Machine Translated by Google

Acta Onkologi

ISSN: 0284-186X (Cetak) 1651-226X (Online) Halaman muka jurnal: https://www.tandfonline.com/loi/ionc20

Rontgen gigi dan risiko kanker tiroid: A

studi kasus-kontrol

Anjum Memon, Sara Godward, Dillwyn Williams, Iqbal Siddique & Khalid Al
Saleh

Mengutip artikel ini: Anjum Memon, Sara Godward, Dillwyn Williams, Iqbal Siddique & Khalid Al
Saleh (2010) Rontgen gigi dan risiko kanker tiroid: Studi kasus-kontrol, Acta Oncologica,
49:4, 447-453, DOI: 10.3109/02841861003705778
Untuk menautkan ke artikel ini: https://doi.org/10.3109/02841861003705778

Diterbitkan online: 16 Apr 2010.

Kirimkan artikel Anda ke jurnal ini

Tampilan artikel: 13159

Lihat artikel terkait

Mengutip artikel: 17 Lihat artikel yang mengutip

Syarat & Ketentuan lengkap akses dan penggunaan dapat ditemukan di

https://www.tandfonline.com/action/journalInformation?journalCode=ionc20
Machine Translated by Google

Acta Oncologica, 2010; 49: 447–453

ARTIKEL ASLI

Rontgen gigi dan risiko kanker tiroid: Studi kasus-kontrol

ANJUM MEMON1, SARA GODWARD 2, DILLWYN WILLIAMS3, IQBAL SIDDIQUE 4 &

KHALID AL-SALEH5

1Division of Primary Care and Public Health, Brighton and Sussex Medical School, UK, 2Department of Public Health
and Primary Care, University of Cambridge, UK, 3Thyroid Carcinogenesis Research Group, Strangeways Research
Laboratories, University of Cambridge, UK, 4Department of Medicine, Faculty of Medicine, Kuwait University, Kuwait
and 5Kuwait Cancer Control Centre, Ministry of Health, Kuwait

Abstrak
Kelenjar tiroid sangat rentan terhadap karsinogenesis radiasi dan paparan radiasi pengion dosis tinggi adalah satu-satunya
penyebab kanker tiroid. Radiografi gigi, sumber umum paparan radiasi diagnostik dosis rendah pada populasi umum, sering
diabaikan sebagai bahaya radiasi pada kelenjar dan mungkin terkait dengan risiko kanker tiroid. Peningkatan risiko kanker tiroid
telah dilaporkan pada dokter gigi, asisten gigi, dan pekerja x-ray; dan paparan sinar-x gigi telah dikaitkan dengan peningkatan
risiko meningioma dan tumor saliva. Metode. Untuk memeriksa apakah paparan sinar-x gigi dikaitkan dengan risiko kanker tiroid,
kami melakukan studi wawancara kasus kontrol berbasis populasi di antara 313 pasien dengan kanker tiroid dan jumlah yang
sama secara individual (tahun lahir tiga tahun, jenis kelamin, kewarganegaraan, distrik tempat tinggal) subjek kontrol di Kuwait.
Hasil. Analisis regresi logistik bersyarat, disesuaikan dengan rontgen tubuh bagian atas lainnya, menunjukkan bahwa paparan
rontgen gigi secara signifikan terkait dengan peningkatan risiko kanker tiroid (rasio odds 2,1, interval kepercayaan 95%: 1,4, 3,1)
(p 0,001) dengan pola dosis-respon (p untuk tren 0,0001). Asosiasi tersebut tidak bervariasi menurut usia, jenis kelamin,
kebangsaan, tingkat pendidikan, atau paritas. Diskusi. Temuan ini, berdasarkan laporan diri oleh kasus/kontrol, memberikan
beberapa dukungan untuk hipotesis bahwa paparan sinar-x gigi, terutama paparan ganda, dapat dikaitkan dengan peningkatan
risiko kanker tiroid; dan menjamin studi lebih lanjut dalam pengaturan di mana catatan x-ray gigi historis mungkin tersedia.

Kelenjar tiroid sangat rentan terhadap karsinogenesis
radiasi dan paparan radiasi pengion dosis tinggi, terutama
pada masa kanak-kanak dan remaja, adalah satu-satunya
penyebab lingkungan kanker tiroid [1 -3]. Bukti adanya
hubungan antara paparan radiasi pengion dosis tinggi
dan kanker tiroid berasal dari penelitian terhadap anak-
anak yang telah menerima pengobatan sinar-x, untuk
kondisi jinak seperti pembesaran amandel atau kelenjar
timus, hae mangioma, kurap pada kulit kepala ( tinea ).
capitis), gangguan kulit, dan arthrosis yang menyakitkan
dan spondylosis dari tulang belakang leher [1,4]. Bukti
serupa juga datang dari pengobatan radiasi anak-anak
dengan berbagai keganasan, di mana bidang pengobatan
termasuk tiroid. Bukti tambahan penting telah datang dari
studi orang Jepang yang selamat dari bom atom Amerika
tahun 1945 dan kecelakaan pembangkit listrik tenaga
nuklir Chernobyl pada tahun 1986 [2,5].
Untuk populasi umum, rontgen diagnostik medis
kepala dan leher, terutama rontgen gigi, merupakan
sumber penting radiasi pengion ke kelenjar tiroid. Posisi
anatomi dan radiosensitivitas yang relatif tinggi dari
kelenjar tiroid membuatnya menjadi organ yang menjadi
perhatian dalam radiografi gigi.
Mengingat tingginya prevalensi seumur hidup dan
frekuensi paparan rontgen gigi, bahkan sedikit peningkatan
risiko kanker tiroid akan sangat penting bagi kesehatan
masyarakat. Saat ini, ada data epidemiologis epidemiologis
yang terbatas tentang risiko kanker tiroid yang terkait
dengan paparan radiasi dosis rendah dari rontgen
diagnostik umum. Radiasi dosis rendah telah dikaitkan
dengan disfungsi tiroid seperti autoimunitas tiroid pada
wanita muda, kista tiroid pada wanita dari segala usia [6],
dan kanker tiroid papiler pada wanita yang lebih muda [7].
Dalam beberapa penelitian, radiografi gigi juga telah
dikaitkan dengan peningkatan risiko

