsep pembelajaran dalam pasraman.
Bengkala dikarenakan ketika anak Yang kedua yaitu tahap pelaksanaan
berbicara serta bertingkah laku yaitu pemberian materi, strategi
menggunakan etika yang baik. Dengan pembelajaran dan juga pola-pola
demikian dampak penerapan ajaran agama pembelajaran yang diterapkan dalam
Hindu di Pasraman Kilat Desa Bengkala pasraman kilat. Ketiga yakni tahap
juga dirasakan oleh masyarakat sekitar. evaluasi yakni penilaian serta evaluasi
tentang kelemahan metode pengajaran.
III. Penutup 2) Kendala-kendala yang dihadapi dalam
1. Simpulan pelaksanaan Pasraman Kilat dalam
Berdasarkan hasil analisis mengenai pembentukan karakter anak di Desa
Pelaksanaan Pasraman Kilat Dalam Bengkala Kecamatan Kubutambahan
Pembentukan Karakter Anak Desa Kabupaten Buleleng ada tiga yakni
Bengkala, Kecamatan Kubutambahan, kendala dalam sarana dan prasarana,
Kabupaten Buleleng maka dapat kendala pada anak dan kendala pada
dipaparkan beberapa simpulan dalam guru. Kendala pada sarana dan
penelitian ini sebagai berikut: prasarana yaitu minimnya sarana dan
1) Bentuk pelaksanaan Pasraman Kilat prasarana yang ada yang membuat anak
dalam pembentukan karakter anak usia dan guru terbatas dalam proses
8-12 tahun di Desa Bengkala pembelajaran. Serana sebagai
Kecamatan Kubutambahan Kabupaten penunjang dalam pembelajaran
Buleleng adalah dengan belajar memiliki peranan yang sangat penting.
bersama di luar sekolah. Kehadiran Yang kedua adalah kendala pada guru
Pasraman kilat di Desa Bengkala yakni tenaga guru yang kurang dalam
sangat disambut gembira dan penuh memberikan pelajaran. Selain itu juga
antusias oleh masyarakat hindu yang kemampuan guru dalam menjelaskan
ada Bengkala dan di sekitarnya. juga terbatas. Sebab peranan guru
Dengan adanya Pasraman ini dalam proses pembelajaran sangatlah
masyarakat melihat bahwa ada wadah penting. Ketiga adalah kendala pada
bagi remaja hindu untuk bisa anak dimana anak kurang dalam
memperoleh dan mempelajari menyerap materi pelajaran. Kendala
pengetahuan tentang ajaran agama pada anak seperti kesulitan yang
hindu di Desa ini. Begitu juga dengan bersifat psikologis, sosiologis maupun

Jurnal Bawi Ayah. Volume 9. Nomor 1. April 2018


Putu Cory Candra Yhani 62

fisiologis, sehingga pada akhirnya dilapangan penelitian adalah sebagai


dapat mennyebabkan prestasi belajar berikut:
yang dicapainya berada dibawah 1) Bagi pemegang kebijakan di Pasraman
semestinya. Kilat agar senantiasa mengajak semua
3) Kontribusi Pasraman Kilat terhadap komponen umat hindu untuk
pembentukan karakter anak di Desa membantu kegiatan strategis terkait
Bengkala Kecamatan Kubutambahan tentang pembinaan generasi muda
Kabupaten Buleleng sangatlah besar Hindu kedepan.
baik kontribusi bagi anak maupun juga 2) Kepada Desa Pakraman dan
bagi masyarakat. Berdasarkan hasil pemerintah yang tetap konsisten
analisa peneliti, maka dapat melaksanakan program-program
disimpulkan bahwa penerapan ajaran dengan terus membina,
etika di sekolah yang disertai dengan mengembangkan pasraman di seluruh
praktek langsung dapat membuat para Bali dengan dukungan dana.
anak lebih memahami dan memberikan 3) Kepada pemerintah diharapkan dapat
pengertian yang lebih mendalam memberikan perhatian khusus kepada
tentang ajaran etika dalam bertingkah pendidikan non formal seperti
laku ataupun dalam berkata-kata. pasraman kilat, sebab pasraman akan
Peranan guru serta orang tua sangat memberikan pendidikan etika dan
besar dalam merubah tingkah laku anak moral yang baik.
dari sejak dini hingga dewasa nantinya.
Selain itu pasraman kilat juga Daftar Pustaka
berkontribusi dalam menyampaikan Abdulah Syukur. 1987. Kumpulan
nilai-nilai yang terkandung dalam Makalah“Study Implementasi
ajaran sraddha dan bhakti kepada anak Latar Belakang Konsep
yang sasarannya adalah menyentuh hati Pendekatandan Relevansinya
nurani, budi pekerti dan moral sehingga Dalam Pembangunan”, Persadi:
anak dapat menghayati ajaran tersebut Ujung Pandang
dalam hati sanubarinya yang Adiputra, I Gede Rudia. 2003.
selanjutnya dapat mengamalkan dalam Pengetahuan Dasar Agama
kehidupannya sehari-hari yang Hindu. Jakarta: STAH Dharma
tercermin kepada pola pikir, perkataan Nusantara.
dan perbuatan, seperti berpikir yang Adisusilo, Sutarjo, J.R. 2012.
baik dan benar, berkata-kata yang benar Pembelajaran Nilai Karakter.
begitu juga bertingkah laku yang baik Jakarta: PT Raja GrafindoPersada.
dan benar. Ahmad Tafsir. 2004. Ilmu Pendidikan
2. Saran Dalam Perspektif Islam. Bandung
:Remaja RosdaKarya.
Hal-hal yang dapat disarankan
dengan memperhatikan kondisi

