Anda di halaman 1dari 56

PANDANGAN AWAL DALAM

ALIRAN PSIKOLOGI (PART I)


Psikologi Umum I
1. STRUKTURALISME
2. FUNGSIONALISME
3. GESTALT
4. BEHAVIORISTIK
5. PSIKOANALISA
6. HUMANISTIK
7. KOGNITIF
2
3
STRUKTURALISME
ELEMENTS OF THE MIND
● Strukturalisme  Ilmu yang mempelajari elemen-elemen dasar
terutama sensasi dan persepsi yang membentuk pengalaman sadar pada
mental kita
● Mencoba untuk mendeskripsikan struktur yang membentuk pikiran
● Menganalisa pengalaman sadar individu untuk mengetahui strukturnya
Strukturalisme
Elements of the Mind
● Tokohnya Wilhelm Wundt (1832-1920) dan Edward Titchener (1869-1927)
Strukturalisme
Elements of the Mind
Memiliki 3 tujuan:
1. Menggambarkan komponen-komponen kesadaran sebagai elemen-elemen
dasar
2. Menggambarkan kombinasi kesadaran sebagai elemen-elemen dasar
tersebut
3. Menjelaskan hubungan elemen-elemen kesadaran dengan sistem saraf
Strukturalisme
Elements of the Mind
1. Memahami bagaimana persepsi terbentuk dengan mengurainya
menjadi elemen-elemen yang lebih kecil
2. Menganalisa bagaimana elemen-elemen kecil ini terkombinasi agar
membentuk suatu persepsi
3. Menganalisa sensasi-sensasi yang dimana merupakan kunci dari
analisa struktur mental
Strukturalisme
Sensasi

Persepsi
Strukturalisme
Elements of the Mind
● Metode  Introspeksi
● Introspeksi  Suatu metode dengan mengeksplorasi proses
kesadaran mental dengan meminta subjek untuk melihat ke dalam
diri dan melaporkan sensasi dan persepsi yang dialami
● Pengalaman kesadaran  mengobservasi diri sendiri
FUNGSIONALISME

11
Fungsionalisme
Function of the Mind
● Fungsionalisme  Ilmu yang mempelajari fungsi kesadaran serta
bagaimana psikis (mind) kita beradaptasi dengan lingkungan yang berubah
● Mempelajari fungsi tingkah laku dari proses mental
● Mempelajari komposisi/struktur dari psikis/mental yang terdiri dari
elemen-elemen (seperti halnya strukturalisme)
● Mempelajari psikis pada fungsi atau proses mental yang mengarah pada
akibat-akibat yang praktis
Fungsionalisme
Function of the Mind

● Tokohnya: William James (1842-1910)


● Pelopor psikologi fungsional
● Bapak psikologi Modern
Fungsionalisme
Function of the Mind
● The Principles of Psychology (1890): learning, sensation, memory,
reasoning, attention, feelings, consciousness, & revolutionary theory
of emotions.
● Menurut james aktivitas mental berkembang selama evolusi karena
fungsi adaptifnya, seperti membantu manusia untuk bertahan hidup
● James memiliki ketertarikan untuk mempelajari tujuan, maksud, dan
fungsi psikis dan karena hal inilah pendekatan ini disebut dengan
fungsionalisme
Ciri-ciri
1. Menekankan pada fungsi mental dibandingkan elemen
mental
2. Mementingkan aspek terapan dan fungsi psikologi
manusia
3. Aktivitas-aktivitas mental tidak dapat dipisahkan
dengan aktivitas fisik (stimulus & respon adalah suatu
kesatuan)
Fungsionalisme
Function of the Mind

● Teori paling terkenal  Emosi


● Emosi disebabkan adanya perubahan psikologis (gejala
kejasmanian merupakan penyebab timbulnya emosi)
● James-Lange Theory (disaat bersamaan, Carl Lange seorang
fisiologi Denmark mengajukan teori yang sama)
Fungsionalisme
Teori paling terkenal

Emosi disebabkan adanya perubahan psikologis

Atau dengan kata lain

Gejala kejasmanian merupakan penyebab timbulnya emosi

Disebut dengan

James-
Lange
Theory
(disaat bersamaan, Carl Lange seorang fisiologi Denmark mengajukan
teori yang sama)
JAMES-LANGE THEORY
Mengapa manusia berlari ketika merasa takut saat melihat serigala?
● Serigala adalah hewan yang menyeramkan sehingga menimbulkan rasa takut
yang akhirnya membuat kita berlari  rasa takut membuat kita berlari
● Tetapi, menurut teori ini: lari membuat kita merasa takut
● Tindakan berlari menyebabkan respon-respon psikologis yang
diinterpretasikan otak sebagai rasa takut
GESTALT

