Anda di halaman 1dari 6

TUGAS DEMONSTRASI KONTEKSTUAL

MODUL 3.3 PENGELOLAAN PROGRAM YANG


BERDAMPAK PADA MURID

OLEH : CARWIARSIH, S.PD.


UNIT KERJA : SDN KERTASARI 02
CALON GURU PENGGERAK ANGKATAN 7
KABUPATEN BREBES

FASILITATOR PENGAJAR PRAKTIK


DRS. MARZUKI, M.PD. SIESCA ISMIYATININGRUM, S.PD.
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
CGP dapat mengembangkan ide dari ruang kolaborasi menjadi sebuah
prakarsa perubahan dalam bentuk rencana program/kegiatan yang
memanfaatkan model manajemen perubahan BAGJA dalam rangka
menggalang dukungan, mengarahkan proses dialog, dan mendorong
kolaborasi bersama murid, guru, kepala sekolah, atau anggota lain dalam
komunitas sekolahnya.

DASAR FILOSOFI KHD


Maksud pengajaran dan pendidikan yang berguna untuk perikehidupan
bersama adalah memerdekakan manusia sebagai anggota persatuan (rakyat).

POIN/KOMPONEN PROFIL PELAJAR PANCASILA YANG DIKEMBANGKAN


Mampu bergotong royong. Kepemimpinan murid memungkinkan murid untuk
terlibat dan berinteraksi dengan orang lain, bekerjasama dan berkontribusi
dalam masyarakat yang lebih luas.
Kreatif, karena murid dapat membuat karya terbaik untuk dipajang dikelas
sesuai dengan ninat dan potenasinya.

KARAKTERISTIK LINGKUNGAN PENDUKUNG TUMBUHNYA KEPEMIMPINAN


MURID YANG AKAN DIKEMBANGKAN
1. Lingkungan yang menyediakan kesempatan untuk murid menggunakan
pola pikir positif
dan merasakan emosi yang positif, hingga berkemampuan dan berkeinginan
untuk
memberikan pengaruh positif kepada kehidupan orang lain dan sekelilingnya.
2. Lingkungan yang mengembangkan keterampilan berinteraksi sosial secara
positif, arif dan bijaksana.
3. Lingkungan yang melatih keterampilan yang dibutuhkan murid dalam
proses pencapaian
tujuan akademik maupun non-akademiknya.
4. Lingkungan yang melatih murid untuk menerima dan memahami kekuatan
diri, sesama,
serta masyarakat dan lingkungan di sekitarnya.
5. Lingkungan yang membuka wawasan murid agar dapat menentukan dan
menindaklanjuti
tujuan, harapan atau mimpi yang manfaat dan kebaikannya melampaui
pemenuhan
kepentingan individu, kelompok, maupun golongan.
6. Lingkungan tersebut berkomitmen untuk menempatkan murid sedemikian
rupa sehingga
aktif menentukan proses belajarnya sendiri.
7. Lingkungan tersebut menumbuhkan daya lenting dan sikap tangguh murid
untuk terus
bangkit di tengah kesempitan dan kesulitan.
PRAKARSA PERUBAHAN
"KELAS IMPIAN"
DESKRIPSI SINGKAT
Kelas impian adalah program ko-kurikuler dalam sekolah untuk menciptakan
kelas idaman yang menitikberatkan kepada kebutuhan dan keinginan siswa
sebgai hasil eksplorasi ide dan gagasan mereka terhadap suasana kelas yang
mereka impikan/idamkan agar kegiatan belajar menjadi nyaman dan
bersemangat.

TUJUAN
1. Memberikan ruang ekspresi dan kebebasan berkreasi dalam menjalani
pembelajaran
2. Mengajak anak-anak mengenali potensinya dan menjadi pribadi yang
berani serta mampu bermimpi sejak dini
3. Melatih kepemimpinan murid sesuai profil pelajar pancasila (mandiri,
kreatif, bernalar kritis, gotong royong)
4. Memberikan gambaran cita-cita anak agar pembelajaran di dalam kelas
menjadi lebih menyenangkan, ramah dan aman
5. Menuntun siswa lebih kreatif dan mandiri mengemukakan ide atau gagasan
sesuai dengan potensi yang dimiliki
6. Mengembangkan keterampilan berinteraksi sosial yang positif, arif dan
bijaksana

ALASAN
1. Karena murid merasa bosan dengan suasana pembelajaran di dalam kelas
yang minim kreatifitas.
2. Kurangnya kerjasama antar sesama teman, anak - anak yang cenderung
individualis.
3. Karena terjadi kejenuhan dan ingin merubah suasana kelas lebih menarik
dan menyenangkan.

