SPACE MAINTAINER
2
SPACE REGAINER
SPACE MAINTAINER
Definisi
Dental space maintenance adalah perawatan dalam kasus kehilangan
prematur dari gigi sulung (premature loss) untuk mempertahankan ruang bagi
gigi permanen sehingga mencegah malposisi, supra-erupsi, impaksi, atau
crowding dari gigi permanen yang sedang berkembang.
Tujuan
Mencegah hilangnya panjang, lebar, dan keliling lengkung rahang dengan
mempertahankan posisi gigi-geligi yang ada.
Albati M, Showlag R, Akili A, Hanafiyyah H, AlNashri H, Aladwani W, Alfarsi G, Alharbi M, Almutairi A. Space maintainers application, indication and
complications. Int J Community Med Public Health. 2018 Nov;5(11):4970-4
American Academy of Pediatric Dentistry. Management of the developing dentition and occlusion in pediatric dentistry. Pediatr Dent. 2017;39(6):334-47.
Indikasi
1. Apabila terjadi kehilangan gigi sulung dan gigi penggantinya belum siap
erupsi menggantikan posisi gigi sulung tersebut dan analisa ruang menyatakan
masih terdapat ruang yang memungkinkan untuk gigi permanennya.
2. Jika ada kebiasaan yang buruk dari anak, misalnya menempatkan lidah di
tempat yang kosong atau menghisap bibir maka pemasangan space maintainer
ini dapat diinstruksikan sambil memberi efek menghilangkan kebiasaan buruk.
3. Adanya tanda-tanda penyempitan ruang
4. OH baik.
5. Hilangnya molar kedua sulung pada saat molar pertama permanen erupsi.
Albati M, Showlag R, Akili A, Hanafiyyah H, AlNashri H, Aladwani W, Alfarsi G, Alharbi M, Almutairi A. Space maintainers application, indication and
complications. Int J Community Med Public Health. 2018 Nov;5(11):4970-4
Kontra Indikasi
1. Tidak terdapat tulang alveolar yang menutup mahkota gigi tetap yang akan
erupsi.
2. Ruangan yang berlebihan untuk gigi tetapnya erupsi
3. Kekurangan ruang yang sangat banyak sehingga memerlukan tindakan
pencabutan dan perawatan orthodonti
4. Gigi permanen penggantinya tidak ada
5. Active dental caries
6. Overcrowding
Albati M, Showlag R, Akili A, Hanafiyyah H, AlNashri H, Aladwani W, Alfarsi G, Alharbi M, Almutairi A. Space maintainers application, indication and
complications. Int J Community Med Public Health. 2018 Nov;5(11):4970-4
Syarat Space Maintainer
Albati M, Showlag R, Akili A, Hanafiyyah H, AlNashri H, Aladwani W, Alfarsi G, Alharbi M, Almutairi A. Space maintainers application, indication and
complications. Int J Community Med Public Health. 2018 Nov;5(11):4970-4
General Considerations
1. Etiologi kehilangan gigi sulung umumnya → anterior: trauma, posterior: karies
2. Premature loss gigi sulung akibat karies, infeksi, trauma, erupsi ektopik, atau crowding → dapat
mengganggu pola eksfoliasi gigi sulung & erupsi gigi permanen jika panjang lengkung rahang
berkurang → space loss untuk gigi permanen pengganti
3. Space loss → menyebabkan atau memperparah maloklusi (gigi permanen pengganti crowding, rotasi,
erupsi ektopik, crossbite, overjet berlebih, overbite berlebih, dan relasi molar yang tidak normal)
4. Gigi sulung yang karies sebisa mungkin direstorasi untuk menghindari maloklusi akibat gigi diekstraksi.
5. Penggunaan space maintainer: u/ mengurangi prevalensi dan keparahan maloklusi setelah premature
loss.
6. Penggunaan space regainer: u/ regain jika space sudah benar-benar hilang → kemudian dijaga dengan
space maintainer.
7. Gigi penyangga SM bisa tanggal, mengganggu erupsi gigi tetangga, berisiko karies dan dekalsifikasi
karena SM → perlu dimonitor, disesuaikan, dan diperbarui (remade)
Nowak A, Christensen JR, Mabry TR, Townsend JA, Wells MH, editors. Pediatric Dentistry: infancy through adolescence. Elsevier Health Sciences; 2018.
American Academy of Pediatric Dentistry. Management of the developing dentition and occlusion in pediatric dentistry. Pediatr Dent. 2017;39(6):334-47.
Cameron AC, Widmer RP. Handbook of Pediatric Dentistry. Elsevier Health Sciences; 2013 Jul 10.
Treatment Considerations
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan (AAPD):
1. Gigi yang hilang
2. Waktu berlalu sejak kehilangan gigi
3. Penilaian oklusi dan ruang
4. Dental age
5. Perkembangan akar gigi permanen pengganti
6. Banyaknya tulang alveolar yang menutup benih gigi permanen pengganti
7. Riwayat kesehatan dan status medis pasien
8. Kooperativitas pasien
9. Oral habit
10. Oral hygiene
American Academy of Pediatric Dentistry. Management of the developing dentition and occlusion in pediatric dentistry. Pediatr Dent. 2017;39(6):334-47.
Premature Loss Gigi Insisif Sulung
Digantikan dengan gigi tiruan dengan alasan:
A. Mempertahankan ruang
Premature loss 1/lebih insisif sulung dpt menyebabkan space loss yg dapat diabaikan jika c & m sulung
masih ada. Tapi sedikit bukti penelitian premature loss gigi insisif sulung dapat menyebabkan space loss
karena:
i. Terjadi redistribusi space tapi tidak sampai space loss
ii. Tidak terjadi drifting gigi selama fase gigi sulung memiliki spacing fisiologi
iii. Pengecualian perlu SM: jika insisif sulung tanggal lebih dulu sebelum erupsi c sulung atau ada
crowding di anterior.
B. Fungsi mastikasi
Sedikit penelitian
C. Berbicara
Valid jika kehilangan gigi insisif terjadi saat anak baru mulai bicara, banyak bunyi yang dibuat dengan lidah
menyentuh permukaan lingual insisif RA sulung. Jika sudah bisa bicara tidak perlu diganti.
