Anda di halaman 1dari 6

TEORI EKONOMI MIKRO

Tugas Tutorial ke-3

NAMA : FITRATUN NASHIRAT


NIM : 041662462
PRODI : AKUNTANSI
UPBJJ-UT : BOGOR
TUGAS TUTORIAL KE-3

Silakan Anda Jawab soal tugas 3 berikut ini!

Skor
No Tugas Tutorial
Maksimal
1 Tiga jenis investasi X, Y dan Z memiliki kemungkinan hasil dan 15
probabilitas yang berbeda, sebagai berikut :
Probabilitas Probabilitas Probabilitas
Hasil
X Y Z
85 0,2 0,3 0,6
70 0,5 0,7 0,4
60 0,9 0,8 0,5
40 0,1 0,2 0,7
Berdasarkan tabel tersebut, tentukan ekspektasi hasil dari masing-
masing investasi !

2 Mengapa tingkat pendidikan bisa menjadi salah satu sinyal/isyarat 30


yang kuat dalam pasar tenaga kerja ? Jelaskan !

3 Jelaskan 5 tindakan dasar yang dapat digunakan untuk menciptakan 20


internalisasi bagi eksternalitas !

4 Jelaskan perbedaan antara permintaan pasar untuk barang pribadi 20


dan permintaan pasar untuk barang publik !

5 Jelaskan 3 kriteria yang dapat digunakan untuk meningkatkan 15


kesejahteraan !
Jawab :
1. Rumus untuk menentukan nilai ekspektasi :
n
π 1 X 1+ π 2 X 2 +.. π n X n=∑ iX 1
i=1
a) Ekspektasi hasil investasi X
(0,2) (85) + (0,5) (70) + (0,9) (60) + (0,1) (40)
= 17 + 35 + 54 + 4
= 110
Jadi, nilai ekspektasi hasil investasi X adalah sebesar 110
b) Ekspektasi hasil investasi Y
(0,3) (85) + (0,7) (70) + (0,8) (60) + (0,2) (40)
= 25,5 + 49 + 48 + 8
= 130,5
Jadi, nilai ekspektasi hasil investasi Y adalah sebesar 130,5
c) Ekspektasi hasil investasi Z
(0,6) (85) + (0,4) (70) + (0,5) (60) + (0,7) (40)
= 51 + 28 + 30 + 28
= 137
Jadi, nilai ekspektasi hasil investasi Z adalah sebesar 137