SUARA , PILIHAN DAN KEPEMILIKAN MURID YANG AKAN DIWUJUDKAN


SUARA
1.Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan masukan/saran
terhadap impian kelas yang diinginkan.
2.Anak-anak diminta untuk menuliskan keinginannya terhadap kelas, mulai
dari hiasan dinding, warna kelas, dan penataan tempat duduk dll.
3.Siswa diminta berpendapat dalam menata denah ruang kelas.
PILIHAN
1.Memberi kesempatan siswa memilih tema apa yang mereka inginkan setiap 3
bulan sekali.
2.Siswadilibatkandalammemilihkonsepruangan dan
memilihwaktuuntukeksekusi
3.Memberikesempatansiswauntukmemilihperan yang diambil
KEPEMILIKAN
1.Menanamkan pesan pada siswa bahwa kelas kita adalah dari kita, oleh kita
dan untuk kita.
2.Mengajaksiswamengaturbentuk/penataanmejakursikelas dan dekorasi.
3.Menumbuhkembangkansikaptanggungjawabdalammewujudkankelasimpian.

MODEL BAGJA

1.BUAT PERTANYAAN UTAMA


Merumuskan pertanyaan utama untuk menentukan arah penyelidikan
kekuatan/ potensi sekolah.
Bagaimana menumbuhkan semangat belajar pada murid?
Bagaimana mewujudkan kelas yang nyaman dan menyenangkan untuk
belajar?
Pada tahap ini guru berkoordinasi dengan Kepala Sekolah dan rekan sejawat
untuk merumuskan prakarsa. Selanjutnya, guru mencoba menggali informasi
dengan meminta pendapat murid terkait kelas yang nyaman dan menyenangkan
sehingga dapat menjadi penyemangat dalam belajar.

2. AMBIL PELAJARAN
Menyusun pertanyaan lanjutan untuk menemukenali potensi dan inti positif
serta mengumpulkan data.
Kegiatan apa yang dilakukan untuk mengidentifikasi harapan murid agar
semangat belajar?
Bagaimana strategi untuk menggali inspirasi kelas impian murid?
Pada tahap ini, guru mengajukan pertanyaan untuk menggali informasi dan
pendapat serta pengalaman murid. Guru juga memberikan kesempatan murid
untuk melakukan observasi/wawancara di kelas lain untuk mencari inspirasi
seluas-luasnya. Kemudian guru memfasilitasi murid dalam kelompok untuk
mendiskusikan hal yang disukai dari kelas sendiri atau kelas lain dan memandu
murid melihat hal positif dari kelas sendiri dan kelas lain.

3. GALI MIMPI
Menyusun gambaran/ bayangan kelas impian yang nyaman dan menyenangkan
sehingga menjadi penyemangat belajar. Hal yang dilakukan oleh guru tersebut
ialah meminta murid untuk membayangkan kelas impian mereka.
Apakah dengan menghias dan mengatur suasana kelas menjadi nyaman dan
menyenangkan dapat meningkatkan semangat belajar murid?
Apa yang dilakukan guru untuk mengenali keinginan murid dalam
menumbuhkan semangat belajar?
Selanjutnya guru memfasilitasi setiap kelompok menganalisis alat dan bahan
yang dibutuhkan untuk menggambarkan kelas impian. Kemudian murid
menjelaskan design kelas impian yang menjadi penyemangat belajar dan
mempresentasikannya.
4. JABARKAN RENCANA
Mengidentifikasi tindakan nyata yang dapat dilakukan untuk terwujudnya
prakarsa perubahan.
Apa yang harus dilakukan untuk membuat kelas yang nyaman dan
menyenangkan?
Apa yang harus dilakukan guru dan murid untuk mewujudkannya?
Pada tahap ini, Guru membimbing murid untuk bekerjasama dan berkontribusi
dalam mengumpulkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam mendesign kelas
impian. Kemudian guru membagi murid menjadi empat kelompok dengan
bagian masing-masing.

