Stunting adalah kondisi tumbuh dan kembang anak yang terganggu yang disebabkan oleh
kurangnya asupan gizi dalam waktu yang lama (1000 HPK), adanya infeksi berulang, dan
psikososial anak yang tidak sesuai dengan standar pertumbuhan anak (WHO).
Asam folat Vitamin A Vitamin B6
Asam lemak tak jenuh Kalsium (Ca) Vitamin C
Vitamin B12 Zat Besi (Fe) Seng (Zn)
Vittamin D Yodium
Angka Kecukupan Gizi
Permenkes RI No.28 tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia.
Indikator Pertumbuhan Balita dari
Pemenuhan Asupan Zat Gizi Ibu Selama Kehamilan
Pemenuhan Asupan Gizi pada Bayi dan Balita sebagai salah satu faktor
dari pertumbuhan dan perkembangan Balita.
Kebijakan dan Regulasi Penurunan Stunting
1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005–2025 (Pemerintah
melalui program pembangunan nasional ‘Akses Universal Air Minum dan Sanitasi
Tahun 2019’, menetapkan bahwa pada tahun 2019, Indonesia dapat menyediakan
layanan air minum dan sanitasi yang layak bagi 100% rakyat Indonesia)
2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2020 – 2024 (target penurunan
prevalensi stunting menjadi 14% pada 2024)
3. Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi 2011-2015, Bappenas, 2011.
4. Undang-Undang (UU) No. 36/2009 tentang Kesehatan
5. Peraturan Pemerintah (PP) No.33/2012 tentang Air Susu Ibu Eksklusif
6. Peraturan Presiden (Perpres) No. 42/2013 tentang Gerakan Nasional Percepatan
Perbaikan Gizi
7. Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes) No. 450/Menkes/SK/IV/2004 tentang
Pemberian Ais Susu Ibu (ASI) Secara Eksklusif Pada Bayi di Indonesia
8. Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No.15/2013 tentang Tata Cara Penyediaan
Fasilitas Khusus Menyusui dan/atau Memerah Air Susu Ibu
9. Permenkes No.3/2014 tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
10. Permenkes No.23/2014 tentang Upaya Perbaikan Gizi
11. Kerangka Kebijakan Gerakan Nasional Percepatan Gizi Dalam Rangka Seribu Hari
Pertama Kehidupan (Gerakan 1.000 HPK), 2013.
12. Hari Pertama Kehidupan (Gerakan 1000 HPK), 2013. 12
Asupan Makanan dan Gizi sebagai Input dan Faktor Penting terciptanya Status Gizi dan Kesehatan yang akan berdampak pada
Sosial Ekonomi dan Lingkungan juga tercapainya SDG’s (Sustainable Development Goals/Tujuan Pembangunan yang Berkelanjutan)
United Nations, 2020. Policy Brief: The Impact of Covid-19 on Food Security and Nutrition
Buletin Stunting, 2018.
PRAKTIK BAIK
AKADEMISI
Keragaman Makanan
Balita mengonsumsi ≥
4 dari 7 Kelompok
Makanan (min.2sdm)
Minyak 100
Kacang&Biji-bijian 21.8
Susu & Produk Olahan 31
Ikan&Seafood 29.6
Keanekaragaman Pangan: Telur 64.8
5 kelompok Pangan dikonsumsi Daging 78.9
Jeroan 18.3
Makanan Beragam: Buah Lainnya 10.6
Beragam dalam setiap kelompok Buah Vit A 15.5
Sayuran Lainnya 12
pangan Sayuran Hijau Tua 23.2
Sayuran Vit A 3.5
Akar Umbi 36.6
Sereal 100
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
INVESTASI:
Waktu
Tenaga
Rp. 12.000,- Rp. 15.000,-
Kemauan
TERIMA KASIH
Semoga Bermanfaat dan Mendapatkan Keberkahan untuk Kita Semua