D. Estetika
Hanya jika ada permintaan ortu.
Nowak A, Christensen JR, Mabry TR, Townsend JA, Wells MH, editors. Pediatric Dentistry: infancy through adolescence. Elsevier Health Sciences; 2018.
American Academy of Pediatric Dentistry. Management of the developing dentition and occlusion in pediatric dentistry. Pediatr Dent. 2017;39(6):334-47.
Cameron AC, Widmer RP. Handbook of Pediatric Dentistry. Elsevier Health Sciences; 2013 Jul 10.
Premature Loss Gigi Kaninus Sulung
Nowak A, Christensen JR, Mabry TR, Townsend JA, Wells MH, editors. Pediatric Dentistry: infancy through adolescence. Elsevier Health Sciences; 2018.
American Academy of Pediatric Dentistry. Management of the developing dentition and occlusion in pediatric dentistry. Pediatr Dent. 2017;39(6):334-47.
Cameron AC, Widmer RP. Handbook of Pediatric Dentistry. Elsevier Health Sciences; 2013 Jul 10.
Premature Loss Gigi Molar Sulung
● Menyebabkan mesial drift gigi yang ada di distal space baru (lebih parah pada premature loss
m2 sulung)
● Premature loss m2 sulung baik sebelum/sesudah erupsi M1 permanen: space loss
● Premature loss m1 sulung:
○ Beberapa temuan mengatakan tidak space loss jika interdigitasi baik (oklusi M1
permanen RA dan RB yg sudah erupsi baik) → mencegah tipping
○ Gigi di sebelah mesial space baru bisa distal drift (lebih umum pada premature loss m1
drpd m2)
● Space Maintainer sangat penting untuk anak yg memiliki normal arch length dan kehilangan
molar desidui. Any loss space → Crowding gigi permanen
● M2 permanen memegang peran penting u/ Leeway Space
Nowak A, Christensen JR, Mabry TR, Townsend JA, Wells MH, editors. Pediatric Dentistry: infancy through adolescence. Elsevier Health Sciences; 2018.
American Academy of Pediatric Dentistry. Management of the developing dentition and occlusion in pediatric dentistry. Pediatr Dent. 2017;39(6):334-47.
Cameron AC, Widmer RP. Handbook of Pediatric Dentistry. Elsevier Health Sciences; 2013 Jul 10.
Space Loss Tanpa Premature Loss
Nowak A, Christensen JR, Mabry TR, Townsend JA, Wells MH, editors. Pediatric Dentistry: infancy through adolescence. Elsevier Health Sciences; 2018.
American Academy of Pediatric Dentistry. Management of the developing dentition and occlusion in pediatric dentistry. Pediatr Dent. 2017;39(6):334-47.
Cameron AC, Widmer RP. Handbook of Pediatric Dentistry. Elsevier Health Sciences; 2013 Jul 10.
Efek Samping Space Maintainer
American Academy of Pediatric Dentistry. Management of the developing dentition and occlusion in pediatric dentistry. Pediatr Dent. 2017;39(6):334-47.
1
REMOVABLE
SPACE
MAINTAINER
Space
2
Maintainer
FIXED SPACE
MAINTAiNER
Removable Space Maintainer
Indikasi Kontraindikasi
1. Kasus yang mementingkan estetika
2. Gigi penyangga tidak dapat memberi
dukungan untuk fixed appliance
3. Hasil pemeriksaan radiografi
menunjukkan gigi tidak akan erupsi
erupsi dalam waktu 5 bulan 1. Pasien yang tidak kooperatif
4. Gigi yang belum erupsi secara 2. Pasien yang alergi terhadap bahan
sempurna sehingga akan sulit untuk material akrilik
adaptasi band 3. Pasien dengan riwayat epilepsi
5. Pasien cleft yang membutuhkan
obturasi dari defek palatal
6. Beberapa gigi susu hilang dan
membutuhkan penggantian fungsi oleh
GTSL atau GTL
Keuntungan Kerugian
1. Memungkinkan untuk hilang atau rusak
1. Mudah dibersihkan dan memungkinkan oleh pasien
kebersihan mulut yang baik 2. Pasien yang tidak kooperatif mungkin
2. Mempertahankan atau mengembalikan tidak rutin memakai alat
dimensi vertikal 3. Pertumbuhan rahang lateral dapat
3. Mendukung fungsi penting seperti menjadi terbatas jika ada beberapa claps
pengunyahan, estetika dan fonetik. yang tergabung
4. Membantu mencegah tongue thrust 4. Dapat menyebabkan iritasi jaringan lunak
habit pada ruang ekstraksi di bawahnya
5. Tidak memerlukan konstruksi band 5. Permasalahan retensi karena gigi kaninus
sulung tidak memiliki undercut yang besar
untuk perlekatan clasp
Pengunaan Removable SM di
malam hari
Klasifikasi
1. Functional
2. Non functional
Fixed Space Maintainer
Keuntungan Kerugian
2
Maintainers Fixed Bilateral, ex:
Nance arch,
Transpalatal arch,
Lower lingual arch
Keuntungan
1. Digunakan untuk mempertahankan
Band and
kehilangan unilateral molar pertama sulung
sebelum atau setelah erupsi molar pertama
permanen
Loop
2. Digunakan untuk mempertahankan ruang
kehilangan bilateral molar sulung sebelum
erupsi gigi insisivus permanen
3. Alat murah dan mudah dibuat.
Kekurangan
Kontraindikasi
● Membutuhkan frequent adjustment pada
prosedur pre-existing → ex: space
regaining
● Rampan karies, skor plak tinggi, kooperasi
pasien yang buruk
● Crowding mandibula anterior yg parah
atau erupsi lingual gigi succedaneous
Fixed bilateral
Indikasi
appliance with
Denture dapat menjadi pilihan untuk
●
anak-anak yang gigi serinya dicabut. Gigi denture
sulung prosthetic dapat dipasangkan pada
lingual arch yang memanjang dari banded
molars untuk menggantikan gigi insisivus
yang hilang.
● Alat ini sering disebut groper fixed anterior
bridges atau pediatrik parsial, umumnya
ditujukan untuk estetika tetapi dapat
melayani tujuan fungsional jika gigi
posterior telah dicabut.