Korespondensi: Anjum Memon, Dosen Senior dan Konsultan Kedokteran Kesehatan Masyarakat, Divisi Perawatan Primer dan Kesehatan Masyarakat, Brighton and
Sussex Medical School, Falmer, Sussex BN1 9PX, UK. Email: a.memon@bsms.ac.uk

(Diterima 2 November 2009; diterima 15 Februari 2010)

ISSN 0284-186X cetak/ISSN 1651-226X online © 2010 Informa UK Ltd. (Informa Healthcare, Taylor & Francis AS)
DOI: 10.3109/02841861003705778
Machine Translated by Google
448 A. Memonet al.
meningioma [8-11], kanker otak [12,13], tumor kelenjar parotis
[1,10,14,15] dan kanker payudara [16]. Peningkatan risiko
kanker tiroid juga telah dilaporkan pada dokter gigi / asisten
gigi [7,17], pekerja rontgen diagnostik [18-20] dan teknolog
radiologis [21] menunjukkan bahwa beberapa paparan dosis
rendah pada orang dewasa mungkin juga penting. .
Insiden kanker tiroid telah meningkat di banyak negara
selama 30 tahun terakhir ini [22-24].
Sebagian besar dari peningkatan ini mungkin disebabkan
oleh peningkatan kepastian kasus subklinis, tetapi faktor lain
yang berkontribusi harus dipertimbangkan. Pada sebagian
besar populasi, kanker tiroid menyumbang sekitar 1-6% dari
semua kanker pada wanita dan 2% pada pria; tingkat kejadian
standar usia dunia (per 100.000 penduduk) bervariasi dari
sekitar 1-23 pada wanita dan 0,5 -6 pada pria [25]. Sejak
akhir 1970-an, kanker tiroid secara konsisten menjadi
neoplasma paling umum kedua yang tercatat (setelah
payudara) di antara wanita Kuwait. Selama periode 1998-2002,
itu menyumbang 7,3% dari semua kanker di antara Kuwait
dan 6,3% di antara wanita non-Kuwait (ekspatriat).
Rata-rata tahunan tingkat kejadian standar usia dunia (per
100.000 penduduk) adalah 7,3 di Kuwait dan 5,0 pada wanita
non-Kuwait. Demikian pula frekuensi relatif tinggi dan tingkat
kanker tiroid di kalangan wanita juga telah dilaporkan dari
negara-negara Arab lainnya di kawasan Teluk (Bahrain,
Oman, Qatar, Arab Saudi, Uni Emirat Arab) [26].
Kami melakukan studi kasus-kontrol berbasis populasi di
Kuwait untuk memeriksa hipotesis etiologi utama untuk kanker
tiroid. Dalam laporan ini, kami bertujuan untuk menilai
hipotesis bahwa radiografi gigi, sumber umum paparan radiasi
pada populasi umum yang sering diabaikan sebagai sumber
radiasi kelenjar, dapat dikaitkan dengan risiko kanker tiroid.
Subjek dan Metode
Populasi studi
Populasi penelitian dan metode dijelaskan secara rinci di
tempat lain [26,27]. Singkatnya, Kuwait memiliki populasi
sekitar 2,8 juta orang dan layanan kesehatan nasional yang
didanai pemerintah yang mencakup semua penduduk.
Perawatan kesehatan di semua tingkatan, termasuk layanan
gigi, disediakan oleh Kementerian Kesehatan. Untuk tujuan
administratif, negara ini dibagi menjadi enam kegubernuran;
yang terbagi menjadi distrik-distrik pemukiman. Layanan
medis di setiap provinsi terdiri dari jaringan klinik perawatan
kesehatan primer (setidaknya satu di setiap distrik) dan rumah
sakit umum.
Perawatan gigi diberikan secara gratis melalui jaringan klinik
perawatan gigi umum dan spesialis, dan radiografi gigi banyak
digunakan. Sebagai tambahan,
ada sejumlah rumah sakit khusus, termasuk Pusat
Pengendalian Kanker Kuwait (KCCC); yang menyediakan
pengobatan kanker dan layanan tindak lanjut untuk seluruh
populasi. Karena insiden kanker tiroid yang relatif tinggi di
Kuwait, klinik tindak lanjut khusus diadakan setiap minggu di
pusat untuk pasien kanker tiroid. Sebuah registri kanker
berbasis populasi (Kuwait Cancer Registry), didirikan di pusat
sejak 1979, secara teratur memberikan kontribusi data ke
monografi Insiden Kanker di Lima Benua yang disusun oleh
Badan Internasional untuk Penelitian Kanker [25].
Pasien kanker tiroid diidentifikasi dari catatan Pendaftaran
Kanker Kuwait berbasis populasi. Kasus didefinisikan sebagai
pasien dengan kanker tiroid primer, dimasukkan dalam daftar
kanker menggunakan kode topografi International Classification
of Diseases for Oncol ogy (ICD-O) (C73), yang masih hidup,
berusia 70 tahun, dan tinggal di negara.
Distrik tempat tinggal ditentukan untuk setiap pasien kanker
tiroid dan subjek kontrol populasi yang cocok dipilih dari klinik
perawatan kesehatan primer setempat yang sesuai. Kuwait
memiliki jaringan klinik perawatan primer yang khas dalam
hal aksesibilitas dan berbagai layanan yang ditawarkan; dan
semua penduduk di kabupaten memiliki kesempatan yang
sama untuk mengunjungi klinik setempat [27]. Satu subjek
kontrol dicocokkan secara individual untuk setiap pasien
kanker tiroid, berdasarkan tahun lahir (tiga tahun), jenis
kelamin, kebangsaan, dan distrik tempat tinggal. Subyek
dianggap memenuhi syarat untuk dijadikan kontrol jika mereka
mengunjungi klinik perawatan primer untuk keluhan ringan
(infeksi saluran pernapasan atas, ruam kulit/
infeksi, keluhan gastrointestinal akut, sakit kepala, nyeri
punggung/sendi, trauma/cedera ringan dan infeksi saluran
kemih bagian bawah) atau orang yang menemani (misalnya,
orang yang menemani anak/pasangan/
teman) atau berkunjung untuk tujuan lain (misalnya, vaksinasi
perjalanan, untuk mengumpulkan obat-obatan). Penelitian ini
akhirnya melibatkan 313 pasien dengan kanker tiroid dan 313
subjek kontrol yang cocok secara individual.
Penilaian paparan dan analisis statistik
Protokol penelitian telah disetujui oleh komite etik masing-
masing di KCCC dan Universitas Kuwait.
Informed consent diperoleh dari semua peserta.
Seorang pewawancara wanita bilingual, mahir dalam bahasa
Arab dan Inggris, dan tidak mengetahui epidemiologi kanker
tiroid, memperoleh informasi dari semua peserta melalui
wawancara pribadi. Data dicatat dalam kuesioner terstruktur
yang mencakup informasi tentang: ( i) karakteristik
sosiodemografi; (ii) riwayat ginekologi dan reproduksi; ( iii)
riwayat medis (termasuk paparan rontgen diagnostik kepala,
leher, dan dada, rontgen gigi, radioterapi, dan
Machine Translated by Google

Rontgen gigi dan kanker tiroid 449

jumlah eksposur); ( iv) riwayat keluarga (termasuk Tabel I. Distribusi 313 pasien kanker tiroid di Kuwait berdasarkan usia saat diagnosis,
jenis kelamin, kebangsaan, dan histologi.
penyakit tiroid dan kanker); ( v) kebiasaan pola makan
(frekuensi konsumsi 13 jenis makanan); dan ( vi) Tidak. (%)
informasi klinis dan histopatologis (disarikan dari catatan
Usia saat diagnosis (tahun)
register kanker dan KCCC). 5–14 6 (1.9)
Konsistensi paparan sinar-x gigi yang dilaporkan sendiri 15–24 51 (16.3)
dinilai dalam studi validasi (menggunakan wawancara 25–34 88 (28.1)
35–44 93 (29.7)
telepon) yang mencakup sampel acak dari 49 kasus
45–54 53 (16.9)
dan 42 kontrol. Para peserta studi validasi juga ditanyai 55–64 19 (6.1)
tentang usia mereka (20 tahun atau 20 tahun) pada 65–70 3 (1.0)
paparan sinar-x gigi pertama. Jenis kelamin

Untuk setiap subjek kontrol, tanggal 'diagnosis Perempuan 238 (76.0)

Pria 75 (24.0)
semu' ditentukan – tanggal di mana subjek berusia
Kebangsaan
sama dengan kasus yang cocok pada saat diagnosis. Kuwait 172 (55.0)
Analisis data paparan radiasi dibatasi pada kejadian Non-Kuwait (ekspatriat) 141 (45.0)
sebelum tanggal diagnosis (kasus) atau diagnosis semu orang arab 71 (50.4)
(kontrol). Kami menggunakan metode regresi logistik Asia Tenggara 37 (26.2)
Arab Badui 28 (19.9)
bersyarat untuk menilai hubungan antara paparan sinar-
Lainnya 5 (3.5)
x gigi dan risiko kanker tiroid. Hasil disajikan sebagai
Histologi
rasio odds (OR) dengan interval kepercayaan 95% papiler 186 (59,4)
(95% CI), disesuaikan dengan variabel pengganggu Varian papiler/folikel 75 (24.0)
jika diperlukan. folikel 27 (8.6)

Kami juga memeriksa pola dosis-respons menurut
jumlah paparan rontgen gigi. Analisis subkelompok
dilakukan untuk mengetahui risiko kanker tiroid menurut
usia (saat diagnosis), jenis kelamin, kebangsaan, tingkat
pendidikan, paritas, dan patologinya. Dalam makalah
ini, semua nilai p adalah dua sisi, dan signifikansi
statistik ditentukan pada tingkat p 0,05. Kecuali
dinyatakan lain, semua uji statistik didasarkan pada
prosedur uji rasio kemungkinan; dan untuk tren dalam
rasio odds didasarkan pada uji 2 untuk tren.
Semua pengelolaan dan analisis data dilakukan dengan
menggunakan paket statistik SPSS dan STATA.
Hasil
Distribusi 313 pasien kanker tiroid (238 perempuan, 75
laki-laki; rasio jenis kelamin: 3,2:1) menurut variabel
yang dipilih ditunjukkan pada Tabel I; 172 (55%) adalah
warga negara Kuwait, sisanya non-Kuwaitis.
Di antara yang terakhir, mayoritas (70%) berasal dari
negara-negara Arab dan 26% berasal dari Asia Tenggara.
Sebagian besar kasus (74%) didiagnosis pada usia
yang relatif muda (15 –44 tahun). Usia rata-rata saat
diagnosis (standar deviasi) adalah 34,7 (11) tahun
(kisaran 10-65 tahun) pada wanita dan 39 (13,4) tahun
(kisaran 6-69 tahun) pada pria; usia rata-rata adalah 35
dan 38 tahun, masing-masing. Tidak ada perbedaan
rata-rata usia saat diagnosis antara pasien Kuwait dan
non Kuwait. Karsinoma papiler (termasuk kasus yang
diklasifikasikan sebagai varian papiler/folikel campuran)
adalah tipe histopatologi yang paling umum terhitung
sekitar 83% dari semua kasus.
Tabel II menunjukkan risiko kanker tiroid yang
berhubungan dengan paparan sinar-x gigi. Ada sekitar
Berkenaan dgn sungsum 3 (1.0)
Lainnya 4 (1.3)
Tidak dikenal 18 (5.8)
Arab dari Timur Tengah dan Afrika Utara. Penduduk Arab
“Tanpa Kewarganegaraan” di Kuwait.
dua kali lipat peningkatan risiko kanker tiroid pada
individu yang terpapar rontgen gigi (OR 2,1, 95% CI:
1,4, 3,1) (p 0,001). Ada juga pola dosis-respons yang
signifikan secara statistik yang menunjukkan tren
peningkatan risiko dengan meningkatnya jumlah rontgen
gigi (p untuk tren 0,0001). Hubungan antara rontgen
gigi dan risiko kanker tiroid diamati di semua
subkelompok yang diselidiki, yaitu, usia (pada saat
diagnosis), jenis kelamin, kebangsaan, tingkat
pendidikan, dan paritas (Tabel III). Adapun subtipe
tologisnya, hubungan tersebut pada dasarnya diamati
dengan karsinoma papiler (termasuk kasus yang
diklasifikasikan sebagai varian papiler/folikel campuran).
Diskusi
Dalam penelitian ini, paparan sinar-x gigi dikaitkan
dengan peningkatan risiko kanker tiroid yang signifikan.
Pada individu yang terpapar sinar-x gigi, risiko kanker
tiroid meningkat dengan meningkatnya jumlah paparan.
Peningkatan risiko yang ditemukan dalam penelitian ini
konsisten di semua subkelompok yang diselidiki.
Mempertimbangkan bahwa kelenjar tiroid sangat
rentan terhadap karsinogenesis radiasi, relatif sedikit
penelitian yang meneliti efek samping yang masuk akal
dari radiasi dosis rendah yang diterima melalui rontgen gigi.
Tiga studi kasus-kontrol (semua dari Swedia) memiliki
Machine Translated by Google

