BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Provinsi Jawa Timur memiliki beberapa bandara perintis dan bandara internasional,
salah satunya adalah Bandara Banyuwangi di Kabupaten Banyuwangi. Saat ini Bandara
Banyuwangi melayani rute penerbangan Banyuwangi-Surabaya PP dengan menggunakan
pesawat Wings Air dengan jenis ATR72-600 yang memiliki kapasitas 72 penumpang dan
melayani penerbangan 1 kali dalam 1 hari, pesawat Garuda Indonesia dengan jenis
ATR72-600 yang memiliki kapasitas 72 penumpang dan melayani penerbangan 2 kali
dalam 1 hari, rute penerbangan Banyuwangi-Jakarta PP dengan menggunakan pesawat
NAM Air dengan jenis BOEING-735 yang memiliki kapasitas 120 penumpang dan
melayani penerbangan 1 kali dalam 1 hari.
DenganQdiadakannyaWpengembanganXpariwisata dan siistem jaaringan trnsportasi
udaradi Kabupaten Banyuwangi yangakan di laksanakan di Bandara Banyuwangi, dalam
penelitian ini perlu diadakan kajian kinerja pelayanan sisi darat dan strategi pengembangan
Bandara Banyuwangi untuk menggambarkan kondisi yang sedang dihadapi oleh Bandara
Banyuwangi.Dari pengembangan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi
inidiharapkan dapat meenjadikan BandaraBanyuwangi sebagai prasarana transportasi
pendukung sektor paariwisata Kabupateen Banyuwangi dan meniingkatkan aruss
prekonomian.
1.3 Rumusanumasalah
Dalam kajian ini dapat dirumuskan beberapa permasalahan diantaranya sebagai
berikut:
1. Bagaimana tingkat kinerja pelayanan sisi darat bandara Banyuwangi Kabupaten
Banyuwangi?
2. Bagaimana strategi pengembangan Bandara Banyuwangi Kabupaten Banyuwangi?
1.5 rTujuan
Adapun tujuanyang akan diperoleh darii kajian inii, antaralain:
1. Untukmengetahui tingkat kinerja pelayanan sisi darat yang diperoleh oleh penumpang
pesawat terbang pada Bandara Banyuwangi.
2. Untuk Menyusun strategi pengembangan Bandara Banyuwangi.
1.6 Manfaat
Berikut adalah manfaat yang diharapkan dari kajian ini, antara lain:
1. Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan Pemerintah Daerah Kabupaten
Banyuwangi dan pihak Bandara Banyuwangi dalam peningkatan kinerja pelayanan
sisi darat Bandara Banyuwangi.
2. Menambah referensi tentang studi evaluasi dan membuat strategi menggunakan
metode SWOT.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
pelayanan, misalnya timbulnya kemacetan dan kerusakan jalan akibat intensitas pergerakan
kendaraan yang cukup tinggi.
2 800 m <= ARFL <1200 m B 15 m <= WS < 24 m 4.5 m <= OMG < 6 m
7
3 1200 m <= ARFL < 1800 m C 24 m <= WS < 36 m 6 m <= OMG < 9 m
KlasifikasiBandara menurutukurannya,yaitu:
a. BandaraKecil
- Hubundgan apgron denhgan tejrminal peknumpang sederhakna.
- Fasilitasfasilitas pendumpang berafda dalagm sastu zofna terpusgat.
8
peningkatan kualitas produk atau jasa yang dikenal pula sebagai quadrant analysis
(Brandt, 2000 dan Latu & Everett, 2000). IPA mempunyai fungsi utama untuk
menampilkan informasi berkaitan dengan faktor-faktor pelayanan yang menurut konsumen
sangat mempengaruhi kepuasan dan loyalitas mereka dan faktor-faktor pelayanan yang
menurut konsumen perlu ditingkatkan karena kondisi saat ini belum memuaskan
Tabel 2.4
Presentase Tingkat Kesesuaian
Presentase Tingkat Kesesuaian Kategori
Pada penelitian digunakan skala likert dengan 5 tingkat untuk menilai tingkat
kepentingan dan kepuasan dari variabel yang akan dinilai dan berikut:
Tabel 2.5
Skala Tingkat Kepuasan dan Kepentingan dalam Metode IPA
Skala Tingkat Kepuasan Tingkat Kepetingan
1 Sangat Tidak Puas Sangat Tidak Penting
2 Tidak Puas Tidak Penting
3 Kurang Puas Kurang Penting
4 Puas Penting
5 Sangat Puas Sangat Penting
Sumber: James,1977
Setelah memperoleh penilaiawugan akan tingkat kepentingan dan penilaian kinerja
atau kepuasan, kemudian menghitung tingkat kesesuaian antara tingkat kepentingan dan
tingkat kepuasan tersebut. Tingkat kesesuaian merupakan hasil perbandingan skor
kepuasan dengan skor kepentingan. fwjTingoreagfkat kesesuaian akan menentukan urutan
prioritas peningkatan faktor-fakfhbtor yang mempengaruhi kepuasan pengguna dan
mantanpengguna. Kemudian mencari skor tingkat kualitas pelayanan dan tingkat
kepentingan yang nantinya disajikan dalam diagram cartesius. Diagram cartesius
merupakan suatu bangun yang dibagi menjadi empat bagian yang dibatasi oleh dua buah
garis yang berpotongan tegak lurus. Masing-masing kuadran dalam diagram memiliki
penjelasan masing-masing.
