PROPOSAL SKRIPSI
Disusun oleh:
Dandy Damara Saputra
NPM. 18240025
PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Dalam Menyelesaikan Pendidikan
Program Sarjana (S1) Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Program Studi Pendidikan Olahraga
Disusun oleh:
Dandy Damara Saputra
NPM.18240025
ii
PERSETUJUAN PROPOSAL SKRIPSI
iii
PENGESAHAN PROPOSAL SKRIPSI
iv
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia-Nya,
Proposal Skripsi dalam rangka untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk
mendapatkan gelar Sarja Olahraga dengan judul “Pengaruh Foam Rolling
Terhadap Optimalisasi Pemanasan Latihan Fisik Kesamaptaan Pada Lembaga
Pelatihan Borneo Sport Science Banjarmasin” dapat disusun sesuai dengan
harapan. Proposal Skripsi ini dapat diselesaikan tidak lepas dari bantuan
pembimbing dan kerjasama dengan pihak lain, Berkenaan dengan hal tersebut,
penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Dr. Muhammad Yuliansyah, M. Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan Dan
Ilmu Pendidikan yang telah memberikan persetujuan untuk pelaksanaan
Proposal Skripsi ini.
2. Ari Tri Fitrianto, M. Pd., selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak
memberikan semangat, dorongan, dan bimbingan selama penyusunan
Proposal Skripsi ini.
3. Hegen Dadang Prayoga, M. Pd., selaku Dosen Pembimbing II yang sudah
memberikan koreksi perbaikan secara komprehensif terhadap Proposal Skripsi
ini.
4. Ibunda dan Keluarga tercinta yang selalu memberikan motivasi dan dukungan
doa.
5. Sahabatku Aulia Khasanah, Andre boy, dan mahasiswa Program Studi
Pendidikan Olahraga, angkatan 2018.
6. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan di sini atas bantuan dan
perhatiannya selama penyusunan Proposal Skripsi ini.
Akhirnya, semoga segala bantuan yang telah diberikan semua pihak di atas
menjadi amalan yang bermanfaat dan mendapatkan balasan dari Allah SWT dan
Proposal Skripsi ini menjadi informasi bermanfaat bagi pembaca atau pihak lain
yang membutuhkannya.
v
Banjarmasin, 14 Februari 2022
Penulis,
vi
DAFTAR ISI
SAMPUL LUAR.....................................................................................................i
SAMPUL DALAM................................................................................................ii
PERSETUJUAN PROPOSAL SKRIPSI...........................................................iii
PENGESAHAN PROPOSAL SKRIPSI.............................................................iv
KATA PENGANTAR............................................................................................v
DAFTAR ISI........................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah..................................................................................3
1.3 Pembatasan Masalah.................................................................................4
1.4 Rumusan Masalah.....................................................................................4
1.5 Tujuan Penelitian.......................................................................................4
1.6 Manfaat Penelitian.....................................................................................4
1.6.1 Manfaat Teoritis.................................................................................4
1.6.2 Manfaat Praktis..................................................................................4
1.7 Definisi Operasional..................................................................................5
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR..........................7
2.1 Kajian Pustaka...........................................................................................7
2.1.1 Landasan Teologis.............................................................................7
2.1.2 Landasan Teoritis...............................................................................8
2.2 Kajian Penelitian Yang Relevan..............................................................13
2.3 Kerangka Berpikir...................................................................................14
2.4 Hipotesis Penelitian.................................................................................16
BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................17
3.1 Desain Penelitian.....................................................................................17
3.2 Prosedur Penelitian..................................................................................18
3.3 Populasi dan Sampel...............................................................................18
3.3.1 Populasi............................................................................................18
3.3.2 Sampel..............................................................................................18
3.4 Variabel Penelitian..................................................................................18
3.4.1 Independent Variabel (Variabel Bebas)...........................................18
3.4.2 Dependent Variable (Variabel Terikat)............................................19
3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data..............................................19
3.5.1 Teknik Pengumpulan Data...............................................................19
3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data..........................................................20
3.6 Validasi dan Reliabilitas Instrumen........................................................20
3.6.1 Validitas...........................................................................................20
3.6.2 Realibilitas Instrumen......................................................................21
3.7 Teknik Analisa Data................................................................................21
3.7.1 Analisa Deskriptif............................................................................21
3.7.2 Uji Normalitas..................................................................................22
vii
3.7.3 Uji Hipotesis....................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................23
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
al., 2019) Pemanasan pasif, mirip dengan pemanasan statis, namun siswa dan
siswa
2
2
satu orang lainnya akan saling menekan untuk meregangkan otot. Pemanasan
dinamis yang melibatkan pengendalian tangan dan kaki dengan perlahan dan
membawanya pada batas jarak pergerakan. Kemudian pemansan balistik,
pemanasan ini mendorong bagian tubuh melebih batas normal pergerakan dan
membuatnya lebih meregang. Pemanasan aktif terisolir yaitu jenis pemanasan
yang biasanya digunakan oleh para atlet, pelatih, terapis pijat, dan profesional
lainnya. Pemanasan Isometrik yaitu pemanasan peregangan otot menahan
peregangan tersebut selama beberapa waktu, bentuk pemanasan isometrik
dapat dilakukan dengan gerak yang bisa menghasilkan lemparan ke dalam.
Pada era kompetisi olahraga yang semakin ketat, perlu dilakukan
upaya optimalisasi prestasi seseorang atau atlet. Beberapa upaya dapat
dilakukan antara lain berupa intervensi gizi, pemutakhiran teknik latihan,
manajemen fase recovery dan optimalisasi strategi. Selain latihan fisik,
terdapat beberapa cara untuk mengoptimalkan kondisi fisik tubuh, salah
satunya adalah dengan Foam rolling. Foam rolling dapat mempercepat
recovery dan dapat meningkatkan performa seseorang atau atlet dan juga foam
rolling dapat digunakan sendiri tanpa adanya bantuan orang lain.
Foam rolling merupakan salah satu terapi manual yang biasanya
diaplikasikan sebelum latihan atau pada tahap pemanasan (warming-up) (JD et
al., 2017). Penggunaan perlakuan foam rolling dapat diaplikasikan pada otot
dengan cara menggulirkannya pada bagian otot yang ditujukan serta beban
tubuh digunakan sebagai tekanan pada otot. Sekilas foam rolling ini seperti
menggunakan teknik myofascial release (MR) yang mengacu pada teknik
manual massage untuk melepaskan ikatan antara fascia dan jaringan kulit,
otot, tulang serta meregangkan fascia dengan tujuan menghilangkan rasa sakit,
meningkatkan rentang gerak dan menyeimbangkan tubuh (Shah & Bhalara,
2012). Perlakuan foam rolling sangat mudah digunakan karena dapat
digunakan pada diri sendiri dan tidak perlu menggunakan bantuan terapis,
selain itu foam roller ini merupakan barang yang mudah disimpan dan dibawa
sehingga menambah nilai kepraktisan dalam penggunaannya.
3
BAB II
7
8
b. Manfaat Pemanasan
Kebanyakan orang yang melakukan aktivitas fisik secara
teratur, sependapat bahwa ia memiliki alasan bahwa apa yang ia
lakukan menyebabkan badan merasa lebih enak. Sehingga mereka
dapat dikatakan lebih mementingkan kesehatan oleh aktifitas fisik
yang teratur. Maka perlu diketahui, dengan melihat manfaat
pemanasan dari segi fisiologis, psikologis dan pencegahan cedera.
(Muhammad Mariyanto, 2020).
Manfaat pemanasan dari segi fisiologis, psikologi, dan
pencegahan cedera menurut Syafari (2020) yaitu:
1) Menormalkan tekanan darah dan suhu tubuh.
2) Merilekskan otot.
3) Mencegah terjadinya cedera.
4. Latihan Fisik
a. Definisi Latihan Fisik
Latihan fisik adalah aktivitas olahraga yang dilakukan
secara sistematis dalam mempersiapkan olahragawan atau atlet
pada tingkat tertinggi dalam penampilannya dan untuk menjaga
kebugaran dan kesehatan tubuh. Intensitas latihan ditingkatkan
secara progresif serta dilakukan secara sistematis dan berulang-
ulang (repetitive) dalam jangka waktu yang ditentukan sesuai
dengan masing-masing individu dengan tujuan mencapai
peningkatan kemampuan atau prestasi olahraga (Ariani dalam
Muchamad Sadhali, 2020: 11). Sedangkan latihan beban (weight
training) adalah olahraga yang menggunakan beban sebagai sarana
untuk memberikan rangsang gerak pada tubuh, yang bertujuan
untuk melatih otot, meningatkan kekuatan otot, daya tahan otot,
serta hipertrofi otot (Djoko dalam Muchamad Sadhali, 2020: 11).