5. ATUR EKSEKUSI
Menentukan peran, waktu, pendamping, pengarah dalam menjalankan rakarsa
perubahan.
Siapa yang terlibat dalam kegiatan ini?
Kapan kegiatan ini akan dilaksanakan?
Bagaimana pelaksanaan kegiatan agar berjalan sesuai rencana?
Pada tahap ini, guru dan murid menyepakati waktu pelaksanaan design kelas
impian dengan pembagian tugas yang jelas, antara lain kebersihan kelas,
membuat hiasan dinding, menyusun bangku dan buku, memasang hiasan pada
dinding. Kemudian guru juga melakukan pendampingan serta penyelesaian
apabila terdapat kendala serta memotivasi dan mengapresiasi hasil prakarsa
perubahan.

Dalam memprakarsai sebuah prakarsa perubahan perlu adanya kolaborasi dari


berbagai pihak di bawah pelopor prakarsa. Nah disini, peran pemimpin
sangatlah berpengaruh terhadap proses/ tahapan terlaksananya prakarsa
perubahan.
Sebagai sebuah komunitas, sekolah dapat memanfaatkan sumber daya yang
dimilikinya dengan berbagai pendekatan, salah satunya pendekatan
pengembangan komunitas berbasis aset.
1. Modal Manusia
Kepala sekolah : memberikan apresiasi dan motivasi untuk pelaksanaan
program.
Guru: mampu mengarahkan, memfasilitasi, serta mewujudkan kelas impian
murid yang nyaman dan menyenangkan sehingga menjadi penyemangat dalam
belajar
Murid: mampu membuat design/sketsa kelas impian dengan membuat hiasan,
membersihkan lantai, merapikan kursi, dan melengkapi kelas dengan sudut
baca/ rak buku.
Wali murid : turut bekerja sama dalam proses design kelas impian.
2. Modal Sosial
Adanya lingkungan yang saling mendukung, berkerjasama, harmonis,
hubungan yang sehat, serta toleransi dalam mewujudkan impian bersama.
Lingkungan ini menjadi aset yang sangat berpotensi mewujudkan tujuan/ visi
bersama.
3. Modal Agama dan Budaya
adanya kebiasaan bergotong royong antar guru (teman sejawat) dan antar
murid sehingga dimanfaatkan untuk mewujudkan impian bersama yaitu kelas
yang nyaman dan menyenangkan.
4. Modal Fisik: tersedianya ruang kelas, buku paket di perpustakaan, meja,
kursi, papan tulis, alat tulis, dan lainnya. Pemanfaatannya ialah
memberdayakan perlengkapan yang ada untuk menciptakan kelas yang
nyaman dengan hiasan dinding dan design kelas.
5. Modal Lingkungan/ Alam: Hiasan yang didapat dari lingkungan sekitar
sekolah kemudian dikreasikan dan ditempel di dalam kelas impian.
6. Modal Finansial: tersedianya peralatan dan perlengkapan seperti buku
bacaan yang kemudian diletakkan di sudut baca kelas.
7. Modal Politik: Kontribusi wali murid dalam mewujudkan kelas impian.

Pemanfaatannya ialah dengan peralatan dan perlengkapan tersebut, murid di


kelas dapat berkolaborasi membersihkan kelas, menata kursi-meja, dan
menghias dinding. Kesimpulannya bahwa dalam mewujudkan prakarsa
perubahan kita dapat memanfaatkan segala aset/kekuatan/potensi yang
dimiliki sekolah yang sebelumnya sudah dipetakan kemudian dikelola dan
dimanfaatkan untuk mendukung dan mewujudkan prakarsa perubahan yang
berdampak pada murid. Program yang berdampak pada murid akan cepat dan
tepat terlaksana jika aset-aset yang dimiliki sekolah dapat dimaksimalkan.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai