Disusun Oleh :
Hikmah Nurhanipah
J.0105.21.009
abnormal, yang timbul akibat berbagai kondisi yang berhubungan dengan lima
sebab-sebab pada janin, posisi ibu dan respons psikologis. Doenges, Marilynn
E. 2001.
kedua pada saat kepala janin telah lahir, tetapi bagian bahu terlalu lebar untuk
masuk dan dilahirkan melalui rongga pelvic. Hal tersebut dapat membahayakan
bagi ibu karena dapat merobek serviks dan vagina; hal tersebut juga berbahaya
bagi janin karena tali pusar tertekan oleh tubuh janin dan tulang pelvic.
lahirkan setelah kepala janin di lahirkan. Salah satu kriteria diagnosa distosia
bahu adalah bila dalam persalinan per vagina untuk melahirkan bahu harus di
B. Etiologi
1. Ibu dengan diabetes 7% insiden distosia bahu terjadi pada ibu dengan
diabetes gestasional.
2. Janin besar (makrosomia) distosia bahu lebih sering terjadi pada bayi
dengan berat lahir yang lebih besar, meski demikian hampir separuh dan
dari kelahiran distosia bahu memiliki berat kurang dari 4000 gram
5. Multiparitas
distosia bahu, terdapat kasus distosia bahu rekuren pada 5(12%) di antara
42 wanita.
C. Klasifikasi
uterus.
D. Patofisiologi
Pada akhir kehamilan, agar dapat melewati jalan lahir kepala harus
dapat mengatasi tebalnya segmen bawah rahim dan servik yang masih belum
mengalami dilatasi. Perkembangan otot uterus di daerah fundus uteri dan daya
posisi kepala janin serta kapasitas panggul di katakan baik bila sudah terjadi
desensus janin. Gangguan fungsi otot uterus dapat di sebabkan oleh regangan
uterus berlebihan dan atau partus macet. Dengan demikian maka persalinan
yang tidak berlangsung secara efektif adalah merupakan tanda akan adanya
fetopelvic disproportion.
fotopelvic disproportion secara tegas adalah tindakan yang tidak tepat oleh
karna kedua hal tersebeut sebenarnya \memiliki hubungan yang erat. Kondisi
proses persalinan pervaginam. Bila tidak ada data objektif untuk mendukung
adanya disfungsi uterus dan FPD, harus dilakukan TRIAL of LABOR untuk
persalinan yang di perkirakan akan berlangsung tidak efektif. Banyak ahli yang
berpendapat bahwa tindakan TRIAL of LABOR adalah merupakan prioritas
menyebabkan kepala berada pada sumbu normal dengan tulang belakang bahu
pada umumnya akan berada pada sumbu miring (oblique) di bawah ramus
pubis. Dorongan pada saat ibu meneran akan meyebabkan bahu depan
(anterior) berada di bawah pubis, bila bahu gagal untuk mengadakan putaran
anteroposterior, pada bayi yang besar akan terjadi benturan bahu depan
KELAINAN TENAGA KELAINAN BENTUK DAN KELAINAN JALAN LAHIR KELAINAN RESPON
LETAK JANIN (JANIN PISIKOLOGIS
BESAR)
KONTRAKSI TIDAK
PAP SEMPIT KETOLOLAMIN
SINGKRON DENGAN
TENAGA MENINGKAT
KESULITAN PERSALINAN
DISTOSIA
TONUS OTOT
MENURUN PARTUS LAMA RENCANA
TINDAKAN SC
OBSTRUKSI
MELANISME PD
PENEKANAN PENEKANAN JLN LAHIR
PENURUNAN JANIN pendarahan
JALAN LAHIR KEPALA JANIN TERPAPAR
PADA PANGGUL TERLALU LAMA
DENGAN UDARA
RESIKO CIDERA MENEKAN RESIKO ENERGI IBU PATOGEN
MATERNAL SYRAF CIDERA MENURUN MUDAH
JANIN HIPERMETA MASUK
BOLISME
RESPON
HIPOTALAMUS RESIKO INFEKSI
KEKURANGAN
VOLUME
PENGELUARAN CAIRAN KRITIS SITUASI
MEDIATOR NYERI LETOKOLAMIN
MENINGKAT
RESPON NYERI
STRES
NYERI AKUT
ANSIETAS
E. Manifestasi klinis
belakang symphisis.
F. Komplikasi
1) Pada Ibu
infeksi intrapartum.
b. Dengan his yang kuat, sedang janin dalam jalan lahir tertahan, dapat
jalan lahir pada suatu tempat mengalami tekanan yang lama antara
2) Pada Bayi
G. Pemeriksaan diagnostik
uteri
mengesampingkan asidosis
H. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan distosia bahu juga harus memperhatikan kondisi ibu dan janin.
Syarat- syarat agar dapat di lakukan tindakan untuk menangani distosia bahu
adalah:
menyelesaikanpersalinan
3. Jalan lahir dan pintu bawah panggul memadai untuk akomodasi tubuh bayi
bayi
Penatalaksanaan umum :
lunak dan
tingkat tinggi
berdampak lebih
3. Jika bahu tetap tidak lahir walaupun tindakan di atas telah dilakukan
pubis.
a. Episiotomi
b. Manuver Mc Robert
1) Dengan posisi ibu berbaring, minta ibu untuk menarik kedua lututnya
sejauh mungkin ke arah dadanya, minta dua asisten (boleh suami atau
anggota keluarganya)
2) Tekan kepala bayi secara mantap dan terus-menerus ke arah bawah (kearah
Hindari tekanan yang berlebihan pada bagian kepala bayi karena mungkin
akan melukainya.
3) Secara bersama minta salah satu asisten untuk memberikan sedikit tekanan
supra pubis ke arah bawah dengan lembut. Jangan lakukan dorongan pada
pubis, karena akan mempengaruhi bahu lebih jauh dan bisa menyebabkan
rupture uteri
1) Masukkan satu tangan ke dalam vagina dan lakukan penekanan pada bahu
anterior, ke arah sternium bayi, untuk memuar bahu bayi dan megurangi
diameter bahu
1) Masukkan satu tangan ke dalam vagina dan pegang tulang lengan atas yang
e. Manuver Rubin
2) Bila tidak berhasil, tangan yang yang berada di panggulmeraih bahu yang
f. Manuver Hibbard
Menekan dagu dan leher janin ke arah rectum ibu dan seorang asisten
menekan kuat fundus saat bahu depan dibebeskan. Penekanan fundus yang
dilakukan pada saat yang salah akan megakibatkan bahu depan semakin
terjepit.
g. Posisi Merangkak
2) Coba ganti kelahiran bayi tersebut dalam posisi ini dengan cara melakukan
3) Segera setelah lahir bahu anterior, lahirkan bahu posterior dengan tarikan
h. Manuver Zavanelli
uterus.
i. Fraktur Klavikula
Mematahkan klavikula dengan cara menekan klavikula anterior terhadap ramus pubis
j. Kleidotomi
Kleidotomi yaitu memotong klavikuka dengan gunting atau benda tajam lain,
k. Simfisotomi
Simfisotomi yaitu mematahkan simfisotomi pubis untuk memermudah persalinan
A. Pengkajian keperawatan
b. Tanyakan pada klien riwayat kesehatan terdahulu dan catat jika klien pernah
a. Tanyakan pada klien jika ada anggota keluarga yang memiliki penyakit
5. Pemeriksaan Fisik
a. Kaji penampilan klien secara keseluruhan dan catat jika terdapat pucat,
kelelahan, sakit atau rasa takut; edema; dehidrasi; atau lesi terbuka
c. Kaji adanya jaringan parut, karena pembedahan abdomen atau pelvic dapat
menyisakan perlekatan
i. Palpasi payudara klien dan kaji adanya benjolan atau kista serta catat
membesar)
jantung.
3) ANALISA DATA
Do :
setiap his
datang kedua
tangan ibu
merangkul
paha dengan
mata
membuka
melihat perut,
Ttv :
TD : 110/70
mmHg
Nadi : 83 x/m RR : 23
VOLUME CAIRAN
DS udara
- Pathogen mudah
masuk
RESIKO INFEKSI
Do :
-Ibu tampak gelisah
menghadapi persalinan
4) Diagnosa keperawatan
5) Intervensi
Hindari Untuk
penyeba pemberian
b infeksi antibiotik
Kolabor
asi
dengan
dokter
Identifikasi
keaadaan
ibu dan
janin
mengakibatkan batuk
kering / iritasi.