SPACE REGAINER
Definisi
● Jika gigi sulung tanggal (premature loss) dan migrasi gigi permanen sudah terjadi, maka diperlukan alat
space regainer untuk mendapatkan ruang kembali.
● Space regainer → bagian dari interceptive orthodontics → fase pada perawatan orthodontics dimana
kelainan sudah terjadi dan berfungsi untuk mengeliminasi dan mencegah keparahan dari kelainan.
● Space regainer digunakan sampai gigi permanen pengganti erupsi.
● Pada maxilla → mencegah class II dengan memperbaiki gigi M1 yang mesial drifting/rotasi,
● Pada mandibula → mencegah class III dengan menegakkan M1 yang tipping.
● Alat yang digunakan tidak boleh mengekstrusi gigi.
● Diagnosis → pemeriksaan radiografi dan model studi harus dilakukan untuk menilai seberapa besar ruang
yang dibutuhkan. Pada pemeriksaan radiografi diperhatikan juga gigi M2 permanen yang akan tumbuh dan
menilai ruang untuk distalisasi M1.
● Gigi yang migrasi juga harus diperhatikan movementnya → bodily atau tipping. Tipping lebih mudah
daripada bodily.
Cameron AC, Widmer RP. (2013). Handbook of Pediatric Dentistry. Elsevier Health Sciences
Radiografi
Cameron AC, Widmer RP. (2013). Handbook of Pediatric Dentistry. Elsevier Health Sciences
Removable Space Regainer
1. Split-block/Split-saddle
2. Fixed loop-spring
3. Sling-shot space regainer
Cameron AC, Widmer RP. (2013). Handbook of Pediatric Dentistry. Elsevier Health Sciences
Chandak, P. et al. (2015). Space Regainer in Pediatric Dentistry. International Dental & Medical Journal of Advanced Research. Vol.1. 1-5
Uprighting mechanics
Cameron AC, Widmer RP. (2013).. Handbook of Pediatric Dentistry. Elsevier Health Sciences
Fixed Space Regainer
1. Jaffe appliance : u/ minor space
regaining, menggunakan bukal-lingual
sliding arch
2. Gerber appliance : menggunakan
compressed open coil, bisa langsung
dibuat direct pada pasien.
3. Hotz lingual arch : u/ distalisasi molar
(M1 bawah mesial drifting tapi gigi P/C
belum drifting)
4. Lip bumper : u/ distalisasi/menegakkan
molar bawah.
5. King’s appliance : bisa u/ rahang atas &
bawah, menggunakan open coil spring.
Cameron AC, Widmer RP. (2013). Handbook of Pediatric Dentistry. Elsevier Health Sciences
Chandak, P. et al. (2015). Space Regainer in Pediatric Dentistry. International Dental & Medical Journal of Advanced Research. Vol.1. 1-5
Extra-oral appliance
Kasus
Komponen retensi:
1. C clasp pada gigi 54 yang berjalan dari distal ke mesial
2. C clasp pada gigi 65 yang berjalan dari mesial ke distal
3. Labial bow dengan U loop pada gigi 53 dan 63
4. Perluasan landasan ke palatum dengan menghindari palatum lunak.
5. Perluasan sayap sampai maksimal ⅓ oklusal dari tinggi mucobuccofold.
Topical Fluoride
Mechanism of Action
Nowak, A.J et al. (2019). Pediatric Dentistry: Infancy Through Adolescence Sixth Edition p.283-286. Philadelphia: Elsevier
Topical Fluoride pada Anak Usia 0 - 3 Tahun
● Aplikasi TF oleh orang tua atau profesional perlu kehati-hatian untuk meminimalkan
jumlah fluoride yang tertelan.
Nowak, A.J et al. (2019). Pediatric Dentistry: Infancy Through Adolescence Sixth Edition p.283-286. Philadelphia: Elsevier
Fluoride Varnish
● Anak usia 0 – 3 tahun: fluoride varnish
yang mengandung 5% sodium
fluoride (2,26% ion fluoride) dan
hanya memerlukan <0,5 mL untuk
melapisi permukaan gigi serta area
berisiko tinggi.
● Rekomendasi American Dental
Association (ADA): aplikasi fluoride
varnish 2x dalam setahun, setiap 6
bulan sekali atau 3 bulan sekali untuk
pasien dengan karies risiko tinggi.
Nowak, A.J et al. (2019). Pediatric Dentistry: Infancy Through Adolescence Sixth Edition p.283-286. Philadelphia: Elsevier
Prosedur Aplikasi Fluoride Varnish
Nowak, A.J et al. (2019). Pediatric Dentistry: Infancy Through Adolescence Sixth Edition p.283-286. Philadelphia: Elsevier
Nowak, A.J et al. (2019). Pediatric Dentistry: Infancy Through Adolescence Sixth Edition p.283-286. Philadelphia: Elsevier
Topical Fluoride pada Anak Usia 3-6 tahun
Nowak, A.J et al. (2019). Pediatric Dentistry: Infancy Through Adolescence Sixth Edition p.283-286. Philadelphia: Elsevier
Professional Application of Fluoride
Nowak, A.J et al. (2019). Pediatric Dentistry: Infancy Through Adolescence Sixth Edition p.283-286. Philadelphia: Elsevier
Professional Application of Fluoride
Nowak, A.J et al. (2019). Pediatric Dentistry: Infancy Through Adolescence Sixth Edition p.283-286. Philadelphia: Elsevier
Fluoride Varnish untuk anak 3-6 tahun
Nowak, A.J et al. (2019). Pediatric Dentistry: Infancy Through Adolescence Sixth Edition p.283-286. Philadelphia: Elsevier
Considerations untuk Special Patients
● Untuk anak dengan disabilitas/medical condition → pilih yang cepat digunakan (fluoride varnish).
● Untuk anak yang sedang dalam perawatan radiasi/kemoterapi → biasanya mengalami ulserasi pada
jaringan lunak → sangat sensitif terhadap bahan yang low pH (co: APF) → menggunakan fluoride
formulation yang diluted, neutral, dan non irritating.
● Untuk anak dengan gagal ginjal kronis → mengalami peningkatan serum fluoride level dan insiden
kariesnya rendah → professional applied TF tidak direkomendasikan.
