Berikut adalah rangkuman materi yang telah kita bahas:
❖ Organisasi pengadaan publik disusun berdasarkan jenis barang, jasa, atau pekerjaan konstruksi. Hal ini membantu setiap unit pengadaan menangani pangsa pasar tertentu untuk menyediakan kebutuhan organisasi. ❖ Pengadaan terpusat adalah proses di mana bagian pengadaan dapat mencapai pengadaan yang lebih baik dengan menyatukan atau mengelompokkan kebutuhan dari unit pengadaan lain baik untuk kontrak biasa maupun kontrak paying (framework contract). ❖ Bagian Pengadaan melakukan pengadaan sementara untuk barang-barang tertentu. ❖ Panitia pengadaan terdiri dari: ➢ Panitia Pembukaan Penawaran ➢ Panitia Tender ➢ Panitia Pengadaan Lokal ➢ Tim Survei Pasar ❖ Setiap individu dalam rantai proses pengadaan bertanggung jawab untuk mengambil tindakan sesuai jadwal, sehingga persyaratan terpenuhi tepat waktu. ❖ Pendelegasiaan wewenang yang terkait dengan keputusan pengadaan sebagaimana ketentuan pendelegasian ke berbagai tingkat jabatan di Kantor Pusat (KP) dan unit kerja pengadaan. ❖ Bagian Pengadaan harus memelihara catatan dasar berikut dalam bentuk manual atau elektronik: ➢ Log/Daftar Pesanan Pembelian ➢ File Pesanan ➢ File Catatan Penyedia ➢ File Kontrak ➢ Tempat Penyimpanan File ➢ Tempat Penyimpanan Terpisah ➢ Register Pengadaan ❖ MRP adalah sistem kontrol manajemen yang berupaya menjaga tingkat persediaan yang memadai. Hal ini untuk memastikan bahwa bahan-bahan yang dibutuhkan tersedia saat dibutuhkan. ❖ ERP atau MRP-II mewakili sekelompok program perangkat lunak yang dirancang untuk menggabungkan fungsi perusahaan yang terpisah. Hal ini untuk menciptakan operasi yang lebih efisien di berbagai bidang, seperti perakitan atau pengiriman produk/layanan, dengan demikian menghubungkan sumber daya informasi perusahaan, seperti sistem informasi sumber daya manusia, manajemen keuangan, akuntansi, penjualan dan sebagainya. ❖ e-Procurement membantu mengotomatisasi seluruh proses pengadaan, dalam lingkungan real-time berbasis web online, menggunakan berbagai teknologi.