10
21
22
2
N Metode Atribut
Tah Rencana
o Nama Judul Tipe Survei Analisa yang Kesimpulan
un Penelitian
ditinjau
3 Anindy Studi 2015 Skripsi Survei Metode - Biaya a) Rute Malang – Bandara Juanda Metode Stated
a Potensi Kuesio Stated Perjalanan Persentase jumlah penumpang yang akan Preference
Tasha, Jumlah ner dan Prefere - Waktu beralih moda sebesar 83,97%. Sehingga berdasarkan
Gefrin Penumpan Survei nce Perjalanan potensi jumlah penumpang pada jam
atribut Biaya
K.R. g Bus Wawan - Frekuensi puncak adalah sebanyak 265 orang,
Yuniar Pemadu cara Keberangka potensi jumlah penumpang rata-rata per Perjalanan,
Moda tan hari adalah sebanyak 705 orang/hari, dan Waktu
Rute jumlah potensi jumlah penumpang per Perjalanan, dan
Malang – jam (selama 12 jam) adalah sebanyak 59 Frekuensi
Bandar orang/jam. Keberangkatan
Udara b) Rute Bandara Juanda - Malang
Juanda Pp Persentase jumlah penumpang yang akan
beralih moda sebesar 90,24%. Sehingga
potensi jumlah penumpang pada jam
puncak adalah sebanyak 379 orang,
potensi jumlah penumpang rata-rata per
hari adalah sebanyak 1516 orang/hari,
dan jumlah potensi jumlah penumpang
per jam (selama 12 jam) adalah sebanyak
126 orang/jam.
4 Bintang Kajian 2016 Skripsi Survei Importa IPA Dengan Menggunakan metode IPA, Hasil Menggunakan
kusuma pelayanan Kuesio nce - Fasilitas evaluasi kinerja pelayanan dan fasilitas di Metode
bangsa sisi darat ner dan Perfor Kenyama Bandara Kabupaten Jember, ada beberapa Importance
, bandara Survei mance nan atribut yang kurang memuaskan yaitu Performance
muham jember Wawan Analysi - Fasilitas kinerja ketersediaan tempat duduk di ruang Analysis dan
mad dan cara s (IPA) Keamanan tunggu, ketersediaan toilet, ketersediaan Stated
3
N Metode Atribut
Tah Rencana
o Nama Judul Tipe Survei Analisa yang Kesimpulan
un Penelitian
ditinjau
nanda potensi Stated - Biaya tempat parkir dan fasilitas penyandang cacat Preference
.R penumpan Prefere Perjalanan
g rute nce - Waktu
Jember- (SP) perjalanan
Denpasar
23
24
Halaman ini sengaja dikosongkan
4
BAB III
METODE PENELITIAN
25
3.1.1 Diagram Alir Pelaksanaan Kajian
Mulai
Permasalahan
StudiLiteratur
RumusanMasalah
Pengamatan Awal
PengumpulanData
A
A
B
Gambar 3.1 Diagram alir pelaksanaan kajian
39
40
A
A
B
+ Analisis
karakteristik umum
responden
Analisis Kinerja
dengan Importance
Karakteristik Performance
sosial – Analysis (IPA)
ekonomi
responden
Analisis
menggunakan
SWOT
Hasildan
Pembhasan
Kesmpulan dansaran
Selesai
Mulai
Menentukan sampel
Kuesioner penumpang
pesawat terbang
Iya
Analisis Kinerja
Pelayanan Dengan IPA
A
42
Selesai
Jenis Survei
a. Survei Primer
Pengumpulan data primer diperoleh dengan cara pengamatan langsung pada lokasi
pengamatan yang nantinya akan dijadikan lokasi kajian. Teknik yang digunakan dalam survei
ini antara lain:
1. Observasi Lapangan
Pada kajian ini observasi lapangan dilakukan untuk mengetahui tingkat pelayanan yang
diberikan oleh Bandara Banyuwangi.
2. Wawancara
Narasumber dalam kajian ini adalah penumpang pesawat terbang di Bandara
Banyuwangi.
3. Kuisioner
Kuisioner dilakukan dengan cara membagikan blangko kepada penumpang pesawat
terbang di Bandara Banyuwangi untuk mengetahui tingkat pelayanan Bandara tersebut.
b. Survei Sekunder
Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan cara memperoleh data internet, karya
ilmiah, literatur, laporan, maupun bahan pustaka lainya ysng berhubungan dengan masalah
yang dibahas agar dapat diperoleh landasan yang teoritis dalam pembahasanya.
(3.1)
Hasil pengolahan data disajikan dalam bentuk tabel dan tampilan grafik.
g. Kesimpulan dan Saran
Menarik kesimpulan dan saran dari pembahasan serta hasil akhir.
rix =
(3.2)
Dimana :
rix = Koefisien korelasi atribut
i = Skor total satu responden terhadap semua atribut
x = Skor total satu atribut dari seluruh responden
n = Banyaknya responden
Instrumen dapat dikatakan valid jika koefisien korelasi dari total keseluruhan instrumen ≥
0,3.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan rumus Cronbach’s Alpha sebagai
berikut:
(3.3)
Dimana:
𝑟11 = Realibilitas atribut
46
Σ𝑏2 = dan x adalah skor total satu atribut dari seluruh responden
Tabel 3.1
Pedoman Interprestasi Terhadap Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
15 Tersedianya toilet
16 Tersedianya fasilitas penyandang cacat
17 Tersedianya restoran dan kantin
18 Tersedianya musholla/ tempat ibadah
19 Tersedianya parkir kendaraan
20 Tersedianya counter penjualan tiket
21 Tersedianya layar pengumuman
Pelayanan
22 Tersedianya fasilitas informasi melalui pengeras suara
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. GambaranUmum Kabupaten Banyuwangi
Kabupaten Banyuwangi memiliki luas wilayah sebesar 5.782,50 km². Sebagian besar
wilayah Kabupaten Banyuwangi masih termasuk sebagai kawasan hutan. Luas wilayah
kawasan hutan ini mencapai 183.396,3 ha atau sekitar 31,72 persen. Selain itu, daerah
persawahan di Kabupaten Banyuwangi diperkirakan sekitar 66.152 ha atau 11,44 persen.
Lebih banyak dari daerah persawahan, daerah perkebunan memiliki luas 82.143,63 ha atau
14,21 persen. Sementara itu, wilayah yang dimanfaatkan sebagai daerah permukiman seluas
127.454, 22 ha atau 22,04 persen. Selebihnya, wilayah di Kabupaten Banyuwangi ini
dipergunakan untuk ladang, jalan, dan lain sebagainya. Tidak hanya itu, Kabupaten
Banyuwangi memiliki panjang garis pantai sekitar 175,8 km² dengan pulau berjumlah sepuluh
buah. Berdasarkan garis koordinat, Kabupaten Banyuwangi ini terletak di antara 743„-846„
Lintang Selatan dan 11353„-11438„ Bujur Timur. Jika dilihat berdasarkan letak
geografisnya, Kabupaten Banyuwangi terletak di ujung timur Pulau Jawa.
Di bidang transportasi Kabupaten Banyuwangi memiliki fasilitas penunjang yang
menjadikan kabupaten ini semakin berkembang. Hal ini merupakan hal positif yang dapat
berdampak ke dalam beberapa sisi. Tidak hanya pertumbuhan ekonomi, mobilitas sosial,
pariwisata, dan lain sebagainya juga pasti akan meningkat dengan adanya fasilitas ini.
dua tempat yang berbeda dimana untuk pengambilan data tentang kinerja pelayanan sisi darat
Bandara Banyuwangi dilaksanakan di dalam terminal penumpang Bandara Banyuwangi,.
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah deskripsi hasil survey.
Dalam memperoleh data primer untuk keperluan kajian kinerja pelayanan sisi darat
Bandara Bayuwangi yang akan dianalisis menggunakan metode Importance Performance
Analysis (IPA), maka dilaksanakan survei primer dengan cara membagikan kuesioner dan
wawancara secara langsung kepada responden, dimana responden yang dituju adalah
penumpang pesawat terbang di Bandara Banyuwangi. Berikut adalah rincian hasil survei
kinerja pelayanan sisi darat Bandara Banyuwangi..
Tabel 4.1 Rincian Kajian Pelayanan Sisi Darat Bandara Banyuwangi Kabupaten
Banyuwangi
No Rincian Survey Keterangan
Lokasi pengambilan data survey Terminal keberangkatan Bandara
1
primer Blimbingsari Banyuwangi
Penumpang pesawat terbang di Bandara
2 Responden yang dituju
Banyuwangi
3 Jumlah sempel 190 responden
4 Waktu pengambilan data Hari Senin-Jumat pukul 08.00-12.00 WIB
Kuesioner penilaian tingkat kinerja
pelayanan sisi darat Bandar Udara
5 kuesioner Banyuwangi yang terdiri atas empat
variabel yaitu Keamanan (X1), Keselamatan
(X2), Kenyamanan (X3), Pelayanan (X4)
a. Jenis Kelamin
Berdasarkan survei yang telah dilakukan didapatkan hasil pembagian jenis kelamin
penumpang pesawat terbang. Pembagian jenis kelamin penumpang tersebut dapat dilihat
dalam tabel di bawah ini.
Tabel 4.2 Jenis Kelamin Penumpang Pesawat Terbang
Jumlah
No Jenis Kelamin
Orang
1 Laki-laki 134
2 Perempuan 56
Jumlah 190
b. Usia
Berdasarkan survei yang telah dilakukan didapatkan hasil usia penumpang pesawat
terbang. Pembagian usia penumpang tersebut dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.
Tabel 4.3 Usia Penumpang Pesawat Terbang
Jumlah
No Usia (Tahun)
Orang
1 17-24 35
2 25-40 112
3 > 40 43
Jumlah 190
53
Dari tabel 4.3 di atas dapat diketahui bahwa mayoritas penumpang pesawat terbang
adalah penumpang dengan usia 25-40 tahun sebanyak 112 orang dengan persentase 58,95 %.
c. Pendidikan Terakhir
Berdasarkan survei yang telah dilakukan didapatkan hasil pendidikan terakhir penumpang
pesawat terbang. Pembagian pendidikan terakhir penumpang tersebut dapat dilihat dalam
tabel di bawah ini.
Tabel 4.4 Pendidikan terakhir Penumpang Pesawat Terbang
Jumlah
No Pendidikan Terakhir
Orang
1 SD 0
2 SMP 12
3 SMA/SMK 23
4 S1/D3/D4 77
5 S2 56
6 S3 22
Jumlah 190
54
Dari tabel 4.6 di atas dapat diketahui bahwa mayoritas penumpang pesawat terbang
adalah penumpang dengan jumlah pendapatan Rp 4.500.000-Rp6.000.000 sebanyak 59 orang
dengan persentase 31,05 %.
56
f. Status Sosial
Berdasarkan survei yang telah dilakukan didapatkan status sosial penumpang pesawat terbang
rute Banyuwangi-Jakarta. Pembagian status sosial penumpang tersebut dapat dilihat dalam
tabel di bawah ini.
Tabel 4.7 Status Sosial Penumpang Pesawat Terbang
Jumlah
No Status sosial
Orang
1 Sudah Menikah 132
2 Belum Menikah 58
Jumlah 190
Dari tabel 4.7 di atas dapat diketahui bahwa mayoritas penumpang pesawat terbang
adalah penumpang dengan status sosial sudah menikah sebanyak 132 orang dengan persentase
69,67 %.
Berdasarkan survei yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan karakteristik penumpang
pesawat terbang. Pembagian karakteristik penumpang tersebut dapat dilihat dalam tabel di
bawah ini.
Tabel 4.8 Rekapitulasi Karakteristik Penumpang Pesawat Terbang Bandara
Banyuwangi
57
Kriteria pengujian suatu kuesioner dikatakan valid atau tidak adalah bila koefisien korelasi
hitung lebih dari nilai r tabel korelasi produk momen. Untuk lebih jelasnya akan disajikan
hasil uji validitas yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Kinerja Pelayanan Sisi Darat Bandara Banyuwangi
Kepentingan Kinerja
R
No Atribut Pelayanan R Keterangan
R hitung Tabel
hitung
1 Tersedianya X-ray bagasi dan kargo 0.44795 0.24422 0.14240 Valid
Tersedianya alat hand held metal
2 0.36541 0.33029 0.14240 Valid
detector
Tersedianya alat walktrough metal
3 0.31925 0.21201 0.14240 Valid
detector
4 Tersedianya CCTV 0.37874 0.36202 0.14240 Valid
Tersedianya fasilitas pemadam api
5 0.39882 0.54362 0.14240 Valid
ringan
6 Tersedianya layanan kesehatan 0.41964 0.52040 0.14240 Valid
Tersedianya pemeriksaan penumpang
7 0.56234 0.53666 0.14240 Valid
dan bagasi kabin
8 Tersedianya perjalanan asuransi 0.51911 0.52043 0.14240 Valid
9 Tersedianya trolley/ kereta dorong 0.38723 0.35371 0.14240 Valid
Tersedianya peralatan pelayanan
10 0.40453 0.29259 0.14240 Valid
bagasi
11 Tersedianya Air Conditioner (AC) 0.43905 0.32405 0.14240 Valid
Tersedianya penerangan/lighting
12 0.43244 0.35302 0.14240 Valid
system di bandara
13 Tersedianya ruang tunggu 0.40283 0.40433 0.14240 Valid
Tersedianya ruang perawatan bayi dan
14 0.44496 0.54880 0.14240 Valid
menyusui
15 Tersedianya toilet 0.32108 0.50539 0.14240 Valid
16 Tersedianya fasilitas penyandang cacat 0.28654 0.60914 0.14240 Valid
17 Tersedianya restoran dan kantin 0.23491 0.53873 0.14240 Valid
18 Tersedianya musholla/ tempat ibadah 0.29096 0.60090 0.14240 Valid
58
Kepentingan Kinerja
R
No Atribut Pelayanan R Keterangan
R hitung Tabel
hitung
19 Tersedianya parkir kendaraan 0.27286 0.38576 0.14240 Valid
20 Tersedianya counter penjualan tiket 0.61645 0.39920 0.14240 Valid
21 Tersedianya layar pengumuman 0.38510 0.53513 0.14240 Valid
Tersedianya fasilitas informasi melalui
22 0.34395 0.51664 0.14240 Valid
pengeras suara
23 Tersedianya layanan internet 0.52353 0.54252 0.14240 Valid
Tersedianya transportasi dari/ ke
24 0.26549 0.37640 0.14240 Valid
bandara
Dari tabel 4.9 dapat dilihat secara keseluruhan bahwa semua pernyataan atribut pelayanan
dalam tingkat kepentingan dan kinerja pada sisi darat Bandara Banyuwangi mempunyai nilai
korelasi (R) hitung lebih besar daripada nilai korelasi (R) tabel yaitu 0,14240. Sehingga dapat
ditarik kesimpulan bahwa semua atribut pelayanan dinilai valid dan data dari 190 kuesioner
ini layak untuk dianalisis lebih lanjut dalam kajian ini.
4.5.2. UjiReiabilitas
Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas Kinerja Pelayanan Sisi Darat Bandara Banyuwangi
Kepentingan Kinerja
No Variabel Atirbut Pelayanan Keterangan
R hitung R hitung R Tabel
1. Tersedianya X-ray bagasi dan
kargo
2. Tersedianya alat hand held
Keamanan
metal detector
1 3. Tersedianya alat walktrough 0.9024 1.1173 0.1424 Reliabel
metal detector
4. Tersedianya CCTV
5. Tersedianya fasilitas
pemadam api ringan
6. Tersedianya layanan
kesehatan
Keselamatan
7. Tersedianya pemeriksaan
2 penumpang dan bagasi kabin 0.4686 0.70 0.1424 Reliabel
8. Tersedianya perjalanan
asuransi
dorong
3 10.Tersedianya peralatan 1.4493 0.8891 0.1424 Reliabel
n
pelayanan bagasi
11. Tersedianya Air Conditioner
59
Kepentingan Kinerja
No Variabel Atirbut Pelayanan Keterangan
R hitung R hitung R Tabel
(AC)
12. Tersedianya
penerangan/lighting system di
bandara
13. Tersedianya ruang tunggu
14. Tersedianya ruang perawatan
bayi dan menyusui
15. Tersedianya toilet
16. Tersedianya fasilitas
penyandang cacat
17. Tersedianya restoran dan
kantin
18. Tersedianya musholla/
tempat ibadah
19. Tersedianya parkir
kendaraan
20. Tersedianya counter
penjualan tiket
Pelayanan
Uji reliabilitas adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui konsistensi dari suatu
instrument apabila digunakan berkali-kali. Pada kajian ini, uji reabilitas yang dilakukan
menggunakan rumus Cronbach’s Alpha.
Dari tabel 4.10 dapat dilihat secara keseluruhan bahwa semua pernyataan atribut
pelayanan dalam tingkat kepentingan dan kinerja pada sisi darat Bandara Banyuwangi
mempunyai nilai korelasi . Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa semua atribut pelayanan
dinilai reliabel dan data dari 190 kuesioner ini layak untuk dianalisis lebih lanjut dalam kajian
ini.
Banyuwangi dianggap perlu, agar mempermudah penyedia jasa dalam memberikan pelayanan
yang terbaik bagi pengguna jasa.
Berikut adalah perhitungan keseluruhan variabel dari penilaian tingkat kepentingan dan
kinerja pelayanan sisi darat Bandara Banyuwangi yang disajikan pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.11 Tingkat Kinerja dan Tingkat Kepentingan Pelayanan Sisi Darat Bandara
Banyuwangi Menurut Persepsi Penumpang
Total
Total Rata- Rata-rata Tingk
Variabel
Skor
Skor rata Tingkat at Prio
No Atribut Tingkat
Tingkat Tingkat Kepentin Keses ritas
Kepentin
Kinerja Kinerja gan uaian
gan
1. Tersedianya X-
1 ray bagasi dan 764 4.0211 893 4.7000 86%
kargo II
2. Tersedianya alat
2 hand held metal 727 3.8263 881 4.6368 83%
Keamanan
detector II
3. Tersedianya alat
3 walktrough metal 770 4.0526 910 4.7895 85%
detector II
4. Tersedianya
4 695 3.6579 860 4.5263 81%
CCTV II
5. Tersedianya
5 fasilitas pemadam 645 3.3947 866 4.5579 74%
api ringan II
6. Tersedianya
6 428 2.2526 844 4.4421 51%
layanan kesehatan
I
Keselamatan
7. Tersedianya
pemeriksaan
7 742 3.9053 854 4.4947 87%
penumpang dan
bagasi kabin II
8. Tersedianya
8 478 2.5158 620 3.2632 77%
perjalanan asuransi
III
9. Tersedianya
9 trolley/ kereta 683 3.5947 850 4.4737 80%
Kenyamanan
dorong II
10.Tersedianya
10 peralatan 558 2.9368 827 4.3526 67%
pelayanan bagasi III
11. Tersedianya
11 603 3.1737 797 4.1947 76%
Air Conditioner III
61
Total
Total Rata- Rata-rata Tingk
Variabel
Skor
Skor rata Tingkat at Prio
No Atribut Tingkat
Tingkat Tingkat Kepentin Keses ritas
Kepentin
Kinerja Kinerja gan uaian
gan
(AC)
12. Tersedianya
penerangan/lightin
12 673 3.5421 847 4.4579 79%
g system di
bandara II
13. Tersedianya
13 726 3.8211 874 4.6000 83%
ruang tunggu II
14. Tersedianya
14 ruang perawatan 590 3.1053 738 3.8842 80%
bayi dan menyusui III
15. Tersedianya
15 660 3.4737 869 4.5737 76%
toilet II
16. Tersedianya
16 fasilitas 488 2.5684 846 4.4526 58%
penyandang cacat I
17. Tersedianya
17 425 2.2368 884 4.6526 48%
restoran dan kantin I
18. Tersedianya
18 musholla/ tempat 600 3.1579 860 4.5263 70%
ibadah I
19. Tersedianya
19 740 3.8947 845 4.4474 88%
parkir kendaraan II
20. Tersedianya
20 counter penjualan 599 3.1526 750 3.9474 80%
tiket III
21. Tersedianya
21 403 2.1211 855 4.5000 47%
layar pengumuman I
Pelayanan
22. Tersedianya
fasilitas informasi
22 572 3.0105 868 4.5684 66%
melalui pengeras
suara I
23. Tersedianya
23 613 3.2263 773 4.0684 79%
layanan internet III
24. Tersedianya
24 transportasi dari/ ke 628 3.3053 851 4.4789 74%
bandara II
Berdasarkan tabel 4.11 diperoleh rata-rata dari jumlah rata-rata tingkat kepentingan (Y=)
sebesar 4,3996. Dimana nilai (Y=) lebih besar daripada rata-rata dari jumlah rata-rata tingkat
kepuasan (𝑋=) yaitu sebesar 3,2478. Kemudian untuk besarnya tingkat kesesuaian antara
kepentingan dan kinerja adalah 0,739 (tingkat kesesuaian bernilai < 1). Dengan demikian
62
dapat diketahui bahwa tingkat kepuasan pengguna jasa transportasi udara di Bandara
Banyuwangi terhadap pelayanan sisi darat bandara tersebut masih rendah. Oleh karena itu
diperlukan peningkatan pelayanan sisi darat Bandara Banyuwangi guna memberikan
kepuasan yang sesuai dengan harapan pengguna jasa transportasi udara dimasa yang akan
datang.
KUADRAN 1 KUADRAN 2
KUADRAN 3 KUADRAN 4
Gambar 4.9 Diagram Kartesius Kinerja Pelayanan Sisi Darat Bandara Banyuwangi
64
Dari gambar 4.9 diatas, dapat dilihat bahwa atribut-atribut yang mempengaruhi kepuasan
pengguna jasa transportasi udara di Bandara Banyuwangi dibagi menjadi kedalam empat
bagian (kuadran). Dimana empat kuadran tersebut memiliki keterangan yang berbeda-beda.
Berikut adalah tabel rekapitulasi diagram kartesius untuk penilaian kinerja pelayanan sisi darat
Bandar Udara Banyuwangi.
Tabel 4.12 Rekapitulasi Diagram Kartesius Penilaian Kinerja Pelayanan Sisi Darat
Bandara Banyuwangi
Variabel
Berikut adalah penjelasan untuk tiap-tiap kuadran pada diagram kartesius di atas:
4.5.5. Upaya Perbaikan dan Peningkatan Fasilitas pada Sisi Darat Bandara
Banyuwangi
Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan metode Importance Performance
Analysis (IPA), diperoleh 6 atribut yang termasuk dalam kuadran I (Prioritas Utama).
Dimana pada kuadran tersebut adalah atribut dengan prioritas utama untuk diperbaiki dan
ditingkatkan lagi pelayanannya serta termasuk ke dalam unsur-unsur jasa yang dianggap
sangat penting bagi kepuasan pengguna jasa. Adapun 6 atribut yang tergolong dalam
kuadran I yaitu Tersedianya layanan kesehatan, Tersedianya fasilitas penyandang cacat,
Tersedianya restoran atau kantin, Tersedianya Musholla/ Tempat Ibadah, Tersedianya layar
pengumuman, Tersedianya fasilitas informasi melalui pengeras suara. Berikut adalah
68
upaya yang harus dilakukan agar ketiga atribut tersebut dapat memenuhi kebutuhan
penumpang di Bandara Banyuwangi.
1. Upaya meningkatkan layanan kesehatan
Berdasarkan hasil survei dan analisis menggunakan metode Importance Performance
Analysis (IPA), layanan kesehatan termasuk di dalam Kuadran I dengan rata-rata tingkat
kinerja sebesar 2,25 dan rata-rata tingkat kepentingan sebesar 4,44, sehingga layanan
kesehatan adalah atribut yang termasuk dalam prioritas utama yang memerlukan
perbaikan. Bandara Banyuwangi sendiri belum memiliki fasilitas layanan kesehatan di
dalam bandara, khususnya di dalam terminal penumpang.
Upaya yang dapat dilakukan dalam meningkatkan layanan kesehatan di dalam bandar
udara tersebut adalah dengan mendirikan atau memberikan suatu ruangan layanan
kesehatan dimana di dalam ruangan layanan kesehatan tersebut terdapat minimal 1 tenaga
medis, peralatan kesehatan dan minimal terdapat perlengkapan serta obat-obatan untuk
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K).
Gambar 4.14 fasilitas penyandang cacat di Bandara Mutiara SIS Al Jufri Palu
Gambar diatas merupakan contoh fasilitas penyandang cacat yang berada di Bandara
Kota Palu. Adanya fasilitas diatas dapat bisa membantu bagi penyandang cacat yang ingin
melakukan perjalanan menggunakan pesawat terbang.
i. Tersedianyaruang tunggu
j. Tersediany oilet
k. Tersedianyaarkir kendaraan
l. Tersedianya transportasi dari/ke bandara
b) Kelemahan (Weakness)
a. Belum tersedianya layanan kesehatan
b. kurangnya fasilitas penyandang cacat
c. belum tersedianya restoran/ kantin
d. kurangnya fasilitas musholla/ tempat ibadah
e. kurangnya peralatan pelayanan bagasi
f. kurang tersedianya ruang bayi dan ibu menyusui
g. belum tersedianya layar pengumuman
h. kurangnya fasilitas informasi melalui pengeras suara
2. Faktor Eksternal
a) Peluang (Opportunities)
a. Pertumbuhan sektor transportasi udara setiap tahun
b. Bandara Banyuwangi digunakan sebagai transit dan transfer penumpang
c. Membuka potensi pertumbuhan bisnis dan ekonomi disekitar Bandara Banyuwangi
d. Membuka daya tarik investasi asing
b) Ancaman (Threats)
a. Kesadaran penumpang yang masih kurang
(Menjaga kebersihan dan ketertiban terhadap aturan)
b. Lebih memilih moda transportasi lainkarena tarif lebih murah
74
b) Strategi WO (Weakness-Opportunities)
1. Pembenahan dan melengkapi fasilitas yang belum tersedia
Dari faktor fasilitas yang belum ada dan dirasa masih kurang perlu dilakukan
pembenahan secara cepat agar Bandara Banyuwangi mampu menampung calon
penumpang lebih banyak dan memberi kenyamanan yang lebih kepada calon
penupang di Bandara Banyuwangi.
2. Meningkatkan tingkat kenyamanan dan pelayanan di bandara Banyuwangi
Perbaiakan diberbagai fasilitas yang kurang tetapi dirasa kebutuhannya tinggi
merupakan salah satu cara agar calon penumpang merasa lebih aman dan nyaman
menggunakan transportasi udara.
3. Memperbarui dan atau mengganti komponen fasilitas bandara Banyuwangi
Untuk mengatasi berkembangnya dunia transportasi udara dan mengatasi
banyaknya jumlah penumpang yang semakin meningkat di Bandara Banyuwangi
salah satu caranya adalah memperbarui dan mengganti komponen fasilitas yang
ada. Dengan memperbarui dan mengganti komponen fasilitas yang ada maka minat
calon penumpang pengguna pesawat terbang semakin meningkat.
4. Perbaikan dan pertambahan akomodasi dari dan menuju bandara
Untuk meningkatkan nilai investasi dan perekonomian perlu direncanakan
sebuah penambahan moda transportasi untuk menunjang perpindahan dari dan
menuju Bandara Banyuwangi agar investasi bisa masuk dan perekonomian di
Kabupaten Banyuwangi meningkat.
5. melakukan promosi dan bekerjasama dengan dinas terkait
Disamping perlu perbaikan dari Bandara Banyuwangi, kerjasama dengan dinas
terkait agar investasi bisa masuk menuju Kabupaten Banyuwangi dan sekitarnya,
promosi tentang pariwisata bisa dijadikan salah satu cara yang bisa dilakukan dan
dari pihak Bandara Banyuwangi juga memperbarui dan melengkapi fasilitas yang
masih kurang.
3
c) Strategi ST (Strength-Threats)
1. Diberikan papan informasi dibeberapa titik Bandara Banyuwangi
Untuk menjaga fasilitas yang sudah ada perlu dipasang papan informasi di
beberapa titik pada Bandara Banyuwangi agar seluruh komponen yang ada di
Bandara Banyuwangi saling menjaga fasilitas yang ada.
2. Sosialisasi di media sosial dan atau pengeras suara tentang pentingnya menjaga
kebersihan dan ketertiban di Bandara Banyuwangi
Untuk menjaga fasilitas yang sudah ada perlu juga diberitahukan melalui media
sosial tentang pentingnya saling menjaga ketertiban dan kebersihan agar seluruh
komponen yang ada di Bandara Banyuwangi saling menjaga fasilitas yang ada.
3. Meningkatkan minat masyarakat dengan promo dari maskapai pernerbangan
d) Straregi WT (Weakness-Threats)
1. Melengkapi fasilitas sisi darat Bandara Banyuwangi yang dirasa penting dan
diharapkan setelah ada perbaikan dari pihak bandara para calon penumpang
pesawat terbang ikut menjaga fasilitas yang telah diberikan oleh pihak Bandara
Banyuwangi. Upaya untuk memperbaiki fasilitas harus terus dilakukan agar
menciptakan kenyamanan bagi para penumpang pesawat terbang.
2. Pihak bandara lebih mengutamakan kenyamanan dan keamanan untuk menarik
minat calon penumpang agar lebih memilih pesaawat terbang agar calon
penumpang lebih berminat dan beralih moda transportasi udara.
4.7 Pembahasan
4.7.1 Kajian Kinerja Pelayanan Sisi Darat Bandara Banyuwangi dengan Metode
Importance Performance Analysis (IPA)
Bandara Banyuwangi memiliki fasilitas sisi darat yang dimiliki antara lain, kantor unit
bandara kelas II dengan luas 250 m2, Gedung terminal penumpang yang memiliki luas 240
m2 dengan seluruh fasilitasnya yakni fasilitas keamanan penerbangan, fasilitas alat bantu
visual dan fasilitas keselamatan penerbangan, gedung pengamatan komunikasi
penerbangan dan pemanduan lalu lintas penerbangan 250 m2, lapangan parkir yang mampu
menampung kendaraan roda empat dan roda dua dengan luas ± 500 m2. Untuk terminal
penumpang yang terdiri dari terminal keberangkatan (departure) dan terminal kedatangan
(arrived), pelayanan bagasi, ruang tunggu penumpang, kantor bandar udara, musholla,
kantin, toilet dan fasilitas penunjang lainnya.
Terdapat 12 atribut yang termasuk dalam kuadran II antara lain tersedianya alat X-ray
bagasi, tersedianya alat hand held metal detector, walktrough metal detector, CCTV,
tersedianya fasilitas pemadam api ringan, Tersedianya pemeriksaan penumpang dan bagasi
kabin, Tersedianya trolley/ kereta dorong, Tersedianya penerangan/lighting system di
bandara, Tersedianya ruang tunggu, Tersedianya toilet, Tersedianya parkir kendaraan,
Tersedianya transportasi dari/ ke bandara.
Adapun upaya dalam peningkatan dan perbaikan pelayanan sisi darat bandara tersebut
antara lain memberikan ruang layanan kesehatan di dalam area terminal Bandara
Banyuwangi agar apabila sewaktu-waktu ada penumpang yang membutuhkan pertolongan
dapat segera terobati atau tertolong, tersedianya fasilitas penyandang cacat bagi para calon
penumpang pesawat terbang agar lebih mempermudah para pecandang cacat pada saat di
5
Bandara Banyuwangi, segera membuka restoran/ kantin di terminal bandara agar para
calon penumpang bisa mengisi waktu luang untuk membeli sesuatu karena restoran/ kantin
ini adalah salah satu aspek terpenting bagi para calon penumpang pesawat terbang, Upaya
yang dapat dilakukan dalam meningkatkan fasilitas musholla/ tempat ibadah di dalam
bandar udara tersebut adalah dengan memperluas area ibadah yang sudah ada atau
membuat bangunan khusus ntuk tempat ibadah agar para calon penumpang merasa lebih
nyaman dalam beribadah, Upaya yang dapat dilakukan dalam meningkatkan fasilitas layar
pengumuman di dalam bandar udara tersebut adalah dengan memasang layar pengumuman
sehingga lebih mempermudah calon penumpang untuk melihat jadwal keberangkatan dan
informasi keberangkatan dan Upaya yang dapat dilakukan dalam meningkatkan fasilitas
pengeras suara di dalam bandar udara tersebut adalah dengan memasang pengeras suara
lebih banyak sehingga lebih mempermudah calon penumpang untuk mendengar jadwal
keberangkatan dan informasi keberangkatan dengan jelas.
BAB V
PENUTUP
5.1.Kesimpulan
Berdasrkan hasilurvei, analijsis data danpembahasanyang telahdilakukan makadari
kajian “Kajian Kinerja Pelayanan Sisi Darat Bandara Banyuwangi Dengan Metode IPA
dan SWOT”
1. Dari hasilnalisis Importance Performance Analysis diperoleh 6 atribut yang termasuk
dalam Kuadran I (Prioritas Utama). 12 atribut pada Kuadran II (Pertahankan Kinerja)
yaitu tersedianya alat X-ray bagasi, tersedianya alat hand held metal detector,
walktrough metal detector, CCTV, tersedianya fasilitas pemadam api ringan,
Tersedianya pemeriksaan penumpang dan bagasi kabin, Tersedianya trolley/ kereta
dorong, Tersedianya penerangan/lighting system di bandara, Tersedianya ruang
tunggu, Tersedianya toilet, Tersedianya parkir kendaraan, Tersedianya transportasi
dari/ ke bandara. Kuadran III (Prioritas Rendah) sebanyak 6 atribut antara lain
Tersedianya perjalanan asuransi, Tersedianya peralatan pelayanan bagasi, Tersedianya
Air Conditioner (AC), Tersedianya ruang perawatan bayi dan menyusui, Tersedianya
counter penjualan tiket, tersedianya layanan internet. Dan 0 atribut pada Kuadran IV
(Berlebihan). Adapun 6 atribut yang terdapat didalam kuadaran I antara lain
Tersedianya layanan kesehatan, Tersedianya fasilitas penyandang cacat, Tersedianya
restoran atau kantin, Tersedianya Musholla/ Tempat Ibadah, Tersedianya layar
pengumuman, Tersedianya fasilitas informasi melalui pengeras suara. Nilai tingkat
kepentingan sebesar 60 % yang berarti masuk pada kategori cukup memuaskan/ cukup
baik.
2. Dari hasil analisis Opportunities Threats diperoleh 12 atribut Strength, 8 atribut
Weakness, 4 atribut Opportunities, 2 atribut Threats. diperoleh ini memiliki empat
strategi yang digunakan untuk mengetahui strategi yang bisa dijalankan oleh Bandara
Banyuwangi, berikut strategi yang digunakan dalam metode SWOT seperti 8 strategi
SO (Strength-Opportunities) yaitu Mempertahankan fasilitas bandara yang sudah ada,
melakukan pengembangan fasilitas bandara secara berkala, melakukan perawatan
fasilitas bandara yang sudah ada, Bekerjasama dengan dinas terkait untuk
meningkatkan pertumbuhan bisnis dan ekonomi, promosi yang dilakukan pihak
bandara dan pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Mengembangkan Bandara
8
5.2. Saran
1. Bagi Pihak Angkasa Pura II
a. perbaikan fasilitas sisi darat Bandara Banyuwangi. Hal tersebut dikarenakan
masih ada beberapa dari responden terkait fasilitas bandara yang dinilai masih
kurang di Bandara Banyuwangi.
b. Diharapkan Pihak Bandara Banyuwangi hendaknya memperbaiki fasilitas yang
dinilai masih kurang baik agar calon penumpang pesawat terbang merasa aman
dan nyaman.
2. Bagi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi
Diharapkan bisa bekerja sama dengan pihak Angkasa Pura II dan dinas terkait
tentang pengembangan Bandara Banyuwangi agar menjadi salah satu bandara yang
mampu mengajak investor asing dan local untuk dating ke Banyuwangi dan mampu
menggerakkan roda perekonomian bagi masyarakat Banyuwangi.
3. Bagi Pengguna Jasa Transportasi Udara
Bila upaya peningkatan dan perbaikan fasilitas serta pelayanan sisi darat pada
Bandara Banyuwang telah terealisasi, diharapkan pengguna jasa bandara dapat
memaksimalkan fasilitas dengan baik dan tetap menjaga serta merawat fasilitas
yang ada agar tetap terjaga dengan baik.
9
d. Kajian yang telah dilakukan ini, diharapkan dapat menjadi referensi kajian yang
akan datang dengan tema serupa.
10