Nowak, A.J et al. (2019). Pediatric Dentistry: Infancy Through Adolescence Sixth Edition p.283-286. Philadelphia: Elsevier
Topical Fluoride pada Anak 6 - 12 Tahun
Nowak, A.J et al. (2019). Pediatric Dentistry: Infancy Through Adolescence Sixth Edition p.283-286. Philadelphia: Elsevier
● Sediaan fluoride konsentrasi tinggi oleh profesional atau home use :
○ Aplikasi fluoride varnish atau fluoride gel harus dipertimbangkan untuk
anak dengan risiko tinggi karies.
○ Fluoride gel yang lebih pekat (0,5% APF) telah terbukti efektif dalam
mengurangi kejadian karies dan pada pasien berisiko tinggi dengan
rampant karies bila digunakan dua kali sehari untuk pencegahan karies.
Nowak, A.J et al. (2019). Pediatric Dentistry: Infancy Through Adolescence Sixth Edition p.283-286. Philadelphia: Elsevier
1
Home Use
Topical
2
Fluoride
Professionally
Applied
Cameron AC, Widmer RP. (2013).. Handbook of Pediatric Dentistry. Elsevier Health Sciences
HOME USE
Considerations:
1. Jumlah lesi karies atau area yang mengalami remineralisasi Fluoride
2. Frekuensi mengkonsumsi makanan/minuman manis/bergula Toothpaste
3. Umur pasien Fluoride Mouthrinse
4. Kepatuhan pasien terhadap kesehatan mulut
5. Tingkat fluoridasi air minum di masyarakat Tooth Mousse
6. Kondisi medis lainnya
Fluoride Tablets
Stannous Fluoride
Cameron AC, Widmer RP. (2013).. Handbook of Pediatric Dentistry. Elsevier Health Sciences
Fluoride Toothpaste
● Cara yang paling umum dan sederhana
● Bentuk/sediaan ditambahkan ke dalam Considerations:
pasta gigi
○ Sodium fluoride
1. Pasta gigi rendah fluoride tidak boleh
○ Sodium monofluorophospate
digunakan di daerah pasokan air tidak
(MFP)
berfluoride
○ Stannous fluoride/amino fluoride
2. Anak usia 6-36 bulan hanya mengoleskan
pasta gigi pada sikatnya
3. Anak usia > 6 tahun diinstruksikan untuk
menggunakan pasta gigi sebesar “biji
kacang polong”
4. Orang tua harus mengawasi anak pada
saat menyikat gigi (<7 tahun)
5. Anak usia > 10 tahun dan resiko karies
tinggi boleh diberikan kada fluoride > 1400
ppm
Cameron AC, Widmer RP. (2013).. Handbook of Pediatric Dentistry. Elsevier Health Sciences
Fluoride Mouthrinse
Jenis Indikasi
● Anak-anak yang menjalani perawatan
Daily
ortodontik.
● 0.05% w/v neutral sodium fluoride (220 ppm
F−)
● Pasien dengan hiposalivasi karena
● Partly acidulated solution of sodium fluoride, obat-obatan atau yang tidak memiliki
phosphoric acid and sodium monobasic (200 kelenjar saliva mayor secara kongenital.
ppm F−). ● Anak-anak dengan masalah medis dan
Weekly beresiko karies tinggi
● 0.2% w/v neutral sodium fluoride (900 ppm F−).
● Anak dengan karies gigi yang aktif.
● Individu yang sulit untuk menyikat gigi
Cameron AC, Widmer RP. (2013).. Handbook of Pediatric Dentistry. Elsevier Health Sciences
Tooth Mousse Fluoride Tablets
Cameron AC, Widmer RP. (2013).. Handbook of Pediatric Dentistry. Elsevier Health Sciences
Stannous Fluoride
● Digunakan untuk remineralisasi white
spot dan hipomineralisasi lesi pada
enamel
● 0,4% stannous fluoride efektif dalam
mencegah karies pada akar
● Mengandung 1000 ppm F− dan 3000 ppm
Sn2+
● Pemakaian:
Jumlah kecil ditempatkan pada cotton bud
dan diaplikasikan pada permukaan gigi
yang kering
○ Orang dewasa: mandiri
○ Anak-anak: oleh orang tua
Cameron AC, Widmer RP. (2013).. Handbook of Pediatric Dentistry. Elsevier Health Sciences
PROFESSIONALLY
APPLIED
Fluoride Varnish
Concentrated Fluor Gel, Foams,
Solution, Cremes
APF Gel
Cameron AC, Widmer RP. (2013).. Handbook of Pediatric Dentistry. Elsevier Health Sciences
Fluoride Varnish
Indikasi
● Enamel dan dentin hipersensitif
● Sebagai alternatif fissure sealant pada
permukaan oklusal gigi molar permanen
● 40% Fluoride Varnish
● Aklimatisasi pada anak-anak yg nervous
→ efek pencegahan karies gigi
● Remineralisasi lokal pada lesi white spot
● Mudah diaplikasikan
● Sebagai bagian dari pencegahan karies
● Tidak perlu dilakukan profilaksis
pada anak baik pada gigi
● Keringkan gigi sebelum diaplikasikan →
sulung/permanen/mixed dentition
adhesi → penyerapan fluoride
● Sebagai tindakan pencegahan rutin pada
pasien gangguan medis atau
berkebutuhan khusus
Cameron AC, Widmer RP. (2013).. Handbook of Pediatric Dentistry. Elsevier Health Sciences
Fluoride Varnish
● Gigi permanen: 0,75 mL (17 mg F−). ● Fluor Protector (Ivoclar Vivadent) adalah
varnish bening yang mengandung 0,9%
difluorsilane dalam basis varnish poliuretan
dengan pelarut etil asetat dan isoamil
propionat.
Cameron AC, Widmer RP. (2013).. Handbook of Pediatric Dentistry. Elsevier Health Sciences
Concentrated Fluoridated Gels,
Foams, Solutions, Cremes APF Gel
Cameron AC, Widmer RP. (2013).. Handbook of Pediatric Dentistry. Elsevier Health Sciences
Neutral Sodium Fluoride Stannous Fluoride Solution
PERTEMUAN KE-2
SPACE MANAGEMENT
SPACE MANAGEMENT
NON-FUNCTIONAL DAN
FUNCTIONAL
Space Maintaner Non-Fungsional
● Indikasi:
○ mengidentifikasi suatu patologi,
○ mengevaluasi perkembangan gigi,
○ trauma dentoalveolar,
○ lesi karies yang dalam
● diperlukan sebelum penempatan akhir dari distal shoe
untuk menentukan apakah ekstensi berada dalam
hubungan yang tepat dengan molar pertama
permanen yang belum erupsi, yaitu ditempatkan di
subgingiva 1-1.5 mm dibawah marginal ridge molar
permanen yang belum erupsi
Teknik Radiografi Panoramik
Analisis Nance
Analisis Moyers
Analisis Tanaka-Johnston
Analisis Huckaba
Analisis Nance
● Nance (1947) menyatakan bahwa kebutuhan ruang
dapat diperoleh dengan melihat selisih antara
perbedaan lebar mesiodistal gigi sulung dengan
gigi penggantinya yang dikenal dengan leeway
space.
● Rata-rata leeway space RA: 0,9 mm
● Rata-rata leeway space RB: 1,7 mm
● Cara menghitung:
1. Mengukur jarak lebar gigi caninus, molar 1, dan
molar 2 pada model studi menggunakan kaliper
digital akurasi 0,1 mm
2. Mengukur lebar gigi pengganti pada foto radiografi
dengan kawat lunak atau kuningan dan penggaris.
Analisis Moyers
Seorang anak laki-laki usia 8 tahun datang ke RSGM bersama ibunya dengan
keluhan terdapat gigi yang tanggal dan ingin dirawat agar gigi permanen
tumbuh rapi. Pemeriksaan intra oral menunjukkan premature loss gigi 64.
Pemeriksaan panoramik menunjukkan benih gigi 24 berjarak 4 mm dari tulang
alveolar. Dokter gigi melakukan analisis moyers dan didapatkan terdapat
0,7mm kelebihan ruang. Rencana perawatan adalah space maintainer lepasan
gigi 64.
Analisis
Space
1-3 mm >3 mm
Maintainer
RAHANG BAWAH
● Labial Bow
○ Mempertahankan alat dalam mulut dan mencegah gigi anterior RA
bergerak ke depan.
○ Harus diletakkan jauh dari gingival karena hanya digunakan untuk retensi
tetapi tidak menekan papilla interdental.
○ Flyover di oklusal embrasure antara insisif lateral dan kaninus atau di
distal kaninus
Komponen Retentif
● Clasp
○ Clasps sederhana sebagai clasps
interproximal atau wrap around clasps.
○ Adam’s clasps, ball clasps atau C clasps
dapat juga digunakan sebagai retensi.
● Base Plate
○ Terbuat dari akrilik yang
lembut agar tidak
menghalangi gigi
permanen yang erupsi
○ RA: sampai AH line,
○ RB: jangka panjang perlu
dibuat lingual bar
Komponen Aktif
● Pegas Coil
○ Digunakan untuk menggerakan gigi ke mesial dan distal dalam
lengkung gigi.
○ Lengan bebas berada sedikit ke arah insisal dari margin gingiva gigi
yang akan digerakkan, kawat yang keluar dari pelat landasan, memeluk
bagian mesial atau distal gigi, dan memiliki akhiran loop kecil pada
sepertiga permukaan labial, yang berada sedikit ke arah insisal dari
margin gingiva.
○ Ketika alat diletakan pada mulut pasien sebelum diinsersikan, pegas
akan berada di bawah tepi insisal atau oklusal gigi, sepertiga dari lebar
gigi dari posisi aslinya.
○ Setelah alat diinsersikan, pegas yang telah aktif akan tertekan ke posisi
awal dan memberikan gaya untuk menggerakan gigi.
Komponen Aktif
● Sekrup Ekspansi
○ Skrup yang paling sering digunakan dalam removable
space regainer adalah tipe yang mempunyai dua bagian
atau dengan benang di tengah silinder yang diputar
dengan kunci yang memisahkan kedua bagian dengan
jarak yang sudah dihitung sebelumnya.
○ Sekrup ekspansi terdiri dari 4 lubang, 2 terlihat sekaligus.
Kunci sekrup harus dimasukkan ke lubang yang terdekat
dengan bagian belakang panah, kemudian diputar searah
dengan tanda panah.
○ 1x aktivasi = 1 ¼ putaran = membuka split akrilik sebesar
0.25 mm (lebar rata-rata ligamen periodontal)
Aktivasi Removable Space
Regainer
Helical Spring
Activated Lip Bumper Appliance: Menggunakan tekanan ringan dari bibir bawah untuk
menggerakkan molar bawah ke distal
Lip Bumper
● Meskipun beberapa gerakan posterior gigi geraham
dapat diamati saat menggunakan lip bumper, alat
ini juga mengubah keseimbangan gaya terhadap
gigi insisivus, menghilangkan restraint dari bibir
pada gigi ini. Hasilnya adalah pergerakan gigi
insisivus ke depan.
● Bumper bibir bukanlah pengatur ruang yang baik
dan harus diganti dengan lingual arch ketika
pemeliharaan jangka panjang dari ruang yang
diperoleh kembali diperlukan.
Activated Lip Bumper Appliance: Menggunakan tekanan ringan dari bibir bawah untuk
menggerakkan molar bawah ke distal
Gerber type
● Dibuat secara direct pada
pasien, dengan molar band
dan loop U,serta
penggunaan open coil
spring di sisi bukal dan
lingual.
● Menggunakan wire 0,7 mm,
ukuran pegas lebih panjang
daripada lebar space,
sehingga ketika dipasang
pegas dalam keadaan
teraktivasi
Hotz Lingual Arch Regainer
● Metode lain untuk memindahkan distal molar
menggunakan Hotz Lingual Arch (Hitchocock
1874).
● Indikasi Hotz Lingual Arch adalah gigi
permanen bergerak ke mesial dan terdapat
ruangan yang cukup untuk erupsi gigi
permanen molar kedua.
