Anda di halaman 1dari 1

Filosofi pemikiran Ki Hajar Dewantara (KHD), guru mempunyai tugas “among” (emban) atau

“momomg” (mengemban). Maka guru diibaratkan seorang petani yang menanam benih bibit
jagung, bagaimana benih tersebut akan tumbuh dengan sempurna tergantung perawatanya.
Sebagai pengasuh (fasilitator) yang mempunyai peran mengasuh, membimbing sang anak
dengan ikhlas sesuai bakat dan minat yang diasuh. Maka guru hendaknya mencermati garis
kodrat kemampuan siswa agar jiwanya merdeka lahir dan batin. Anak-anak mempuyai
kodratnya masing-masing. Guru mempunyai tugas mulia menuntun kodrat anak tersebut.
Melalui pendidikan, guru akan menuntun anak yang sudah mempunyai kodrat baik akan
menjadi lebih baik lagi.
Dari filosofi Ki Hadjar Dewantara sejalan dengan memerdekakan murid pada kurikulum
Merdeka menanamkan profil pelajar Pancasila sejati yaitu: berakhlak mulia, berkebinekaan
global, bernalar kritis, mandiri, bergotong royong, dan kreatif.
Inkuiri Afresiatif / IA merupakan prinsip-prinsip utama psikologi positif dan pendidikan
positif. Pendekatan IA percaya bahwa setiap orang memiliki inti positif yang dapat
memberikan kontribusi pada keberhasilan. Inti positif ini merupakan potensi dan aset
organisasi. Dengan demikian, dalam implementasinya, IA dimulai dengan menggali hal-hal
positif, keberhasilan yang telah dicapai dan kekuatan yang dimiliki organisasi, sebelum
organisasi menapak pada tahap selanjutnya dalam melakukan perencanaan
perubahan. Dengan demikian untuk mencapai visi pembelajaran perlu ditanamkan prinsif-
prinsif IA agar selaras untuk mencapai keberhasilkan suatu organisasi dan impian diri
sendiri. Prinsif-prinsif IA dapat kita terapkan pada BAGJA sehingga visi akan bejalan
sesuai yang kita inginkan dan impikan.

Anda mungkin juga menyukai