Anda di halaman 1dari 1

Keselamatan Pasien & Error Nakes di Unit Perawatan Intensif.

Sebuah RS, melakukan penelitian keselamatan pasien untuk memahami penyebab


kesalahan manusia di unit perawatan intensif (ICU) agar kesalahan yang terjadi
kelak bisa dicegah.

Data pada kesalahan (error) penyedia layanan dilaporkan oleh staf RS segera
setelah ditemukan. Informasi/paramater yang dilaporkan adalah waktu terjadinya
kesalahan, waktu ketika kesalahan itu ditemukan, profesi orang yang melakukan
kesalahan (dokter, perawat, dll), profesi orang yang melaporkan kesalahan, dan
deskripsi singkat tentang apa yang terjadi dan dugaan penyebabnya. Individu yang
terlibat dalam proyek ini dinilai berat errornya masing-masing pada skala lima butir.

Sebagai tambahan, untuk memahami jumlah aktivitas yang terjadi di ICU setiap hari,
46 pasien yang dipilih secara acak diamati terus menerus selama 24 jam oleh
pengamat luar dilatih dari Institute of Technology setempat. Pengamat mencatat
semua pertemuan antara pasien dan lingkungannya disekitar tempat tidur, termasuk
kesalahan manusia yang terjadi.

Dalam sebuah artikel yang diterbitkan, dijelaskan oleh anggota tim bahwa semua
staf ICU-RS diberitahu tentang proyek dan tujuan dan bersemangat untuk
berpartisipasi. Selain itu, anggota tim proyek ditunjukkan bahwa kebutuhan untuk
persetujuan etik untuk proyek ini dibebaskan karena "semua yang dilakukan adalah
pengamatan/obervasional". Nama-nama anggota staf RS dan pasien tidak
dikumpulkan (dirahasiakan) sebagai bagian dari proyek ini. Pengumpulan data
berlangsung selama periode dari empat bulan, ditemukan 554 kesalahan manusia
yang dilaporkan oleh staf RS.

Hasil proyek ini “tidak dapat langsung diterapkan” di ICU di RS lain, padahal metode
yang digunakan untuk menyelesaikannya adalah inovatif dan tim peneliti merasa
bahwa penelitian serupa dapat dengan mudah dilakukan di RS2 lain.

Pertanyaan:
1. Mengapa hasil penelitian ini tidak dapat dilakukan di RS lain?
2. Apakah persetujuan KEPK bertentangan dengan prinsip Etik universal?
3. Apakah ditemukan pelanggaran etik? Kalau iya, apa?
4. Bagaimana langkah berikutnya agar RS lain dapat menerapkan penelitian
safety/keselamatan pasien ini dengan mengindahkan prinsip etik?

Anda mungkin juga menyukai