● Untuk mengaktifkannya, loop dikecilkan
atau dibesarkan secara berkala sebulan
sekali sampai mendapatkan ruangan yang
sesuai. Waktu perawatan sekitar 3-6 bulan
untuk pergerakan sebesar 2 mm dalam 1
kuadran
King’s Appliance
● Sebuah band dengan tube bukal bersudut
disemen pada molar yang malposisi dan bagian
lurus dari kawat dengan open coil spring
dimasukkan ke dalam tabung bukal dan diligasi ke
dalam braket
● Anchorage unit untuk lengkung mandibula pada
dasarnya adalah lengkung lingual yang tetap
dengan band dipasang pada molar pertama
sulung dari sisi perawatan dan molar permanen
pertama di sisi yang berlawanan.
● Peningkatan ruang satu milimeter sebulan
adalah kemajuan yang memuaskan dalam
reposisi molar pertama
● Pasien diberitahu akan merasa kurang nyaman dengan adanya alat di mulutnya. Jika terasa sakit →
minum analgesik.
● Waktu penggunaan alat → Alat harus digunakan setiap hari 24 jam (termasuk ketika tidur, makan, dan
beraktivitas lain). Alat dilepas jika pasien menyikat gigi, setelah makan untuk membersihkan alat, ketika
melakukan aktivitas fisik berat, dan berenang.
● Perawatan alat → Alat harus disimpan pada kontainer tertutup supaya alat tidak rusak dan tetap
bersih. Alat harus dibersihkan dengan pasta gigi dan sikat gigi setiap selesai makan untuk
membersihkan food debris (dibersihkan minimal 3 kali sehari).
● Oral hygiene dan diet → Pasien harus menjaga kebersihan mulutnya dengan baik (menyikat gigi
dengan benar 2 kali sehari) dan melakukan diet makanan yang manis dan lengket.
● Jika alat rusak → segera hubungi operator, dan operator akan mengatur appointment untuk
membetulkan alat.
● Pasien diinstruksikan untuk datang ketika waktu kontrol yang telah ditentukan dengan rutin.
Hal yang Diperhatikan Saat Kontrol
● Space maintainer → kontrol 3 bulan sekali.
● Space regainer → kontrol 4-6 minggu sekali.
● Hal yang perlu dicek ketika kontrol:
1. Pemeriksaan keutuhan alat: dilihat apakah ada 7. Kondisi gigi yang akan erupsi: dilihat
bagian yang patah/rusak, apakah masih berada apakah sudah mulai erupsi atau belum.
pada posisinya dengan benar. 8. Oral profilaksis dan perawatan lain seperti :
2. Periksa apakah pasien menggunakan alat dengan - Aplikasi TF untuk mencegah karies dan
rutin. dekalsifikasi gigi
3. Kondisi oral hygiene - Penyemenan ulang band dalam interval
4. Kondisi jaringan lunak 6 bulan
5. Pemeriksaan ruang yang dipertahankan → - Pemeriksaan radiografi untuk melihat
membandingkan ukuran ruang dari pertemuan reaksi jaringan terhadap pemasangan
sebelumnya. alat
6. Untuk space regainer: pemeriksaan pergerakan gigi
Kapan Space Maintainer/Space Regainer
Dihentikan Pemakaiannya?
● Space maintainer bisa dihentikan penggunaannya jika gigi sudah erupsi
sampai gigi tersebut bisa mempertahankan ruangnya sendiri.
● Space regainer bisa dihentikan pemakaiannya jika ruangan yang
diinginkan sudah tercapai, jika ruangan yang diinginkan sudah
tercapai, alat space regainer diganti menjadi alat pasif (space maintainer)
sampai gigi erupsi.
Topical Fluoride
Fluoride Toothpaste
Fluoride Toothpaste
● Pasta gigi berfluoride telah terbukti menjadi agen anti karies yang efektif sejak tahun
1955.
● Di sebagian besar negara barat, yaitu. Norwegia, Swedia, Denmark, Inggris, Amerika
Serikat, Belanda, dan Australia hampir 95 persen pasta gigi yang tersedia di pasaran
mengandung fluoride.
● Pasta gigi berfluoride yang paling sering digunakan adalah sodium fluoride dan
stannous fluoride dan baru-baru ini sodium monofluorophosphate dan amine
fluoride, juga digunakan.
Sodium Fluoride dan Stannous Fluoride Toothpaste
Keterangan
PO3F = Monofluorophosphate
Recommendation for Use of Fluoride Toothpaste
● Anak-anak mengembangkan
kemampuan meludah sekitar usia 3-4
tahun → Jumlah penggunaan pasta gigi
berfluoride meningkat
● American Academy of Pediatrics
merekomendasikan penggunaan pasta
gigi fluoride seukuran kacang polong
untuk anak-anak usia 3 hingga 6 tahun.
● Pada usia ini, jangan biarkan anak
mengoleskan pasta gigi sendiri atau
menyikat gigi tanpa pengawasan.
How to Use Fluoride Toothpaste
● Jika anak menelan sedikit pasta gigi ini, tidak ● Jika anak secara teratur menelan pasta gigi
apa-apa, selama menggunakan jumlah dalam jumlah yang lebih besar, fluoride
pasta gigi yang disarankan, menelan yang berlebihan dapat merusak email gigi
sedikit tidak akan menimbulkan masalah. dan menyebabkan fluorosis gigi, yang
● Namun, jika anak menelan dalam jumlah menyebabkan noda putih pada gigi. Risiko
yang lebih besar mereka mungkin kerusakan mereka tergantung pada jumlah
mengalami sakit perut. Jika ini terjadi, fluoride yang mereka konsumsi dan berapa
National Capital Poison Center lama mereka terus melakukannya.
merekomendasikan untuk memberi mereka ● Mengawasi anak-anak saat mereka
susu atau produk susu lainnya karena menyikat dan menjauhkan pasta gigi dari
kalsium mengikat fluoride di perut. jangkauan dapat membantu menghindari
hal ini.
Fluoride Varnish
Fluoride Varnish
● Efek kariostatik dari agen fluoride topikal umumnya terkait dengan kemampuannya
untuk menyimpan fluoride dalam email dan juga kedalaman penetrasinya.
