Anda di halaman 1dari 2

Di akhir tahap Aksi Nyata ini, kelompok diharapkan dapat menghasilkan daftar prakarsa-

prakarsa perubahan yang paling memungkinkan untuk dijalankan pada projek


kepemimpinan di semester 2 (TA kelompok). Setiap anggota kelompok diharapkan dapat
memberikan minimal satu ide usulan prakarsa perubahan lengkap dengan alasan
rasional yang melatarbelakangi usulan tersebut.
Sinek (2019) dalam bukunya “Infinite Game” pernah menyatakan jika kita ingin
bermain dalam “dunia permainan” yang tak terbatas, maka kita perlu menetapkan “just
cause” sebagai suatu harapan masa depan, sesuatu yang membuat kita berani melakukan
pengorbanan yang diperlukan demi mewujudkannya, sesuatu yang punya alasan spesifik
yang kuat, dan jika tercapai maka rasa pencapaian itu rasanya jauh lebih besar dibanding
yang dirasakan pada pencapaian lainnya. Maka, gunakan kesempatan untuk berdialog,
berdiskusi, dan memutuskan satu prakarsa perubahan yang harapan perwujudannya
paling dekat dengan hati semua anggota kelompok.
Tiap kelompok diharapkan dapat merumuskan rencana pemetaan kelompok
mereka ke dalam slide presentasi singkat pada satu berkas kolektif yang sama. Tiap
kelompok maksimal hanya dapat menggunakan 8 slide presentasi. Oleh karena itu,
kelompok diharapkan dapat memanfaatkan prinsip pemaparan menggunakan
alur/kerangka presentasi yang efektif dan efisien. Gunakan berbagai sumber yang dapat
diperoleh dalam berbagai bentuk atau di dunia maya. Sebagai bagian dari komunitas
akademik, maka penting untuk mencantumkan sumber acuan yang kelompok gunakan.
Rumuskan sebuah kalimat prakarsa perubahan tersebut menggunakan kata, frasa, atau
diksi yang kuat sehingga apa yang dimaksud oleh projek kelompok ini dapat dirasakan
oleh semua yang membacanya. Sebuah kalimat kerja yang dapat membuat para pembaca
membayangkan apa yang dilakukan di dalamnya. Di bawah ini adalah beberapa contoh
kalimatnya.
● Mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran yang dapat meningkatkan
kreatifitas peserta didik di sekolah/komunitas sasaran.
● Mengubah lahan tidur menjadi lahan hijau di sekolah untuk menguatkan sikap
gotong-royong peserta didik/anak di sekolah/komunitas sasaran.
● Menyediakan kesempatan berlatih berpikir kritis dan kreatif untuk peserta
didik/anak di sekolah/komunitas sasaran melalui pojok baca yang menyenangkan
dan berkelanjutan.
● Menguatkan keterampilan pola asuh orangtua dalam komunitas sasaran di sekitar
sekolah untuk menerapkan disiplin positif pada peserta didik di rumah.
● Meningkatkan kegemaran membaca peserta didik/anak-anak di komunitas sasaran
di sekitar sekolah melalui kegiatan membaca bersama orangtua.
● Meningkatkan pengetahuan tim pengasuh di panti asuhan dalam merespon perilaku
peserta didik/anak dalam masa awal pubertas.
● Mengembangkan keterampilan orangtua peserta didik/anak usia dini dalam
menyajikan variasi makanan yang bergizi,
● dan lain-lain.
(tekankan kembali, jika kelompok memutuskan untuk membantu sekolah, maka sekolah
yang menjadi sasaran bukanlah sekolah yang sama dengan sekolah di mana mahasiswa
anggota kelompok melakukan PPL).

Anda mungkin juga menyukai