450 A. Memonet al.

Tabel II. Hubungan antara paparan sinar-x gigi dan risiko kanker tiroid.

Kasus/Kontrol % kasus Kontrol % ATAU 95% CI Nilai-P

Rontgen gigi
Tidak 208/255 66.7 81.7 1.0 -

Ya 104/57 33.3 18.3 2.1 1.4 –3.1 0,001

Jumlah rontgen gigi 1-4 0,0001ÿ
75/43 72.2 75.4 2.2 1.4 –3.5 0,001
5–9 16/4 15.4 7,0 4.6 1.4 –14.7 0,01
10 11/3 10.6 5,3 5.4 1.1 –26.7 0,037

Analisis regresi logistik bersyarat disesuaikan untuk rontgen tubuh bagian atas (kepala, leher, dan dada).
Satu pasangan kasus-kontrol dikeluarkan dari analisis karena kasus telah menerima radioterapi. Informasi di no. sinar-x hilang untuk dua kasus dan tujuh kontrol.

Dasar untuk OR diambil sebagai subjek yang tidak melaporkan paparan sinar-x gigi. P untuk tren.

meneliti hubungan antara rontgen diagnostik dan risiko
kanker tiroid. Dalam penelitian berbasis kuesioner yang
melibatkan 93 wanita dengan kanker papiler, beberapa
(10) paparan sinar-x gigi dikaitkan dengan peningkatan
risiko kanker yang signifikan (OR 2,8, 95% CI: 1,1, 7,5);
peningkatan risiko juga ditemukan untuk rontgen
diagnostik, terutama pada daerah kepala, leher dan
punggung atas/dada [28].
Dalam penelitian lain yang melibatkan 123 wanita dengan
kanker tiroid, hubungan positif dengan rontgen gigi hanya
ditemukan pada mereka yang berusia 50 tahun (OR 6.4,
95% CI: 1.3, 33) [29]. Dalam studi selanjutnya, penulis
melengkapi data kuesioner dengan rekam medis [30].
Secara keseluruhan, penelitian ini tidak menunjukkan
peningkatan risiko kanker tiroid dalam kaitannya dengan
rontgen diagnostik medis sebelumnya; sedangkan dalam
analisis subkelompok, hubungan positif (tetapi tidak
signifikan) ditemukan untuk wanita yang lebih muda yang
berusia 50 tahun saat diagnosis [30]. Para penulis
mencatat bahwa pengumpulan catatan x-ray historis
tidak lengkap dan hasilnya, yang dapat dikaitkan dengan
bias selektif, harus diperlakukan dengan hati-hati [30].
Dalam makalah yang lebih baru, penulis meragukan
keamanan data penarikan mereka dan menyoroti pentingnya mengurangi

Tabel III. Hubungan antara paparan sinar-x gigi dan risiko kanker tiroid berdasarkan usia saat diagnosis, jenis kelamin, kebangsaan, tingkat pendidikan, paritas, dan
histologi.

% kasus Kontrol % ATAU 95% CI Nilai-P

Usia saat diagnosis/

pseudo-diagnosis (tahun)
35 32.6 15.8 2.1 1.1 –3.8 0,05
35 33.9 20.6 1.9 1.0 –3.4 0,05
Jenis kelamin

Wanita 33.2 19.0 2.0 1.2 –3.3 0,01

Laki-laki 33.3 16.0 2.4 1.0 –5.6 0,05
Kebangsaan
Kuwait 32.2 19.9 2.0 1.1 –3.6 0,05
Non-Kuwait 34.8 16.3 2.1 1.2 –3.9 0,05
Pendidikan (tahun)
Tidak ada pendidikan formal 27.4 8.2 4.6 1.3 -16,3 0,05
1–12 36.6 22.0 1.7 1.0 –3.1 0,05
Jumlah kelahiran hidup
1-4 38.8 24.4 1.8 0,9 –3,6 NS
5 33.6 12.8 2.7 1.3 –5.9 0,05
Histologi
papiler 34.5 18.0 2.3 1.4 –4.0 0,002
folikel 30.8 19.2 0.9 0.2 –4.7 NS

