Program training yang saya rancang adalah pelatihan yang akan memberikan
pemahaman kembali pada karyawan divisi marketing mengenai core value dan budaya
perusahaan, terutama dalam bidang budaya belajar. Program training ini berfokus pada
penumbuhan minat dan motivasi individu maupun kelompok untuk belajar dan menguasai
keterampilan atau ilmu baru yang nantinya akan diberikan juga pemahaman mengenai
pentingnya knowledge sharing baik antar-individu maupun antar-divisi dalam perusahaan
tersebut. Selain itu, program training ini juga akan memberikan materi terkait budaya atau
iklim kerja intra-divisi yang dapat memotivasi individu untuk lebih memiliki interest dalam
knowledge acquisition dan knowledge sharing.
Agar mencapai hasil yang maksimal, perlu diberikan pula jenis-jenis training yang
personalized pada level staff, supervisor, dan pimpinan. Hal ini dilakukan agar masing-
masing level dapat menemukan learning style yang cocok dengan preferensi masing-
masing, yang kemudian akan dikolaborasikan dalam lingkup kerja divisi marketing agar
proses pengimplementasian budaya yang diinginkan dapat sesuai dengan preferensi
individu dan kelompok.
Berikut rancangan session plan dalam program training yang akan dilaksanakan:
12.00 ishoma
16.00 selesai
Setelah program training dilaksanakan, dilakukan intensive monitoring atau
probation pada kinerja dan implementasi strategi penerapan budaya perusahaan pada
karyawan divisi marketing, terkhusus pada kinerja dan perilaku yang berkaitan dengan
budaya belajar/learning culture. Intensive monitoring dilaksanakan hingga perusahaan
mengadakan survey kembali mengenai kinerja dan implementasi budaya perusahaan.
Intensive monitoring ini meliputi perilaku karyawan dan kinerja yang mendapat perhatian
khusus sebelum training dan perilaku yang diharapkan setelah melaksanakan training.
Hasil dari program training ini dapat diketahui setelah perusahaan melakukan
survey kinerja dan implementasi budaya perusahaan kembali. Hasil survey dari Divisi
marketing dapat dikomparasikan dengan hasil divisi lain, baik dalam survey sebelum
maupun setelah mendapatkan program training. Selain itu, efektivitas program training
juga dapat diketahui dengan cara mengelaborasikan hasil survey kinerja (sebelum &
setelah training) dengan hasil asesmen post test yang telah diberikan. Dalam hal ini, hasil
survey kinerja divisi marketing akan dikomparasikan dengan standar yang diharapkan
perusahaan dan dengan divisi yang mendapatkan nilai tertinggi, nilai tengah, dan nilai
terendah dalam survey kinerja sebelum & sesudah divisi marketing mendapat program
training.