5. Kesamaptaan
a. Pengertian
Kata Samapta berarti: Keadaan siap siaga, siap sedia dan
waspada. Jadi samapta dalam hal ini adalah kesatuan jiwa yang
menanamkan dan menerapkan sikap disiplin serta membentuk pola
sikap dan tingkah laku yang siap siaga dalam segala situasi yang
dibutuhkan. Sedangkan Kesamaptaan berasal dari kata dasar samapta
yang mendapat awalan ke dan akhiran an.Kata samapta mempunyai
padanan dengan kata ready atau prepared yang memiliki pengertian
dalam keadaan siap atau persiapan secara fisik (Kamus Bahasa
Indonesia). Kesamaptaan adalah kegiatan yang mengarah kepada
pembinaan fisik dan disiplin taruna, dilaksanakan setiap waktu yang
dijadwalkan dan langsung dilatih oleh instruktur yang sudah terlatih
dalam bidang kesamaptaan.
Biasanya kesamaptaan ini sering diujikan untuk mengukur
kekuatan stamina dan ketahanan fisik seseorang. Khusus Taruna, tes
ini sering dilakukan setiap beberapa bulan sekali. Bagi Taruna, tes ini
ikut menentukan prestasi pendidikan perorangan, karena dalam sistem
penilaian pendidikan Taruna selain aspek akademis, dipertimbangkan
juga aspek jasmani dan mental. Nah Tes kesamaptaan Jasmani inilah
yang menjadi sumber penilaian dari Aspek Jasmani. Pada tiap
tingkatan masing-masing aspek mempunyai bobot tersendiri.
Ada 5 item yang diukur dalam tes kesamaptaan Jasmani ini,
yaitu:
1) Lari selama 12 menit
2) Pull Up (pria) dan Chinning (wanita)
18
3) Sit Up
4) Push Up
5) Shuttle Run (Lari membentuk angka 8)
b. Kesamaptaan dan Aspeknya
1) Kemampuan fisik adalah suatu kondisi dan kesanggupan tubuh
dalam memberikan penampilan dan pengaturan sistem gerak dalam
mengatasi dan menyelesaikan pekerjaan fisik.
2) Komponen fisik, terdiri dari :
a) Postur tubuh, menunjukan bentuk dan sikap penampilan tubuh.
b) Kesegaran jasmani atau kesemaptaan jasmani dasar,
menunjukan kekuatan, daya tahan dan kelincahan tubuh dalam
menyelesaikan tugas dan pekerjaan fisik secara umum yang
berat dalam waktu relatif panjang.
c) Ketangkasan jasmani, merupakan keterampilan dan
ketrengginasan dalam melakukan gerakan umum dan khusus
baik yang sulit maupun yang berat dengan cepat dan tepat.
3) Tingkat kesamaptaan, ketiga komponen fisik diatas sangat
diperlukan oleh setiap Taruna, dan keterpaduan ketiga kommponen
itulah yang disebut kesamaptaan dan selanjutnya mempunyai
tingkat sebagai berikut:
a) Gerak dan olah raga, untuk membiasakan gerak alami dalam
tubuh.
b) Kesegaran jasmani, untuk menghadapi tugas dan kewajiban
secara umum.
c) Kesiapan dan kemantapan jasmani, untuk menghadapi segala
bentuk ancaman fisik.
d) Sumber kesamaptaan jasmani, bersumber pada manusia baik
fisik maupun psikis yaitu ada pada semua organ tubuh dan
unsur kejiwaan.
e) Secara fisik dengan sumber utama ada pada otak, otot, jantung,,
paru-paru, darah, tulang dengan susunan kerangka dan
19
e) Pembina / pelatih
f) Dan lain-lain
e. Manfaat kesamaptaan
Dengan memiliki kesamaptaan jasmani yang baik sangat
berguna dalam kehidupan misalnya :
1) Dengan postur yang baik dapat memberikan penampilan yang
memancarkan adanya kewibawaan lahiriah serta gerak yang
efisien.
