Anda di halaman 1dari 17

1.

Data Examination
 Missing Value

(Gambar 1.1 Tabel Missing Value)


Pada Gambar 1.1 kita bisa melihat bahwa dari 163 data yang diberikan oleh peniliti
seluruhnya terisi sebnayak 163. Artinya, tidak ada missing value pada data ini.
 Outlier
(Gambar 1.2 Tabel Residual Statistics)

(Gambar 1. 3 Hasil Cook’s Distance)


Pada perhitungan SPSS, kita bisa melihat bahwa tidak ada data yang outlier
karena hasil cook’s distance menunjukkan nilai di bawah 1.
 Uji Normalitas

(Gambar 1.3 Tabel One Sample Kolmo


Pada Gambar 1.3 kita bisa melihat bahwa uji normalitas menunjukkan nilai dibawah

2. Data Demografi
(Gambar 2.1 Pie Chart Data Demografi)
Pada Gambar 2.1 kita bisa melihat dari jenis kelamin responden sebanyak 84 responden
adalah laki-laki dan 79 reponden adalah perempuan dengan total seluruh reponden sabanyak 163
reponden. Selain itu, dari pie chart pekerjaan paling banyak adalah serorang mahasiswa/pelajar,
dari pie chart usia paling banyak berada dalam rentang 17—24 tahun, dan domisili paling banyak
berada di Pulau Jawa. Usia dan pekerjaan berpengaruh terhadap penghasilan, maka pada pie
chart penghasilan responden mengisi paling banyak pada rentang Rp 0 – Rp 5.000.000,00.
3. Non Bias

4. Uji Validitas dan Reliabilitas


Pada uji validitas kita bisa melihat hasil signifikasinsi pada setiap variable. Apabila hasil
signifikasi < 0.05 maka dikatakan valid, sedangakan jika hasil signifikasi > 0.05 maka
dikatakan tidak valid.

(Gambar 3. 1 Tabel Correlation PF)


Pada variabel PF nilai signifikansi sebesar 0 atau dikatakan kurang dari 0.05 sehingga
data variabel PF dikatakan valid.
(Gambar 3. 2 Tabel Correlation BE)
Pada variabel BE nilai signifikansi sebesar 0 atau dikatakan kurang dari 0.05 sehingga
data variabel BE dikatakan valid.
(Gambar 3. 3 Tabel Correlation SQ)
Pada variabel SQ nilai signifikansi sebesar 0 atau dikatakan kurang dari 0.05 sehingga
data variabel SQ dikatakan valid.
(Gambar 3. 4 Tabel Correlation SQ)
Pada variabel CS nilai signifikansi sebesar 0 atau dikatakan kurang dari 0.05 sehingga
data variabel CS dikatakan valid.
Kuesioner diatakan reliabel jika nilai Cronchbach’s Alpha lebih dari 0.06. Pada Gambar
3.5 diketahui nilai Cronchbach’s Alpha sebesar 0.929 hal ini menunjukkan bahwa seluruh data
reliabel.

(Gambar 3.5 Tabel Reliabilitas)


5. Multivariate
 Uji Homogenitas
(Gambar 4.1
Pada uji homogenitas kita bisa melihat hasilnya pada kolon signifikansi. Jika nilai uji
homogenitas < 0.05 maka data tidak homogen dan dilanjutkan uji dengan menggunakan Games-
Howel. Sedangkan jika nilai uji homogenitas > 0.05 maka data homogen dan dilanjutkan uji
dengan menggunakan Bonferroni. Pada Gambar 4.1 hanya pada PF3, PF4, dan BE3 yang
datanya homogen sehingga bisa dilanjutkan dengan uji Bonferroni sedangkan lainnya dilanjutkan
dengan uji Games-Howel.
 Uji Manova
(Gambar 4.2 Tabel Multivariate Test CS1)
Diketahui dari Gambar 4.2 bahwa nilai signifikansi sebesar 0, artinya bahwa nilai
signifikansi kurang dari 0.05. Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh kepuasan konsumen
dengan iPhone 13 terhadap product feature, brand experience, dan services quality.

(Gambar 4.3 Tabel Multivariate Test CS2)


Diketahui dari Gambar 4.3 bahwa nilai signifikansi sebesar 0, artinya bahwa nilai
signifikansi kurang dari 0.05. Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh membeli iPhone 13 sesuai
dengan ekspektasi konsumen terhadap product feature, brand experience, dan services quality.
(Gambar 4.4 Tabel Multivariate Test CS3)
Diketahui dari Gambar 4.4 bahwa nilai signifikansi sebesar 0, artinya bahwa nilai
signifikansi kurang dari 0.05. Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh konsumen membeli
iPhone 13 karena bergengsi terhadap product feature, brand experience, dan services quality.

(Gambar 4.5 Tabel Multivariate Test CS4)


Diketahui dari Gambar 4.5 bahwa nilai signifikansi sebesar 0, artinya bahwa nilai
signifikansi kurang dari 0.05. Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh kinerja customer service
dalam membantu konsumen terhadap product feature, brand experience, dan services quality.
(Gambar 4.6 Tabel Multivariate Test CS5)
Diketahui dari Gambar 4.6 bahwa nilai signifikansi sebesar 0, artinya bahwa nilai
signifikansi kurang dari 0.05. Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh perasaan nyaman
konsumen ketika berada di lingkungan service center terhadap product feature, brand experience,
dan services quality.

(Gambar 4.7 Tabel Multivariate Test CS6)


Diketahui dari Gambar 4.7 bahwa nilai signifikansi sebesar 0, artinya bahwa nilai
signifikansi kurang dari 0.05. Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh konsumen merasa
terbantu dengan fitur iPhone 13 terhadap product feature, brand experience, dan services quality.
(Gambar 4.8 Tabel Multivariate Test CS7)
Diketahui dari Gambar 4.8 bahwa nilai signifikansi sebesar 0, artinya bahwa nilai
signifikansi kurang dari 0.05. Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh konsumen akan membeli
seri iPhone selanjutnya terhadap product feature, brand experience, dan services quality.

(Gambar 4.9 Tabel Multivariate Test CS8)


Diketahui dari Gambar 4.8 bahwa nilai signifikansi sebesar 0, artinya bahwa nilai
signifikansi kurang dari 0.05. Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh konsumen akan tetep
membeli produk iPhone serupa meskipun ada produk yang mirip dengan harga lebih murah
terhadap product feature, brand experience, dan services quality.
 Uji Canonical Correlation

(Gambar 4. 10 Uji Canonical Correlation CS1)


Pada hasil uji canonical dapat diketahui bahwa variable dependent akan berkolerasi
dengan variable indepent jika memiliki nilai signifikansi (2 tailed) yang paling tinggi. Pada
Gambar 4.10 dapat diketahui bahwa BE1 sangat berkolerasi dengan CS1 sebesar 0.608. Artinya
variable saya puas dengan iPhone 13 sangat berkolerasi terhadap kepuasan konsumen terhadap
iPhone 13.
(Gambar 4.11 Uji Canonical Correlation CS2)
Pada hasil uji canonical dapat diketahui bahwa variable dependent akan berkolerasi
dengan variable indepent jika memiliki nilai signifikansi (2 tailed) yang paling tinggi. Pada
Gambar 4.10 dapat diketahui bahwa BE2 sangat berkolerasi dengan CS2 sebesar 0.612. Artinya
variable saya membeli iPhone 13 sesuai dengan ekspe sangat berkolerasi terhadap kepuasan
konsumen terhadap iPhone 13.
(Gambar 4. 12 Uji Canonical Correlation CS3)
Pada hasil uji canonical dapat diketahui bahwa variable dependent akan berkolerasi
dengan variable indepent jika memiliki nilai signifikansi (2 tailed) yang paling tinggi. Pada
Gambar 4.10 dapat diketahui bahwa BE4 sangat berkolerasi dengan CS3 sebesar 0.467. Artinya
variable saya merasa percaya diri ketika memakai iPhone 13 sangat berkolerasi terhadap
konsumen yang membeli iPhone 13 karena bergengsi.

Anda mungkin juga menyukai