0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
14 tayangan3 halaman
Laporan ini menganalisis implikasi perubahan lahan akibat reklamasi Teluk Jakarta terhadap kawasan tersebut. Reklamasi dilaksanakan untuk mengendalikan banjir di Jakarta dan mengembangkan area bisnis, dengan membangun tanggul dan 18 pulau buatan. Kajian reklamasi telah dimulai sejak tahun 1990-an dan diresmikan pada 1995 untuk menciptakan kawasan strategis secara ekonomi dan perkotaan.
Laporan ini menganalisis implikasi perubahan lahan akibat reklamasi Teluk Jakarta terhadap kawasan tersebut. Reklamasi dilaksanakan untuk mengendalikan banjir di Jakarta dan mengembangkan area bisnis, dengan membangun tanggul dan 18 pulau buatan. Kajian reklamasi telah dimulai sejak tahun 1990-an dan diresmikan pada 1995 untuk menciptakan kawasan strategis secara ekonomi dan perkotaan.
Laporan ini menganalisis implikasi perubahan lahan akibat reklamasi Teluk Jakarta terhadap kawasan tersebut. Reklamasi dilaksanakan untuk mengendalikan banjir di Jakarta dan mengembangkan area bisnis, dengan membangun tanggul dan 18 pulau buatan. Kajian reklamasi telah dimulai sejak tahun 1990-an dan diresmikan pada 1995 untuk menciptakan kawasan strategis secara ekonomi dan perkotaan.
DISUSUN OLEH: EGLANTYNE LIDYA SUBNAFEU (2224026) CHRISTIAN KING PUTRA PRATAMA LANDUDJAWA (2224038) ELISABETH CESILIA BELLA (2224040)
PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG 2022 A. PENDAHULUAN
Reklamasi pantai Teluk Jakarta merupakan rencana pemerintah yang ditujukan
untuk mengendalikan banjir di Kota Jakarta dan pengembangan area bisnis yang tumbuh semakin pesat. Reklamasi dilaksanakan dengan membangun tanggul raksasa sepanjang 60 km di Teluk Jakarta dan pembangunan 18 pulau kecil di depan pantai. Kajian mengenai rencana reklamasi teluk Jakarta sudah menjadi perhatian pada awal tahun 1990-an. Pasca dikeluarkannya Keppres no. 52 tahun 1995 tentang reklmasi pantai utara Jakarta yang ditetapkan oleh Presiden Soeharto. Dengan tujuan untuk mewujudkan kawasan pantai utara sebagai kawasan strategis. Strategis diartikan sebagai kawasan yang mempunyai ekonomis dari sisi perkotaan (LBH Jakarta, 2013).