2. Mengapa tingkat pendidikan bisa menjadi salah satu sinyal/isyarat yang kuatdalam
pasar tenaga kerja?
Hal ini dikarenakan tingkat pendidikan seseorang dapat diukur dengan
beberapa hal, misalnya lama pendidikan, gelar yang diperoleh, reputasi perguruan
tinggi tempatnya menuntut ilmu, dan nilai akademis. Ini semua merupakan sinyal
yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk memperoleh informasi lebih baik
mengenai kualitas dan produktivitas seseorang, baik secara langsung maupun tidak
langsung karena dengan pendidikan yang telah ditempuhnya, orang tersebut akan
mempunyai informasi, keahlian, serta ilmu yang dia perlukan saat
bekerja.Seandainya pendidikan tidak dapat meningkatkan produktivitas
seseorang, paling tidak pendidikan dapat menjadi sinyal yang berguna untuk
mengukur produktivitas seseorang karena semakin produktif seseorang, dia tidak
akan menemui kesulitan dalam menyelesaikan pendidikan di tingkat yang lebih
tinggi. Orang yang produktif cenderung lebih pintar, lebih termotivasi, lebih
energik, pekerja keras, dan sifat-sifat yang sangat membantu dalam
menyelesaikan pendidikan. Orang-orang produktif lebih cenderung
menyelesaikan pendidikan yang lebih tinggi sehingga isyarat dari
produktivitas mereka dilihat oleh perusahaan. Karena itu, mereka layak
mendapatkan pekerjaan dengan pendapatan yang lebih baik.
3. Peran pemerintah memang sangatlah penting untuk menciptakan terjadinya
internalisasi eksternalitas. Lima tindakan dasar (internalisasi) yang digunakan sebagai
jalan keluar darimasalah eksternalitas adalah sebagai berikut:
a) Pemerintah Menetapkan dan Memberlakukan Pajak dan Subsidi
Para ahli ekonomi telah menganjurkan penggunaan pajak dan subsidi sebagai
bentuk internalisasi atas eksternalitas yang dihasilkan perusahaan-perusahaan.
Pajak dan subsidi akan menciptakan mekanisme kompensasi atas suatu
dampak eksternalitas. Ketika sebuah perusahaan harus membayar biaya
eksternal sosial dalam bentuk pajak, perlu dipastikan bahwa pajak untuk per unit
output yang dibebankan harus sebanding dengan kerugian yang disebabkan oleh
output per unit yang diproduksi oleh perusahaan tersebut.Dengan kata lain, pajak
harus tepat sebanding dengan tambahan biaya kerugian yang ditimbulkan.
Misalkan, jika produksi satu unit output menghasilkan eksternalitas yang
merugikan bagi masyarakat sebesar Rp 1.00, pajak yang dikenakan juga sebesar
Rp 1.00.Besarnya pajak ini digunakan untuk mengompensasi kerugian yang
dialami masyarakat.
b) Tawaran dan Negoisasi Pribadi
Teori Caose berlaku pada kondisi tertentu ketika eksternalitas terjadi,
kelompok pribadi bisa mendapatkan solusi secara efisien, tanda campur tangan
pemerintah. Supaya solusi Caose dapat digunakan, terdapat tiga kondisi yang
berlaku. Pertama, dasar permasalahan harus benar-benar dimengerti. Pada
kasus Toni dan Samsul, Toni berhak untuk mendengarkan musik, begitu
juga dengan Samsul yang berhak mendapatkan ketenangan.Kedua, tidak dapat
kesukaran dalam menyelesaikan masalah. Kelompok yang bermasalah harus
bersedia dan dapat mendiskusikan masalah yang terjadi secara terbuka dan tanpa
mengeluarkan biaya. Ketiga, hanya beberapa orang yang terlibat. Masalah ini
menjadi sulit diselesaikan, ketika salah satu diantara kelompok yang
terlibat merupakan sekelompok besar masyarakat, seperti seluruh penduduk
pada sebuah kota besar.
c) Peraturan dan Prosedur Yang Berlaku
Untuk penawaran terhadap suatu solusi agar mendapatkan hasil yang efisien,
perjanjian awal mengenai hak haruslah jelas untuk kedua belah pihak. Ketika hak
ditetapkan oleh hukum, sering terjadi mekanismen yang melindungi hak-hak
tersebut ditetapkan juga melalui hukum. Dalam beberapa kasus ketika terjadi
kondisi yang tidak memuaskan kedua belah pihak, dimungkinkan adanya
perbaikan aturan. Pada kasus seperti itu, salah satu pihak yang merasa
dirugikan dapat mengajukan banding ke pengadilan dan menanyakan
keputusan yang melarang perilaku yang menyebabkan kerugian secara terus
menerus. Jika peraturan asrama memberikan hak untuk mendapatkan ketenangan
kepada Samsul, Samsul berhak meminta penanggung jawab asrama untuk bicara
kepada Toni mengenai kebisingan yang ditimbulkannya. Hal tersebut merupakan
sebuah keputusan bagi Samsul. Keputusan merupakan permintaan dari pengadilan
atau semacamnya untukmelarang berlangsungnya perilaku yang dapat
menyebabkan kerugian.
d) Penjualan atau Pelelangan Hak Untuk Membebankan Eksternalitas
Penjualan dan pelelangan publik merupakan salah satu jenis aturan tidak
langsung yangdidesain agar perusahaan-perusahaan dan rumah tangga
mempertimbangkan biaya sosialdari tindakan mereka dengan membandingkan
keuntungan yang mereka peroleh. Ukuransebenarnya dari biaya atau keuntungan
eksternal tergantung dari reaksi rumah tangga danperusahaan-perusahaan terhadap
berbagai pajak, subsidi, dan aturan yang berlaku untukmengatasi eksternalitas.
e) Peraturan Langsung Oleh Pemerintah
Pajak, subsidi, aturan hukum, dan pelelangan publik merupakan beberapa jenis
aturan tidak langsung yang didesain agar perusahaan-perusahaan dan
rumah tangga mempertimbangkan biaya sosial dari tindakan mereka
dengan membandingkan keuntungan yang mereka peroleh. Ukuran
sesungguhnya dari biaya atau keuntungan eksternal tergantung dari reaksi
rumah tangga dan perusahaan-perusahaan terhadap berbagai pajak,
subsidi, dan aturan yang berlaku untuk mengatasi eksternalitas.Kenyataan
yang ada menunjukkan bahwa eksternalitas yang muncul dari suatu kegiatan
sangatlah banyak dan beragam sehingga tidak mungkin diatasi (diinternalisasi)
dengan berbagai aturan tidak langsung dalam bentuk pajak dan subsidi.
Terkadang beberapa jenis eksternalitas harus diatur secara langsung. Tidak
semua pelanggaran dan kejahatan dapat dihentikan, tetapi para pelanggar dan
pelaku kejahatan harus diatur sedemikian rupasehingga mereka
mengeluarkan “biaya” atas pelanggaran yang dilakukannya.