19
GESTALT
Aliran psikologi yang menekankan bahwa persepsi lebih dari
sekedar penggabungan dari bagian-bagian (seperti halnya
strukturalisme) dan mempelajari bagaimana sensasi
bergabung untuk menjadi pengalaman perseptual yang
bermakna.
GESTALT
● Tokohnya: Max Wertheimer (1883-1943), Wolfgang Kohler (1887-1967), Kurt
Koffka (1886-1941)
GESTALT
● Kejadian yang dialami oleh Max Wetheirmer di stasiun kereta api
● Melihat bahwa sinar yang tidak bergerak dipersepsi sebagai sinar yang
bergerak, yang disebut sebagai Phi phenomenon (apparent motion)
● Dalam persepsi ada peran aktif dalam diri orang yang mempersepsi
● Hasil persepsi tidak hanya bergantung pada stimulus tetapi juga pada
aktivitas yang dilakukan individu
GESTALT
● Wertheimer, Kohler dan Koffka mempelajari ilusi dari lampu yang
bergerak ini pada tahun 1912
● Mempercayai bahwa persepsi apparent motion tidak dapat dijelaskan
oleh para strukturalisme  “pergerakan sederhananya merupakan
hasil penggabungan sensasi dari setiap lampu”
GESTALT
● Menurut Wertheimer pengalaman perseptual seperti melihat lampu
bergerak, merupakan hasil dari menganalisa “keseluruhan pola” atau
dalam bahasa German disebut dengan GESTALT
● Sesuatu dipersepsi secara bulat, sebagai suatu unit kesatuan.
GESTALT
● Psikologi belajar  eksperimen Kohler = problem solving
● Hewan percobaan  Simpanse
Hasilnya:
● Masalah  Ketidakseimbangan kognitif (cognitive disequilibrium) 
Mendorong untuk mencapai keseimbangan (equilibrium)  Pemecahan
masalah
Kesimpulan:
● Organisme memperoleh pemecahan masalah dengan pemahaman atau Insight
BEHAVIORISME

26
BEHAVIORISME
● Aliran psikologi yang menekankan pada objektifitas, analisis ilmiah
pada perilaku yang dapat diobservasi
● Tokoh Behaviorisme
1. Ivan Petrovich Pavlov (1849-1936)
2. Edward Lee Thorndike (1874-1949)
3. Burrhus Frederick Skinner (1904-1990)
4. John B. Watson (1878-1958)
BEHAVIORISME
IVAN PETROVICH PAVLOV (1849-1936)

28
Behaviorisme - Ivan Petrovich Pavlov
Eksperimen pavlov

Neutral stimulus Unconditioned Unconditioned response


stimulus (UCS) (UCR)
Stimulus yang
memberikan respon Stimulus yang memicu Refleks psikologis yang
sensori seperti menjadi atau memunculkan tidak dipelajari, bawaan,
terlihat, terdengar atau sebuah refleks dan tidak disengaja yang
Sam tercium tetapi tidak psikologis, seperti dimunculkan UCS. >
menghasilkan refleks mengedipkan mata. saliva
atau respon yang akan
di tes.
BEHAVIORISME
IVAN PETROVICH PAVLOV (1849-1936)
● Menolak metode introspeksi karena tidak dapat diperoleh data yang
objektif
● Mendasarkan eksperimen pada keadaan yang benar-benar dapat di
observasi
● Eksperimen  Classical conditioning
● Suatu bentuk pembelajaran dimana sebuah neutral stimulus memiliki
kemampuan untuk menghasilan sebuah respon yang pada dasarnya
dihasilkan oleh stimulus lain
Behaviorisme
Ivan Petrovich Pavlov (1849-1936)
Makanan  Sam  Saliva
Eksperimen: Bel  Saliva

Trial
Bel + Makanan = Saliva  Berulang-ulang
BEHAVIORISME
IVAN PETROVICH PAVLOV (1849-1936)
BEHAVIORISME
IVAN PETROVICH PAVLOV (1849-1936)
● Classical conditioning: CS  CR
● Conditioned stimulus (CS): Neutral stimulus yang telah memiliki
kemampuan untuk memunculkan sebuah respon yang sebelumnya
dimunculkan oleh UCS
● Conditioned response (CR): Respon yang dimunculkan oleh CS,
hampir sama dengan respon yang dihasilkan UCS
BEHAVIORISME
OTHER CONDITIONING CONCEPTS
1. Generalization: Kecenderungan sebuah stimulus yang serupa dengan CS
untuk memunculkan sebuah respon yang serupa dengan CR (semakin
mirip stimulus baru dengan CS, semakin besar pula CR-nya)
BEHAVIORISME
OTHER CONDITINING CONCEPTS

2. Discrimination: Terjadi ketika selama dilakukannya classical


conditioning, organisme belajar untuk membuat suatu respon
tertentu terhadap beberapa stimulus saja
BEHAVIORISME
OTHER CONDITINING CONCEPTS

3. Extinction: Sebuah prosedur dimana CS diberikan berulang-ulang


tanpa adanya UCS (Akhirnya, CS tidak lagi memunculkan CR)

= =
BEHAVIORISME
OTHER CONDITINING CONCEPTS

4. Spontaneous recovery: Kecenderungan pada CR untuk muncul


kembali setelah dihilangkan walaupun tidak ada percobaan
conditioning

= Conditioning
=
38
BEHAVIORISME
EDWARD LEE THORNDIKE (1874-1949)

