Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH COMPANY PROFILE

PT.SUZUKI

Disusun untuk memenuhi : TUGAS BESAR UAS

Mata kuliah : ANALISIS RESIKO

Disusun oleh :

Febbrata ariusyach

(1501200272)

AB-44-07

PRODI ADMINISTRASI BISNIS


FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS
TELKOM UNIVERSITY BANDUNG 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmat
dan hidayah-Nya saya bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “MAKALAH
COMPANY PROFILE PT.SUZUKI” ini dengan baik.

Rasa terima kasih juga hendak saya ucapkan kepada rekan-rekan


mahasiswa/i yang telah memberikan kontribusinya baik secara langsung maupun
tidak langsung sehingga makalah ini dapat selesai pada waktu yang telah
ditentukan.

Meskipun saya sudah mengumpulkan banyak referensi untuk menunjang


penyusunan makalah ini, namun saya menyadari bahwa di dalam makalah yang
telah saya susun masih terdapat banyak kesalahan serta kekurangan. Sehingga saya
mengharapkan saran serta masukan dari para pembaca demi tersusunnya
makalahlain yang lebih baik lagi. Akhir kata, saya berharap makalah ini dapat
memberikan banyak manfaat.
DAFTAR ISI

Contents
MAKALAH COMPANY PROFILE PT.SUZUKI ............................................................................ 1
AB-44-07 ................................................................................................................................................ 1
KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... 3
Profil perusahaan PT.SUZUKI ........................................................................................................... 4
INFOGRAF ........................................................................................................................................... 5
Industri Jasa Pt Suzuki ........................................................................................................................ 7
RISK MAP ............................................................................................................................................. 8
Pengertian Risk Map 2.0 & identifikasi analisis resiko operasional ................................................ 9
Profil perusahaan PT.SUZUKI
SUZUKI telah hadir di Indonesia selama lebih dari 50 tahun sejak perakitan sepeda motor
pertama di Kali Besar, Jakarta pada tahun 1970. Setelah sepeda motor kami mulai
memproduksi mobil pada tahun 1976 dan menjual mesin tempel perahu sejak tahun 1971.
Tidak hanya memenuhi kebutuhan kendaraan di pasar domestik, kami juga mengekspor
kendaraan buatan Indonesia ke berbagai negara di dunia, yang saat ini mencapai 80 negara.
Perjalanan SUZUKI selama lebih dari 50 tahun di Indonesia dapat terwujud berkat dukungan
dari seluruh masyarakat Indonesia. Mewakili SUZUKI saya ingin menyampaikan terima
kasih yang sebesarbesarnya kepada seluruh masyarakat Indonesia atas dukungannya untuk
SUZUKI. Selama lebih dari 50 tahun hadir di Indonesia, SUZUKI mengusung misi
membangun merek yang dipercaya melalui produk dan layanan yang berkuallitas tinggi
berorientasi pada kebutuhan konsumen. Untuk mewujudkan misi tersebut, SUZUKI terus
berupaya melakukan berbagai inovasi sesuai dengan perkembangan zaman. SUZUKI juga
menjunjung tinggi semangat kerjasama antara karyawan, pemasok, diler, serta pemangku
kepentingan lain yang didasari rasa saling percaya, saling hormat, dan profesionalisme dalam
menjalankan bisnisnya.
INFOGRAF
Analisis Resiko terhadap perusahaan
Industri Jasa Pt Suzuki
Suzuki Indonesia merupakan kelompok usaha yang bergerak dibidang industri otomotif yang
memproduksi, memasarkan, memperniagakan motor, mobil dan motor tempel (outboard-
motor). Hal tersebut juga diidukung dengan pelayanan purna jual suku cadang serta
perbaikan/ pemeliharaan di seluruh Indonesia yang solid dan terintegrasi dalam melayani
para pelanggan Suzuki.
Suzuki Indonesia telah memberikan kontribusi untuk bangsa dan masyarakat dengan
memberikan produk-produk bermanfaat bagi perkembangan bangsa. Pelayanan profesional
dibidang pemasaran produk dan jasa pelayanan juga menjadi komitmen utama kami untuk
memberikan yang terbaik bagi para pelanggan setia Suzuki. Saling percaya dan menghormati
merupakan nilai yang kami tanam dalam setiap kerja sama yang dijalani antara karyawan,
pemasok, dealer-dealer diseluruh Indonesia.
RISK MAP

Identifikasi risiko operasional Pt Suzuki


1. Kesalahan SDM ( human error )
2. Tidak berfungsi prosess internal
3. Kegagalan system
4. Factor eksternal
5. Kesalahan klasifikasi pencatatan
6. Penundaan penyelesaian pembayaran

Tabel Risko
NOMOR JENIS RESIKO TINGKAY RESIKO
RISK 1 Kesalahan SDM 8
RISK 2 Internal 5
RISK 3 Kegagalan system 4
RISK 4 Eksternal 5
RISK 5 Pencatatan 7
RISK 6 Pembayaran 6

