Momen pergantian tahun sedang terjadi. Naskah khutbah Jumat di bawah ini mengajak
kita semua untuk merenungi apa yang sudah terjadi, diterima, dan dilakukan selama
setahun terakhir dengan kalimat tanya yang menggugah: sudahkah kita bersyukur kepada
Allah?
Learn More
Baca juga: Khutbah Jumat: 6 Hal yang Membuat Hati Rusak menurut Hasan al-Bashri
Ad
Teks khutbah Jumat berikut ini berjudul "Khutbah Jumat Pergantian
Ad : (0:08)
Tahun: Mengevaluasi
Syukur Kita". Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna
merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan dekstop). Semoga bermanfaat!
(Redaksi)
×Khutbah I
ADVERTISEMENT
Iklan
?Mau multitasking
Dengan Pengering Mesin Cuci LG
الَحْمُد ِلّٰلِه اْلَمِلِك الَّد َّي اِنَ ،والَّص َلاُة َوالَّس َلاُم َعَلى ُم َّمَح ٍد َسِّيِد َوَلِد َعْدَناَنَ ،وَعَلى ٰاِلِه َوَص ْحِبِه َوَتاِبِعْيِه َعَلى َمِّر الَّز َماِنَ ،وَأ ْشَهُد
َأ ْن َّل ا ِإ ٰلَه ِإ َّل ا اللُه َوْحَدُه َلا َشِرْيَك َلُه اْلُم ـَنَّز ُه َعِن اْلِجْس ِمَّي ِة َواْل ِجَهِة َوالَّز َماِن َواْلَمَكاِنَ ،وَأ ْشَهُد َأ َّن َسِّيَدَنا ُم َّمَح ًدا َعْبُدُه
َ وَرُسْوُلُه اَّلِذْي َكاَن ُخُلُقُه اْلُقْرآَن
الَماِن ،اْلَقاِئِل ِفي ِك اَتِبِه اْلُقْرآِنِ :اَّن الّٰلَه َلُذْو َفْض ٍل َعَلى الَّن اِس
َأ َّم ا َبْعُدِ ،عَباَد الَّر ْحٰمِن َ ،فإِّني ُأ ْوِصْيُكْم َوَنْفِسي ِبَتْقَوى اللِه َّن
)َوٰلِك َّن َاْك َثَر الَّن اِس َلا َيْش ُكُرْوَن (غافر٦١ :
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
ADVERTISEMENT
Learn More
)Ad : (0:08
Ad
Mengawali khutbah pada siang hari yang penuh keberkahan ini, khatib berwasiat kepada
×kita semua terutama kepada diri khatib pribadi untuk senantiasa berusaha meningkatkan
kualitas keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wata’ala dengan melakukan
semua kewajiban dan meninggalkan seluruh yang diharamkan.
Hadirin jamaah shalat Jumat rahimakumullah,
ADVERTISEMENT
Ad : (0:08)
Ad
×
Maknanya: “Sesungguhnya Allah adalah Dzat yang memberikan anugerah pada umat
manusia. Hanya saja kebanyakan umat manusia tidak bersyukur (kepada-Nya)” (QS
Ghafir: 61)
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Syukur ada dua macam. Ada syukur yang wajib dan ada syukur yang sunnah. Syukur yang
wajib adalah tidak menggunakan nikmat yang Allah anugerahkan kepada kita untuk
berbuat maksiat kepada-Nya. Jadi bersyukur kepada Allah atas nikmat lisan adalah tidak
mengatakan perkataan yang diharamkan oleh Allah. Bersyukur kepada Allah atas nikmat
telinga adalah dengan tidak mendengarkan sesuatu yang diharamkan oleh Allah. Bersyukur
kepada Allah atas nikmat mata adalah dengan tidak melihat sesuatu yang diharamkan oleh
Allah. Bersyukur kepada Allah atas nikmat harta adalah dengan tidak membelanjakannya
untuk perkara yang haram.
Adapun syukur yang sunnah adalah mengucapkan dengan lisan pujian yang menunjukkan
bahwa Allah-lah Sang Pemberi nikmat dan yang menganugerahkannya kepada para hamba-
Nya, semisal dengan ucapan alhamdulillah. Pemberian nikmat kepada hamba adalah murni
anugerah dan karunia dari Allah, bukan kewajiban bagi-Nya. Karena memang tidak ada
sesuatu pun yang wajib bagi-Nya. Allah ta’ala berfirman:
Learn More
٥٣ :(النحل )َوَما ِبُكْم ِّمْن ِّنْعَمٍة َفِمَن الّٰلِه ُثَّم ِاَذا َمَّس ُكُم الُّض ُّر َفِاَلْيِه َت ْجَٔـُرْوَۚن
Maknanya: “Dan nikmat apa pun yang ada pada kalian adalah dari Allah. Kemudian jika
Ad
kalian terkena mara bahaya, maka hanya kepada-Nya-lah hendaknya
Ad : (0:08) kalian memohon”
(QS an-Nahl: 53).