● Meneliti animal psychology


● Disertasi: Animal intelligence: An Experiment Study of The
Associative Processes in Animals
● Diterbitkan dibuku Animal Intelligence (1911)
BEHAVIORISME
EDWARD LEE THORNDIKE (1874-1949)

● Prinsip belajar Thorndike : Asosiasi


● Stimulus akan menghasilkan respon  Teori Stimulus-Respon (S-R)
● Dalam belajar individu akan melakukan trial-error
● Menemukan masalah  mencari pemecahan masalah  menemukan
cara penyelesaian
● Jika muncul masalah yang serupa, individu sudah dapat langsung
menyelesaikannya berdasarkan pengalaman
BEHAVIORISME
EDWARD LEE THORNDIKE (1874-1949)
EKSPERIMEN THORNDIKE
● Menempatkan seekor kucing di dalam serangkaian puzzle boxes. Kucing

dapat keluar dari boxes tersebut dengan mempelajari respon tertentu


seperti menarik tali atau menekan tuas. Diluar box sudah disiapkan reward
yaitu seekor ikan.
● Dilakukan berulang-ulang untuk melihat lamanya respon

● First trial: 240 detik

● last trial: 60 detik


HASIL EKSPERIMEN → HUKUM PRIMER

THE LAW OF THE LAW OF THE LAW OF


READINESS EXERCISE EFFECT
HUKUM PRIMER – THE LAW OF READINESS

1. Belajar yang baik memerlukan adanya kesiapan dari organisme


yang bersangkutan
2. Apabila tidak ada kesiapan, maka hasil dari belajar tidak akan baik
atau kurang maksimal
HUKUM PRIMER – THE LAW OF EXERCISE

Terdapat 2 aspek:
1. The Law of Use: Hukum yang menyatakan bahwa hubungan antara
stimulus dan repons akan menjadi jika terus di latih atau sering
digunakan
2. The Law of Disuse: Hukum yang menyatakan bahwa hubungan
antara stimulus dengan repon akan menjadi lemah jika tidak
dilatih atau tidak sering digunakan
HUKUM PRIMER – THE LAW OF EFFECT

● Perilaku yang diikuti dengan konsekuensi positif (reward) akan semakin


kuat, sedangkan perilaku yang mendapatkan konsekuensi negatif
(punishment) akan semakin lemah
BEHAVIORISME
B. F. SKINNER (1904-1990)

47
BEHAVIORISME
BURRHUS FREDERICK SKINNER (1904-1990)
● Skinner  operant conditioning (instrumental conditioning)
● Suatu cara belajar dimana konsekuensi (reward or punisment) sebagai
akibat dari terjadinya sebuah perilaku
● Meningkatkan atau melemahkan kecenderungan perilaku tersebut untuk
terjadi lagi di masa depan
BEHAVIORISME
BURRHUS FREDERICK SKINNER (1904-1990)
Eksperimen Skinner
Sebuah tikus diletakkan di dalam box. Secara tidak sengaja tikus menekan
sebuah tuas. Ketika tuas ditekan, akan keluar makanan. Konsekuensi ini
(makanan) meningkatkan kemungkinan tikus untuk menekan tuas tersebut.
Sampai akhirnya tikus tersebut mempelajari jika tuas ditekan akan
memunculkan makanan.
Respon ini disebut dengan operant response
BEHAVIORISME
BURRHUS FREDERICK SKINNER (1904-1990)
BEHAVIORISME
BURRHUS FREDERICK SKINNER (1904-1990)
● Operant Response (OR): Sebuah respon yang dapat dimodifikasi oleh
konsekuensinya dan merupakan perilaku yang dapat dengan mudah
diukur
2 prinsip utama operant conditioning:
1. Reward  Bekerja sbg reinforcement stimuli  akan cenderung
diulangi
2. Reward/reinforcement stimuli akan meningkatkan kecepatan
terjadinya respon
BEHAVIORISME
JOHN B. WATSON (1878-1958)

52
BEHAVIORISME
JOHN B. WATSON (1878-1958)
● Paper  Psychology as a Behaviorist Views it (1913)
● Menolak strukturalisme Wundt
● Menolak introspeksi sebagai teknik psikologis karena hasilnya tidak
dapat diverifikasi secara ilmiah oleh psikolog lain
● Psikologi harus objektif, ilmu eksperimental yang tujuannya untuk
menganalisa perilaku yang dapat di observasi, diprediksi dan dikontrol.
● Menggunakan classical conditioning pavlov
untuk mengkondisikan respon emosional
● Subjek : Little Albert → 11 bulan, tidak takut
EKSPERIMEN WATSON
apapun
● Neutral stimulus: Tikus → Albert tidak
takut pada tikus
● UCS: Suara keras → memukulkan palu pada
batangan metal menyebabkan Albert kaget dan
menangis
● UCR : Menangis atau ketakutan
BEHAVIORISME
JOHN B. WATSON (1878-1958)

Anda mungkin juga menyukai