● Untuk mencapai aksi fluoride yang berkepanjangan di mulut, Schmidt pada tahun
1964 mengembangkan metode pelapisan baru di mana gigi dilapisi dengan varnish
yang mengandung fluoride yang disebut F-lacquer, yang melepaskan ion fluorida ke
email gigi dalam konsentrasi tinggi selama beberapa jam di atmosfer mulut yang
lembab. Akibatnya penggunaan varnish yang mengandung fluoride dalam
pencegahan karies telah menjadi pengobatan pilihan.
Indikasi
● Anak-anak handicapped
● Lesi karies incipient
● Setelah perawatan restoratif selesai dengan anestesi umum
● Anak-anak yang sangat kecil yang tidak bisa mengeluarkan gel atau busa.
Fluoride Varnish
Dalam studi fluoride yang dilakukan sejauh ini, tidak ada efek
samping negatif yang dilaporkan. Di Eropa, Duraphat telah
menjadi pernis fluoride yang paling umum digunakan di
kalangan anak-anak selama lebih dari dua dekade, dan tidak
menunjukkan efek samping apa pun.
Stannous Fluoride
● Setelah penemuan NaF, berbagai zat dicoba untuk
dikombinasikan dengan fluoride, seperti potassium, silicon, tin,
zirconium.
● Stannous fluoride (SnF2) menjadi bahan yang paling efektif.
● SnF2 3 kali lebih efektif daripada NaF.
● Stannous fluoride (solution dan gel) mengandung 8% atau 10%
fluoride dan amine fluoride (solutions dan gel) mengandung
1.0-1.25% fluoride digunakan sebagai professional applied TF.
● Stannous fluoride mempunyai efek yang signifikan untuk
menghambat pembentukan plak dan pengasaman plak.
Mekanisme kimiawi
● Ion F bereaksi dengan hydroxyapatite dan Sn bereaksi dengan enamel menghasilkan produk Sn3F3PO4 (pada
● Calcium fluoride bereaksi kembali dengan hydroxyapatite dan membentuk sedikit fluor-hydroxyapatite.
● Tin hydroxyphosphate (Sn2(OH)PO4) terlarut dalam cairan rongga mulut dan merupakan penyebab rasa metallic
setelah aplikasi SnF2. Tin-tri-fluorophosphate (Sn2F3PO4) dan calcium trifluorostanate (CaF22(SnF3)2) yang
membuat struktur gigi lebih stabil dan tahan terhadap karies.
Persiapan Aplikasi
● Gigi harus dibersihkan terlebih dahulu dan dipoles dengan pumice →
diisolasi dengan cotton roll dan dikeringkan dengan air-spray.
● Prosedur → Muhler’s solution. ● Gigi tidak boleh terkontaminasi saliva. Satu kali aplikasi dapat dilakukan
● Stannous fluoride harus dipersiapkan pada 1 kuadran atau 1 rahang.
“fresh” → karena dapat mengalami ● Aplikasi menggunakan cotton applicator.
oksidasi dan menyebabkan efek anti ● Gigi dibiarkan moist dengan larutan selama 4 menit.
karies tidak aktif. ● Re-aplikasi dilakukan pada setiap gigi setiap 15-30 detik.
● SnF2 sebanyak 0,8 gram dimasukan ke Frekuensi aplikasi SnF2 yang direkomendasikan:
dalam kapsul → disimpan pada wadah 1 kali setahun.
yang kedap udara → kapsul tersebut
dilarutkan dalam air distilasi 10 ml pada
wadah plastik → diaduk dengan merata.
● Larutan tersebut harus segera
digunakan dan cukup untuk seluruh gigi.
Kelebihan, Kekurangan, dan Efek Samping
● Kelebihan SnF2 adalah aplikasinya hanya 1 kali dalam setahun sehingga tidak membutuhkan
berkali-kali kunjungan.
● Kekurangan dari SnF2:
1. Larutan yang digunakan harus disiapkan secara langsung sebelum digunakan karena bahan
ini tidak stabil
2. Memiliki aftertaste seperti metal dan tidak dapat ditambahkan rasa-rasa
3. Dapat menyebabkan iritasi berupa gingival blanching pada pasien dengan kesehatan gingiva
rendah
4. Memiliki efek sampingnya dapat menyebabkan pewarnaan pada gigi (warna coklat muda).
Stannous Fluoride pada produk home-use
- Stannous fluoride dentifrice : mengandung 850-1150 ppm fluoride, berbentuk gel/pasta.
- Stannous fluoride mouthrinse : stannous fluoride digunakan sebagai bahan aktif pada obat kumur
dengan konsentrasi 100, 200, 300 ppm.
Fluoride-containing
Prophylaxis Paste
Fluoride-containing Prophylaxis Paste
● Oral prophylaxis → tindakan yang bertujuan untuk menghilangkan plak dan kalkulus, menghilangkan debris,
● Dilakukan ketika kunjungan rutin ke dokter gigi atau ketika recall visit pada pasien setelah perawatan.
● Prophylactic paste dengan kandungan fluoride diciptakan supaya dokter gigi dapat melakukan oral profilaksis
● Tidak bisa menggantikan TF therapy dan tidak bisa digunakan pada pasien dengan resiko karies tinggi dan
● Permukaan enamel mengandung fluoride lebih banyak daripada permukaan dalamnya dan bahan untuk oral
profilaksis biasa akan mengikis permukaan tersebut, sehingga penggunaan pasta profilaksis yang mengandung
fluoride akan menggantikan fluoride yang hilang.
Fluoride-containing Prophylaxis Paste
● Berbentuk pasta dengan kandungan mirip pasta gigi yang
carbonate.
diterima anak-anak.
Aplikasi
DCPD
hidroksiapatit
[Ca10.(PO4)6.(OH)2] sangat reaktif dengan ion
fluoride
pH kritis
(<5,5) pH 7,0 fluoride menembus ke dalam kristal lebih
dalam melalui bukaan yang dihasilkan oleh
penyusutan
demineralisasi remineralisasi
Pembentukan fluoroapatit
APF diaplikasikan pada gigi [Ca10.(PO4)6.F2]
lebih stabil dan tahan terhadap
serangan asam
Prosedur
1. Lakukan profilaksis untuk seluruh gigi;
2. Melakukan uji coba tray topical fluor;
3. Mengisolasi area kerja dengan cotton roll dan mengerikan
gigi dengan udara;
4. Mengisi tray dengan APF gel sampai ⅓ dari tray terisi;
5. Aplikasikan tray tersebut pada gigi selama 1-4 menit sesuai
instruksi pabrik;
6. Bersihkan sisa fluor yang terdapat di permukaan gigi setelah
selesai.
