Anda di halaman 1dari 2

SUMPAH PEMUDA

SEBAGAI UPAYA MELESTARIKAN BAHASA INDONESIA

Indonesia dengan berbagai perbedaan suku, agama, ras, dan bahasa telah lama menjadi
bagian dari kerukunan dan toleransi yang tinggi. Perbedaan tersebut sudah mengiringi dan
menjadi bagian yang tidak terpisahkan bersama perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Semua tahu
bahwa bahasa Indonesia telah diperjuangkan dan menjadi bahasa persatuan bersamaan dengan
munculnya nasionalisme para pemuda pada waktu itu. Melalui Sumpah Pemuda, bahasa
Indonesia diikrarkan menjadi bahasa persatuan. Dengan bahasa persaatuan kita yaitu bahasa
Indonesia, semua orang dapat berkomunikasi dengan mudah meski terdapat perbedaan daerah
dan suku budaya yang mengakibatkan perbedaan bahasa disetiap daerahnya .

Bahasa Indonesia mudah dipelajari, didapatkan, dan dikembangkan. Kemajuan teknologi


dan penggunaan media sosial bisa saja menjadi faktor utama perkembangan dan sekaligus
kemunduran bagi bahasa. Hal itu menimbulkan pemikiran bahwa bagaimana upaya melestarikan
bahasa Indonesia di negara yang kita cintai ini.. Dampak positif perkembangan teknologi dan
media sosial bagi bahasa Indonesia yaitu memudahkan untuk berkomunikasi dan berinteraksi
dengan orang lain dan mempercepat perkembangan kosa-kata bahasa Indonesia. Sementara itu
dampak negatifnya yaitu interaksi bertemu semakin menurun, karena bisa mengandalkan media
sosial. Seseorang berdampingan tetapi tidak berkomunikasi, hal ini karena Mereka lebih
cenderung berkomunikasi menggunakan media sosialnya masing-masing.

Melalui momen peringatan Sumpah Pemuda ini. Bangsa Indonesia dituntut untuk dapat
kembali menggairahkan dan meningkatkan penggunaan bahasa Indonesia sebagai alat
komunikasi dan bahasa pengantar dalam berinteraksi satu dengan yang lain. Semangat
perjuangan Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 tidak boleh luntur dari bangsa
Indonesia, terutama generasi muda. Mereka masih harus berjuang untuk menjaga dan
melestarikan bahasa Indonesia di tengah derasnya penyerapan bahasa asing dan bahasa daerah.
Lembaga pendidikan, mulai dari Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi harus menjadi garis
terdepan dalam upaya menjaga pelestarian dan kewibawaan bahasa Indonesia.

Sebagai bangsa Indonesia patut bersyukur dan bangga terhadap bahasa Indonesia karena
mampu meningkatkan spirit nasionalisme dan persatuan bangsa. Peringatan Sumpah Pemuda
tanggal 28 Oktober ini sudah sepantasnya dijadikan sebagai wahana atau tempat menumbuhkan
kebanggaan dan kewibawaan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Bangsa Indonesia
harus dapat mengenal, mencintai, dan mengaplikasikan bahasa Indonesia sebagai satu-satunya
media komunikasi di Indonesia dan menggunakannya dengan baik dan benar dalam kehidupan
sehari-hari. Upaya pelestarian bahasa Indonesia harus terus dilakukan oleh semua elemen
masyarakat, bukan hanya lembaga pendidikan saja. Semua harus berkomitmen menjaga,
mengembangkan, dan menggunakan bahasa Indonesia dalam berkomunikasi dan berinteraksi.
Dengan melaksanakan hal itu, sama dengan telah membantu mempertahankan bahasa Indonesia
agar tetap lestari.

REFERENSI

http://e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/id/eprint/12944

Anda mungkin juga menyukai