Hadirin jamaah shalat Jumat rahimakumullah,
Sebagian orang sama sekali tidak bersyukur. Dan sebagian yang lain bersyukur tetapi tidak
×secara sempurna. Orang-orang yang sama sekali tidak bersyukur kepada Allah adalah
mereka yang takabur sehingga tidak mau menerima kebenaran yang dibawa oleh para
nabi. Mereka tidak mau beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab suci-Nya,
para utusan-Nya dan juga hari akhir. Mereka meyakini kekufuran dan menolak tauhid.
Mereka ini tidak bersyukur kepada Allah ta’ala sama sekali. Karena mereka telah
meninggalkan kewajiban yang paling dasar dan paling utama, yaitu iman yang Allah
jadikan sebagai syarat diterimanya amal kebaikan. Mereka ini termasuk yang dimaksud
dengan firman Allah ta’ala:
٢٣ :)َوَقِدْمَنٓا ِاٰلى َما َعِمُلْوا ِمْن َعَمٍل َفَجَعْلٰنُه َهَبۤا ًء َّم ْنُثْوًرا (الفرقان
Maknanya: “Dan Kami (Allah) menghukumi amal (yang mereka anggap baik) yang
mereka lakukan (dalam keadaan tidak beriman), maka Kami jadikan amal mereka seperti
debu yang bertebaran (tidak berguna dan tidak diterima)” (QS al Furqan: 23).
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Allah telah memuji Nabi Ibrahim dalam firman-Nya:
١٢١-١٢٠ :)ِاَّن ِاْبٰرِهْيَم َكاَن ُاَّم ًة َقاِنًتا ِّلّٰلِه َحِنْيًفۗا َوَلْم َيُك ِمَن اْلُمْشِرِكْيَۙن َشاِكًرا ِّلَاْنُعِمِه ۖ (النحل
Maknanya: “Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam panutan nan taat kepada Allah
serta berpaling pada agama yang lurus. Dan ia tidak pernah termasuk orang-orang
musyrik. Dia adalah orang yang bersyukur atas nikmat-nikmat-Nya” (QS an-Nahl: 120-
121).
Dalam kitab tafsirnya, ath-Thabari mengatakan:
“Maknanya Ibrahim tulus bersyukur kepada Allah atas nikmat yang diberikan Allah
kepadanya. Dan dalam bersyukur kepada Allah atas nikmat-Nya tersebut, Ibrahim Learn
tidak More
menjadikan sekutu bagi-Nya.” Artinya, syukur Nabi Ibrahim kepada Allah diwujudkan
dengan beriman kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Ad
Ad : (0:08)
Sedangkan orang-orang yang syukur mereka tidak sempurna adalah mereka yang beriman
kepada Allah dan Rasul-Nya tapi masih meninggalkan kewajiban dan melakukan perkara
yang diharamkan. Keadaan mereka di akhirat tergantung kehendak Allah. Jika Ia
berkehendak, mereka diampuni oleh-Nya dan langsung dimasukkan surga. Dan jika Ia
berkehendak, mereka tidak diampuni oleh-Nya lalu dimasukkan ke dalam neraka beberapa
×lama. Akan tetapi walau bagaimanapun, seseorang yang mati dalam keadaan beriman, pada
akhirnya semuanya akan dimasukkan ke dalam surga.
Hadirin rahimakumullah,
Jika keluhuran budi dan akhlak yang terpuji menuntut kita untuk membalas sesama hamba
yang berbuat baik kepada kita dengan berterima kasih dan berbuat baik kepadanya, maka
lebih utama bagi kita untuk bersyukur kepada Allah atas nikmat-nikmat yang
dikaruniakan-Nya kepada kita. Imam al Junaid pernah ditanya tentang apa itu syukur.
Beliau menjawab:
َأ ْن َلا ُيْعَصى اللُه ِبِنَعِمِه
“(Syukur yang wajib adalah) tidak bermaksiat kepada Allah dengan nikmat-nikmat-Nya.”
