Penyakit alzheimer adalah penyakit neurodegeneratif yang terjadi bertahap dan progresif. Hal ini
ditandai dengan penurunan memori, bahasa, pemecahan masalah dan keterampilan kognitif lainnya
yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Penurunan ini
terjadi karena sel-sel saraf (neuron) di bagian otak yang terlibat dalam fungsi kognitif telah rusak
dan tidak lagi berfungsi normal.
Pada penyakit Alzheimer, kerusakan saraf akhirnya mempengaruhi bagian otak yang memungkinkan
seseorang untuk melaksanakan fungsi tubuh dasar seperti berjalan dan menelan. Pada akhirnya,
penderita dapat mengalami kematian setelah beberapa tahun karena kemampuan motoriknya sudah
tidak berfungsi (Sianturi, 2021).
Faktor risiko
Terdapat beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan penyakit alzheimer seperti (PERDOSSI,
2015; Nisa dan Lisiswanti, 2016):
1. Usia
Risiko terjadinya PA meningkat secara nyata dengan meningkatnya usia,
meningkat dua kali lipat setiap 5 tahun pada individu diatas 65 tahun dan
50% individu diatas 85 tahun mengalami demensia.
2. Jenis Kelamin
Beberapa studi prevalensi menunjukkan bahwa PA lebih tinggi pada wanita dibanding pria.
Angka harapan hidup yang lebih tinggi dan
tingginya prevalensi PA pada wanita yang tua dan sangat tua dibanding pria.
4. Penyakit Sistemik
Faktor resiko vaskular berkontribusi terhadap meningkatnya resiko PA. Secara khusus,
hipertensi usia pertengahan, hiperkolesterolemia pada usia pertengahan, diabetes melitus
dan stroke semuanya telah terbukti berhubungan dengan peningkatan resiko PA.
Dafpus
Nisa, K. M., & Lisiswanti, R. (2016). Faktor Risiko Demensia Alzheimer. Jurnal Majority, 5(4), 86–
90.