Analisis regresi logistik bersyarat disesuaikan untuk rontgen tubuh bagian atas (kepala, leher, dan dada).
Satu pasangan kasus-kontrol dikeluarkan dari analisis karena kasus telah menerima radioterapi.
Dasar untuk OR diambil sebagai subjek dalam subkelompok masing-masing yang tidak melaporkan adanya paparan sinar-x gigi.
NS Tidak signifikan.
Persentase yang terpapar sinar-x gigi.
Termasuk hanya wanita yang pernah menikah; OR berdasarkan analisis regresi logistik tak bersyarat, disesuaikan dengan usia, kebangsaan, distrik tempat tinggal, dan
rontgen tubuh bagian atas. Termasuk kasus yang diklasifikasikan sebagai varian papiler/folikel campuran.
Machine Translated by Google
potensi bias mengingat dalam studi kasus-kontrol [31].
Dalam analisis yang dikumpulkan dari studi ini (yang
mencakup 186 pasien kanker tiroid papiler wanita) 10
eksposur x-ray gigi dikaitkan dengan peningkatan risiko
kanker tiroid (OR 3,5, 95% CI: 1,6, 7,6) [7]. Risiko yang
relatif lebih tinggi diamati di antara wanita yang memiliki tiga
kehamilan (OR4.7, 95% CI: 1,5, 14,8) [7]. Paparan sinar-x
diagnostik umumnya juga dikaitkan dengan peningkatan
risiko dan pola respons dosis yang signifikan [7]. Dalam
penelitian lain, termasuk 484 pasien dengan kanker tiroid,
informasi tentang paparan sinar-x diagnostik medis diperoleh
dari grafik rumah sakit. Studi ini tidak menemukan bukti
hubungan antara rontgen diagnostik medis daerah kepala
dan leher dan kanker tiroid [32]. Informasi tentang rontgen
gigi, bagaimanapun, diperoleh dari subkelompok kasus dan
kontrol (123 pasangan yang cocok) melalui wawancara
telepon. Sebanyak 23 kasus dan 11 kontrol dilaporkan
memiliki satu atau lebih Panorex atau serangkaian rontgen
gigi (Relative Risk (RR) 2,3, 95% CI: 1,1, 4,8) [32]. Temuan
penelitian kami, yang merupakan studi kasus-kontrol terbesar
pada subjek, memberikan bukti lebih lanjut untuk
kemungkinan hubungan antara rontgen gigi dan risiko
kanker tiroid.
Studi kasus-kontrol tunduk pada kebenaran bias. Ini
mungkin termasuk masalah kepastian kasus dan kontrol,
kesalahan klasifikasi, keterwakilan dan tingkat partisipasi;
mengingat dan bias informasi antara kasus dan kontrol dan
bias kelangsungan hidup. Kekuatan dari penelitian ini
mencakup jumlah kasus kanker tiroid yang relatif besar,
pemilihan kasus dan kontrol yang tidak bias dari registri
nasional berbasis populasi dan pengaturan perawatan
primer, tingkat partisipasi yang tinggi di antara kedua kasus
(93,2%) dan kontrol. (92,1%), dan ketersediaan informasi
tentang pembaur potensial seperti paritas, tingkat pendidikan,
diagnostik dan/atau rontgen terapeutik kepala, leher, dan
dada, radioterapi (ke bagian tubuh mana pun), dan jumlah
eksposur. Untuk memastikan kepastian pajanan non-
diferensial antara kasus dan kontrol, analisis data pajanan
radiasi dan paritas dibatasi pada kejadian sebelum tanggal
diagnosis (kasus) atau diagnosis semu (kontrol). Seperti
kebanyakan studi kasus-kontrol yang telah meneliti hubungan
antara rontgen gigi dan kanker kepala dan leher, penelitian
kami didasarkan pada pelaporan diri oleh para peserta
karena catatan rontgen gigi historis yang komprehensif
belum dipertahankan di klinik gigi. klinik. Dianggap hampir
tidak mungkin untuk mengumpulkan catatan gigi karena
bukan praktik umum untuk mendaftar dengan satu dokter
gigi tertentu di Kuwait, dan dokter gigi cenderung tidak
menyimpan catatan sejarah. Kesulitan tambahan, berkaitan
dengan subyek non-Kuwait (ekspatriat) dalam penelitian ini,
adalah bahwa banyak dari x-ray masa lalu mereka mungkin
tidak diambil di Kuwait. Seperti dicatat dalam Tabel I, besar
Rontgen gigi dan kanker tiroid 451
mayoritas ekspatriat berasal dari negara-negara Arab dan
Asia Tenggara. Oleh karena itu kami tidak dapat memperoleh
informasi tentang dosimetri dan usia pada paparan pertama.
Sepengetahuan kami, kerah timah atau celemek tidak umum
digunakan selama tahun-tahun kalender di mana rontgen
gigi dilaporkan sendiri. Untuk menilai konsistensi pelaporan
paparan sinar-x gigi, kami melakukan studi validasi di antara
sampel acak 49 kasus dan 42 kontrol. Wawancara telepon
ini tidak menemukan perbedaan material dalam konsistensi
pelaporan antara kasus dan kontrol dan tidak ada bukti
bahwa kontrol lebih mungkin untuk mengubah jawaban
mereka daripada kasus.
Literatur tentang radiasi dosis tinggi dan kanker tiroid
menunjukkan sensitivitas terkait usia, dengan yang termuda
saat terpapar adalah yang paling sensitif. Meskipun kami
tidak memiliki informasi tentang usia saat pertama kali
terpapar, perlu dicatat bahwa kasus lebih mungkin terpapar
rontgen gigi pada usia yang lebih muda dibandingkan
dengan kontrol. Di antara kasus berusia 25 tahun saat
diagnosis, sekitar 27% terpapar vs 18% dari kontrol; dan
pada usia 20, sekitar 22% terpapar vs tidak ada kontrol.
Selanjutnya, usia rata-rata untuk wanita dengan kanker tiroid
adalah 35 tahun; dan kasus yang lebih muda saat diagnosis
menunjukkan risiko yang sedikit lebih tinggi daripada kasus
yang lebih tua (Tabel III). Dalam studi validasi, proporsi
kasus terpapar yang relatif lebih besar daripada kontrol yang
terpapar (57% vs. 45%) melaporkan bahwa paparan sinar-x
gigi pertama mereka sebelum usia 20 tahun.
Pewawancara tidak mengetahui adanya kemungkinan
hubungan antara rontgen gigi dan kanker tiroid, dan informasi
tentang rontgen gigi adalah salah satu dari banyak
pertanyaan yang diajukan . Bias ingatan secara umum dan
bias ingatan diferensial antara kasus dan kontrol mungkin
berkorelasi dengan faktor sosiodemografi (jenis kelamin,
kebangsaan/latar belakang etnis, tingkat pendidikan), jenis
pajanan, dan usia saat diagnosis penyakit – perlu dicatat
bahwa kami menemukan hubungan serupa antara rontgen
gigi dan risiko kanker tiroid di semua kategori ini (Tabel II
dan III). Seperti dalam kebanyakan studi kasus kontrol
berbasis wawancara, bias mengingat umum harus
dipertimbangkan, tetapi tidak mungkin untuk sepenuhnya
menjelaskan pola dosis-respons signifikan yang ditemukan
dalam penelitian kami. Dalam studi validasi rontgen gigi
yang tidak terkait, yang membandingkan informasi dari
wawancara pasien dan grafik gigi, ingatan ditemukan tidak
bias karena ukuran kesepakatan antara data wawancara
dan grafik gigi serupa untuk kasus dan kontrol. Penulis
menyimpulkan bahwa data wawancara saja dapat digunakan
untuk perbandingan kasus-kontrol dari paparan sinar-x gigi
dan akan, karena kesalahan klasifikasi yang tidak bias,
cenderung meremehkan risiko relatif [10,33].
Radiografi gigi juga telah terlibat dalam tumor lain di
daerah kepala dan leher. Dalam studi kasus kontrol dari AS,
peningkatan risiko meningioma intrakranial dikaitkan dengan
paparan dini
Machine Translated by Google
452 A. Memonet al.
(usia 20 tahun) untuk seri x-ray gigi mulut penuh (OR4.0; p 0,01)
[8 –10]. Temuan serupa dilaporkan dalam penelitian lain dari AS
[11]. Hubungan serupa telah dilaporkan untuk glioma [12] dan
kanker otak [13]. Namun, hubungan sinar-x diagnostik dengan
meningioma tidak dikonfirmasi dalam penelitian terbaru [34], dan
tidak ada hubungan antara radiografi gigi (atau pengisian amalgam)
dan tumor SSP dalam sebuah penelitian dari Swedia [35 ]. Rontgen
gigi juga telah dikaitkan dengan tumor jinak dan ganas dari kelenjar
parotis [10,14,15,36]. Dalam studi pertama yang menunjukkan
hubungan ini, paparan radiografi diagnostik (rontgen gigi atau
kepala) sebelum usia 20 meningkatkan risiko tumor jinak sekitar
dua kali lipat (RR1,8, 95% CI: 1.1, 2.9) . Studi ini juga menemukan
peningkatan terkait dosis dalam risiko tumor ganas [14]. Dalam
penelitian terbaru dari AS, peningkatan risiko kanker payudara
dilaporkan untuk wanita yang telah menerima rontgen gigi tanpa
celemek timbal sebelum usia 20 tahun (OR1.8, 95% CI: 1.1, 2.9)
[16].
Peningkatan risiko kanker tiroid juga telah dilaporkan pada
dokter gigi/penolong gigi [7,17] dan pekerja rontgen diagnosa
[18-20]. Dalam sebuah studi kohort terhadap 27.000 pekerja
rontgen diagnostik di Cina, para pekerja tersebut memiliki risiko
50% lebih tinggi terkena kanker daripada spesialis lainnya; di
antara kanker, peningkatan risiko yang signifikan diamati untuk
leukemia (RR 3,5) dan kanker payudara (RR 1,4) dan tiroid (RR2.1).
Para penulis mencatat bahwa kelebihan ini diamati pada pekerja
yang pertama kali bekerja sebelum tahun 1960 (dan selama 10
tahun) ketika paparan radiasi di Cina tinggi [19]. Baru-baru ini,
sebuah studi kohort teknologi logika radio di AS menunjukkan
beberapa bukti peningkatan risiko kanker tiroid pada teknologi yang
memiliki paparan radiasi yang lebih tinggi [21]. Ada juga perdebatan
tentang kemungkinan efek radiasi dosis rendah sejak publikasi
studi oleh Hujoel et al. [37], yang menyarankan hubungan antara
radiografi gigi selama kehamilan dan bayi berat lahir rendah (OR
2,3, 95% CI: 1.1, 4.7). Berdasarkan bukti epidemiologis dan
eksperimental, penulis mengusulkan bahwa aksis hipotalamus
hipofisis-tiroid mungkin terlibat dalam jalur kausal. Studi ini,
bagaimanapun, telah dikritik karena tidak cukup memperhitungkan
berbagai faktor pembaur. Studi dari dokter gigi/asisten gigi dan
pekerja rontgen diagnostik ini menunjukkan bahwa paparan radiasi
dosis rendah multipel pada orang dewasa mungkin juga penting
dalam etiologi kanker tiroid.
Kesimpulan
Kesimpulannya, studi kasus-kontrol ini menemukan signifikan -
Tidak ada hubungan, dengan pola dosis-respons, antara paparan
sinar-x gigi yang dilaporkan sendiri, terutama paparan multipel, dan
risiko kanker tiroid. Itu
rasio odds sekitar dua dalam penelitian (dan perkiraan konservatif