Seseorang yang menunaikan semua kewajiban dan meninggalkan seluruh perkara yang
diharamkan, maka ia adalah hamba yang syaakir. Kemudian, jika ia tidak disibukkan
dengan nikmat sehingga melalaikan syukur kepada Sang Pemberi nikmat, dan ia
menyadari betapa agungnya nikmat Allah yang selalu melingkupinya dan perasaan itu
semakin kokoh dalam dirinya serta ia memperbanyak amal-amal kebaikan lebih dari
kewajibannya, maka ia disebut hamba yang syakuur (pandai bersyukur). Hamba yang
syakuur lebih sedikit jumlahnya daripada hamba yang syaakir. Allah ta’ala berfirman:
١٣ :)َوَقِلْيٌل ِّمْن ِعَباِدَي الَّش ُكْوُر (سبأ
Maknanya: “Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang mencapai derajat syakuur” (QS
Saba’: 13)
Jadi, orang-orang bertakwa yang bersih dari dosa dan tidak disibukkan dengan nikmat
sehingga melalaikan syukur kepada Dzat Pemberi nikmat, adalah orang-orang yang sangat
Learn More
jarang dan sedikit di antara kaum Muslimin.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
Ad
َراِح َلًة (رواه مسلم )الَّن اُس ِإ
َك ِبٍل ِماَئٍة َلا َتَكاُد َتِجُد ِفْيَها
Ad : (0:08)
Maknanya: “Umat manusia itu ibarat seratus ekor unta. Hampir tidak kamu dapati di
antara mereka yang layak untuk ditunggangi dalam perjalanan jauh” (HR Muslim).
×
Dalam hadits ini terdapat sebuah isyarat bahwa kebanyakan orang memiliki kekurangan.
Sedangkan orang-orang mulia yang zuhud terhadap dunia, mengejar kebahagiaan akhirat
dan memenuhi syukur dengan sempurna, jumlah mereka sangat sedikit. Orang-orang
pilihan tersebut ibarat satu unta yang layak dijadikan sebagai hewan tunggangan, di antara
sekelompok unta yang ada. Satu unta ini yang bagus dan layak dikendarai untuk
perjalanan jauh di antara sekelompok unta tersebut.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Demikian khutbah singkat pada siang hari yang penuh keberkahan ini. Semoga bermanfaat
dan membawa barakah bagi kita semua. Amin.
َأ ُقْوُل َقْوِلْي ٰهَذا َوَأ ْس َتْغِفُر اللَه ِلْي َوَلُكْمَ ،فاْس َتْغِفُرْوُهِ ،إ َّن ُه ُهَو اْلَغُفْوُر الَّر ِحْيُم
Khutbah II
َاْل َحْمُد للِه َوَكَفىَ ،وُأ َصِّلْي َوُأ َسِّلُم َعَلى َسِّيِدَنا ُم َّمَح ٍد اْلُمْص َطَفىَ ،وَعَلى آِلِه َوَأ ْص َحاِبِه َأ ْهِل اْلَوَفاَ .أ ْشَهُد َأ ْن َّل ا إلَه ِإ َّل ا اللُه َوْحَدُه
َ لا َشِرْيَك َلُهَ ،وَأ ْشَهُد َأ َّن َسِّيَدَنا ُم َّمَح ًدا َعْبُدُه َوَرُسْوُلُه
َأ َّم ا َبْعُدَ ،فَيا َأ ُّي َها اْلُمْس ِلُمْوَنُ ،أ ْوِصْيُكْم َوَنْفِسْي ِبَتْقَوى اللِه اْلَعِلِّي اْلَعِظْيِم َواْعَلُمْوا َأ َّن اللَه َأ َمَرُكْم ِبَأ ْمٍر َعِظْيٍمَ ،أ َمَرُكْم ِبالَّص َلاِة
َوالَّس َلاِم َعَلى َنِبِّيِه اْل َكِرْيِم َفَقاَلِ :إ َّن اللَه َوَمَلاِئَكَتُه ُيَص ُّل وَن َعَلى الَّن ِبِّي َ ،يا َأ ُّي َها اَّلِذيَن آَمُنوا َص ُّل وا َعَلْيِه َوَس ِّلُموا َتْس ِليًما ،لَاّٰلُهَّم