2) Dengan kesegaran yang tinggi dapat tahan mengerjakan pekerjaan-
pekerjaan yang berat tanpa mengalami kelelahan yang berarti atau
cidera, sehingga banyak hasil yang dicapai dalam pekerjaannya.
3) Dengan ketangkasan yang tinggi banyak rintangan yang dapat
diatasi sehingga semua dapat berjalan dengan cepat dan tepat untuk
mencapai tugas pokok.
4) Kesamaptaan dapat memberikan dampak positif pada aspek psikis
dan sosial yaitu:
a) Kepercayaan diri yang kuat.
b) Menimbulkan kepuasan dan kenikmatan dalam menjalani usia.
c) Komunikasi sosial yang serasi.
d) Meningkatkan derajat kesehatan.
e) Meningkatkan kesejahteraan dan moril.
f) Meningkatkan kewibawaan.
f. Fungsi Samapta
Samapta memiliki fungsi dalam segala hal baik itu dalam
memberikan pertolongan, bantuan, perlindungan, pengayoman, dan
pelayanan dan bersifat preventif yang menuntut keahlian dan
kemampuan seseorang yang lebih dalam mengerjakan/melakukannya.
21
Wawancara
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu suatu penelitian
yang bertujuan mendapat gambaran atau kenyataan yang sesungguhnya dari
keadaan objek penelitian dengan data-data berupa angka yang diperoleh dari
hasil pengambilan data yaitu tes dan pengukuran (Prayoga,2018:22). Pada
penelitian ini subjek penelitian adalah anggota lembaga pelatihan borneo sport
science Banjarmasin secara umum. Subjek penelitian adalah post-test only
control group, yang berarti bahwa setelah mendapatkan perlakuan, subjek
penelitian diberikan sebuah angket untuk mengetahui pengaruh foam rolling
yang diberikan terhadap optimalisasi pemanasan latihan fisik.
17
18
dinyatakan bisa dianggap benar dan dapat dipercaya. Untuk angket yang
dinyatakan dalam penelitian ini adalah angket yang bersifat tertutup yang
berarti bahwa angket ini disusun dengan pertanyaan terbatas, tegas,
kongkrit dan lengkap, sehingga sampel hanya diminta mengisi angket
dengan alternatif jawaban berupa skala likert yaitu (1) Sangat Optimal, (2)
Optimal, (3) Kurang Optimal, (4) Tidak Optimal.
3.6 Validasi dan Reliabilitas Instrumen
3.6.1 Validitas
Menurut Arikunto (2006:109 dalam malingga, 2018:40)
menyatakan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan
tingkat keandalan atau kesasihan suatu alat ukur. Uji validitas pada
penelitian ini menggunakan rumus uji pearson Product Moment.
Kuisioner atau angket dinyatakan valid apabila nilai r hitung >r table
(0.632). Berikut adalah rumus dari uji Pearson Product Moment:
𝒓𝒙𝒚 = (Σ𝒙𝒚)−(Σ𝒙Σ𝒚)
√[𝒏Σ𝒙𝟐−(Σ𝒙) 𝟐][𝒏Σ𝒚𝟐−(Σ𝒚) 𝟐]
Dimana:
x = skor setiap item pernyataan
y = skor total seluruh item pernyataan
xy = skor pernyataan dikalikan skor total
𝜶= (𝒌−𝟏)(𝟏−Σ𝑺𝒊𝟐𝑺𝒊𝟐)
Dimana:
K = Jumlah item
Σ𝑆𝑖2 = Jumlah varians skor total
𝑆𝑖2 = Varians responden untuk item ke I
Priyatno (2006:172), menyatakan bahwa dalam pengambilan keputusan
untuk uji realibilitas apabila nilai yang diperoleh 0,7 maka realibilitas dapat
diterima dan apabila nilainya diatas 0,8 maka dikatakan realibilitas adalah baik.
BAB IV
4.2 Pembahasan
25
DAFTAR PUSTAKA