KHD mengibaratkan peran pendidik seperti seorang petani. Anak-anak itu seperti biji
jagung yang disemai dan ditanam oleh pak tani di lahan yang telah disediakan. Bila biji
jagung ditempatkan di tanah yang subur dengan mendapatkan sinar matahari dan
pengairan yang baik maka meskipun biji jagung adalah bibit jagung yang kurang
berkualitas, tetap dapat tumbuh dengan baik karena perhatian dan perawatan dari
pak tani. Demikian sebaliknya
Pemikiran Ki Hadjar Dewantara yang mengutamakan pendidikan mengenai budi pekerti. Budi
pekerti bagi Ki Hadjar Dewantara adalah jiwa pengajaran. Budi pekerti bukan konsep yang
bersifat teoritis. Tetapi budi pekerti adalah pembiasaan berbuat baik pada diri anak dalam
kehidupan sehari-hari,
Saat ini zaman pendidikan yang berlaku adalah pendidikan dengan pola pikir abad 21. Anak
diharapkan mempunyai empat keterampilan, yakni, berpikir kritis, kreatif, kolaborasi, dan
komunikasi untuk mewujudkan profil pelajar pancasila.
Hal ini sangat relevansi dengan pemikiran Ki hajar Dewantara karena sanga erat membangun
karakter anak dan budi pekerti anak tetapi bukan mengubah perilaku anak.
contoh Pendidikan pada masa kini sesuai dengan pemikiran KHD yaitu
pada mata pelajaran matematika, pada saat siswa belajar matematika
tidak hanya menghitun, menjumlah atau mengurangi, tetapi siswa di
ajarkan dengan ketelitian serta kejujuran dalam mengejraka soal
matematika.