Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN TUGAS

MODUL VIII

GAGE R&R

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 2 KELAS B

KETUA : Yulius Afendi (5303020020)


ANGGOTA 1 : Ariel Gunarto Sugeng (5303020014)
ANGGOTA 2 : Emogenenda M A Migau (5303020043)
ANGGOTA 3 : Ifan Yulianto (5303020047)
ANGGOTA 4 : Imelda Panjaitan (5303020059)

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI


UNIVERSITAS KATOLIK WADYA MANDALA SURABAYA
2022
I. PENDAHULUAN
Dalam modul VII ini membahas mengenai penggunaan Gage R&R
dalam menentukan apakah suatu pengukuran dapat dikatakan valid atau
tidak. Dalam dunia pekerjaan, seringkali dapat terjadi kesalahan
pengukuran. Hal ini dapat disebabkan oleh banyak hal atau variasi, seperti
karena salah pengukuran dari operator, bentuk barang/parts yang terlalu
bervariasi, penggunaan alat ukur dan lain sebagainya. Oleh karena itu,
dari penggunaan Gage R&R diharapkan dapat diketahui apakah suatu
sistem pengukuran valid atau tidak dan juga dapat membedakan antara
barang yang baik dengan barang yang buruk
Gage R&R digunakan untuk mendapatkan pengukuran yang serupa
dalam suatu pekerjaan dengan operator, setup atau waktu yang berbeda.
Repeatability dan Reproducibility merupakan kunci dalam eksperimen kali
ini. Repeatability menunjukkan variabilitas dalam suatu pengukuran
dengan barang, operator dan alat pengukuran yang sama. Reproducibility
menunjukkan perbedaan variabilitas antara dua atau lebih operator yang
melakukan pekerjaan yang sama dengan alat yang sama juga.

II. METODE

Dalam membuat laporan praktikum Modul VII ini, peneliti


mengerjakannya di ruang pelatihan (B105 – B106) dan di rumah pada
tanggal 9 Desember 2022. Pada ruang pelatihan, dilakukan eksperimen
pengukuran kacang dengan menggunakan penggaris dan hasil dari
generate Gage R&R Study worksheet. Dua orang menjadi operator, 1
menjadi pencatat hasil dan sisanya yang membantu memberikan kacang
yang akan diukur.laporan ini dikerjakan bersama-sama dengan membagi
tugas untuk setiap anggota kelompok. Proses pengerjaan laporan
menggunakan software minitab untuk mengolah data. Peneliti
menggunakan data yang didapat dari hasil pengukuran dengan
menggunakan Gage R&R study (Crossed).
III. HASIL DAN DISKUSI

Two-Way ANOVA Table with Interaction

(Gambar 1. Tabel Two-Way ANOVA)

Didapatkan data hasil pengukuran Two-Way ANOVA dengan interaksi antara


barang (parts) dengan operator. Didapatkan nilai P-Value dari barang adalah 0.002
sehingga tidak ada kesalahan dari bentuk barang yang diukur. P-Value dari operator
sendiri adalah 0.060 yang berada diatas 0.05 sehingga dapat dikatakan bahwa ada
kesalahan metode pengukuran atau konsistensi pengukuran dari operator. Ketika
barang dan operator dihubungkan, Nilai P-Value menajdi 0.838 sehingga dapat
dikatakan pengukuran yang dilakukan mengalami kesalahan atau tidak konsisten.

Two-Way ANOVA Table without Interaction

(Gambar 2. Tabel Two-Way ANOVA without interaction)

Setelah data antara barang dengan operator (Parts * Operator) dihilangkan,


didapatkan hasil sebagai berikut. Dari hasil ini semakin memperkuat bahwa produksi
barang tidak mengalami kesalahan akan tetapi operator yang mengalami kesalahan
penghitungan dengan nilai P-Value sebesar 0.116 yang nilainya diatas 0.05.
Gage R&R

(Gambar 4. Tabel Hasil Gage R&R)

Dari data diatas, didapatkan bahwa terjadi ketidakkonsistenan dalam


pengukuran barang secara berulang-ulang (repeatability) yang diketahui dari nilai
kontribusi variasi terbesar yang berasal dari repeatability dengan persentase
43.09%. Hal ini diperkuat dengan nilai part-To-part sebesar 54.07% yang merupakan
pengulangan pengukuran dari tiap barang.

Didapatkan data hasil Gage R&R sebesar 67.77% sementara Measurement


System dikatakan unacceptable jika nilai %contribution variation Gauge R&R lebih
dari sama dengan 9%. Sehingga dapat dikatakan bahwa sistem pengukuran
unacceptable serta pada kondisi ini perlu adanya perbaikan.

Selain itu, pada nilai number of distinct categories didapatkan nilai sebesar 1
dimana nilai tersebut kurang dari 5. Maka dapat dikatakan bahwa sistem
pengukuran kacang tidak dapat diterima. Number of distinct of categories
menunjukkan rentang varians alat ukur, dimana terdapat 6 jenis kacang dengan
bentuk yang berbeda-beda yang diukur menggunakan penggaris dan didapatkan
nilai kurang dari 5. Oleh karena itu, keenam kacang tersebut tidak dilakukan
pengukuran dengan baik menggunakan penggaris.
Grafik Gage R&R

(Gambar 5. Tabel Grafik Gage R&R)

Dari data diatas didapat bahwa R-Chart tidak keluar dari batas control akan
tetapi Xbar Chart pada data kacang kedua keluar dari batas control untuk kedua
operator dan untuk operator pertama juga mengalami kacang kelima yang keluar
dari batas control. Setelah itu Hasil boxplot menunjukkan bahwa terdapat variasi
perhitungan yang besar oleh operator 1 dibanding operator 2 meskipun data median
operator 1 lebih kecil dibanding operator 2. Setelah itu interaksi antara barang
dengan operator terdapat persilangan sehingga dapat dikatakan bahwa sistem
pengukuran dan hasil pengukuran tidak dapat digunakan.

Pada garfik Parts * Operation Interactions menunjukkan bahwa interaksi antar


operator dan part. Dari hasil tersebut garis penghubung plot saling berjauhan
sehingga indikasi bahwa setiap operator mengukur kacang dengan hasil yang jauh
berbeda.

IV. KESIMPULAN

1. Hasil Hasil analysis of variance (ANOVA) menunjukkan bahwa :

 Faktor operator dan part memberikan pengaruh signifikan terhadap


hasil pengukuran.
 Operator 1 dan 2 memiliki kemampuan pengukuran yang berbeda-
beda.
2. Gauge R&R menghasilkan kesimpulan bahwa sistem pengukuran
(measurement analysis) tidak dapat diterima sehingga perlu dilakukan
perbaikan dalam sistem pengukurannya.

REFERENSI

Montgometry, D. C. 2013. Introduction to Statistical Quality Control. New York, NY: John
Wiley & Sons.

Mulyana. Jaka, Gunawan. Ivan, Hatomo. Juvaldo. 2018. Modul Praktikum Perancangan
dan Pengendalian Kualitas. Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai