Anda di halaman 1dari 8

Nilai :

PAPER PRAKTIKUM
TEKNIK HIDROPONIK DAN FERTIGASI
(7. Media Tanam Hidroponik)

Disusun Oleh :
Kelompok/Shift : 6/1
Hari, Tanggal Praktikum : Rabu, 6 November 2019
Anggota Kelompok : Eky Tusiana Dewi (240110160041)
Zaky Andika Saputra (240110160055)
Siti Rohmah (240110160068)
Fellice Xander Can (240110160085)
Asisten Praktikum : 1. Elisa Dian Astriani
2. Sandra Ayu Cantika
3. Shinta Atilia Diatara

LABORATORIUM KONSERVASI TANAH DAN AIR


DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2019
MEDIA TANAM HIDROPONIK

1. Macam-Macam Media Tanam


1.1 Tanah
Tanah adalah lapisan yang menempati bagian atas kulit bumi yang terdiri
dari benda padat (bahan anorganik dan organik) serta air dan tanah. Tanah dikenal
sejak awal peradaban manusia terutama setelah manusia menggunakan tanah
setelah bercocok tanam dalam upaya memenuhi kebutuhan hidupnya (Rochiman,
1937).

1.2 Bukan Tanah


Media tanam merupakan komponen dasar ketika akan bercocok tanam.
Media tanam yang akan digunakan harus disesuaikan dengan jenis tanaman yang
ingin ditanam. Untuk mendapatkan tanaman yang bagus, harus ditentukan media
tanam yang sesuai dengan karakteristik dari tanaman itu sendiri. Berdasarkan jenis
bahan penyusunnya media tanam dibedakan menjadi bahan organik dan
anorganik.
1.2.1 Bahan Organik
Media tanam dikatakan dalam kategori bahan organik adalah media tanam
yang berasal dari organisme hidup misalnya yang berasal dari daun,batang,akar,
bunga, dan lain-lain. Bahan organik lebih unggul jika digunakan sebagai media
tanam karena banyak menyadiakan unsur hara bagi tanaman, selain itu juga
memiliki pori-pori makro dengan daya serap yang tinggi. Berikut adalah macam
media tanam bahan organik:
1. Arang
Arang berasal dari sisa bakaran kayu atau batok kelapa. Media tanam ini
sangat cocok digunakan untuk tanaman anggrek di daerah dengan kelembapan
tinggi. Hal itu dikarenakan arang kurang mampu mengikat air dalam )umlah
banyak. Keunikan dari media jenis arang adalah sifatnya yang bufer (penyangga).
Dengan demikian, jika terjadi kekeliruan dalam pemberian unsur hara yang
terkandung di dalam pupuk bisa segera dinetralisir dan diadaptasikan. Media
tanam ini tidak mudah lapuk sehingga sulit di tumbuhi jamur ataupun cendawan
yang dapat merugikan tanaman. Namun , kelemahannya adalah media ini miskin
unsur hara sehingga dalam pengaplikasiannya ditambahkan dengan pupuk.
2. Sabut kelapa
Sabut kelapa merupakan salah satu bahan organik alternatif untuk media
tanam. Media tanam sabut kelapa ini digunakan pada daerah dengan curah hujan
yang rendah,karena jika sabut kelapa berada pada keadaan air yang berlebih akan
menyebabkan sabut lapuk kemudian akan ditumbuhi jamur serta cendawan yang
sangat merugikan tanaman. Kelebihan sabut kelapa sebagai media tanam lebih
dikarenakan karakteristiknya yang mampu mengikat dan menyimpan air dengan
kuat, sesuai untuk daerah panas, dan mengandung unsur-unsur hara esensial,
seperti kalsium (Ca), magnesium (Mg), kalium (K), natrium (N), dan fosfor (P).
3. Sekam padi
Sekam padi adalah kulit biji padi yang sudah digiling. Sekam padi yang
biasa digunakan bisa berupa sekam bakar atau sekam mentah (tidak dibakar).
Sekam bakar dan sekam mentah memiliki tingkat porositas yang sama. Sebagai
media tanam, keduanya berperan penting dalam perbaikan struktur tanah sehingga
sistem aerasi dan drainase di media tanam menjadi lebih baik.Penggunaan sekam
bakar untuk media tanam tidak perlu disterilisasi lagi karena mikroba patogen
telah mati selama proses pembakaran. Selain itu, sekam bakar juga memiliki
kandungan karbon (C) yang tinggi sehingga membuat media tanam ini menjadi
gembur, Namun, sekam bakar cenderung mudah lapuk. Sementara kelebihan
sekam mentah sebagai media tanam yaitu mudah mengikat air, tidak mudah lapuk,
merupakan sumber kalium (K) yang dibutuhkan tanaman, dan tidak mudah
menggumpal atau memadat sehingga akar tanaman dapat tumbuh dengan
sempurna. Namun, sekam padi mentah cenderung miskin akan unsur hara.
4. Humus
Humus adalah media tanam yang berasal dari segala macam hasil pelapukan
jasad mikro dan merupakan sumber energi dari jasad mikro tersebut. Bahanbahan
organik tersebut bisa berupa jaringan asli tubuh tumbuhan atau binatang mati
yang belum lapuk. Biasanya, humus berwarna gelap dan dijumpai terutama pada
lapisan atas tanah (top soil). Humus sangat membantu dalam proses
penggemburan tanah dan memiliki kemampuan daya tukar ion yang tinggi
sehingga bisa menyimpan unsur hara. Namun, media tanam ini mudah ditumbuhi
jamur terlebih ketika terjadi perubahan suhu, kelembapan, dan aerasi yang
ekstrim. Humus Juga memiliki tingkat porositas yang rendah sehingga akar
tanaman tidak mampu menyerap air. Dengan demikian, sebaiknya penggunaan
humus sebagai media tanam perlu ditambahkan media lain yang memiliki
porositas tinggi, misalnya tanah dan pasir.
1.2.2 Bahan Anorganik
Bahan anorganik adalah bahan dengan kandungan unsur mineral tinggi yang
berasal dari proses pelapukan batuan induk di dalam bumi. Proses pelapukan
tersebut diakibatkan oleh berbagai hal, yaitu pelapukan secara fisik, biologi-
mekanik, dan kimiawi. Berikut adalah beberapa macam antara lain:
1. Pasir
Pasir sering digunakan sebagai media tanam alternatif untuk menggatikan
fungsi tanah. Media tanam digunakan sebgai media tanam untuk persemaian
benih,pertumbuhan bibit tanaman, dan perakaran setek batang. Sifat media tanam
ini adalah cepat kering sehingga akan memudahkan proses pengangkatan bibit
tanaman yang dianggap sudah cukup umur untuk dipindahkan ke media lain.
Keunggulan media tanam pasir adalah kemudahan dalam penggunaan dan dapat
meningkatkan sistem aerasi serta drainase media tanam. Pasir memiliki pori-pori
makro maka pasir menjadi mudah basah dan cepat kering oleh proses penguapan.
Kohesi dan konsistensi pasar sangat kecil sehingga mudah terkikis oleh air dan
angin. Dengan begitu media pasir lebih membutuhkan pengairan dan pemupukan
intensif sehingga media pasir jarang digunakan untuk membudidayakan tanaman.
2. Kerikil
Penggunaan media tanam kerikil pada dasarnya adalah sama dengan pasir. Pori-
pori makro pada kerikil lebih banyak daripada pasir. Kerikil sering digunakan
dalam budidaya tanaman hidroponik. . Penggunaan media ini akan membantu
peredaran larutan unsur hara dan udara serta pada prinsipnya tidak menekan
pertumbuhan akar. Namun, kerikil memiliki kemampuan mengikat air yang relatif
rendah sehingga mudah basah dan cepat kering jika penyiraman tidak dilakukan
secara rutin.
2. Syarat Media Tanam yang Baik
Syarat-syarat media tanaman yang baik bagi pertumbuhan tanaman adalah
sebagai berikut:
1. Media tanam harus bersifat porous, sehingga mengalirkan kelebihan air
yang tidak dibutuhkan
2. Mampu menopang tanaman secara kokohsehingga tanaman berdiri tegak
dan tidak mudah roboh
3. Media harus bersih, sehat, dan tidak terkomintasi oleh jamur, virus, atau
tercemaer bahan kimia yang dapat mengganggu tanaman
4. Harus tersedia unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman
(Endah, 2001)
5. Hasil Praktikum
Tabel 1. Hasil Pengukuran
Daftar Pustaka

Endah,2001. Membuat Tabulampot rajin berbuah. Jakarta: Agromedia Pustaka

Rochiman,1937. Media Tanam Untuk Tanaman Hias. Yogyakarta: kanisius

.
Lampiran

Gambar 2. Pengukuran dimensi Bagian-bagian alat Hidroponik


(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019)

Gambar 3. Tampak depan sistem DFT (Deep Flow Technique)


(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019)

Gambar 4. Tampak atas sistem DFT (Deep Flow Technique)


(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019)

Anda mungkin juga menyukai