10 -40% peningkatan risiko berdasarkan batas bawah 95% CI)
serupa besarnya dengan yang ditemukan dalam dua studi kasus-
kontrol di Swedia yang juga didasarkan pada pada riwayat paparan
yang dilaporkan sendiri. Studi validasi tidak menemukan bukti
pelaporan diferensial yang signifikan antara kasus dan kontrol.
Seperti dalam semua studi kasus-kontrol berbasis kuesioner,
kemungkinan bias ingatan/pelaporan harus dipertimbangkan, tetapi
tidak mungkin menyebabkan pola respons dan interaksi dosis yang
signifikan seperti yang ditunjukkan dalam penelitian ini; temuan
karena itu tidak dapat dikaitkan sepenuhnya dengan kemungkinan
pelaporan diferensial antara kasus dan kontrol. Namun, mengingat
kurangnya informasi tentang dosimetri dan usia pada paparan
pertama, temuan harus ditafsirkan dengan hati-hati.
Hal ini membuka kemungkinan bahwa kanker tiroid dapat
disebabkan oleh beberapa paparan radiasi dosis rendah dan
memerlukan studi lebih lanjut dalam pengaturan di mana catatan x-
ray gigi historis mungkin tersedia.
Kesehatan masyarakat dan implikasi klinis dari temuan ini
sangat relevan mengingat (i) laporan peningkatan insiden kanker
tiroid, khususnya karsinoma papiler, di banyak negara selama 30
tahun terakhir atau lebih; (ii) prevalensi seumur hidup yang relatif
tinggi dan frekuensi paparan rontgen gigi pada populasi umum;
dan (iii) pedoman untuk meresepkan radiografi gigi yang
merekomendasikan sinar-x sebagai bagian penting dari evaluasi
untuk pasien baru, termasuk anak-anak, dan dalam keadaan
tertentu radiografi gigi periodik (pada interval 6-12 bulan), terutama
untuk anak-anak dan remaja, untuk menyaring peningkatan risiko
karies atau pembusukan gigi. Rekomendasi terbaru oleh American
Dental Association menekankan perlunya pelindung tiroid [38].
Gagasan bahwa paparan radiasi dosis rendah melalui radiografi
gigi, yang merupakan paparan radiasi diagnostik umum pada
populasi umum, benar-benar aman perlu diselidiki lebih lanjut,
meskipun risiko individu, terutama dengan peralatan modern
cenderung sangat rendah, proporsi penduduk yang terpapar tinggi.
Ucapan Terima Kasih
Kami berterima kasih kepada pasien kanker tiroid dan subjek
kontrol yang berpartisipasi dalam penelitian ini. Kami berterima
kasih kepada Dr A. Al-Asfour, Ms L. Al-Kandari, Ms M. Al Khaldi,
Ms H. Habib, Mr V. David, dan Ms O. Zikral lah di Kuwait Cancer
Control Center dan Mrs A.
Suresh di Universitas Kuwait atas bantuan dan dukungan mereka.
Studi ini didanai oleh Yayasan Kuwait untuk Kemajuan Ilmu
Pengetahuan dan dikelola oleh Departemen Administrasi Penelitian
Universitas Kuwait. Kami menyatakan tidak ada konflik kepentingan.
Sponsor penelitian ini tidak memiliki peran dalam desain penelitian;
dalam pengumpulan, analisis, atau interpretasi data; atau dalam
penulisan laporan.
Machine Translated by Google
Deklarasi kepentingan: Para penulis melaporkan
tidak ada konflik kepentingan. Penulis sendiri
bertanggung jawab atas isi dan penulisan makalah.
Referensi
[1] Ron E, Lubin JH, Shore RE, Mabuchi K, Modan B, Pottern LM,
dkk. Kanker tiroid setelah terpapar radiasi eksternal: Analisis
gabungan dari tujuh penelitian. Radiasi Res 1995; 141:259–77.
[2] Komite Ilmiah PBB tentang Efek Radiasi Atom (UNSCEAR).
Sumber dan efek radiasi pengion. UNSCEAR 2000 Laporan
kepada Majelis Umum. New York: Perserikatan Bangsa-Bangsa;
2000.
[3] Ron E. Risiko kanker dari radiasi medis. Fisik Kesehatan
2003;85:47–59.
[4] Damper L, Johansson L, Johansson R, Larsson LG. Kanker tiroid
setelah pengobatan sinar-X gangguan jinak tulang belakang leher
pada orang dewasa. Acta Oncol 2002;41:25 –8.
[5] Williams D. Kanker setelah kejatuhan nuklir: Pelajaran dari
kecelakaan Chernobyl. Nat Rev Cancer 2002;7:543 –9.
[6] Chang TC, Chen WL, Chang WP, Chen CJ. Pengaruh paparan
radiasi yang berkepanjangan pada kelenjar tiroid penduduk yang
tinggal di bangunan rebar yang terkontaminasi 60Co. Int J Radiat
Biol 2001;77:1117 –22.
[7] Wingren G, Hallquist A, Hardell L. Diagnostik paparan sinar-X
dan kanker tiroid papiler wanita: Analisis gabungan dari dua
penelitian Swedia. Kanker Eur J Sebelumnya 1997;6:550 –6.
[8] Preston-Martin S, Paganini-Hill A, Henderson BE, Pike MC, Wood
C. Studi kasus-kontrol dari meningi oma intrakranial pada wanita
di Los Angeles County, California. J Natl Cancer Inst 1980;65:67
–73.
[9] Preston-Martin S, Yu MC, Henderson BE, Roberts C. Faktor risiko
meningioma pada pria di Los Angeles County. J Nat Cancer Inst
1983;70:863 –6.
[10] Preston-Martin S, Henderson BE, Bernstein L. Medis dan rontgen
gigi sebagai faktor risiko untuk tumor kepala yang baru didiagnosis.
Natl Cancer Inst Monogr 1985;69:175 –9.
[11] Longstreth WT Jr, Phillips LE, Drangsholt M, Koepsell TD, Custer
BS, Gehrels JA, dkk. Rontgen gigi dan risiko meningioma