7. instruksi pasca prosedur :
a. Tidak kumur, makan dan minum selama 30 menit
setelah prosedur,
b. Kontrol 1 minggu kemudian
c. mengulangi prosedur di atas sebanyak 3-6 bulan sekali
Kelebihan Kekurangan
1. tidak ada pewarnaan struktur gigi, 1. rasanya asam dan pahit,
2. stabil bila disimpan dalam botol 2. kesulitan aplikasi seperti gigi harus
polietilen, tetap basah selama empat menit
3. aplikasi sendiri memungkinkan, jika sehingga aplikasi APF gel berulang
APF dalam bentuk gel. Namun memerlukan suction supaya
untuk home use lebih disarankan meminimalkan penggunaan APF
NaF gel dibandingkan APF gel gel tersebut.
Sodium Fluoride
Metode Persiapan Rekomendasi Usia
● Larutan natrium fluorida dibuat dengan ● 3, 7, 11 dan 13 tahun
● Disebabkan tingginya konsentrasi fluoride (9000 ppm) dalam 2 % NaF → produk kelarutan CaF2
cepat terlampaui
● CaF2 → mengganggu difusi fluoride dari larutan fluoride topikal untuk berekasi dengan
hidroksiapatit
● CaF2 bereaksi dengan hidroksiapatit → hidroksiapatit terfluoridasi → struktur gigi lebih stabil,
kurang rentan terhadap asam, mengganggu metabolisme plak dan membantu remineralisasi
→ menimbulkan efek pencegahan karies gigi
Metode Aplikasi Keuntungan
● Rasa yang dapat diterima oleh pasien
1. Pertama, bersihkan dan usap/poles gigi (tidak mengiritasi gingiva dan tidak
2. Kuadran atas dan bawah diisolasi menggunakan menyebabkan perubahan warna)
cotton roll ● Relatif stabil jika disimpan dalam wadah
3. Keringkan gigi secara menyeluruh plastik
4. 2% NaF diaplikasikan menggunakan cotton ● Rangkaian perawatan harus diulang hanya
applicators dan biarkan mengering selama 4 4 kali dalam rentang usia 3 - 17 tahun,
menit bukan pada interval tahunan atau setengah
5. Ulangi prosedur pada kuadran yang belum tahunan
diaplikasikan
6. Setelah selesai, pasien diinstruksikan untuk tidak
makan, minum dan berkumur selama 30 menit
Kerugian
7. Pengaplikasian kedua, tiga dan empat dilakukan
● Pasien harus melakukan 4 kali kunjungan
pada interval mingguan
ke dokter gigi dalam waktu yang relatif
singkat
Silver-diamine Fluoride
● SDF → bahan preventif yang dapat
● Indikasi:
● Kontra indikasinya:
mengubah ikatan hydrogen dan menghambat proses respiratori, ikatan DNA, sintesis dinding sel,
dan divisi sel.
● Pada tingkatan makro, interaksi ini memberikan efek pembunuhan bakteri dan menghambat
pembentukan biofilm.
A/N – SH + AgX A/N – S – AgX + HX
● A/N merupakan Amino (A) atau asam nukleik (N), SH adalah kelompok protein thiol, Ag merupakan
● Interaksi ini mengindikasikan silver diamine fluoride berinteraksi dengan bakteri pada saat
diaplikasikan pada lesi karies hingga mampu menahan pembentukan karies melalui pembunuhan
bakteri dan mencegah perkembangan karies melalui penghambatan pembentukan biofilm.
Mekanisme Aksi
● Pada gigi karies yang telah di aplikasikan SDF → terjadi reaksi yang membentuk fluor apatit dan
silver fosfat.
● Silver fosfat bereaksi dengan asam amino dan asam nukleat yang ada di dalam bakteri
● Silver amino dan nukleat acid → menghambat metabolisme dan reproduksi bakteri → bakteri mati
● Silver amino dan silver nukleat dalam bakteri menghasilkan silver nitrat yang memberi pewarnaan
● Staining
● Burning sensation
● Aphthous ulcer
● Calculus
● Jika overdosis:
○ Abdominal pain
○ Perubahan rasa (indera pengecap)
○ Kejang
○ Bradycardia
○ Tachycardia
Concentrated
Fluoride Foam
Concentrated Fluoride Foam
● Fluoride foam mengandung APF (asam) yang memiliki
kemampuan infiltrasi lebih dalam.
● Ada pula neutral fluoride foam yang memberikan
fluoride tanpa merusak permukaan restorasi serta
merupakan alternatif untuk pasien yang sensitif
terhadap asam.
● Indikasi: sama dengan topikal fluor lain, tetapi lebih
efektif diberikan pada gigi sulung dan permukaan
proksimal.
● Mechanism of Action: kemampuan melepaskan fluoride
pada fluoride foam sama seperti gel APF
Aplikasi
1. Kocok botol dengan kuat selama setidaknya 10 detik sebelum digunakan.
2. Pegang botol dengan posisi terbalik untuk mengeluarkan isinya
3. Arahkan kaleng ke tray dan tekan perlahan nosel. Gunakan satu tekan per rahang,
karena busa akan mengembang dan mengisi tray.
4. Untuk hasil terbaik, keringkan gigi sebelum aplikasi.
5. Masukkan tray dan minta pasien menggigitnya dengan ringan, dengan gerakan
mengunyah untuk memastikan cakupan interproksimal.
6. Diamkan tray di dalam mulut pasien selama 4 menit.
7. Gunakan saliva ejector selama perawatan untuk meminimalkan material tertelan.
8. Keluarkan tray dan minta pasien membuang sisa fluoride foam dari mulut
9. Instruksikan pasien untuk tidak makan, minum, atau berkumur minimal 30 menit
setelah aplikasi.
Efek Samping