4. Perbedaan antara permintaan pasar untuk barang pribadi dan permintaan pasar untuk
barang publik
a) Permintaan Pasar Untuk Barang Pribadi
Permintaan pasar untuk barang pribadi merupakan penjumlahan
sederhana daripermintaan setiap rumah tangga secara individual.
Permintaan pasar barang pribadiadalah penjumlahan horizontal dari kurva
permintaan individu, ditambahkan selisihkuantitasyang dikonsumsi oleh
rumah tangga sebagaimana yang terdapat pada sumbu horizontal.Misalnya, kita
asumsikan terdapat komunitas yang terdiri dari dua orang, A dan B. Padaharga Rp
200, permintaan A sebesar 5 unit dan permintaan B sebanyak 8 unit. Bila
hargameningkat pada Rp 500, permintaan A turun menjadi 2 unit dan permintaan
B menjadi 5unit. Sehingga permintaan pasar ketika harga Rp 200 adalah 13 unit,
sedangkan padaharga Rp 500 adalah 7 unit. Berikut contoh kurva permintaan dari
persoalan di atas.
b) Permintaan Pasar Untuk Barang Publik
Pada permintaan pasar barang publik, akan dijumlahkan setiap tingkat
output yang potensial, yaitu masing-masing rumah tangga bersedia untuk
membayarnya. Permintaan pasar barang publik adalah penjumlahan vertikal
dari kurva permintaan individu,ditambahkan selisih jumlah yang rumah
tangga bersedia untuk membayarnya untuk mendapatkan setiap tingkat
output yang terdapat pada sumbu vertikal. Misalnya, jika sebuah barang publik
dipasarkan, pembeli A bersedia membayar Rp 500 untuk mendapatkan
barang sebanyak 10 unit. Sementara itu, pembeli B bersedia membayar Rp200
untuk mendapatkan 10 unit. Bila barang publik yang diproduksi sebanyak 25
unit,pembeli A dan B bersedia membayar seharga Rp 150. Berikut contoh kurva
permintaan barang publik atas persoalan di atas.

5. 3 kriteria yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan


a) Kriteria Pareto
Kriteria pareto adalah suatu keadaan ketika setidaknya di dalam perekonomian
terdapat satu orang yang diuntungkan dan tidak satupun orang yang dirugikan.
Sebuah kondisi pareto adalah sebuah perubahan kesejahteraan sosial ketika
setidaknya satu orang memperoleh keuntungan dan tidak ada yang
dirugikan. Berarti dalam konsep Pareto Optimal, kita selalu membandingkan
kondisi kesejahteraan sebelum dan setelah suatutindakan.
b) Kriteria Umum
Banyak kasus di dunia nyata yang menunjukkan keadaan ketika membaiknya
kondisi seseorang diikuti dengan memburuknya kondisi orang lain. Hal ini seperti
istilah zerosum game. Untuk kriteria pareto, tidak ada informasi yang lengkap
tentang seberapa besar keuntungan yang diperoleh satu pihak dengan
membandingkan kerugian yangdialami pihak lain. Bagaimanapun sering kali
perubahan kesejahteraan tidak seperti yangdiinginkan karena ada pihak yang
dirugikan.
c) Kriteria Kaldor
Menurut Kaldor dan Hicks, sebuah alokasi lebih disukai dibanding dengan alokasi
lain jika akibat perpindahan dari suatu kondisi ke kondisi yang lebih baik,
individu yang diuntungkan akan memberikan suatu lump-sum transfer sebagai
kompensasi terhadap pihak yang dirugikan.

Anda mungkin juga menyukai