intrakranial: Studi kasus-kontrol berbasis populasi. Kanker
2004;100:1026 –34.
[12] Preston-Martin S, Mack W, Henderson BE. Faktor risiko glioma
dan meningioma pada pria di Los Angeles County.
Kanker Res 1989;49:6137 –43.
[13] Neuberger JS, Brownson RC, Morantz RA, Chin TD.
Asosiasi kanker otak dengan rontgen gigi dan pekerjaan di
Missouri. Deteksi Kanker Sebelumnya 1991;15:31 –4.
[14] Preston-Martin S, Thomas DC, White SC, Cohen D. Sebelumnya
paparan sinar-x medis dan gigi yang berhubungan dengan tumor
kelenjar parotid. J Natl Cancer Inst 1988;80:943 -9.
[15] Preston-Martin S, Putih SC. Tumor otak dan kelenjar ludah terkait
dengan radiografi gigi sebelumnya: Implikasi untuk praktik saat
ini. J Am Dent Assoc 1990;120:151 –8.
[16] Ma H, Hill CK, Bernstein L, Ursin G. Paparan radiasi medis dosis
rendah dan risiko kanker payudara pada wanita di bawah usia 50
tahun secara keseluruhan dan berdasarkan status reseptor
estrogen dan progesteron: Hasil dari kasus-kontrol dan kasus
kasus perbandingan. Pengobatan Kanker Payudara 2008;109:
77–90.
[17] Wingren G, Hallquist A, Doberman A, Hardell L. Pekerjaan dan
kanker papiler wanita tiroid. J Occup Environ Med 1995;37:294 –
7.
[18] Hallquist A, Hardell L, Degerman A, Boquist L. Eksposur pekerjaan
dan kanker tiroid: Hasil studi kasus-kontrol.
Kanker Eur J Sebelumnya 1993;2:345–9.
Rontgen gigi dan kanker tiroid 453
[19] Wang JX, Boice JD Jr, Li BX, Zhang JY, Fraumeni JF Jr.
Kanker di antara pekerja rontgen diagnostik medis di Cina.
J Natl Cancer Inst 1988;80:344 –50.
[20] Wang JX, Inskip PD, Boice JD Jr, Li BX, Zhang JY, Fraumeni JF
Jr. Insiden kanker di antara pekerja rontgen diagnostik medis di
Cina, 1950 hingga 1985. Kanker Int J 1990;45:
889–95.
[21] Zabel EW, Alexander BH, Mongin SJ, Doody MM, Sigurdson AJ,
Linet MS, dkk. Kanker tiroid dan pekerjaan sebagai teknolog
radiologis. Kanker Int J 2006;119:1940 –5.
[22] Burgess JR. Tren temporal untuk karsinoma tiroid di Australia:
Peningkatan insiden karsinoma tiroid papiler (1982-1997). Tiroid
2002;12:141 –9.
[23] Penelitian Kanker Inggris. Statistik kejadian kanker tiroid.
Diakses 12 Maret 2009. Tersedia dari: http://info.
cancerresearchuk.org/cancerstats/
[24] Davies L, Welch HG. Meningkatnya insiden kanker tiroid di Amerika
Serikat, 1973-2002. JAMA 2006;295:2164 –7.
[25] Curado MP, Edwards B, Shin HR, Storm H, Ferlay J, editor. Insiden
Heanue M, dkk. , kanker di lima konti
nat, Vol. IX. Publikasi Ilmiah IARC No. 160. Lyon: IARC; 2007.
[26] Memon A, Varghese A, Suresh A. Penyakit tiroid jinak dan faktor
diet pada kanker tiroid: Sebuah studi kasus-kontrol di Kuwait. Br J
Kanker 2002;86:1745 –50.
[27] Memon A, Darif M, Al-Saleh K, Suresh A. Epidemiologi faktor
reproduksi dan hormonal pada kanker tiroid: Bukti dari studi kasus-
kontrol di Timur Tengah. Int J Kanker 2002;97:82 -9.
[28] Wingren G, Hatschek T, Axelson O. Penentu kanker papiler tiroid.
Am J Epidemiol 1993;138:482 –91.
[29] Hallquist A, Hardell L, Degerman A, Wingren G, Boquist L.
Diagnostik medis dan radiasi pengion terapeutik dan risiko kanker
tiroid: Sebuah studi kasus-kontrol. Kanker Eur J Sebelumnya
1994;3:259–67.
[30] Hallquist A, N sman A. Radiasi sinar-X diagnostik medis – evaluasi
dari catatan medis dan kartu dokter gigi dalam studi kasus-kontrol
kanker tiroid di wilayah medis utara Swedia. Eur J Cancer
Sebelumnya 2001;10:147 –52.
[31] Hallquist A, Jansson P. Penyelidikan sinar-X diagnostik yang
dilaporkan sendiri dan data dari rekam medis dalam studi kasus-
kontrol pada kanker tiroid: Bukti bias ingatan? Eur J Cancer
Sebelumnya 2005;14:271 –6.
[32] Inskip PD, Ekbom A, Galanti MR, Grimelius L, Boice JD Jr.
Rontgen diagnostik medis dan kanker tiroid. J Natl Cancer Inst
1995;87:1613 –21.
[33] Preston-Martin S, Bernstein L, Maldonado AA, Henderson BE,
White SC. Sebuah studi validasi x-ray gigi. Perbandingan informasi
dari wawancara pasien dan grafik gigi. Am J Epidemiol
1985;121:430 –9.
[34] Phillips LE, Frankenfeld CL, Drangsholt M, Koepsell TD, van Belle
G, Longstreth WT Jr. Meningioma intrakranial dan radiasi pengion
dalam pengaturan medis dan pekerjaan.
Neurologi 2005;64:350 –2.
[35] Rodvall Y, Ahlbom A, Pershagen G, Nylander M, Spännare B.
Radiografi gigi setelah usia 25 tahun, tambalan amalgam dan
tumor sistem saraf pusat. Lisan Oncol 1998;34:
265–9.
[36] Ron E, Saftlas AF. Karsinogenesis radiasi kepala dan leher: Bukti
epidemiologis. Bedah Leher Kepala Otolaringol 1996;
115:403–8.
[37] Hujoel PP, Bollen AM, Noonan CJ, del Aguila MA. Radiografi gigi
antepar tum dan bayi berat lahir rendah. JAMA 2004;291:1987–93.
[38] Penggunaan radiografi gigi: Pembaruan dan rekomendasi
tion. Dewan Asosiasi Dokter Gigi Amerika untuk Ilmu Pengetahuan
Urusan. J Am Dent Assoc 2006;137:1304 –12.