Skala Informasi :
Angka 1-5 : Rendah
Angka 6-10 : Tinggi

Penerapan Resiko pada perushaan


Pengertian Risk Map 2.0 & identifikasi analisis resiko operasional

1. Accept, Perusahaan memutuskan untuk menerima Risiko apabila besarnya


dampak dan potensi terjadinya Risiko masih dalam batas toleransi Risiko yang
ditetapkan oleh Perusahaan.
Contoh: Risiko yang dikategorikan “rendah” dan “sedang rendah” diputuskan
untuk diterima, atau Risiko yang dikategorikan “sedang” dan “sedang tinggi”
diputuskan untuk diterima dengan melakukan langkah pencegahan lainnya.
2. Reduce, Perusahaan memutuskan mengurangi dampak maupun kemungkinan
terjadinya Risiko. Contoh: Melakukan mitigasi Risiko pembiayaan
dengan cara melakukan
analisis
kelayakan kemampuan pembayaran debitur dan pembentukan cadangan
penyisihan penghapusan piutang pembiayaan.
3. Avoid, Perusahaan memutuskan untuk tidak melakukan suatu aktivitas atau
memilih alternatif aktivitas lain yang menghasilkan output yang sama untuk
menghindari terjadinya Risiko.
Contoh: Kebijakan untuk tidak melakukan penyaluran pembiayaan melalui
kegiatan pembiayaan modal kerja dengan cara fasilitas modal usaha dan
pembiayaan multiguna dengan cara fasilitas dana.
4. Transfer, Perusahaan memutuskan untuk mengalihkan seluruh atau sebagian
tanggung jawab pelaksanaan suatu proses kepada pihak ketiga.
Contoh: Bekerja sama dengan pihak lain melalui pembiayaan penerusan
(channeling).

a. Identifikasi Risiko Operasional


1. Perusahaan harus melakukan identifikasi terhadap parameter yang mempengaruhi
eksposur Risiko Operasional, antara lain frekuensi dan dampak dari:
a. Kegagalan dan kesalahan sistem.
b. Kelemahan sistem administrasi
c. Kegagalan hubungan dengan debitur.
d. Kesalahan perhitungan dan rekayasa akuntansi.
e. Penundaan dan kesalahan penyelesaian pembayaran.
f. Fraud.
g. Kelemahan sistem teknologi informasi.
h. Kesalahan klasifikasi pencatatan
2. Perusahaan mengembangkan suatu basis data mengenai:
a. Jenis dan dampak kerugian, yang ditimbulkan oleh Risiko Operasional berdasarkan
hasil identifikasi Risiko, berupa data kerugian yang kemungkinan terjadinya dapat diprediksi
maupun yang sulit diprediksi.
b. Pelanggaran sistem pengendalian.
c. Isu operasional lainnya yang dapat menyebabkan kerugian pada masa akan datang.
3. Perusahaan mempertimbangkan berbagai faktor internal dan eksternal dalam
melakukan identifikasi dan pengukuran Risiko Operasional yaitu antara lain:
a. Struktur organisasi Perusahaan, budaya Risiko, Manajemen SDM, perubahan
organisasi, dan turnover pegawai.
b. Karakteristik debitur Perusahaan, serta kompleksitas kegiatan usaha Perusahaan dan
volume transaksi.
c. Desain dan implementasi dari sistem dan proses yang digunakan.
d. Lingkungan eksternal, tren industri, struktur pasar termasuk kondisi sosial dan politik.

3. Perusahaan mempertimbangkan berbagai faktor internal dan eksternal dalam


melakukan identifikasi dan pengukuran Risiko Operasional yaitu antara lain:
a. Struktur organisasi Perusahaan, budaya Risiko, Manajemen SDM, perubahan
organisasi, dan turnover pegawai.
b. Karakteristik debitur Perusahaan, serta kompleksitas kegiatan usaha Perusahaan dan
volume transaksi.
c. Desain dan implementasi dari sistem dan proses yang digunakan.
d. Lingkungan eksternal, tren industri, struktur pasar termasuk kondisi sosial dan politik.
b. Pengukuran Risiko Operasional
1. Dalam mengukur Risiko Operasional, antara lain dapat menggunakan
indikator/parameter berupa karakteristik dan kompleksitas kegiatan usaha Perusahaan, SDM,
infrastruktur dan sistem teknologi informasi, fraud, gangguan terhadap Perusahaan, dan
penggunaan jasa pihak ketiga.
2. Perusahaan mempertimbangkan berbagai faktor internal dan eksternal dalam
melakukan pengukuran Risiko Operasional.
3. Metode yang dapat digunakan Perusahaan untuk melakukan pengukuran Risiko
Operasional, antara lain antara lain scorecards, risk mapping, dan matriks frekuensi.
4. Bagi Perusahaan yang belum mengembangkan metode khusus untuk melakukan
pengukuran Risiko Operasional, sumber informasi Risiko Operasional yang utama adalah
temuan dari Quality assurance atau Audit Internal yang terkait dengan Risiko Operasional.

c. Pengendalian Risiko Operasional


1. Pengendalian Risiko dilakukan secara konsisten sesuai dengan tingkat Risiko yang
akan diambil, hasil identifikasi dan pengukuran Risiko Operasional.
2. Dalam penerapan pengendalian Risiko Operasional, Perusahaan dapat
mengembangkan program untuk memitigasi Risiko Operasional antara lain pengamanan
proses teknologi informasi dan alih daya pada sebagian kegiatan operasional Perusahaan.
3. Dalam hal Perusahaan mengembangkan pengamanan proses teknologi informasi,
Perusahaan harus memastikan tingkat keamanan dari pemrosesan data elektronik.
4. Pengendalian terhadap sistem informasi harus memastikan:
a. Adanya penilaian berkala terhadap pengamanan sistem informasi, yang disertai
dengan tindakan korektif dalam hal diperlukan.
b. Tersedianya prosedur back-up dan rencana darurat untuk menjamin berjalannya
kegiatan operasional Perusahaan dan mencegah terjadinya gangguan yang signifikan, yang
diuji secara berkala.
c. Tersedianya penyimpanan informasi dan dokumen yang berkaitan dengan analisis,
pemrograman, dan pelaksanaan pemrosesan data.

Anda mungkin juga menyukai