Jurnal Bawi Ayah. Volume 9. Nomor 1. April 2018


Putu Cory Candra Yhani 63

Ahmad Tafsir. 2009. Ilmu Pendidikan Varian. Jakarta: Raja Grafindo


Budi Pekerti. Bandung: Perkasa
RemajaRosdaKarya. BS, Basuki. 2001. Pedoman Penciptaan
Arikunto, Suharsimi. 1986. Prosedur Suasana Sekolah yang Kondusif
Penelitian. Jakarta: RinekaCipta. Dalam Rangka Pembudayaan
Arikunto, Suharsimi. 1997. Prosedur Budi Pekerti Luhur Bagi Warga
Penelitian. Jakarta: RinekaCipta. Sekolah. Jakarta: Depdiknas.
Arikunto, Suharsini. 2002. Prosedur Cahyo, Agus. 2013. Panduan Aplikasi
Penelitian Suatu Pendekatan Teori-Teori Belajar Mengajar
Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Teraktual dan Terpopuler.
Arikunto, Suharsimi, 2005. Dasar-dasar Yogyakarta: DIVA Press
Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta: Dantes, Nyoman. 1999. Metode
Bumi Aksara. Penelitian. Yogyakarta:Andi
Arikunto, Suharsimi, 2006, Prosedur offset
Penelitian Suatu Pendekatan Depdiknas, RI. 2003. Undang-Undang
Praktek. Jakarta : Rineka Cipta. Republik Indonesia Nomor 20
Atmadja, Jiwa. 2013. Pemahaman Dan Tahun 2003 Tentang Sistem
Penerapan Nilai-Nilai Pendidikan Pendidikan Nasional. Jakarta:
Karakter Dalam Pembelajaran Depdiknas RI
Pendidikan Agama Hindu Di EcholsM John Hassan Shadily, 2000.
Sekolah. Makalah STKI Agama Kamus Inggris Indonesia. P.T.
Hindu Gramedia Jakarta.
Azhari. 2004. Psikologi Umum Dan Fitri, Agus Zaenul.2012. Karakter
Perkembangan. Jakarta: Teraju Berbasis Nilai dan Etika di
Azwar, Saefudin, MA. 2003. Metode Sekolah. Yogyakarta : Ar-Ruzz
Penelitian. Yogyakarta: Pustaka media.
Pelajar. Gunawan, Heri.2012. Karakter Konsep
Balai Pustaka, 2007. Kamus Besar Bahasa dan Implementasi. Bandung:
Indonesia. Departemen Alphabeta.
Pendidikan Nasional. Hasan, Cf, 2002. Pokok-Pokok Materi
Bogdan, dan Biklen. 1982. Qualitative Metodologi Penelitian Dan
Research for Education ,an Aplikasinya, Edisi Pertama, Ghalia
Introduction to Theory and Indonesia, Jakarta.
Methods. Second Edition.Allyn Kadjeng, 2005. Sarasamuscaya,
and Bacon A Division of Simon Surabaya: Paramita
& Schuster Inc. Kadjeng, dkk. 2007. Sarasamuscaya.
Bungin, Burhan. 2001. Metodologi Surabaya: Paramita.
Penelitian Kualitatif Aktualisasi
Metodologis Ke Arah Ragam

Jurnal Bawi Ayah. Volume 9. Nomor 1. April 2018


Putu Cory Candra Yhani 64

Mantra, Prof. Dr. Ida Bagus. 2013. Tata


Susila Hindu Dharma. Denpasar:
IHDN Denpasar.

Jurnal Bawi Ayah. Volume 9. Nomor 1. April 2018

Anda mungkin juga menyukai