َص ِّل َعَلى َسِّيِدَنا ُم َّمَح ٍد َوَعَلى آِل َسِّيِدَنا ُم َّمَح ٍد َك َما َص َّل ْيَت َعَلى َسِّيِدَنا ِإ ْبَراِهْيَم َوَعَلى آِل َسِّيِدَنا ِإ ْبَراِهْيَم َوَباِرْك َعَلى َسِّيِدَنا
ُم َّمَح ٍد َوَعَلى آِل َسِّيِدَنا ُم َّمَح ٍد َك َما َباَرْك َت َعَلى َسِّيِدَنا ِإ ْبَراِهْيَم َوَعَلى آِل َسِّيِدَنا ِإ ْبَراِهْيَمِ ،فْي اْلَعاَلِمْيَن ِإ َّن َك َحِمْيٌد َمِجْيٌد .لَاّٰلُهَّم
َّن ِء
اْغِفْر ِلْلُمْس ِلِمْيَن َواْلُمْس ِلَماِت واْلُمْؤِمِنْيَن َواْلُمْؤِمَناِت اْلَأ ْح َيا ِمْنُهْم َواْلَأ ْمَواِت ،اللهم اْدَفْع َع ا اْلَبَلاَء َواْلَغَلاَء َواْلَوَباَء
َواْلَفْح َشاَء َواْلُمْنَكَر َواْلَبْغَي َوالُّس ُيْوَف اْلُمْخ َتِلَفَة َوالَّش َداِئَد َواْلِمَحَنَ ،ما َظَهَر ِمْنَها َوَما َبَطَنِ ،مْن َبَلِدَنا َهَذا َخاَّص ًة َوِمْن
ُ بْلَداِن اْلُمْس ِلِمْيَن َعاَّم ًةِ ،إ َّن َك َعَلى ُكِّل َشْي ٍء َقِدْيٌر
ِعَباَد اللِه ،إَّن اللَه َيْأ ُمُر ِباْلَعْدِل َواْلإْح َساِن ِإَو ْيَتاِء ِذي اْلُقْرَبى و َيْنَه ى َعِن الَفْح َشاِء َواْلُمْنَكِر َوالَبْغِي َ ،يِعُظُكْم َلَعَّل ُكْم
َ.تَذَّك ُرْوَنَ .فاذُكُروا اللَه اْلَعِظْيَم َيْذُكْرُكْم َوَلِذْكُر اللِه َأ ْك َبُر
Learn More
Ustadz Nur Rohmad, Katib Syuriyah MWCNU Dawarblandong, Mojokerto dan Pengasuh
Majelis Ta’lim Nurul Falah, Mojokerto
)Ad : (0:08
Ad
Baca juga naskah khutbah lainnya:
Khutbah Jumat: Cara Kembali kepada Al-Qur'an dan Sunnah
Khutbah Jumat: Akhlak Kepada Tetangga
Khutbah Jumat: Harta Terpuji dan Harta Tercela
× ADVERTISEMENT
Search for
TAGS:
khutbah
khutbah jumat
TERKAIT
Khutbah Jumat: Hari Santri dan Cara Jihad Masa Khutbah Jumat: Kewajiban Mengimani Siksa
Kini Kubur Learn More
Khutbah Khutbah
Ad : (0:08)
Ad
Khutbah Jumat: Maulid Nabi, Amalan Bagus yang Khutbah Jumat: Jihad Menghidupkan, bukan
Dianjurkan Mematikan
Khutbah Khutbah
Khutbah Khutbah
Khutbah Jumat: Bertuturlah yang Baik atau Diam! Khutbah Jumat: Maulid Nabi, Kelahiran Sang
KHUTBAH
Khutbah LAINNYA Pembawa Rahmat
Khutbah
Khutbah Jumat: Hindari Sikap Menunda-Nunda
Khutbah
Learn More
Ad : (0:08)
Ad
TERPOPULER KHUTBAH
REKOMENDASI
Learn More
Ragam Pendapat Ulama soal Peringatan Hari Ibu
Fiqih Perbandingan
Paylater dan Praktik Jual Beli Kredit dalam Kajian Fiqih Muamalah
Ekonomi Syariah Ad
Ad : (0:08)
×
Khutbah Jumat Menyambut Hari Ibu 22 Desember
Khutbah
TOPIK
Kaleidoskop NU 2022
Learn More
Kumpulan Kumpulan Biogr
Khutbah Jumat Artikel-artikel Khutbah soal Imam
tentang Tahun Favorit Fiqih Bencana atau Ahlus
Baru Bencana Musibah Ad Jama
Ad : (0:08)
OPINI
BERITA LAINNYA
Program Kemaslahatan LAZISNU dan BPKH Bantu Pembangunan Pesantren Nurul Amin Bekasi
Nasional | Kamis, 22 Des 2022
Optimalkan Kegunaan Aset, PBNU Serahkan Mobil Inventaris Kepada LP Ma’arif NU
Nasional | Jumat, 9 Des 2022
BWI Gelar Rakornas sebagai Respons atas Peningkatan Indeks Wakaf Nasional
Nasional | Rabu, 7 Des 2022
Maulid Nabi di Istiqlal, Muslimat NU Jakarta Ajak Jamaah Berinovasi usai Pandemi
Daerah | Ahad, 4 Des 2022
Learn More
Ad : (0:08)
Ad